Showing posts with label late post. Show all posts
Showing posts with label late post. Show all posts

Sunday, May 28, 2023

Born Pink Singapore Review

“Seet, kemarin Blackpink di SG encore-nya apa aja?”

“Boombayah, sama… er… Anjir lupa!”

-------------

Hi, guys! How yall doin?

It’s been 2 weeks since I’m back from Singapore. Sorry baru bisa post review-nya sekarang, got many things to do~ 

Singapore stories aside, gw memprioritaskan untuk review konser dulu, supaya memorinya tidak hilang. Kenapa? Karena konsernya tidak berkesan buat gw. Jadi pasti otomatis terlupakan dengan cepat mengingat otak gw terekspos ribuan informasi baru yang memakan kapasitas otak setiap harinya. 

Berhubung itu konser mahal, lebih baik ingatannya dibuat lebih sustainable, jadi duitnya ga terbuang percuma.

Okay. Here we go.

Disclaimer gw bukan Blink ya, seperti yang pernah gw jelaskan di sini. Gw hanya suka beberapa lagunya, suka Lisa karena her talent is undeniable (tapi bukan berarti dia bias gw), dan alasan gw menonton konser adalah pengen ngeliat mereka dari dekat sekali aja sebelum……

Opini gw bisa dibilang 80% objektif dari sisi pengamat musik/concert reviewer. This is a long-ass 3000 words essay. Supaya lebih terarah dan gampang dicerna, gw akan bagi review-nya menjadi beberapa bagian. 

---Pre-concert---

Gw nonton BP di hari kedua show di SG. Kenapa pilih hari kedua? Kan keabisan tiket hari pertama. Hahaha~

Gw bertolak ke National Stadium naik MRT sekitar jam 3 sore. Sebelumnya kita dikasih tau untuk Cat 6 open gate jam 6. Jadi santai aja.

Sambil nungguin Bone balik gereja, gw berkeliaran sekitar stadium. Tadinya sih pengen pilih spot yang nyaman buat nyari gimmick & bikin konten, tapi panas banget shay. Itu 3 hari gw di SG, real feel-nya 40 derajat gw ga ngerti lagi~ Akhirnya masuk Kallang Wave Mall yang posisinya tepat di samping stadium. 

Kallang Wave Mall udah berubah jadi sarang Blink. Sepanjang koridor banyak Blink ngemper di kanan kiri. Kepanasan pasti tuh kayak gw. Kebayang zaman Born Pink Jakarta pasti mol yang jadi korban adalah FX Sudirman. Hahaha~

Gw ngopi dan makan sekitar 1 jam sampai Bone dateng dan capcus ngantri depan gate. As expected, antrean udah mengular panjang. Antreannya cukup rapi karena di setiap line-nya ada auntie & uncle galak yang memastikan kita disiplin dan ga dorong2.

The queue was actually okay, it was just super hot so we got cranky~ Makin cranky ketika mas-mas security di line kita ngecek barang lama banget. Yawlah ingin memaki. Ya emang sih ga usah buru2 masuk karena show baru mulai jam 8. Sumpeh cuma pengen masuk karena di luar panas banget.

Gw mayan menyesal pake baju yang ga nyerap keringat. Ya siapa yang bisa mengira bakal sepanas itu.

Ini outfit gw.
Imma Pink Panther spying with my little eyes~


Sampai di dalam stadium, cukup terkesima karena pertama kalinya ke National Stadium. Ternyata venue-nya beda sama venue YG Family Concert yang gw tonton tahun 2014 [cerita YG Famcon baca di sini], itu Singapore Indoor Stadium—di sebelahnya. Kapasitasnya setengahnya. Gokil juga sih Blackpink bisa sold out stadium 2 hari.

First thing first, pipis dan beli minum. Thank God toilet di dalem banyak biliknya, jadi ga pake antre. Di dalem ada stall yang jual makanan. Namanya Snag Bar, jualan hotdog, soft drink, kopi, dll. Tapi entah satu-satunya di sana atau gimana, antre panjang banget! Gw ga kuat ngantri dan udah cranky banget kepanasan, akhirnya Bone yang ngantri buat beli minum, gw mencari bangku kita di Cat 6. 

