Showing posts with label dream. Show all posts
Showing posts with label dream. Show all posts

Monday, August 11, 2025

Banyak Mau – Part One

Gw lagi banyak mau nih~ Tapi ga jelas, semua cuma scrap of ideas di otak, ga di-list secara nyata, ga dibikin skala prioritas, dan ga punya visi/strategi gimana mencapai semua itu. Padahal resources-nya (duid) terbatas~

Gw coba list deh, biar jadi friendly reminder juga untuk bisa achieve.

1) Pengen les renang, karena pengen punya diving certificate supaya bisa conquer the fear of the sea. Laut itu the next fear yang ingin gw kalahkan, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan fear of heights dan fear of pain.
 
2) Pengen les nyetir. Believe it or not sejak SMA gw udah les nyetir berkali-kali tapi ga pernah di-practice akhirnya lupa terus. SIM di dompet udah expired dan nganggur karena ga pernah dipakai. Kasian. Motivasi bisa nyetir adalah supaya bisa bikin konten lip-sync sambil nyetir di TikTok. Wkwk

3) Pengen berotot. Baru-baru ini gw menyadari tangan gw yang minim daging dan otot ini udah mulai bergelambir tipis. Wah, langsung insecure, bro! Tapi gw malesss banget nge-gym! Gym is not my thing. Gw kalo committed nge-gym harus pakai PT, otherwise gw bingung sendiri make alat-alatnya~ Ada ga sih cara melatih otot tanpa harus pake equipment gym? Kenapa sih yoga/lari ga bisa bikin otot? 

Nazar kali ya? Kalo tahun depan masih di Awe, kita sign up gym di PCP. Ok. Catet ya.

4) Pengen pakai braces. Wah ini dari zaman kapan tau, harusnya pas pulang dari Melbourne langsung pakai. Tapi mahal kan waktu itu belom bisa afford~ Sekarang udah bisa afford sih, tapi pengeluaran untuk hal-hal yang lebih penting lebih banyak~ Gw ga tau braces ini ada di prioritas nomor berapa. Huff

5) Pengen punya luxury designer bag. Sebenernya kan secara konsep gw cuma pakai tas Kanken ya, dan sekarang gw udah punya 11 tas Kanken untuk berbagai macam kebutuhan. Tapi ada satu situasi tas Kanken ga bisa dipakai: wedding. WKWK.

Gw selalu bingung pakai tas apa kalo dateng ke nikahan. Selama ini selalu pinjem tas nyokap tapi karena bukan Kanken, it feels wrong. So I decided to get myself one luxury bag yang bisa gw pakai seumur hidup. 

Gw udah pernah mention di sini bahwa gw naksir Chanel Coco Handle Bag. Rasa itu belum berubah, sampai sekarang masih cinta. Unfortunately, kondisi dompet juga belum berubah (ouch!). Yha prediksinya kan 2-3 tahun baru bisa afford..

But the needs are getting urgent, can’t wait for another year ~ Jadi harus re-strategy. Either beli pre-loved atau pivot ke brand lain, yang mana second of my choice is YSL Envelope Shoulder Bag. 




Harganya setengahnya Chanel.  Coba ya kita pikirkan masak-masak. 

Masih banyak lagi yang gw pengen, nanti kita bikin part 2 deh. Sekarang gw laper, mau makan. 

Ciao!
 

Sunday, December 29, 2024

People Manager

Sebuah posisi di perusahaan yang selama ini gw hindari karena tanggungjawabnya besar. Belum ada yang menawarkan juga sih kebetulan. Nasib~ :p

Kenapa gw menghindari jadi people manager? Karena jabatan itu tidak hanya bertanggungjawab untuk pekerjaannya, tapi juga untuk nasib bawahannya. 

That’s… scary~

Nasib orang ada di tangan lo. Semacam Tuhan… hiii…

I mean, I worked with a lot of people managers my whole career, of course, they are practically my bosses. Seringkali ketika gw jenuh kerjaan, merasa stuck, burnout, overload, zona nyaman, ga naik-naik jabatan/gaji, ga dapetin hak sebagai karyawan sebagaimana seharusnya, whatever masalah karier yang gw alami, pasti yang bakal gw salahin duluan adalah bos~

Dulu gw ga pikir panjang kalo mau nyalahin bos. But as I grow older and wiser, I try to put myself on their shoes and I realize… ya ampun, kasian banget ya orang-orang ini disalahin, diomongin yang jelek-jelek, disumpah-serapahin, dibenci sama orang-orang yang nasibnya ada di tangan dia~ Sama orang-orang yang harus dia temui dan pimpin setiap hari~

Gila.. Ga berkah banget hidupnya..

Padahal mungkin bukan kemauan dia juga hal-hal tidak mengenakan itu terjadi pada kita~ Mungkin beliau hanya menjalankan titah bos yang lebih besar lagi, atau dia harus mengikuti policy perusahaan.. Many reasons yang ga dijelaskan ke kita~

Well ada juga sih kasus shitty bosses, ngl, bos gw di Dian dan XXXXX itu masuk ke kategori ini. Bos di Errthing present tense juga. Hahahaha~~

Banyak orang yang dipercaya jadi people manager oleh perusahaan, tapi sebenernya mereka belum layak untuk jadi people manager. 

Entah leadershipnya belum mateng. Atau masih struggling dengan dirinya sendiri sehingga nggak bisa ngatur orang. Atau BU alias butuh uang alias on survival mode sehingga lebih mentingin dirinya sendiri dibanding bawahannya. Atau egonya ketinggian--punya kebutuhan untuk ‘rise to the top’ sendiri, diagung-agungkan sendiri. Atau nggak punya emotional intelligence [ga punya hati alias jahat]/intellectual intelligence [ga punya otak alias stupid]. Atau punya gangguan mental kayak anxiety disorder. Many many reasons orang ga layak jadi leader, the list goes on and on and on~

Bos XXXXX, karakternya plin plan, bentuk otaknya kayak labirin, sering no clue jalan mana yang harus diambil. Labil kayak bocah, dikit-dikit ngambek. Kalo ngambek, suka nyinyir kayak anak abege. 

Bos Dian, ambisius ga jelas. Mau punya winning team tapi melakukannya dengan cara-cara yang melawan sistem. Nge-push bawahannya sampai titik darah penghabisan. Orang-orang literally burnout depan mata dia, dia malah tutup mata. Suka main favoritism pula.
 
