Showing posts with label boring. Show all posts
Showing posts with label boring. Show all posts

Sunday, July 20, 2025

Tough Week

This week is really tough.

Setelah April, Mei, dan Juni yang penuh rainbows and unicorns, roda kehidupan gw berada di bawah bulan Juli ini. I am reaching rock bottom and that ain’t feel good. 

After 3 months, I finally met my first obstacle at work, and that is… communication~

Sounds petty, huh? Indeed.

I’ve been overthinking it for a week. It really affects my mood and productivity.

But I don’t wanna talk about it now, sorry. It’s bad if I don’t channel the emotion right away, I know. Malah jadinya kependem dan numpuk, kayak numpuk virus di badan~

But I just want to make peace with myself first before telling you guys. Hope you understand.

Hari Rabu kemarin, ibunda sahabat gw dari SD, Grace, meninggal dunia setelah koma hampir 2 minggu. RIP Tante Ellen. 

Ini juga bikin gw sedih karena gw deket banget sama Grace. I can feel her loss, her pain, her exhaustion. Stay strong, my Gracie. I will always be beside you. 

Nyokap gw nemenin ke rumah duka untuk ngelayat juga. The whole time she was sitting beside me, I couldn’t help but think that someday this would happen to me too. I will lose her too. I cried myself to sleep that night. 

Pokoknya tujuan hidup gw adalah membahagiakan nyokap selagi masih bisa. Mengabulkan semua permintaannya, berada di sampingnya, memastikan kesehatannya. I am all for you, mom. 

As if things can’t get any worse, I got my period yesterday and I’m in so much pain today~ 

My room is a huge mess. Got clothes on the floor, leftover food, gadgets and tangled cables, jewelry everywhere…

I tried to distract myself from these harsh realities. I watched so many movies this weekend. Didn’t work~

I think I need a Pensieve since there are recollections of things I would wish to hide or forget. Tapi bukan itu fungsi Pensieve sebenarnya ya?

*sigh*

I think imma just go see some therapist~

Ada rekomendasi?

Saturday, July 4, 2020

SHE TOLD ME TO LIE

Hi, guys! How y’all doin?

Awalnya gw ga mau bikin postingan ini karena ga mau 2 postingan berturut2 bernuansa negatif~ Tapi dari kemaren gw stress, dan gw harus mencurahkan kegundahan ini somewhere. Temen2 gw pada ga available, so yeah. Here I go again.

Guys, I’m so done with my boss. Ya, oknum yang sama yang pernah gw ceritain di sini.

Gw udah lama ga sejalan sama pemikiran dan ide2nya dia sih, tapi gw tahan2in, ga resign dulu, karena gw mengincar stuff like promotion, bonus, and annual raise. Now that I’ve got all of them, rasanya udah ga ada yang menahan lagi untuk resign. I’ve got nothing to lose.

Anyway, makin lama beliau makin toxic, in a way that she has become insanely ambitious, pushy, unrealistic, careless, and just overall annoying.

Ini beberapa kejadian yang membuktikan statement di atas:

- Dia minta tim gw untuk melakukan pekerjaan tim lain, tanpa memikirkan risiko bahwa tim gw sama sekali ga bisa melakukan pekerjaan tersebut. Nanti ketika sudah dikerjakan dan hasilnya jelek, dia akan marah2.

- Dia mau tim gw mengontrol kerjaan tim lain, padahal tim gw has no clue what’s going on di tim lain, and isn’t that very rude to interfere someone’s work just for your own sake?!

- Dia selalu memaksakan kehendak, ga mau denger suara anak2nya. She’s so old but she’s acting like a spoilt teenager. Kalo keinginannya ga dipenuhi, ngambek~

- Dia orang yang sangat berpengalaman, udah kerja lebih dari 30 tahun, tapi ga ngerti proses, ga pernah punya pertimbangan matang akan sesuatu yang dilakukan, dan hampir selalu terlihat amatir ketika mengambil keputusan.

- Dia ga peduli well-being timnya. Di masa pandemi ini dia memaksakan buanyak banget kerjaan, tanpa sekalipun menanyakan kesanggupan kita untuk melakukannya.

- Dia sangat politis, suka main favoritism. Punya anak emas di tim lain, yang selalu diagung2kan dan diperhatikan secara berlebihan. Tapi anak2nya sendiri? Peduli setan~

Not to mention she is also very rude, which ini udah lama sih. Dari dulu komunikasi dia ke bawahannya emang ga bagus. Bahasanya kayak preman. Sering marah2 ga jelas, kalo ngasih brief atau instruksi ga lengkap sehingga menyebabkan miskom, judes pula orangnya jadi auranya udah ga enak kalo berinteraksi sama kita, suka hilang tiba2 terus dateng2 bikin panik ga karuan.

Masalah komunikasi ini minor sih kalo dibandingin alasan toxic yang gw jabarin sebelumnya.

Tapiii walaupun udah segitu parahnya, selama ini gw masih bisa tahan. Gw lempengin aja, ga terlalu ambil pusing…........... until yesterday happened.

For the first time in my career, I was told to lie.

Yes, she told me to fucking lie.

Not once, TWICE!

Wah gila, jiwa gw langsung terguncang~

Pertama, gw disuruh bikin fake brief untuk pitching creative agency, yang berujung pada jebakan batman agency yang kepilih. Something like “kena deh, sebenernya bukan ini yang gw pengen lo lakukan~ hihihi~~” I mean, WTF? That’s not fair~ Gw ga suka sama creative agency, tapi bukan berarti gw oke2 aja melihat mereka diperlakukan dengan tidak fair~ Mereka juga manusia for God sake~ I mean, what’s the harm on being honest since the beginning? They’ll find out about it sooner or later~

Kedua, gw disuruh bilang ke agency DA, bahwa mereka sudah merugikan Dian sejumlah uang—padahal kenyataannya tidak, for the sake untuk memberikan efek jera. I mean, WTF?! Efek jera bisa diberikan tidak dengan cara berbohong. Lagipula, berbohong atau tidak toh kita ga akan pake DA lagi, itu saja sudah memberikan efek jera. So what’s the point of lying?

Ga perlu gw ceritain detilnya, karena sumpah it’s very shameful dan sangat tidak berperikemanusiaan. Gw ga mau mengotori blog ini dengan such nonsense~

When she told me to lie, badan gw langsung bereaksi. Gw seketika sakit kepala, berasa kotor, najis, dan kepikiran sepanjang hari sampai sekarang gw nulis blog ini karena gw ga tau lagi gimana caranya mencurahkan isi hati.

Gw bener2 terguncang, dan gw paham betul kenapa.

