Showing posts with label happy ending. Show all posts
Showing posts with label happy ending. Show all posts

Monday, June 30, 2025

Thank you H1 2K25~

Hi, guys! How yall doin?

Gw pengen banget ngeblog dari kemarin tapi ga tau mau nulis apaan~

Kebetulan hari ini adalah hari terakhir bulan Juni, which means hari terakhir paruh pertama 2025. Jadi, bagaimana kalau kita recap saja apa yang terjadi di semester 1? :)

Semester 1 feels like a roller coaster ride of emotion. There were ups and downs. Ada rasa seneng, bahagia, puas, ada juga sedih, kecewa, marah, gondok, jijik, kaget. Semuanyalah dirasain. 

Beberapa highlight semester 1:

- My last project in Errthing, Scandal 3 major success di bulan Januari. 

Gila sih suksesnya langsung di minggu pertama release dan terus naik di minggu-minggu setelahnya. Ini gw bangga banget karena 100% ownership project-nya di gw. Everything that is happening is my idea and under my supervision.

Alhamdulillah bisa kerja sama orang-orang baik di title ini, orang-orang keren juga yang semua bekerja dengan spirit dan hati yang sama. Shoutout to Zsazsa Utari (+ om Marco), Al Ghazali (+ Bunda Maia, Mas Amank, Mba Ithong), Ibnu Jamil (+ mas Indra), Poppy Sovia, tim Sky Films: bu Sonya, mba Debby, Azarya, everyone, thank you so so much for helping me throughout the campaign! <3

Gw inget saking suksesnya project ini gw sampe bingung mau nulis apa di weekly report karena setiap minggu isinya bragging, so many "what works", hampir ga ada learnings/"what to improve". :)))

Endingnya berbuah manis dengan pujian CEO di post mortem meeting which I quote: “Kalau Z*** M**** saya percaya sukses karena kontennya. Kalau Scandal 3 saya percaya sukses karena marketing-nya.” :)))

Terima kasih, Pak. 

Oh how the table had turned. Tahun lalu di meeting serupa beliau bikin gw mental breakdown karena title flop. Four months later beliau memuji gw… ketika posisinya saat itu gw udah apply resign. 

I had the classiest swan song ever with my departure from Errthing. :)

- Belajar ikhlas

Sebuah kata yang selama ini gw anggep biasa aja, sambil lalu aja, nggak pernah bener-bener memaknainya sampai akhirnya gw dihadapkan pada situasi dimana gw harus ikhlas, dan gw benar-benar melakukannya.

Full story here.

Wah, impact-nya luar biasa banget sih. I feel like I’m acquiring the next level of ZEN. 

Apakah gw udah mulai punya haki tipis-tipis karena ini? Hehehe~~ 

Sepertinya gw lebih spiritual juga tahun ini. Mungkin efek sholat eid di Istiqlal. Nyehehe~~

Belum kesampaian Itikaf di sana nih tapi, mudah-mudahan bisa tahun depan!

- Gold Investment

Another thing yang gw banggakan dari diri gw tahun ini: konsisten investasi.

Alhamdulillah kebiasaan invest di bulan ulang tahun yang dimulai tahun lalu bisa diteruskan tahun ini. Instrumen investasinya pun mulai beragam. Tahun ini mencoba emas. Well, ada unsur panic buying sih waktu beli. Nyehehe~~

Mudah-mudahan ada rezeki lebih tahun ini, kita beli lagi~ Udah punya langganan tokonya di Melawai Plaza!

- Wicked and Lady Gaga

Kunjungan back to back ke Singapore atas nama cinta terhadap musik yang bikin boncos mampus tapi masyaallah tabarakallah happy-nya masih berasa sampai sekarang. Such great food for the soul. 

Wicked udah pengen nonton dari zaman Idina Menzel belum di-casting jadi Elsa alias 20 tahun lalu!!!

Lady Gaga… tahun ini adalah tahun ke-17 gw menjadi Little Monster. 

22nya penantian panjang yang seemed very impossible before.. like.. Lady Gaga hampir ke sini tahun 2012 tapi batal~ Masih sedih kalo inget Gaga ga diterima di Indonesia karena sebuah konsep primitif yang bertentangan dengan value yang beliau bawa… 

But with the power of manifestation and patience, 22nya gw dapetin back to back dalam kurun waktu 2 bulan aja. Dalam kondisi state of mind gw yang lagi happy, lagi thankful, lagi enteng banget ga ada beban.. Di tempat paling aman, paling secure, paling deserved sedunia. Bikin pengalaman nonton 22nya 2x lebih enjoyable buat gw. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan…

Makasih bangettt 2k25!

- Orang-orang baiiiikkk

Last highlight yang ga boleh dilupain. Gw ketemu banyak banget orang-orang baik semester ini. Sebagian udah gw mention di atas, the rest ga akan gw mention semuanya di sini, lo buka aja arsip-arsip blog ini dari bulan Januari, ada semua di situ.

Intinya sih... temen-temen gw tuh nggak banyak, tapi semuanya orang-orang baik. Mereka yang ada buat gw saat gw lagi membutuhkannya. Mereka yang mendukung gw apapun kondisinya. Mereka yang tau apa yang terbaik buat gw. Mereka yang mau menerima gw apa adanya. Mereka yang nggak nuntut macem-macem ke gw. Mereka yang nggak melihat gw sebagai threat. Mereka yang memberikan gw kesempatan kedua, atau kesempatan-kesempatan baik lainnya yang sebenarnya punya mereka, tapi mereka membagikannya ke gw juga. Mereka yang mengelap air mata gw. Mereka yang bangunin saat gw jatuh. Mereka yang menanyakan kondisi gw sepanjang waktu. 

Sometimes I wonder what did I do to deserve friends like them.. T.T

Sehat-sehat ya, my angels. Thank you for breathing. <3


---

Now: ONTO H2! Let’s make the rest of the year count and FINISH STRONG!!! 
 

Sunday, June 22, 2025

The Greenest Forest

[arsip dari 8 Maret 2025]

Hi, guys! How yall doin?

Gw bikin tulisan ini udah lama. Ketika bikin ini 3 bulan yang lalu, gw belum memutuskan mau publish atau nggak, karena banyak risikonya. 

Now that it’s published, berarti risikonya tidak besar/tidak ada. Alhamdulillah.

