Sunday, December 22, 2024

MUFASA: THE LION KING (2024) – Honest Review from A Millennial Mega Fan Who Grew Up Watching the Original

Hi guys! How yall doin?

Kayaknya gw sekarang ada syndrome guilty kalo hari Minggu ga produktif dan somewhat obatnya adalah ngeblog. Gapapa, arsip adalah pusat ingatan.

Okay, Mufasa, where do I have to begin?

Faktanya adalah gw CINTA MATI The Lion King. It’s on top of my Disney classics, along with Mulan, Rapunzel, and geng Pixar. In fact, menurut nyokap gw, film pertama yang gw tonton di bioskop as a child adalah The Lion King. I love everything about it, the stories, the screenplay, the voice actors, the OST, the characters, THE SCORING, the visuals, EVERYTHING!

Gw inget waktu kecil mengoleksi mini figure-nya lengkap semua karakter.

I still remember every line, every gimmick, every turn of event in The Lion King. It’s always in my core memory.

I memorize all the OSTs lyrics.

Karena The Lion King-lah gw menjadi fans dan pendengar religious Hans Zimmer.

Gw sukaaak bangeeett karakter Timon. My favorite Disney character of all time. Gw pernah nulis tentang Timon di sini. Banyak orang bilang gw tengil irl, itu karena bias karakter gw adalah Timon, guys. Timon is my role model. Wkwk~

Tahun 2018 kesampaian nonton versi broadway-nya di Singapore, yang bikin ecstatic juga saking bagusnya. Masyaallah Tabarakallah.

Unfortunately, tahun 2019 gw dikecewakan dengan karya berjudul The Lion King live action. Ya, The Lion King ikutan jadi korban ‘hobi’ live action-nya Disney setelah Beauty and The Beast dan Cinderella. 

Hasilnya? Mengewakan. 

Terlihat tidak banyak pertimbangan, terlihat menggampangkan, terlihat terlalu yakin bahwa fans animasinya akan otomatis menyukai live action-nya, terlihat terlalu percaya diri dengan narasi ‘stick to the original’—hasilnya ‘nyawa’ The Lion King hilang begitu saja. Soulless. 

Gw inget keluar dari bioskop mempertanyakan, ‘gw barusan nonton apaan sih?’ saking bingungnya. It’s supposed to be an ultimate fangirl moment, tapi kok malah ga berasa apa-apa? 

Kemana feeling yang gw rasakan 20-something years ago when I first saw the movie in the cinema?? Such an epic and emotional experience, kok nggak terulang? :(

Jadi ketika Mufasa diumumkan akan dibuat live action, gw sama sekali ga ada ekspektasi. Yaudah, akan ditonton karena ini masih legacy dari IP yang sangat gw cintai dari kecil. Tapi tidak berharap banyak.

18 Desember 2024, Mufasa arrived here in Jakarta, and I watched it. 




Well damn, it exceeds every expectation out there! 

Mufasa is 9/10 solid entertainment! Emotional, refreshing, and delightful! More hearts, more fun.

Disney bener-bener belajar dari the previous live action. Righted all the wrongs. Ekspresi dibenerin, visuals and effects are stepping up, story-tellingnya rapi, very wholesome and thoughtful approach to narrate the origin stories and gave all the context we need.

Mufasa menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar gw soal The Lion King, seperti: 

[SPOILER ALERT]

- Mufasa & Scar adik-kakak kok ga mirip? Ternyata bukan saudara kandung, bro!

- How did Mufasa meet Sarabi—she seems so polished and mannered? Sarabi ternyata princess kawanan singa lain yang dalam pelarian dari kejaran Kiros, seperti Mufasa.

- Kenapa semua binatang respect sama Mufasa? Leadership-nya udah berasa dari zaman remaja, menyatukan semua umat bintang untuk WAR!

Kenapa Mufasa deket sama Rafiki? Senasib sepenanggungan

- How did Zazu get hired? Rekomendasi ‘temen’ ;)

- Gimana Scar mendapatkan ‘scar’-nya? Ya dicakar. LOL

- Kenapa Scar jahat dan sebenci itu sama Mufasa? Ya ini plotnya film Mufasa. Dijelaskan kenapa Scar being a hateful lion as he is his whole life. He was heartbroken and that turned into envy and then resentment and betrayal. 

Dari dulu gw kasian sama Scar. Being an antagonist from the start, dia selalu dibenci. Diperkenalkan sebagai adik yang iri dan benci sama kakaknya, dan rela melakukan apa saja untuk merebut kekuasaan. 

Ya gapapa sih, namanya juga film anak-anak. Karakter Scar memang harus dipermudah supaya ceritanya gampang dicerna ga kemana-mana.

But as I grew up dan nonton The Lion King lagi sebagai sosok yang lebih pintar dan dewasa, I can’t help but thinking “Kenapa ya Scar jadi jahat? Pasti ada alasannya.”