Gw kuliah jurnalisme dimana gw diajarkan untuk selalu membela dan berpihak kepada kebenaran. Earlier this week, we lost Bang Mimar. Salah satu dosen gw di Jurnal-Kom UI. Mungkin dosen terbaik yang pernah gw punya. Bang Mimar ga cuma ngajarin teori2 jurnalisme dan dasar2 penulisan, tapi juga ngajarin untuk menjadi pribadi yang idealis, berintegritas dan berkomitmen pada kebenaran. Pekerjaan pertama gw pun jurnalis dan tentunya gw menerapkan etika jurnalisme dalam bekerja dan berperilaku. Selalu cari kebenaran, selalu berlandaskan fakta. Jujur, jangan bohong.

Kemudian gw bergabung dengan LPDP dimana salah satu nilai yang dijunjung tinggi adalah integritas. Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh prinsip-prinsip moral.

Gw memang sudah bukan mahasiswa ataupun jurnalis, pun sudah lulus dari LPDP, tapi nilai2 ini gw pegang teguh dan terapkan di hidup sehari2 karena gw tau nilai2 ini benar dan akan menuntun gw untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Berkaca dari sini, gw ga mungkin dong mengkhianati nilai2 yang susah payah gw dapatkan dari momen2 terpenting di hidup gw ini, yang bertahun2 gw terapkan supaya bisa jadi pribadi yang lebih baik, hanya untuk menuruti perintah orang yang cuma mementingkan kepentingan dirinya sendiri~~~

Sorry ya mbak, lo boleh suruh gw melakukan berbagai pekerjaan bodoh, any odd jobs yang otak sinting lo itu pengenin, tapi ketika lo suruh gw bohong, wah gila itu namanya nyerang prinsip dan gw ga akan membiarkannya terjadi.

That’s it. I ain’t playing this game no more.

Mungkin gw terkesan lebay ya, to be honest gw pun sempet berpikir demikian. Apakah gw overreacting?

Tapi kalo gw lebay, ga mungkin sampai segitunya kepikiran, dan somehow ketika gw sakit kepala abis disuruh bohong itu, otak gw larinya ke pengalaman dan ilmu yang gw dapetin di kampus UI, jurnalisme, Bang Mimar, dan LPDP.

So no, I’m not overreacting. Gw bereaksi seperti ini, karena gw punya pengalaman hidup yang solid tentang ini, yang membuat gw mengerti benar bahwa berbohong itu salah.

“Ah sok suci lo, kayak ga pernah bohong aja.”

Tentu gw pernah berbohong, sering malah. Tapi kebohongan yang gw lakukan ga pernah untuk causing harm to others. White lies, berbohong demi kebaikan. Bohong yang si mbak ini minta gw lakukan, 22nya untuk causing harm to others. Dan 22nya ga necessary kalo dipikir2, ada cara lain yang bisa dilakukan—cara yang benar, untuk mencapai tujuan yang sama. Nggak perlu berbohong kok, beneran deh!

Sigh~

Capek, guys. Kerja sama orang kayak gini, moral lo berasa dimatiin perlahan2. Susah2 dibangun tuh moral~

Kapan ini berakhir ya Allah~

I just can’t deal with her anymore~


Sunday, September 9, 2018

Ngeblog pertama kali di kantor


Wow. Ga nyangka bisa ngeblog di kantor lagi. Kayaknya terakhir ngeblog di kantor itu zaman masih di XXXXX. Waktu belum ketemu digital. Setelah ketemu, ga ada tuh namanya punya banyak waktu luang di kantor buat ngeblog~ The mind is fully occupied. Literally racing with time.

Sedikit konteks, sekarang gw sedang campaign hari terakhir. Meaning gw sudah 3 hari ga pulang ke rumah (diinepin di hotel) dan gw sepenuhnya kehilangan weekend gw. Good thing weekend yang hilang karena kerja bisa diganti compensation leave within 3 months.

Campaign kali ini ga se-hectic waktu birthday sih. At least we don’t have to stay up all night and I’m very thankful for that. Kerjaan gw udah beres, tinggal satu yang baru bisa dieksekusi nanti jam 8 malem. Jadi punya banyak waktu luang deh. Jadi ngeblog deh.

Kalo dipikir2 lucu juga. Gw udah bosen banget dari tadi siang ga ngapa2in di kantor. Pengen jalan2 ke mall kayak temen2 gw sekarang yang lagi pada nonton di Lotte—gw ga ikut karena filmnya horror~ You know how I feel about horror movies~ I just can’t watch ‘em. I can’t stand those extreme graphics and disturbing footages. They are gonna haunt me for days, weeks even. I can’t live my life peacefully anymore~

Lalu gw lagi dapet hari pertama juga~ Perut nyeri dan mual dari tadi pagi. Bener2 not feeling like going around. What a good timing to get your period. Lagi campaign, men~~ Thank you so much loh!

Hari gini paling bener sih tidur, pasang alarm nanti jam 8 bangun lagi, kerja lagi. Tapi tidur di kantor yang dinginnya nyaingin Melbourne, di meja yang dilewatin banyak orang—termasuk CEO—setiap menitnya, mana bisa pules~

So yeah yang paling masuk akal gw lakukan adalah internet. Tadi coba nonton Meteor Garden, tapi entah kenapa lemot sehingga gw harus pake kabel LAN, dan gw males ambil kabel LAN di meja—sekarang gw posisinya lagi ada di ruang meeting yang AC-nya lebih manusiawi. Jadi yasudah, ngeblog aja. Sambil dengerin soundtrack This Is Us di Spotify. Woohoooooo Season 3 mulai akhir bulan ini!!! Another sweet distraction arrives!

Oke, sekarang mau ngomongin apa?

Akhir-akhir ini banyak orang yang nanya ke gw: jadi gimana Seeta, kerja di Dian so far?

Ini sebenernya pertanyaan mudah, yang bisa aja dijawab sambil lalu.

“Enak.”

“So far so good.”

“Ada enaknya, ada enggaknya.”

“Menantang.”

“Ya gitu-gitu aja.”

“Sibuk banget!”

“Kerjaan numpuk tiap hari.”

Tapi gw ga bisa jawab kayak gitu. Entah kenapa kalo ditanya pertanyaan soal kerjaan gw jadi emo. Karena karier adalah topik yang sangat sensitif buat gw. Pertanyaan sesimpel itu bisa bikin gw nangis.

Kalo boleh milih, gw ga mau jawab pertanyaan itu. Karena simply gw ga punya jawabannya dan gw ga mau berbohong. Tapi ga mungkin. Orang-orang yang nanya gw pertanyaan itu, pasti dalam keadaan good mood. Gw ga mau merusak mood mereka dengan tidak menjawab.

Mungkin gw harus bikin jawaban template untuk pertanyaan ini. Something kesannya diplomatis, but not lies. Entar deh abis campaign gw pikirin.