About Cat 6… Ya okelah, kita cuma satu level di atas VIP. Tapi emang jauh dari panggung sih. :”) Ga bisa liat mukanya Blackpink, kalo mau liat mukanya ya liat layar. 

Tapi di bilang jauh banget nggak juga, at least Blackpinknya ga keliatan kayak semutlah. Paling 50 meterlah jarak gw ke Lisa. Not bad-lah.

National Stadium walaupun hitungannya outdoor, tapi jangan takut kepanasan karena dalemnya dingin. Feeling gw di bawah bangku itu AC sih, pas gw pegang lantainya pun dingin. So all good. Ga usah takut keringetan atau bau ketek kalo nonton konser di sini. Nyehehehe~

Sesaat sebelum konser di mulai, treatment-nya standarlah. Ada MV disetel tapi ga ada suaranya. Kalo di Indo, ini momen selebgram2 dan tiktoker2 itu joget-joget dance cover di tengah kerumuman. Kemarin di Sg, ada juga yang joget, tapi 1-2 orang paling, dan ga yang heboh dandan & pake kostum ala-ala. Ya commoner biasa aja. 

Kalo gw perhatiin penampilan/outfit Blink SG ini pada biasa aja sih in general, ga kayak Blink Indo yang super niat banget nyiapin outfit 4 set, walaupun cuma nonton 1 hari. Sampai ada yang cosplay segala. Kesimpulan: anak-anak Indo lebih kreatif dan ekspresif!

Sekitar pukul 8pm, MV terakhir Shut Down dipasang, dan sebelum lagunya berakhir, volumenya tiba-tiba dikencangkan—tanda konsernya mau mulai. Blink bersorak riuh and the next second the girls stood strong in front of us. Born Pink shall begin...


---The Concert---

Let me start the review by breaking down the setlist. Pretty sure setlist-nya sama kayak Indo punya. 

Act 1 

How You Like That 
Pretty Savage 
Whistle (Shortened) 
Don't Know What to Do 
Lovesick Girls

Imma just put it out there, I don’t like How You Like That opened the show. The song’s horrible. It’s a total train wreck. Its chorus is one of the worst Teddy has offered, the direction is very weird, liriknya irritating and embarrassing—mau badass malah jadi ga jelas, "Bada bing bada boom boom boom" apeuuuu...???

Ini lagu kalo bukan Blackpink yang bawain udah diketawain satu planet kali. 

That being said, I think Born Pink concert has a weak opening. I mean, kenapa sih ga pake Pink Venom aja? They have a dope song, the title track of the album, pembuka the whole Born Pink era, kenapa ga pake itu???

Such a poor decision making memilih HYLT sebagai opening. 

Luckily, lagu keduanya mayan. Pretty Savage is fun, jadi mayan bisa angkat mood yang jatoh gegara HYLT. Unfortunately, versi live-nya biasa aja. Ga ada bedanya sama nonton di Inkigayo. Begitu juga di Whistle, Don't Know What to Do, Lovesick Girls. I didn’t see anything special. No special stage act, no special choreography, no gimmick. Terlalu by the book.

Hal lain yang gw sayangkan adalah mereka jarang maju ke depan (ke lidah panggung), kebanyakan di belakang. Pas sesi ment/sesi ngobrol juga. Stay di belakang aja. Padahal dengan maju ke depan kan bisa lebih deket sama fans ya.

Tapi gw apresiasi karena dari jarak 50m gw masih bisa denger suara asli mereka ketika nyanyi. Semua, kecuali Jisoo.

Act 2

Kill This Love 
Crazy Over You 
Stay 
Tally 
Pink Venom

Gw mau mengomentari kostum sedikit. Dari semua Act, kostum pas Act 2 ini menurut gw terjelek sih. Ga kayak kostum konser, kayak baju main sehari-hari aja (kecuali punya Lisa—itu pun gw ga suka bawahannya). Siapapun stylist-nya, buat Act 2 tolong banget dong itu cewek-cewek brand ambassador brand-brand mahal semua lho, literally bisa minta sponsor outfit lebih keren. Soalnya Act 2 ini isinya lagu-lagu kece semua. 