Bos Errthing, wah ini list dosanya lebih banyak dari Doflamingo, kalo disebutin satu postingan ini cuma ngomongin dosa dia doang. Wkwkwk~~

Anyway, I’m fine, don’t worry. Bekerja di bawah people manager yang agak laen gw anggap sebagai risiko pekerjaan aja. Hehehe~~

Baper sih pasti ada, tapi ga long term-lah, paling sehari dua hari hilang. Gw malah sekarang lebih mempertanyakan kenapa ya mbak atau mas itu begitu? Apa yang terjadi di otaknya sehingga dia begitu? Apa yang dia pertimbangkan? Kenapa dia memilih A instead of B? Apa backstory-nya? Apa pengalaman hidup dia yang menyebabkan dia seperti itu? All these sorts of things yang malah muncul di otak gw instead of hati gw memutuskan untuk baper~

Well, mungkin memang harusnya kalo bos lagi agak laen ga usah hati yang bergerak ya, cukup otak. Hati diem aja.

Anyway… Di ujung tahun 2025 ini, gw reflect back on my experience on being a ‘people manager’—not the actual one, but I have actually been leading a lot of teams—project-based or ‘accidental’/‘task force’ kinda team, and I think I’m actually not bad as a leader. 




I think I have pretty good leadership. Part of it karena gw punya role model leaders yang perfect, yang bisa gw replicate semua perilaku, tindakan, dan wisdom-nya. Duh, I used to work under Albus Dumbledore—someone who can be the prime minister of Singapore if he wanted to. Banyak banget yang gw pelajari dari beliau.

Setelah Albus Dumbledore gw juga pernah kerja di bawah si botak dari negeri Jiran yang walaupun gayanya sok asyik, tapi harus gw akui dia leader yang baik juga. Dari dia gw belajar manage up(per management).

Gw juga pernah kerja hampir 3 tahun di bawah Minerva McGonagall alias Mba Novie sayangku cintaku yang sudah terpisahkan dariku.. (T.T) Dari beliau banyak banget juga yang bisa gw pelajari dan ambil.

Another part karena gw punya kebiasaan baik untuk menerapkan compassion dan empathy terhadap orang-orang yang working closely sama gw. Gw percaya seseorang bersikap begini atau begitu, pasti ada alasannya. So I’m trying to be put myself on their shoes. Mencoba mengerti. 

Caranya gimana? I listen. I believe we have two ears and one mouth so that we can listen twice as much as we speak. Dengan mendengarkan, kita akan memahami. Dengan memahami, kita lebih tau dan yakin apa yang benar dan salah, dan apa yang harus kita lakukan. 

Kebiasaan lain yang mulai gw terapkan adalah memberi apresiasi. Hal simpel tapi sering dilupakan oleh leader. Mereka kadang lupa sesimpel bilang ‘good job’ aja udah life-changing buat bawahannya. Let alone apresiasi yang lebih seperti promosi atau memberi hadiah atau mentraktir makan. You know, just to make the team happy.

Another leadership quality yang gw punya adalah: mentorship. God I love mentoring. I love teaching. Gw suka berbagi ilmu. Gw udah 2 tahun jadi dosen dan selalu hepi kalo lagi ngajar. Menurut gw ilmu itu nggak akan berguna kalo nggak dibagi. Gw hepi kalo bisa berbagi ilmu, tambah hepi kalo tau ilmu yang gw bagi ternyata berguna buat murid-murid/colleague-colleague di masa depan. “Kak, aku ikutin/praktekin yang kamu bilang, and it works!” Ooh.. Melihat mereka bertumbuh dan berkembang karena ilmu yang gw bagi.. Such a rewarding experience. <3

Also, gw sudah mulai membiasakan diri untuk making informed decision. Decision making can be tricky, tapi bisa juga kita trick back, caranya adalah dengan stay informed. Apa aja hal-hal yang akan come along with the decision, what’s the risk, pikirin dan antisipasi dari awal. Dengan begitu, decision making bisa lebih yakin dan ga usah khawatirin risikonya. 

Kalaupun keputusan yang gw ambil salah, ya gw akan bertanggungjawab sepenuhnya. Nggak akan kabur. 

Gw Alhamdulillah bukan orang yang ga punya pendirian ya. Bukan orang yang ‘terserah’-minded dan selalu bisa memilih hitam atau putih, nggak pernah abu-abu. Jadi, decision making buat gw bukan sesuatu yang susah. Yang susah adalah bagaimana menjadikan itu informed decision making. Makdarit, harus effort lebih untuk mempertimbangkan segala sesuatunya. Jangan panik, jangan reaktif. 

Anyway, kenapa gw tiba-tiba ngebahas people manager ini karena kemarin baru ketemuan sama Elia dan Apree—2 bestie dari SD yang udah jadi people manager duluan. Elia manages a team of 40 people, Apree manages a team of 100++ people. Pretty awesome, huh? Gw jadi kompetitif deh. Hwehehe~

Lastly, gw cuma mau bilang, resolusi 2025, selain menjadi orang baik, adalah menjadi people manager karena gw sudah punya beberapa skill-nya. Skill lain, bisa learning by doing insha auloh. Pondasi gw sebagai leader bisa dibilang sudah 80% kuat. I believe gw udah nailed bagian emotional intelligence, tinggal pertajam IQ aja. I am READY to take the challenge. BRING IT ON! 
 

Sunday, June 16, 2024

25 before 40

Hi guys! How yall doing?

It’s a long weekend again. Besok Idul Adha. Just when I thought I’d skipped Lebaran this year, gw lupa Lebaran ada 2~ Huff~

Anyway I suddenly feel the urge to write, biar long weekend-nya produktif dikit. So I wanna share about my target to visit 25 countries before I reach 40yo.

Tadinya mau 30, tapi kayaknya terlalu ambi. Kalo gw stay as corporate slave 5 tahun ke depan, that seems impossible. Jadi 25 aja deh.

Harusnya bukan sesuatu yang susah karena so far, gw udah menapakkan kaki di 16 negara:
1. Indonesia tanah air beta
2. Australia tanah air beta kedua
3. Singapore—yang dulu annual trip sekarang udah nggak lagi karena dollar-nya makin kurang ajar
4. Malaysia
5. Thailand 
6. Korea
7. Japan
8. China
9. Hong Kong
10. Macau
11. New Zealand
12. Belanda
13. Jerman
14. Belgia
15. Luxembourg
16. Dubai (transit doang sih, but still menapakkan kaki kan~ hehe)

So which country will be the next 9?

[not in particular order]

Taiwan

Sebagai penggemar drama Taiwan zaman dulu, tentu mengunjungi negara asal the mighty Meteor Garden ini sudah menjadi bucket list sejak 20 tahun yang lalu. Makin gemes dan ambi pengen ke sana karena Taiwan adalah satu-satunya negara middle kingdom yang belum pernah gw kunjungi! Like… how come??? 

