Sunday, May 19, 2024

First Time Solo and Choo Choo Train

Hi guys! How yall doing?? 

Setelah menunggu sekian purnama akhirnya gw mendapatkan kesempatan biztrip untuk pertama kalinya dari Errthing.

Well, Errthing kan bukan Dian ya yang bisa ngirim biztrip literally setiap bulan atau minimal setiap quarter.

Ketika menerima kerjaan di Errthing gw udah feeling sebenernya, ni kantor pasti minim biztrip. Terbukti, biztrip baru hadir setelah gw 2,5 tahun di sini. Sad…

Anyway, gw baru saja dikirim ke Surakarta alias Solo untuk menemani alias nge-LO cast series (yang mana gw adalah PIC-nya) untuk meet & greet kerjasama dengan partner telco.

Ketika diberikan penugasan biztrip ini, gw tau gw ga bisa berharap banyak karena tu kantor kan bapuk banget ya sistem dan infrastrukturnya. Pengalaman temen2 gw yang udah pernah biztrip duluan, pasti prosesnya problematik. Daaan… kejadian juga sama gw~

Dimulai dari hotel yang ga dibolehin sama kayak cast. Padahal tugas gw di sana sebagai LO. Baru pertama kali nih gw denger LO ga sehotel sama artisnya. Ajaib. 

Alasannya karena level gw belum bisa untuk dapet hotel bintang 5. Ya sebenernya oke2 aja kalo ga dalam situasi harus nge-LO. Ini kan situasinya harus being there with them 24 hours, masa ditaro di hotel lain?! Dagelan~ 

Lalu H-1 belom dapet pesawat, karena PIC yang ngurus travel lelet. Akhirnya pesawatnya sold out dan kita harus naik… kereta~

Well there’s always first time in everything.

Karena Dian, gw first time ke Thailand dan Korea.

Karena Errthing, gw first time ke Solo naik Choo Choo Train. :’(

Well it’s not like gw benci naik kereta. Gw cuma ga suka perjalanan panjang, terutama dengan jalur darat. That’s why I don’t like road trip.. Please don’t ask me for a road trip!!

I mean.. perjalanan 1-2 jam gw masih okelah. Tapi kalo di atas 3 jam tuh.. men.. how inefficient~ Nggak sampe-sampe~ Perut keburu laper, badan pegel, tidur-bangun berkali-kali, boredome & crankiness attack, kadang-kadang mabok juga.. Aduh, nggak deh.

My mindset is always why spend a lot of time on the road, when you can spend more time at the destination. 

Pengecualian kalo tujuannya emang jauh kayak ke Europe ya, itu kan mau ga mau emang perjalanan panjang. Perjalanan ke Europe kemarin gw ga bakal survive kalo ga bawa antimo yang bikin gw pules dalam sekejap. Kalo ga karena antimo ga kebayang gw bakal se-cranky apa~ Lesson learned-nya adalah next-nya kalo ke Europe or sekitarnya yang perjalanan lebih dari 18 jam >> FLY BUSINESS! Wkwk~

Anyway, ke Solo kemarin kebayang kan gw gimana bentuknya? Kereta 7 jam!! Hadeeeehhh bener2 deh~ Ya emang sih keretanya (Argo Semeru & Argo Lawu) nyaman, lebih nyaman dari pesawat. Bisa mondar mandir biar ga pegel. Ada restorasi juga buat makan. Bisa liat pemandangan indah kanan kiri. Bisa bikin konten juga. 

But still.. kelamaan sih buat gw. Nggak sampe-sampe~ Cukup sekali aja naik choo choo train. Selama ada pilihan pesawat, kita naik pesawat. 

Solo! Gimana kotanya? Well it’s nice. Bersih, ga rame, ga macet, kemana-mana deket, makanan enak, banyak street art di sudut-sudut kota, orang-orangnya baik—hanya sedikit slow-mo. Wkwk~ Perbedaan budaya aja sih, orang-orang di sini kan slow living ga kayak Jakartans yang lari-lari setiap hari. 

Would I come here the 2nd time? Hmmm.. Maybe~ Untuk sekarang sih belum ya~

Idk I feel like kota2 di Jawa tuh vibe-nya masih mirip2 Bogor gitu. Solo juga gw merasa mirip Bogor kemarin. 