Stage act mereka juga peningkatan dari Act 1. Semua orang menantikan sexy tummy dance meliuk-liuk seperti ular di Crazy Over You. Semua orang nungguin sing along di 2 lagu slow penuh emosi Stay & Tally. Buatlah stage-nya lebih memorable dengan outfit yang kece! Plislah, baju mereka sehari-hari aja lebih keren!

Buat yang ga mudeng gw ngomongin kostum yang mana, yang ini lho.



Paham kan?

Sedikit yang memorable dari Act 2 adalah mereka ngenalin personel band-nya sesaat sebelum Tally. Gesture yang biasanya baru dilakukan di akhir konser sebelum encore. Personel band-nya masih sama kayak konser BigBang & 2NE1. Hehe~~ Beanie, Omar, and team. So good to see you guys again. Terakhir ketemu di Singapore juga, di YG Famcon. :D 

Act 3

Flower (JISOO song) 
You & Me (JENNIE song) 
Hard to Love / On The Ground (ROSE songs)
LALISA / MONEY (LISA song)

Ini act yang paling gw tunggu-tunggu. Simply karena gw pengen denger suara asli mereka. Okay, one by one review. 

Flower. Tadinya Jisoo solo pengen gw skip. No offense ya, Blink. Gw trust issue sama Jisoo nih, sorry banget. Gw ga bisa liat apa fungsinya dia di grup. I mean, role-nya dia vocalist, tapi suaranya ga berkesan, ga berkarakter, ga ada teknik, ga ada power..

Dia katanya visual tapi 3 yang lain visualnya arguably lebih menarik dari dia. Lebih berkarakterlah at least.

Jadi gw bingung banget Jisoo ini apa faedahnya?

With that thinking, Jisoo solo stage tadinya mau gw skip aja. Apalagi pas awal2 dia masih bawain lagunya Camila Cabello, makin ga penting. Udah rencana mau pipis/jajan aja pas Jisoo solo.

But then Flower happened.

Ketika gw kabarin Opiq bahwa gw mau nonton BP di Singapore, Opiq bilang gw beruntung karena dapet Flower. So I thought, okelah this one time imma give Jisoo a chance. This is her song, she won’t be overshadowed by anyone else, she should really own it. 

Eh, nggak juga beb. :’(

Masalah gw terutama adalah ga denger suara aslinya, yang gw denger cuma backsound aja. Gw suspect dia full lipsync. Kalo bener iya, ya kecewa sih. Just why? Tiga lainnya bisa kok nyanyi live, kenapa dia ngga? 

Lalu stage act, lagi-lagi terlalu by the book. Plislah ini kan bukan panggung Inkigayo. Ini kan world tour. Dia kan abis perform di Coachella yang sampai trending berhari-hari itu. This performance is just forgettable. 

Itu Flower, kalo ga dipakein campaign cover dance kembang goyang yang viral itu, gw yakin cuma Blink yang dengerin lagunya sih. 

Sorry guys. She had her chance. 

Okay lanjut ke Jennie. Konon lagunya itu yang ga dirilis dimana2 ya? Kenapa ya? Ada yang bisa bantu jawab?

Agak… curang sih sebenernya si Jennie ini, bawain lagu yang unknown. Kita jadi ga bisa bandingin versi rekaman & versi live-nya. 

Karena ga tau lagunya in advance, gw cuma bisa fokus ke stage act-nya Jennie aja buat ini. Yaa.. mayan sih dia ada waltz dance yang gw yakin latihannya susah tuh. 

Gw bisa denger suara asli si Jennie nyanyi pas lagu ini. Tapi ada beberapa part yang dia running out of breath juga, kalo ga salah bagian rap. Susah kali ya nge-rap sambil waltz dance. 

Oiya baju Jennie pas lagu ini gemezt deh. Pasti Chanel ya?

And now… Roséanne~~ <3 <3

Kadang gw berpikir, apa rasanya ya jadi Rose, she’s the only one who carries the group’s vocal, sampai lagu Hard to Love yang nyanyi dia seorang, tapi diakreditasinya ditulis Blackpink. :(

Tapi ga apa2 sih, itu latihan mental buat Rose.

So, Rose. Duh, flawless. Dari awal udah respect karena dia nyanyi ga pake backsound sama sekali. Pure suara asli dia live dari awal sampai akhir + band. Dia nyanyi pakai suara rendah. Makanya ketara banget ini bukan rekaman. 

