Hi, guys! How y’all doin?
Seperti semacam tradisi untuk meng-update apa yang terjadi ketika masuk kantor baru. Sooo.. this is the story in my 1st week in QQ. Hohohoho~
Hmmm.. Bagaimana memulainya ya? Hmmm……
Okay, gw onboarding mandiri karena masih WFH. Set up semua sistem sendiri. It was exhausting. Banyak dan membingungkan. Lalu karena pake laptop sendiri (yes, belum dapet laptop), tentu tidak fleksibel, antara sistem laptop gw yang ga support (karena laptop ini udah 5 tahun umurnya) dan gw-nya pun unwilling untuk mencampur ranah pribadi dan kerjaan terlalu jauh, jadi gw kasih limitation sejauh mana sistem kantor baru ini merasuki laptop gw.
Iya, sedih ya, belum ada laptop. Kantor baru gw ini sebayi itu. Konon butuh sebulan untuk gw mendapatkan laptop. Huhuhu~
Kerjaannya gimana? Udah kebayang sih, walaupun masih meraba2.
So far so good.
I mean, gw ga langsung stress out, I think that’s a good thing.
Masalah operasional masih meraba2. Apa yang harus dipost (karena gw adalah Content Marketing Manager), bagaimana strateginya, directionnya, dll. Semuanya masih dalam tahap belajar.
QQ sendiri masih banyak kekurangan. Karena kantornya baru buka di Indo, jadi sistemnya belum sempurna. Banyak fungsi yang belum ada. Jadi yang udah ada harus bisa jadi semacam palugada, ambil inisiatif dulu untuk ngebantu.
Gw awalnya lebay, sedikit2 mengeluh, secara di Dian dimanjakan dengan sistem yang udah jadi, tinggal jalanin. Tapi eventually terima nasib, I mean, yaudah, dijalanin aja dengan semangat. Toh udah tau dari awal kalo this is what I sign up for, so yeah. It’s okay. Yuk kerjain dengan segala kekurangannya yang ada. Yang penting niatnya baik.
Terus.. hmmm.. apalagi ya..
Oiya bos gw tadi gangguin. Ngewatsap saat weekend. Ingin mengeluh tapi terus inget gaji. With great power comes great responsibility. Again, this is what I sign up for, and I don’t wanna look like some irresponsible asshole in my first week. So yeah~
Udah sih itu aja. Sebenernya gampang, real challenge selain kantor yang masih bayi adalah WFH, memperlambat semua proses. Oh well, klasik, jaman di Dian juga gitu.
Jadi kuncinya adalah sabar, sabar, dan sabar.
Okelah itu dulu aja report-nya. Mau nonton Sherlock di Netflix. Wkwk~ Kompetitor nih sekarang~
Byeee~
No comments:
Post a Comment