Saturday, October 12, 2024

Jualan Lagi

Hi, guys! How yall doin?

Kali ini mau ngomongin bisnis dan update soal bisnis gw.

Gw beberapa kali mention di blog ini bahwa gw sedang mengembangkan bisnis aksesoris dengan brand bernama Sley dan produk utama scrunchie.

Ide bisnisnya udah dari zaman pandemi karena terinspirasi dari 2 cewek entrepreneur luar negeri: Mba Tina dari Kanada dan Mba Taylah dari Australia.

Sejak idenya muncul, gw udah bikin brand-nya, bikin akun social medianya, belajar menjahit, beli bahan baku dan peralatan, dan mulai memproduksi barangnya. Semuanya DIY karena niatnya memang small business yang bisa dikembangkan dari rumah. 

Rencana awalnya, awal 2024 kickoff mulai jualan both online dan offline. Online meaning di Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia. Offline meaning buka booth di event-event dan jualan dengan konsep yang lebih interaktif dengan customer. 

Gw juga membuka peluang pre-order dan bulk-order, meaning gw terima pesanan dalam jumlah besar yang produknya bisa di-custom. 

Ke depannya, plan-nya mau nambah satu lini bisnis lagi: subscription, dimana orang bisa langganan bulanan, dan setiap bulannya akan gw kirimin mystery box scrunchie yang beda-beda konsepnya. So they will feel like they have birthday every month.

Fast forward October 2024… rencana-rencana tersebut berjalan dengan terseok-seok. Wkwkwk~

Mostly disebabkan karena ga ada komitmen waktu dari gw-nya sendiri. Ketika weekend yang harusnya diisi dengan menjahit, malah nonton, atau bermalas-malasan, atau main game, atau tidur~

But sometimes I feel very tired too after a long week at work, jadi ga ada motivasi untuk menjahit~

Gw belum mulai jualan di e-commerce karena barang2nya belum pada difotoin. Untuk ini gw butuh bantuan ade gw tapi dianya sibuk. Gw pun masih struggling dengan naming produk-produknya. Apakah harus per ukuran, atau per warna, atau per motif? Masih blur banget ini. 

Lalu pertanyaan-pertanyaan sesimpel: mana yang harus di-upload duluan? Gimana plan launching-nya? Apakah langsung semua dirilis atau satu-satu berdasarkan tema? Mana yang harus di-keep dulu? Berapa jeda satu campaign ke campaign lainnya? Kapan harus rilis produk baru? Semua ini gw belum punya jawabannya. 

Lalu masalah space di rumah, nggak ada~ Wkwk~ Rumah gw kecil dan ga ada dedicated space buat naro stok. Selama ini stok gw taro di box hadiah yang lumayan besar. Setelah 10 bulan stoknya makin lama makin banyak, boxnya udah nggak muat. Sementara gw harus terus produksi. Selain untuk melatih skill menjahit, juga memperkaya stok dan make sure semua kain yang gw beli segera diolah menjadi scrunchie supaya bisa dijual.

Faktanya adalah gw udah beli lumayan banyak kain (habis 1,5 juta belanja bahan di Cipadu dan Mayestik!) tapi belum semuanya diolah jadi scrunchie. Kenapa beli banyak banget? Karena waktu itu sifatnya masih coba-coba. Gw masih newbie banget dalam menjahit, jadi pengen get familiar with all kinds of fabrics. Sekaligus coba-coba yang mana yang gw paling nyaman ngerjainnya. 

Gw juga struggling dengan branding. Gimana brand identity brand gw? Apa yang membedakan scrunchie gw dengan scrunchie yang lain? Apa value proposition-nya? Apa unique selling point-nya? Kenapa orang harus beli scrunchie gw, bukan scrunchie lain yang lebih murah dan lebih bagus di e-commerce? Kenapa/apakah harga yang gw pasang make sense/nggak make sense? Gimana cara brand gw diingat? Apa experience yang gw harapkan dari orang2 yang membeli scrunchie gw?

Semua ini belum bisa gw jawab dan honestly bikin frustasi. Hahaha~

Well, I guess bikin bisnis sendiri memang challenging.

Tapi gw ga mau menyerah sih. Karena banyak hal yang menyenangkan juga dari berbisnis. Gw enjoy bikin scrunchie-nya (walaupun butuh kesabaran ekstra pas bikin baby scrunchie—yang ukuran paling kecil), cari-cari inspirasi konten social medianya, doing copywriting, belanja kainnya, cari ide buat packaging dan next design, dll.

And who says I’m not making any progress?

Gw udah pernah melayani bulk order. Bulan Maret kemarin, Iip order 100 scrunchie buat launching bukunya. Lumayan bikin gw balik modal beli kain.