Kalo ke Taiwan, of course gw akan napak tilas Meteor Garden. Pernah ada lho yang bikin itinerary-nya, cewek ini. Hahaha~ Makasih pengyouuu~~
Lalu gw pengen ibukotanya, Taipei dan Kaohsiung—bagus banget kotanya, dan pastinya mencoba street food yang konon katanya enyak-enyak. 

Oiya, gw juga mau naik rollercoaster Screaming Condor di Leofoo Village Theme Park! Karena Running Man pernah penalty race di sana~ WKWK

Vietnam

Pesona Vietnam buat gw ga lain ga bukan ya… karena Running Man. Wkwkwk~~

Soalnya abis ke Race in Macau kan mereka langsung ke Vietnam tuh, yang ga kalah keren dan kocak juga race di situ. So sudah pasti agendanya akan napak tilas RM di sana. Trang An—perbukitan yang indah dan bisa boat cave tours, Hoan Kiem Lake—tempat mereka nonton pertunjukan kura-kura ajaib, Ta Hien Street—yang banyak toko-toko dan makanan.

Also pengen ke Dalat, kota yang kata Nanien makanannya enak-enak. Of course ke Hanoi dan Ho Chi Minh City juga. Makan Pho sampe muntah. Wkwkwk~

Untuk ke Vietnam ini gw pasti ngajak temen sih, karena nyokap udah menolak mentah-mentah. Her stance: “Buat apa ke negara yang lebih miskin dari Indonesia?!” LOL. Savage. 

Russia

Motivasi ke Rusia adalah ke Sochi untuk bungee jumping, karena ada AJ Hackett di situ. I believe bungee di Sochi akan memberikan pengalaman yang berbeda karena posisinya ada di tengah pegunungan dan bawahnya pepohonan hijau, bukan gedung or jalan raya. Bungee-nya itu sendiri bukan yang terjun terus landing ke bawah. Melainkan terjun lalu ditarik lagi ke atas. Pulangnya ya dari tempat kita terjun. Wkwkwk~~ Exciting!!!

Nah tapi masalahnya nih, Sochi mayan jauh dari Moscow. Kalo naik pesawat hampir 4 jam. Jadi travel ke sana might be challenging. Soalnya atraksi2 Rusia lain yang mau diliat ada di Moscow: St. Basil’s Cathedral, Kremlin, etc. Lalu pengen ke St. Petersburg juga karena gw suka banget kartun Anastasia [don’t blame me!!! sampe sana pengen nyanyi A Rumor In St. Petersburg yekaannn]. 

But again, jaraknya jauh sayyy~~ Harus naik high speed train 4 jam dari Moscow~ Well.. susahlah berkelana di negara paling luas sedunia. Wkwk~

Sweden

Ini baru kepikiran mendadak setelah gw menyadari fakta bahwa gw menyukai brand-brand Swedia: Fjallraven, Ikea, Spotify. 

Sepertinya menyenangkan kalo kita kunjungi negaranya dan experience belanja langsung di flagship store mereka di sana. Wkwkwk~~

Yha, belanja di Swedia sepertinya menyenangkan. Swedia kan terkenal dengan barang-barang yang sederhana tapi fungsional dan desainnya unik dan lucu.

Belum riset sih kalo ke Swedia mau kemana aja. I think just arriving in the country where Fjallraven originally came from already makes me very happy. Sekarang aja gw sampe belajar Swedish di Duolingo. Hwehehehe~~

Estonia  

Sebenernya Estonia disebut karena kunjungan kesana nantinya akan barengan sama kunjungan ke Swedia, karena mereka sebelah-sebelahan. Toh visanya sama juga, jadi sekalian.

Finland

Same reason with Estonia. Jadi tur Swedia-Estonia-Finlandia ini penggagasnya adalah tante gw yang rumahnya di Finlandia. Beliau mengundang kita ke sana tahun 2026, karena rumah barunya akan jadi tahun 2026. 

Sebagai yang diundang, gw nurut ajalah sama dia nanti mau dibawa kemana disana. Request gw cuma satu: Santa Claus Village. Mau naik kereta yang ditarik husky melintasi salju. So awesome!

Canada

Udah lama banget pengen ke Canada. Banyak reasonnya: Justin Bieber, Avril Lavigne, Simple Plan, all Canadians. Duo The Notebook Rachel McAdams & Ryan Gosling juga. Keanu Reeves, Ryan Reynolds, Evangeline Lily, etc.. It’s like half of Hollywood are from Canada! Wkwkwk~~

Well celebrities aside, banyak banget kota di Canada yang mau gw datengin: Montreal, Toronto, Quebec, Ottawa, Vancouver. 

Si Diesel, temen Melbourne gw yang orang Korea (yes, yang temen masa kecilnya Onew Shinee, wkwk), sekarang tinggal di Toronto dan dia udah berulang kali nanyain kapan gw main ke sana. Well, soon, baby. Very soon. <3

Another reason ke Canada adalah karena dollarnya murah, ga semahal USD-lah. Setara SGD. 

USA

Ini mah ga usah disebutin ya alasan kenapa mau dikunjungi. Ibarat orang2 kalo naik haji tuh ke Arab, nah kalo gw pilgrimate-nya ya ke USA. Wkwkwk~

Daerah yang akan dikunjungi yang sekarang kebayang sih West Coast. Los Angeles, San Fransisco, Beverly Hills. The OG Disneyland & Universal Studio juga di California. Kayaknya tur California doang cukup deh buat gw. 

Somewhat ga tertarik ke New York, walaupun judulnya concrete jungle where dreams are made of, in reality over-promised ah. Orang ke NYC rata2 pada komplen bau pesing dan ga aman.  

Paling selain California mau ke Las Vegas, liat kehidupan gemerlapnya. Ga main judi sih. Kita nonton residencies performance aja. Mudah-mudahan pas kesana Beyonce. AMEEENNNN

The Philippines 

Yang deket-deket tampak lebih feasible ya. Hwehehe~~

Motivasi ke PH karena Sandara Park suka banget negara ini sih. Karena gw follow IG-nya Dara, hampir tiap bulan dia ke sana dan tempat2 yang dia kunjungi tuh eksotis2 gitu.

Lalu mau ketemu temen sih, si Josh ex QQ juga. Udah pernah janji mau berkunjung dulu. 

Paling rutenya 2-3 hari di Manila, reuni, shopping, sight-seeing di Capital City. Lalu lanjut ke pantainyalah, antara Cebu atau Boracay.

***

That's all, folks!

Sunday, September 25, 2022

Milestone

 Hi, guys! How yall doin?