Untuk liburan lokal I’d still choose Bali—mainstream banget I know, but Bali selalu menyenangkan dan ga repotlah kalo di sana. Sudah mengakomodasi turis banget. 

Runner up-nya Lombok sama Sumba on my local vacation wishlist. Tapi itu pun ga maksa. Target gw masih 25 negara before 40 soalnya, so yeah.

Tenang, gw masih berkontribusi kepada ekonomi negara dengan membayar pajak penghasilan kok. Hehehe~

Okelah itu aja update hari ini. 

Ciao~

mirror mirror on the wall.. 


Sunday, May 12, 2024

IDK 'bout you, but I'm feeling twenty two~~

Hi guys! How yall doing?? 

Akhirnya muncul lagi nih postingan ultah setelah tahun lalu absen karena dibajak konser blekping. :D 

Konsep ultah kali ini masih sama dengan tahun lalu: staycation. Tapi yang deket-deket aja, kita ke PIK!

Dimulai dari rencana nyokap gw PP Jakarta-Singapore buat nonton Hamilton tanggal 11 Mei. Beliau ga mau pulang ke rumah karena pesawat pulangnya malem banget jam 10. Akhirnya beliau sama temen2nya booking kamar di Gold Coast PIK. 

So I’m like… ya ngikut aja ga siyyy~~ Wkwkwk

So baby and I book another room di sana, dan bikin itinerary jalan2 PIK sambil nungguin nyokap pulang. 

Quite fun, we did:
- Scootering di Batavia Cove dari ujung ke ujung (mini scooter rental 85k/hour, baby pake adegan nyusruk segala lagi. hahaha~) 
- Minum boba, mam es krim
- Catching sunsets
- Sightseeing & foto-foto
- Nonton Kingdom of The Planet of The Apes di The Premiere Baywalk Mall
- B’fast Bakmi Lamlo di fresh market PIK (endeusss)

Selama ini gw sumpah serapah orang2 yang naik scooter/odong2/becak2an/sepeda di PIK karena membahayakan pejalan kaki. Kemarin setelah merasakan sendiri naik scooter, malah ketagihan. Wkwk~

Anywaayyy, bday kali ini so fun. Ucapan ultah lebih banyak dari biasanya, karena gw ngepost di IG. Yeah kalo dipikir2, kalo emang mau diucapin ya posting ajalah. Ga usah sok-sok misterius ga posting tapi ngarep diucapin. INI ERA SOCIAL MEDIA BRUH! Kalo mau ada conversion ya harus effort. Hahaha~~~

Di usia yang literally mid 30s ini, misi gw adalah Acknowledging Achievement and Celebrating Progress. Sounds serious ya? Padahal biasa aja sih. 

Acknowledging Achievement intinya gw mau lebih percaya diri. Gw tuh keren lho. Ya gw memang bukan speaker TEDx kayak si itu, bukan 40 under 40, bukan influencer, dsb. Tapi gw punya banyak prestasi juga yang patut dibanggakan, ga di-share di sosmed aja.

I’m a World Record Holder for Highest Bungee Jump -- 233m above the ground. LOL PENTING! 

I’m juggling 5 jobs at the same time:
- 9to6 corporate slave (full time)
- guest lecture (seasonal)
- entrepreneur/small business owner (part-time)
- consultant (freelance)

and the new title I’ve been waiting to announce……

I’M NOW AN INVESTOR!!! FUCK YEAAAAAAHH

Gosh that sounds so awesome~~ :D

Setelah procrastinate sekian lama, akhirnya gw punya guts untuk investasi dalam jumlah yang cukup besar, bukan cuma recehan kayak yang gw taro di Bibit. 

Instrumen investasinya (wuoh, berasa paham banget yekan bahasanya~ wkwk) juga lebih berisiko dari reksadana. Gw mencoba obligasi SBN setelah berulang kali diyakinkan oleh si Elf alias Lizta, bestie dari zaman XXXXX yang udah mulai invest sana sini duluan.

Maybe I’ll write about it in the future ya.

