Monday, August 11, 2025

Banyak Mau – Part One

Gw lagi banyak mau nih~ Tapi ga jelas, semua cuma scrap of ideas di otak, ga di-list secara nyata, ga dibikin skala prioritas, dan ga punya visi/strategi gimana mencapai semua itu. Padahal resources-nya (duid) terbatas~

Gw coba list deh, biar jadi friendly reminder juga untuk bisa achieve.

1) Pengen les renang, karena pengen punya diving certificate supaya bisa conquer the fear of the sea. Laut itu the next fear yang ingin gw kalahkan, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan fear of heights dan fear of pain.
 
2) Pengen les nyetir. Believe it or not sejak SMA gw udah les nyetir berkali-kali tapi ga pernah di-practice akhirnya lupa terus. SIM di dompet udah expired dan nganggur karena ga pernah dipakai. Kasian. Motivasi bisa nyetir adalah supaya bisa bikin konten lip-sync sambil nyetir di TikTok. Wkwk

3) Pengen berotot. Baru-baru ini gw menyadari tangan gw yang minim daging dan otot ini udah mulai bergelambir tipis. Wah, langsung insecure, bro! Tapi gw malesss banget nge-gym! Gym is not my thing. Gw kalo committed nge-gym harus pakai PT, otherwise gw bingung sendiri make alat-alatnya~ Ada ga sih cara melatih otot tanpa harus pake equipment gym? Kenapa sih yoga/lari ga bisa bikin otot? 

4) Pengen pakai braces. Wah ini dari zaman kapan tau, harusnya pas pulang dari Melbourne langsung pakai. Tapi mahal kan waktu itu belom bisa afford~ Sekarang udah bisa afford sih, tapi pengeluaran untuk hal-hal yang lebih penting lebih banyak~ Gw ga tau braces ini ada di prioritas nomor berapa. Huff

5) Pengen punya luxury designer bag. Sebenernya kan secara konsep gw cuma pakai tas Kanken ya, dan sekarang gw udah punya 11 tas Kanken untuk berbagai macam kebutuhan. Tapi ada satu situasi tas Kanken ga bisa dipakai: wedding. WKWK.

Gw selalu bingung pakai tas apa kalo dateng ke nikahan. Selama ini selalu pinjem tas nyokap tapi karena bukan Kanken, it feels wrong. So I decided to get myself one luxury bag yang bisa gw pakai seumur hidup. 

Gw udah pernah mention di sini bahwa gw naksir Chanel Coco Handle Bag. Rasa itu belum berubah, sampai sekarang masih cinta. Unfortunately, kondisi dompet juga belum berubah (ouch!). Yha prediksinya kan 2-3 tahun baru bisa afford..

But the needs are getting urgent, can’t wait for another year ~ Jadi harus re-strategy. Either beli pre-loved atau pivot ke brand lain, yang mana second of my choice is YSL Envelope Shoulder Bag. 




Harganya setengahnya Chanel.  Coba ya kita pikirkan masak-masak. 

Masih banyak lagi yang gw pengen, nanti kita bikin part 2 deh. Sekarang gw laper, mau makan. 

Ciao!
 

Sunday, August 10, 2025

Me wassup #111 - Campur Sari

Hi, guys! How yall doin?

Minggu ini lumayan campur sari. Dimulai dengan hari Senin yang awalnya tampak baik-baik saja, in the middle of the day turun hujan, yang sebenernya biasa aja, ga deres-deres amat, dan cuma sebentar~ Eh… rumah banjir~ GODFUCKINGDAMNIT!

Kesel banget gw. Belum sebulan banjir juga, sampai gw impulsif sewa jasa pembersih rumah seharga 2,6 juta karena gw ga tahan liat nyokap stress bersih-bersih aftermath banjir. Lumayan tuh rumah jadi kinclong banget. EH BANJIR LAGI SIANJINKKK!!!

Ga bisalah gw keluar 2,6 juta tiap bulan, gila apa?!

Bokap gw udah marah-marah ke pengurus komplek~ Yaiyalah, masa mau gini terus kalo ujan?!! Fak bener~

Ya Allah.. Ngelus dada banget deh tinggal di rumah ini sekarang.. 

Malam itu lembur sampai jam 3 pagi buat bebersih. Untung paginya ga ada meeting jadi gw bisa dateng siangan.

Kantor gw itu sebenernya menyediakan fasilitas bantuan untuk karyawan yang kena musibah semacam natural disaster. Tapi stuff like this gw ga bisalah ceritain ke mereka because it’s embarrassing~ I don’t want people to take a pity on me~ So I just suck it up~

Okay so Monday was a disaster. Thank God, Tuesday-Saturday went okay.

Ada satu hal yang bikin gw feeling guilty sih. So you see, beberapa minggu lalu gw sempet bikin postingan ini kan, ketika gw lagi feeling down because of some communication issues at work. To be honest with you, at that time, I was so afraid I couldn't make it far at my current job, so I impulsively responded to a job offer~

Semacam memberikan sinyal gitulah sama employer-nya dan sinyal ini direspon dengan baik oleh mereka to the point I was scheduled for an interview. 

But then, ternyata kerjaan gw yang sekarang baik-baik aja, meaning gw lanjut nih sama Awe. Sumpah gw ga enak banget sama that employer~

Tapi daripada memberikan sinyal palsu dan buang-buang waktu mereka interview calon karyawan yang pada akhirnya tetep ga bisa masuk cepet, it's not fair for them. Hence, interview harus dibatalin. So I sent a formal email, minta maaf dan menjelaskan kondisinya. Alhamdulillah, mereka mengerti.

I’m really sorry. I really just want to finish what I’ve started.

Ini lesson learned juga buat gw, jangan bertindak gegabah. Jangan membuat keputusan ketika you’re not even thinking straight. Got it.

Buat future employer yang tertarik meng-hire gw, gw akan open to opportunities lagi bulan Oktober ya, dan bisa mulai di kantor baru bulan Januari. <3

Btw udah ah ga mau bahas kerjaan mulu~

Next yang mau gw bahas adalah… pertemanan.

Minggu ini tampaknya harus say goodbye ke beberapa orang, meaning memutus tali pertemanan. Atau hiatus pertemanan, diem-dieman aja entah sampai kapan~

Trigger-nya adalah gw di-kick dari grup without my consent. WKWK

So high school, men!