This is the story of how I joined the most green-flag company in the whole wide world. :)




Okay so, gw baru saja menjalani proses recruitment sebuah perusahaan, kita sebut saja Awe—as in awesome, coz they are super awesome indeed. It’s been my dream to work with them.

Gotta tell you, ini adalah proses rekrutment paling manusiawi yang pernah gw jalani sepanjang karir gw. Period. 

Wah gokil sih gaes.

Oke, kronologi:

Tanggal 3 Feb gw dapet message di Linkedin dari headhunter yang berbasis di Singapore. 

Minggu itu, gw sibuk banget di kantor. Jadi baru sempet gw reply tanggal 10 Feb (wk, sorry~) yang mana ketika itu gw lagi izin sick leave. 

Dia ngajak call, gw jawab baru bisa 14 Feb—hari Jumat, ketika gw WFH, supaya lebih fleksibel. Dia bilang, ga bisa, dia harus reporting ke klien maksimal Rabu. 

But then I realized, lah kan sekarang lagi di rumah ya sick leave, hajar aja telpon sekarang.

Emang ga butuh persiapan?

Jadi gini gaes, posisi yang ditawarkan itu menarik, company-nya juga menarik banget, tapi hanya contractual/temporary basis. Sebagai karyawan yang selalu full time, jelas gw awalnya resistant. Membayangkan nganggur setelah kontraknya abis itu menyeramkan. Apalagi in this economy. 

Atas dasar ini, gw jadi ber-mindset, yaudahlah nothing to lose aja pas di-call. Toh ga bakal gw ambil juga kerjaannya. Call buat kenalan aja, buat bragging ke orang2 someday ‘eh gw udah pernah loh diwawancara Awe.’ Wkwk~

So we had a call on the same day. Dia menjelaskan scope pekerjaannya dan menekankan sekali lagi bahwa ini hanya kontrak. Bahwa banyak benefit yang tidak gw dapatkan seperti layaknya karyawan full time. Bahwa the only bargain yang bisa gw dapatkan di sini adalah gaji, yang mana dia akan bantu negoin ke Awe angka yang gw ekspektasikan. Kalo gw masih berminat, dia akan merekomendasikan gw ke Awe dan menjadwalkan interview.

Gw, dengan mindset nothing to lose, iyain aja.

“Ga bakal lolos ini mah.” pikir gw. 

Pertama, belum tentu gw do well in interviews. Gw udah failed berkali-kali, pernah gw ceritain di sini. Bahkan gw failed di saat udah punya persiapan yang paling matang sekalipun. Ngapalin Q&A sampai ngelotok, rehearse depan kaca sampai eneq sama muka sendiri, stalked and made a freakin binder about the company and the people--Amy Santiago style..

Entah kenapa sejak masuk Errthing tuh gw ciong banget urusan interview-interview gini. Jadi chance ini lolos kecil banget.

Kedua, karena ini cuma kontrak, leverage gw cuma di gaji, hence gw akan minta gaji yang lumayan—like 40-50% raise, supaya bisa nutupin benefit2 yang gw ga dapet. Biasanya sih ga bakal dikasih ya. Mentok kenaikan gaji antar company gitu cuma 30%. Waktu di QQ lumayan naiknya 35%. But that’s it, I don’t think it can go higher than that. 

Ketiga, si headhunter ngasih tau gw juga bahwa untuk posisi ini gw punya 2 saingan, dan di antara semua kandidat, notice period gw adalah yang paling lama—yakni 2 bulan, sementara yang lain 1 bulan dan immediately. Yang immediately gw rasa baru kena L deh tuh. Perusahaan butuh cepet, jadi pasti yang lebih dipertimbangkan adalah yang bisa masuk duluan.

But well kita coba dulu ajalah ya.

Jumat 28 Feb (pas lagi WFH, woohooo!) gw terjadwalkan untuk 2 interview: 30 menit dengan user A—cewek di Singapore di pagi hari, 30 menit dengan user B—cowok di India di sore hari.

Gw nervous, tapi ga nervous-nervous amat. Again, saat itu mindset gw nothing to lose. Jadi effort yang gw berikan biasa aja. Gw bahkan sehari sebelumnya masih ngurusin event sampai jam 9 malem—padahal in ideal scenario gw biasanya to the point cuti buat mempersiapkan big interview kayak gini. Wkwk~

Kali ini gw sans. Strategi gw cuma 2: 1) Stay chill, 2) Ngomong jujur apa adanya

Si headhunter juga memberikan 2 tips:
1. Ceritain pengalaman lo di bidang itu sebanyak-banyaknya >> untuk menunjukkan how you will bring value to the company
2. Tunjukkan bahwa lo very keen on the role >> siapkan jawaban sebagus mungkin dari awal untuk pertanyaan ‘kenapa lo mau role ini?’

Got it.

Dengan semua modal itu gw pede. 

Hasilnya?

FUCKING NAILED IT BITCHHHH YEAAAAHHHH

I nailed it in the rawest way possible.

How do I know I nailed it?

Interviewer-nya sendiri yang ngomong!

User A: “I think you are a GREAT FIT for our team.”
User B: “Gila Seeta gw sampai bingung mau nanya lo apalagi, ini wawancara baru 15 menit tapi elo udah kasih gw semua jawaban yang gw inginkan!”

:)))))))))))))))))))

Smiling from ear to ear. Nyengir selebar-lebarnya. 

Guess what?

Gw interview hari Jumat, hari Senin dikabarin bahwa gw diterima. :’)

Kadang tuh suka gitu ya, yang nggak direncanain, yang less effort, yang nggak ada ekspektasi apa-apa, MALAH DAPET!

Masya Allah Tabarakallah…

Lalu disuruh email: salary expectation & starting date.

Salary gw minta raise 55%, agak kurang ajar, tapi gw jelasin bahwa itu untuk meng-cover benefit yang tidak gw dapatkan sebagai karyawan kontrak. 

Starting date seperti yang gw mention sebelumnya, karena notice period gw 2 bulan, ya gw baru bisa masuk bulan Mei.

Lalu gw jelaskan juga bahwa gw ga bisa resign sebelum terima THR, karena berisiko THR gw ga dibayar kalo resign sebelumnya. I know by the law THR tetep harus dibayar, tapi Errthing kan… agak laen~ huff

Berbekal 3 statement ini, gw udah yakin mereka ilfil. Like.. siapa yang mau bayar gaji semahal itu dan nungguin sampai bulan Mei?