Lanjut! Gw kemarin kabur dari campaign bentar buat nonton Wiro Sableng sama Iip, Rhara, Gatul, dan Chika. That’s a nice escape. Sedikit usaha untuk mendapatkan kembali weekend yang hilang.

Review dikit ah Wiro Sableng. Sebelumnya gw baca beberapa review singkat di social media dan rata2 orang pada ga suka. Katanya heartless, jayus, storyline berantakan, weak characters, cheap CGI, etc. Hmmm… I would say I am very entertained watching it. But I get why people say it’s heartless. Screenplay-nya memang agak kurang. Karena mereka mau eksplor banyak banget di filmnya.

There are so many things going on here. Film yang idealnya mulai di A berhenti di E, malah mereka panjangin sampai J. Kita yang awalnya pengen ngikutin cerita Wiro Sableng versus Mahesa Birawa doang, malah dibawa masuk juga ke konflik internal kerajaan dan perang saudara.

In between, banyak gimmick penting dan ga penting muncul di sana sini. Setiap karakter harus banget dijelasin satu2 sejarahnya dan keunikannya—kadang2 dijelaskan dengan baik, kadang2 tidak. Kisah kapak dan tuannya—yang harusnya jadi signature penting tapi karena too much going on malah jadi dianggap adegan sambil lalu aja. Komedi2 jenaka yang cenderung distraktif bikin kita ga fokus sama Wiro Sableng versus Mahewa Birawa lagi. Jadi by the time mereka akhirnya final fight, penonton udah lelah, pengennya pulang aja.

About being jayus, hmm… I’m just gonna put: the comedy isn’t for everyone indeed. Terlalu receh atau murahan, you name it. Mungkin. Tapi bukankah Wiro Sableng dari sananya begitu? I mean, lo mengharapkan komedi macam apa dari orang yang namanya Sableng?

Menurut gw komedi yang disajikan sudah pas pada porsinya. Komedi itu jelas ditujukan untuk orang2 dari demografi tertentu, jadi ya sah-sah aja. Wiro Sableng dulu ditayangkan di TV pada siang hari setiap hari Minggu. Menurut ngana orang2 seperti apa yang nonton TV di siang hari setiap hari Minggu? Exactly. Families. Middle and below socio-economic class. Those who stay at home because they don’t have cars to go around (and there weren’t many public transport back then!), which are… the majority of population. They are aiming for the mass with those comedies. That’s how they stay true to their original viewers, those who follow the literature and tuned in for the show back in 1997. So if you think it’s not funny, well that’s simply because the comedies are not for you.

Gw sih ga mau ambil pusing dengan bilang komedinya ga lucu. Gw memang ga ketawa ngakak, tapi gw tersenyum bangga. Karena mereka bener2 stay true to the OG. Mengadaptasi 1-2 jokes masa kini tentu saja, tapi tidak menghilangkan esensi originalnya.

Storyline berantakan. I can’t deny this, masih berhubungan sama yang gw bilang di atas, too many things going on. Tapi mungkin ini bukan tanpa alasan. Mungkin all those things that going on in WS1, akan menjadi konteks yang mendasari sekuelnya. Mungkin. Karena investasi 20th Century Fox tentu tidak hanya 1-2 film. :)

Heartless? Lebih ke writing yang berantakan aja sih. Tapi balik lagi, alasannya adalah too many things going on itu. Atau bisa juga karena penyutradaraan. Mungkin terdengar seperti excuse, genre film seperti ini adalah kali pertama untuk Angga Dwimas Sasongko. Mungkin, karena itulah. Coba itu produser kirim Angga ke LA untuk workshop bikin film superhero yang ga cuma sekedar mentingin action, tapi juga emotion. Mungkin ke depannya bisa jadi lebih baik.

Cheap CGI? Well kita ga pernah tau berapa nilai investasi 20th Century Fox untuk film ini. Disokong dana oleh 20th Century Fox tentu membuat penonton look forward to something bombastic, tapi kenapa eksekusinya masih seperti sinetron Indosiar you ask? Well, maybe that’s intentional. Mungkin emang sengaja. Seperti halnya jokes yang dianggap ga lucu itu, ga mungkin Angga Dwimas Sasongko ga tau itu jokes ga lucu. Mereka tetap melakukannya karena yaa… emang pengennya begitu. Biar apa? Biar Indonesia banget! Biar dunia tahu niche-nya Indonesia ya begini. Alay mungkin, tapi tetap karakter toh? Kearifan lokal toh?

Mungkin investasi 20th Century Fox bertujuan membawa WS go international, tapi pernah ga terpikir kalau maybe… just maybe… investasi ini bertujuan untuk menjaring pasar Indonesia saja, yang besarnya seperlima pasar di Cina? Kalo emang bener… it all makes sense!

Udah ah segitu aja review-nya. Hehehehe~~

Blognya segitu aja dulu juga ya.

Back to work now!

Byeee~



Friday, October 17, 2014

Why I Don’t Update A Lot Lately



Hi everyone, how yall doin?

So lately I’ve been unable to update this blog as much, becoz of some reasons. Here to explain why.

First of all, my house is under renovation right now. They have to cut all the cables, electricity and such to reconstruct the whole system. Therefore, I have no wifi at home currently, the only internet connection that I have is via mobile, but that won’t help for blogging. I can’t watch TV too coz they’re fixing the roof where the antenna is. Sad, huh?

Second of all, I’m really busy at work right now. XXXXX has couple projects coming in November and December. We’re preparing all of those at once while doing our regular works too. It’s been really hectic. I could go home at 1AM every day just to wake up at 5 and go back to work at 6 and weeeeerrkk my ass off until midnight again and it happens on weekend too. Crazy, eh?  So exhausting and time consuming.

The third reason prolly the lamest of all. I just have a looooottt of things in mind. About life, about job, about the future, about my family, my friends, everything. I think I’m sorta experiencing this quarter life crisis or something that makes me so insecure. This gonna be a very serious topic I’ve planned to write in this blog and I’m in the very perfect timing too. But, I still figure out the way to tell you guys wisely and not to sound too desperate. That’s why I keep delaying.

Hmmm…

I think that’s all. The other things consuming my brain right now is not far from YG thing, like yesterday there’s a rumor of 2ne1 disbandment becoz CL’s gonna debut in the US next year. Also there’s Mix&Match that will end next week *stocking tears in the brain*. And other petty stuffs like I need to buy high heels asap for Rhara’s wedding in 2 weeks *excited*, I need to figure out how to convince my parents to allow my sist to enter private school, and I need to get used to these changes in my house after renovation. Like my new room… Yes they kicked me out of my room *very very sad* and gave me this new one. Bigger (slightly), but not purple~ :(

I would love to give you update about interesting things as well like I finally met Ryan Higa and watched Rurouni Kenshin: The Legend Ends.

