Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts
Showing posts with label jalan-jalan. Show all posts

Sunday, May 25, 2025

LION CITY MAYHEM - 051825

Hi, guys! How yall doin?

Hari ini tepat seminggu setelah gw bertemu dengan seseorang yang sudah gw idolakan selama 17 tahun (and counting), Stefani Joanne Angelina Germanotta alias Lady Gaga.

Ini adalah kado ulang tahun terbaik yang gw berikan untuk diri gw sendiri sepanjang hidup gw.

Sebuah pengalaman yang sangat emosional. Lebih emosional daripada konser 2NE1. Di konser 2NE1 gw nangis sekali, di Gaga berkali-kali sampai ga bisa dihitung..

Well gimana ya, udah ngefans dari 2008.. Gw inget banget momen gw mulai ngefans sama Gaga itu barengan sama Bieber. 2008 was really a defining pop culture era!

Gw inget pertama kali suka Just Dance setelah denger di radio. Berasa lagu turun dari surga gitu, seru banget. Then I discovered Poker Face--yang sama gilanya. Langsung addicted juga. Kemudian dengerin 1 album, The Fame, lanjut The Fame Monster, lanjut Born This Way.. Ancurrrr bagus2 semua~ Jenius ini orang. 

Udah deh, ter-convert jadi Little Monster.

Sebenernya banyak momen di masa lalu yang hampir mempertemukan gw dengan Gaga. Tahun 2009, dia konser di Fort Canning Park, SG tepat saat gw sedang berkunjung ke sana juga. Tapi karena masih mahasiswa kismin, ga bisa afford tiket.. :’(

Tahun 2012 ada announcement Born This Way Ball dateng ke Indo, eh dicekal warga jadi batal~ Kemarahan gw dilampiaskan di sini

Lalu Gaga skip world tour bertahun-tahun untuk fokus project2 lain. Kalaupun world tour paling US-Europe aja, ga sampai Asia.

To be honest, beberapa album paska BTW gw ga begitu suka sih. Artpop sama Joanne, ga ada yang connect lagu-lagunya di gw. Susah gitu. Lagi burnout gw rasa dia pas buat dua album ini. 

Then Chromatica happened, album zaman pandemi. Baru deh ada yang connect lagi. Salah satunya Babylon—wah gw obsessed banget! Chromatica was a solid album! Walaupun Sour Candy lagu yang sama Blackpink itu unnecessary ya. Wkwkwk~

2024, Gaga mulai got back on her feet lagi, out of nowhere rilis lagu yang menang best duo performance di Grammy, Die With A Smile sama Bruno Mars. 

2025, OUT OF NOWHERE LAGI, tiba-tiba rilis MAYHEM! A FUCKING FULL ALBUM! 14 TRACKS, DROPPED, JUST LIKE THAT!

AND THEN! AS IF ITU BELUM NGAGETIN ENOUGH, GA SAMPAI SEMINGGU SETELAH RILIS ALBUM, BELUM JUGA GW MENCERNA SEMUA LAGUNYA, TAU-TAU ANNOUNCE WORLD TOUR KE SINGAPORE!!!!

Ambyar.

4 days, 2 months away, LION CITY MAYHEM!

Gw cerita di sini bahwa THR gw dirampok Gaga. 

Seneng sih, tapi boleh ga, ga usah se-ngagetin itu, mom? :’)

Lagian world tour mulai di Singapore instead of US-Europe tuh konsepnya gimana ya? Biasa Asia paling belakangan. Well, gapapa juga sih kita dijadiin prioritas. Hehehe~~

Well begitulah konteks sebelum kita bahas konsernya. Fyi, gw ga bakal review ya. Review gw akan sangat bias, walaupun menurut gw itu adalah konser terbaik dan ter-worth-it yang pernah gw tonton seumur hidup gw [tandingannya mungkin Beyonce suatu hari nanti]. 




Berikut adalah hal-hal yang terlintas di kepala gw selama menonton Lion City Mayhem 2025.

Lady Gaga bukan manusia!

One thing I realized dari awal konser. Lady Gaga ini kan sebuah karakter ya, yang diciptakan oleh Lady Stefani Germanotta The Great. Meaning dia aslinya ga gitu. Dia harus acting sepanjang waktu ketika menjadi Lady Gaga. 