Point is… title gw juga banyak yang bisa dibanggakan kok, so Acknowledging Achievement intinya adalah supaya gw ga merasa minder/kecil walaupun prestasi/title orang2 tampak shinier. 

Don’t you ever feel small, Seeta!

Who can juggle 5 jobs at the same time? ME!
Who can nail 3 job interviews at once? ME!
Who can bring an 80% success rate to projects given? ME!
Who almost made it to the Australian Embassy? ME!

The next time you doubt yourself and be pessimistic, READ THIS DAMN POST AND MAN THE FUCK UP!

As for celebrating progress… ya intinya supaya lebih banyak self-reward. Hahaha~

Jangan pelit sama diri sendirilah. Ini sudah gw lakukan sejak di Eropa kemarin sih. kalo mau beli sesuatu ya beli aja. Ga usah nunggu something big happens baru beli. Mending nyesel beli daripada nyesel ga beli. :D

Okay, that’s for welcoming mid-30s. Semoga di usia baru bisa achieve target 20 negara before 40! Hehehe~~

Cuan cuan cuan!!!!!

Bonus selfie pertama no filter di mid-30s! Extra large coz I'm confident lyke dattt~~ *sambil nyanyi Taylor Swift - 22*


Thursday, May 9, 2024

Belanda 2024: My Chosen Family

Hi guys! How yall doin?

ANOTHER THANK GOD FOR MID-WEEK HOLIDAY!

Bulan Mei ini kita bener2 showered with holiday deh, thank you pemerintah! Once in a blue moon nggak tuh thanking Indo government~ hahaha

Satu lagi highlight keluarga Belanda yang mau gw ceritain di blog ini. 

Ada sebuah quote yang gw suka banget: family isn’t always by blood, as an adult you get to choose your family.

Ini bener banget. Gw bersyukur merasakan sendiri kebenaran dari quote ini karena pengalaman gw sama keluarga yang by blood kurang menyenangkan. Beberapa orang malah terang-terangan gw unfam (kayak unfriend buat temen, get it??). Block nomernya di hape, block sosmednya, no interaction whatsoever, mending ga ketemu lagi aja. Yes, ada. Karena kita udah terlalu berbeda.

Jadi sekarang kalo gw disuruh jelasin tentang keluarga gw, yang disebutin ya keluarga inti aja. Bokap, nyokap, adek.

Gw juga belajar konsep family by blood itu tidak selamanya sehat, karena kita dipaksa untuk menoleransi saudara2 yang “ajaib”, memalukan, toxic, jahat, gagal, or any other negative traits atas dasar “kan saudara”~

No, that doesn’t sit with me. Kalo orangnya emang patut dihindari, mau darahnya sama persis juga mending bye deh. Amit-amit.

Sayangnya di keluarga gw tuh banyak yang kayak gitu. Jadi semakin ke sini jumlah keluarga by blood yang masih berinteraksi sama gw semakin minimalis. Gw miskin banget saudara sumpah, wkwk~ Makanya kalo event2 kayak Lebaran tuh ketika keluarga besar orang2 pada kumpul, bajunya samaan, I kennot relate. Hahaha~~

No worries though, dengan tidak adanya mereka, hidup gw malah lebih baik dan lebih damai. 

Anyway, back to that quotes. Jadi ceritanya gw punya “extended family” yang persis seperti dideskripsikan di quote tersebut di Belanda.

They are Jim and Junita Agerbeek

Mereka ini adalah bestie-nya opa dan oma gw, (alm) Reggie and Inneke de Pruyssenaere de La Woestijne berpuluh-puluh tahun. In fact, oma Junitalah yang ngecomblangin opa Reggie and oma Inneke. What a fact!

Together the four of them have traveled the world together, including Indonesia. Kebetulan opa Jim dan oma Junita pun ada keturunan Indonesia. Opa Jim keturunan Malang, oma Junita keturunan Maluku. Both pernah tinggal juga di Indonesia for a short while waktu masih kecil sebelum akhirnya back for good ke Belanda ketika Indonesia merdeka. 

On many occasions ketika berkunjung ke Indonesia, mereka disambut dan dijamu nggak lain nggak bukan oleh nyokap bokap gw sendiri. I’m not talking about dijamu as in cuma dijemput di airport dan dianter ke hotel ya. Dijamu = DITANGGUNG SELURUH KEBAHAGIAANNYA SELAMA LIBURAN.

