Monday, June 30, 2025

Thank you H1 2K25~

Hi, guys! How yall doin?

Gw pengen banget ngeblog dari kemarin tapi ga tau mau nulis apaan~

Kebetulan hari ini adalah hari terakhir bulan Juni, which means hari terakhir paruh pertama 2025. Jadi, bagaimana kalau kita recap saja apa yang terjadi di semester 1? :)

Semester 1 feels like a roller coaster ride of emotion. There were ups and downs. Ada rasa seneng, bahagia, puas, ada juga sedih, kecewa, marah, gondok, jijik, kaget. Semuanyalah dirasain. 

Beberapa highlight semester 1:

- My last project in Errthing, Scandal 3 major success di bulan Januari. 

Gila sih suksesnya langsung di minggu pertama release dan terus naik di minggu-minggu setelahnya. Ini gw bangga banget karena 100% ownership project-nya di gw. Everything that is happening is my idea and under my supervision.

Alhamdulillah bisa kerja sama orang-orang baik di title ini, orang-orang keren juga yang semua bekerja dengan spirit dan hati yang sama. Shoutout to Zsazsa Utari (+ om Marco), Al Ghazali (+ Bunda Maia, Mas Amank, Mba Ithong), Ibnu Jamil (+ mas Indra), Poppy Sovia, tim Sky Films: bu Sonya, mba Debby, Azarya, everyone, thank you so so much for helping me throughout the campaign! <3

Gw inget saking suksesnya project ini gw sampe bingung mau nulis apa di weekly report karena setiap minggu isinya bragging, so many "what works", hampir ga ada learnings/"what to improve". :)))

Endingnya berbuah manis dengan pujian CEO di post mortem meeting which I quote: “Kalau Z*** M**** saya percaya sukses karena kontennya. Kalau Scandal 3 saya percaya sukses karena marketing-nya.” :)))

Terima kasih, Pak. 

Oh how the table had turned. Tahun lalu di meeting serupa beliau bikin gw mental breakdown karena title flop. Four months later beliau memuji gw… ketika posisinya saat itu gw udah apply resign. 

I had the classiest swan song ever with my departure from Errthing. :)

- Belajar ikhlas

Sebuah kata yang selama ini gw anggep biasa aja, sambil lalu aja, nggak pernah bener-bener memaknainya sampai akhirnya gw dihadapkan pada situasi dimana gw harus ikhlas, dan gw benar-benar melakukannya.

Full story here.

Wah, impact-nya luar biasa banget sih. I feel like I’m acquiring the next level of ZEN. 

Apakah gw udah mulai punya haki tipis-tipis karena ini? Hehehe~~ 

Sepertinya gw lebih spiritual juga tahun ini. Mungkin efek sholat eid di Istiqlal. Nyehehe~~

Belum kesampaian Itikaf di sana nih tapi, mudah-mudahan bisa tahun depan!

- Gold Investment

Another thing yang gw banggakan dari diri gw tahun ini: konsisten investasi.

Alhamdulillah kebiasaan invest di bulan ulang tahun yang dimulai tahun lalu bisa diteruskan tahun ini. Instrumen investasinya pun mulai beragam. Tahun ini mencoba emas. Well, ada unsur panic buying sih waktu beli. Nyehehe~~

Mudah-mudahan ada rezeki lebih tahun ini, kita beli lagi~ Udah punya langganan tokonya di Melawai Plaza!

- Wicked and Lady Gaga

Kunjungan back to back ke Singapore atas nama cinta terhadap musik yang bikin boncos mampus tapi masyaallah tabarakallah happy-nya masih berasa sampai sekarang. Such great food for the soul. 

Wicked udah pengen nonton dari zaman Idina Menzel belum di-casting jadi Elsa alias 20 tahun lalu!!!

Lady Gaga… tahun ini adalah tahun ke-17 gw menjadi Little Monster. 

22nya penantian panjang yang seemed very impossible before.. like.. Lady Gaga hampir ke sini tahun 2012 tapi batal~ Masih sedih kalo inget Gaga ga diterima di Indonesia karena sebuah konsep primitif yang bertentangan dengan value yang beliau bawa… 

But with the power of manifestation and patience, 22nya gw dapetin back to back dalam kurun waktu 2 bulan aja. Dalam kondisi state of mind gw yang lagi happy, lagi thankful, lagi enteng banget ga ada beban.. Di tempat paling aman, paling secure, paling deserved sedunia. Bikin pengalaman nonton 22nya 2x lebih enjoyable buat gw. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan…

Makasih bangettt 2k25!

- Orang-orang baiiiikkk

Last highlight yang ga boleh dilupain. Gw ketemu banyak banget orang-orang baik semester ini. Sebagian udah gw mention di atas, the rest ga akan gw mention semuanya di sini, lo buka aja arsip-arsip blog ini dari bulan Januari, ada semua di situ.