Oh well cukup tau aja. Just acknowledged this as seleksi alam. 

Gw emang udah harusnya stop caring about them sejak lama, they are already in the past, better fokus sama the present life aja. Toh udah ada temen-temen baru yang lebih baik dan menyenangkan.

But you know, I’m just a mere human-lah, I have emotions. Deep inside, can’t help but feel sad aja sih. Because, regardless of everything, I still see them as good friends, some of the real ones. I genuinely care about them walaupun situasi pertemanan kita sudah tidak seperti dulu lagi. I mean, 3 taun bukan waktu yang sebentar untuk membina dan me-maintain pertemanan, but now it all goes down to drain? 

Oh well..

Takeaway-nya work is not the place to make real friends-lah. Udah beberapa kali kayak gini kok. Dari 100% temen yang dikenal di lingkungan kerja, paling yang lanjut jadi temen setelah resign cuma 10%-nya. Udah ilmu pasti ini.

Jadi stop baper. Kita nonton One Piece aja, where your nakama a.k.a friends never fail you. :D

Another thing yang mewarnai hidup gw minggu ini adalah Wednesday [lah ini kerjaan juga~ lol, well not really].

Terima kasih buat teman-teman yang sudah menghadiri dan having fun di activation kami di Senayan City. Konten-kontennya ciamik sekali. 

Gw sendiri ke sana total 3 hari, 3-3nya dengan intensi yang berbeda. Ada yang kerja, ada yang nemenin temen, dan nemenin adek. 

kece ya aq. :3



Wednesday S2 sudah tayang di Netflix. <3

Gw sudah nonton dan so far suka sih. Jenna Ortega is phenomenal like always [konon honornya naik 800% buat Season 2 ini]. Yha gw sih kalo naik gaji segitu juga akan memberikan phenomenal performance ya. Basically sold my soul to the devil. Nyehehe~

Emma Myers juga—Enid, my fave!!! So adorbs!!! I love premise Season 2 ini Wednesday mau nyelametin Enid. The world really does need more of their friendship!

Cuma sebel aja cuma 4 eps, yaelaaaah~ Kayak lagi asyik terus being cut mid way gitu~

Kalo mau bikin 2 part mbok ya episodenya tambahin gitu lho, kayak Squid Game~

*komplen ke kantor sendiri* wkwk

Minggu ini gw juga berkesempatan menonton 2 film: La Tahzan dan Weapons. Keduanya tampak sangat berbeda, turned out isinya sama. Guna-guna is LYFE! Hahahaha~

Both good movies, though. 

Strategic casting for La Tahzan. So nice to see Marshanda in her element [perempuan terdzolimi], Deva Mahenra in his forte [tukang selengki], and Ariel Tatum in her… ya gitu deh.  Wkwk~

Weapons menjadi titik balik gw kembali nonton film horor. Fyi, gw phobia film horor gegara pas SMP nonton Tusuk Jelangkung terus ga bisa tidur di kamar gelap 2 minggu~ Since then gw bersumpah ga mau lagi nonton supernatural content yang terlalu graphic gitu~

Well, Weapons sebenernya ga horor sih, lebih ke thriller ya. Kalo horor setan2 gitu gw masih ga mau deh keknya, unless nontonnya sama…… ;)

Minggu ini ditutup dengan ciamik oleh first look One Piece Live Action Season 2.




Robin-cwaaaaannn so good to see you!!!

Looks good so far. Everything seems to be on the right track. 

Totally understand the controversy around Vivi. Tidak bermaksud rasis, tapi Vivi kan emang harusnya middle eastern ethnicity. At least dari cara Oda mendeskripsikan Alabasta, with the desert, the clothes, and the buildings references..

That Bridgerton girl better do us good! Bagus ga sih dia acting-nya? Gw ga nonton Bridgerton, udah usaha, tapi geli sendiri jadi ga nerusin~ wkwk

Sedih tapi OPLA S2 masih taun depan.. yang mana kemungkinan gw sudah tidak di Awe.. :(

Oh well, still got to celebrate it with my Nakama though~

Okay, that’s all for today, folks!
 

Saturday, August 2, 2025

Fun Wednesday on a Friday

Hi, guys! How yall doin?

It’s funny betapa roda berputar begitu cepat. Dua minggu lalu gw bikin postingan yang isinya depressing. Ketika gw lagi sedih, marah, bingung, dan frustasi.

Tapi sekarang gw ada di mental state yang lebih stabil, lebih tenang. It’s one of those days I feel really grateful about my life.

I hope this kind of day happens more often, but that’s not how life works.

Anyway, postingan kali ini akan menceritakan my day yesterday. How my Friday, August 1st went down. 

Wednesday adalah salah satu serial di Netflix yang gw suka. Gw agak telat jumping into Wednesday bandwagon. Padahal dulu suka banget anything Tim Burton. 

Wednesday, kekuatan utamanya di karakter. Wednesday is GREAT. The writing for this character is really clever. And Jenna Ortega portrayal is FLAWLESS. 

I especially love Wednesday and Enid’s friendship. It's beautiful. They kept me going, you know, finishing the series until the end. Bcoz let’s be honest, mystery element-nya kan b aja, cenderung cetek. Hehe~

creds: here


Aren’t they so cute together? :3

Anyway, felt so honored and humbled to be part of Awe’s Wednesday campaign. <3

Yha walaupun peran gw di situ cuma sedikit… hahaha~

Activation-nya ada di The Space Senayan City mulai hari ini sampai tanggal 7 Agustus. Be sure to catch it! It’s so damn cool!!! *honest review ya, bukan karena gw kerja di sana. Hahaha~~

Oh I love Awe. The people, the culture, the spirit, the passion.

Belakangan ini gw overthinking kebersamaan ini akan segera berlalu. Every second I spend with them is like a ticking clock. Lalu sedih lagi. Aaaaahhh~~

Anyway, mau cerita dikit tentang kemarin. Seperti biasa Awe kalo bikin activation ga nanggung-nanggung. Big budget. Yang diundang pun KOL-nya ga kaleng-kaleng. Salah satu yang diundang, Naura Ayu. 

Gw pernah kerjasama dengan Naura di beberapa occasion sewaktu masih di Errthing. Gw meng-handle promo series yang dibintangi Naura. Tapi udah lumayan lama, terakhir itu pertengahan 2024. 