Nyokap bokap gw itu kadang terlalu baik, atau sering. Sesuatu yang ga menurun ke gw unfortunately. Heuheuheuheu.

Anyway, ketika 4 lansia itu berkunjung ke Indo, nyokap bokap gw yang bikinin itinerary mereka kemana aja dan menanggung semua biaya operasionalnya. Cariin hotel, anterin kesana kemari, makan di resto2 terkenal, belanja belanji, dll. 

Sometimes suka a lil extra, mereka dibawa TRAVEL ACROSS THE OCEAN! Pulau Seribu, Bali, Semarang, Karimun Jawa, Palembang, to name a few.  

Gw? Tentu saja tyduck ikut. Itu masa-masa gw sangat ansos di keluarga soalnya. Heuheuheu~

So yeah kebaikan hati nyokap bokap gw terhadap mereka ini ternyata berkesan buat opa Jim dan oma Junita sehingga mereka sayang sekali sama kita. Mereka udah anggep kita keluarga sendiri juga. Ketika wacana trip ke Belanda diajukan, opa dan oma langsung bantuin. Dijemput di airport, dikasih nginep di J&J Airbnb alias rumah kecil (but super cozy and lovely) mereka di Alkmaar, dikasih makan, dianter jalan-jalan ke semua tourist spot. Exactly the same treatment kayak oma Inneke. So kind!!!

Not to mention opa Jim sama oma Junita orangnya seru banget. Suka ngobrol, punya cerita2 seru, suka becanda. Opa Jim ini profesinya musisi (anak band) dan guru karate di Belgia.

“Every Wednesday I drive 2 hours to Belgium to teach karate.”

Kalo oma Junita, dulunya model dan chef. Sekarang guru salsa. So awesome~~

“Saya suka masak pedas tapi tidak suka makan pedas.”

Wkwkwkwk~~~

Oh it’s so amazing orang2 yang sama sekali ga ada hubungan darah sama kita bisa sebaik itu sama kita. We used to be complete strangers, but they treat us like their own family. 

Ini adalah pengalaman kedua gw di-treat seperti keluarga sendiri oleh orang yang bener2 ga punya hubungan darah sama gw. Pertama kali ketika di Melbourne, ada sepasang sejoli baik hati yang sudah menganggap gw seperti anak mereka sendiri. Bunda and Papi. Pernah gw ceritain di sini

Sampai sekarang masih aktif kontakan via Facebook sama Bunda. Lebaran kemarin sebenernya Bunda pulang ke Indonesia, tapi gw-nya lagi di Belanda.. Hix

Kapan ya bisa balik ke Aussie ketemu mereka lagi? Miss them so much.. :’(

So yeah, I’m so lucky, blessed, and eternally grateful to have them as my extended family. Jadi nggak nelangsa-nelangsa banget kalo keluarga aslinya berkurang. Hahaha~~

In the meantime, mari kita cari lagi another extended family. They make our lives even more content and more meaningful.

The chosen family is the REAL family. <3




Wednesday, May 1, 2024

Belanda 2024: Discovering My Awesome Family

Hi guys! How yall doin?

THANK GOD FOR MID-WEEK HOLIDAY!

Sorry udah menelantarkan blog ini literally sebulan lamanya..

Seneng banget hari ini libur. Finally, bisa istirahat yang bener2 ga ngapa-ngapain di rumah. Sejak pulang dari Eropa kemarin, gw belum dapet istirahat yang proper sama sekali.. 

Balik ke Indo Senin malem minggu lalu, Selasa pagi udah ngantor dan langsung event. Besoknya gedabak gedubuk catch up sama kerjaan yang segudang karena Jumatnya launching series baru.

Sementara jetlag masih melanda. Jadwal tidur gw belom bener. Malem masih susah tidur, pagi susah bangun.

On top of that, gw kembali mengajar semester iniii. Thankful for the opportunity, mahasiswa semester ini aktif-aktif dan lucu-lucu. But ada beberapa hal yang gw miss dan bikin gw sedikit menyesal—that’s for the next blogpost ya. 