Intinya sih... temen-temen gw tuh nggak banyak, tapi semuanya orang-orang baik. Mereka yang ada buat gw saat gw lagi membutuhkannya. Mereka yang mendukung gw apapun kondisinya. Mereka yang tau apa yang terbaik buat gw. Mereka yang mau menerima gw apa adanya. Mereka yang nggak nuntut macem-macem ke gw. Mereka yang nggak melihat gw sebagai threat. Mereka yang memberikan gw kesempatan kedua, atau kesempatan-kesempatan baik lainnya yang sebenarnya punya mereka, tapi mereka membagikannya ke gw juga. Mereka yang mengelap air mata gw. Mereka yang bangunin saat gw jatuh. Mereka yang menanyakan kondisi gw sepanjang waktu. 

Sometimes I wonder what did I do to deserve friends like them.. T.T

Sehat-sehat ya, my angels. Thank you for breathing. <3


---

Now: ONTO H2! Let’s make the rest of the year count and FINISH STRONG!!! 
 

Monday, June 23, 2025

Me wassup #110 – Atit, How to Train Your Dragon – Live Action Review, The Return of QQ

Hi, guys! How yall doin?

Ini minggu yang aneh. Hampir sepanjang minggu gw sakit. Alasan sakitnya ga keren banget lagi: makan micin. Wkwk~

Iye makan micin dari macaroni beli random di Shopee, terus batuk deh~ Alhasil Senin & Selasa gw ga ngantor—part of this karena males juga siy. Haha~

Terus kan gw hajar minum obat batuk ibu dan anak, biasanya dibawa tidur semalem sembuh, eh ini nggak~ Malah makin parah, dan merambah ke pilek juga..

Well, ada unsur belakangan ini lagi sering hujan lagi dan AC di kantor dingin banget sih. Sumpah gw udah dobel hoodie + jaket bulu, masih dingin aje. Berasa winter di Melbourne—pas bulan-bulan ini juga nih!

Anyway, awalnya gw sok jagoan gitu, walaupun sakit tetep masuk ke kantor. Karena Mindset-nya adalah SAKIT GA BOLEH MANJA!

But of course, mindset hanyalah mindset. Kalo badannya fragile tetep aja ambruk in the end… seperti Jumat kemarin~ Wkwk

Udah semangat masuk kantor karena ada event wine-tasting. Ada gila-gilanya kan orang lagi minum obat masih mau wine-tasting~ 

Emang dasar Taurus batu ya, udah tau sakit masih nggak nurut. Padahal universe udah kasih sign banyak banget. Malemnya tidur dibikin insomnia. Paginya bersin-bersin nonstop. Dihajar pake segala jenis obat ga mempan. 

Pas jam makan siang pake nekat ke salon—yang terdekat dari kantor Yopie Salon FX—nekat jalan kaki—padahal kondisi badan harusnya bed rest~ Balik kantor makin ambruk, ga kuat, akhirnya pulang cepet jam 3~

Moral of the story is, kalo sakit ISTIRAHAT, jangan SOTOY! 

Eehh sianyink hari Sabtunya masih pergi-pergi.. Family event sih, nonton How To Train Your Dragon bareng kantornya nyokap di Kemvil. Itu film 2D tapi nontonnya sambil menggigil karena meriang total. LOL

Biarin! Rasain! Bandel sih!

Anyway, HTTYD live action gimana?

Bagussss aku sukaaa~~

Literally copy-paste dari versi animasinya. Sama persis. Well, ada beberapa elemen yang beda, tapi minor banget, ga berasa. Overall, ini film kayak bikin pake AI. Sama persis! 

Sebagai fans kita bener-bener dipuaskan dengan versi yang lebih enhanced dan improved di segala aspek. Ga ada yang dikurangin/ditambahin, semuanya sama, namun lebih keren.

Berikut beberapa keputusan filmmaking yang bikin HTTYD versi live action sangat menyenangkan untuk ditonton:

- Sutradara sama, Dean DeBlois, jadi semua sentuhannya sama, hanya disempurnakan. Perfect people behind the camera #1

- Music composer sama, John Powell, jadi semua musiknya pun, hanya disempurnakan. Test Driving Toothless never been so glorious and so nostalgic—bring back all sorts of feelings. The music is just as captivating and excellent as it was 15 years ago. Perfect people behind the camera #2




- (ini yang menurut gw paling keren) Stoick-nya sama!!! Gerard Butler—voicing Stoick di versi original, membawakan Stoick versi live action dengan sangat flawless!! Gokil sih. I think this is the first time in history? Voice actor main di live action untuk peran yang sama juga? Cmiiw. It’s brilliant! Stoick—as a character, really feels at home. Gerard Butler wholeheartedly understood the assignment. Perfect people behind the camera #3




Mudah-mudahan di season 2 nanti, Cate Blanchett—voice actor Valka—istrinya Stoick, ibunya Hiccup, beneran beliau juga yang main versi live action-nya ya. It will be epic! Sederhana, tapi Disney nggak bisa. :p

- Script 90% sama, nggak ditambahin jokes-jokes SJW/woke generation yang gengges

- Character 100% sama. Paling Astrid aja yang kurang mirip dan kurang badass dibanding versi animasinya, tapi ini minorlah. 

