Tuesday, December 29, 2015

Padang

Hello!

Postingan updated, as promised.

But first of all,

Happy New Year! Let's slay 2016 together!!!!



let's move on to the post!

mau bahas Padang Trip kemarin. adapun alasan gw ke Padang adalah supaya ga dikutuk jadi batu. you see, di keluarga gw, cuma gw yang sama sekali belom pernah menginjakkan kaki di kampuang nan jauh di mato. yes, i am THAT close to be 21st century female Malin frikken Kundang.

I LOVE MUSHU!

so yeah to avoid further DISHONOR, mi dad had to take action.

oke ini rangkuman Padang Trip.

1. C.A.P.E.K B.A.N.G.E.T

di sana ambisius satu hari satu kota dan itinerary-nya Padang-Painan-Batusangkar-Bukittinggi-Padang. semuanya naik mobil, and boy antara satu kota dan kota lain penghubungnya bukan jalan tol, tapi GUNUNG! alhasil: mabok perjalanan dan tepar parah capek di jalan~ gw aja yang ga nyetir tepar, apalagi bokap yang nyetir dan nyokap co-pilot-nya. T.T

2. TERNYATA KAMPUNG GW ADALAH BATUSANGKAR

selama ini kalo ditanya "orang mana?" selalu jawab Padang. ternyata bukan~ keluarga gw originally orang Batusangkar tapi hijrah ke Padang. kemarin sempet main ke Batusangkar and OMG INDAH BANGET! masih asri dan hijau, not to mention udaranya enak banget, dingin dan bersih. sekilas mengingatkan gw sama kampung di Toba, tapi lebih rapih, nyaman dan apik. kalo kata bokap bedanya kampung orang minang sama orang batak tuh itu. minang lebih rapi dan tertata. meanwhile batak lebih berantakan. IT'S OKAY THO! i love messy things anyway!

3. DI PADANG GA ADA MINIMARKET

ceritanya bokap gw sakit gegara kecapean nyetir dan butuh obat. ngiter-ngiter deh nyari minimarket, EH GA ADA~ konon katanya minimarket dilarang karena dianggap ga mendukung usaha kecil dan menengah. "tapi minimarket kan kecil~~" tetep aja yang punya konglomerat, yang makin kaya ya dia~ akhirnya beli obat di apotek setempat, untung manjur~

4. TERPAKSA NGINEP DI HOTEL ANGKER

malem taun baru, rencananya mau nginep di Novotel - Bukittinggi. udah booking tapi ternyata jalanan ke arah hotel ditutup gegara mau ada acara taun baru~ wtf tingkat tinggi~ akhirnya terpaksa keluar downtown cari hotel lain. dibantuin lewat whatsapp sama iip yang asli Bukittinggi. hotel yang bintang 4 mostly udah pada full booked! tapi terus nemu hotel ini dan masih ada kamar kosong! liat tulisan di resepsionis katanya hotelnya bintang 4, yaudah tanpa babibu langsung booking.

terus gw kasih tau iip mau nginep di hotel itu, BUT GUESS WHAT! kata iip hotel itu terkenal angker!!! wtf!!! setelah diperhatiin bangunannya juga bangunan tua sih, mengingatkan gw pada asrama UI~ terus aneh juga, masa hotel bintang 4 masih ada kamar kosong? hare geneee~~~

langsung bilang ke nyokap booking 1 kamar aja buat rame2~ ga usah pisah2 kamar seperti biasa~ gapapalah gw kehilangan privasi 1 malem, DARIPADA DARIPADA~ LOL~

ternyata beneran angker lho, pas malem2 gw beberapa kali denger pintu kamar ada yang maksa buka gitu~ padahal semua orang tidur~ >.< dan masih banyak cerita serem lainnya, google aja. tapi above everything, hotel ini bener2 ga recommended deh. peralatan di kamar udah pada tua n usang, air kamar mandi bermasalah mulu, dan makanan di restorannya ga enak. NEVER AGAIN~

5. LIVE MUSIC EVERYWHERE

selain ga ada minimarket, di Padang juga jarang mall~ jadi bentuk hiburan orang lokalnya adalah live music. selama gw di sana, kalo makan di restoran (mulai dari yang kaki lima sampai restoran besar) semuanya ada live music. mayanlah, variasi.