But guess what, mereka bersedia naikin gaji gw supaya nutup THR, asalkan gw bisa masuk lebih cepet. 

“We buy your time.”

W.O.W…

Are you fucking kidding me???

Oh man.. Here comes the most difficult part. Gw sempet bilang di postingan ini bahwa gw sedang mengalami HUGE DILEMMA, ya maksudnya adalah ini. 

I mean, awalnya kan gw ga niat ya, niatnya cuma kenalan doang. Gw ga nyangka sampai diterima dan diperjuangkan gini..

Gw ga mau gegabah langsung say yes, semua bibit bebet bobotnya tetap harus dipertimbangkan. Gw harus berpikir lebih keras, karena di balik semua keseksian tawarannya, ini cuma kontrak, I will be at risk when it ends.

Trying to be rational. 

Mulai list plus dan minusnya. Hasilnya? Easy win for Awe. Plus 15 poin, minus 4 poin. Wkwk~

Yaiyalah, Errthing isn’t in the same league as Awe. Kalah totallah bro!

Tapi gw ga mau membuat keputusan sendiri, karena bisa aja gw bias. So I called my best friends untuk mendapatkan POV lain. Menjelaskan kondisinya, baik buruknya.

5 out 5 friends mendukung untuk ambil. 

Ga ada satupun yang nyuruh gw bertahan di Errthing. Beberapa statement mereka yang berkesan:

“Daripada lo ga jelas di Errthing, bisa di-layoff kapan aja, at least Awe secure nasib lo setahun.”

“Itu kesempatan bagus banget, notable company, great culture, yang lo akan dapetin dari situ valuable banget. Gw yakin lulus dari sana kesempatan lebih terbuka lebar buat lo. Bahkan kesempatan untuk go international!”

“Seeta, gw pernah kerja sama lo dan gw tau banget kemampuan lo. Ga mungkin orang kayak elo ga dilanjut. Lo harus pede!”

“If it’s meant for you, it will be. Ikhlas aja, Seeta.”

Yang terakhir dari Mba Novieku tersayang dan sudah diabadikan di postingan ini. <3

Akhirnya gw memutuskan untuk ambil. 

Tapi masih mau nego starting date, karena mereka mintanya cepet banget. Sedangkan masih ada tanggungjawab besar yang harus gw selesaikan di Errthing. Gw ga mau pergi begitu aja. Gw mau ‘pisah’ sama Errthing in good terms, hence gw harus menyelesaikan tanggungjawab terakhir gw.

It’s my last contribution. 

Mereka minta gw masuk tanggal 14 April, gw bilang nggak bisa, karena hari terakhir di Errthing aja 15 April. Boleh ga gw napas dikit sebelum masuk? Gw nego masuk di 21 April. Enam hari break should be enough-lah.

Saat itu kondisinya gw udah ikhlasin semua, seperti yang Mba Novie bilang. Kalo emang kerjaan ini jodoh gw, pasti akan balik ke gw.

Dan… benar. :’)

Awe mau menunggu gw, on top of naikin gaji gw lebih besar dari yang gw inginkan karena mereka paham seberapa besar pertaruhan gw untuk ini.

Well, that's it. It's done. 

Udah deh, ga ada alasan lagi buat gw untuk stay resistant. 

Stupid banget kalo gw masih resistant dan menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Sumpah lo Awe, elo bener-bener meluluhkan hati gw. Aku paling ga bisa diginiin lho.. :’)))

Masya Allah Tabarakallah…

Berkah bulan suci Ramadan…

Ya Allah.. what did I do to deserve this??? T.T

Sekarang posisinya gw sedang menunggu kontrak untuk di-sign. Setelah sign, gw akan apply resign dan memasuki notice period.

Bismillah.

So it’s true what people have been saying.

Awe, you really are the greenest forest.

I am truly grateful. <3

—Fast forward seminggu kemudian—

Sudah apply resign. Ada sedikit bottleneck. Tapi insya auloh gapapa.

Nazar gw setelah apply resign: beliin semua OB donat. Sudah dilakukan juga. 

Bismillah. Semoga berfaedah.  

—Back to present time—

Begitulah cerita saya masuk Awe versi sejujur-jujurnya. :)

Siapapun elo yang baca postingan ini, it was never my intention to hide anything from you personally. The reason why I kept it to myself this whole time is simply to protect myself. It was a complicated situation. There were precedences. I was scared and worried about all sorts of things—when in reality I just took a job that was right for me. Hope you get where I’m coming from. :)

Sunday, May 25, 2025

LION CITY MAYHEM - 051825

Hi, guys! How yall doin?

Hari ini tepat seminggu setelah gw bertemu dengan seseorang yang sudah gw idolakan selama 17 tahun (and counting), Stefani Joanne Angelina Germanotta alias Lady Gaga.

Ini adalah kado ulang tahun terbaik yang gw berikan untuk diri gw sendiri sepanjang hidup gw.

Sebuah pengalaman yang sangat emosional. Lebih emosional daripada konser 2NE1. Di konser 2NE1 gw nangis sekali, di Gaga berkali-kali sampai ga bisa dihitung..

Well gimana ya, udah ngefans dari 2008.. Gw inget banget momen gw mulai ngefans sama Gaga itu barengan sama Bieber. 2008 was really a defining pop culture era!

Gw inget pertama kali suka Just Dance setelah denger di radio. Berasa lagu turun dari surga gitu, seru banget. Then I discovered Poker Face--yang sama gilanya. Langsung addicted juga. Kemudian dengerin 1 album, The Fame, lanjut The Fame Monster, lanjut Born This Way.. Ancurrrr bagus2 semua~ Jenius ini orang. 

Udah deh, ter-convert jadi Little Monster.

Sebenernya banyak momen di masa lalu yang hampir mempertemukan gw dengan Gaga. Tahun 2009, dia konser di Fort Canning Park, SG tepat saat gw sedang berkunjung ke sana juga. Tapi karena masih mahasiswa kismin, ga bisa afford tiket.. :’(

Tahun 2012 ada announcement Born This Way Ball dateng ke Indo, eh dicekal warga jadi batal~ Kemarahan gw dilampiaskan di sini

Lalu Gaga skip world tour bertahun-tahun untuk fokus project2 lain. Kalaupun world tour paling US-Europe aja, ga sampai Asia.

