Saturday, August 14, 2021

Albus Dumbledore

 Hi, guys! How y’all doin?

Ceritanya lagi hepi berat! Super good mood!

Penyebabnya adalah oknum yang gw sebut pada judul. The best boss ever! <3 <3 <3 

OKAY CONTEXT!

Jadi gw pernah cerita kan, bahwa bos gw di QQ itu psikopat to the point gw mau resign karenanya. Itu orang, sumpah aneh banget deh. Dia ga cuma ga ngerti operasional, ga ngerti market Indo, ga bisa komunikasi dengan baik (English-nya ancur lebur), tapi juga ga bermoral, ga ada akhlak, ga ada respek2nya sama sistem, karyawan, dan pihak ketiga, dan ga memperlakukan kita selayaknya manusia. 

Ini makhluk bener2 bikin sengsara tim Indonesia, which is gw dan temen2 gw. Berkali2 kita meeting buat bikin strategi gimana bisa ngelaporin dia ke HR dan management. Karena kita semua bener2 senasib sepenanggungan. Approach yang dia berlakukan ke gw, sama dengan approach dia ke yang lain. Rese. Kasih kita project2 ga masuk akal, yang malah menghancurkan sistem yang udah dibuat dan membuat QQ terlihat jelek di mata pihak ketiga. 

Ketika kita semua menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan di Indonesia, dia tutup kuping. Tidak ada ruang diskusi. Komunikasi bener2 satu arah sama dia. Diktator abis. 

Setiap abis meeting sama dia tuh bawaannya emosi, karena selalu jadi debat kusir. Ga ada ujungnya. Amarah tersulut. Dia juga tipenya ngebalesin terus, dengan bahasa yang makin tidak proper, semakin lama semakin keliatan premannya. Gw pernah ngeladenin dia sampai jam 11 malem, udah capek banget, dia masih on fire ngedebat gw dengan argumen2 ga masuk akal. Malem itu gw ga bisa tidur sampai pagi saking emosinya~

Yeah intinya gw sama temen2 gedek bangetlah. Ga cuma gw yang punya wacana resign, temen2 gw pun demikian. Kita semua ga melihat future buat QQ di Indonesia kalo dipimpin sama dia. Semua udah siap angkat kaki.

Kita terus puter otak gimana ngelaporin dia ke HR dan management. Ada beberapa opsi, misalnya ajak ngobrol HR satu2 dan suarakan concern kita dari kacamata masing2. Opsi lain ajak meeting HR as a group, jadi HR paham bahwa ini penderitaan kolektif. Opsi lain lagi raise ke regional dulu, dengan harapan regional bisa ngomong ke management. 

Tapi, semua opsi itu, sayangnya, kita khawatirkan membawa efek tidak baik bagi kita sendiri, atau malah jadi boomerang buat kita. Karena HR dan management di China dan regional di Singapore, kita khawatir mereka tidak ada di pihak kita. Misalnya, bisa aja dong pola pikir mereka berbeda sama kita. Kita ga mau mereka malah berpikir “ah ini mah lo manja aja, dikasih tugas berat ga mau jalanin” atau “di perusahaan ini memang begitu cara mainnya, jika lo ga bisa terima tantangan, ya lo aja yang keluar”.

Kita pun mengurungkan niat. Salah satu temen gw ada sih yang bener2 ga tahan dia nekat ngadu ke HR. Kebetulan dia fasih berbahasa Mandarin jadi kecil kemungkinan misunderstanding. Dua kali dia raise isu ini ke HR, di bulan Desember dan April. Setiap quarter dia mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, HR-nya cuma iya2 aja. Tapi ga menunjukkan tanda2 akan mencari solusi. 

Gw pun tadinya udah mau ke HR juga, tapi kan situasinya saat itu gw udah diterima di company lain ya, jadi nggak jadi. Temen2 gw pun setelah tau gw mau resign, langsung pada terinspirasi. Semua sepemahaman, melihat HR di perusahaan ini madesu, lebih baik kita yang cabut aja demi ketenangan jiwa di masa depan. Sungguh ga worth it waktu kita dihabiskan di QQ kalo masih bekerja di bawah seorang psikopat. 

BUT THEN! 

Suatu hari di awal bulan Juni, gw inget banget itu tengah minggu dan udah sekitar jam 5 sore. Ga ada angin, ga ada ujan, si psikopat tiba2 ngechat di grup:

“All, please join the meeting at 6PM, follow this (link). Everyone must join, it’s an important meeting, please confirm your attendance by reply OK.”

Kita semua menjawab OK sambil bertanya2, ada apa dunia? Nggak biasanya banget si psikopat ngajak meeting bersama mendadak. Makhluk ini punya kecenderungan ga suka meeting bersama soalnya, karena dia tau dia ga bisa melawan kekuatan kolektif saat berargumen. Kalo meeting 1on1 mendadak sering, karena kalo sendirian, dia baru berani. Such a coward!

