It’s been a tough time for me. Everything just happened so fast. I didn’t have much time to process it. But I have to stand strong on my own two feet because everything that will happen next will be more difficult.
Jadi apa yang terjadi sih, Ta???
It started with news that circulated in early December.
Pagi hari Senin, 7 Desember, seperti biasa tim gw weekly meeting sama bos, dimana kita report apa yang terjadi minggu lalu dan apa yang akan dilakukan minggu ini. Hari itu, bos gw tidak seperti biasa. Biasanya di weekly meeting itu dia akan sangat bawel dan dengan detil menanyakan project/issue/apapun yang berhubungan sama pekerjaan kita. Apalagi ketika membahas data, biasanya itu 1 jam sendiri. Tapi hari itu nggak, dia seperti terburu2 mengejar sesuatu. Weekly meeting yang biasanya bisa sampai 2,5 jam, dipangkas menjadi 1 jam aja. Data di-ignore begitu saja. Sebelum mengakhiri meeting, beliau menanggapi news yang beredar.
“Guys, mungkin kalian sudah dengar bahwa QQ sedang melakukan layoff besar-besaran. Itu benar, di China sana, QQ sedang memangkas unit-unit bisnis yang dianggap tidak profitable, seperti games, e-book, dan social media. Info yang saya tahu, layoff ini tidak akan mempengaruhi unit bisnis utama QQ, yang adalah platform streaming. Minggu ini saya akan memastikan budget untuk Indonesia di 2022. Jika sudah ada konfirmasi, saya akan beritahu kalian.”
Kemudian dia pergi begitu saja, dan sepanjang minggu MIA.
Ini red flag pertama, karena bener2 ga biasanya beliau begitu. Biasanya dia pasti sering “gangguin” kita tiap hari. Either itu di email atau Whatsapp. Maklum, namanya juga bos.
Keadaan semakin mencurigakan ketika hari demi hari kita mendengar kabar colleague2 di China banyak yang di layoff dan mereka bukan karyawan games, e-book, dan social media seperti yang diberitakan, tapi karyawan platform streaming—yang mana adalah teman2 kita sendiri.
Mereka yang di-layoff juga bukan karyawan entry level, melainkan sudah level manager ke atas. Ini bener2 bikin syok. Hampir setiap hari, pembicaraan gw dan temen2 di Indonesia kurang lebih seperti ini:
“Eh, si X kena layoff lho!”
“Ah masa?? Kok bisa?? Dia kan senior banget!”
“Iya nih, parah banget, itu orang udah bertahun-tahun di QQ!”
“Gila, kalo ga ada dia siapa yang ngurus Divisi X??”
"Eh iya si X udah gone statusnya di group chat! Huaaa..."
Conversation seperti ini berlangsung setiap hari. Keesokan harinya X berubah menjadi Y, kemudian menjadi Z, dan seterusnya.
It's getting pretty grim.
Gw sendiri mulai waswas. Perkataan bos di weekly meeting sebenernya mengafirmasi 2 hal: bahwa layoff ini hanya terjadi di China dan hanya untuk unit bisnis yang tidak profitable. Jadi seharusnya gw aman. “Masa di-layoff sih? Karyawan di Indo cuma 7 orang dan QQ di Indo lagi growing banget! Sayang banget kalo di-layoff.”
Jadi gw berusaha tenang dan mendistraksi pikiran ke hal lain.
Tapi kemudian, Senin siang 14 Desember, keluarlah berita ini.
Gw langsung mental breakdown.
No. Please no. This is not happening…
Langsung ga konsen kerja, tapi gw paksain karena satu-satunya yang bisa mendistraksi gw akan semua ini adalah bekerja. Jam 7 malem, ketika gw sudah bersiap tutup laptop dan nonton Running Man, berita itu datang via bos gw di Whatsapp.
This is it. This is really happening.
QQ decided not to invest in the market anymore and all 7 of us got layoff.
Sedih, marah, frustasi, kecewa, patah hati, hancur, semuanya dirasain barengan.
Ibarat diputusin pas lagi sayang-sayangnya, ya begini ini.
Entah berapa kali gw nulis di blog ini juga kan, bahwa gw happy di sini, gw cinta sama QQ, I love what I’m doing here. I love my team here.
Eh diputusin~
Even mau memaki aja ga bisa, karena gw masih bucin. Ga tega.
Anyway, ada 3 pertanyaan yang terlintas terlintas di kepala gw setelah dikasitau berita ini.
Yang pertama adalah “why?” karena sumpah, QQ di Indo tuh lagi berkembang pesat. Kurva kita selalu raising, orang2 akhirnya udah pada tau kita, beberapa bahkan ngajak kita kerjasama.
We finished 2021 WITH A BANG! MAU & DAU rise! Jirisan and Happiness were a HUGE success! 2021 gave us so many learnings. We’re SO READY for 2022! We have geared up in full force, siap lari, siap mengejar ketinggalan. All the plans are ready, all the agencies have pitched, all campaigns are set in stone, things are just getting started and we ARE excited.
Our biggest anime, Attack on Titan Final Season Part 2 is gonna be released on 10 January, and we plan the biggest Nobar ever with the fan communities. Fyi, fans-nya AOT itu super gila, jadi bisa diantisipasi Nobarnya bakal seru banget.
We just released a new Korean original, Bad and Crazy, yang main WI HA JOON FROM SQUID GAME. Anticipation is high. We plan to launch a kickass KOL campaign for this one with the biggest influencers in the industry.