Today, I want to celebrate a milestone. :D

12 years of career [minus 1,5 years absence due to postgrad—and a few frustrating months of inevitable unemployment], 5 companies, more than 10 bosses, multiple role switches, and finally, a milestone. :)

Kalo dipikir-pikir, lama juga ya~ Entah apa yang bikin lama. Apakah starting career-nya terlalu slow, atau kurang pinter negosiasi benefit, atau salah industri dari awal, atau lifestyle gw terlalu boros, atau emang udah nasib aja, well kayaknya yang terakhir sih, hahahaha~~

Hopefully beberapa tahun ke depan akan speed up sih. Jadi milestone kedua akan lebih cepat. Hitungan kasar gw: 3-4 tahun. 

What next? Tentu saja akan flexing dulu dong. Ganti kartu. Haha~ 

Sorry, my petty self just can’t help it. LOL

Lalu baru taking the further step. Belum tahu apa, kebayang sih di otak, tapi tapi tapi, ga berani ambil keputusan apa2 dulu sebelum konsultasi sama ahlinya. Salah satu tujuan ganti kartu itu sebetulnya. 

Lalu mau cari-cari sumber income yang lain. Gw punya usaha sampingan sih, eeket.id, jualan mask strap & charm bracelets. Tapi karena gw sibuk, jadi agak terlantar. Padahal harusnya kan gencar ya cari klien. Tapi at least gw punya klien tetap: Grace, Elia, Iip. Setiap ketemuan pasti mesen. Hehehe~~

Rencana awal eeket.id tuh sebenernya jualan scrunchie. Tapi gw ga bisa bikin sendiri—udah nyoba, but failed~ Kayak gw harus partneran sama orang yang bisa jahit gitu, atau hire orang yang bisa jahit. 

If you can sew and willing to work with me to develop a scrunchie business, hit me up! I got all the business plans ready!

Gw juga masih punya impian buka nail salon, karena gw demen kutekan. But really, don’t know where to start.. Belum ketemu partner kerja yang cihuy nih, pun gw ga punya property kalo mau bikin semacam salon gitu~

If you’re into nails and willing to work with me to develop a nail salon business, hit me up!

Wkwk~~ Pitching aja terosss~~

Yang pasti sih gw akan terus hidup irit. Belakangan ini gw mulai boros nih, apalagi sejak ngekos. Gila gara2 ga punya microwave gw jadi harus beli makanan tiap hari. Pengeluaran pun tiap hari. Padahal kalo ada microwave tinggal nyetok makanan di kulkas buat berhari2, jadi ga perlu beli tiap hari~

Lalu gara2 kantor di mall, ngekos pun di deket mall, gw bawaannya jajan mulu. Laper mata. Ada gunanya juga rumah di Bekasi yang jauh dari mana2. Menekan insting laper mata. Nyehehe~~

Thank God kosan life and this expensive Jaksel lifestyle will be over soon, yeah!!!

Anyway, kok jadi postingan ngejulidin kosan sih? lol~~

Intinya sih, I’m so proud of myself for achieving this important milestone. It might be slow, and it might come with many bad decisions and regrets, but I don’t want to be too hard on myself on this-lah. Udah bagus dikasih rezeki. Sekarang tinggal gimana memanfaatkannya aja. 

Baiklaaahhh~~

2nd milestone here I comeeee~~~

Monday, January 30, 2017

Straya Day – 26 Jan

Hi, guys! How y’all doin?

So do you know about Straya Day? Let’s pretend you don’t so I can explain to you. :)

Straya Day basically adalah kependekan dari Australia Day – Hari Nasional Australia, yang jatuh di tanggal 26 Januari. Seperti halnya hari nasional di Indo, tentu gw expect perayaan besar2an yang mempertemukan semua community, semua jenis orang, semua kebudayaan, semua keriaan. Well, namanya juga turis ya. Pengennya apapun yang berkesan.

But then as I make friends and get to know people here, I heard a couple of story. Cerita pertama datangnya dari dosen linguistik gw. Namanya Anna. Waktu itu gw sama dia lagi ngobrol cantik sambil ngopi abis kelas. Berikut kira2 percakapan kita. Merah itu gw, biru itu beliau.

“Liburan 3 bulan nih, rencana mau kemana aja?”

“Gw rencananya mau ke Amrik, jalan-jalan sambil Natalan di sana. Terus ke Jerman, ke rumah mertua sampai akhir Januari. Lo sendiri gimana? Mau liburan ke mana?”

“Gw akan di sini terus kok. Nyokap bokap gw yang dateng ke sini. Sekalian pengen ngerayain Natalan, Boxing Day, New Year dan Australia Day di sini.”

“Oh okay. Rencana mau ajak mereka kemana aja?”

“Natalan di Sydney, terus ke NZ, malem tahun baru balik ke Melbourne.”

“Great! How about Australia Day?”

“Di Melbourne aja kayaknya.”

“Oh good. Gw ga menyarankan lo ke luar Melbourne waktu Aus Day. Just stay here.”

“Emang kenapa?”

“Well, sampai sekarang Aus Day itu masih penuh kontroversi, karena banyak yang menganggap hari itu, yang adalah hari kedatangan orang kulit putih ke Australia sekaligus menandakan dimulainya penindasan yang mereka lakukan ke orang-orang asli di sini, ga layak untuk dirayakan. Jadi jangan kaget kalo nanti banyak yang demo ketika hari H. Fenomena lainnya adalah di beberapa state orang2 kulit masih sangat rasis. Kita biasa sebut mereka "bogan" (=alay, di Indonesia). Mereka merasa bahwa merekalah yang punya tanah ini, jadi mereka sama sekali ga welcome orang2 dari ras lain. Di Brisbane misalnya, ketika Aus Day, kalo elo bukan orang kulit putih, mending stay di rumah. Karena orang2 kulit putih di sana sangat rasis, ga ramah, dan bisa jadi sangat ekstrem. Kalo elo Muslim dan pakai hijab, kerudung lo bisa ditarik lepas. Kalo elo black atau yellow, mereka bisa verbally abuse you or even throw unwanted things at you. Melbourne is lucky, karena kotanya multicultural dan terbiasa menerima perbedaan. Jadi Aus Day dirayakan lebih untuk menyatukan orang2 dari berbagai komunitas and how we manage to live together in peace for years.”

**

Cerita kedua datang dari temen2 gw sendiri, yakni Mawar dan Amazon. Semuanya udah pernah gw ceritain di sini. Timing-nya adalah beberapa hari sebelum Aus Day. Jadi ceritanya gw memulai percakapan di grup facebook, minta pendapat mereka, terutama Mawar, yang adalah orang Osi asli, kira2 ngerayain Aus Day paling asyik ngapain.

Gw: Guys! Recommend dong Aus Day enaknya ngapain ya? Ikut upacara? Nonton parade? Belanja diskonan? BBQ-an?