- Toothless and the other dragons masih sama, cuma kayak pindah layar film aja. Some will argue harusnya naga-naganya lebih jelek supaya lebih realistis. But nope, fans lebih suka Toothless and the gang as they are. <3

Oh man.. ketika bikin live action itu sebenernya kuncinya sesimpel faithful to the original.. like.. it’s so easy. Orang kan nonton live action tujuannya untuk nostalgia, untuk mendapatkan emotional depth yang mereka ga dapetin di versi animasinya, for better experience. Semua elemen versi originalnya pastinya harus tetap ada dan tetap sama. It’s supposed to be very easy and very simple.. Tapi Disney nggak bisa~ Wkwkwk

Gw sama ade gw diskusi abis nonton. About how feel-good we were after watching HTTYD. Beda gitu feel-nya sama kalo abis nonton Disney live action:

Lilo and Stitch—Lilonya dibuang sama Nani :/ Ohana means family my ass...
Snow White—aktrisnya problematik, belum mulai udah kena cancel
Mulan—A HUGE MESS
Ariel—ya gitu deh. Wkwk~ I still love Halle Bailey’s rendition of Part of Your World though.
The Lion King—sooo flat, even Beyonce as Nala didn’t help~
Beauty and The Beast—Belle isn’t French? Hmmm
Aladdin—well this one okay-lah, Will Smith is destined to be Genie after all!

Anyway, my point is.. hampir ga ada live action Disney yang memberikan feel menyenangkan pas keluar bioskop. Pasti ada aja yang bikin bete, karena mereka ga faithful… 

Kan aneh ya, mereka yang bikin versi original-nya, mereka juga yang ga faithful…

Disney, coba dicontoh ya HTTYD ini. Walaupun belum perlu-perlu amat di-remake (masih 15 tahun umurnya), tapi pengalaman menontonnya berkesan—membuat kita malah merasa perlu live action-nya. A much needed. Something you always fail to deliver. Abis nonton live action Disney pasti rasanya mending ga usah dibikin aja deh. Wkwkwk~~

Anyway moving on!

Ngomongin kerja dikit boleh ya.

Minggu ini dapet kabar kurang menyenangkan dari Iif. Kantornya tutup di Indonesia dan dia kena layoff. Sedih banget, karena salah satu motivasi gw kerja di SCBD ini karena Iif juga kerja di sini. Kantor kita literally sebelahan. Kita biasa ketemuan pas makan siang/pulang kantor dengan gampangnya. Ngobrol di taman Ashta atau dinner di PP/SCBD Park..

Sekarang udah ga bisa lagi.. Hix..

Baru minggu lalu ngobrolin plan kita buat nonton Lalala Fest bareng~ Sekarang belum tentu kejadian plan-nya karena Iif pastinya harus me-review ulang semua financial plan-nya~ Hix..

If, semoga elo tetap semangat dan tetap berkarya ya. <3

Another news from kerja.. who would’ve thought.. QQ is making a return here in Indonesia!!! 

Yes, you read it right. Sebenernya udah beberapa bulan QQ reborn hadir kembali di Indonesia. Gw dan anak-anak pun udah kepoin siapa aja yang kerja di sana dan udah ketauan 2 orang—salah satunya hampir jadi colleague gw kalo gw menerima kerjaan di aplikasi OTT wibu warna biru itu. Nyehehe~

But that’s not even the biggest news, the biggest is… MANTAN BOS GW MASUK QQ LAGI DAN HANDLE INDO LAGI!!!!

If you’re wondering bos yang mana, SI BOTAK DARI NEGERI JIRAN

Go to the kil…

I mean, bisa gitu ya? Homecoming... Wkwk~~

Well this makes me… hopeful?

I mean I’m not gonna lie, I still love QQ. 

Si botak itu beberapa kali mention dia pengen reunite tim ID and honestly, I’m down kalo itu terjadi. Gw pernah bilang kan, I feel like my time in QQ isn’t finished yet. I still want to do MORE.

Well, mungkin cuma gw doang yang mau sih, temen-temen gw udah pada ilfil, hahaha~

Gw sih selama angka dan benefit-nya cocok, why not?

“Hey Seeta, inget elo nggak bisa kemana-mana sampai akhir tahun ya…”

Inget kok!! Tenang… :D 

I just think it’s gonna be so awesome to be joining QQ again. Sebuah bukti nyata peribahasa “jodoh itu nggak kemana”. Hehehe~

Oh life and its unexpected turns. Please continue to surprise me. :D

Alright, segitu dulu aja buat postingan ini. Next week is  BIG WEEK! First big event dimana gw akan bertugas! Finally, GO PUBLIC! Woohoooo so excited! 

Laters!

Sunday, June 22, 2025

The Greenest Forest

[arsip dari 8 Maret 2025]

Hi, guys! How yall doin?

Gw bikin tulisan ini udah lama. Ketika bikin ini 3 bulan yang lalu, gw belum memutuskan mau publish atau nggak, karena banyak risikonya. 