Later, okay? I need to fix my life first. LoL

I’ll leave you with the only thing that makes me alive these days:


Saturday, November 19, 2011

My 1st Official Press Screening and A Bit of Tintin’s Review


Gw agak2 kejar tayang ngeblog belakangan ini, udah kayak dikejar deadline. Actually no, i just had a lot of things in mind. Sebetulnya ga ada keharusan untuk posting karena kebanyakan ga penting :p tapi somehow gw ga rela aja kalo ingatan akan pengalaman yang gw rasain, hilang gitu aja seiring berjalannya waktu, padahal pengalaman itu berharga banget. Jadi yaa.. mari kita lakukan sedikit ‘pengarsipan’ pada ingatan itu, siapa tau bisa buat cerminan di masa depan dan mudah2an bisa menginspirasi orang lain. :)

So last week i had my first official press screening. Gw agak kaget waktu senior di kantor ngasih gw tugas untuk dateng press screening. I mean, gw masih anak baru gitu. Press screeening kan bisa dibilang liputan yang lumayan, err.. lumayan menyenangkan~ Jenis tugas yang biasanya ga rela diberikan langsung ke anak baru. Tapi gw dikasih dan gw seneng banget! Apalagi filmnya adalah film yang paling gw tunggu nomer tiga (#1 Deathly Hallows, #2 Dark of The Moon) di taun 2011: The Adventures of Tintin.

I was beyond excited!

I love Tintin! I read the comics, i watched the cartoons, i liked the stories, twists and quotes! Everything!

Hari itu gw degdegan banget, bukan cuma karena akan nonton Tintin, tapi juga itu press screening pertama buat gw. Sebelumnya pernah sih press screening pas magang di Media Yang Namanya Tak Boleh Disebut. Tapi filmnya crap dan yah begitulah, ga penting. Sekarang dapet kesempatan nonton film Hollywood, adaptasi komik terkenal, disutradarai Steven Spielberg. Oh my God! What could be better?!

Sebelum berangkat ke screening, gw udah ngebayangin apa aja yg akan gw lakukan disana. Gw ngincer networking dengan beberapa wartawan film yang biasanya cuma bisa gw liat di timeline Twitter. Pastinya mereka dateng juga dong? So, that’s it, gw pengen kenalan aja kalo bisa. Syukur2 dapet ilmu dari mereka kan? Terus gw juga ngincer... kuis! Haha~ Since i’m Tintin’s big fan, gw yakin bisa jawab pertanyaan kuis seputar Tintin kalo ada. Syukur2 dapet goodie bag atau hadiah~ Hehehe. Dan tentunya yang paling penting adalah rasa bangga bisa nonton duluan, before everybody else. No offense, gw suka banget ngasih spoiler! Haha! Spoiler is fun! ;p

Tapi yang namanya manusia, kayaknya emang ga dibolehin untuk berharap terlalu banyak.
Gw sampai 21 EX (lokasi screening) satu jam lebih cepat. Saat itu belom ada orang yang dateng, jadi gw memutuskan untuk jalan2 dulu sambil nyari makan. Tepat 15 menit sebelum screening dimulai, gw balik ke bioskop dan hall-nya penuh banget! Wanjrit! Ini wartawan semua?? Gile~ gw ga nyangka akan sebanyak ini~ gw kira cuma sekitar 30-50an orang yang dateng, ini sih 100 orang lebih!

Dan seperti orang Indonesia kebanyakan, mereka rebutan ga teratur minta tiket, not even queue. Panik, gw ikutan rebutan aja, resikonya ga kebagian tiket soalnya, bisa gawat. Oke, saat itu gw udah ilfil tahap pertama. Setelah dapet tiket, gw jalan2 sekitar nyari wajah2 yang tampak familiar untuk disapa. Tapi ga nemu. Sebagian besar orang udah ngobrol sendiri2 dalam kelompoknya, sebagian yang lain sibuk sama BB, laptop, atau iPadnya. Bener2 situasi yang ga memungkinkan untuk disapa.

Hopeless, akhirnya gw ngantri di depan studio aja biar dapet tempat duduk strategis. Eh di depan studio para wartawan itu udah ngantri panjang aja, lho! Wah salah strategi nih, harusnya pas tadi sampe bioskop nunggu aja sampe filmnya mulai~ Yo weis terima nasib ngantri di belakang. Ga berapa lama panitia screening dateng pake kaos Tintin (mauuuu~) tapi mereka ga sendirian, mereka mengawal artis-artis aja dong. Artis-artis sok penting itu pun mengeluh keras2 ‘duh emang kita ga bisa ya masuk duluan? Kita kan VVIP~’ Ya kali deh, Mba. Di dalem sama aja tempat duduknya gitu2 doang~

Beberapa artis masuk duluan bersama panitia. Setengah jam dari jam yang dijadwalkan, wartawan baru boleh masuk. Again, rebutan dulu2an. Chaos. Ricuh. Petugas 21 yang ngebagiin kacamata 3D sampe kewalahan karena orang2 main ambil kacamata seenaknya dari boxnya.
Gw pun masuk. Cari tempat duduk. Dapet row  E tengah pojok kanan. Strategis dan gampang keluar. Eh 10 menit kemudian, panitia nyamperin dan bilang kalo row E sama F itu khusus VVIP. Disuruh pindah. Langsung badmood. Kursi kosong tinggal di row depan2 doang. Males banget ga sih? Hopeless lagi, tiba2 ngeliat kursi kosong di row B, tapi ada popcorn orang. Gw samperin, ternyata kursi kosong dan popcorn itu punya orang sebelah. Alhamdulillah.

Film dimulai. Kacamata 3D disuruh pake. Here’s my note on 21 3D glasses. Mata gw sakit banget pake kacamata 3D dari 21. Just when i saw the glasses, i know it was a cheap-o! Ga heran bikin mata sakit. Makanya gw lebih suka nonton film 2D kalo di 21. Kalo di blitz gapapa deh 3D, kacamatanya ga bikin sakit. Tapi mendingan bawa kacamata 3D sendiri deh, beli di kota yang berlisensi resmi dari merk elektronik, kayak LG, Samsung, Toshiba, gitu2lah. Rata2 merk yang ngeluarin TV 3D pasti jual kacamata 3D nya juga kog. Konon kacamata 3D semakin sering dipake semakin ga berfungsi baik. Gimana ceritanya kacamata 3D bioskop coba?