6.




7. TIAP HARI LIAT LAUT TAPI GA BERENANG

cupu abis. karena schedule padat~ keterlaluan~ padahal Padang sebelahan persis sama Samudera Hindia, yang kalo kita ngambang setaun di sana udah bisa sampai di India! lumayan ngirit ongkos pesawat! ketemu air terjun lembah anai juga ga nyebur~ kalo yang ini gara2 banyak alay. padahal seru banget itu air terjunnya. not too big not too small. not that deep not that shallow. and the force of nature is strong on that one.

tuh udah dikasihtau arahnya kalo mau ngambang-trip


8. BUKITTINGGI IS THE SHIT!

kirain highlight trip kali ini ya Padang, tapi ternyata Padang hanya sebatas tempat singgah sebelum balik ke Jakarta (karena airport-nya di sana). yang seru justru Bukittinggi. pertama karena ada temennya BigBang di situ, Big Ben alias Jam Gadang. terus ada Ngarai Sianok, The Great Wall yang view-nya TO DIE FOR! tapi banyak monyet agresif, tiati kalo ke sana~ di sana ada Goa Jepang juga, tapi aku ga tertarik~

Hayati dan fauna khas Bukittinggi, Baby Koala, di Ngarai Sianok

9. DON'T CALL ME "UNI"

"uni" adalah panggilan gw di rumah dan di Korea, tapi di Padang dan sekitarnya gw harus rela dipanggil dengan nama gw yang sebenarnya oleh orang rumah karena kalo dipanggil "uni", SEMUA CEWEK NENGOK!

10. Naah~ I stick to 9.


bye!

Saturday, December 26, 2015

Purpose #2 - Made It To The 1st Round



Hi, guys! How y’all doin?

I know on the last post I promised you that I’m gonna talk about the major I’m taking. Tapi kalo dipikir2 gw belom dapet LOA, jadi agak takabur aja ngomongin sesuatu yang belom pasti, so...... CANCELLED!

Instead, today I’m gonna talk about the substantial tests, that consisted of interview, LGD (Leaderless Group Discussion) and on the spot essay.

So yeah, setelah submit semua berkas, waktunya menunggu hasil seleksi satu. Oiya, Purpose itu seleksinya ada 2 tahap: Administrasi dan Substansi. Kalo lolos seleksi berkas, itu namanya lolos seleksi administrasi, yang berarti lo berhak mengikuti seleksi substansi.

Kalo ga salah gw submit berkas sekitar awal Oktober, sedangkan deadline batch gw waktu itu 19 Oktober. Jadi gw early 2 mingguan. So, since semuanya udah beres, gw bisa balik ke kantor dengan tenang sambil nunggu hasil seleksi administrasi yang konon katanya diumumkan awal November. Jadi rentang antara gw submit berkas sampai pengumuman itu sekitar 1 bulanan.

Satu bulan yang menegangkan, but thank God I still have a job, jadi lumayan terdistraksilah. Walaupun setiap dapet notification di email degdegan juga~

So yeah, week after week passed, and finally on a sunny day in early November, that email came! Gw inget banget saat itu gw masih setengah sadar karena sehari sebelumnya baru pulang outing sama anak2 kantor, jadi badan masih capek, pikiran masih ngawang2 dan nyawa masih berceceran dimana2, out of nowhere ada email masuk.

It was from them, dan isinya bukan terang2an menyatakan kalo gw lolos, tapi ada file PDF yang harus di-download, isinya adalah daftar nama peserta yang lolos. Langsung download dan buka, mereka listing in alphabetical order, langsung scroll ke abjad L, dan nama gw……………………….. GA ADA!

Lemes~

Tapi cuma sedetik lemesnya, langsung CTRL+F, ketik nama gw dan………………………….. ADA!

WTF! Kok di halaman abjad L ga ada tapi kalo di-search ada?!

Oh ternyata tadi gw salah liat~ Gw liatnya list beasiswa Dalam Negeri. 

HAHAHAHAHAHAHHAHA~~~

ihiyyyy~~~

YE TO THE AY!!!!