Gw juga harus balik ngegym karena badan bentuknya udah kayak slime~ heuheuheu

Anywaaayy~~

Regardless of the annoyances, now I’m backkk and kickinnn, sekarang mau ceritain soal liburan kemarin. Banyakkk bangettt yang mau diceritain, tapi gw pilih satu yang paling penting dulu ya.

Liburan kemarin buat gw itu highlight-nya adalah keluarga gw, dalam artian ga cuma keluarga inti, tapi juga extended family gw di Belanda. I am so very grateful to be able to meet and reconnect with them.

Here are some context. Di postingan ini gw pernah cerita bahwa salah satu opa gw yang di Belanda, opa Reggie, meninggal dunia. Kita sekeluarga sedih banget karena saat itu posisinya kita udah ngerencanain trip ke Belanda ini dan opa Reggie udah tau hal ini. In fact, opa adalah salah satu inisiator trip ini. Beliau sangat excited untuk menerima kita di sana. 

Umur manusia ga ada yang tau. Opa Reggie berpulang Desember kemarin, tepat 4 bulan yang lalu.

Gw sendiri ga terlalu mengenal opa, karena kalo opa lagi ke Indo gw hampir selalu absen untuk nemenin liburan bareng2. Tapi gw tau opa ini orangnya baiiikk bangett, ramah, lovable, santai, lucu juga (his sense of humor is SUPERIOR!). Jadi gw selalu respect sama beliau. 

Kenangan gw akan beliau walaupun limited, tapi semuanya positif dan menyenangkan. I love him.

Meskipun demikian, selama ini gw hanya mengenal beliau sebagai opa Reggie, adiknya oma gw, suaminya Oma Inneke (she’s his 2nd wife). Dia suka pakai rompi dan celana pendek, dan setiap ke Indo dia pasti beliin kita permen kalung yang rasanya enak banget.

That’s it. Gw ga pernah tau identitas beliau beyond that. I don’t know if he has children/what he did for a living/what his hobbies/interests were, why he remarried, etc. I don’t have any clue about those.

Itu semua terjawab di trip kemarin. Gw mengenal sisi lain opa yang membuat gw sangat menyesal tidak menghabiskan lebih banyak waktu bersama beliau di masa lampau.

First of all, he has children. Two sons. Fakta ini pertama kali gw discover di obituary beliau. Kemarin akhirnya berkesempatan bertemu muka dengan 2 anaknya ini. Om Patrick & om Erwin. 

And both are… SO FUCKING AWESOME!!!!!!!

Bro, selama ini gw ga pernah lho punya keluarga/saudara yang bener-bener keren! They are bunch of losers!!! Ya sekolahnya ga selesailah, kerjaannya ga jelaslah, nganggurlah, usaha aneh-anehlah, nikah sama orang ga jelaslah~ Dooohhh~~ Nggak banget~

Paling ada 1 doang tante gw yang keren, tante Ika, dia pengacara. Independent woman, keren, tajir, pinter, kocak, open-minded. Single parent, 2 anak cowok, tapi bisa bagi waktu karier dan keluarga. 

Nah di Belanda ini gw akhirnya ketemu/kenalan sama my long lost family yang oh-ma-gaaa so awesome~~ Akhirnya gw tau darah keren gw asalnya darimana. LOL~

Ok bahas satu-satu.

Om Patrick, anak pertama opa Reggie. DIA PUNYA TESLA. LOL. The first important information, I know. Dia tinggal di rumah besar sekaliii, padahal… tebak kerjaannya apa! He’s “just” a security! He’s been a security his whole life. Sekarang security kampus, sebelumnya security bar yang kerjaannya ngusir2 orang mabok. Wkwk~

Tapi kok bisa kayaraya punya Tesla???

Well first, di negara maju, hard skill itu dihargai. Di Aussie contohnya, tram driver adalah salah satu profesi paling elit. Pretty sure it’s the same in the Netherlands. Hence, profesi2 yang berlandaskan hard skill seperti security pun bayarannya mahal.