Oke gw akan bikin review singkat tentang Tintin. Sebelomnya gw ceritain dulu the rest of my screening experience. (1) Selama film berlangsung gw sibuk buka-pake lagi-buka-pake lagi kacamata 3D nya karena mata gw sakit. Jadi gw ga bisa menikmati film dengan baik. Sejauh yang gw perhatiin, wartawan2 lain sibuk bikin notes selama film berlangsung. Gelap, gw ga liat apa yg mereka tulis, most likely poin2 komentar akan filmnya, supaya ga lupa pas bikin review untuk medianya. Note to self: do it in the next screening! (2) Yang namanya wartawan, apalagi wartawan film, ga bisa bohong soal fakta yang mereka temui. Kalo jokesnya jayus, mereka diem, kalo aksinya boring, mereka ngeluh. Gw pun begitu. Tapi wartawan yang lain sih, rata2 happy viewer, jokes jayus ketawa datar, ngeliat aksi2 amazed juga, tapi kemudian langsung lupa. (3) No quiz after movie. Semua orang langsung keluar. Mungkin trauma karena filmnya jelek. Bubar.


The Adventures of Tintin Review

Statement Steven Spielberg itu ambisius, keliatan banget di film ini. Berusaha keras membuat Tintin penuh aksi dalam level 3D untuk ‘mensejajarkan’ Tintin dengan film2nya yang lain. Hasilnya apa? Ceritanya jadi terkesan terburu2, inti cerita ga dapet, alurnya cepet banget, character building epic fail, dan banyak adegan2 yang ga jelas apa maksudnya.

Satu hal yang gw ga ngerti sama film ini, ini film animasi, sasaran utamanya tentu anak-anak dan remaja. Tapi kalo diperhatiin, banyak adegan yang ga cocok dikonsumsi anak-anak di film ini. Pembunuhan, darah, tembak2an, terlalu ekstrim~ Kalo emang dari awal pengen bikin adegan2 itu, kenapa keukeuh bikin animasi? Kenapa ga orang aja langsung biar standar PG-nya jelas? Jamie Bell, Daniel Craig, Andy Serkis.. such a waste of talents cuma dimanfaatkan suaranya. Well yes i know this movie is mo-caped, but what’s the point if the result is disappointing?

Alurnya cepet, skenarionya ‘penuh’, dalam artian informasi yang disampaikan di setiap adegan banyak banget sehingga kita harus bener2 konsentrasi kalo ga mau ketinggalan cerita. Gw aja, yang udah baca komik dan nonton kartunnya sempet lost, gimana anak2 kecil yang ga tau apa2~ Gw ga yakin mereka bisa ngikutin. Mungkin... Spielberg udah mengantisipasi hal itu dengan bikin adegan2 yang bombastis, jadi walopun anak2 itu ga ngerti ceritanya, at least mereka terhibur dengan aksi2 yang ditampilkan.

Character building: fail. Tintinnya membosankan, ekspresi datar, kecerdasan dan keberanian tokoh Tintin di cerita aslinya ga berhasil di bangun di film ini. Yang ada si Tintin malah terkesan nekat, cerdasnya pun cerdas biasa. Captain Haddock, ini karakter favorit gw di serial Tintin. Animasinya lucu gw akui, tapi karakternya flat, lucunya cuma di permukaan. Makian khasnya ‘10000 thundering typhoons!’ dikit banget ditunjukin. Haddock digambarkan menjadi seorang pemabuk akut, which actually he’s not. Kenapa juga harus jadi pemabuk??? Karakter yang lain so-so.. Cuma kurang greget aja.

Intinya gw kecewa. Ga sesuai ekspektasi. Tapi si Tintin ini kemungkinan dapet Oscar Best Animation, secara lawannya taun ini apa? Rango? Cars 2? Kungfu Panda 2? Puss in The Boots? Dari segi estetika animasi Tintin unggul. Tapi Best Pictures? Haha~ Over Shawn Levy’s dead body!


Bye, guys! 


Sunday, September 18, 2011

Graduation Blah


Akhirnya sampai juga di hari yang paling ditunggu2 (nomor dua) di taun 2011: Wisuda.

Alrite gw ga mau bermellow2 karna mood nulis gw dari tadi naek turun. Sebenernya skarang juga ga tau mau nulis apa, yang jelas sesuatu tentang wisuda, tapi ga tau apaan~ Gw lagi ga mau cerita, ga mau bergoblok2 ria, yah gitulah~

Let’s start with the Q & A

Do you happy with your graduation?

Yes, of course.

What is the happiest thing you find on your graduation day?

Almost everything: the vibe, the ceremony, the Gaudeamus Igitur, my family, my friends, my toga, also the fact that my kebaya was super wet and my make up was almost ruined by my own sweat, somehow, i enjoyed it.

What is the suckest thing you find on your graduation day?

I was terribly hungry and a bit dizzy because i foolishly forgot to take my snack~ Well that’s just me.

If you could create your own version of graduation, how would it be?

Uhmm... I’m okay with mine, but if i could, i really want to see Gumilar shufflin by the end of the ceremony.

Is that it?

Yeah.. I guess so..

Don’t you wanna throw some cooler bigger party?

Uh? No, that was big enough for me.

Is there something bothering you right now?

Wait, what?! I thought you’re supposed to ask me about my graduation, Q!

Well, i don’t think you really want to be asked right now..

Well maybe i do.

I’m off.

Okay, take care.

*sigh*

Oh my Tian, i’m talking shit!!!

What the hell is wrong with me?!

Ah ya Happy Graduation to you all!

I’ll write better post about graduation, but definitely not tonight.

Picture of the day:

LMC S.Sos

does my smile look fake?

Sunday, September 12, 2010

Bosen


Beberapa taun belakangan ini gw bosen sama segala hal yang berhubungan dengan hari raya Idul Fitri. Semua, dari mulai euforia menjelang dan selama bulan puasa, very sucks buka-puasa-bersama schedule, sahur thingies, mudik, raising prices on everything, pantangan ini pantangan itu, ketupat, opor ayam, minal aidin-an, salam2an, maaf2an, and the blah blah blah lainnya.
Bosen sumpah!