Heboh deh~ hahaha~ I literally screamed and laughed like crazy~

Langsung watsap Rika, temen seperjuangan, dan dia juga lolos. Cakeplah. :D

Terus mengamati nama2 lain yang lolos. Ada beberapa yang familiar, ah tapi cuma perasaan gw doang kayaknya~ :))))

Wew~ Banyak juga yang pilih kampus sama kayak gw~ Dari daftar berisi 2000-an nama ada sekitar 30 orang yang pilih kampus itu. Couldn’t help it, kampus #1 di ******~~ Wkwkwk~

Anyway, di PDF itu juga tertera tanggal dan lokasi seleksi substansi. Gw kebagian tanggal 11-13 November di UNJ. Thank God, karena angkatan Kak Puji (batch pertama 2015), dapetnya di STAN~ Kebayang ga stress-nya cari angkutan ke sana?

Jadwal lengkapnya tes gw akan berlangsung jam berapa dan bagaimana dikirim sama mereka keesokan harinya. Gw masih setengah tidur di omprengan pagi2, tiba2 email masuk lagi yang isinya jadwal lengkap.

Gw dapet tanggal 11 jam 10.00 untuk verifikasi berkas, 13.40 buat wawancara dan tanggal 12 jam 08.30 buat LGD dan on the spot essay. Jadwal ini emang untung2an, ada yang sehari langsung 3 tes, ada yang 2 hari kayak gw. Pasrah aja.

Okay then. Ada waktu sekitar semingguan untuk mempersiapkan diri. These pretty much are the things I did within a week:

- Request cuti. Gw block 11-13 langsung. Tes gw emang cuma 11-12, tapi gw butuh 13 buat refleksi. LOL

- Siapin berkas2. Semua berkas yang di-upload harus dibawa untuk diverifikasi, jadi harus siapin semuanya. Step ini sebenernya udah gw lakukan sejak September, jadi tinggal compile dan masukin tas.

- Siapin baju. Prepared two of my finest batik to show my Indonesian-ity and two formal pants)

- Siapin hi-heels. Wore the one I bought for Rhara’s wedding, coincidentally the color match my outfit! :D)

- Siapin otak! Ini sebenernya udah gw lakukan sejak submit berkas. I did my research on substantial tests, made a list on the Q&A samples, tried practicing them with my own answers, following the news/national&international issues that were happening for the LGD and essay, made short thesis about them to state my opinion/determine my position, practice analyzing things quickly and logically, memorizing important names, histories and dates (my NIAT game is strong on this one~ LOL)

- Siapin konsep diri. I felt the need to prepare a self-concept. I kid you not, bertaun2 mengawasi penjurian XXXXX Sampul, one thing I learn is that the judges mostly like a finalist who has a personality, like something different about her, something unique as a person. Dan kalo juri2 itu udah suka, chance untuk menangnya bisa sampai 90%. Well, I did realize Purpose ga bisa disamain sama XXXXX Sampul, but still, it doesn’t mean it’s not worth applying, no?

Let just say that this phenomenon sort of inspired me so I prepared a self-concept and my concept was… happy. LOL~ Kinda lame, I know~ I tried to make the judges like me by looking happy all the time whatever happened! So I practiced my happy expression, happy intonation, happy gesture, etc.

Don’t get me wrong tho, I wasn’t faking it, I did feel very happy, well more like very excited coz I survived the 1st round. Also I had this list of possible judges who would interview me and looking at the list itself already making me so excited. Haha~ In case you’re wondering, three of the wildest names out of the list are Pak Triawan Munaf, Pak Anies Baswedan and Pak Rudiantara, now you tell me how could I possibly not excited becoz of that? *fangirl mode*

- Minta wejangan. Gw punya 4 orang “kakak” yang membantu gw along the way, and by kakak I mean my dear friends who had succeeded getting Purpose before me. They are Kak Puji (dulu satu kantor di YYYYYY Group, tapi beda majalah), Wendah (bos tercinta di 48), Pretty (temen sebangku pas kelas 3 SMA), and Naimah (Kom 07 represent!!). Kepada merekalah gw meminta tips and trick, saran, dll. Couple times I asked them to review my essays and they did not just review them, they actually gave some brilliant ideas and made my essays very very EPIC!!! THANK YOU, GUYS!!!!