To be honest, beberapa album paska BTW gw ga begitu suka sih. Artpop sama Joanne, ga ada yang connect lagu-lagunya di gw. Susah gitu. Lagi burnout gw rasa dia pas buat dua album ini. 

Then Chromatica happened, album zaman pandemi. Baru deh ada yang connect lagi. Salah satunya Babylon—wah gw obsessed banget! Chromatica was a solid album! Walaupun Sour Candy lagu yang sama Blackpink itu unnecessary ya. Wkwkwk~

2024, Gaga mulai got back on her feet lagi, out of nowhere rilis lagu yang menang best duo performance di Grammy, Die With A Smile sama Bruno Mars. 

2025, OUT OF NOWHERE LAGI, tiba-tiba rilis MAYHEM! A FUCKING FULL ALBUM! 14 TRACKS, DROPPED, JUST LIKE THAT!

AND THEN! AS IF ITU BELUM NGAGETIN ENOUGH, GA SAMPAI SEMINGGU SETELAH RILIS ALBUM, BELUM JUGA GW MENCERNA SEMUA LAGUNYA, TAU-TAU ANNOUNCE WORLD TOUR KE SINGAPORE!!!!

Ambyar.

4 days, 2 months away, LION CITY MAYHEM!

Gw cerita di sini bahwa THR gw dirampok Gaga. 

Seneng sih, tapi boleh ga, ga usah se-ngagetin itu, mom? :’)

Lagian world tour mulai di Singapore instead of US-Europe tuh konsepnya gimana ya? Biasa Asia paling belakangan. Well, gapapa juga sih kita dijadiin prioritas. Hehehe~~

Well begitulah konteks sebelum kita bahas konsernya. Fyi, gw ga bakal review ya. Review gw akan sangat bias, walaupun menurut gw itu adalah konser terbaik dan ter-worth-it yang pernah gw tonton seumur hidup gw [tandingannya mungkin Beyonce suatu hari nanti]. 




Berikut adalah hal-hal yang terlintas di kepala gw selama menonton Lion City Mayhem 2025.

Lady Gaga bukan manusia!

One thing I realized dari awal konser. Lady Gaga ini kan sebuah karakter ya, yang diciptakan oleh Lady Stefani Germanotta The Great. Meaning dia aslinya ga gitu. Dia harus acting sepanjang waktu ketika menjadi Lady Gaga. 

I mean I get that most artists punya persona sendiri onscreen, yang beda banget ketika offscreen. Tapi ga ada yang bedanya ekstrim 180 derajat kayak Lady Gaga-lah… 

Gaga kan bedanya agak laen……

Putting up the whole act, with those insane characters, concepts, vocals, choreographies, music, arts, makeups, costumes, stages, and gimmicks...

She’s no human.

There’s no human like her.

Di konser Mayhem, dia bisa membawakan karakter Lady Gaga dengan sangat baik selama 2,5 jam konser, suara dan energinya stabil. Dia menampilkan ekspresi berbeda di setiap mood/lagu/arc, setiap movement-nya fierce—nyaris tanpa celah. 

Stage act—wah, agak laen. Bisa tiba-tiba bawa kastillah, kuburanlah, penjaralah..

Ada momen-momen kecil yang manis, ketika dia kembali menjadi Miss Stefani Germanotta. Ketika menyapa kita semua dengan ramah atau menunjukkan sisi fragile-nya.

"When I wrote Vanish Into You, I was so in love and so happy. I was thinking about what is that thing that you wanna say to somebody when you love them so much and I Love You doesn't feel like enough. I often feel like that when I'm on stage 

I believe this is Stefani, not Gaga. Hi, Stef! :D

Anyway, my point is, the fact that dia harus menjadi orang lain di panggung, atau dimanapun ketika Stefani Germanotta adalah Lady Gaga, itu effort-nya 2x lebih berat dibanding artis-artis lain. 

Dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk bisa menjalani 2 persona. Also, a strong willing to go on, to draw a legacy. 

For this, I give Gaga my utmost respect and love, because she’s doing it for us, her fans. 

Bukan kayak konser!

Rather than konser gw mengintrepetasinya sebagai: 
1) Massive Cult Ceremony
2) Uber-Chaotic Theatrical Experience

Karena beneran ga cuma musik yang ada di sana, guys. Hahahaha~~

Feels-nya kayak nonton teater. Kayak nonton Wicked yang kegilaannya dikali 20. Wkwk~

Ada 5 arc di sepanjang Mayhem:
- Of Velvet and Ice
- And She Fell Into a Gothic Dream
- The Beautiful Nightmare That Knows Her Name
- To Wake Her is To Lose Her
- Eternal Aria of The Monster Heart

Jujur walaupun udah jadi Little Monster 17 tahun, masih ga paham maksud arc-arc itu apa. Isi otaknya Gaga emang bukan untuk dicerna semua orang. Hahaha~

Tapi yang penting tetep menikmati setiap stage act-nyalah. Audio dan visualnya mantep banget! Makasih ya promotor Singapur udah bantuin Gaga bikin konser yang flawless. 

Die With a Smile (DWAS)

Not meant to sound religious, but God really works mysteriously. Tahun lalu Bruno Mars konser di Indo ga lama setelah rilis DWAS. Jadi pas banget momen lagu itu lagi ngetop-ngetopnya, bisa nonton live performance-nya. Such a wonderful opportunity. 

Menyaksikan betapa magis dan emosionalnya versi Bruno, gw berdoa, “Ya Allah, pengen denger versi Gaga juga..”

Ga sampai setahun kemudian doanya terkabul loh.. Amazing! 

Ambyar banget sih denger versi Gaga. As magical as versi Bruno. Improv lagi dia di beberapa nada. 

It was too short though. Yha cuma part-nya dia aja yang dibawain.

Mudah-mudahan di lain kesempatan bisa menyaksikan keduanya live bawain satu lagu full. Amien. 

Best songs and best performances

Salah satu strategi nonton Mayhem gw supaya pengalaman nontonnya maksimal adalah dengan tidak men-spoiler-kan diri dengan fancam. Ini bukan sesuatu yang normal buat gw, karena biasanya gw udah telen fancam satu konser sebelum konser mulai sehingga di hari H udah bisa tau kapan harus joget, kapan harus menggila, kapan harus ngonten, kapan bisa duduk, kapan bisa ke toilet, etc. 