Hari ini gw jualan offline untuk pertama kalinya, thanks to Grace dan koneksinya, kita dapet lapak di sebuah SD di kawasan Cakung! 




Nyiapin lapak jualan itu SERU BANGET! Gimana memanfaatkan space yang sempit untuk maksimalin display produk, supaya semua produknya keliatan. Gimana mengurasi produk supaya terlihat cantik, rapi, dan mengundang orang buat dateng. Gimana desain buat price tag, dimana taro Qris dan price tag. Gimana bikin bundle supaya lebih cuan. 

Lapak kita tadi cuma meja ukuran kecil, jadi not much we can do (baru dikasih tau jadi jualannya pun H-3!). Our sales wasn't great, barang2 Grace dan barang2 gw altogether nggak sampe 400k, paling nutup uang sewa lapak aja. 

But regardless the result, gw happy sih. It’s an experience sekaligus learning juga. Gw jadi tau gimana jualan di SD, jadi tau behavior customer-nya. Bisa belajar dari sesama tenant juga yang booth-nya lebih rame. Ada yang pake gimmick, ada yang bawa meja extension, dll. 

Khusus untuk booth, learning-nya banyak banget sih. Dengan ukuran yang terbatas, kita harus bener2 memanfaatkan space. Ga bisa cuma mengandalkan space meja karena ga banyak yang bisa di-explore juga. Harus tambahin rak yang memanjang ke atas misalnya, supaya eye level sama customernya. 

Gw coba menempatkan diri di posisi customer, kalo harus nunduk liat-liat barang, capek juga sih, apalagi kalo tempatnya gelap. Kalo eye level, lebih nyaman untuk mata. Dully noted. Mari kita checkout rak/pegboard di Shopee. Wkwk~

Gw bener2 looking forward to events yang kita bisa dapet booth minimal ukuran 2x2, supaya selain barang yang dijual lebih banyak, aktivitas/gimmick yang bisa dilakukan di booth juga lebih banyak. Misalnya, gw pengen banget yang big spender dikasih freebies atau lucky draw berhadiah freebies, supaya mereka happy belanja di booth gw. Syukur-syukur dikontenin juga sama mereka. Kalo dikontenin, ada reward-nya lagi. I’ll do everything to make the customers happy. 

Gw juga seneng dapet kesempatan untuk quality time sama Grace, my bestie for 22 years and counting. Jualan gw sama dia nyambung gitu, sama-sama aksesoris rambut. Punya gw scrunchie, punya dia jepitan rambut. Klop deh. 

Jualan tadi totalnya 5 jam, ga kebayang kalo gw jaga lapak sendiri. Apalagi kalo sepi, cuma ditemenin hape. It’s always better to have friends with. 

Okay that’s it for now. Doakan gw bisa lebih konsisten dan komitmen waktu untuk menyukseskan bisnis ini. I can feel I’m getting there sih, kayak yang masalah branding tadi sebenernya gw udah menemukan jawabannya. Mudah-mudahan itu jawaban yang tepat. :)

Gw menerima undangan jualan ya, if any of my readers here punya event atau koneksi ke event, hit me up!

Have a nice weekend yall!

Saturday, October 5, 2024

Me Wassup #98 – Life is A LOT

Hi, guys! How yall doin?

Waktu sudah memasuki wilayah pre monsterual menstrual syndrome alias PMS sehingga butuh journaling untuk mengeluarkan unek-unek yang udah melimpah ruah di otak.

Ok. Satu-satu.

Pertama, Sheila on 7 dulu, konser Tunggu Aku di Bandung yang terjadi tepat seminggu yang lalu. Pertama kalinya ke Bandung naik Whoosh—yang bener2 semacam prank ya, setengah jam sampe. Baru naro tas, lurusin kaki, dengerin 3 lagu, ngobrol bentar, eh sampe. Wkwk~

Speed-nya ga berasa juga, alus. Worth it-lah bayar 625k pp.

Komplen dikit paling di stasiunnya aja. Panas ruang tunggunya. Yang di Halim apalagi, berasa banget karena banyak banget warga. Kayak ga dimaksimalin AC-nya gitu. Yang di Bandung masih mending karena udaranya adem. Gw sama Iip naik dari stasiun Tegalluar, most of the time sambil nunggu boarding kita berkeliaran di luar ruang tunggu aja soalnya lebih adem dan cakep buat foto-foto.

Anyway, S07. Setelah ganti venue 2x dan segala drama lainnya, untungnya petjah sih konsernya. Can’t believe tiketnya cuma 500k (700k++ karena jastip), dan dapet entertainment sepecah itu. Ga ada komplen soal penampilan S07.