Di hari2 menuju tes, gw kembali menghubungi mereka untuk minta wejangan. Not only wejangan tho, I asked them to review my answers on couple questions too. LOL~ This is actually a bad move coz interpretasi setiap orang untuk setiap pertanyaan & jawaban beda2. Lumayan bikin bingung mau ngikutin yang mana, but in the end, gw balik lagi ke jawaban gw yang sebelumnya karena toh ga ada pembenaran juga. As long as jawabannya make sense dan sesuai dengan visi dan misi Purpose, I think jawab apapun ga masalah.

- Gladikotor. More like gw bikin simulasi/latian wawancara. Role playing gitu, ganti2an nanya. Yang jadi partner in crime gw lagi2 si Rika. Hahaha~ Maacih ya, sist! :*

- P.R.A.Y. Unbelievable, eh? Kalo kata Kak Ayu cuma beasiswa yang bikin gw solat~ Wkwk~ Not true tho~~ Bokap nyokap gw juga bisa~~ hehe~ Tapi terbukti ampuh sih, bukan dalam konteks meloloskan gw (even tho it also contributes a lot I swear!!!), but more like giving me peace. Bikin gw rileks dikit. Coz honestly I’m always having trouble with the nerve system. Penyakit gw sejak kecil tuh, gampang grogi/cemas/panik. But I never consume any anxiety pills, nope~ don’t want to! Jadi aku berserah aja sama the great Gee.Ow.Dee.

OMG! It’s almost midnight! I gotta wake up early tomorrow so I stop here. The next post is definitely the three nastily exhausting tests. Stay tuned!

Friday, December 25, 2015

Purpose #1 - The Beginning



Hi, guys! How y’all doin?..

I know.. I know.. I’m terribly sorry I can’t update this blog as fast as I’ve promised. I’ve been very busy with work and a little something something~ :p and then there are so many things going on in my life, it’s so mind-consuming and it really sucks~

Now as promised, now I’m gonna give you full coverage of my Purpose journey. :)

Mind you that I’m not trying to motivate anyone by this post. Yes, this is my scholarship hunting experience. Yes, I’ve made it. But I can assure you that this post is far from motivating you to do the same. Ya lo semua tau gw-lah, gw orangnya realistis banget~

Kalo mau tulisan yang isinya motivasi, lo google aja, udah banyak awardee lain yang ceritain pengalamannya dengan gaya penulisan yang indah dan memotivasi~ But sorry, you will NOT get any kinds of motivation in this post.

Gw akan mulai dari awal banget, okay?

How did you know about Purpose?
From uni-mates back in June, when i met them for buka puasa bersama. Ada sekitar 5 orang udah berhasil. It kinda gave me hope.

Why did you decide to sign up for it?
Becoz I knew i’m capable, I mean if my uni-mates can, why can’t I? Haha~

No really, the thing is I always want to have a master degree. Itu udah jadi mimpi gw sejak kecil to be honest, like ever since I was little I never see my education stops at S1. I always picture myself in the future as a master student, somewhere abroad, living alone far away from my family, pursuing higher education.

So yeah, setelah lulus S1 sebenernya pengen lanjut S2 secepatnya, tapi apa daya, reality bites, gw harus bekerja untuk mencari nafkah. Jadi rencana S2 ini di-pending.

Then again, S2 tentu tidak semurah S1. Apalagi S2 di luar negeri~ Gw ga bisa minta bokap atau nyokap lagi, walaupun mereka sebenernya mampu untuk membiayai gw S2.

Ah tapi gw ragu~ Kalo minta pun gw ga yakin bakal dikasih~ LOL~

Look, I love my dad to death but I once really hated him becoz of how cheap-ass he was for my education. I mean when I was in Jr. High I was literally begging him every day to allow me to enter private school (I was already accepted in Penabur, TarQ, Marsud, etc..) becoz I know they have better curriculum, better program, better facilities, better everything~

But he didn’t allow me~ Instead, he made me entering public school~ Ketika gw tanya kenapa, jawaban beliau adalah: “Kalo masuk sekolah swasta, nanti ga bisa masuk UI~” Gw ga tau beliau dapet ide itu darimana, mungkin karena beliau berteman dengan bapak2 tetangga yang semuanya menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah negeri dan ada beberapa yang berhasil masuk UI. Bokap gw kinda obsessed sama UI ga tau kenapa~

