Sunday, July 30, 2017

Nonton Hemat di Melbourne

Hi, guys! How y’all doin?

Itu judulnya kayak judul berita onlen banget yak? Wkwkwk~~

So, here’s the thing, ini sebenernya ide blog yang idealnya gw posting sesaat setelah gw tiba di Australia, alias tahun lalu. Tapi as time goes by karena gw procrastinate, ketunda mulu. Bukan akhirnya ga jadi di-posting, tetap di-posting (like duh~ you are now reading it~~), tapi point of view gw akan topiknya totally berubah. Like 180 degrees of change.

Jadi, topiknya itu adalah nonton murah di Melbourne. As you all know, I’m a big fan of movie and lucky for me, as a person who used to live in Indo, gw dimanjakan dengan harga tiket bioskop yang murah, dan tentunya, ehem, DVD dan situs download film bajakan yang merajalela.

Sampai di Australia, I know I couldn’t count on those things. There is no such thing as harga tiket bioskop murah ataupun nonton film illegally, of course. That’s no brainer. Namanya juga negara maju.

As you can expect, dua fakta ini bener2 membuat gw seperti kehilangan arah, or maybe I should talk in English, supaya ketahuan kalo dalam konteks ini, gw berbicara dalam past tense.

So, soon as I arrived in Melbourne -it was in July which is a month of summer movies- I did a lot of research to help me with my settlement and one of the earliest research I did was on movies. Of course, because I gotta live.

Where is the closest cinema?
How to get there?
What kind of movie are they screening?
How much money should I spend for every screening?
Is there any good movie-deal?

At that time, I was living in Brunswick, which is close to my uni, my research informed me that the closest cinema would be Cinema Nova, Hoyts – Melbourne Central and Village Cinema – Southbank. I could easily get there by tram. They screen feature films within the range of Hollywood, local movie (Australian), indies, and all of those in classic terms.

It was all good, I was glad that the cinemas are reachable and all, but then I found out about the ticket price.

In average, one movie will cost you $15-$25. That is equal IDR 150-250K. Regular screening. Any days. Any time. Any venues. Any studios (good or bad ones, 2D/3D). Any movies (old or new, local or international). Any length. Popcorn and drinks are additional.



I EXPLODED.

Kenapa mahal banget, nyet?!

Kalo masih $5-$10 gapapalah, in fact di bawah $15 itu menurut gw masih masuk akal. Karena gw percaya standar hidup orang Osi itu 3x lipat orang Indo. Don’t ask me angka 3 itu dateng darimana, yang jelas gw sudah memberlakukan hukum itu sejak berbulan2 yang lalu untuk menjalani kehidupan di Melbourne dengan lebih damai dan stress-free financially.

Hah? Hukum apaan, Ta?

Hukum itu! Standar hidup di Osi itu 3x lipat standar hidup di Indo.

Jadi, misalnya nih, lo baru pertama kali ke Australia, pastinya kaget melihat harga2 barang di sini yang mahal gila ketika di-convert ke rupiah, kan? Well, itu karena lo belum memberlakukan hukum itu.

Untuk menentukan harga barang itu murah atau mahal, lebih masuk akal kalo kita pakai hukum itu ketika meng-convert harganya ke rupiah.

CONTOH!

Harga makanan $10.

Instead of langsung mengalikannya dengan 10K rupiah sesuai kurs sebenarnya, kalikanlah dengan 1/3-nya 10K, alias 3300. Dibuletinlah jadi 3000. Kenapa? Karena standar hidup di Indo itu 1/3-nya standar hidup di Osi. Jadi ada value yang berkurang seiring dengan berkurangnya nilai konversi.

Jadi, ketika melihat harga makanan $10, harganya di Indonesia itu bukan 100ribu, tapi 30ribu.

Murah, kan?

Bahasa lebih tepatnya gini, untuk standarnya orang Osi, itu murah.

Lo ga akan stress atau berdosa ketika beli makanan seharga $10, karena di Indonesia, itu sama aja kayak lo beli makanan 30ribu.

Well maybe tergantung sikon jugalah. Ada barang yang ga fair kalo dikali 3000, misalnya barang branded atau makanan di restoran mahal. Jadi mending dikali 5000.

Tapi intinya sama sih, tetap affordable.

Anyway~~ Nah, tiket bioskop juga gitu.

Let’s say kita ambil harga tiket $20 itu ya. Dengan venue di Hoyts – Melbourne Central yang lokasinya strategis di tengah kota dan bioskopnya slightly lebih bagus dan modern dibanding yang lain. Jadi 20 dikali 5000.