Nah gini emang yang gw harapkan konser. Adjust aja lagu/nada/lirik aslinya biar lebih gampang dibawakan di atas panggung. Ditambah improvisasi-improvisasi atau adlibs-adlibs yang walaupun tipis-tipis tapi berkesan karena kan beda sama versi rekamannya.

Orang dateng ke konser tuh justru mau denger/liat stuff like that! Ketika konser, vokal lo ga usah sempurna membahana bervibra-vibra, ga usah stick to the rules, boleh banget di-simplify, di-remake sedemikian rupa supaya your performance ga cuma sekedar nyanyi & joget/sekedar pemandangan mata, tapi juga connect sama fans spiritually, so they can sense your presence. So get the fuck out of your comfort zone. Go wild!

Rose stage act-nya juga keren. Pas Hard To Love dia bener-bener lepas, no choreography, no gimmicks. Just her and her music. Such a rockstar! 

Pas On The Ground.. Aduh ini gw udah bias sih. Karena gw sukakkk banget lagu ini~~

Lagu cantik, yang dinyanyikan sama penyanyi yang suaranya cantik. <3

Rose gw ga masalah lagu ini lo potong verse-nya setengah, terus lo ga nyanyi di chorus terakhir karena mau fokus dance. Still a flawless performance. NO PROBLEM AT ALL! <3

On more unbiased note, Rose, I think seharusnya pas chorus lagu apapun, lo teriak “EVERYONE SING IT!”, jadi satu stadium bakal nyanyi bareng dan bagian chorus lebih epic. She missed that golden chance.

Lalisa Manoban.

Where should I start?

I gotta say, setelah melihat solo stage masing2, sekarang paham kenapa urutannya begitu. HAHAHAHA~~

Kalo Rose tadi nilainya 9, Lisa… 12. Wkwk~

Top markotop ga ngerti lagi gaes. 

She always gives her best whenever she performs.

Yang bedain artis-artis YG sama artis lain tuh ya ini. Kalo lagi konser presence-nya kenceng banget karena mereka bisa lepas banget di panggung. Ga ada tuh yang namanya stick to singing, stick to choreo, once the music started they went wild! Satu kemana, yang lain kemana, dahlah bubar semua choreo coz everyone improvised their singing and dancing so that they could connect to the fans more. Ini yang membuat konsernya walaupun dihadiri puluhan ribu orang, tetap berasa intimate. We could not only see and hear them, but also feel them. 

Jangan pertanyakan kredibilitas gw ngomong ini, gw udah nonton BigBang 5x, 2NE1 3x, YG Family Concert 2x. I KNOW DAMN WELL HOW THEY DID IT!

Jadi jangan heran kalo gw terus menerus membandingkan. Mereka kan pasti berguru ke orang-orang yang sama, kan dari YG juga~ Sayangnya, ketika kelas ada kelas Dasar-Dasar Stage Presence waktu trainee di YG, yang memperhatikan cuma Lisa sama Rose. Yang lain nggak lulus. Lisa bahkan levelnya udah advance, dia punya yang namanya Stage Command yang bikin semua orang “kesambet Lisa”. Everyone literally channeled their inner Lisa when she’s on stage. That’s how amazing she is.

Pas nyanyi Lalisa, mana ada dia bawain lirik full, kak~ 80% improvisasi & adlibs. Teriak-teriak sok asyik aja sambil joget2 swag. Tapi apakah penonton komplen? Tentu tidak. Justru stage act yang seperti itu yang diharapkan di konser. Lisa did it so well!

Pas nyanyi Money pun sama. Energy and charisma overflowinnn~~

Fyi, Money tuh waktu pertama kali lagunya keluar gw hina dina lho. Kek jelek banget ni lagu anjir Lisa deserved better. But then gw jadi suka lagu ini, kenapa? Karena gw nonton performance-nya Lisa di Coachella.

I think I've watched the “Money” Coachella performance at least 100 times already. It's just so dope.

Live performance tuh sebenernya memberikan chance itu ke musisi. Gimana memberikan lagu yang jelek kesempatan untuk disukai, tergantung gimana mereka membawakannya aja. Lagi-lagi, on this part, Lisa did it so well.