So yeah, terdikte sejak kecil bahwa UI is goals and you can only enter UI if you enter public school, nurutlah gw sama kemauan beliau and BAM! Masuk deh ke 48~

Setelah masuk UI, FML ternyata banyak anak sekolah swasta yang masuk juga~ bahkan jumlahnya equal sama yang dari sekolah negeri~

I was so mad at my dad seriously. FML~ FML~ FML~ wkwkwk~

Anyway, later I can only conclude that my dad did that for financial reason. Not meaning that he can only afford that much/afford UI, but more like he was limiting my dream. I think he knew that, if he let me enter private school, I wouldn't want to enter UI~ HAHA~ I prolly begged him to study abroad from college~

Nah kalo untuk S1 aja bokap gw segitu pelitnya, gimana buat S2?! So I’m really on my own, and even though I already have my own money right now, tetep ga bisa untuk membiayai diri sendiri kuliah S2 di luar negeri. Kalopun bisa, ada hal lain yang jadi prioritas, jadi yaa… tetep ga bisa~

Jadi satu2nya jalan adalah mencari beasiswa, and that is pretty much what I’ve been doing since 3 years ago: scholarship hunting. Ga usah tanya beasiswa apa yang pernah gw coba, gw trauma~ Udah coba macem2 deh pokoknya, ga ada yang dapet~ Hopeless banget, jujur aja. Sampai akhirnya ketemu sama uni mates pas buka puasa itu. Itulah pertama kalinya gw diperkenalkan pada Purpose.

So, what next?
Making a strategy.




Did my strategy work? NO AT ALL! Hahaha~

Okay~

Let me break it down for ya.

First of all, before everything, it’s important to do some researches on Purpose. Apa aja kriterianya, apa aja yang harus di-submit, dll. Setelah itu baru deh sorting out to-do-list. What to do first, how to do that, blablabla. And then make decisions! Mau dimulai darimana.

Setelah mengerti dengan benar apa aja persyaratan yang harus dipenuhi, gw sadar kalo mengejar Purpose membutuhkan niat dan effort yang sangat besar, which include: time, brain, energy, money, and patience.

There is a bunch of documents that must be submitted and gotta tell ya, none of them are easy to get. This is where the first bold decision was made: I have to resign from work to prepare all of those.

But I can’t resign for good, karena ada faktor money yang akan sangat dibutuhkan untuk ke depannya. So I requested for one month of unpaid leave, and thank God it was granted!

So I blocked the whole September for this. Took IELTS class+IELTS test while preparing for the other docs in my free time. 

Here are the docs and how I got those:

KTP
Asli, bukan fotokopi. Pastikan masih berlaku.

Academic Certification (ijazah)
Udah ada, tinggal di-scan.

Academic Transcript (transkrip nilai)
Udah ada, tinggal di-scan. If you’re UI alumni, you need to go to photocopy/scanning service that has A3 scanner tho, coz our transcript is freakin large!

Three Essays (300-700 words each)
- Study Plan
Basically summaries your study plan from the beginning to the end. Ga ada format khusus untuk penulisannya. Yang penting include: kenapa pilih jurusan itu (latar belakang), kenapa pilih kampus itu, apa aja mata kuliah yang akan diambil (jelasin satu2, singkat2 aja), kalo mau bikin penelitian/tesis dijelasin juga disini, sama apa rencana lo di sana selain kuliah.
- Contribution
“Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya”
Mind the (/), it means you can choose only one. Boleh aja sih ambisius nulis semuanya. Gw sih pilih 1 supaya tulisannya lebih fokus. Gw pilih yang profesi komunitas. Walaupun pembahasannya nyerempet ke masyarakat juga. One stroke at the paddle, two and three islands have passed.
- Success Story
“Sukses Terbesar dalam Hidupku”
Pengertian sukses setiap orang beda2, jadi ga ada patokan sukses yang mereka minta di sini dalam konteks apa. Bisa pendidikan, karier, asmara, whatever, the pen is yours, you decide. Tapi make sense aja, semua harus ada kaitannya dengan Purpose. Jangan prestasi fangirling yang lo tulis~ wkwkwk~


Health Declaration
Terdiri dari 3: Surat Keterangan Sehat, Surat Keterangan Bebas Narkoba, Surat Keterangan Bebas TBC.