I mean I get that most artists punya persona sendiri onscreen, yang beda banget ketika offscreen. Tapi ga ada yang bedanya ekstrim 180 derajat kayak Lady Gaga-lah… 

Gaga kan bedanya agak laen……

Putting up the whole act, with those insane characters, concepts, vocals, choreographies, music, arts, makeups, costumes, stages, and gimmicks...

She’s no human.

There’s no human like her.

Di konser Mayhem, dia bisa membawakan karakter Lady Gaga dengan sangat baik selama 2,5 jam konser, suara dan energinya stabil. Dia menampilkan ekspresi berbeda di setiap mood/lagu/arc, setiap movement-nya fierce—nyaris tanpa celah. 

Stage act—wah, agak laen. Bisa tiba-tiba bawa kastillah, kuburanlah, penjaralah..

Ada momen-momen kecil yang manis, ketika dia kembali menjadi Miss Stefani Germanotta. Ketika menyapa kita semua dengan ramah atau menunjukkan sisi fragile-nya.

"When I wrote Vanish Into You, I was so in love and so happy. I was thinking about what is that thing that you wanna say to somebody when you love them so much and I Love You doesn't feel like enough. I often feel like that when I'm on stage 

I believe this is Stefani, not Gaga. Hi, Stef! :D

Anyway, my point is, the fact that dia harus menjadi orang lain di panggung, atau dimanapun ketika Stefani Germanotta adalah Lady Gaga, itu effort-nya 2x lebih berat dibanding artis-artis lain. 

Dibutuhkan fisik dan mental yang kuat untuk bisa menjalani 2 persona. Also, a strong willing to go on, to draw a legacy. 

For this, I give Gaga my utmost respect and love, because she’s doing it for us, her fans. 

Bukan kayak konser!

Rather than konser gw mengintrepetasinya sebagai: 
1) Massive Cult Ceremony
2) Uber-Chaotic Theatrical Experience

Karena beneran ga cuma musik yang ada di sana, guys. Hahahaha~~

Feels-nya kayak nonton teater. Kayak nonton Wicked yang kegilaannya dikali 20. Wkwk~

Ada 5 arc di sepanjang Mayhem:
- Of Velvet and Ice
- And She Fell Into a Gothic Dream
- The Beautiful Nightmare That Knows Her Name
- To Wake Her is To Lose Her
- Eternal Aria of The Monster Heart

Jujur walaupun udah jadi Little Monster 17 tahun, masih ga paham maksud arc-arc itu apa. Isi otaknya Gaga emang bukan untuk dicerna semua orang. Hahaha~

Tapi yang penting tetep menikmati setiap stage act-nyalah. Audio dan visualnya mantep banget! Makasih ya promotor Singapur udah bantuin Gaga bikin konser yang flawless. 

Die With a Smile (DWAS)

Not meant to sound religious, but God really works mysteriously. Tahun lalu Bruno Mars konser di Indo ga lama setelah rilis DWAS. Jadi pas banget momen lagu itu lagi ngetop-ngetopnya, bisa nonton live performance-nya. Such a wonderful opportunity. 

Menyaksikan betapa magis dan emosionalnya versi Bruno, gw berdoa, “Ya Allah, pengen denger versi Gaga juga..”

Ga sampai setahun kemudian doanya terkabul loh.. Amazing! 

Ambyar banget sih denger versi Gaga. As magical as versi Bruno. Improv lagi dia di beberapa nada. 

It was too short though. Yha cuma part-nya dia aja yang dibawain.

Mudah-mudahan di lain kesempatan bisa menyaksikan keduanya live bawain satu lagu full. Amien. 

Best songs and best performances

Salah satu strategi nonton Mayhem gw supaya pengalaman nontonnya maksimal adalah dengan tidak men-spoiler-kan diri dengan fancam. Ini bukan sesuatu yang normal buat gw, karena biasanya gw udah telen fancam satu konser sebelum konser mulai sehingga di hari H udah bisa tau kapan harus joget, kapan harus menggila, kapan harus ngonten, kapan bisa duduk, kapan bisa ke toilet, etc. 

Buat Mayhem, gw sama sekali tidak menonton fancam. Gw mau di hari H sekaget mungkin, se-speechless mungkin, se-melongo mungkin melihat performance Gaga.

And it worked. :)

Ancurrrrrr hampir di setiap stage semacam kena mini heart attack.

“EEEHHHHH~~”

“KOK???”

“BJIRRR”

“WTF???!”