Gw ga ngerti kenapa gw bisa berpendapat kalo semua itu membosankan. Gw pun ga tau apakah sebenernya gw boleh atau ngga berpendapat demikian. Secara kebanyakan orang menganggap bulan puasa + paket2 lebaran itu sebagai hal yang menyenangkan, bulan penuh hikmah, penuh berkah, lalalala. Whatever. Gw tidak berpendapat demikian.
Sebenernya kebosanan ini udah gw rasain dari beberapa taun lalu, tapi selama ini gw selalu mencoba bersabar dan terus2an menekankan pada diri sendiri kalo gw ga boleh bersikap begitu, ga boleh bosen, ini udah tradisi, udah kewajiban, kalo ga dijalanin dosa, dan lain-lain. Tapi taun ini entah kenapa gw ga bisa nahan lagi untuk terus2an mencoba bersikap seolah-olah ini semua ga apa-apa. Gw bosen!
Gw ga suka bulan puasa karena jadwal makan dan tidur gw jadi ga beres, terserah orang-orang mau bilang puasa bikin sehat atau apalah. Sehat sih sehat, tapi dari Hongkong! Yang gw rasain malah kalo bulan puasa orang-orang jadi makin ga sehat! Nahan laper seharian malah bikin asam lambung meningkat! Terus kalap waktu buka puasa, makan terus ga karuan. Padahal asam lambung lagi bahaya2nya tuh! Belom ada 12 jam makan itu diolah tubuh, kita udah dipaksa makan banyak lagi pas sahur.. Kalo badan kita bisa diterawang, pasti kita bisa liat betapa chaos-nya keadaan sistem pencernaan kita selama bulan puasa!
Gw ga suka bulan puasa coz everybody’s acting like fuckin Saint, pretending to be good for self or others’ sake, what the hell! Jadi kalo bulan puasa aja lo harus bersikap baik? Kalo bulan puasa lo ga boleh bilang ‘shit’ atau ‘damn’? Kalo bulan puasa lo ga boleh ngerokok? Tapi di bulan-bulan lain boleh?! Hahahaha. Don’t make me laugh!
Banyak orang yang jadiin bulan puasa alasan untuk melakukan hal-hal baik. Gw kasian sama orang-orang itu. Seriously.
Sama halnya dengan Idul Fitri atau Lebaran yang jadi saat untuk maaf2an ga jelas sama siapa aja. Hahaha. Ini lucu. Kemaren setelah sholat Ied, banyak orang-orang entah siapa yang nyamperin gw dan nyokap untuk salam2an sambil minta maaf. Kalo salam2an masih okelah ga apa-apa, tapi minta maaf? Wtf! Gw bahkan ga kenal sama orang-orang itu, ga pernah interaksi apa-apa sebelomnya, dan jelas gw ga punya salah ke mereka dan mereka pun ga begitu kan? Trus ngapain minta maaf?
And i hate this tradition, when people around neighborhood got to visit each others, silahturahmi antar tetangga maksud gw. Gw gatau kalo di lingkungan lain gimana, tapi kalo di komplek gw, ato di RT gw doang mungkin, tradisinya itu saling jemput-menjemput dan bersama-sama keliling buat salam2an maaf2an lalalala. I don’t like that. Argumen yang sama, gw dan para tetangga itu hampir ga pernah berinteraksi sama sekali dalam setaun, ya- oh come on! Bukan karena gw anti-sosial ato gimana tapi kan that exactly what will happen when you grow up, right? Jadi ya gw berpendapat ga ada gunanya ikutan keliling buat maaf2an itu, lah gw ngerasa ga pernah salah dan disalahin sama mereka, jadi ya, buat apa?
Menurut gw kalo lo ngerasa salah ya ga harus nunggu Lebaran buat minta maaf. That’s a waste of time! Kayanya alasan gw cukup logis kog! Tapi gw tetep dapet jackpot ceramah bokap yang intinya kecewa karena gw bersikap begitu dan ngebandingin sikap gw sama abege2 komplek yang pada ikutan keliling tadi. Halaaah.. paling mereka juga begitu karena disuruh orang tua-nya, atau mau pamer baju lebaran, atau ngecengin abege2 lainnya, atau saling pamer tempat kuliah/kerja-
Typical.
Indonesia tuh lebay ya kalo Lebaran! Dari mulai media massa-nya yang kaya tadi gw bilang, orang-orangnya, tradisi-nya, aturan-aturannya. Bikin cape, bikin bosen. Ya maklum sih, negara dengan penduduk Islam paling banyak di dunia katanya, mau di-gimanain lagi~
Pengen deh sekali-sekali ngerasain lebaran di luar negeri, di negara2 yang Islam-nya minoritas! Negara yang penduduknya ga ngeributin mudik, ga melebih2kan adzan maghrib, ga memanfaatkan waktu sahur untuk kepentingan komersil~
Mungkin disana kemasan lebarannya ga semegah disini tapi siapa tau dengan begitu kewajiban-kewajiban Idul Fitri bisa lebih total dijalankan! Dengan begitu makna idul fitri bisa lebih kita pahami, bukan?
Sebenernya masih banyak banget hal-hal lame seputar lebaran yang mengganggu otak gw, tapi entah kenapa susah banget ditemuin intisarinya. Gw memutuskan untuk tidak men-share lebih banyak soal pola pikir gw yang kontroversial ini. Too much controversies may kill me, I guess.

Monday, May 24, 2010

Me-What's Up? #2

Uweeeeeeeeeeeee!!!!

Lama banget banget ga nge-post.. huhuhu.. Gila May Issue bener-bener menghalangi segala niat gw untuk nge-blog.. padahal udah niat banget mau banyak nge-post bulan ini.. tapi.. ada tapinya.. huhuhuhu..

Dimulai dari menjamurnya tugas-tugas UAS yang sangat menyita pikiran dan batre laptop, ditambah lagi sekarang charger laptop gw rusak! *SYUBIDUPAPPAP* Membuat gw ga in touch lagi sama dunia perblogan.. sekarang aja nih nge-blog pake laptop bokap which is cuma bisa gw pake diatas jam 9 malem sampe jam 8 pagi.. sedihhh~ mana ngeblognya harus diduain lagi sama ngerjain #EVILkom yang ga kelar-kelar dari dua minggu lalu.. *sigh

Alrite, let’s just make it fast lah, daripada keburu pagi trus laptop dibawa bokap ngantor lagi.. aaarrggh!!

Apa yang terjadi pada gw selama dua minggu belakangan?

- Tugas pastinya, like I always complaining in previous posts, Ggggggrrrrrrrr!!


- Ulang taun!!! Hohohoho!!


Hari ulang taun gw 12 Mei kemaren berjalan hampir persis seperti yang gw inginkan di postingan sebelomnya: menjadi hari yang biasa saja. Dan beneran aja loh biasa aja! Horeee!!

I mean, couple of friends did give me greetings and stuff, but still, hari itu berjalan biasa aja. Tiap menit berjalan ga kerasa dengan sibuknya latian buletin TV, wawancara Bang Ade buat Feature Radio, ngerjain MPK, nge-takor, nge-MBRC, etc.. bener-bener biasa deh pokonya.

Dan gw berhasil menahan diri untuk ngga buka facebook sebelom pulang ke rumah, biar ga tergoda baca wall dari orang2 perihal ulang tahun itu. Honestly, gw malesss banget membesar-besarkan makna ulang taun ituhh.