Setlist-nya mantep—all-time hits, gw ga hapal semuanya tapi setiap lagu mengingatkan gw terhadap kenangan tersendiri, so konser kemarin full of nostalgic feelings. Gw sengaja ga ngecek setlist dan kepoin fancam sebelum konser, jadi kaget banget mereka tiba-tiba bawain Temani Aku. Astaga, I forgot this song existed! Lagu perpisahan SD!! I still remembered it was one of a few songs that I learned on my first guitar lessons—ini awal-awal SMP. 

Gimmick Sakti dateng juga bikin kaget. Selama ini selalu wondering ex-band mates yang udah berbeda sekali hidupnya itu apakah on good terms with the existing members. Ternyata Sakti iya, feels good to know that and so happy to be able to see OT4. Ya gimana, saya fans lama. S07 yang saya kenal ya OT5. Setelah gonta ganti personel, udah ga punya kapasitas untuk ngikutin lagi. Hanya bisa mendoakan yang terbaik. Semoga suatu hari nanti bisa melihat OT5. 

Hal berkesan lainnya, endingnya. Meriah banget. Solid 10 mins of fireworks. Sensasi seperti bubaran Disneyland. Leaving our hearts full. Love banget SO7! Sehat-sehat Om Duta, Eross, Adam-bapack-bapack humble yang tidak mengenal konsep penuaan. Tidak perlu banting tulang cari uang lagi, tinggal slow living menikmati royalti dari fans setia seperti saya. Sampai kapanpun bakal tetep saya dengerin lagunya.

Okay moving on, another music discussion. 2NE1 Welcome Back Tour is officially kickin. Kemarin konser pertama di Seoul, and so far looking great. Looked budget in some areas (panggung kecil, kostum DIY nggak bersponsor--konser zaman dulu minimal Jeremy Scott), tapi minorlah. Ya namanya juga konser yang cuma persiapan 2 bulan, what do you expect?




Gw melihat ada 4 warna di KV dan overall convert vibe: pink, putih, merah, hitam. 

Sebuah identitas yang confusing, tapi mungkin memang intention-nya inclusivity ya. Atau karena ini maybe konser terakhir, mereka nothing to lose aja. Wkwk~

Gw so far udah daftar jastip konser yang di Jakarta. Sebuah keputusan berat yang bertentangan dengan hati nurani, karena sebagai Blackjack sejati sebenarnya ingin beli sendiri—my own effort for my girls. Tapi terlalu berisiko at this point. Ga ketebak konser kali ini sales-nya akan gimana. My experience sih, konser 2NE1 itu selalu sepi, karena Blackjack stats wise juga ga banyak. Ini aja gw kagum sama keberanian promotor untuk pake BCIS as venue, ga kegedean apa? The safest bet itu harusnya Istora Senayan/Tennis Indoor.

Lalu siapa yang beli tiketnya. Apakah pure Blackjack? Atau orang2 fomo yang dateng cuma buat ngonten ikutan juga? Terpantau Nagita Slavina nonton konser yang di Seoul. Ini aja udah menciptakan efek fomo tersendiri. Walaupun karakter audiens Rans & Blackjack kagak ada mirip-miripnya samsek, tetep aja the fact that she’s exposing that on social media, pasti ada aja followers2 dia yang kegocek. 

I can’t risk that, so jastip it is. 

Satu hal lagi soal 2NE1 yang mau gw bahas di sini: M.E.R.C.H.A.N.D.I.S.E.

Sumpah ya, global merchandise-nya JELEK BANGET!




Are you kidding me???

Gw ga abis pikir, apa sih yang ada di otak mereka???

Ini comeback 10 tahun sekali lho~ It may be a farewell.. Could you at least put more effort for the fans???

Even 10 years ago they had better merch than this! Fans itu mau kok disuruh bayar mahal, so please give them what they deserve!!

Fortunately, they take it seriously for Japanese merch. Dari dulu emang merch Jepang selalu dibikin lebih niat. So, posisinya gw sekarang udah pre-order pullover sama beanie-nya. Cost me a lot, but hell, it may be my last chance to support my girls. Mumpung masih bisa.

Gw mungkin tetep check out T-Shirt & jersey-nya global merch though, walaupun b aja. 

Tapi tetep menyayangkan aja, harusnya dengan fakta ini comeback 10 tahun sekali, plus ada CL yang fashionista di grup, 2NE1 secara konsep pun unik, desainnya bisa lebih baik dan bisa memberikan efek WOW ketika melihatnya. Heck, ga dapet Jeremy Scott at least kerjasama sama Adidas kek~

Okay next. Sesuai dengan janji dengan diri sendiri, gw minggu ini ikut kelas muay thai. 