Waktu melihat Naura dateng kemarin, gw berniat menyapa, tapi gw urungkan karena gw pikir dia ga akan inget gw. 

But guess what, she remembered me!!! She called me out of the blue di tengah puluhan orang-orang yang berkumpul di situ. 

OMG Nau, you are the sweetest! 




We didn’t talk much karena dia harus kerja (well, we both harus kerja. wkwk). Gw cuma nanyain kabar dia + keluarganya. We spoke a little bit about our mutual friends. Then I told her that I’m now with Awe, and she congratulated me. 

“Ciyeee.. Lanyard-nya udah baruuu..” katanya. xD

Regardless of our super limited interaction, she managed to give me so much contentment. It just feels so good to be remembered, and it just makes me so happy that someone out there is actually happy for me for who I am today. :)

Makasih ya Nau. You’ve made my day. Sukses selalu buat kamu. <3

Oiya, kemarin ketemu juga sama anak-anak COC (Clash of Champions). Meng-kaget! Yang tiap weekend cuma liat di YouTube, tiba-tiba depan mata. I thought they keep the kids until the finale, tapi kemarin dilepas-lepas aja tuh. 

Lalu berkenalan dengan CEO-nya. *insert glacing slightly eye emoji*

Katanya sih… Mau di-invite finalnya di Balai Sarbini tanggal 23 Agustus… Kita liat ya beneran atau bluffing doang. Wkwk~

Selesai bertugas di Wednesday, gw bertolak ke CGV GI karena menang tiket nonton premiere Freakier Friday. Film yang paling gw tunggu di 2025… verdict-nya??? Kureng gaes. Wkwk~

Ibarat masakan, kayak ada bumbu yang lupa dimasukin. Kurang micin.

Characterization juga, writing-nya agak berantakan. Not enough context/background for everyone (eps. the 4 main leads) to proceed into conflict that leads to the body swaps.

But I wasn’t 100% unhappy sih. The nostalgia element is solid. Most of the jokes are on point too. 

Masih bisalah gw kasih [7/10]. Tbh udah cukup senang melihat Lindsay Lohan being pretty and healthy. Juga sebuah kehormatan melihat Jamie Lee Curtis—still getting it!

Minggu ini seru dan belum berakhir! Who knows ada kejutan yang menanti gw besok di hari Minggu!

Tapi kayaknya sih… Minggu depan bakal lebih seru lagi. We’ll see!

Laters! 

Sunday, July 20, 2025

Tough Week

This week is really tough.

Setelah April, Mei, dan Juni yang penuh rainbows and unicorns, roda kehidupan gw berada di bawah bulan Juli ini. I am reaching rock bottom and that ain’t feel good. 

After 3 months, I finally met my first obstacle at work, and that is… communication~

Sounds petty, huh? Indeed.

I’ve been overthinking it for a week. It really affects my mood and productivity.

But I don’t wanna talk about it now, sorry. It’s bad if I don’t channel the emotion right away, I know. Malah jadinya kependem dan numpuk, kayak numpuk virus di badan~

But I just want to make peace with myself first before telling you guys. Hope you understand.

Hari Rabu kemarin, ibunda sahabat gw dari SD, Grace, meninggal dunia setelah koma hampir 2 minggu. RIP Tante Ellen. 

Ini juga bikin gw sedih karena gw deket banget sama Grace. I can feel her loss, her pain, her exhaustion. Stay strong, my Gracie. I will always be beside you. 

Nyokap gw nemenin ke rumah duka untuk ngelayat juga. The whole time she was sitting beside me, I couldn’t help but think that someday this would happen to me too. I will lose her too. I cried myself to sleep that night. 

Pokoknya tujuan hidup gw adalah membahagiakan nyokap selagi masih bisa. Mengabulkan semua permintaannya, berada di sampingnya, memastikan kesehatannya. I am all for you, mom. 

As if things can’t get any worse, I got my period yesterday and I’m in so much pain today~ 

My room is a huge mess. Got clothes on the floor, leftover food, gadgets and tangled cables, jewelry everywhere…

I tried to distract myself from these harsh realities. I watched so many movies this weekend. Didn’t work~

I think I need a Pensieve since there are recollections of things I would wish to hide or forget. Tapi bukan itu fungsi Pensieve sebenarnya ya?

*sigh*

I think imma just go see some therapist~

Ada rekomendasi?

Sunday, July 13, 2025

Taurus dan Tanah

Hi, guys! How yall doin?

I just got back from the mountains. Menepati janji 6 bulan yang lalu ketika trekking—bahwa gw akan kembali lagi in the summer.

Feels good to be back to mother nature, yang entah kenapa selalu bikin gw hepi berat setiap ke sana.

Belakangan, gw tau jawabannya, sekarang mau dibahas di postingan ini. 

Selama ini gw ga pernah percaya astrological signs ataupun shio ataupun elemen. I think they are bulshit~ Like.. apa hubungan personality traits gw sama rasi bintang, posisi bintang, pergerakan bintang, whatever whatever???

Kenapa nasib gw di kehidupan, percintaan, karier, kesehatan, keuangan bisa ditentukan oleh itu juga???

Why the fuck does something happening on one random planet define who I am?

Lo inget pas Hermione menentang Profesor Trelawney di kelas Ramalan/Divination di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban?



Versi buku:

“If being good at Divination means I have to pretend to see death omens in a lump of tea leaves, I'm not sure I'll be studying it much longer! That lesson was absolute rubbish compared with my Arithmancy class!”

Versi film:

“That's a load of rubbish.”

Nah Hermione di situ GW BANGET!

Well, we (Hermione and I) are not wrong. Astrology itu kan emang bukan ilmu [yang ilmu itu Astronomi ya, jangan ketuker!]. Ia tidak berdasarkan fakta. Ia tidak tercipta melalui penemuan-penemuan sains. Tidak ada bukti-bukti empiris yang menyatakan bahwa astrologi itu benar adanya. 

It’s only a belief system. Hanya perkiraan, seperti cuaca. Jadi boleh percaya boleh nggak. 

Yeah, mungkin gw seperti yang Profresor Trelawney bilang, tidak punya mata batin seperti Hermione. 

Versi film:

"My dear, from the first moment you stepped foot in my class, I sensed that you did not possess the proper spirit for the noble art of Divination...You may be young in years, but the heart that beats beneath your bosom is as shriveled as an old maid's, your soul as dry as the pages of the books to which you so desperately cleave.”