Now that it’s published, berarti risikonya tidak besar/tidak ada. Alhamdulillah.

This is the story of how I joined the most green-flag company in the whole wide world. :)




Okay so, gw baru saja menjalani proses recruitment sebuah perusahaan, kita sebut saja Awe—as in awesome, coz they are super awesome indeed. It’s been my dream to work with them.

Gotta tell you, ini adalah proses rekrutment paling manusiawi yang pernah gw jalani sepanjang karir gw. Period. 

Wah gokil sih gaes.

Oke, kronologi:

Tanggal 3 Feb gw dapet message di Linkedin dari headhunter yang berbasis di Singapore. 

Minggu itu, gw sibuk banget di kantor. Jadi baru sempet gw reply tanggal 10 Feb (wk, sorry~) yang mana ketika itu gw lagi izin sick leave. 

Dia ngajak call, gw jawab baru bisa 14 Feb—hari Jumat, ketika gw WFH, supaya lebih fleksibel. Dia bilang, ga bisa, dia harus reporting ke klien maksimal Rabu. 

But then I realized, lah kan sekarang lagi di rumah ya sick leave, hajar aja telpon sekarang.

Emang ga butuh persiapan?

Jadi gini gaes, posisi yang ditawarkan itu menarik, company-nya juga menarik banget, tapi hanya contractual/temporary basis. Sebagai karyawan yang selalu full time, jelas gw awalnya resistant. Membayangkan nganggur setelah kontraknya abis itu menyeramkan. Apalagi in this economy. 

Atas dasar ini, gw jadi ber-mindset, yaudahlah nothing to lose aja pas di-call. Toh ga bakal gw ambil juga kerjaannya. Call buat kenalan aja, buat bragging ke orang2 someday ‘eh gw udah pernah loh diwawancara Awe.’ Wkwk~

So we had a call on the same day. Dia menjelaskan scope pekerjaannya dan menekankan sekali lagi bahwa ini hanya kontrak. Bahwa banyak benefit yang tidak gw dapatkan seperti layaknya karyawan full time. Bahwa the only bargain yang bisa gw dapatkan di sini adalah gaji, yang mana dia akan bantu negoin ke Awe angka yang gw ekspektasikan. Kalo gw masih berminat, dia akan merekomendasikan gw ke Awe dan menjadwalkan interview.

Gw, dengan mindset nothing to lose, iyain aja.

“Ga bakal lolos ini mah.” pikir gw. 

Pertama, belum tentu gw do well in interviews. Gw udah failed berkali-kali, pernah gw ceritain di sini. Bahkan gw failed di saat udah punya persiapan yang paling matang sekalipun. Ngapalin Q&A sampai ngelotok, rehearse depan kaca sampai eneq sama muka sendiri, stalked and made a freakin binder about the company and the people--Amy Santiago style..

Entah kenapa sejak masuk Errthing tuh gw ciong banget urusan interview-interview gini. Jadi chance ini lolos kecil banget.

Kedua, karena ini cuma kontrak, leverage gw cuma di gaji, hence gw akan minta gaji yang lumayan—like 40-50% raise, supaya bisa nutupin benefit2 yang gw ga dapet. Biasanya sih ga bakal dikasih ya. Mentok kenaikan gaji antar company gitu cuma 30%. Waktu di QQ lumayan naiknya 35%. But that’s it, I don’t think it can go higher than that. 

Ketiga, si headhunter ngasih tau gw juga bahwa untuk posisi ini gw punya 2 saingan, dan di antara semua kandidat, notice period gw adalah yang paling lama—yakni 2 bulan, sementara yang lain 1 bulan dan immediately. Yang immediately gw rasa baru kena L deh tuh. Perusahaan butuh cepet, jadi pasti yang lebih dipertimbangkan adalah yang bisa masuk duluan.

But well kita coba dulu ajalah ya.

Jumat 28 Feb (pas lagi WFH, woohooo!) gw terjadwalkan untuk 2 interview: 30 menit dengan user A—cewek di Singapore di pagi hari, 30 menit dengan user B—cowok di India di sore hari.

Gw nervous, tapi ga nervous-nervous amat. Again, saat itu mindset gw nothing to lose. Jadi effort yang gw berikan biasa aja. Gw bahkan sehari sebelumnya masih ngurusin event sampai jam 9 malem—padahal in ideal scenario gw biasanya to the point cuti buat mempersiapkan big interview kayak gini. Wkwk~

Kali ini gw sans. Strategi gw cuma 2: 1) Stay chill, 2) Ngomong jujur apa adanya

Si headhunter juga memberikan 2 tips:
1. Ceritain pengalaman lo di bidang itu sebanyak-banyaknya >> untuk menunjukkan how you will bring value to the company
2. Tunjukkan bahwa lo very keen on the role >> siapkan jawaban sebagus mungkin dari awal untuk pertanyaan ‘kenapa lo mau role ini?’

Got it.

Dengan semua modal itu gw pede. 

Hasilnya?

FUCKING NAILED IT BITCHHHH YEAAAAHHHH

I nailed it in the rawest way possible.