Om Patrick—this goofy guy, dia super kocak btw, turunan Opa Reggie banget, like I can totally see opa in him gitu setiap dia ngelawak. Anyway, Om Patrick punya trik gimana bayaran dia sebagai security bisa doubling up: ambil shift malem. Wkwk~~

The reason why dia cinta banget kerjaannya sekarang: security shift malem universitas, karena kerjaannya literally NGGAK NGAPA-NGAPAIN, tapi bayarannya double karena shift malem pasti rate-nya lebih mahal. HAHAHAH~~

Again, di negara maju yang hak-hak penduduknya terjamin, kalo mereka harus kerja di weekend atau di luar jam kerja normal, pasti bayarannya lebih mahal. That’s why temen-temen gw di Aussie dulu kalo weekend/hari libur jarang ada yang mau diajak jalan, karena mereka lebih milih kerja. Payment-nya double! 

“So how's your daily job look like?
“Well, my shift is 11PM-6AM. I make sure everybody’s home, lock every door, then go to the security room, and watch Netflix.”

HAHAHAHAH~

“Once in a while, the alarm goes off, I’d go and check. But nothing serious ever happens, so I switch it off and go back to watching Netflix.”

Lucu banget ni orang. :”))

Dia bahkan bisa guarantee dia udah nonton semua konten Netflix, karena kerjaannya tiap hari memungkinkan itu. 

Ade gw, penggemar Tesla sejak lama, diajak test drive sama om Patrick. Gw ngikut karena terpaksa. ISTG, 250km/hour is really something else, man. I’d rather bungee multiple times, or go on the most extreme rollercoaster on earth, than riding 250km/hour Tesla. Wkwkwk~~

Om Patrick punya 1 anak perempuan kelas 5 SD, namanya Lois, hobinya horse-riding alias BERKUDA. Udah pernah ikut kompetisi berkuda beberapa kali, punya kuda kesayangan namanya Stella.

Kacaw. Di Indonesia siapa sih yang hobinya berkuda kalo nggak orang yang bener2 tajir? Ini ternyata gw punya sepupu yang berkuda dari kecil~~ Wkwk

Fucking mind-blown, man. 



Okay next: Om Erwin

Gaes, kalo om Patrick yang kerjaannya security aja udah bikin gw amazed, om Erwin ga mau kalah. Never in million years, I would think that I have an uncle… who is a FREAKIN STUNTMAN!!!!!!!

Holysh*T om gw ertongggg~~~

Wkwkwkwkwkwkwk~~~~

Yep, that’s Erwin in a nutshell. Stuntman merangkap stunt actor merangkap stunt director merangkap MODEL!

KACAWWWW KERENNN BANGETTTTT OM GUEEEEHHHHHH

“So whom have you worked with as a stuntman?”
“Well, I look a lot like Luke Perry so I worked with him a couple of times. I was body-doubling for George Clooney in The Monuments Men. I was also in The Matrix Resurrections and Inglourious Basterds.”

FUCK FUCK FUCK FUUUUUUUCCCCKKKKKKKK~~~~~~

Casually dia cerita udah pernah ditabrak mobil/truk, loncat dari gedung, intense fight scenes, tambak-tembakan. Craaayyyzzzehhh~

"It's nice to be able to see you guys right now. I'm flying to China the next day!"
"What are you doing in China? Shooting?"
"No, my team and I are going on roadshow."
"What kind of roadshow?"
"Stunt-show tour which I am directing."

Anjayyy dia mau world tour donggg~~ Wkwkwk~~

Usut punya usut opa Reggie tuh waktu muda berprofesi sebagai tank driver di army. Jadi kenekatan dan keberanian om Erwin sebagai stuntman itu ya menurun dari opa Reggie juga. 

I love this family. Wkwk~~

Kejutan dari Om Erwin ga cuma itu, dia ternyata punya anak… namanya LEVI!!

Wibu mode: activated!

R U FUCKING KIDDING ME?????

Gw punya saudara namanya Erwin & Levi, and both happened to be father and son??????

AWKWOKAOKWOAKKAOKWOAKAOKWKWKAOWKWK

MY AOT HEART CANNOTTTTT

Kemarin anaknya dateng juga ketemu sama kita, Langsung gw confront donggg~

“Levi, elo wibu ga?”
“Hmm.. no.”