IDR 100K~



100ribu mah harga tiket bioskop XXI Premiere~~ Atau Velvet Class di Blitz~~ Atau IMAX~~ Nontonnya sambil tiduran dan dikasih selimut. Tiketnya warna silver (or gold? Lupa~)~ Waiting room-nya café. Kualitas layar & sound-nya paling tinggi di kelasnya. In other word, itu harga yang dibayar untuk maximum experience!

Bukan buat bioskop reguler, nyet!

Makanya gw langsung pusinglah~ Ini gimana ceritanya mau nonton film??? $20 itu equal 3 kali makan, atau sekali groceries beli kebutuhan primer untuk 10 hari ke depan. Betapa tidak bijaknya jika dihabiskan buat 2 jam nonton film~

So, gw puter otak, gimana caranya gw tetap bisa menjalankan hobi menonton film tapi ga bikin stress secara finansial.

Gw riset lagi dan akhirnya menemukan 4 cara:


Gabung ke klub film

Mungkin cara ini cuma bisa dilakukan oleh mahasiswa. Mungkin, gw ga tau kalo ada komunitas film outside the scoop of campus yang bisa dimasuki sesuka hati/open membership~ But yeah, ini adalah salah satu cara terbaik untuk nonton gratis.

Ketika Unimelb lagi orientation period, semua klub di kampus open recruitment member baru dan gw ga mikir untuk langsung daftar movie club, atau yang di Unimelb disebut Melbourne University Film Society (FilmSoc). Klub ini men-charge gw $5 untuk membership per tahun. Sebuah investasi yang sangat worth it karena mereka screening film setiap minggu, setiap Jumat sore to be exact, dan di setiap screening-nya selalu menyediakan pizza, soft drinks, dan cider GRATIS!

Muahahahahaha~

Waktu semester 1 gw sempet ngelunjak. Setiap Jumat bawa container kosong buat diisi 5 pizza. Jadi makan siang n makan malam gw terjamin tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun~ wkwkwk~

Ini namanya shifting motivation, dateng ke sana buat pizza, bukan buat film~ :p

Anyway, movie club is good, bisa sekalian nambah temen juga. Paling kekurangannya adalah film2 yang di-screening kadang2 bisa random banget. Film gangster Italia item-putih tahun 60-an-lah, dll. Tapi kadang2 film komersil juga kok. Waktu gw dateng pernah screening Before Sunrise trilogy sama Trainspotting (yang bikin gw menyesal dateng~ wkwk).


Ikutan kuis

As lame as it sounds, ga ada salahnya mencoba peruntungan dengan ikutan kuis. Pas semester 1 gw 2 kali menang kuis yang berhadiah tiket nonton. Kan lumayan, karena dikasih tiketnya ga mungkin 1, normalnya 2-lah. Jadi bisa ajak orang.

Kuis bisa dateng darimana pun. Kuis yang gw ikutin itu dari Facebook-nya si Filmsoc sama random quiz gw temukan di internet karena subscribe newsletter.

Perks-nya lagi tiket yang dikuisin itu biasanya untuk special screening, karena konteks kita jatohnya adalah “lucky fans”. Biasanya special screening itu suka undang artis/director/filmmaker-nya, atau dapet merchandise lucu, atau bahkan snack.

Asyiklah pokoknya!


Ngejar nomat

Yes, there is such thing as NOMAT alias nonton hemat di Melbourne. Yang gw tau sih setiap Senin sebelum jam 4 sore di Cinema Nova (Lygon St) itu cuma $7, selected movies tapi. Terus setiap Senin di Kino Cinema (Collins St), semua film pertama yang di-screening (around jam 10 pagi), itu $8,5 ajah~

Udah sih, itu aja referensi gw~ wkwk~

Karena gw pun memanfaatkannya hanya di awal2 settlement aja, waktu masih berjiwa kismin, zaman2 gw masih meng-convert dollar ke rupiah ga pake hukum itu~ Sekarang kan udah pake hukum yang berbasis akal sehat, jadi ga pernah nomat lagi~ wkwkwk~~

Ya I mean, ngapain lo bangun pagi for the sake of ngejar nonton murah~ FYI, bangun pagi di Melbourne itu perjuangan banget, jenderal. Apalagi pas winter~ Jam 8 pagi itu suhu masih 1-3 derajat~ Yakeles gw menerjang suhu kulkas cuma buat ngejar film~ Ga se-freak itu juga kali~

By the way, kalo ada yang punya referensi nomat di Melbourne lagi, boleh komen di bawah. Nanti gw buktikan kebenarannya, dan kalo memang terbukti benar, gw akan tambahin infonya di blog ini. :)


Memanfaatkan Optus Perks

Demi apapun gw ga di-endorse sama Optus, but gotta tell you, Optus Perks ini BERHARGA banget! Banyak deal2 menarik seputar entertainment dan sport yang terlalu sayang untuk dilewatkan~

Gw ga mungkin sebutin satu2 di sini, lo tinggal cek aja di website-nya Optus Perks. But for me, the only thing that matters is the movie deal. Jadi, ketentuannya sebagai berikut:

HOYTS ONLY

Regular theatre:
Dari $21,5 jadi $11,5 ajah

LUX/Xtreme Screen:
Dari $39,5 jadi $26 ajah

Berlaku untuk semua film.