Buat Mayhem, gw sama sekali tidak menonton fancam. Gw mau di hari H sekaget mungkin, se-speechless mungkin, se-melongo mungkin melihat performance Gaga.

And it worked. :)

Ancurrrrrr hampir di setiap stage semacam kena mini heart attack.

“EEEHHHHH~~”

“KOK???”

“BJIRRR”

“WTF???!”

Gitu aja diulang-ulang sepanjang konser.

Element of surprise-nya ada banget sih. Ini yang membuat Mayhem semakin layak dibayar mahal. Experience merasakan kebrutalannya Gaga itu untuk pertama kalinya. Unforgettable. New core memory created. <3

My personal faves from the performance: Perfect Celebrity, Born This Way, Die With a Smile.

My faves from Mayhem album: Perfect Celebrity, Disease, How Bad Do U Want Me, Shadow of A Man, Garden of Eden.

And that is all. :)

Go check out my IG post about Lion City Mayhem here

Bonus skit!

-Lovely interaction with lovely auntie in Cheers- 

Ceritanya Seeta punya koin recehan kecil SGD banyak banget di dompet, sampai frustasi mau diapain. Keluar hotel ketemu Cheers. Liat biskuit Nutella $1,45 each. Kepikiran beli 2 bayar pake koin semua. Eh, sampai kasir bingung sendiri ngitungnya~ Wkwk 

But then lovely auntie be like: 

“Here let me count for you.”

Nyaw.

Setelah bayar Nutella koinnya masih sisa banyak, auntie be like: 

“If you want to finish all coins let me count for you and find what you can buy with that.”

Nyaaaawwww 

Banyakkk bangettt orang baikkk. 

Sehat-sehat auntie~~

Terussss (belum selesai ceritanya~ wkwk) auntie nanya lagi: 

“Did you have fun at the concert yesterday?” 

Eh kok tau auntie???? 

“I also watched on YouTube this morning, very interesting ya. I think she’s a better performer than TS” 

Wkwkwk~~ Auntie!!! :D

-the end-

Saturday, April 19, 2025

Singapore April 2025 – Travel Diary

Hi, guys! How yall doin?

Gw liburan ke Singapore hari Sabtu-Senin kemarin. Liburan yang sangat singkat, tapi agendanya banyak. Kegiatan gw selama 3 hari itu bener2 padet merayep.

Sabtu, 12 April

- Ngejar flight jam 7 pagi, berangkat dari rumah jam 3:30 pagi. 

- Sampai di Singapore jam 10 pagi, zombie mode banget langsung menuju hotel di daerah Bencoolen naik MRT, 14 stop dari Expo.  

- Ga sempet berlama2, abis drop koper langsung menuju MBS buat ngejar Wicked naik taksi, karena males jalan ke MRT. Panassss 

- Jam 12 udah sampai MBS, laper berat, but no time to lose, prioritas sampai sana adalah FOTO-FOTO di backdrop luar sebelum rame orang (pro tips!). 

- Lanjut lunch dan ngaso sampai jam 2 Wicked mulai

- 13:45 menuju ke theatre, niatnya mau beli merch dulu sebelum nonton, tapi antrean sudah mengular! Mana sempet ada masalah tiket lagi yang bikin kita ga bisa masuk~ Kata gw mah ga usah beli tiket via Klook. Beli di platform resminya aja semacam Ticketmaster, gaes. Alhasil beli merchandise baru bisa pulangnya. Untung belom abis~

- 14:00 Wicked mulai. It was awesome. Agak ngantuk dikit di tengah-tengah, sempet lost juga ceritanya sampai dimana. Tapi musical numbernya bikin jelek. Sedikit ga hoki kita dapet Elphaba standby, jadi moment bailing notes di Defying Gravity agak kureng. Ekspektasinya kan setara Idina Menzel ya. Tapi terbayar dengan Glindanya yang super duper lucu. Overall tetep worth the money. 

- 17:00 Wicked selesai, finishing foto-foto di spot dalem. Niatnya sih abis itu mau jalan-jalan sebentar di sekitar Merlion sambil nunggu dinner time, tapi ujan. Huff.

- Dinner time gw berpisah dari rombongan karena janjian ketemu Bone. Dijemput di City Hall MRT lalu kita dinner di Aburiya Robertson Quay. Mam daginggg wuenakkk~

- Sebenernya ketemu Bone itu pengen serah terima sepatu sendal Docmart yang gw titip beliin. Yes, yang pernah gw bahas di sini. Akhirnya kumiliki juga via Bone karena di Singapore diskon cuma $115 ajahhh. Sedangkan di Indo masih 2,7jt. Sungguh ekonomi yang tidak stabil. Wkwk~ Niatnya sepatunya dibawa Bone pas dinner tapi doski LUPA! Jadi kita ambil ke rumahnya deh di Bukit Merah. Gapapa. Kangen juga gw sama rumahnya Bone.

- Main di rumah Bone bentar sampai jam 9:30, baru pulang jam 10an, landing di hotel jam 11. WHAT A LONG LONG DAY! Sampai kasur langsung tempel koyo di kaki. Thank God hari itu jalannya ditotal cuma 15rb langkah. Jadi sebenernya ga pegel-pegel amat. Of course shoutout also to my On Cloud Cloudflow 4 yang very friendly to my feet dan berhasil menopang kakiku dengan baik sekali seharian full. <3

Minggu, 13 April

- Sebenernya kita tuh punya itinerary yang cukup solid selama di SG, di antaranya mau ke Haji Lane, Chijmes, Peranakan House di Joo Chiat Road, dll. Tapi banyak yang ga kesampean karena HUJAN! Huff~

- Itinerary Minggu harus dikoreo ulang. Paginya kita ke Orchard nyari sarapan. Pengen ke Toast Box di Paragon tapi ampun deh udah ngiterin mall-nya 2x ga nemu2, akhirnya ke Tiong Bahru Bakery cabang Tangs yang super pricey~

- Lalu mampir Adidas di Orchard. Naksir berat sama jaket Stella McCartney warna ijo-kuning muda. Tapi kok $250?! Sungguhlah in this economy gw bener2 harus nahan semua hasrat belanja~ 1 SGD udah 12,500++! Pentingkan kebutuhan primer: MAKAN! Duit larinya harus buat perut!