Gitu aja diulang-ulang sepanjang konser.

Element of surprise-nya ada banget sih. Ini yang membuat Mayhem semakin layak dibayar mahal. Experience merasakan kebrutalannya Gaga itu untuk pertama kalinya. Unforgettable. New core memory created. <3

My personal faves from the performance: Perfect Celebrity, Born This Way, Die With a Smile.

My faves from Mayhem album: Perfect Celebrity, Disease, How Bad Do U Want Me, Shadow of A Man, Garden of Eden.

And that is all. :)

Go check out my IG post about Lion City Mayhem here

Bonus skit!

-Lovely interaction with lovely auntie in Cheers- 

Ceritanya Seeta punya koin recehan kecil SGD banyak banget di dompet, sampai frustasi mau diapain. Keluar hotel ketemu Cheers. Liat biskuit Nutella $1,45 each. Kepikiran beli 2 bayar pake koin semua. Eh, sampai kasir bingung sendiri ngitungnya~ Wkwk 

But then lovely auntie be like: 

“Here let me count for you.”

Nyaw.

Setelah bayar Nutella koinnya masih sisa banyak, auntie be like: 

“If you want to finish all coins let me count for you and find what you can buy with that.”

Nyaaaawwww 

Banyakkk bangettt orang baikkk. 

Sehat-sehat auntie~~

Terussss (belum selesai ceritanya~ wkwk) auntie nanya lagi: 

“Did you have fun at the concert yesterday?” 

Eh kok tau auntie???? 

“I also watched on YouTube this morning, very interesting ya. I think she’s a better performer than TS” 

Wkwkwk~~ Auntie!!! :D

-the end-

Sunday, May 12, 2024

IDK 'bout you, but I'm feeling twenty two~~

Hi guys! How yall doing?? 

Akhirnya muncul lagi nih postingan ultah setelah tahun lalu absen karena dibajak konser blekping. :D 

Konsep ultah kali ini masih sama dengan tahun lalu: staycation. Tapi yang deket-deket aja, kita ke PIK!

Dimulai dari rencana nyokap gw PP Jakarta-Singapore buat nonton Hamilton tanggal 11 Mei. Beliau ga mau pulang ke rumah karena pesawat pulangnya malem banget jam 10. Akhirnya beliau sama temen2nya booking kamar di Gold Coast PIK. 

So I’m like… ya ngikut aja ga siyyy~~ Wkwkwk

So baby and I book another room di sana, dan bikin itinerary jalan2 PIK sambil nungguin nyokap pulang. 

Quite fun, we did:
- Scootering di Batavia Cove dari ujung ke ujung (mini scooter rental 85k/hour, baby pake adegan nyusruk segala lagi. hahaha~) 
- Minum boba, mam es krim
- Catching sunsets
- Sightseeing & foto-foto
- Nonton Kingdom of The Planet of The Apes di The Premiere Baywalk Mall
- B’fast Bakmi Lamlo di fresh market PIK (endeusss)

Selama ini gw sumpah serapah orang2 yang naik scooter/odong2/becak2an/sepeda di PIK karena membahayakan pejalan kaki. Kemarin setelah merasakan sendiri naik scooter, malah ketagihan. Wkwk~

Anywaayyy, bday kali ini so fun. Ucapan ultah lebih banyak dari biasanya, karena gw ngepost di IG. Yeah kalo dipikir2, kalo emang mau diucapin ya posting ajalah. Ga usah sok-sok misterius ga posting tapi ngarep diucapin. INI ERA SOCIAL MEDIA BRUH! Kalo mau ada conversion ya harus effort. Hahaha~~~

Di usia yang literally mid 30s ini, misi gw adalah Acknowledging Achievement and Celebrating Progress. Sounds serious ya? Padahal biasa aja sih. 

Acknowledging Achievement intinya gw mau lebih percaya diri. Gw tuh keren lho. Ya gw memang bukan speaker TEDx kayak si itu, bukan 40 under 40, bukan influencer, dsb. Tapi gw punya banyak prestasi juga yang patut dibanggakan, ga di-share di sosmed aja.

I’m a World Record Holder for Highest Bungee Jump -- 233m above the ground. LOL PENTING! 