Jam 6, kita semua masuk link meeting. Betapa terkejutnya kita setelah melihat di meeting itu ga cuma ada tim Indonesia, tapi juga cicik HR dan bos regional asal Singapore, kita sebut saja Albus Dumbledore

Wah ada apa nih, meeting tim Indo kenapa bawa2 HR sama Albus Dumbledore???

Makin curigation.

Kemudian meeting dimulai. Si psikopat, emang dasarnya bukan pemimpin yang baik ya, ga bisa tuh basa basi ala2 leader pada umumnya. Bener2 ngomong to the point:

“Today I want to announce that I will resign, Albus Dumbledore will replace me. Please help him leading Indonesia.”

………………………
………………………
………………………

Literally ga ada satupun tim Indo yang bisa ngomong. Not even “Hah??” atau “What??” atau “Why??”. Semua syok tingkat dewa.

Melihat kita semua kicep, Albus Dumbledore—being a great leader he is, mengambil alih conversation.

“Thank you Mr Psycho, hi everyone, we haven’t met before, allow me to introduce myself, I’m Albus Dumbledore, head of regional. Today we receive shocking news that Mr Psycho is leaving the company. I’d like to take this opportunity to thank him for everything he has done for Indonesia. I’m honored to be appointed to continue his endeavor. Indonesia is a very important market for us. I will definitely need your help to understand Indonesia better, so I’m looking forward to meeting all of you in person and working with you. Let’s grow Indonesia together!”

Masih kicep. Lalu cicik HR giliran ngomong.

“Thank you, Albus. Hi everyone, I know this news is very sudden. I’m sorry if this affects you in any way. But Mr Psycho has decided to leave us and Albus Dumbledore will be the new country manager for Indonesia. I hope you guys can work with him well. I will be scheduling 1on1 meeting between you and Albus next week so you guys can get to know each other better. So, is there anything you guys want to say?”

Mengingat situasi akan semakin aneh kalo ga ada yang ngomong, akhirnya si Mase duluan ngomong.

“Wow this is really shocking. But thanks for updating us. Thank you Mr Psycho for all your help for Indonesia and welcome Albus Dumbledore, looking forward to working with you!”

Kemudian kakak A ikutan ngomong.

“Thank you Mr Psycho, good luck on your next journey. Welcome Albus Dumbledore, looking forward to working with you!”

Yeah, asyik nih ada jawaban template, akhirnya semua ngomong.

“Thank you Mr Psycho. Welcome Albus Dumbledore!”

“Thank you Mr Psycho. Welcome Albus Dumbledore!”

“Thank you Mr Psycho. Welcome Albus Dumbledore!”

LOLOLOLOLOLOL~~~

“Okay guys thank you so much for the warm welcome, see you guys next week in our 1on1 meeting.”  kata Albus Dumbledore.

Dan meeting pun berakhir. Grup whatsapp langsung rame. Begini kira2 ilustrasinya.

“WOOOOOOWWWW!!!”
“What the fuck~”
“Gila, tau2 resign~”
“Anjrit di-slay!”
“FUCK YEAHHHH!!!”
“Eh si Albus tuh orangnya gimana??”
“Gw melihat masa depan cerah nih!”
“Ga bisa berenti senyum dari tadi!”

Intinya kita semuanya senang. Hahahaha~~

Entah apa yang terjadi di management sana, apakah si psikopat di-slay atau resign sendiri, we never know. Feeling gw sih di-slay ya, karena kelakuan shady-nya itu gw curiga ga cuma ke tim Indonesia aja, tapi juga tim lain. Dia tuh semacam ga mau align sama orang2, suka keluar jalur sendiri. Mungkin hal ini juga dirasakan sama tim lain dan mereka raise isu ini juga. So yeah, mungkin dengan segala laporan atas misconduct dia, management memutuskan untuk slay aja. Mungkin. 

Gw dan tim menolak untuk menelaah ini lebih jauh, buat apa, buang2 waktu, ga worth it makhluk kayak gitu dipikirin. Mending mikirin masa depan dengan Albus Dumbledore bersama kita. Hohohoho~

So yeah, Albus Dumbledore joined ID team, sebagai interim country manager sampai yang baru ditemukan. Kita semua hepi, karena for the first time since we joined the company, akhirnya dapet bos yang WARAS! LOL~ Itu yang terpenting.

Gw sendiri jadi conflicted, karena saat itu posisinya gw udah apply resign. Walaupun kecenderungannya masih pro resign. Ketika gw 1on1 sama Albus Dumbledore minggu depannya pun, gw menginfokan hal ini ke beliau. 