- Sebelah Adidas, Apple Store banget! Udah liat & megang iPhone 16 Pro yang memang akan gw beli pada akhirnya karena si bobachan udah harus pensiun. Hix.. Sebenernya bisa aja beli di sana, lalu refund GST.. Tapi nanti adegan lagi ngurus IMEI~ Nambah lagi duit bea masuk, PPN, PPH, dll. RIBET BGT! Doa gw semoga iPhone 17 cepet launch jadi 16 harganya turun.

- Selagi di Apple juga liat-liat Apple Watch yang ternyata ga semahal itu ya. Versi SE masih 3 jutaan. Tapi beli di Indo ajalah. Belum butuh2 amat sih, cuma males aja kalo salah kostum pas lari di GBK. Yang lain pada pake Smartwatch, gw sendiri pake Swatch..

- Dari Orchard gw berpisah dari rombongan buat ketemu Bone karena kita mau mengunjugi sebuah tempat rahasia. Ga bisa gw kasih tau namanya, but here’s a sneak peek:




- Sebelnya tuh ujan ga berenti2 jadi kita sempet ketahan ga bisa jalan lumayan lama. Tapi managed ke Joo Chiat Road sorenya dan foto2 di Peranakan House yang viral dan mural-mural setempat. Pro tips: biar foto2 bagus mending bawa DSLR deh. Kamera iPhone ga mempan.

- Di Joo Chiat juga masuk Cold Storage (semacam Indomaret) kecil dan nemu my favorite snack The Golden Duck Seaweed Tempura rasa Chilli Crab! Ini jarang banget ditemukan btw, bahkan di supermarket besar pun. Langsung kalap ambil 3! IMO the chilli crab is better than the mala one. 

- Abis dari Joo Chiat kita ke Chijmes karena ada eskalator viral tempat orang2 tiktokan. But alas, sampai sana ternyata mati! Langsung turn off. The sole reason kita ke Chijmes ya buat si eskalator.

- Karena masih terang, Bone kemudian mengajak gw ke Marina Barrage. Ini sebenernya bendungan, tapi dikemas sedemikan rupa sehingga pewe untuk dijadikan tempat piknik/hangout. Lumayan spacey dan ada jogging track jadi orang bisa sambil olahraga juga. Pengen banget sih jogging, tapi saat itu posisinya udah 20rb++ langkah ya, jadi kita jalan aja. Wkwk~

- Puas foto2 di bendungan, kelaperan, lalu kita ke Maxwell hawker buat dinner. Napak tilas. Dulu ke sini bareng anak2 Dian abis biztrip. Good ‘ol times.

- Abis dinner pulang dianter Bone naik taksi sampai hotel, karena udah ga kuat jalan. Hari itu udah 21k langkah aja bro! Sekaligus perpisahan sama Bone karena Senin udah ga ketemu lagi. Tapi bakal ketemu lagi bulan depan karena gw ke SG lagi nonton Lady Gaga. See you next month, Bons!

Senin, 14 April

- Bangun pagi banget, check out hotel, dan menuju Sentosa buat Harry Potter Visions of Magic. Sebuah keputusan last minute, tadinya ga mau karena mahal. But then harga tiketnya per hari beda. Karena kita datengnya hari Senin, hitungannya low season, jadi harganya lebih murah, $53 aja. 

Dari hotel ada bus langsung ke Vivocity. Kita sarapan dulu di Food Republic lalu naik cable car ke lokasi di Forum, Resort World Sentosa. Kita kepagian, jadi foto2 dulu di depan globe-nya USS. Fyi, Senin pagi jangan dikira USS sepi ya, RAME PUOL kayak cendol. Jadi inget 2 tahun lalu sama Bone pun kita sengaja ambil hari kerja, dengan harapan lebih sepi, MANA ADA~ Paling cuma bisa 7 rides waktu itu, kelamaan antre. Fixlah next kalo mau ke sini WAJIB FAST TRACK!

Pukul 11:00 udah bisa masuk ke Harry Potter Visions of Magic yang… bikin nostalgia sekaliii. Udah lama banget detach sama Potterworld, sedikit-sedikit lupa. Jadi surprise-nya ada banget ketika diingatkan lagi sama important places from the series kayak The Chamber of Secret, Grimmauld Place, Ministry of Magic, Knockturn Alley, dll. 

Gw ada banget lupanya pas di Knockturn Alley, lupa nama toko barang antik tempat Voldemort pernah kerja waktu muda. Borgin and Burkes, that’s the name. Selama di Knockturn Alley nyari2 Borgin and Burkes ga ketemu2.. Karena ga semuanya di copy paste dari buku/filmnya sih.

Kita masing2 dikasih tongkat sihir pas masuk. Bisa nyala ujungnya, yang konon kalo diarahkan ke beberapa object bisa ‘menyihir’ sesuatu,atau mengeluarkan efek gitulah. Tapi, tongkat gw failed mulu. Ckck~ Baru berfungsi ketika terakhir-terakhir mau keluar, melawan ke Devil’s Snare. Baru bisa tuh tongkat~ Udah kelamaan jadi muggle keknya gw…

Petualangan di Harry Potter Visions of Magic berakhir dengan mencoba Butterbeer (manis banget, not my liking~) dan membeli merchandise, yang mana gw happy banget karena dapet cardigan Ravenclaw super keceh!!! Udah lama banget pengen punya identitas Ravenclaw. Sebenernya ngincer varsity jacketnya. Tapi udah cukup seneng nemu cardigan kece! Can’t wait to wear it!!

- Abis dari Harry Potter, quick maksi di Vivocity, lalu tanpa babibu langsung balik hotel, ambil koper, cabut ke airport karena ngejar flight jam 6 sore

Udah deh segitu aja travel diary-nya. Very short trip, but managed to do a lot of things. For me personally, it was a resign trip yang sudah gw tunggu-tunggu sejak dulu, jadi lebih bermakna. Bahagianya berlipat ganda. 

Nevertheless, gw tidak suggest resign trip sebelum last day ya guys. Wkwk~

Sumpeh gw Senin tengah malam balik dari Sg, Selasanya last day, harus berpisah sama warga dalam wujud setengah zombie. Can’t feel much emotions coz I was too tired~~ 

Oh well..