Well, I’m just about to go home when I suddenly realize that my bag is a bit overweighty. Trus jadi males balik sendiri naik kreta-bis-angkot-ojek, mendingan nebeng Putri. Hehe. Jadilah gw menghubungi Putri bilang mau nebeng, eh ternyata Putri baru pulang diatas jam 7 malem, yaudah deh gapapa gw tungguin. Lagian agak males juga sih pulang cepet-cepet, yaa.. walopun gw ga mau membesar2kan hari ulang taun, tapi kan teuteup, going home early means closing the day early, and birthday is only once in a year, jadi yaa agak dibedain dikitlah sama hari-hari laen. Hoho!

Jadilah gw nungguin Putri sambil ngobrol2 bareng Iip, Ema, n Rini di Takor. Tapi tiba-tiba kog pengen Onion Ring ya? Entah laper mata apa gw emang pengen makan berlebih hari ini, not sure. Hmmm, dan akhirnya gw mengajak mereka beli Onion Ring, dengan embel-embel gw yang beliin (biar ga merepet). Gw pikir yasudahlah sekali2, kan lagi ulang taun, apa ruginya sih beliin Onion Ring seharga 6000 perak? Let’s make the day a bit more special with Onion Ring!

Ternyata oh ternyata…

#SURPRISE #SURPRISE #SURPRISE #SURPRISE #SURPRISE #SURPRISE #SURPRISE

Gw dikasih surprise! *terharu* Pas lagi ngelamun nungguin Onion Ring mateng, Rhara, Ira, Chika dateng bawa kue n kado n nyanyi Happy Birthday. Ihiy. Terima kasih yaaa… jadi ngga biasa aja deh hari ulang tahunku.

Ih sebenernya udah seneng banget dikasih kue n tiup lilin, tapi tuh ya kebiasaan mereka, *prasaan gw udah ga enak sebelomnya, trus bener aja getooohh!!* Disuruh buka kado ditempat! Ih. Nyebelin. Masalahnya kalo kadonya elegan dan terkesan intelek sih ga apa2 ya, ini tuh kadonya begituan… oh my oh my… gw gatau itu kadonya apaan namanya, outfit yang jelas tapi entah apa istilahnya outfit itu, gw kan bukan pemerhati fashion, and definitely don’t have a sense of fashion at all.. Pokonya katanya baju itu buat gw nge-Zirca lagi, sial!

Trus gw DIPAKSA pake baju itu di TAKORU! Oh God! Dipaksa yang bener-bener dipaksa! Sampe gw lemes pun masih dipaksa pake.. Trus difoto lagi!! Difoto!!! Muke gile lo smua ah! Kalo tiba2 ada wartawan infotainment di Takoru pegimaneh??? Pegimaneh??? Ga lucu kalo headline di Tabloid Bintang besok: “Demi Lovato Dibully di Kantin Kampus!” ato “Lady GaGa Dipaksa Pakai Baju Sampai Lemas!”

Mau tanggungjawab lo smua, hah!!?!

Oh well, kalo emang ada wartawan infotainment, please pake foto yang ini aja, eksklusif dari hape saya. *kog malah request*



“My day turns out to be really extraordinary! Thanks lot to @rhararar @Ema_FitriaR @iiphche @rii16 @chika_marsiska @ira_ratnajuwita!”


Begitulah gw langsung men-twitnya.


- Ngawas UMB Sabtu kemaren


Yep. Jadi juga tuh ngawas uembe. Sedikit cerita, gw kebagian ngawas di Bekasi, tepatnya di SMPN 4, Jl. Tenggiri Raya, Perumnas 1, Kayu Ringin, Kota Bekasi. Kecewa, soalnya ga bareng temen-temen laen yang pada ngawas di Jakarta. Seneng, soalnya deket rumah dan ga usah brangkat pagi2 buta buat nyari lokasi yang jauh2. Gw ngawas bareng tante Mellysa Kade, sesama warga Bekasi di Kom07. Malem sebelom hari H, gw hectic nyari lokasi SMPN 4 sampe ngelupain paper. Dari mulai nanya2 orang sampe Google Map. Gw sempet kagum lho Bekasi ada di Google Map. Haha. Tapi awalnya google map malah membingungkan, soalnya malah nunjukin gw daerah2 yang makin bikin gw bingung. Daerah yang Bekasi banget deh pokonya, bukan daerah maen gw banget. Daerah maen gw di Bekasi kan mentok2 MM, udah trus pulang. Lah ini MM kesana lagi, deket2 Grand Mall, baru tau juga di Bekasi ada Grand Mall, ckck.

Tapi Alhamdulillah ketemu lokasinya dan rute angkotnya setelah dikasitau sama Esty (fiskal07)! Terima kasih Esty!! Lo emang sejatinya anak Bekasi!! Ih nge-fans deh gw sama pengetahuan ke-Bekasi-an lo! Hoho.

Eniwei, UMB. Gw kebagian ngawas anak IPA. Di kelas gw tuh ada 3 anak yang ga masuk. Ckck. Tebakan gw mereka ga masuk karena kalo ga sakit, atau ga nemu lokasi a.k.a nyasar, atau udah nemu lokasi, tapi ilfil sama lokasinya. Hwehehe. No offense tapi SMP itu bangunannya ampun deh.. mana kelasnya panas bgt lagi, kipas angin ga jalan, AC cuma wacana visi dan misi. Ckck.

Well, berhubung ada sisa soal, daripada gw bengong n twitting mulu, gw sok2an baca tuh soal2 anak IPA, boleh duong,, kan gw juga dulu anak IPA.. baca soalnya, bujug! Susah benerrr, ini soal apah?? Oh Fisika, pantesan, oke kita liat biologinya, buset kenapa susah juga, prasaan dulu biologi SMA gampang deh, oke skip biologi, kita liat matematika, pelajaran favorit gw dulu, harusnya sih bisa. Hmmph. Matematikanya sekongkol sama fisika n biologi nih ah~ *ngeles*

Ckckck. Trus gw bertanya2 apa jadinya kalo waktu SPMB dulu gw memutuskan untuk tidak murtad ke IPS, apa jadinya kalo gw bertahan di IPA dan nekat milih Teknik Industri dan Matematika ITB di SPMB. Well, jawabannya jelas, gw sekarang sudah semester 6 di Teknik Industri Atmajaya. *SYUBIDUPAPPAP*


- Hari yang sama gw ngawas UMB adalah hari ulang taun nyokap gw.


Happy Birthday Mom! Dan hari itu nyokap merayakan ulang taun dengan makan2 sekeluarga dan teman sekantor dan gw yang udah berangkat dari rumah jam 5 pagi, ga ikut. Tega ga gw? Demi duit 200rb trus ga ikut ngerayain ultah nyokap, ckck. Nyesel sih, makanya gw berusaha menebusnya dengan beliin nyokap kado. Abis ngawas, kebetulan Icrut dijemput kakanya yang emang mau ke MM. Oke aku ikyut. Gw ga punya bayangan mau beliin kado apa selain baju. Gw emang ga kreatif deh soal kado-mengkado. Huhuhu. Department store di MM, pilihannya cuma satu, Matahari. Ckck. Di Pondok Gede juga ada.