Versi buku:

“I am sorry to say that from the moment you arrived in this class, my dear, it has been apparent that you do not have what the noble art of Divination requires. Indeed, I don’t remember ever meeting a student whose mind was so hopelessly Mundane.”

Well, say whatever you want coz that might be true… until life happened to me. 

No matter how hard I am denying the astrology… life surely works the other way around and continues to ensure me that astrology is indeed relevant. 

Banyak pengalaman hidup gw—yang ada hubungannya dengan interpersonal relationship dengan orang lain, yang align dengan apa yang dikatakan astrology. Like I can tell/guess a person’s character based on her/his astrological sign alone. It’s crazy. 

Tapi di postingan ini gw ga mau ngomongin orang lain. Gw mau ngomongin diri gw sendiri aja sebagai contoh. 

Okay so I’m a Taurus. Berikut personality traits Taurus yang paling terkenal yang gw ambil dari salah satu random source di Google [akreditasi di foto]:



See? Now you understand why I found astrological signs are ridiculous.

Like.. how come lo mendeskripsikan seseorang sebagai patient, tapi stubborn and short-tempered at the same time?

“WeLL kAn biSa jADi iTu tErJaDi di 2 SitUasI yG beRbEdA, tA!”

Ah bacot! Wkwkwk~

But you know, I’m not gonna lie, I do have some of the Taurus traits.

Practical
Domestic
Determined 
Supportive 

And yes, sometimes I could also be

Stubborn
Unyielding 
Argumentative

So yeah, it makes me kinda believe in astrological signs, like 50-60% believe. 

Then I learn about the correlation between astrological signs and elements. Ternyata 2 itu bisa dikombinasikan untuk membuat kesimpulan akan personality seseorang dengan lebih dalam. 

Kita ambil contoh lagi… gw! Wkwk~

Jadi elemennya zodiac Taurus itu… earth alias tanah!

Goodness. Pantesan kalo lagi trip ke gunung atau national parks gitu gw hepi banget! It’s my element, my homeeee~~~

Ini sebenernya bukan fakta baru buat gw karena teman gw si Opik udah pernah bilang. Fyi, Opik ini percaya banget zodiac, elemen, shio, dan semua temen2nya. Something yang selalu gw tentang dan membuat pertemanan kita sedikit terganggu karena kalo kita lagi ngomong terus dia bawa-bawa zodiac, gw pasti langsung:

“ah diem lo bacot” 

Hahaha~

Waktu itu setting-nya gw lagi ngobrol sama dia, ngomongin cowok yang lagi deket sama dia. Dia bilang, dia hesitant sama cowok ini, as in merasa ga cocok, karena cowok ini elemennya tanah, sedangkan Opik elemennya air/udara.

I was like, “emang kalo tanah kenapa?”

“Tanah tuh BATU! Kayak elo beb! Keras kepala! Susah dibilangin!”

LMFAOOOOO~~~

That’s how I know what my element is.

Anyway, so I did some research and figured that Taurus, Virgo, dan Capricorn itu elemennya tanah yang dideskripsikan sebagai:

Earth signs bring a practical approach to life, wanting the facts and answers before making any big decisions.

Shit. It’s so me. 

Gw inget kalo ditanya orang sifat gw gimana, dengan pedenya gw selalu menjawab: Logis, Praktis, Realistis.

The way they describe earth elements lebih onpoint daripada deskripsi Taurus.

Earths are:

Stable
Grounded
Devoted
Secure
Reliable

Damn, while Taurus tadi gw masih 50-60%, in terms of element, gw tanah mentok, guys!!! 100%!!! Wkwkwkwk~~

Jadi inti postingan ini apa? Ya ngasih tau sekarang gw udah mulai percaya astrology and elements, karena banyak terbukti benar di diri gw sendiri.

Also ngasih tau these are facts about me so that yall bisa lebih prepared kalo berinteraksi sama gw. Heads up aja. Gw orangnya begini.

Ada waktunya gw akan ngeyel kalo dibilangin, especially kalo gw udah punya stance posisi gw ada dimana ketika ngomongin sebuah topik. Akan sangat susah untuk meyakinkan gw untuk pindah ke putih, ketika gw sudah memilih hitam. 

Ada waktunya gw ga mau ikut kalo diajak pergi kemana gitu or nyobain sesuatu yang baru atau even ngomongin hal-hal yang sensitif/aneh yang ga bisa diterima oleh logika gw, especially kalo hal itu di luar comfort zone gw. Gw akan menyingkir dengan sendirinya. 

Ada waktunya ketika elo lagi beradu argumen sama gw, gw akan membawa fakta-fakta pendukung dan metode-metode pengambilan kesimpulan yang terstruktur, sistematis, dan logis. Tidak jarang gw akan membawa angka, karena angka adalah sistem pembantu decision making yang sangat efektif dan risk-free. 

Sound bad? Maybe.

But I can assure you, ga separah itu kok guys. I mean I still have friends, walaupun ga banyak. I’m doing well in life. I have achievements. I have purposes. I respect people. I try to be kind and helpful to everyone. I try to make every day meaningful.

But if maybe, just maybe, someday, one of my traits ini causing harm to you or giving you discomfort in any way, PLEASE DO TELL ME. I can change. :)

Mengutip situs ini,

“.. earthy folks, while they thrive in stable environments, stepping outside their comfort zone can unlock new opportunities. Finding their confidence, speaking their mind, and being flexible are some of life’s biggest lessons for these earthly folks.”

Itu betul. Gw sudah merasakannya. :)

Thank you for reading, my dearests!
 

Monday, June 30, 2025

Thank you H1 2K25~

Hi, guys! How yall doin?

Gw pengen banget ngeblog dari kemarin tapi ga tau mau nulis apaan~

Kebetulan hari ini adalah hari terakhir bulan Juni, which means hari terakhir paruh pertama 2025. Jadi, bagaimana kalau kita recap saja apa yang terjadi di semester 1? :)

Semester 1 feels like a roller coaster ride of emotion. There were ups and downs. Ada rasa seneng, bahagia, puas, ada juga sedih, kecewa, marah, gondok, jijik, kaget. Semuanyalah dirasain. 

Beberapa highlight semester 1:

- My last project in Errthing, Scandal 3 major success di bulan Januari. 