Alright segitu aja. Gw lagi nervous karena minggu depan akan memasuki hidup baru yang… quite wild. Hidup baru yang insya Allah membawa banyak faedah untuk masa depan gw. Amien..

Gw nervous mampus, tapi at the same time excited juga. Ini the same feeling kayak pas mau kuliah S2 di Melbourne. Takut, karena dunia yang bener2 baru, jauh dari rumah, sendirian. Tapi excited juga sih.

Bismillah semoga semua lancar tanpa halangan yang berarti. 

Terima kasih Tuhan atas berkatMu yang luar biasa. 

Sunday, June 9, 2024

Jadi Dosen Lagi!

Hi guys! How yall doing?? 

Akhirnya Juni, gaes! Seneng deh Mei yang melelahkan itu berakhir juga. 

As promised di sini, gw mau cerita soal kali kedua menjadi dosen. Uhuuuyyy~~ Been lookin forward to this post since agesss~~

Yes, I’ve just finished my 2nd round of teaching/lecturing in the university. 

Background story-nya masih sama, gw join Praktisi Mengajar, kali ini Batch 4. Bedanya sama Batch 2 yang gw ikuti tahun lalu, batch kali ini gw bukan dipinang, tapi meminang. Jadi gw-lah yang meminang kampus dan matakuliahnya.

Bukan berarti ga laku dipinang, in fact yang meminang gw banyak banget, more than 10! Tapi gw pengen banget mengajar this one particular course, namanya Komunikasi Digital (KD). Kayak… keren aja gitu. Wkwk~

Kebetulan masih di kampus yang sama dengan tahun lalu, sebuah kampus swasta di bilangan Jakarta Timur—tidak bisa gw sebut namanya, sorry. Kalo penasaran japri aja. Gw memang mengincar kampus ini supaya ga usah adaptasi lagi. More about this later! 

So yeah gw meminang matkul KD ketika pendaftaran Batch 4 dibuka sekitar bulan Maret. Lalu harap-harap cemas lolos atau nggak karena lama banget dikabarinnya. Waktu itu gw udah mau berangkat ke Europe pula. Kan ga lucu kalo pengumumannya pas gw di sana dan tiba-tiba udah harus ngajar~

Gw tungguin lama sembari ngecek2 IG Praktisi Mengajar (PM) in case ada update. Tapi mereka diem-diem aje~ Di kolom komentar banyak juga praktisi yang senasib sama gw, digantungin ga jelas~ Sampai akhirnya ada komen di sebuah postingan yang menyatakan bahwa sebenernya hasil seleksi udah ada, PM emang belum announce aja. Tapi bisa ditanya langsung ke dosennya. 

Jadi sebelum berangkat ke Europe gw whatsapp dosennya. Untung nomernya ada di dashboard. 

“Bu, saya lolos nggak?”
“Lolos, kelas pertama 22 April ya.”

Mateng gw. Itu kan baru balik dari Europe banget~ Gimana ceritanya nyiapin materi kuliah dari sana?? Laptop aja ga bawa~ Lagian aku ga mau kerja pas liburan……

“Bu, kalo saya mulai 29 April boleh ga? Saya… sedang di luar kota.” (Wkwk)
“Boleh. Nanti untuk mengganti kelas yang ibu tidak hadir akan ada kelas pengganti ya.”
“Siaaaappp~~”

Alhamdu. Untung dosennya baek.

Alright! Literally sepulangnya dari Europe gw langsung tektokan sama dosennya. Beliau kasih modul dan RPS, yang mana di dalamnya ada daftar topik2 yang harus gw bawakan yang mana... lumayan susah, gaes. :’)

Kalo lo anak kom, ibaratnya gini. Gw tuh anak jurnal, tapi disuruh ngajar matkul komed alias komunikasi media, yang isinya riset, analisis, kritik, kajian, dll yang harus mikir banget. Wkwkwk~~

Untungnya kapasitas otak gw besar ya, jadi masih bisa di-tackle-lah. Hehehe~~

So yeah, sejak saat itu gw praktis ga punya weekend lagi karena waktu weekend selalu dipakai untuk bikin materi kuliah. 

Yang beda dari tahun lalu, kali ini kuliahnya sepenuhnya offline. Yup, gw harus dateng ke kampus setiap Selasa jam 8-10 pagi. Terdiri dari 2 bagian, sejam pertama kuliah by dosen (gw presentasi), sejam kedua mahasiswa praktek & presentasi. 

At first I was like…… jiahhh~~ Boncos deh~ Dahlah bayarannya ga seberapa, kudu spend ongkos pula~

But turned out, ngajarnya itu sendiri, membuat semua effort yang gw keluarkan jadi worth it, karena: IT WAS SO MUCH FUN!

Dan yang menjadi contributing factor to the fun is none other than… MY LOVELY STUDENTS! <3 

Oh my.. Where do I start?

Tahun lalu ketika gw mengajar mahasiswa kampus tersebut, mereka tuh pasif banget. Well part of it mungkin karena kelasnya online ya, jadi pada mager. I barely felt any passion from them. Bahkan ketika kuliah offline di salah satu pertemuan, the class was dead~ Padahal waktu itu temanya cukup fun: copywriting, yang mana abis kelas langsung praktek dan presentasi. Kan seru ya?

But nope, apparently for them it wasn’t fun. Karena sama-sama ga antusias juga pas praktek dan presentasi. So gw berkesimpulan “oh mahasiswa kampus swasta tuh pasif ya karakternya, ga aktif kayak di kampus negeri" Seinget gw anak2 UI aka temen2 gw sendiri tuh kalo di kelas banyak yang bacot! Wkwk~

Makdarit di kelas kedua ini gw ga ada ekspektasi apa-apa buat mahasiswanya. Ah paling mereka bakal pasif juga, pikir gw. 

Turned out kebalikannya, mereka aktif banget! Luv!!!

Jadi untuk kelas kali ini, karena matkulnya komed, gw emang ga mau full sejam ngajar itu isinya gw ngebacot doang ngejelasin teori. Gw pengen ada diskusi, untuk memastikan mereka udah bener2 ngerti atau belum. Jadi di materi tuh selalu gw selalu selipin beberapa slide yang isinya pertanyaan diskusi, lalu gw lempar ke mereka di kelas.