How do I know I nailed it?

Interviewer-nya sendiri yang ngomong!

User A: “I think you are a GREAT FIT for our team.”
User B: “Gila Seeta gw sampai bingung mau nanya lo apalagi, ini wawancara baru 15 menit tapi elo udah kasih gw semua jawaban yang gw inginkan!”

:)))))))))))))))))))

Smiling from ear to ear. Nyengir selebar-lebarnya. 

Guess what?

Gw interview hari Jumat, hari Senin dikabarin bahwa gw diterima. :’)

Kadang tuh suka gitu ya, yang nggak direncanain, yang less effort, yang nggak ada ekspektasi apa-apa, MALAH DAPET!

Masya Allah Tabarakallah…

Lalu disuruh email: salary expectation & starting date.

Salary gw minta raise 55%, agak kurang ajar, tapi gw jelasin bahwa itu untuk meng-cover benefit yang tidak gw dapatkan sebagai karyawan kontrak. 

Starting date seperti yang gw mention sebelumnya, karena notice period gw 2 bulan, ya gw baru bisa masuk bulan Mei.

Lalu gw jelaskan juga bahwa gw ga bisa resign sebelum terima THR, karena berisiko THR gw ga dibayar kalo resign sebelumnya. I know by the law THR tetep harus dibayar, tapi Errthing kan… agak laen~ huff

Berbekal 3 statement ini, gw udah yakin mereka ilfil. Like.. siapa yang mau bayar gaji semahal itu dan nungguin sampai bulan Mei?

But guess what, mereka bersedia naikin gaji gw supaya nutup THR, asalkan gw bisa masuk lebih cepet. 

“We buy your time.”

W.O.W…

Are you fucking kidding me???

Oh man.. Here comes the most difficult part. Gw sempet bilang di postingan ini bahwa gw sedang mengalami HUGE DILEMMA, ya maksudnya adalah ini. 

I mean, awalnya kan gw ga niat ya, niatnya cuma kenalan doang. Gw ga nyangka sampai diterima dan diperjuangkan gini..

Gw ga mau gegabah langsung say yes, semua bibit bebet bobotnya tetap harus dipertimbangkan. Gw harus berpikir lebih keras, karena di balik semua keseksian tawarannya, ini cuma kontrak, I will be at risk when it ends.

Trying to be rational. 

Mulai list plus dan minusnya. Hasilnya? Easy win for Awe. Plus 15 poin, minus 4 poin. Wkwk~

Yaiyalah, Errthing isn’t in the same league as Awe. Kalah totallah bro!

Tapi gw ga mau membuat keputusan sendiri, karena bisa aja gw bias. So I called my best friends untuk mendapatkan POV lain. Menjelaskan kondisinya, baik buruknya.

5 out 5 friends mendukung untuk ambil. 

Ga ada satupun yang nyuruh gw bertahan di Errthing. Beberapa statement mereka yang berkesan:

“Daripada lo ga jelas di Errthing, bisa di-layoff kapan aja, at least Awe secure nasib lo setahun.”

“Itu kesempatan bagus banget, notable company, great culture, yang lo akan dapetin dari situ valuable banget. Gw yakin lulus dari sana kesempatan lebih terbuka lebar buat lo. Bahkan kesempatan untuk go international!”

“Seeta, gw pernah kerja sama lo dan gw tau banget kemampuan lo. Ga mungkin orang kayak elo ga dilanjut. Lo harus pede!”

“If it’s meant for you, it will be. Ikhlas aja, Seeta.”

Yang terakhir dari Mba Novieku tersayang dan sudah diabadikan di postingan ini. <3

Akhirnya gw memutuskan untuk ambil. 

Tapi masih mau nego starting date, karena mereka mintanya cepet banget. Sedangkan masih ada tanggungjawab besar yang harus gw selesaikan di Errthing. Gw ga mau pergi begitu aja. Gw mau ‘pisah’ sama Errthing in good terms, hence gw harus menyelesaikan tanggungjawab terakhir gw.

It’s my last contribution. 

Mereka minta gw masuk tanggal 14 April, gw bilang nggak bisa, karena hari terakhir di Errthing aja 15 April. Boleh ga gw napas dikit sebelum masuk? Gw nego masuk di 21 April. Enam hari break should be enough-lah.

Saat itu kondisinya gw udah ikhlasin semua, seperti yang Mba Novie bilang. Kalo emang kerjaan ini jodoh gw, pasti akan balik ke gw.

Dan… benar. :’)

Awe mau menunggu gw, on top of naikin gaji gw lebih besar dari yang gw inginkan karena mereka paham seberapa besar pertaruhan gw untuk ini.

Well, that's it. It's done. 

Udah deh, ga ada alasan lagi buat gw untuk stay resistant. 

Stupid banget kalo gw masih resistant dan menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Sumpah lo Awe, elo bener-bener meluluhkan hati gw. Aku paling ga bisa diginiin lho.. :’)))

Masya Allah Tabarakallah…

Berkah bulan suci Ramadan…

Ya Allah.. what did I do to deserve this??? T.T

Sekarang posisinya gw sedang menunggu kontrak untuk di-sign. Setelah sign, gw akan apply resign dan memasuki notice period.