Another thing yang bikin bangga: she’s so fluent in twerking, man! Gokil! I mean berapa biji idol Korea bisa twerking sih?? She did it so fluently! Lisa from da hood!!!

Persetan dengan pole dance mediocre yang jadi bagian dari stage act Money, her winning card is the twerking. Hahah~

Ya Lisa dance-nya udah ga diragukanlah ya. She’s a natural. Keliatan banget, nge-dance ada feel-nya, ada beat-nya, ada swag-nya. Gerakan-gerakannya sharp dan bermakna. Ga sekedar ngapalin koreografi kayak……

Udah gitu settingan mukanya senyum terus lho si Lisa, kan orang seneng ya ngeliatnya. Sedangkan Jisoo sama Jennie pas solo stage settingan mukanya tegang. Wkwk~

Dahlah ngomongin Lisa mah ga ada abisnya, ini anak emang different breed. 

Jisoo belajar dari Lisa deh gimana cara own your stage. 


Act 4

Shut Down 
Typa Girl
DDU-DU DDU-DU 
Forever Young 
BOOMBAYAH 
As If It's Your Last

Act 4 sebenernya mirip2 Act 1 sih. Nothing really stood out. 

Paling gw mau menyoroti beberapa hal:

Ment/sesi ngobrol, terlalu sebentar dan just stick to the norm alias yang diomongin itu-itu aja.

“how are you feeling tonight?”
“you guys have fun?”
“please move back a little”
“hope you enjoy the show”

Basi. Very much forgettable. 

Paling gw apreasiasi Jennie pas dia bilang, "I see phones more than faces today, I don't know if I like that." Wkwkwk

Gw menyayangkan Blackpink nggak put effort untuk belajar bahasa/budaya lokal. Istilahnya kalo di Indo, dia ngemeng “I like nasi goreng” aja orang udah seneng kok. Banyak lho kpop idol yang bela-belain belajar bahasa lokal supaya sesi ngobrol jadi lebih berkesan dan lebih dekat secara emosional sama fans. SuJu tuh fluent banget bahasa-bahasa semacam “assalamualaykum”, “mantap”, bahkan “hatur nuhun”. 

Jangan tanya BigBang & 2NE1, mereka juga put effort belajar budaya lokal. At least mengenal makananlah. BigBang MADE Tour 2015, ga cuma nasi goreng yang terucap dari mulut si Seungri, tapi juga sop buntut! Sedangkan 2NE1, gw tau karena yang ngajarin 2NE1 budaya lokal adalah yours truly

Kalo belajar bahasa/budaya lokal terlalu effort buat mereka, at least keluarin personality-lah di sesi ment. Pertanyaannya, apakah Blackpink punya personality?

Lalu encore, kurang berkesan juga ya, cuma 2 lagu.

eMaNg Lo eXpEcT bErApA???

Ya 12-lah. LOL~

I’m kidding. Mungkin pemilihan lagunya kali ya. I was just expecting something more hyped. 

Okay. Essay ini sudah cukup panjang ya. In conclusion, I expect more than Blackpink than just the stage act their performed in Born Pink Singapore. Untuk artis yang levelnya udah worldwide act, pernah tampil 2x di Coachella, trending hampir setiap hari di Twitter, penampilan mereka kemarin di bawah standar. Kalau pake angka, gw kasih 6,8.

Terlalu by the book, too stick to the rules, tidak keluar dari zona nyaman, tidak berani (atau tidak bisa) improvisasi.  Apalagi pas perform berempat ya. Kalo solo stage menurut gw Rose sama Lisa bisa own their stages. Tapi pas berempat, kembali bermain di zona nyaman, jadinya boring~

Padahal improvisasi itu bisa jadi hacks supaya ga terlalu capek di panggung lho. Kalo terlalu by the book kan pasti capek ya, full choreography kayak gitu, nyanyi persis kayak rekaman.. Ga heran kalo performa mereka menurun. Ga heran kalo mereka getting tired of it. 