Gw paksa ngomong deh pokoknya. Kalo ga ada yang mau ngomong, gw tunjuk. Kalo udah ditunjuk masih ga bisa ngomong juga, gw pancing-pancing. Pokoknya harus ngomong!

And it worked! Yeay seneng deh! Mereka semua mau menyuarakan pendapatnya. Walaupun singkat-singkat, ga penting, ga berbasis data, ga lengkap, terbata-bata, ragu-ragu, permukaannya doang, IT’S OKAY! Yang penting ngomong, karena itu membuka wawasan dan membuka pintu kreativitas dan pengetahuan! 

Di sinilah peran dosen menjadi sangat penting. Harus bisa gimana caranya mengapresiasi setiap pendapat yang masuk dan melengkapinya/menyempurnakannya/mengelaborasinya sehingga menjadi statement yang solid. 

This is a challenge for me, but it’s a feel-good challenge! Proses menyempurnakan pendapat mahasiswa itu seru banget buat gw, karena mengasah kemampuan analisis dan critical thinking gw juga. Gw dituntut untuk mengembangkan sebuah ide yang masih raw banget menjadi sesuatu yang make sense dan gampang dimengerti. Idk about you, but for me ini seru banget sih!

Apalagi setelah disempurnakan, statement itu bisa memancing opini lainnya, sampai akhirnya satu kelas bersuara, menciptakan diskusi yang sehat. I love it!!!

GOSH I LOVE BEING A DOSEN! :D

This moment between me and my students discussing idea after idea was truly remarkable. Something I look forward to every Tuesday, karena di momen inilah gw healing. :”)

Rasanya tuh beda banget sama berdebat atau bertukar pikiran sama orang kantor deh. Yang ini lebih refreshing gitu. Mungkin karena lawan bicaranya anak semester 2 kali ya, yang pola pikirnya masih raw banget dan mereka ga ada intention-intention tertentu ketika berpendapat. So refreshing, man!

Gw hepi banget sih setiap Selasa pagi. Berasa healing deh. Teaching is healing!

Temen-temen kantor pun notice itu, mereka bilang tiap Selasa gw glowing. Hahaha~ 

Nah karena gw sama mahasiswa2 ini sering mengobrol di kelas itulah, kita jadi deket. Ga butuh waktu lama buat gw hapal nama setiap mahasiswa di kelas itu. Gampang banget. Di minggu ke-3 bahkan udah mengenal karakter2 mereka. Mana yang bawel, yang lucu, yang tengil, yang rajin, yang suka becanda, yang kuliahnya niat, yang ga niat, yang sering telat, yang diem aja, yang punya bakat-bakat unik, dll. Gw hapal semua.

Salah satu tugas praktek di kelas kan gw suruh bikin personal branding. Di situ gw juga mengenal mereka lebih dekat dan menemukan fakta bahwa… gile anak-anak jaman now walaupun masih kuliah udah pada kerja wooyyy~~

Ada yang freelance jadi fotografer, talent iklan, agen asuransi, penulis lepas, sales mobil (yes! For real!), programmer, dll.

Gw zaman kuliah mana ada kepikiran nyambi kerja~ Lha wong ikutan organisasi di kampus aja mager~ Thank God kemageran saat kuliah itu gw redeem abis-abisan di karier. Seeta 17 tahun lalu pasti bangga liat Seeta yang sekarang. Tapi Seeta yang sekarang pasti tetep malu kalo inget kelakukan Seeta 17 tahun lalu. Wkwkwk~

Anyway, sayangnya kebersamaan gw dengan 15 orang generasi cemerlang penerus bangsa ini sudah berlalu. :”)

Selasa kemarin adalah hari terakhir gw mengajar. Hixxxx~~

Berat rasanya, gw belum pernah merasakan this kind of attachment sebelumnya. Kayak kakak punya adek banyak banget yang semuanya manis-manis. Suddenly harus berpisah, dan setelahnya kita akan menjadi strangers lagi..

So di saat terakhir gw minta foto bareng sama mereka, supaya at least I will remember their faces.



But guess what, to my surprise, mereka nyiapin sebuah PERFORMANCE buat gw!!! Adegannya yang cowok2 tiba-tiba maju ke depan, baris berjejer, dan satu-satu kasih very sweet remarks buat gw~~ 



Yaoloooo~~ Monangisssss~~ The feeling is mutual!!!

Guysss if yall read this, thank you so much!!! Love you all!!! <3 <3

OMG… Gw tidak pernah menyangka akan se-faedah ini sih ngajar kali ini. I thought it would be just another business as usual, but turned out, it became something really special. <3 

I love the campus as well! Walaupun sepi, udah berasa semakin homey sekarang. I love the classroom. I love the multimedia lab tempat kita praktek dan presentasi—walaupun komputernya sering error. Wkwk~ 

Oiya sebagai dosen tamu tuh gw sebenernya dapet fasilitas kampus juga. Laptop gw udah di-setting supaya bisa pake wifi mereka. Gw dapet ruangan juga sebenernya. Kalo ga harus WFO, itu ruangan bisa gw pake sepanjang hari. Sayang abis ngajar harus langsung cabs ke kantor. Huff…

Secara lokasi juga. Beuh gw cinta banget banget Jakarta Timur. I’m East over South any day any time, man! Kayak ga kerja gitu lho, kayak di rumah sendiri. Perjalanan ke kampus naik Gocar setiap Selasa pagi turned to be something I look forward to. Ketika masuk tol dalam kota malah ke arah Tanjung Priok instead of Semanggi tuh LOPH BANGET SIH! Udah ga macet, perjalanannya cepet, pemandangan anti mainstream, sampai kampus disambut mahasiswa lucu-lucu. Life is goooooooddd~~~

Alright postingannya sudah cukup panjang ya, it’s almost midnight so let’s wrap this post with a letter to my KD class

**

Thank you Praktisi Mengajar for giving me this meaningful opportunity. 

Thank you to ibu dosen pengampu, mahasiswa, and kampus for accepting me and letting me be part of your beautiful community. 

Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat, dan semoga bisa ketemu dan mengajar lagi di lain kesempatan.

Semoga walaupun presiden dan kabinet mau ganti, program Praktisi Mengajar tetap berjalan. I would love to do it again!

XO, 

-S