Alasan itu akhirnya hadir bertahun-tahun kemudian di Mufasa. Terima kasih, Barry Jenkins dan Disney. 

I can tell Barry Jenkins ini fans berat The Lion King juga seperti gw. Paham banget dia apa yang mengganjal di hati dan dicari sama real fans. Hehehe~~

The story-telling is well done, clever, and made so much sense. 

I totally enjoy the “oh gituu” “oh gituu” moments throughout the movie. Banyak dan make sense. 

Ngomongin Mufasa dan The Lion King ga lengkap kalo ga ngomongin musiknya. Mufasa menghadirkan Lord Lin Manuel Miranda sebagai composer untuk 6 new original songs. While most of the songs are pretty much unforgettable (can’t blame them though, the original OSTs standard is way to high), ada satu lagu yang nyantol banget buat gw: Tell Me It’s You—yang adalah back song untuk adegan romansa Mufasa & Sarabi—which I think have better love story than Simba dan Nala. Fight me! LOL~

Anyway… Gemezt banget lagunya! Cantik dan easy listening. It’s like a classic Disney love song. Cocok buat yang sedang berbunga-bunga. A good addition to the list of Lion King love songs.

Damn, Mufasa and Sarabi had never sung a single line in the movies, and now they have a whole sweet and heartfelt duet! The justice they deserve. My heart is full. <3

Lagu ini masuk shortlist buat Best Original Son di Oscars lho! Semoga menang!!!

All in all, gw suka bangetlah Mufasa. A marked improvement from the "dead” version of 2019. It’s an impressive addition and tribute to one of the most iconic if not THE MOST iconic Disney stories.

It’s also a sweet tribute to the iconic duo/legends/kings: Mufasa & Scar. 

Kesalahan-kesalahan minor kayak confused logic "kok dari hutan belantara savannah Afrika Mufasa dkk bisa tiba-tiba terdampar di North Pole?", gw maafkan aja. Hehe~

Lagu-lagunya banyak yang ga impactful juga gw maafkan. I STILL LOVE YOU LIN!!!

Disney kata gw mah stop bikin live action. Mending bikin spin off atau prequel kayak gini dengan basis menjawab pertanyaan: “apa sih yang bikin fans penasaran dari IP ini?”

Thinking dan direction-nya Mufasa ini udah bener ke arah sana. Tinggal direplika aja sama yang lain. Okeh? Okeh???

Can I add one more point?




THIS MAN IS HELLA FINE! GODDAMN IT SIR AARON STONE PIERRE ARE YOU KIDDING ME WITH THOSE EYES??!! THEY SHOULD BE ILLEGAL! YOU ARE LETHAL, SIR! I AM SO GOING TO WATCH GREEN LANTERN!

AAAAAAKKKKK~~~~~~~
 

Sunday, December 15, 2024

Me wassup #101 – Muay Thai, Nation’s Weird Toys Craze, Business Updates, etc

Hi guys! How yall doin?

Izinkan gw ngalor ngidul sebentar karena hari ini sangat tidak produktif. Ini hari Minggu yang very very slow buat gw. Di rumah aja seharian. Dari tadi kerjaan gw cuma main game, nonton One Piece, makan, repeat. Supaya ga wasted-wasted amat, nulis blog aja deh biar at least ada yang dihasilkan.

Tadi gw sempet bersihin yoga mat karena dalam waktu dekat akan mulai yoga lagi. Yes, kelas muay thai akhirnya berakhir dan ga akan gw terusin. Sorry ya coach, it’s just too painful. Nobody told me muay thai itu 50% martial arts, 50% bootcamp~ I didn’t sign up for the bootcamp. I can’t tolerate the pain afterwards. 

Ini masalah mental aja sih sebenernya. Kalo bisa lebih berani menghadapi that pain harusnya lanjut muay thai ga masalah. I do enjoy the other parts of the session, kayak the sweating part, wah, hella good. Literally 2 hours of dripping. Racun-racun di badan keluar semua. Pure bliss.

The martial arts part juga seru. Tapi ya itu, karena gw cuma ambil kelas 8 sesi yang di-explore ga banyak. Gerakannya itu-itu aja. Jab, strike, elbow, knee, kick, uppercut, hook. Basic banget. Itupun cuma sebatas make sure gerakannya bener aja, ga sampai latihan fokus kombinasi gerakan. 

Muay Thai tadinya niat gw jadiin sarana untuk melampiaskan emosi dengan cara membayangkan samsak = orang yang gw benci, ga terlalu mempan juga. LOL 

Well ada sih momen emosi terlampiaskan, tapi sama aja tuh pas ketemu orangnya tetep benci. Mungkin baru puas kalo gebukin orangnya beneran. LOL

Next-nya gw mau coba pilates reformer. Tempatnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 8km-an. Sebel deh, ga ada yang lebih deket. Fyi gym dan studio yoga gw cuma 2km dari rumah, murah lagi. Gw benci olahraga yang harus effort dan mahal. Sports are supposed to be easy, fun, and free/cheap. Tapi sayang ga ada pilihan lain.