They also seem to be less energetic and hyped now. If you compare their performance from earlier in the tour. They were a lot better, with sharper dance moves and more effort for hyping up the crowd. Now they just seem more like less happy to do it, kayak cuma yaudah menjalankan kewajiban aja. Padahal kan ga boleh gitu ya, tetep harus all out. Harga tiket kan sama-sama mahal. 

Alrighty then. Gw tahu tulisan gw ini akan mengundang kontroversi. Mungkin akan ada satu dua Blink salty anti-critic yang bakal ngebash. That is fine. That’s just life, you know, shit happens.

Byeeee~~~

Sunday, January 28, 2018

A Little Sweetener for My Wednesday #2

Hi, guys! How y’all doin?

Dulu gw pernah menulis postingan dengan judul ini, makanya kali ini gw kasih #2. Postingan yang dulu itu isinya tentang gw yang lagi mumet kerja, terus keinget masa2 kuliah yang menyenangkan. Memori2 itu jadi pemanis hari gw yang penat dan berhasil membangkitkan mood gw seketika.

Postingan kali ini akan serupa. Karena sesuatu yang manis kembali terjadi di hari Rabu, ketika gw sedang penat.

Sedikit konteks, gw belum mendapatkan pekerjaan tetap, teman-teman. So why don’t you guys try to be a cool friend and stop asking, yeah? Or at least pretending to be cool, like my parents, yang gw tau sebenernya gemes banget liat gw di rumah mulu nonton tv series dan ga tahan buat nanya “gimana lamaran pekerjaannya?”, TAPI mereka tau kalo gw ga suka ditanya2 dan gw pun udah kasih ultimatum semakin sering mereka bertanya semakin besar kemungkinan gw depresi, so they be cool, and shut the hell up.  

Well yeah, I’m still unemployed in terms of a steady job in a real corporate. Am I ashamed of it? A little, not gonna lie. Gw tentu malu status gw sekarang pengangguran. Gw tentu khawatir sampai kapan gw akan seperti ini. Kemarin tepat sebulan gw meninggalkan Melbourne dan minggu depan udah Februari.

Rencana awal waktu gw di Melbourne adalah selesai assignment, langsung sebar CV supaya by the time sampai di Indo udah langsung employed. God knows how much I hate being unemployed, I think I’ve said it a lot in this blog. I hate being unemployed. I never gave myself a rest in the past. I was always hustlin. Kayaknya gw ga pernah bener2 istirahat sampai gw tiba Melbourne.

Summer 2017. My first 3-months holiday after 6 years. The last time I had holiday that long was right after my undergrad’s graduation in 2011, while I was seeking for my 1st job.

So yeah I got to rest a bit. Then another 1-month-ish holiday during winter. Finally, the last 2-months in Melbourne while preparing for back for good, which wasn’t quite holiday coz I had so many things to take care, which was stressful and frustrating. I had to apply for job as well, which was as stressful and frustrating as taking care of BFG shits. Then I also had to deal with all flavor of emotions. Great~

Anyway so yeah I’ve been spreading my CV to at least 7 companies. One of them actually had accepted me and wanted me to start this week. But I didn’t feel right. Jabatan serta offering-nya weren’t exactly I look forward in a job, so I feel like if I was to accept the offer, I would’ve been looked very desperate and rushy.

If there’s one thing I learn from this whole job-seeking experience, baik dulu waktu lulus S1, atau setelah lulus dari XXXXX, atau ketika cari internship untuk subject requirement beberapa bulan lalu, atau ketika cari casual job untuk $$$ tambahan selama tinggal di Armadale, atau sekarang nih cari kerja beneran untuk career prospect dan long-term employment status, itu adalah timing.

I think bener kata orang, cari kerja itu emang kayak cari jodoh. Kalo timing-nya belum pas ya ga bakal dapet yang cocok. Dan seperti jodoh, I do believe kerja as a rejeki, semua udah diatur sama The Great Gee Ow Dee, which is why timing is the key, coz The Great Gee will make everything right, at the right place, at the right time.

*tiba-tiba jadi religius*

Jadi gw memutuskan instead of terburu-buru terima kerjaan yang ga sesuai sama apa yang gw mau. Mendingan kasih waktu, kasih timing buat siapapun yang ngatur manajemen kehidupan gw di atas sana, untuk set things right, and eventually (and hopefully) give me what I want in the end. Mungkin ga seperti yang gw harapkan, but when it’s right, I will know and I will accept.