Mawar: Gw ga tau, ga pernah ngerayain~

Gw: Are you kidding? Elo kan orang sini~

Mawar: It’s a stupid event! Like the epitome of white privilege, celebrating the day white people came and killed and raped the majority of the Aboriginal population~

Amazon: Yeah...it is a very controversial date isn't it? I don't feel like celebrating~ But less conscious from the people I think. Since the population is really mixed it is more ambiguous than this black x white situation.

Mawar: I call it invasion day lol

Gw: Wew~ You guys ruin my plan, now i don't wanna celebrate either~ lol~

Amazon: I’m sorry. It is a very serious issue. Gapapa sih kalo lo mau ngerayain, karena the same time it can be viewed as a date to celebrate all the people in Australia. But I guess it is not so simple. People that are alive today from the aboriginal community are in a marginalized situation.

Mawar: Plus, aboriginal culture is the oldest culture in the world and we killed most of them so... Its just a fucked up situation~

**

Sejam kemudian Mawar share ke gw video ini dan gambar ini.



Wow.

Thanks loh, guys. You really put me in a difficult situation.

Sialnya, kala itu gw udah janji sama temen gw untuk merayakan Aus Day dengan BBQ-an di Pakenham (I was still going tho, might blog about this later!).

Alas, them BBQ won’t taste the same anymore.

So yeah, just wanna let you guys that Straya Day doesn’t look like it is. Masih banyak orang Osi yang ga setuju kalo tanggal itu dirayakan besar2an. Sekarang lagi ada movement untuk mengganti tanggalnya jadi 8 Mei, atau May 8thBisa cek di video iniKarena May 8 kalo dibaca mirip “mate”, which is so Australian. Genius!

For me, either way, be it 26 Nov or 8 Mei, it doesn’t really matter, gw tetap merayakan. Bukannya ga empati sama Mawar dan orang2 Aboriginal, more like I have a choice. Gw bukan orang Osi jadi gw punya hak untuk berada di grey area. Ga mendukung, tapi juga ga menolak. Dari kacamata seorang turis, I just want my experience here in Osi to be unforgettable. That’s it.

Tahun depan tanggal 26 Januari, gw udah pulang ke Indo (amien). Kesempatan merayakan Aus Day cuma dateng sekali. Instead of ga merayakan, yang most likely waktunya akan gw habiskan di rumah nonton Netflix, mending gw merayakan walau hanya sebatas melihat dan menikmati. Bukannya terus gw melestarikan white people privilege atau semacamnya. Cuma pengen menghabiskan waktu dengan lebih berkualitas. 

So yeah, happy straya day for those who celebrate it. For those who don’t, let’s fight for May 8th!


A photo posted by Lescha Mayseeta (@seetalesch) on



Cheers, mate!

*bad ending, I know!

Sunday, January 24, 2016

I got accepted at Hogwarts!!!


Yesterday I received an unconditional offer from University of *******.

So I Googled about the campus and turned out it is freakin Hogwarts!!!



It wasn’t the shooting set, but castle with all its magnificence and mystery is JK Rowling’s idea of Hogwarts.

But I swear it wasn’t the reason why I signed up at the first place!

I signed up because I like the course they are offering. It fits my goals and the university is indeed my second choice after *******. 

But I didn’t do research on the visual itself~

SO I DIDN’T KNOW THAT IT IS HOGWARTS!






So this is how Harry felt when he received his Hogwarts acceptance letter. Finally, 10++ years later, the letter came to me.



Oh feels.

But whether this is gonna be the chosen one or nah, I’m still considering.

So yeah, I keep you guys updated, okay?


Laters!

Saturday, December 26, 2015

Purpose #2 - Made It To The 1st Round



Hi, guys! How y’all doin?

I know on the last post I promised you that I’m gonna talk about the major I’m taking. Tapi kalo dipikir2 gw belom dapet LOA, jadi agak takabur aja ngomongin sesuatu yang belom pasti, so...... CANCELLED!

Instead, today I’m gonna talk about the substantial tests, that consisted of interview, LGD (Leaderless Group Discussion) and on the spot essay.

So yeah, setelah submit semua berkas, waktunya menunggu hasil seleksi satu. Oiya, Purpose itu seleksinya ada 2 tahap: Administrasi dan Substansi. Kalo lolos seleksi berkas, itu namanya lolos seleksi administrasi, yang berarti lo berhak mengikuti seleksi substansi.

Kalo ga salah gw submit berkas sekitar awal Oktober, sedangkan deadline batch gw waktu itu 19 Oktober. Jadi gw early 2 mingguan. So, since semuanya udah beres, gw bisa balik ke kantor dengan tenang sambil nunggu hasil seleksi administrasi yang konon katanya diumumkan awal November. Jadi rentang antara gw submit berkas sampai pengumuman itu sekitar 1 bulanan.

Satu bulan yang menegangkan, but thank God I still have a job, jadi lumayan terdistraksilah. Walaupun setiap dapet notification di email degdegan juga~

So yeah, week after week passed, and finally on a sunny day in early November, that email came! Gw inget banget saat itu gw masih setengah sadar karena sehari sebelumnya baru pulang outing sama anak2 kantor, jadi badan masih capek, pikiran masih ngawang2 dan nyawa masih berceceran dimana2, out of nowhere ada email masuk.

It was from them, dan isinya bukan terang2an menyatakan kalo gw lolos, tapi ada file PDF yang harus di-download, isinya adalah daftar nama peserta yang lolos. Langsung download dan buka, mereka listing in alphabetical order, langsung scroll ke abjad L, dan nama gw……………………….. GA ADA!

Lemes~

Tapi cuma sedetik lemesnya, langsung CTRL+F, ketik nama gw dan………………………….. ADA!

WTF! Kok di halaman abjad L ga ada tapi kalo di-search ada?!

Oh ternyata tadi gw salah liat~ Gw liatnya list beasiswa Dalam Negeri. 

HAHAHAHAHAHAHHAHA~~~

ihiyyyy~~~

YE TO THE AY!!!!

Heboh deh~ hahaha~ I literally screamed and laughed like crazy~

Langsung watsap Rika, temen seperjuangan, dan dia juga lolos. Cakeplah. :D

Terus mengamati nama2 lain yang lolos. Ada beberapa yang familiar, ah tapi cuma perasaan gw doang kayaknya~ :))))

Wew~ Banyak juga yang pilih kampus sama kayak gw~ Dari daftar berisi 2000-an nama ada sekitar 30 orang yang pilih kampus itu. Couldn’t help it, kampus #1 di ******~~ Wkwkwk~

Anyway, di PDF itu juga tertera tanggal dan lokasi seleksi substansi. Gw kebagian tanggal 11-13 November di UNJ. Thank God, karena angkatan Kak Puji (batch pertama 2015), dapetnya di STAN~ Kebayang ga stress-nya cari angkutan ke sana?

