Gw lagi banyak mau nih~ Tapi ga jelas, semua cuma scrap of ideas di otak, ga di-list secara nyata, ga dibikin skala prioritas, dan ga punya visi/strategi gimana mencapai semua itu. Padahal resources-nya (duid) terbatas~
Gw coba list deh, biar jadi friendly reminder juga untuk bisa achieve.
1) Pengen les renang, karena pengen punya diving certificate supaya bisa conquer the fear of the sea. Laut itu the next fear yang ingin gw kalahkan, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan fear of heights dan fear of pain.
2) Pengen les nyetir. Believe it or not sejak SMA gw udah les nyetir berkali-kali tapi ga pernah di-practice akhirnya lupa terus. SIM di dompet udah expired dan nganggur karena ga pernah dipakai. Kasian. Motivasi bisa nyetir adalah supaya bisa bikin konten lip-sync sambil nyetir di TikTok. Wkwk
3) Pengen berotot. Baru-baru ini gw menyadari tangan gw yang minim daging dan otot ini udah mulai bergelambir tipis. Wah, langsung insecure, bro! Tapi gw malesss banget nge-gym! Gym is not my thing. Gw kalo committed nge-gym harus pakai PT, otherwise gw bingung sendiri make alat-alatnya~ Ada ga sih cara melatih otot tanpa harus pake equipment gym? Kenapa sih yoga/lari ga bisa bikin otot?
4) Pengen pakai braces. Wah ini dari zaman kapan tau, harusnya pas pulang dari Melbourne langsung pakai. Tapi mahal kan waktu itu belom bisa afford~ Sekarang udah bisa afford sih, tapi pengeluaran untuk hal-hal yang lebih penting lebih banyak~ Gw ga tau braces ini ada di prioritas nomor berapa. Huff
5) Pengen punya luxury designer bag. Sebenernya kan secara konsep gw cuma pakai tas Kanken ya, dan sekarang gw udah punya 11 tas Kanken untuk berbagai macam kebutuhan. Tapi ada satu situasi tas Kanken ga bisa dipakai: wedding. WKWK.
Gw selalu bingung pakai tas apa kalo dateng ke nikahan. Selama ini selalu pinjem tas nyokap tapi karena bukan Kanken, it feels wrong. So I decided to get myself one luxury bag yang bisa gw pakai seumur hidup.
Gw udah pernah mention di sini bahwa gw naksir Chanel Coco Handle Bag. Rasa itu belum berubah, sampai sekarang masih cinta. Unfortunately, kondisi dompet juga belum berubah (ouch!). Yha prediksinya kan 2-3 tahun baru bisa afford..
But the needs are getting urgent, can’t wait for another year ~ Jadi harus re-strategy. Either beli pre-loved atau pivot ke brand lain, yang mana second of my choice is YSL Envelope Shoulder Bag.
Harganya setengahnya Chanel. Coba ya kita pikirkan masak-masak.
Masih banyak lagi yang gw pengen, nanti kita bikin part 2 deh. Sekarang gw laper, mau makan.
Minggu ini lumayan campur sari. Dimulai dengan hari Senin yang awalnya tampak baik-baik saja, in the middle of the day turun hujan, yang sebenernya biasa aja, ga deres-deres amat, dan cuma sebentar~ Eh… rumah banjir~ GODFUCKINGDAMNIT!
Kesel banget gw. Belum sebulan banjir juga, sampai gw impulsif sewa jasa pembersih rumah seharga 2,6 juta karena gw ga tahan liat nyokap stress bersih-bersih aftermath banjir. Lumayan tuh rumah jadi kinclong banget. EH BANJIR LAGI SIANJINKKK!!!
Ga bisalah gw keluar 2,6 juta tiap bulan, gila apa?!
Bokap gw udah marah-marah ke pengurus komplek~ Yaiyalah, masa mau gini terus kalo ujan?!! Fak bener~
Ya Allah.. Ngelus dada banget deh tinggal di rumah ini sekarang..
Malam itu lembur sampai jam 3 pagi buat bebersih. Untung paginya ga ada meeting jadi gw bisa dateng siangan.
Kantor gw itu sebenernya menyediakan fasilitas bantuan untuk karyawan yang kena musibah semacam natural disaster. Tapi stuff like this gw ga bisalah ceritain ke mereka because it’s embarrassing~ I don’t want people to take a pity on me~ So I just suck it up~
Okay so Monday was a disaster. Thank God, Tuesday-Saturday went okay.
Ada satu hal yang bikin gw feeling guilty sih. So you see, beberapa minggu lalu gw sempet bikin postingan ini kan, ketika gw lagi feeling down because of some communication issues at work. To be honest with you, at that time, I was so afraid I couldn't make it far at my current job, so I impulsively responded to a job offer~
Semacam memberikan sinyal gitulah sama employer-nya dan sinyal ini direspon dengan baik oleh mereka to the point I was scheduled for an interview.