Okay so, sambil gw nungguin jodoh kerjaan, I am lucky I have these amazing friends and former colleagues’ yang ga tahan melihat gw ga ngapa2in di rumah. Mereka mengajak gw melakukan berbagai macam hal. Hangout, udah pasti. Hampir tiap minggu ada yang ngajakin. Makan, nonton, jalan2, you name it, my friends have everything under control, gw tinggal ngikut.

Lama2 kegiatan catching up with Seeta berkembang menjadi sesuatu yang lebih produktif and actually earning money. Beberapa teman actually nawarin kerjaan freelance. Mostly sih standar content writing atau content editing. Tapi lama2 makin varies.

Kemarin gw baru diajak bantu2 EO sama Kak Ayu. Kak Ayu ini dulu temen gw di XXXXX. Kak Ayu punya temen. Temennya itu EO dan lagi bikin event di Annex Building - Pullman. Topiknya berat: renewable energy. Acaranya ada diskusi, workshop, seminar, press conference, dll. Pesertanya kelas kakap semua, ada orang pemerintah, perwakilan perusahaan bisnis energi, media, dll.

Gw ditugaskan untuk menjadi notulen di salah satu workshop, sama seperti Kak Ayu. Acara berlangsung dari jam 9 pagi, sampai jam 5 sore.

Pagi-pagi masih fresh, motivasi masih tinggi, dengerin workshop masih asyik, ngetiknya masih lancar. Hitung2 nambah pengetahuan juga nih tentang renewable energy.

Memasuki wilayah waktu siang, abis maksi, produktivitas mulai slowing down. Mulai ngetik apapun yang didenger aja, literally, tanpa dicerna itu ngomongin apa. Menuju sore, semakin capek, semakin kacau~ Banyak statement yang terlewatkan, mulai ketuker2 siapa ngomong apa, akhirnya pasrah, bergantung sama rekaman aja.

Kemudian dikasitau PIC bahwa deadline yang tadinya adalah jam 12 siang besok, dimajukan jadi jam 12 malam hari itu juga. Jelas ini berita buruk, karena tinggal tersisa 7 jam sampai jam 12. Ga mungkin dibawa pulang dan dikerjain di rumah, karena perjalanan pulang aja makan waktu 2 jam. So, gw dan Ayu segera mengarah ke PI setelah event untuk lanjut kerja.

It was EXHAUSTING! Maybe ini karena baru pertama kali buat gw, atau emang karena topiknya baru (dan berat) buat gw, atau karena pembicaranya ngomong kecepetan, atau otak gw simply can’t keep up, bottom line is bikin notulensi itu ternyata melelahkan, kawan-kawan.

Bahkan walaupun udah direkam dan ditranskrip, tetep aja, butuh perjuangan keras merangkai kata2 supaya jadi kalimat yang enak dibaca. Istilahnya kayak bikin press release, tapi jauh lebih susah karena press release kan basically official statement --but not necessary the whole statement-- yang diperjelas dan dipercantik sedemikian rupa to make the press shut up. Kalo notulensi definitely the whole statement, yang dibuat press release style, harus jelas dan cantik. Termasuk statement2 yang harusnya off-the-record, harus dimasukin juga dengan jelas dan cantik.

Capek, Sis.

Tapi okelah, kan dibayar. Hehehe~~

Skill sih ini, kalo sering2 lama2 juga terbiasa.

So yeah, gw sama Ayu lembur, literally sampai jam 11 kita lanjut kerja di Coffee Bean PI. I have a no-coffee-after-7pm policy, but becoz of this job, I gotta violate my own policy~

Tadinya mau pesen hot chocolate atau chai latte aja, but boy setelah nyobain punya Ayu (doi beli Iced Chocolate), ternyata manis banget! I have a no-sugar-policy right now (yep, not on diet, just tryna be healthy~ gonna talk about it later!), jadi ga bisa ikutan pesen. So I went with my usual cappuccino less ice no sugar~ I hate drinking coffee after 7pm!!!

Anyway, bikin notulensi. Rasanya ga seperti ngerjain assignment. Lebih susah. Karena underpressure. Deket banget deadline~ Assignment selalu gw kerjakan way before deadline, jadi ga segitunya underpressure.