Jadwal lengkapnya tes gw akan berlangsung jam berapa dan bagaimana dikirim sama mereka keesokan harinya. Gw masih setengah tidur di omprengan pagi2, tiba2 email masuk lagi yang isinya jadwal lengkap.

Gw dapet tanggal 11 jam 10.00 untuk verifikasi berkas, 13.40 buat wawancara dan tanggal 12 jam 08.30 buat LGD dan on the spot essay. Jadwal ini emang untung2an, ada yang sehari langsung 3 tes, ada yang 2 hari kayak gw. Pasrah aja.

Okay then. Ada waktu sekitar semingguan untuk mempersiapkan diri. These pretty much are the things I did within a week:

- Request cuti. Gw block 11-13 langsung. Tes gw emang cuma 11-12, tapi gw butuh 13 buat refleksi. LOL

- Siapin berkas2. Semua berkas yang di-upload harus dibawa untuk diverifikasi, jadi harus siapin semuanya. Step ini sebenernya udah gw lakukan sejak September, jadi tinggal compile dan masukin tas.

- Siapin baju. Prepared two of my finest batik to show my Indonesian-ity and two formal pants)

- Siapin hi-heels. Wore the one I bought for Rhara’s wedding, coincidentally the color match my outfit! :D)

- Siapin otak! Ini sebenernya udah gw lakukan sejak submit berkas. I did my research on substantial tests, made a list on the Q&A samples, tried practicing them with my own answers, following the news/national&international issues that were happening for the LGD and essay, made short thesis about them to state my opinion/determine my position, practice analyzing things quickly and logically, memorizing important names, histories and dates (my NIAT game is strong on this one~ LOL)

- Siapin konsep diri. I felt the need to prepare a self-concept. I kid you not, bertaun2 mengawasi penjurian XXXXX Sampul, one thing I learn is that the judges mostly like a finalist who has a personality, like something different about her, something unique as a person. Dan kalo juri2 itu udah suka, chance untuk menangnya bisa sampai 90%. Well, I did realize Purpose ga bisa disamain sama XXXXX Sampul, but still, it doesn’t mean it’s not worth applying, no?

Let just say that this phenomenon sort of inspired me so I prepared a self-concept and my concept was… happy. LOL~ Kinda lame, I know~ I tried to make the judges like me by looking happy all the time whatever happened! So I practiced my happy expression, happy intonation, happy gesture, etc.

Don’t get me wrong tho, I wasn’t faking it, I did feel very happy, well more like very excited coz I survived the 1st round. Also I had this list of possible judges who would interview me and looking at the list itself already making me so excited. Haha~ In case you’re wondering, three of the wildest names out of the list are Pak Triawan Munaf, Pak Anies Baswedan and Pak Rudiantara, now you tell me how could I possibly not excited becoz of that? *fangirl mode*

- Minta wejangan. Gw punya 4 orang “kakak” yang membantu gw along the way, and by kakak I mean my dear friends who had succeeded getting Purpose before me. They are Kak Puji (dulu satu kantor di YYYYYY Group, tapi beda majalah), Wendah (bos tercinta di 48), Pretty (temen sebangku pas kelas 3 SMA), and Naimah (Kom 07 represent!!). Kepada merekalah gw meminta tips and trick, saran, dll. Couple times I asked them to review my essays and they did not just review them, they actually gave some brilliant ideas and made my essays very very EPIC!!! THANK YOU, GUYS!!!!

Di hari2 menuju tes, gw kembali menghubungi mereka untuk minta wejangan. Not only wejangan tho, I asked them to review my answers on couple questions too. LOL~ This is actually a bad move coz interpretasi setiap orang untuk setiap pertanyaan & jawaban beda2. Lumayan bikin bingung mau ngikutin yang mana, but in the end, gw balik lagi ke jawaban gw yang sebelumnya karena toh ga ada pembenaran juga. As long as jawabannya make sense dan sesuai dengan visi dan misi Purpose, I think jawab apapun ga masalah.

- Gladikotor. More like gw bikin simulasi/latian wawancara. Role playing gitu, ganti2an nanya. Yang jadi partner in crime gw lagi2 si Rika. Hahaha~ Maacih ya, sist! :*

- P.R.A.Y. Unbelievable, eh? Kalo kata Kak Ayu cuma beasiswa yang bikin gw solat~ Wkwk~ Not true tho~~ Bokap nyokap gw juga bisa~~ hehe~ Tapi terbukti ampuh sih, bukan dalam konteks meloloskan gw (even tho it also contributes a lot I swear!!!), but more like giving me peace. Bikin gw rileks dikit. Coz honestly I’m always having trouble with the nerve system. Penyakit gw sejak kecil tuh, gampang grogi/cemas/panik. But I never consume any anxiety pills, nope~ don’t want to! Jadi aku berserah aja sama the great Gee.Ow.Dee.

OMG! It’s almost midnight! I gotta wake up early tomorrow so I stop here. The next post is definitely the three nastily exhausting tests. Stay tuned!

Friday, December 25, 2015

Purpose #1 - The Beginning



Hi, guys! How y’all doin?..

I know.. I know.. I’m terribly sorry I can’t update this blog as fast as I’ve promised. I’ve been very busy with work and a little something something~ :p and then there are so many things going on in my life, it’s so mind-consuming and it really sucks~

Now as promised, now I’m gonna give you full coverage of my Purpose journey. :)

Mind you that I’m not trying to motivate anyone by this post. Yes, this is my scholarship hunting experience. Yes, I’ve made it. But I can assure you that this post is far from motivating you to do the same. Ya lo semua tau gw-lah, gw orangnya realistis banget~

Kalo mau tulisan yang isinya motivasi, lo google aja, udah banyak awardee lain yang ceritain pengalamannya dengan gaya penulisan yang indah dan memotivasi~ But sorry, you will NOT get any kinds of motivation in this post.

Gw akan mulai dari awal banget, okay?

How did you know about Purpose?
From uni-mates back in June, when i met them for buka puasa bersama. Ada sekitar 5 orang udah berhasil. It kinda gave me hope.

Why did you decide to sign up for it?
Becoz I knew i’m capable, I mean if my uni-mates can, why can’t I? Haha~

No really, the thing is I always want to have a master degree. Itu udah jadi mimpi gw sejak kecil to be honest, like ever since I was little I never see my education stops at S1. I always picture myself in the future as a master student, somewhere abroad, living alone far away from my family, pursuing higher education.

So yeah, setelah lulus S1 sebenernya pengen lanjut S2 secepatnya, tapi apa daya, reality bites, gw harus bekerja untuk mencari nafkah. Jadi rencana S2 ini di-pending.