Gila sih suksesnya langsung di minggu pertama release dan terus naik di minggu-minggu setelahnya. Ini gw bangga banget karena 100% ownership project-nya di gw. Everything that is happening is my idea and under my supervision.

Alhamdulillah bisa kerja sama orang-orang baik di title ini, orang-orang keren juga yang semua bekerja dengan spirit dan hati yang sama. Shoutout to Zsazsa Utari (+ om Marco), Al Ghazali (+ Bunda Maia, Mas Amank, Mba Ithong), Ibnu Jamil (+ mas Indra), Poppy Sovia, tim Sky Films: bu Sonya, mba Debby, Azarya, everyone, thank you so so much for helping me throughout the campaign! <3

Gw inget saking suksesnya project ini gw sampe bingung mau nulis apa di weekly report karena setiap minggu isinya bragging, so many "what works", hampir ga ada learnings/"what to improve". :)))

Endingnya berbuah manis dengan pujian CEO di post mortem meeting which I quote: “Kalau Z*** M**** saya percaya sukses karena kontennya. Kalau Scandal 3 saya percaya sukses karena marketing-nya.” :)))

Terima kasih, Pak. 

Oh how the table had turned. Tahun lalu di meeting serupa beliau bikin gw mental breakdown karena title flop. Four months later beliau memuji gw… ketika posisinya saat itu gw udah apply resign. 

I had the classiest swan song ever with my departure from Errthing. :)

- Belajar ikhlas

Sebuah kata yang selama ini gw anggep biasa aja, sambil lalu aja, nggak pernah bener-bener memaknainya sampai akhirnya gw dihadapkan pada situasi dimana gw harus ikhlas, dan gw benar-benar melakukannya.

Full story here.

Wah, impact-nya luar biasa banget sih. I feel like I’m acquiring the next level of ZEN. 

Apakah gw udah mulai punya haki tipis-tipis karena ini? Hehehe~~ 

Sepertinya gw lebih spiritual juga tahun ini. Mungkin efek sholat eid di Istiqlal. Nyehehe~~

Belum kesampaian Itikaf di sana nih tapi, mudah-mudahan bisa tahun depan!

- Gold Investment

Another thing yang gw banggakan dari diri gw tahun ini: konsisten investasi.

Alhamdulillah kebiasaan invest di bulan ulang tahun yang dimulai tahun lalu bisa diteruskan tahun ini. Instrumen investasinya pun mulai beragam. Tahun ini mencoba emas. Well, ada unsur panic buying sih waktu beli. Nyehehe~~

Mudah-mudahan ada rezeki lebih tahun ini, kita beli lagi~ Udah punya langganan tokonya di Melawai Plaza!

- Wicked and Lady Gaga

Kunjungan back to back ke Singapore atas nama cinta terhadap musik yang bikin boncos mampus tapi masyaallah tabarakallah happy-nya masih berasa sampai sekarang. Such great food for the soul. 

Wicked udah pengen nonton dari zaman Idina Menzel belum di-casting jadi Elsa alias 20 tahun lalu!!!

Lady Gaga… tahun ini adalah tahun ke-17 gw menjadi Little Monster. 

22nya penantian panjang yang seemed very impossible before.. like.. Lady Gaga hampir ke sini tahun 2012 tapi batal~ Masih sedih kalo inget Gaga ga diterima di Indonesia karena sebuah konsep primitif yang bertentangan dengan value yang beliau bawa… 

But with the power of manifestation and patience, 22nya gw dapetin back to back dalam kurun waktu 2 bulan aja. Dalam kondisi state of mind gw yang lagi happy, lagi thankful, lagi enteng banget ga ada beban.. Di tempat paling aman, paling secure, paling deserved sedunia. Bikin pengalaman nonton 22nya 2x lebih enjoyable buat gw. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan…

Makasih bangettt 2k25!

- Orang-orang baiiiikkk

Last highlight yang ga boleh dilupain. Gw ketemu banyak banget orang-orang baik semester ini. Sebagian udah gw mention di atas, the rest ga akan gw mention semuanya di sini, lo buka aja arsip-arsip blog ini dari bulan Januari, ada semua di situ.

Intinya sih... temen-temen gw tuh nggak banyak, tapi semuanya orang-orang baik. Mereka yang ada buat gw saat gw lagi membutuhkannya. Mereka yang mendukung gw apapun kondisinya. Mereka yang tau apa yang terbaik buat gw. Mereka yang mau menerima gw apa adanya. Mereka yang nggak nuntut macem-macem ke gw. Mereka yang nggak melihat gw sebagai threat. Mereka yang memberikan gw kesempatan kedua, atau kesempatan-kesempatan baik lainnya yang sebenarnya punya mereka, tapi mereka membagikannya ke gw juga. Mereka yang mengelap air mata gw. Mereka yang bangunin saat gw jatuh. Mereka yang menanyakan kondisi gw sepanjang waktu. 

Sometimes I wonder what did I do to deserve friends like them.. T.T

Sehat-sehat ya, my angels. Thank you for breathing. <3


---

Now: ONTO H2! Let’s make the rest of the year count and FINISH STRONG!!! 
 

Monday, June 23, 2025

Me wassup #110 – Atit, How to Train Your Dragon – Live Action Review, The Return of QQ

Hi, guys! How yall doin?

Ini minggu yang aneh. Hampir sepanjang minggu gw sakit. Alasan sakitnya ga keren banget lagi: makan micin. Wkwk~

Iye makan micin dari macaroni beli random di Shopee, terus batuk deh~ Alhasil Senin & Selasa gw ga ngantor—part of this karena males juga siy. Haha~

Terus kan gw hajar minum obat batuk ibu dan anak, biasanya dibawa tidur semalem sembuh, eh ini nggak~ Malah makin parah, dan merambah ke pilek juga..

Well, ada unsur belakangan ini lagi sering hujan lagi dan AC di kantor dingin banget sih. Sumpah gw udah dobel hoodie + jaket bulu, masih dingin aje. Berasa winter di Melbourne—pas bulan-bulan ini juga nih!

Anyway, awalnya gw sok jagoan gitu, walaupun sakit tetep masuk ke kantor. Karena Mindset-nya adalah SAKIT GA BOLEH MANJA!