But then, ternyata kerjaan gw yang sekarang baik-baik aja, meaning gw lanjut nih sama Awe. Sumpah gw ga enak banget sama that employer~
Tapi daripada memberikan sinyal palsu dan buang-buang waktu mereka interview calon karyawan yang pada akhirnya tetep ga bisa masuk cepet, it's not fair for them. Hence, interview harus dibatalin. So I sent a formal email, minta maaf dan menjelaskan kondisinya. Alhamdulillah, mereka mengerti.
I’m really sorry. I really just want to finish what I’ve started.
Ini lesson learned juga buat gw, jangan bertindak gegabah. Jangan membuat keputusan ketika you’re not even thinking straight. Got it.
Buat future employer yang tertarik meng-hire gw, gw akan open to opportunities lagi bulan Oktober ya, dan bisa mulai di kantor baru bulan Januari. <3
Btw udah ah ga mau bahas kerjaan mulu~
Next yang mau gw bahas adalah… pertemanan.
Minggu ini tampaknya harus say goodbye ke beberapa orang, meaning memutus tali pertemanan. Atau hiatus pertemanan, diem-dieman aja entah sampai kapan~
Trigger-nya adalah gw di-kick dari grup without my consent. WKWK
So high school, men!
Oh well cukup tau aja. Just acknowledged this as seleksi alam.
Gw emang udah harusnya stop caring about them sejak lama, they are already in the past, better fokus sama the present life aja. Toh udah ada temen-temen baru yang lebih baik dan menyenangkan.
But you know, I’m just a mere human-lah, I have emotions. Deep inside, can’t help but feel sad aja sih. Because, regardless of everything, I still see them as good friends, some of the real ones. I genuinely care about them walaupun situasi pertemanan kita sudah tidak seperti dulu lagi. I mean, 3 taun bukan waktu yang sebentar untuk membina dan me-maintain pertemanan, but now it all goes down to drain?
Oh well..
Takeaway-nya work is not the place to make real friends-lah. Udah beberapa kali kayak gini kok. Dari 100% temen yang dikenal di lingkungan kerja, paling yang lanjut jadi temen setelah resign cuma 10%-nya. Udah ilmu pasti ini.
Jadi stop baper. Kita nonton One Piece aja, where your nakama a.k.a friends never fail you. :D
Another thing yang mewarnai hidup gw minggu ini adalah Wednesday [lah ini kerjaan juga~ lol, well not really].
Terima kasih buat teman-teman yang sudah menghadiri dan having fun di activation kami di Senayan City. Konten-kontennya ciamik sekali.
Gw sendiri ke sana total 3 hari, 3-3nya dengan intensi yang berbeda. Ada yang kerja, ada yang nemenin temen, dan nemenin adek.
kece ya aq. :3
Wednesday S2 sudah tayang di Netflix. <3
Gw sudah nonton dan so far suka sih. Jenna Ortega is phenomenal like always [konon honornya naik 800% buat Season 2 ini]. Yha gw sih kalo naik gaji segitu juga akan memberikan phenomenal performance ya. Basically sold my soul to the devil. Nyehehe~
Emma Myers juga—Enid, my fave!!! So adorbs!!! I love premise Season 2 ini Wednesday mau nyelametin Enid. The world really does need more of their friendship!
Cuma sebel aja cuma 4 eps, yaelaaaah~ Kayak lagi asyik terus being cut mid way gitu~
Kalo mau bikin 2 part mbok ya episodenya tambahin gitu lho, kayak Squid Game~
*komplen ke kantor sendiri* wkwk
Minggu ini gw juga berkesempatan menonton 2 film: La Tahzan dan Weapons. Keduanya tampak sangat berbeda, turned out isinya sama. Guna-guna is LYFE! Hahahaha~
Both good movies, though.
Strategic casting for La Tahzan.So nice to see Marshanda in her element [perempuan terdzolimi], Deva Mahenra in his forte [tukang selengki], and Ariel Tatum in her… ya gitu deh. Wkwk~
Weapons menjadi titik balik gw kembali nonton film horor. Fyi, gw phobia film horor gegara pas SMP nonton Tusuk Jelangkung terus ga bisa tidur di kamar gelap 2 minggu~ Since then gw bersumpah ga mau lagi nonton supernatural content yang terlalu graphic gitu~
Well, Weapons sebenernya ga horor sih, lebih ke thriller ya. Kalo horor setan2 gitu gw masih ga mau deh keknya, unless nontonnya sama…… ;)
Minggu ini ditutup dengan ciamik oleh first look One Piece Live Action Season 2.
Robin-cwaaaaannn so good to see you!!!
Looks good so far. Everything seems to be on the right track.
Totally understand the controversy around Vivi. Tidak bermaksud rasis, tapi Vivi kan emang harusnya middle eastern ethnicity. At least dari cara Oda mendeskripsikan Alabasta, with the desert, the clothes, and the buildings references..