It’s okay-lah. Ini kan sifatnya coba-coba aja. Objective gw adalah mencari olahraga yang tepat yang gw bener-bener enjoy dan memberikan impact yang signifikan untuk kesehatan. Jadi ya, coba aja.

Next topic: gw perhatiin sekarang orang Indo (atau bahkan seluruh dunia) sedang dilanda demam boneka-boneka viral ga penting seperti Pop Mart/Labubu atau Jellycat. Part of it blame it on TikTok dan artis-artis/influencer-influencer karena mereka yang bikin viral. 

It’s just so weird, karena bahkan sampai orang dewasa pun ikutan heboh. Bahkan lebih heboh dari anak-anak~ 

I don’t get it.

Why the sudden craze? What about them yang bikin adiktif? 

It’s. Just. A. Plushie!

I mean.. Gw akan memaklumi kalo yang viral adalah mainan-mainan yang canggih/mutakhir/inovatif/beda dari yang lain. Misalnya kayak robot Transformers-nya Medy Rinaldy tuh yang emang keren banget, bisa berubah bentuk, bisa dikontrol dari hape, bisa bereaksi kalo orang ngomong, dll. Atau kayak mainan kuali Magic Mixies Magical Misting Cauldron tuh yang bener-bener kasih experience pas dimainin, interaktif, and high craftsmanship gitu lho, aesthetic, niat bikinnya. Yang kayak gini deserve the hype. 

Nah Labubu & Jellycat tuh APA YANG DITAWARKAN?

Orang-orang sampai rela ngantri, bayar jutaan, beli minimal satu pack supaya dapet semua koleksinya (karena sistemnya blind box), hunting ke luar negeri, jastip dari seluruh penjuru dunia, THIS IS RIDICULOUS!

It’s. Just. A. Plushie! (2)

Sumpah aneh banget sih. lebih aneh lagi liat mbak-mbak, tante-tante, mas-mas, om-om, whatever yang tua-tualah pokoknya, ngegantungin keychain-nya di tas mahal mereka~ LOL

Kalo itu tas Hermes bisa ngomong mereka udah teriak kali, “GET THIS PIECE OF TRASH OUT OF MY SIGHT!”

Kata gw mah mending lu orang tobat terus uangnya dipake nabung/sedekah/invest hal lain yang lebih berfaedah ya. C’mon, look at our current economy. Employees are being laid off, companies are closing down, Rupiah is so weak, people can barely afford the basic necessities…

Anyway, speaking of the economy.. I’m kinda hypocrisy juga nih, bisnis ga jalan-jalan.. Huhuhu~

Jalan sih tapi pelan-pelan banget. Dibantu sama Grace yang rajin ikut bazaar, gw tinggal nitip stok doang. But the sales aren’t good..

But don’t worry, I got plans already. As soon as stok udah dibalikin sama Grace, gw akan jual in bulk di Shopee. Ini buat ngabisin stok. Abis itu, kita rebranding pake produk baru. Gw udah kepikiran beberapa ide, tinggal dipilih salah satu supaya lebih fokus. Doakaaaann~~ 

Aaah... 2k24 udah mau berakhir… Akhirnyaaa…

Not gonna lie, I don’t like this year~

Walaupun banyak hal baik dan menyenangkan yang terjadi sama gw tahun ini, seperti Europe tour bertemu my long lost family, ngajar lagi, beli iPad, dan 2NE1 comeback… itu hanya sebagian kecil. Lebih banyak hal yang ‘kureng’~

I experience many “losses” this year. Teman baik, bos gw tersayang, people I admire.. Ada yang pergi sementara, ada yang selamanya. It hurts.

I experience being rejected multiple times on various occasions.

I experience being betrayed. Gw harus mengeliminasi beberapa orang dari hidup gw karena mereka toxic, dan memutuskan untuk focus on things that really matter and people who really love and respect me.

I experience being scolded and humiliated. Wow. Sensasinya luar biasa! Wkwk~

Buat orang-orang yang bikin gw kecewa, marah, sedih, nangis, takut, malu, kesal, dan benci… karma is real, baby. Real and near.

Kemarin nemu quotes bagus banget di Twitter:




2k25 gw mau fokus jadi orang baik aja.

Kemarin beli gelang batu kristal di Shambhala, Pondok Indah Mall 2, namanya batu phantom. Konon bisa menetralisir energi negatif dan membuka aura positif yang menyejukan batin dan intuisi. 

Yha, saiia sudah memasuki usia kekuatan batu alam overpriced bisa membuat hidup jadi lebih baik. Wkwk~

This could be the last post in 2k24 unless tiba-tiba ada kejadian seru yang blog-worthy. Until then, enjoy the rest of your weekend.

Bye~