Dari RS Pemerintah.

Boleh Puskesmas ga? Err... I don’t know actually~ I mean sampai sekarang masih jadi perdebatan sih, ada yang bilang puskesmas adalah RS pemerintah, ada juga yang bilang puskesmas, sebagaimana namanya hanyalah pusat kesehatan, yang ga memiliki fungsi Rumah Sakit. Tapi gw sarankan lo ke RS aja langsunglah. Ga lucu banget ga lulus seleksi berkas cuma gara2 puskesmas~

Gw sendiri mendapatkan ketiganya di RSUD Pasar Rebo bulan Oktober 2015, dengan spesifikasi sebagai berikut:

Untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat, kita harus menjalani tes kesehatan. Medical checkup di RSUD Pasar Rebo rincian paketnya sebagai berikut:
- Pemeriksaan Fisik Oleh Dokter Umum
- Pemeriksaan Radiologi (foto thorax)
- Pemeriksaan Laboratorium (tes darah n urin)
Biaya: IDR 250k

Untuk mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba, fortunately di RSUD Pasar Rebo kalo lo udah medical checkup, hasilnya bisa sekalian buat analisa uji narkoba. Jadi ga harus tes lagi.

Meskipun demikian, biayanya lain lagi karena lembaran hasil tesnya beda lagi. IDR 275k untuk Uji Narkoba.

As for Surat Keterangan Bebas TBC, waktu gw ke sana, mereka belom punya paket checkup-nya. But they still CAN issue the letter.

Caranya adalah bekerjasama dengan Poli Paru. Jadi gw harus sign up lagi (setelah dikasih surat pengantar dari dokter umum yang memeriksa gw untuk medical checkup) di Poli Paru, untuk selanjutnya diperiksa oleh dokter Spesialis Paru (diperiksa biasa doang, ga macem2) dan kemudian menjalani Spirometri (semacam tes napas).

Untuk tes paru ini, biaya yang gw keluarkan adalah IDR 75k.

Kalo ditotal, biaya untuk mendapatkan 3 surat di atas adalah IDR 600k. Extra 40k untuk biaya administrasi pendaftaran RS.

Mayan juga ya? Hahaha~ Makanya gw bilang kalo mau kejar beasiswa ini harus NIAT and NIAT includes MODAL. Wkwk~

Oh ya, waktu untuk mengurus 3 surat itu hanya 2 hari aja. Hari pertama tesnya, hari kedua ambil hasilnya+surat2nya.

Police Clearance Certificate
Alias SKCK. Ini juga ngurusnya pe-er banget. Apalagi kalo berdomisili di Jakarta. Lo harus mingle ke rumah Pak RT dan Pak RW buat minta surat pengantar ke kelurahan. Terus mingle lagi di kelurahan buat minta surat pengantar ke polres. Terus mingle lagi deh di Polres buat nyerahin berkas (fotokopi KTP+Kartu Keluarga, foto 4x6 berwarna 5 lembar, akte kelahiran).

SKCK akan jadi sehari kemudian. Sebenernya bisa sehari jadi, cuma lo harus nyerahin berkas sebelum jam 12 siang. Berkas yang diserahkan setelah jam 12, SKCK-nya baru keluar keesokan harinya.

FYI, segenap proses di atas itu TIDAK dipungut biaya. Ya paling lo bawain kue aja buat Pak RT dan Pak RW yang udah bantuin lo. In my case, bokap gw bawain mereka batu akik~ Wkwk~ and it’s very important to know their schedule. Kalo Pak RT/Pak RW kerja, lo baru bisa mingle malem2 kan? Jadi mending telpon dulu aja.

Oh ya, gw tetep ditagihin IDR 10k sama ibu2 di Polres dengan alasan itu biaya administrasi. Oh well~ Kasih tau Ahok nggak yaaa~~

Terus untuk foto, background-nya HARUS merah. Gw sempet panik karena foto gw background-nya biru karena di website-nya hanya ditulis “foto berwarna”. Sampai polres ternyata ibu2nya bilang udah ada peraturan baru background merah~ Untung di sekitar situ ada tukang photoshop~ Langsunglah di-edit fotonya~

IELTS Result
Must be minimum 6.5. It’s an overall band score, jadi ga usah panik kalo reading lo 3, tapi speaking lo 9. IELTS kan sistemnya subsidi silang, kalo overall score 6.5 ya lulus2 aja. 