That Bridgerton girl better do us good! Bagus ga sih dia acting-nya? Gw ga nonton Bridgerton, udah usaha, tapi geli sendiri jadi ga nerusin~ wkwk
Sedih tapi OPLA S2 masih taun depan.. yang mana kemungkinan gw sudah tidak di Awe.. :(
Oh well, still got to celebrate it with my Nakama though~
It’s funny betapa roda berputar begitu cepat. Dua minggu lalu gw bikin postingan yang isinya depressing. Ketika gw lagi sedih, marah, bingung, dan frustasi.
Tapi sekarang gw ada di mental state yang lebih stabil, lebih tenang. It’s one of those days I feel really grateful about my life.
I hope this kind of day happens more often, but that’s not how life works.
Anyway, postingan kali ini akan menceritakan my day yesterday. How my Friday, August 1st went down.
Wednesday adalah salah satu serial di Netflix yang gw suka. Gw agak telat jumping into Wednesday bandwagon. Padahal dulu suka banget anything Tim Burton.
Wednesday, kekuatan utamanya di karakter. Wednesday is GREAT. The writing for this character is really clever. And Jenna Ortega portrayal is FLAWLESS.
I especially love Wednesday and Enid’s friendship. It's beautiful. They kept me going, you know, finishing the series until the end. Bcoz let’s be honest, mystery element-nya kan b aja, cenderung cetek. Hehe~
Anyway, felt so honored and humbled to be part of Awe’s Wednesday campaign. <3
Yha walaupun peran gw di situ cuma sedikit… hahaha~
Activation-nya ada di The Space Senayan City mulai hari ini sampai tanggal 7 Agustus. Be sure to catch it! It’s so damn cool!!! *honest review ya, bukan karena gw kerja di sana. Hahaha~~
Oh I love Awe. The people, the culture, the spirit, the passion.
Belakangan ini gw overthinking kebersamaan ini akan segera berlalu. Every second I spend with them is like a ticking clock. Lalu sedih lagi. Aaaaahhh~~
Anyway, mau cerita dikit tentang kemarin. Seperti biasa Awe kalo bikin activation ga nanggung-nanggung. Big budget. Yang diundang pun KOL-nya ga kaleng-kaleng. Salah satu yang diundang, Naura Ayu.
Gw pernah kerjasama dengan Naura di beberapa occasion sewaktu masih di Errthing. Gw meng-handle promo series yang dibintangi Naura. Tapi udah lumayan lama, terakhir itu pertengahan 2024.
Waktu melihat Naura dateng kemarin, gw berniat menyapa, tapi gw urungkan karena gw pikir dia ga akan inget gw.
But guess what, she remembered me!!! She called me out of the blue di tengah puluhan orang-orang yang berkumpul di situ.
OMG Nau, you are the sweetest!
We didn’t talk much karena dia harus kerja (well, we both harus kerja. wkwk). Gw cuma nanyain kabar dia + keluarganya. We spoke a little bit about our mutual friends. Then I told her that I’m now with Awe, and she congratulated me.
“Ciyeee.. Lanyard-nya udah baruuu..” katanya. xD
Regardless of our super limited interaction, she managed to give me so much contentment. It just feels so good to be remembered, and it just makes me so happy that someone out there is actually happy for me for who I am today. :)
Makasih ya Nau. You’ve made my day. Sukses selalu buat kamu. <3
Oiya, kemarin ketemu juga sama anak-anak COC (Clash of Champions). Meng-kaget! Yang tiap weekend cuma liat di YouTube, tiba-tiba depan mata. I thought they keep the kids until the finale, tapi kemarin dilepas-lepas aja tuh.
Lalu berkenalan dengan CEO-nya. *insert glacing slightly eye emoji*
Katanya sih… Mau di-invite finalnya di Balai Sarbini tanggal 23 Agustus… Kita liat ya beneran atau bluffing doang. Wkwk~
Selesai bertugas di Wednesday, gw bertolak ke CGV GI karena menang tiket nonton premiere Freakier Friday. Film yang paling gw tunggu di 2025… verdict-nya??? Kureng gaes. Wkwk~
Ibarat masakan, kayak ada bumbu yang lupa dimasukin. Kurang micin.
Characterization juga, writing-nya agak berantakan. Not enough context/background for everyone (eps. the 4 main leads) to proceed into conflict that leads to the body swaps.
But I wasn’t 100% unhappy sih. The nostalgia element is solid. Most of the jokes are on point too.
Masih bisalah gw kasih [7/10]. Tbh udah cukup senang melihat Lindsay Lohan being pretty and healthy. Juga sebuah kehormatan melihat Jamie Lee Curtis—still getting it!
Minggu ini seru dan belum berakhir! Who knows ada kejutan yang menanti gw besok di hari Minggu!
Tapi kayaknya sih… Minggu depan bakal lebih seru lagi. We’ll see!