Then again, S2 tentu tidak semurah S1. Apalagi S2 di luar negeri~ Gw ga bisa minta bokap atau nyokap lagi, walaupun mereka sebenernya mampu untuk membiayai gw S2.

Ah tapi gw ragu~ Kalo minta pun gw ga yakin bakal dikasih~ LOL~

Look, I love my dad to death but I once really hated him becoz of how cheap-ass he was for my education. I mean when I was in Jr. High I was literally begging him every day to allow me to enter private school (I was already accepted in Penabur, TarQ, Marsud, etc..) becoz I know they have better curriculum, better program, better facilities, better everything~

But he didn’t allow me~ Instead, he made me entering public school~ Ketika gw tanya kenapa, jawaban beliau adalah: “Kalo masuk sekolah swasta, nanti ga bisa masuk UI~” Gw ga tau beliau dapet ide itu darimana, mungkin karena beliau berteman dengan bapak2 tetangga yang semuanya menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah negeri dan ada beberapa yang berhasil masuk UI. Bokap gw kinda obsessed sama UI ga tau kenapa~

So yeah, terdikte sejak kecil bahwa UI is goals and you can only enter UI if you enter public school, nurutlah gw sama kemauan beliau and BAM! Masuk deh ke 48~

Setelah masuk UI, FML ternyata banyak anak sekolah swasta yang masuk juga~ bahkan jumlahnya equal sama yang dari sekolah negeri~

I was so mad at my dad seriously. FML~ FML~ FML~ wkwkwk~

Anyway, later I can only conclude that my dad did that for financial reason. Not meaning that he can only afford that much/afford UI, but more like he was limiting my dream. I think he knew that, if he let me enter private school, I wouldn't want to enter UI~ HAHA~ I prolly begged him to study abroad from college~

Nah kalo untuk S1 aja bokap gw segitu pelitnya, gimana buat S2?! So I’m really on my own, and even though I already have my own money right now, tetep ga bisa untuk membiayai diri sendiri kuliah S2 di luar negeri. Kalopun bisa, ada hal lain yang jadi prioritas, jadi yaa… tetep ga bisa~

Jadi satu2nya jalan adalah mencari beasiswa, and that is pretty much what I’ve been doing since 3 years ago: scholarship hunting. Ga usah tanya beasiswa apa yang pernah gw coba, gw trauma~ Udah coba macem2 deh pokoknya, ga ada yang dapet~ Hopeless banget, jujur aja. Sampai akhirnya ketemu sama uni mates pas buka puasa itu. Itulah pertama kalinya gw diperkenalkan pada Purpose.

So, what next?
Making a strategy.




Did my strategy work? NO AT ALL! Hahaha~

Okay~

Let me break it down for ya.

First of all, before everything, it’s important to do some researches on Purpose. Apa aja kriterianya, apa aja yang harus di-submit, dll. Setelah itu baru deh sorting out to-do-list. What to do first, how to do that, blablabla. And then make decisions! Mau dimulai darimana.

Setelah mengerti dengan benar apa aja persyaratan yang harus dipenuhi, gw sadar kalo mengejar Purpose membutuhkan niat dan effort yang sangat besar, which include: time, brain, energy, money, and patience.

There is a bunch of documents that must be submitted and gotta tell ya, none of them are easy to get. This is where the first bold decision was made: I have to resign from work to prepare all of those.

But I can’t resign for good, karena ada faktor money yang akan sangat dibutuhkan untuk ke depannya. So I requested for one month of unpaid leave, and thank God it was granted!

So I blocked the whole September for this. Took IELTS class+IELTS test while preparing for the other docs in my free time. 

Here are the docs and how I got those:

KTP
Asli, bukan fotokopi. Pastikan masih berlaku.

Academic Certification (ijazah)
Udah ada, tinggal di-scan.

Academic Transcript (transkrip nilai)
Udah ada, tinggal di-scan. If you’re UI alumni, you need to go to photocopy/scanning service that has A3 scanner tho, coz our transcript is freakin large!

Three Essays (300-700 words each)
- Study Plan
Basically summaries your study plan from the beginning to the end. Ga ada format khusus untuk penulisannya. Yang penting include: kenapa pilih jurusan itu (latar belakang), kenapa pilih kampus itu, apa aja mata kuliah yang akan diambil (jelasin satu2, singkat2 aja), kalo mau bikin penelitian/tesis dijelasin juga disini, sama apa rencana lo di sana selain kuliah.
- Contribution
“Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya”
Mind the (/), it means you can choose only one. Boleh aja sih ambisius nulis semuanya. Gw sih pilih 1 supaya tulisannya lebih fokus. Gw pilih yang profesi komunitas. Walaupun pembahasannya nyerempet ke masyarakat juga. One stroke at the paddle, two and three islands have passed.
- Success Story
“Sukses Terbesar dalam Hidupku”
Pengertian sukses setiap orang beda2, jadi ga ada patokan sukses yang mereka minta di sini dalam konteks apa. Bisa pendidikan, karier, asmara, whatever, the pen is yours, you decide. Tapi make sense aja, semua harus ada kaitannya dengan Purpose. Jangan prestasi fangirling yang lo tulis~ wkwkwk~


Health Declaration
Terdiri dari 3: Surat Keterangan Sehat, Surat Keterangan Bebas Narkoba, Surat Keterangan Bebas TBC.

Dari RS Pemerintah.

Boleh Puskesmas ga? Err... I don’t know actually~ I mean sampai sekarang masih jadi perdebatan sih, ada yang bilang puskesmas adalah RS pemerintah, ada juga yang bilang puskesmas, sebagaimana namanya hanyalah pusat kesehatan, yang ga memiliki fungsi Rumah Sakit. Tapi gw sarankan lo ke RS aja langsunglah. Ga lucu banget ga lulus seleksi berkas cuma gara2 puskesmas~

Gw sendiri mendapatkan ketiganya di RSUD Pasar Rebo bulan Oktober 2015, dengan spesifikasi sebagai berikut:

Untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat, kita harus menjalani tes kesehatan. Medical checkup di RSUD Pasar Rebo rincian paketnya sebagai berikut:
- Pemeriksaan Fisik Oleh Dokter Umum
- Pemeriksaan Radiologi (foto thorax)
- Pemeriksaan Laboratorium (tes darah n urin)
Biaya: IDR 250k

Untuk mendapatkan Surat Keterangan Bebas Narkoba, fortunately di RSUD Pasar Rebo kalo lo udah medical checkup, hasilnya bisa sekalian buat analisa uji narkoba. Jadi ga harus tes lagi.

Meskipun demikian, biayanya lain lagi karena lembaran hasil tesnya beda lagi. IDR 275k untuk Uji Narkoba.

As for Surat Keterangan Bebas TBC, waktu gw ke sana, mereka belom punya paket checkup-nya. But they still CAN issue the letter.