And oh after I got my IELTS result, I applied for the university a.s.a.p in the hope that I’d got the LOA (Letter of Acceptance) ready before the interview and everything (see that strategy picture, I set “Slay LOA” after “Slay IELTS”), becoz rumor has it that if you got the LOA already, the chance of you to get Purpose is higher. 

Somehow I chose to believe it, even though the web clearly states that LOA is optional~ idk, I feel that if I got my LOA ready, it sort of gives me more confidence for the interview. 

Tapi terbukti bahwa punya LOA/nggak ga ngaruh terhadap chance diterima/nggak. Trust me, guys. Gw pun belom punya LOA sampai sekarang~ Diterima aja tuh~

Recommendation Letter
You know, one annoying thing about preparing for Purpose is along the way you will hear so many rumors about it. Banyak banget “katanya..”, “katanya..”, “katanya..” BANYAK BANGET UNTIL YOU FEEL SICK! Padahal none of them terbukti kebenarannya~

Tadi gw udah menyebutkan satu di antaranya, yang tentang LOA.

Ini contoh rumor lain yang sering beredar:

Semua esay harus ditulis dalam bahasa Inggris!

TETOT! Esay gw tiga2nya pake bahasa Indonesia and I made it anyway~

Kalo udah punya LOA, pasti dapet beasiswanya. Vice versa~

TETOT! Sampai sekarang gw belom punya LOA, but I got the scholarship anyway~

Yang diterima cuma yang IELTS-nya di atas 7~

TETOT! Ada temen gw yang IELTS-nya 6.5 diterima. Ada juga yang IELTS-nya 8 tapi ga diterima. 

Masih banyak rumor2 lain yang ga masuk akal, nanti gw bahas sambil jalan.

Back to recommendation letter. Salah satu rumor yang paling ngeselin adalah:

Surat rekomendasi harus dari dosen dengan minimal 3 gelar~

Sinting~

FYI, I got my recommendation letter from my former boss, Kak Yani from XXXXX (pernah gw ceritain di sini), and gotta tell you Kak Yani is only S1 and she didn’t write any of her degree on the letter. I made it anyway.

Surat rekomendasi harus ditulis tangan~

That is pure bullshit. 2015 sis, yakali ditulis tangan~ Yang penting adalah surat tersebut menjawab pertanyaan yang diberikan, asli (jujur dan tidak plagiat) dan bertanda tangan si referee. Itu sudah cukup untuk membuktikan keabsahannya.

Surat Izin Atasan
This is really easy. Asal bos lo baik pasti langsung dikasih. The key is communication.

Surat Pernyataan Diri
Even easier. Tinggal copy-paste dari handbook-nya Purpose.  

*

Setelah semua dokumen terkumpul, gw langsung submit. Proses submit cukup bikin stress juga karena ukuran size setiap file ga boleh lebih dari 2 MB, eh apa 1 MB ya? Ya pokoknya segituanlah~

Tapi ga usah panik, banyak online compressor yang bisa digunakan gratis. Kalo pake Mac bisa langsung compress pake Pages. Yang penting sabar aja karena proses compressing agak lama. 

So those are the documents. FYI, these documents are very private so I really appreciate if you don't ask me to show mine to you, even though we're friends and you are on the same mission as I was~ If you want essay examples or another letter's examples, you can Google yourself. Banyak orang yang ga ragu2 meng-upload punya mereka, lo liat punya mereka aja.

But, if you need help in preparing any of those, I'm always here to help. I can give you useful tips or edit/give insight/ideas for you essay, etc. Feel free to ask. Just DO NOT ask for my documents COZ I WILL NOT SEND AWAY MY DOCUMENTS TO ANYONE NOR POST THEM ON BLOG.

I think that’s about it for this post. Di postingan berikutnya gw mau cerita soal jurusan yang gw pilih. Supposed to be more fun than this post. ihiy!

Laters!