Well maybe kalo film-nya masih first week of release, harganya masih $15 instead of $11,5 untuk regular theatre. But it’s okay, still a good deal!

Gw CINTA MATI sama Optus Perks dan hampir ga pernah beli tiket nonton selain dari Optus Perks~ Bener2 stress-free~ Bisa booking up to 3 days in advance, which means ga usah takut ketinggalan premiere. Bisa pilih seat juga dan yang paling penting BEBAS BOOKING FEE! Wooohoooooooo~~

Yes, $11,5 itu bersih, segitu aja bayarnya. No booking fee, no handling fee, no bullshit fee.

Ooh Optus aku padamuuuu~~~

In fact, gw pilih Optus sebagai provider solely ya gara2 itu~ wkwk~

Okeh~ Segitu aja tips-nya~ Nanti kalo ada tips lagi postingan ini akan gw update. Tapi the ultimate tips tetep sih, please pake logika dan akal sehat kalo mau nonton hemat. Wkwkwk~



See ya!

Saturday, July 15, 2017

Mount Buller

Hi, guys! How y’all doin?

Minggu lalu, di kala gw lagi miserable banget karena liburan ga kemana2, campuran lagi bokek, atau ga ada temen yang bisa diajak jalan2, atau ga punya temen in general, tiba2 bos gw memberi kabar gembira: liputan ke Mount Buller!

Apa itu Mount Buller? Gunung bersalju paling dekat dari Melbourne. Sudah jadi daerah wisata dan resort, jadi emang bener2 mengakomodasi turis di musim dingin.

Honestly, awalnya gw sama sekali ga ada niatan ke Mount Buller, walaupun gw sama sekali belum pernah liat salju~ #katro

Pun ga tertarik untuk ke sana karena selain terlalu mainstream, main salju di Melbourne tuh kayaknya gimana gitu~ Ga pas aja~ Ga ada esensinya, karena semua orang tau Melbourne ga bersalju~

Sama kayak tahun lalu Melbourne bikin festival tulip. Itu temen2 gw pada heboh kesana. Gw diajak, tapi terus gw merasa, what’s the point of having tulips in the country that is not the origin of tulips? Kalo mau liat tulip, ya gw ke Belanda. Kalo mau liat salju, ya gw ke negara2 bagian northern, atau NZ-lah yang deket~

Tapi kebetulan perjalanan kemarin judulnya liputan, alias gratis, which is menghemat kurang lebih $100. Terus ga perlu rempong bawa makanan dari rumah karena semuanya disponsorin. Ga perlu bawa persiapan macem2 juga, karena sepenuhnya di-service~ Macem artis endorsan aja deh gw~ wkwkwk~

So yeah, berangkut!

Gw pergi sama Mba Kat (pimred) dan Mba Keke (fotografer). Berangkat dari city jam 6 am dan langsung tewas seketika di bus karena masih pagi banget dan dingin. Perjalanan kurang lebih 3 jam dengan sekali toilet break. Mount Buller letaknya 240 km dari Melbourne, so sleeping is only natural.


A post shared by Lescha Mayseeta (@seetalesch) on

Sampai di Mount Buller, kerjaan pertama adalah food review! Kita me-review restoran Popo Kitchen yang ownernya baiiikk banget~~ Idealnya kalo food review kita disediain 3-4 meal, plus dessert dan drinks. Kemarin, saking baiknya si owner, kita dikasih 12 MEAL! Gokil! Alhasil makanannya ga abis dan pulang dari sana masing2 bawa 2 makanan takeaway. Mayan buat di kos. Hehehe~

Abis makan baru the real liputan dimulai. Diajak tur ke spot2 menarik dulu sama marketing executive-nya. Begitu melangkah keluar restoran, dinginnya langsung menusuk tulang, -1 derajat dengan real feel -6. Dan hari itu diramalkan blizzard (heavy snow) sepanjang hari dan ga ada matahari! Mantap!

Ini baru the real snow experience. Kalo cuma main salju yang udah jatoh ke tanah mah ga seru~ Menyaksikan salju turun dengan lebat dari langit, itu baru seru!