We just released blockbuster Chinese drama, Luoyang, yang main Wang Yibo dan Victoria f(x). Dracin yang take the world by storm, karena viral dimana-mana. Gw dan tim punya plan untuk bikin offline activation di PIK, taro standee Wang Yibo segede2 gaban di spot2 foto yang instagramable.
Alex Simanjuntak aka Boboholokal, TikTok influencer with 1,5M followers, mengontak gw langsung menawarkan diri jadi brand ambassador QQ karena dia SESUKA ITU sama konten2 kita. Gw sudah berencana untuk make it happen in 2022.
We just launched SEVERAL podcasts to promote our anime and Korean content. Things are just getting really really serious about these podcasts. More and more partners are offering opportunities and our hands are WIDE OPEN!
We will launch a partnership with one of the biggest ISPs in January. Our boss is set to visit, we’re gonna invite 50++ media, have this amazing luncheon and media gathering. Such a kickass way to start the year.
We are going strong on SNS too! We have recruited a couple of additional freelancing team members that will help us speed up the process of reaching desired social media engagement.
We’re about to close an IDR 2B sales deal with a mega-famous FMCG brand! Yang kalo beneran deal, bakalan ngangkat brand QQ banget karena brand FMCG ini sungguh merakyat dan terkenal dimana2.
We’re gonna send magnificent CNY hampers worth up to IDR 500K each
to ALL of our partners. Media, KOL, agencies, communities, partners, clients, etc.
Last but not least, last November, we just pitched 4 titles for our local original series, and 2 out of 4 got the green light from the management and are set to release in Q3 next year.
2022 is supposed to be an EPIC year for us…
We thought nothing can go wrong…
Nothing…
Why… why… why…
Nggak berhenti mempertanyakan kenapa. It’s just too soon. If only they give us another year to prove ourselves… If only they can wait just a little bit…
Yang kedua terlintas adalah “how to tell people?” Not only talking about business partners yang gw udah sebutin di atas, but also, my family and my friends.
Oh God…
Gimana ini gw bilangnya ke mereka???
My parents especially, they are not accustomed to hear bad news from me… Bad news apa sih yang pernah gw beritakan ke mereka? Paling banter gw sakit aja. I never told them about my failures, my regrets, my bad decisions. Karena biasanya itu semua ga ada impact langsungnya ke mereka.
But this one? Of course they will be affected, coz it will lead to financial insecurities!
Oh God…
Gw memutuskan untuk tidak ngomong apapun ke mereka sampai dapat kepastian soal pesangon dan (kalo bisa) kepastian akan pekerjaan selanjutnya yang akan gw lakukan.
Mudah2an 22nya ada kepastian minggu depan.
But then I have to deal with questions from friends and partners, yang masing-masing approach-nya beda…
Oh God…
Bener2 ga siap. Friends and partners, if y’all read this, be nice to me, okay?
Okay yang ketiga adalah “what am I gonna do next?”
:)
Senyumin aja deh yang ini mah.
Beberapa minggu yang lalu, gw baru aja bales-balesin mesej rekruter yang menawarkan pekerjaan di Linkedin.
Karma is real, baby.
Anyway, kalo ditanya apa yang gw akan lakukan selanjutnya? Jawabannya sih udah pasti gw masih mau bekerja di OTT. Ini dunia gw, ini passion gw, ini expertise gw. Jadi gw masih mau mengabdi di sini.
CV udah disebar ke beberapa kompetitor, 2 di antara mereka sudah reach out dan menjadwalkan interview. Semoga berkenan.
So yeah.
Masih banyak ketidakjelasan akan semua ini. Seperti kapan last day, itu masih belum pasti. Sekarang statusnya gw dan teman2 di Indonesia sedang memperjuangkan hak kita sambil “beberes”, packing dan pamitan.
I hope it’s not messy. And seriously, I hope not many people find out about this. If there’s one thing I don’t wanna deal with right now, it’s the people, really.
Malu aja.
Nggak deng, malu banget.
Ini sudah hari ke-6 sejak pemberitahuan akan layoff, sampai detik ini masih berasa di-prank. Setengah otak gw masih ga bisa terima. Masih ngebayangin all those awesome stuffs we’re gonna do next year. But then they crumble ketika sadar semua itu ga akan pernah terjadi.
December is supposed to be the month of jolly, but instead I’m sitting here in such a confused state. Mempertanyakan 3 hal tadi berulang-ulang.
Di sisi lain karena gw baru pertama kali ini mengalami yang namanya layoff, jadi ada efek kaget first-timer-nya juga. Ooh.. begini ya rasanya.. Kemudian ketawa getir. Ha. ha. ha. ha.
I'm also too scared to reach out to people first, so far gw baru kasitau Grace. Temen2 deket mungkin sebentar lagi akan menyadari bahwa seminggu ini gw diem banget, padahal biasanya sering gangguin walaupun cuma dengan kirim2 video alay di TikTok. Mungkin sebentar lagi mereka akan reach out…
Makin pusing pas dipikirin.
But anyway, so far hikmah yang bisa gw ambil dari kejadian ini antara lain:
- Jangan terlalu bucin
- You cannot be too happy, kalo hidup lo terlalu happy pasti ada yang salah atau it will not last long
- The sad fact of life is that you cannot have anything in the world
- Expect disappointment, that way you will never be disappointed
Postingan ini segini dulu. Nanti gw update kalo ada perkembangan terbaru.
No comments:
Post a Comment