Caranya adalah bekerjasama dengan Poli Paru. Jadi gw harus sign up lagi (setelah dikasih surat pengantar dari dokter umum yang memeriksa gw untuk medical checkup) di Poli Paru, untuk selanjutnya diperiksa oleh dokter Spesialis Paru (diperiksa biasa doang, ga macem2) dan kemudian menjalani Spirometri (semacam tes napas).

Untuk tes paru ini, biaya yang gw keluarkan adalah IDR 75k.

Kalo ditotal, biaya untuk mendapatkan 3 surat di atas adalah IDR 600k. Extra 40k untuk biaya administrasi pendaftaran RS.

Mayan juga ya? Hahaha~ Makanya gw bilang kalo mau kejar beasiswa ini harus NIAT and NIAT includes MODAL. Wkwk~

Oh ya, waktu untuk mengurus 3 surat itu hanya 2 hari aja. Hari pertama tesnya, hari kedua ambil hasilnya+surat2nya.

Police Clearance Certificate
Alias SKCK. Ini juga ngurusnya pe-er banget. Apalagi kalo berdomisili di Jakarta. Lo harus mingle ke rumah Pak RT dan Pak RW buat minta surat pengantar ke kelurahan. Terus mingle lagi di kelurahan buat minta surat pengantar ke polres. Terus mingle lagi deh di Polres buat nyerahin berkas (fotokopi KTP+Kartu Keluarga, foto 4x6 berwarna 5 lembar, akte kelahiran).

SKCK akan jadi sehari kemudian. Sebenernya bisa sehari jadi, cuma lo harus nyerahin berkas sebelum jam 12 siang. Berkas yang diserahkan setelah jam 12, SKCK-nya baru keluar keesokan harinya.

FYI, segenap proses di atas itu TIDAK dipungut biaya. Ya paling lo bawain kue aja buat Pak RT dan Pak RW yang udah bantuin lo. In my case, bokap gw bawain mereka batu akik~ Wkwk~ and it’s very important to know their schedule. Kalo Pak RT/Pak RW kerja, lo baru bisa mingle malem2 kan? Jadi mending telpon dulu aja.

Oh ya, gw tetep ditagihin IDR 10k sama ibu2 di Polres dengan alasan itu biaya administrasi. Oh well~ Kasih tau Ahok nggak yaaa~~

Terus untuk foto, background-nya HARUS merah. Gw sempet panik karena foto gw background-nya biru karena di website-nya hanya ditulis “foto berwarna”. Sampai polres ternyata ibu2nya bilang udah ada peraturan baru background merah~ Untung di sekitar situ ada tukang photoshop~ Langsunglah di-edit fotonya~

IELTS Result
Must be minimum 6.5. It’s an overall band score, jadi ga usah panik kalo reading lo 3, tapi speaking lo 9. IELTS kan sistemnya subsidi silang, kalo overall score 6.5 ya lulus2 aja. 

And oh after I got my IELTS result, I applied for the university a.s.a.p in the hope that I’d got the LOA (Letter of Acceptance) ready before the interview and everything (see that strategy picture, I set “Slay LOA” after “Slay IELTS”), becoz rumor has it that if you got the LOA already, the chance of you to get Purpose is higher. 

Somehow I chose to believe it, even though the web clearly states that LOA is optional~ idk, I feel that if I got my LOA ready, it sort of gives me more confidence for the interview. 

Tapi terbukti bahwa punya LOA/nggak ga ngaruh terhadap chance diterima/nggak. Trust me, guys. Gw pun belom punya LOA sampai sekarang~ Diterima aja tuh~

Recommendation Letter
You know, one annoying thing about preparing for Purpose is along the way you will hear so many rumors about it. Banyak banget “katanya..”, “katanya..”, “katanya..” BANYAK BANGET UNTIL YOU FEEL SICK! Padahal none of them terbukti kebenarannya~

Tadi gw udah menyebutkan satu di antaranya, yang tentang LOA.

Ini contoh rumor lain yang sering beredar:

Semua esay harus ditulis dalam bahasa Inggris!

TETOT! Esay gw tiga2nya pake bahasa Indonesia and I made it anyway~

Kalo udah punya LOA, pasti dapet beasiswanya. Vice versa~

TETOT! Sampai sekarang gw belom punya LOA, but I got the scholarship anyway~

Yang diterima cuma yang IELTS-nya di atas 7~

TETOT! Ada temen gw yang IELTS-nya 6.5 diterima. Ada juga yang IELTS-nya 8 tapi ga diterima. 

Masih banyak rumor2 lain yang ga masuk akal, nanti gw bahas sambil jalan.

Back to recommendation letter. Salah satu rumor yang paling ngeselin adalah:

Surat rekomendasi harus dari dosen dengan minimal 3 gelar~

Sinting~

FYI, I got my recommendation letter from my former boss, Kak Yani from XXXXX (pernah gw ceritain di sini), and gotta tell you Kak Yani is only S1 and she didn’t write any of her degree on the letter. I made it anyway.

Surat rekomendasi harus ditulis tangan~

That is pure bullshit. 2015 sis, yakali ditulis tangan~ Yang penting adalah surat tersebut menjawab pertanyaan yang diberikan, asli (jujur dan tidak plagiat) dan bertanda tangan si referee. Itu sudah cukup untuk membuktikan keabsahannya.

Surat Izin Atasan
This is really easy. Asal bos lo baik pasti langsung dikasih. The key is communication.

Surat Pernyataan Diri
Even easier. Tinggal copy-paste dari handbook-nya Purpose.  

*

Setelah semua dokumen terkumpul, gw langsung submit. Proses submit cukup bikin stress juga karena ukuran size setiap file ga boleh lebih dari 2 MB, eh apa 1 MB ya? Ya pokoknya segituanlah~

Tapi ga usah panik, banyak online compressor yang bisa digunakan gratis. Kalo pake Mac bisa langsung compress pake Pages. Yang penting sabar aja karena proses compressing agak lama. 

So those are the documents. FYI, these documents are very private so I really appreciate if you don't ask me to show mine to you, even though we're friends and you are on the same mission as I was~ If you want essay examples or another letter's examples, you can Google yourself. Banyak orang yang ga ragu2 meng-upload punya mereka, lo liat punya mereka aja.

But, if you need help in preparing any of those, I'm always here to help. I can give you useful tips or edit/give insight/ideas for you essay, etc. Feel free to ask. Just DO NOT ask for my documents COZ I WILL NOT SEND AWAY MY DOCUMENTS TO ANYONE NOR POST THEM ON BLOG.

I think that’s about it for this post. Di postingan berikutnya gw mau cerita soal jurusan yang gw pilih. Supposed to be more fun than this post. ihiy!

Laters!