Setiap 30 menit ke toilet, entar karena kedinginan, kebanyakan minum, atau nervous. My digesting system was such a mess~

Di sisi lain harus berkutat sama unpredictable throwback. Jaman2 kerja di XXXXX sering ke PI malem2 buat screening film, kinda miss it~ This job pretty much gave me the feeling of lembur di PI, tapi karena bukan untuk screening, rasanya ada yang ilang~ Terus baper lagi~

Memasuki jam 10, coffee bean udah mau tutup, mas2nya udah beberes meja. Tapi kita ga diusir. Dibiarin aja gitu tetep ngetik. Makasih lho, Mas!!!

Setengah 11 akhirnya beres. Buru2 proofread terus send, walaupun belum 100% yakin sama hasilnya, walaupun gw yakin masih ada beberapa typo yang ga terdeteksi, walaupun ada tanda baca yang kurang, walaupun ada kalimat yang kepanjangan, I was like, fuck it~ I’m going home~

So not me. Ga gw banget ngumpulin kerjaan yang belum sempurna. Ngumpulin kerjaan karena udah deadline aja~ I hate it and I hate myself for doing that. Really really hate it~

Daaann kita pun pulang.

Kangen masa2 di XXXXX lagi, karena semalem apapun kita pulang ga harus bingung pulangnya naik apa karena ada driver+mobil. Kemarin harus berkutat cari yang termurah antara GoCar, GrabCar atau Uber, terus pake acara ditolak puluhan driver karena macet.

Gw sama Ayu udah ga jelas gimana bentuknya ketika akhirnya dapet driver. Si Driver pun rikues untuk ketemu di lobi Thamrin instead of lobi Starbucks, karena macet~ *sigh* This kind of thing ga akan terjadi kalo sama driver XXXXX~ Gw akan dijemput dimanapun gw minta dijemput. Oh the struggle…

Tapi yasudahlah, udah malem, udah capek, males berdebat. Akhirnya kita samperin ke lobi Thamrin. Driver-nya udah disana. Kita pun masuk mobil.

“Malem, Mbak.”

“Malem, Pak, udah tau kan kemana?”

“Satu ke Pondok Kelapa abis itu ke Pondok Gede ya.”

“Iya Pak.”

“Mau lewat mana nih, Mbak?”

“Nurut sama GPS-nya aja, Pak. Atau terserah Bapak deh. Kita nurut aja.”

“Kalo GPS ngarahinnya lewat Kampung Melayu nih-”

“Boleh Pak, terserah.”

“Oke, Mbak.”

…………………………

Gw tepar. Ayu juga tepar. Kemudian si driver ngomong sesuatu yang membuat gw tersentak.

“Baru pulang kerja, Mbak?”

…………………………

Oh my God.

I didn’t see that coming.

I couldn’t believe it.

One statement from a total stranger got me taken aback~

He just casually reminded me of something—two things actually, that I didn’t recognize coz I haven’t done them for a while.

1. I AM WORKING.
Yes, I am working, a full-time job, with real job-desc and real outcome (and income). It was like… Wow! It’s been a while since someone acknowledges that I am ACTUALLY working!

2. I AM REUNITING WITH MY ROUTINES!
Getting up in the morning, leaving home early, going to work, staying around until late to avoid the traffic… OMG... Those all are parts of my life that I’d left for so long~ Tiring indeed, but absolutely delightful, coz I know no matter how tired and stressful I am, I do them to serve my purpose in the community. It’s just how it meant to be.

That moment, all the exhaustion and restlessness inside my body just gone.

Working feels as exciting as it used to be.

Gw jadi tambah semangat cari kerjaan, karena gw ga sabar untuk kembali jadi mbak2 kantoran yang mediocre, yang hidupnya ga jauh2 dari rumah, kantor, mall, restoran, bioskop, tempat karaoke, gym, busway, kereta, taksi, gojek, and all the things that y’all hipster and sophisticated people think are lame, but guess what, that is MY LIFE. My beautiful life! I find happiness and peace in it and that is enough.

Wish me luck for my job-seeking, you guys!

I promise I’ll let you know first-hand when I’m employed!

Laters!

-->