Bismillah.

So it’s true what people have been saying.

Awe, you really are the greenest forest.

I am truly grateful. <3

—Fast forward seminggu kemudian—

Sudah apply resign. Ada sedikit bottleneck. Tapi insya auloh gapapa.

Nazar gw setelah apply resign: beliin semua OB donat. Sudah dilakukan juga. 

Bismillah. Semoga berfaedah.  

—Back to present time—

Begitulah cerita saya masuk Awe versi sejujur-jujurnya. :)

Siapapun elo yang baca postingan ini, it was never my intention to hide anything from you personally. The reason why I kept it to myself this whole time is simply to protect myself. It was a complicated situation. There were precedences. I was scared and worried about all sorts of things—when in reality I just took a job that was right for me. Hope you get where I’m coming from. :)

Sunday, June 15, 2025

Me wassup #109 – Yoga and Music

Hi, guys! How yall doin?

Hari Minggu yang cukup slow. Gw tadi bangun jam 8 terus sarapan bubur + minum obat, terus ngantuk lagi, baru bangun barusan.

Later gw harus kerja—ada materi yang harus di-catchup karena Senin besok mau present ke partner. Minggu lalu gw juga kerja di hari libur (longweekend) karena ada materi yang harus di-catchup juga. Mudah-mudahan ga jadi BAU ya kerja weekend gini. 

Gile, yang diomongin sama Bone beneran kejadian. 



Well sometimes we just gotta push ourselves beyond the limit. Especially buat Awe, gw harus berusaha ekstra keras untuk memberikan impact—coz who knows gw bisa dipertimbangkan untuk menjadi pegawai tetap. 

So I just do what I gotta do.

Anyway, ngomongin apa ya sekarang?

Oh, kemarin gw baru catchup sama Mba Novieku tersayang. 

Kita yoga bareng—agenda yang selalu jadi wacana yang tertunda dari zaman we both masih di Errthing, akhirnya kesampean. 

Kita yoga bareng di Gudanggudang, Kemang. Pertama kali gw yoga di Jaksel, yoga mahal. Wkwk~

**pesan sponsor: kalo ada yang mau yoga di Gudanggudang, pake referral gw disc 10% yaa, tq**

Biasa 35k doang di studio deket rumah (Freya Studio, Jatibening), ini 125k. Hampir 4x lipatnya. Plus 100k buat Gocar ke sana. Wkwk~

Persiapannya mayan heboh. Biasa kalo yoga di Freya Studio, kelas yoga jam 7:15, baru bangun 6:30, cuci muka, ganti legging lalu tinggal ambil yoga mat, handuk, minum (aqua botol) doang, pake sandal jepit, berangkat. 

Yoga Jaksel, kelas jam 8, gw bangun jam 6, mandi beneran, lalu siapin:
- baju ganti full set
- yoga mat
- botol minum Starbucks/Corksickle/Hydroflask
- powerbank
- sepatu sandal Docmart
- dompet, hape, airpod

Well, gapapalah sekali-sekali. Demi Mba Novie. <3

Mba Novie selaku warlok Gudanggudang juga memperkenalkan gw ke kelas2 yoga yang lain, yang semuanya menarik. Tapi melihat effort ke sananya lumayan masyaallah tabarakallah, hmmm, kita sebulan sekali aja yah. Atau bi-monthly, atau quarterly. Nyehehehe~

Anyway, after yoga, gw main ke rumah Mba Novie sekaligus numpang mandi. Rumahnya udah pindah, ga di Essence Dharmawangsa lagi, tapi di Antasari. But still a very gorgeous and homie house. 

Gw ajak Mba Novie catch up to congratulate her on her new job. Jadi VP—a well-deserved title for her because she’s nothing less than a VP. <3

Then she asked how I was doing, to which I replied simply “I’m happy.”

Yes, I really am happy. I’m in a very good place right now, surrounded by nice colleagues, I have a nice boss and a very nice office. Of course, the job comes with a little stress—but it’s OK, I even enjoy the stress because it comes with meaningful learning that in the end makes me a better human being. So I am happy, really.

You know what’s funny? Beberapa orang reach out ke gw untuk menanyakan hal yang sama, termasuk beberapa orang di kantor juga, dan jawaban gw selalu mengindikasi bahwa gw happy. 

“So far so good.”
“It’s nice here.”
“I’m all good.”

Tapiii banyak dari mereka yang ga percaya. Hahahaha~~

One person be like, “Look, Seeta. You can be honest here. Tell me what you really feel.” WKWK~

GUYS! I REALLY AM, HAPPY!

There’s no lie about that. 

Thank you for giving me such happiness ya, Awe. <3



Anyway, enough ngomongin kerjaan, let’s talk about… musik!