Gw berniat beliin baju kantor buat nyokap, soalnya belakangan baju kantor nyokap gw perhatiin agak monoton, modelnya gitu2 doang gitchu. Jadi gw mau beliin yang agak stylish dikitlah. Muter-muter matahari deh tuh. Dan gw tergoda untuk beli baju buat gw sendiri, maklum baru dapet duit bawaannya hedon. Muter-muter terus, ada yang oke di The Executive, harganya dua kali honor UMB, ih senonoh, masa gw ngasi kadonya taun depan?

Trus ada merk2 lain yang oke tapi harganya janjian sama The Executive. Trus ada kemeja bunga2 lucu yang cukup oke modelnya, harganya juga penuh toleransi sama kantong gw, oke kayanya beli yang itu aja.


Gw : Mba, saya ambil yang ini.

Mba2 Matahari : Mau dicoba dulu, Mba? Ukurannya apa?

Gw : Oh nggak, Mba, ini buat kado, ukuran ini aja.

Mba2 Matahari : Ooh.. oke, buat temen ya Mba?

Gw : Nggak, buat mamah.

Mba2 Matahari : Hah?? Buat mamah?? Beneran Mba? Ini baju remaja lho!

Gw : He? (liat merk, Ninety Degrees aja gituh!!) eh iya baju maen ini ya?

Mba2 Matahari : Iya Mba! Buat seumuran Mba-nya gini… jadi Mba?

Gw : Errr, gimana ya? Ga jadi deh, Mba. Maap ya.


Gila! Laper mata banget gw! Emang sih waktu gw liat baju itu yang terpikir di otak gw adalah, lucu juga tuh baju, kalo nyokap gw beliin, ntar gw bisa minjem deh! Astagfirulloh… tega banget sih, Ta… egois bangettt, yang ulang taun emang siapa???

Tapi baju itu lucu beneran, huhuhu.

Akhirnya muter-muter lagi, milih-milih, akhirnya nemu yang bagus dan stylish dan ga buat remaja dan harganya cucok. Sip! Bungkus bawa pulang!

Pas gw liat jam, udah jam 4 aja gitu, brarti gw menghabiskan sekitar 3 jam buat muter2 matahari nyari kado nyokap. Kenapa bisa selama itu ya? Milih2 baju, ya kenapa milih2 baju bisa selama itu? Prasaan tadi yang bagus banyak.. ternyata adalah pertimbangan harga yang bikin gw lama. Ckckck. Ini dilema batin buat gw sebenernya. Kenapa? Ya kesannya gw anak yang tidak berbakti gitu ga sih? Masa beli kado buat nyokap aja itung2an.. malu2in..

Di perjalanan pulang gw dimarahin gitu sama hati kecil gw, dia bilang gini:

“Ih anak macem apa lo? Masa beli kado buat nyokap aja peritungan banget! Lo liat smua yang lo pake sekarang, emang nyokap peritungan waktu beli semua itu buat elo?!! Kan engga.. Yang jadi peritungan nyokap kan elonya bakalan seneng apa engga kalo dia beliin itu! Malu lo sama Converse! Malu lo sama Wrangler! Beli kado nyokap di Matahari, cih!”

Oh Mama maafkan anakmu yang tidak berbakti ini...


- Inget postingan gw yang gw ngomongin bahayanya sifat perfeksionis dan berjanji gw ga mau jadi begitu? Well, sifat perfeksionis gw kumat lagi nih kayanya.. I’m talkin about my paper, Kapita Selekta Jurnalisme final assignment. Paper gw udah selesai, udah gw review n edit berkali-kali, udah diprint, tinggal kumpulin besok. Tapi tuh ya, rasanya berat banget buat gw untuk ngumpulin itu tugas.. kenapa? Soalnya gw takut tugas gw itu nilainya ga sempurna, takut analisis gw berantakan dimata Mas Awang, takut kasus yang gw ambil terlalu sepele, takut ada salah ketik sedikit, takut ada kalimat sumbang, takut kurang sumber n referensi, bla bla bla.

Hadeeeeh.. Padahal gw sempet minta bokap gw baca paper gw dan beliau bilang sih oke, kasusnya beda dari kasus-kasus dampak teknologi pada jurnalisme laen. Tapi kog yaa.. masih aja ga puas??!! Hhuhuhuhu…


- !!!BAD NEWS!!!


Ini follow up berita charger laptop gw rusak. Kerusakan itu berdampak pada batalnya Lescha Mayseeta berwisata ke Singapore liburan nanti..

-sedih sekali saya, saya sedih sekali, sekali saya sedih, sedih saya sekali-

Karena dana yang sudah dipersiapkan untuk liburan dua minggu di Singapore, termasuk agenda di dalamnya untuk maen ke Universal Studio dan menonton konser Justin Bieber, harus dialokasikan untuk beli laptop baru (charger yang rusak kenapa laptop yang beli baru??), jadi gw harus menunda keberangkatan gw hingga dana yang dibutuhkan tercukupi lagi. Kalo untuk wisata dua minggu itu gw harus mengumpulkan dana selama enam bulan, jadi let’s say gw ke Singapore-nya enam bulan lagi, kira-kira bulan Desember atau Januari. Huhuhuhu. Lama benerrrr~ kalo saat itu Universal Studio udah naek harganya gimana???

Tapi katanya Bone sih, Universal Studio emang baru officially lengkap wahananya pas akhir taun, kalo sekarang2 ini kesana malah rugi, wahana yang aktif baru dikit banget, paling cuma enjoy foto2nya doang, jadi ya no regret kalo ga pergi sekarang.

Hmmm, iya juga sih, bulan lalu waktu nyokap gw kesana aja cuma bisa maen 4 wahana dari puluhan yang coming soon. Trus pake acara eror ditengah-tengah gitu lagi. Istilahnya kalo sekarang-sekarang ini wahananya masih pada dalam masa percobaanlah.

Okelah. No regret! Mudah-mudahan kalo gw kesana nanti Universal Studio udah 100% oke, udah punya Kamera DSLR, udah slesai TKA, dan dapet gratisan AirAsia!

*ngapus aer mata*



Sebenernya masih banyak yang mau gw share, tapi nih deadline efilkom bentar lagi.. Jadi terpaksa gw off dulu dan mengerjakan, soalnya barusan bokap baru bilang mau pake laptop juga, jadi kudu ngebut nih, minimal kerangka teori lah gw selese malem ini. Hopefully.

See ya! Good luck for your own paper and final test, guys!