Surprisingly, instead of letting me go, karena untuk apa dia nahan2 gw, orang baru kenal, dia belom tau kan gw orangnya dan kerjanya gimana~ But you know what, ini adalah respon dia ketika gw menyatakan akan resign:

“Seeta, we haven’t got to know each other well. But I’ve heard about you and I believe in you. I’m not in a position to lose any team member now. I really need your help to understand Indonesia better. So would you please reconsider your decision? Give me 3 weeks to prove myself that I can reset everything in ID team and give you guys better opportunities. In the meantime, you can continue with the resignation process as you’re the one who will make the decision in the end. But from my side, I will try my best to retain you. I’ll speak to HR and management and we’ll see if we can work things out.”

Ini respek pertama gw sama beliau. Like, why bother retaining me? Beliau kan banyak pe er yang lain. Within super short time, harus belajar dari 0 soal Indonesia sambil memimpin regional. Memimpin Indonesia ini kan cuma ekskul buat beliau, kerjaan utamanya adalah memimpin regional—yang pastinya lebih susah dan lebih kompleks~ Why bother ngurusin gw yang cuma cungpret ini???

But well, walaupun gw mempertanyakan keputusan beliau itu, dalam hati gw seneng juga, karena deep inside, gw masih mau di QQ. Gw selalu merasa waktu gw di QQ belum abis, masih banyak yang harus gw eksplor, masih banyak hal yang mau gw lakukan, gw belum menghasilkan apa2 di sini, dan gw……… mencintai pekerjaan ini~ T.T

Sesuai janjinya, within super short time, Albus Dumbledore membawa banyak perubahan buat tim ID. Semua mission impossible jadi possible. Semua miskomunikasi diluruskan. Semua concern disuarakan dan diberikan solusi. Semua meeting jadi diskusi yang sehat, berkualitas, dan progresif. Ide-ide kreatif terus mengalir. Dari sisi gw pun gw jadi bisa melakukan banyak hal, hal2 yang selama ini memang ingin gw lakukan, tapi terhambat karena si psikopat merusak segalanya. 

Albus Dumbledore pun—being a great leader he is, membuktikan diri bahwa beliau juga pendengar yang baik. God knows berapa kali gw “curhat” dadakan ke beliau, either via chat, atau 1on1, karena gw segalau itu. Dia mendengarkan semuanya dengan sepenuh hati. Kadang2 kita mesti meeting pagi banget karena dia ga ada waktu lagi di hari itu, tapi tetep dibela2in. Di mata dia, everything is equally important. So he always tries his best to cater. 

Gw pribadi merasa Albus Dumbledore ini orang yang luar biasa banget sih. Dia luar biasa sabar—ga kebayang setiap hari harus dealing with management yang super demanding dan cungpret yang tiap hari bawa masalah baru, sabarnya dia another level banget. Ga pernah marah (at least ke tim Indo), selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan selalu bisa jadi mediator. Sangat kompeten di bidangnya, pengalaman kerjanya, beuh... Punya wisdom—wise banget. Apresiatif—menghargai setiap usaha. Suportif—mendukung semua ide2 dan plan2 kita. Motivatif—selalu menyemangati kita, yuk bisa yuk, usaha bareng2. Hangat—sangat nyaman bicara sama dia, kebapakan. He believes in healthy work environment—menghargai jam kerja dan bahwa karyawan butuh istirahat, selalu menekankan ke kita “guys, jangan kerja mulu, istirahat yuk. I want us to have a balance life”. Terakhir, kocak juga, sering ngelawak yang actually funny. 

So, you see, I don’t refer him as Albus Dumbledore for nothing. 

Gw jadi optimis. 

Tiga minggu kemudian, tidak ada alasan untuk gw tidak bertahan di kantor ini. The decision has changed. 

Great man, Dumbledore. Great man!



Dan kemarin… Ketika gw lagi puyeng mampus karena kerjaan kebanyakan, mana hari Jumat pula, Albus Dumbledore memberikan kejutan manis di performance evaluation. 

He gave me good scores and very sweet remarks, and I quote:

“We did not get a chance to work closely together, but from our limited interaction, I can tell that you bring good ideas to the table. I hope you see the recent leadership change for Indonesia as a chance to ‘reset’ the situation for growth. And of course, I am always a ping away if you need to talk.”

**nangis**

Pas banget gw buka message-nya jam 9 malem, ketika lagi capek2nya. Abis baca itu, capeknya langsung ilang! 

Ooh.. Dear Albus.. You made my day! <3

So yeah, life in QQ has been rainbows and unicorns ever since he came. Tapi kemesraan ini akan segera berlalu, karena dia hanya pejabat interim. Siapapun penggantinya, those are some big shoes to fill.

Okelah~ Segitu aja cerita hari ini!

Thank you for reading, have a nice weekend!

No comments:

Post a Comment