Kenapa tiba-tiba muay thai? Sebenernya ga tiba-tiba sih, udah penasaran dari dulu. Alasannya karena temen2 banyak yg muay thai juga, jadi fomo. Kedua pengen punya ilmu self-defense/martial arts, karena gw kan sering pulang malem sendirian ya. Selama gw belum punya (ehem), ada baiknya punya kemampuan untuk melindungi diri sendiri. 

Semalem itu kelas pertama. Whoa it’s brutal ya. Wkwk~ Atau coach gw aja yang psycho~ Hahaha

Latihan pertama banyak efek sampingnya. Ada adegan urat ketarik, perut kekocok, tulang kekretek sana sini, sikut & lutut memar biru-biru, sama kuping agak budek. Warbiasak.

Tapi, ga pengen nyerah sih. I like to push myself to the limits. Supaya tau batas diri sendiri juga. Selama ini kan ga pernah dites ya. 

Last but not least, jadi guys atas paksaan seorang temen kantor, gw main aplikasi lebah lagi. Huff.

Dari awal gw udah tau sih ini endingnya bakal gimana, kan udah pernah pengalaman sebelumnya. Long story short, bener kan..

Dan terjadi lagi………

(insert Noah – Separuh Aku here. lol)

Two people. Well, it used to be many more, tapi pada gugur satu-satu. But yang ‘asyik’ these two. Satu orang Sydney, satu orang Rotterdam. Oh ya, I’m using travel mode karena lebah-lebah sini jamet semua. Wk~

Mahal lho travel mode itu, harus bayar 200k gw~ Huff.

Si Sydneysider.. Very good looking (menurut gw dia mirip Fauzi Baadila—which for me, one of the hottest men in Indo), very sweet, very attentive, and a little bit… possessive. Wkwk~ Selalu nge-chat duluan dan kalo gw ga bales, protes. BUT! Yang gw kira dia orang Indo, ternyata… Nepalese~ Lol too absurd. Tapi cakep gimana dong? Wkwk~ Gw baru tau juga cowok2 Nepal cakep2. Anyway, bahasanya sweet banget, bilang pengen ke Jakartalah ketemu gw, ngajak liburan ke Balilah, udah pake ‘dear’ kalo manggil padahal baru seminggu! Ya bucin brutal dong aku jadinya~ But things didn’t go well, karena di beberapa argumen, terjadi ketidakcocokan, terjadi kesalahpahaman. He didn’t get my jokes, I thought he’s too serious. Blablabla. LONG STORY SHORT, after the last argument, he unmatched me (ouch!). Left me dumbfounded, merasa stupid banget. Tapi karena gw pernah unmatch orang sebelumnya, jadinya semacam ‘hahaha mampus lo kena karma.’ Akhirnya gw ketawain aja. Sampai sekarang masih baper sih, dikit. Well mudah-mudahan this is only the PMS speaking.

Si Rotterdamer (bener ga sih panggilannya? Wkwk).. Guys, ini gila banget sih. Gw kan lagi keranjingan One Piece ya, and this guy is basically SANJI! OMG!! A chef. Baik banget. Sweet talk. Lucu banget. Humble. Good loocking pula. Kacawww~ Timeline dia kan bareng sama si Sydneysider. So when Sydney guy gets boring, Sanji ini menghibur gw banget, kayaknya itu gw seharian senyam senyum sendiri deh abis chat sama dia. Wkwkwk~~ BUT! Unfortunately, Sanji kena virus paling berbahaya di aplikasi: virus hantu. Huff. He’s gone. Puff~ Vanished just like that into the thin air. Left me in melancholy. Coz we were so perfect at the beginning. 

Yang begini ini nih yang bikin males main-main aplikasi lebah. Terutama buat gw yang hatinya fragile gini. Gampang suka, gampang bucin, gampang kecewa, gampang patah hati. Terus jadi kepikiran berhari-hari dan mengganggu produktivitas padahal sebenernya nothing to lose jugakk~~ 

Gw pengen stop main tapi subscription aplikasi gw masih sampai akhir November. So I guess I’m still gonna give it a few more rounds. It means gw akan mengulang pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan yang sama beberapa kali lagi. Ini kalo di One Piece ibaratnya Bartholomew Kuma ya. He takes people’s illness regularly knowing exactly the consequences, but he still does it anyway. 

Yaudah ambil positifnya aja, mungkin it makes me stronger. Kayak Kuma, jadi Warlord of The Sea. Walaupun endingnya jadi budak.. Budak cinta.. heuheuheu…

Dah ah, gw mau nonton fancam whole concert 2NE1 biar khatam semua gimmicknya. Key byeee~