But of course, mindset hanyalah mindset. Kalo badannya fragile tetep aja ambruk in the end… seperti Jumat kemarin~ Wkwk

Udah semangat masuk kantor karena ada event wine-tasting. Ada gila-gilanya kan orang lagi minum obat masih mau wine-tasting~ 

Emang dasar Taurus batu ya, udah tau sakit masih nggak nurut. Padahal universe udah kasih sign banyak banget. Malemnya tidur dibikin insomnia. Paginya bersin-bersin nonstop. Dihajar pake segala jenis obat ga mempan. 

Pas jam makan siang pake nekat ke salon—yang terdekat dari kantor Yopie Salon FX—nekat jalan kaki—padahal kondisi badan harusnya bed rest~ Balik kantor makin ambruk, ga kuat, akhirnya pulang cepet jam 3~

Moral of the story is, kalo sakit ISTIRAHAT, jangan SOTOY! 

Eehh sianyink hari Sabtunya masih pergi-pergi.. Family event sih, nonton How To Train Your Dragon bareng kantornya nyokap di Kemvil. Itu film 2D tapi nontonnya sambil menggigil karena meriang total. LOL

Biarin! Rasain! Bandel sih!

Anyway, HTTYD live action gimana?

Bagussss aku sukaaa~~

Literally copy-paste dari versi animasinya. Sama persis. Well, ada beberapa elemen yang beda, tapi minor banget, ga berasa. Overall, ini film kayak bikin pake AI. Sama persis! 

Sebagai fans kita bener-bener dipuaskan dengan versi yang lebih enhanced dan improved di segala aspek. Ga ada yang dikurangin/ditambahin, semuanya sama, namun lebih keren.

Berikut beberapa keputusan filmmaking yang bikin HTTYD versi live action sangat menyenangkan untuk ditonton:

- Sutradara sama, Dean DeBlois, jadi semua sentuhannya sama, hanya disempurnakan. Perfect people behind the camera #1

- Music composer sama, John Powell, jadi semua musiknya pun, hanya disempurnakan. Test Driving Toothless never been so glorious and so nostalgic—bring back all sorts of feelings. The music is just as captivating and excellent as it was 15 years ago. Perfect people behind the camera #2




- (ini yang menurut gw paling keren) Stoick-nya sama!!! Gerard Butler—voicing Stoick di versi original, membawakan Stoick versi live action dengan sangat flawless!! Gokil sih. I think this is the first time in history? Voice actor main di live action untuk peran yang sama juga? Cmiiw. It’s brilliant! Stoick—as a character, really feels at home. Gerard Butler wholeheartedly understood the assignment. Perfect people behind the camera #3




Mudah-mudahan di season 2 nanti, Cate Blanchett—voice actor Valka—istrinya Stoick, ibunya Hiccup, beneran beliau juga yang main versi live action-nya ya. It will be epic! Sederhana, tapi Disney nggak bisa. :p

- Script 90% sama, nggak ditambahin jokes-jokes SJW/woke generation yang gengges

- Character 100% sama. Paling Astrid aja yang kurang mirip dan kurang badass dibanding versi animasinya, tapi ini minorlah. 

- Toothless and the other dragons masih sama, cuma kayak pindah layar film aja. Some will argue harusnya naga-naganya lebih jelek supaya lebih realistis. But nope, fans lebih suka Toothless and the gang as they are. <3

Oh man.. ketika bikin live action itu sebenernya kuncinya sesimpel faithful to the original.. like.. it’s so easy. Orang kan nonton live action tujuannya untuk nostalgia, untuk mendapatkan emotional depth yang mereka ga dapetin di versi animasinya, for better experience. Semua elemen versi originalnya pastinya harus tetap ada dan tetap sama. It’s supposed to be very easy and very simple.. Tapi Disney nggak bisa~ Wkwkwk

Gw sama ade gw diskusi abis nonton. About how feel-good we were after watching HTTYD. Beda gitu feel-nya sama kalo abis nonton Disney live action:

Lilo and Stitch—Lilonya dibuang sama Nani :/ Ohana means family my ass...
Snow White—aktrisnya problematik, belum mulai udah kena cancel
Mulan—A HUGE MESS
Ariel—ya gitu deh. Wkwk~ I still love Halle Bailey’s rendition of Part of Your World though.
The Lion King—sooo flat, even Beyonce as Nala didn’t help~
Beauty and The Beast—Belle isn’t French? Hmmm
Aladdin—well this one okay-lah, Will Smith is destined to be Genie after all!

Anyway, my point is.. hampir ga ada live action Disney yang memberikan feel menyenangkan pas keluar bioskop. Pasti ada aja yang bikin bete, karena mereka ga faithful… 

Kan aneh ya, mereka yang bikin versi original-nya, mereka juga yang ga faithful…

Disney, coba dicontoh ya HTTYD ini. Walaupun belum perlu-perlu amat di-remake (masih 15 tahun umurnya), tapi pengalaman menontonnya berkesan—membuat kita malah merasa perlu live action-nya. A much needed. Something you always fail to deliver. Abis nonton live action Disney pasti rasanya mending ga usah dibikin aja deh. Wkwkwk~~

Anyway moving on!

Ngomongin kerja dikit boleh ya.

Minggu ini dapet kabar kurang menyenangkan dari Iif. Kantornya tutup di Indonesia dan dia kena layoff. Sedih banget, karena salah satu motivasi gw kerja di SCBD ini karena Iif juga kerja di sini. Kantor kita literally sebelahan. Kita biasa ketemuan pas makan siang/pulang kantor dengan gampangnya. Ngobrol di taman Ashta atau dinner di PP/SCBD Park..

Sekarang udah ga bisa lagi.. Hix..

Baru minggu lalu ngobrolin plan kita buat nonton Lalala Fest bareng~ Sekarang belum tentu kejadian plan-nya karena Iif pastinya harus me-review ulang semua financial plan-nya~ Hix..

If, semoga elo tetap semangat dan tetap berkarya ya. <3

Another news from kerja.. who would’ve thought.. QQ is making a return here in Indonesia!!! 

Yes, you read it right. Sebenernya udah beberapa bulan QQ reborn hadir kembali di Indonesia. Gw dan anak-anak pun udah kepoin siapa aja yang kerja di sana dan udah ketauan 2 orang—salah satunya hampir jadi colleague gw kalo gw menerima kerjaan di aplikasi OTT wibu warna biru itu. Nyehehe~

But that’s not even the biggest news, the biggest is… MANTAN BOS GW MASUK QQ LAGI DAN HANDLE INDO LAGI!!!!