Anyway kostum gw hari itu 4 lapis:
1. Bra
2. Thermal
3. Woolen sweater
4. Ultra Light Down

Ditambah beanie, sarung tangan wol dan syal tebel, harusnya sih anget ya? Kenyataannya, tetep dingin~~ Tangan tetep kaku, jadi ga bisa leluasa main IG stories. :p

Tadinya berencana bikin snowman juga (katro banget I know~) tapi karena tangan kaku akhirnya bikin snowball aja~ wkwk~

Sebenernya mungkin ga akan terlalu dingin kalo kostum2 itu waterproof. Disarankan emang pake baju waterproof sih, karena salju kan ketemu badan langsung meleleh. Akibatnya baju jadi basah dan dengan cuaca -1 tentu susah kering. Jadi, sebagai antisipasi, bawa tolak angin, karena potensi masuk angin sangat besar. Wkwk~

Gw sendiri terlindung dari kebasahan karena ultra light down waterproof, walaupun ga totally waterproof. Yang ga selamet adalah sepatu~

Karena gw terlalu pelit untuk beli/sewa snow shoes, atau simply beli snow boots $20 di Target (buat sekali pake doang, ngapain beli??), akhirnya gw pake sneakers aja.

Terus aman, Ta???

Aman-aman aja tuh. My Black Adidas Superstar 80s with "METAL TOE" 3D (UUUWWW~~ Brand drop!) terbukti tahan banting dibawa berpetualang di tengah blizzard. Body sepatunya yang terbuat dari leather bisa nahan air masuk sampai kira2 3-4 jam setelah keliling2. Overall fungsional kok, masih bisa jalan walaupun harus ekstra hati-hati. Paling bawa kaos kaki cadangan aja buat pulang supaya kaki tetep anget.

Terus gw ngapain aja di Mount Buller?

Nyobain feature2-nya tentu saja.

Naik chair lift, both yang chair dan box (gondola). Kurang menantang ah tingginya~ Lebih tinggi chair lift di Sentosa Island. Terus karena lagi blizzard, sepanjang 20 menit di atas chair lift mata kelilipan salju mulu~ Tapi kan sayang kalo pake shades atau tutup mata, ga bisa menikmati pemandangan. Jadi ya keep my eyes open aja sambil kedip2 kek anak kecil cacingan. Sambil nge-scan depan belakang, atas bawah, kiri kanan. Elsa mana Elsa?

Main Toboggan, yang saking katronya gw ga tau itu apaan sampai gw akhirnya tiba di sana. Oh papan seluncur. Kirain disuruh main sama bogan (aussie’s alay :p)~

Bikin snowball. Main sendiri karena Mba Kat dan Mba Keke sibuk foto2. Kumpulin salju, dibulet2in, lempar ke muka sendiri, repeat sampai muka mati rasa. Terus nangis di pojokan.

Foto-foto. Thank God ada Mba Keke fotografer profesional jadi fotonya caem-caem!

MOUNT BULLER SNOW FUN 

Ga main ski, soalnya ga masuk paket sponsor. Kalopun masuk, ga dikasih asuransi. Kan ga lucu kalo pulang ga one piece. This million-dollar baby right here! Gw personally ga minat juga sih. Arena skinya penuh banget orang kayak cendol (secara itu Mount Buller kalo ga musim dingin ga dapet revenue, jadi ketika winter dipenuh2inlah itu quota gunung~), ga lucu banget seluncurannya seret gara2 takut nabrak orang.

Jadi ya udah deh, main toboggan aja sampai ogeb~ 10 kali lebih bolak balik, cobain segala posisi dari duduk, berdiri, surfing, duduk nyamping, jongkok, tengkurep, jalan mundur, kayang, dll sampai keabisan ide, baru nepi dan menikmati orang2 main aja. Ngetawain orang2 yang jatoh/tabrakan dengan posisi lucu. Wkwkwk~

Kita main sampai jam 4, terus kumpul, terus pulang deh. Overall ga terlalu capek sih, karena total paling cuma 6 jam di sana. Yang capek itu perjalanannya. 6 jam sendiri bolak balik. Apalagi buat orang yang ga suka road trip seperti gw, yang gampang mabok perjalanan kalo udah naik turun gunung, ya wassalam. Kalo ga tidur, minimal muntah~

So yeah, moral of the story, impor Antimo dulu dari Indo sebelum ke Mount Buller, or any mountain in general. Penting itu.

Oh yeah, since perjalanannya menyenangkan, gw mau rekomendasi travel yang gw pake kemarin. Namanya EXTRAGREEN. Mereka ini Chinese travel agent tapi jangan khawatir karena stafnya bisa bahasa Inggris. Mereka profesional banget dan kalo travel sama mereka banyak banget perks-nya. Bisa langsung cek dan booking di sini.


-->
That’s all, folks!