Fyi, jadi di Awe itu gw mendapatkan seorang teman baru yang entah kenapa (padahal tau banget kenapa~ wkwk) selera musiknya 80% sama kayak gw. Wkwkwk

Kita sebut saja dia Arie. 

Nah si Arie ini, memperkenalkan gw pada dunia yang dari dulu selalu pengen gw masuki tapi ga pernah kesampaian: NIGHT KARAOKE. Wkwk~

Sebenernya gw sering liat di sosmed ada party merangkap karaoke night yang diadain sama host2 tertentu atau fanbase2 tertentu. Tapi kalo ujug2 dateng sendiri takut awkward, temen2 gw udah pada ga umur buat karaokean juga, huff~

Well, now I have Arie dan sekarang to the point hampir tiap minggu ada agenda karaoke. So far udah ke karaoke Lady Gaga, Katy Perry, dan Taylor Swift. Next on our agenda is Ariana dan K-pop generasi dua. Padet merayep jadwalnya. Hahaha~




Arie ini juga anak konser dan so far dia udah nge-pitch gw 3 konser untuk nonton bareng:
- La La La
- Pestapora
- Synchronize 

Kayaknya gw pengen La La La, nonton Black Eyed Peas & Tinashe, kebetulan harinya sama. Pespor & Syncro kayaknya di-hold dulu, nunggu salah satunya ada Sheila on 7. 

Gw juga kepikiran untuk nonton Jay Park—yang entah kenapa dari awal gw skip, padahal Jay Park LITERALLY SUAMI

I think imma buy the cheapest one, sungguh cuma pengen denger All I Wanna Do di-serenade live aja. Toh venue-nya di Kokas, ga gede2 amat, should be okay-lah. 

Lalu Mariah Carey juga konser. Thinking about watching her too.

GD gimana Ta?????

Ga nonton. :’

Mahal banget, gaes. Ga make sense harganya. Masa tribunnya seharga VIP-nya 2NE1?!

Bukannya gw ga bisa afford ya, it’s just.. it hurts my pride gitu lho. Sebagai customer gw kan masih punya akal sehat ya. Gw tau pricing yang tepat untuk GD itu berapa dan yang sekarang sungguh tidak masuk akal. Udah gitu announcement-nya last minute sekali. That’s not a good gesture ya, promotor. Tolong ya. 

Apparently GD ga segitunya buat gw juga, mungkin karena sebelum ini udah 8x nonton juga. I had a wonderful time with GD in MOTTE dan YG Famcon. So I think that’s enough. 

Tbh Ubermensch yang gw suka (banget) cuma Home Sweet Home, sisanya so-so, nggak kayak Coup d’Etat yang perfect all kill gitu. 

Lalu setelah gw nonton fancam Ubermensch Concert + performance GD di HITC kemarin, meh, the man didn’t really sing, kebanyakan adlibs~ Well, stage act-nya tetep keren sih, but still!! GD ngapain lo putting so much effort and heart creating such wonderful lyrics, tapi ujung-ujungnya nggak lo nyanyiin?!

SING MONKEY SING!!!!

Buat GD, gw mau reactive aja, cari tiket hari H atau wtb di Twitter aja kayak waktu 2NE1. Mayan dapet drop rate dari fans2 desperate—which is bakal banyak juga di GD, karena baru saja diputuskan konsernya 2 hari. :D

GD-oppa tenang, by the end of the day gw akan tetep nonton juga, just in my own timing and way. :D

Oooh music, such a nice dopamine after a long day of work that really triggers sensations of pleasure and well-being. Gw lagi suka-sukanya dengerin musik sekarang, more than ever. Sebelum tidur gw bisa 3 jam dengerin musik. Variasi dari my faves (Gaga, Ariana, dll), OST One Piece, No Na (3 single itu semuanya gw suka!!!), Kpop—baru2 ini out of nowhere keinget albumnya f(x), The Pink Tape yang mashaallah tabarakallah bagusnyaaa. My favorite pink out of all pinks out there. Terima kasih Min Hee Jin!!

Please continue making me happy, just like Awe does. :D

Last but not least, there’s something unexpected to rise to the occasion.

Something about someone.

So I’m thinking about it a lot right now and somewhat the math is mathing? Hahaha~ or I hope so?

Anyway, whatever, laters! :D

Sunday, June 1, 2025

Hari Minggu Padet Merayep

Hi, guys! How yall doin?

Wah gokil, hari Minggu 1 Juni 2025 belum tengah hari jadwal udah padet merayep walaupun di rumah doang.

Bangun jam 6 pagi buat nonton debut No Na di HITC—yes I’ve been obsessing over their song, Superstitious. Terus jadi ngikutin member-membernya juga deh. Hehehe~~ Go No Na go!

Lalu di jam 7 pagi ada TUDUM—kerjaan kantor saya, tapi sayanya nggak kerja. Hehehe~ Saya hanya menonton Wanpis saja~ Wkwkwk~

Especially special karena mereka announce Chopper. Ya Allah. Karakter paling baikkk, paling pure-hearted, paling precious, paling gemes, paling cute, paling adorable, paling soft, paling perhatian, paling naif, paling tulus, paling mulia, paling ga pernah salah, ga pernah macem-macem se-antero Grand Line. Chopper is Straw Hats’ heart and moral fiber. 