If you’re wondering bos yang mana, SI BOTAK DARI NEGERI JIRAN

Go to the kil…

I mean, bisa gitu ya? Homecoming... Wkwk~~

Well this makes me… hopeful?

I mean I’m not gonna lie, I still love QQ. 

Si botak itu beberapa kali mention dia pengen reunite tim ID and honestly, I’m down kalo itu terjadi. Gw pernah bilang kan, I feel like my time in QQ isn’t finished yet. I still want to do MORE.

Well, mungkin cuma gw doang yang mau sih, temen-temen gw udah pada ilfil, hahaha~

Gw sih selama angka dan benefit-nya cocok, why not?

“Hey Seeta, inget elo nggak bisa kemana-mana sampai akhir tahun ya…”

Inget kok!! Tenang… :D 

I just think it’s gonna be so awesome to be joining QQ again. Sebuah bukti nyata peribahasa “jodoh itu nggak kemana”. Hehehe~

Oh life and its unexpected turns. Please continue to surprise me. :D

Alright, segitu dulu aja buat postingan ini. Next week is  BIG WEEK! First big event dimana gw akan bertugas! Finally, GO PUBLIC! Woohoooo so excited! 

Laters!

Sunday, June 22, 2025

The Greenest Forest

[arsip dari 8 Maret 2025]

Hi, guys! How yall doin?

Gw bikin tulisan ini udah lama. Ketika bikin ini 3 bulan yang lalu, gw belum memutuskan mau publish atau nggak, karena banyak risikonya. 

Now that it’s published, berarti risikonya tidak besar/tidak ada. Alhamdulillah.

This is the story of how I joined the most green-flag company in the whole wide world. :)




Okay so, gw baru saja menjalani proses recruitment sebuah perusahaan, kita sebut saja Awe—as in awesome, coz they are super awesome indeed. It’s been my dream to work with them.

Gotta tell you, ini adalah proses rekrutment paling manusiawi yang pernah gw jalani sepanjang karir gw. Period. 

Wah gokil sih gaes.

Oke, kronologi:

Tanggal 3 Feb gw dapet message di Linkedin dari headhunter yang berbasis di Singapore. 

Minggu itu, gw sibuk banget di kantor. Jadi baru sempet gw reply tanggal 10 Feb (wk, sorry~) yang mana ketika itu gw lagi izin sick leave. 

Dia ngajak call, gw jawab baru bisa 14 Feb—hari Jumat, ketika gw WFH, supaya lebih fleksibel. Dia bilang, ga bisa, dia harus reporting ke klien maksimal Rabu. 

But then I realized, lah kan sekarang lagi di rumah ya sick leave, hajar aja telpon sekarang.

Emang ga butuh persiapan?

Jadi gini gaes, posisi yang ditawarkan itu menarik, company-nya juga menarik banget, tapi hanya contractual/temporary basis. Sebagai karyawan yang selalu full time, jelas gw awalnya resistant. Membayangkan nganggur setelah kontraknya abis itu menyeramkan. Apalagi in this economy. 

Atas dasar ini, gw jadi ber-mindset, yaudahlah nothing to lose aja pas di-call. Toh ga bakal gw ambil juga kerjaannya. Call buat kenalan aja, buat bragging ke orang2 someday ‘eh gw udah pernah loh diwawancara Awe.’ Wkwk~

So we had a call on the same day. Dia menjelaskan scope pekerjaannya dan menekankan sekali lagi bahwa ini hanya kontrak. Bahwa banyak benefit yang tidak gw dapatkan seperti layaknya karyawan full time. Bahwa the only bargain yang bisa gw dapatkan di sini adalah gaji, yang mana dia akan bantu negoin ke Awe angka yang gw ekspektasikan. Kalo gw masih berminat, dia akan merekomendasikan gw ke Awe dan menjadwalkan interview.

Gw, dengan mindset nothing to lose, iyain aja.

“Ga bakal lolos ini mah.” pikir gw. 

Pertama, belum tentu gw do well in interviews. Gw udah failed berkali-kali, pernah gw ceritain di sini. Bahkan gw failed di saat udah punya persiapan yang paling matang sekalipun. Ngapalin Q&A sampai ngelotok, rehearse depan kaca sampai eneq sama muka sendiri, stalked and made a freakin binder about the company and the people--Amy Santiago style..

Entah kenapa sejak masuk Errthing tuh gw ciong banget urusan interview-interview gini. Jadi chance ini lolos kecil banget.

Kedua, karena ini cuma kontrak, leverage gw cuma di gaji, hence gw akan minta gaji yang lumayan—like 40-50% raise, supaya bisa nutupin benefit2 yang gw ga dapet. Biasanya sih ga bakal dikasih ya. Mentok kenaikan gaji antar company gitu cuma 30%. Waktu di QQ lumayan naiknya 35%. But that’s it, I don’t think it can go higher than that. 

Ketiga, si headhunter ngasih tau gw juga bahwa untuk posisi ini gw punya 2 saingan, dan di antara semua kandidat, notice period gw adalah yang paling lama—yakni 2 bulan, sementara yang lain 1 bulan dan immediately. Yang immediately gw rasa baru kena L deh tuh. Perusahaan butuh cepet, jadi pasti yang lebih dipertimbangkan adalah yang bisa masuk duluan.

But well kita coba dulu ajalah ya.

Jumat 28 Feb (pas lagi WFH, woohooo!) gw terjadwalkan untuk 2 interview: 30 menit dengan user A—cewek di Singapore di pagi hari, 30 menit dengan user B—cowok di India di sore hari.

Gw nervous, tapi ga nervous-nervous amat. Again, saat itu mindset gw nothing to lose. Jadi effort yang gw berikan biasa aja. Gw bahkan sehari sebelumnya masih ngurusin event sampai jam 9 malem—padahal in ideal scenario gw biasanya to the point cuti buat mempersiapkan big interview kayak gini. Wkwk~

Kali ini gw sans. Strategi gw cuma 2: 1) Stay chill, 2) Ngomong jujur apa adanya

Si headhunter juga memberikan 2 tips:
1. Ceritain pengalaman lo di bidang itu sebanyak-banyaknya >> untuk menunjukkan how you will bring value to the company
2. Tunjukkan bahwa lo very keen on the role >> siapkan jawaban sebagus mungkin dari awal untuk pertanyaan ‘kenapa lo mau role ini?’