HAISHHHHHHHHH~~~

Well that’s about them. Selain Levi, om Erwin punya 2 anak lain: Kiott & Yna Mae, kembar cewek-cowok. Yang cowok si Kiott JAHIL BANGET! Yang cewek di Yna Mae (cakep ya namanyaaa) juga keren, hobinya berkuda, sama kayak si Lois. Kenapa sih anak2 cewek di sini demen banget berkuda? Wkwk~

Anyway, I met them on 2 separate occasions. Jadi ga punya foto yang bareng-bareng. Hix..

Both meetings were truly remarkable. Mereka janji bakal dateng ke Indo, so I’m gonna be hosting them when they’re here. That’s a promise.



Another key takeaway from the meeting is… realizing how awesome opa Reggie was, being their dad. Anak-anaknya jadi semua gitu lho. He raised them good, and he raised them right. Opa Reggie as a father ini sesuatu yang belum pernah gw lihat sebelumnya. Imagine he was there with us meeting his sons and their family, pasti lebih unforgettable lagi, coz we could’ve seen them interacting with each other. 

Sedih rasanya opa ga bisa bersama kita kemarin. Sedih banget ga bisa liat opa berinteraksi dengan anak-anaknya yang keren-keren itu. 

But you know what, despite not being there, somewhat presence-nya opa masih strong banget di rumah. 

When we laughed together, I felt like he was laughing with us too.

When we traveled, I felt like he came with us.

Foto beliau dimana-mana, oma dan anak-anaknya masih sering sebut-sebut beliau, his clothes, his soap and shampoo, his shoes, all still there. Oma masih simpen semua. 

Opa and oma, bener-bener true love. Married in 2005, setelah dicomblangin. Kondisinya saat itu opa baru cerai, oma baru ditinggal suami pertamanya. Sama-sama orang Belanda yang lahir dan menghabiskan masa kecil sampai remaja di Indonesia. Opa di Ambarawa, oma di Jakarta. Both speak bahasa Indonesia very well. They are both meant to be. 

Since married, both traveled the world together. sering banget ke Indonesia berdua juga, ga cuma Jakarta & Bogor, sampai ke Bali, Medan, dll. Dua lansia ini bener-bener conquered the world together.

Oma cerita, dulu mereka punya 2 mobil: satu mobil oma, satu mobil opa. Setelah opa meninggal, mobil oma dijual. Jadi oma kemana-mana naik mobil opa. 

“I use his car so that when I go everywhere, Reggie is with me.”

Nyaw.

Opa itu meninggalnya dikremasi, lalu abunya dibawa pulang oma dalam satu guci besar. Isinya penuh. Sebagian kecil isinya, oma taro di dalam liontin yang oma pakai tiap hari. 

“I keep Reggie close to heart because Reggie is my heart. I make sure of that. He’s with me every time.”

:’)

Oma, technically sebagai istri kedua, ga ada hubungan darah apa-apa sama kita, tapi baik sekali sama kita. Menganggap kita anaknya sendiri. Berkali-kali selama kita di sana dia ngomong: “I am very happy that you are here.”

Ooh.. Oma.. I wish we could’ve stayed longer with you.. 

Strange enough, even though our interaction is limited, I love her more than my actual grandma~ 

Oma Inneke bakal pindah rumah tahun depan. Meninggalkan Tilburg—yang mana adalah rumah opa. Oma dulu pindah dari Alkmaar ke Tilburg walaupun Tilburg jauh dari mana-mana, supaya bisa tinggal sama opa. 

Now that opa’s gone, oma akan kembali ke Alkmaar supaya dekat dengan anaknya. She’s 80 yo this year, and just survived from leukemia. Not wise to live alone, far from everyone.

She’s sad she’s gonna leave opa’s house, but it needs to be done.

Satu pesan dari oma buat gw yang ga akan gw lupain: 

"Seeta, go travel, see the world, meet new people, learn different cultures, expand your horizons, it’s important."

Sejak saat itu gw langsung bikin target sebelum umur 40 harus bisa ke 20 negara! Fighting!!!

Okay, that’s all for the 1st highlight of Euro Trip 2024. Nantikan cerita berikutnya!