Gw—dan mungkin semua Nakama di muka bumi ini degdegan banget nungguin Chopper versi Live Action. Bukannya gimana2 nih, Netflix, sorry banget, your history of manga/anime adaptation—bikin versi live action untuk karakter manusia aja sering failed~ Banyak merahnya di rapot. Gimana ini binatang coba???

JADI KALO KELEN NGGAK DO CHOPPER JUSTICE—KARAKTER SEBAIK DAN SELUCU ITUUUUU~

Kata w mah Nakama bakal BUSTER CALL Netflix HQ. Bhay. 

Thank God they do Chopper justice. <3




Look how adorbs he is!!

Menurut gw sih lucu ya. Dapet aja gitu reindeer versi nyata tanpa menghilangkan kelucuan dan kegemesannya Chopper versi anime.

Pas sih menurut gw. Ga gendut, reindeer kan emang kurus. Kalo gendut nanti malah kayak Teddy Bear~

Sukaaaa~ Approved!! Semoga di seriesnya nanti nggak awkward ya interaksi sama the humans. 

Masih di Tudum, alasan kedua gw nonton nggak lain nggak bukan adalah mbak-mbak yang masih hangat di ingatan: LADY GAGA!

Baru ketemu dua minggu yang lalu udah kangen yekan???

Ya gimana aku juga ga mau cepet-cepet move on dari Mayhem.. Itu konser mahal loh!!!

So, Tudum got semacam mini Mayhem, Gaga nyanyi 2 lagu ajah, Zombieboy & Abracadabra, dan dibikinin gimmick Wednesday. Jenna Ortega & Thing ikutan di stage-nya Gaga. I LOVE MY FREAKS COMMUNITY!

Abis Tudum, ada jeda bentar sambil nungguin G-Dragon. Di rundown jam 11pm waktu LA, berarti jam 12pm WIB, kenyataannya… Setengah 2 baru mulai dia. Ckck~

Oh hi there, GD! Welcome to HITC!

The man lookin fresh. I appreciate him not doing Ubermensch set—coz that will look lazy. Setlist-nya lumayan dimainin—at least hit songs ada semua, kecuali Crooked. Kenapa ga ada ya?

Anyway, ada surprise stage yang menghadirkan CL ketika lagu The Leaders. Sebenernya udah di-spill 2 hari sebelumnya sih. 2NE1 kan bakal manggung besoknya, jadi emang opportunity banget buat GD ajak CL. 

Agak kecewa bukan R.O.D yang dibawain. Tapi The Leaders oke jugalah, lebih statement itu lagu.

Anyway back to GD. Kalo gw liat-liat, nggak di Ubermensch nggak di HITC, lu jarang nyanyi ya, Bang. Kalopun nyanyi, kalimatnya ga selesai, atau diganti adlibs, atau mic-nya diarahin ke penonton—nyuruh penonton yang nyanyi. Hmmm…

Ya paham sih, lo ngomong less than 20 kata 1 lagu aja crowd-nya udah hype. But I expect more-lah. Itu lagu liriknya udah bagus-bagus lo bikin, like I totally love Ubermensch lyrics, eh barely dinyanyiin di panggung~

Like… come on~

Ini comeback setelah 8 tahun lho. Could you please give more effort, GD? Please…

I’m totally okay if you don’t dance, just be cool like usual, but at least sing! I want hear your voice, I want to heart you sing your heart out. I want to feel things through your singing. So please, sing!

Gw memutuskan Ubermensch di Jakarta nanti beli tiket yang paling murah aja. Untuk mengurangi risiko kekecewaan kalo dia beneran ga nyanyi. 

GD selesai jam 2an. Overall, the set was nostalgic. It feels like going back to 2013 One of a Kind Tour—from the way he looks, his gesture, and his interaction with fans (yang super awkward—lu emang ga bisa di panggung sendirian, GD.. wkwk). 

Michi Go and Crayon were hella nostalgic. 

He was pulling a Kendrick with Not Like Us—udah beberapa kali pake gimmick ini. Not sure it’s gonna be in Ubermensch tho~ King mah bebaslah ya, suka-suka aja.

Also would like to thank Sean Miyashiro and 88rising for bringing GD and 2NE1 (again) to HITC, and also for debuting No Na. I know HITC levelnya belum Coachella, tapi yang penting :
(1) representation
(2) being such a great platform for the voices of these edgy artists to be heard and for them to reconnect with their fans

I can't thank you enough. :)

---

Yah begitulah hari Minggu saya yang padet merayep ini.

Sebuah longweekend yang menyenangkan setelah kerja cuma 3 hari di minggu ini. GOD BLESS AWE DAN CUTI BERSAMA!

Anyway welcome June. <3

Nampaknya akan menjadi bulan yang menyenangkan. Gw mau ganti status Linkedin. Wkwk~ Penasaran warga bakal gimana~

See yaa~