Got it.

Dengan semua modal itu gw pede. 

Hasilnya?

FUCKING NAILED IT BITCHHHH YEAAAAHHHH

I nailed it in the rawest way possible.

How do I know I nailed it?

Interviewer-nya sendiri yang ngomong!

User A: “I think you are a GREAT FIT for our team.”
User B: “Gila Seeta gw sampai bingung mau nanya lo apalagi, ini wawancara baru 15 menit tapi elo udah kasih gw semua jawaban yang gw inginkan!”

:)))))))))))))))))))

Smiling from ear to ear. Nyengir selebar-lebarnya. 

Guess what?

Gw interview hari Jumat, hari Senin dikabarin bahwa gw diterima. :’)

Kadang tuh suka gitu ya, yang nggak direncanain, yang less effort, yang nggak ada ekspektasi apa-apa, MALAH DAPET!

Masya Allah Tabarakallah…

Lalu disuruh email: salary expectation & starting date.

Salary gw minta raise 55%, agak kurang ajar, tapi gw jelasin bahwa itu untuk meng-cover benefit yang tidak gw dapatkan sebagai karyawan kontrak. 

Starting date seperti yang gw mention sebelumnya, karena notice period gw 2 bulan, ya gw baru bisa masuk bulan Mei.

Lalu gw jelaskan juga bahwa gw ga bisa resign sebelum terima THR, karena berisiko THR gw ga dibayar kalo resign sebelumnya. I know by the law THR tetep harus dibayar, tapi Errthing kan… agak laen~ huff

Berbekal 3 statement ini, gw udah yakin mereka ilfil. Like.. siapa yang mau bayar gaji semahal itu dan nungguin sampai bulan Mei?

But guess what, mereka bersedia naikin gaji gw supaya nutup THR, asalkan gw bisa masuk lebih cepet. 

“We buy your time.”

W.O.W…

Are you fucking kidding me???

Oh man.. Here comes the most difficult part. Gw sempet bilang di postingan ini bahwa gw sedang mengalami HUGE DILEMMA, ya maksudnya adalah ini. 

I mean, awalnya kan gw ga niat ya, niatnya cuma kenalan doang. Gw ga nyangka sampai diterima dan diperjuangkan gini..

Gw ga mau gegabah langsung say yes, semua bibit bebet bobotnya tetap harus dipertimbangkan. Gw harus berpikir lebih keras, karena di balik semua keseksian tawarannya, ini cuma kontrak, I will be at risk when it ends.

Trying to be rational. 

Mulai list plus dan minusnya. Hasilnya? Easy win for Awe. Plus 15 poin, minus 4 poin. Wkwk~

Yaiyalah, Errthing isn’t in the same league as Awe. Kalah totallah bro!

Tapi gw ga mau membuat keputusan sendiri, karena bisa aja gw bias. So I called my best friends untuk mendapatkan POV lain. Menjelaskan kondisinya, baik buruknya.

5 out 5 friends mendukung untuk ambil. 

Ga ada satupun yang nyuruh gw bertahan di Errthing. Beberapa statement mereka yang berkesan:

“Daripada lo ga jelas di Errthing, bisa di-layoff kapan aja, at least Awe secure nasib lo setahun.”

“Itu kesempatan bagus banget, notable company, great culture, yang lo akan dapetin dari situ valuable banget. Gw yakin lulus dari sana kesempatan lebih terbuka lebar buat lo. Bahkan kesempatan untuk go international!”

“Seeta, gw pernah kerja sama lo dan gw tau banget kemampuan lo. Ga mungkin orang kayak elo ga dilanjut. Lo harus pede!”

“If it’s meant for you, it will be. Ikhlas aja, Seeta.”

Yang terakhir dari Mba Novieku tersayang dan sudah diabadikan di postingan ini. <3

Akhirnya gw memutuskan untuk ambil. 

Tapi masih mau nego starting date, karena mereka mintanya cepet banget. Sedangkan masih ada tanggungjawab besar yang harus gw selesaikan di Errthing. Gw ga mau pergi begitu aja. Gw mau ‘pisah’ sama Errthing in good terms, hence gw harus menyelesaikan tanggungjawab terakhir gw.

It’s my last contribution. 

Mereka minta gw masuk tanggal 14 April, gw bilang nggak bisa, karena hari terakhir di Errthing aja 15 April. Boleh ga gw napas dikit sebelum masuk? Gw nego masuk di 21 April. Enam hari break should be enough-lah.

Saat itu kondisinya gw udah ikhlasin semua, seperti yang Mba Novie bilang. Kalo emang kerjaan ini jodoh gw, pasti akan balik ke gw.

Dan… benar. :’)

Awe mau menunggu gw, on top of naikin gaji gw lebih besar dari yang gw inginkan karena mereka paham seberapa besar pertaruhan gw untuk ini.

Well, that's it. It's done. 

Udah deh, ga ada alasan lagi buat gw untuk stay resistant. 

Stupid banget kalo gw masih resistant dan menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Sumpah lo Awe, elo bener-bener meluluhkan hati gw. Aku paling ga bisa diginiin lho.. :’)))

Masya Allah Tabarakallah…

Berkah bulan suci Ramadan…

Ya Allah.. what did I do to deserve this??? T.T

Sekarang posisinya gw sedang menunggu kontrak untuk di-sign. Setelah sign, gw akan apply resign dan memasuki notice period.

Bismillah.

So it’s true what people have been saying.

Awe, you really are the greenest forest.

I am truly grateful. <3

—Fast forward seminggu kemudian—

Sudah apply resign. Ada sedikit bottleneck. Tapi insya auloh gapapa.

Nazar gw setelah apply resign: beliin semua OB donat. Sudah dilakukan juga. 

Bismillah. Semoga berfaedah.  

—Back to present time—

Begitulah cerita saya masuk Awe versi sejujur-jujurnya. :)

Siapapun elo yang baca postingan ini, it was never my intention to hide anything from you personally. The reason why I kept it to myself this whole time is simply to protect myself. It was a complicated situation. There were precedences. I was scared and worried about all sorts of things—when in reality I just took a job that was right for me. Hope you get where I’m coming from. :)