I’m juggling 5 jobs at the same time:
- 9to6 corporate slave (full time)
- guest lecture (seasonal)
- entrepreneur/small business owner (part-time)
- consultant (freelance)

and the new title I’ve been waiting to announce……

I’M NOW AN INVESTOR!!! FUCK YEAAAAAAHH

Gosh that sounds so awesome~~ :D

Setelah procrastinate sekian lama, akhirnya gw punya guts untuk investasi dalam jumlah yang cukup besar, bukan cuma recehan kayak yang gw taro di Bibit. 

Instrumen investasinya (wuoh, berasa paham banget yekan bahasanya~ wkwk) juga lebih berisiko dari reksadana. Gw mencoba obligasi SBN setelah berulang kali diyakinkan oleh si Elf alias Lizta, bestie dari zaman XXXXX yang udah mulai invest sana sini duluan.

Maybe I’ll write about it in the future ya.

Point is… title gw juga banyak yang bisa dibanggakan kok, so Acknowledging Achievement intinya adalah supaya gw ga merasa minder/kecil walaupun prestasi/title orang2 tampak shinier. 

Don’t you ever feel small, Seeta!

Who can juggle 5 jobs at the same time? ME!
Who can nail 3 job interviews at once? ME!
Who can bring an 80% success rate to projects given? ME!
Who almost made it to the Australian Embassy? ME!

The next time you doubt yourself and be pessimistic, READ THIS DAMN POST AND MAN THE FUCK UP!

As for celebrating progress… ya intinya supaya lebih banyak self-reward. Hahaha~

Jangan pelit sama diri sendirilah. Ini sudah gw lakukan sejak di Eropa kemarin sih. kalo mau beli sesuatu ya beli aja. Ga usah nunggu something big happens baru beli. Mending nyesel beli daripada nyesel ga beli. :D

Okay, that’s for welcoming mid-30s. Semoga di usia baru bisa achieve target 20 negara before 40! Hehehe~~

Cuan cuan cuan!!!!!

Bonus selfie pertama no filter di mid-30s! Extra large coz I'm confident lyke dattt~~ *sambil nyanyi Taylor Swift - 22*


Monday, June 6, 2016

Singapore Stepping The Game Up

Wassup y’all, how ya doin?

Ceritanya gw baru balik liburan di Singapore tanggal 1-3 Juni 2016. Sebuah liburan yang emosional karena as you all know setiap tahun itu supposedly gw ke Singapore. Tapi 2015 kemarin karena banyak shit happened, well shit and miracle sih, wkwk~ Jadi gw sama sekali ga ke sana. So yeah, ketika akhirnya ke sana setelah 2 tahun absen, jadi feeling overwhelmed gitu deh~

Gw kangen banget sama Singapore sumpah. Negara itu selalu bisa mewujudkan semua ide2 liar di kepala gw tanpa gw harus effort gede, tanpa harus rempong. Ibarat gadget, Singapore itu Apple, Indonesia itu Android. Wkwk~

Unfortunately liburan kemarin ga bisa lama2, cuma 3 hari. Yes, 3 hari! Can you believe that?? Gw yang biasanya bisa at least spend 5 hari di Singapore, atau bahkan seminggu lebih, kemarin cuma 3 hari~ T.T

Alasannya pertama tentu saja karena budget. Dolar Sg sekarang di angka IDR 9800, sama aja 10ribu! Cuma beda seratus perak sama dolar Aussie! Karena dolar mahal, jadi ga bisa nginep lama2 atau shopping atau mengunjungi tempat2 dengan entrance fee yang mahal. *sigh*

Alasan kedua adalah unlike the previous visit ke Singapore, kunjungan kali ini gw ga sendiri, tapi berdua sama Ranjoe, which means gw ga akan jadi parasitnya Bone seperti biasa karena gw akan jalan2 sama Ranjoe. In fact, liburan kali ini yang ngerencanain adalah Ranjoe. Ranjoe yang book tiket pesawat, penginapan, dll. Jadi si empunya trip kali ini adalah Ranjoe sebenernya. Gw tinggal ngikut.

Itinerary kita udah siap sejak beberapa bulan yang lalu, yang bikin juga Ranjoe. Permintaan gw ke Ranjoe cuma 1: hari kedua WAJIB ke USS. Selebihnya terserah. But it’s okay tho, yang penting berangkat, yang penting ke Singapore. Percayalah, bisa naik MRT lagi aja udah bikin gw seneng kok.

Anyway sekarang mau cerita apa aja yang gw lakukan di Singapore, ga semuanya sih, kayak highlight of the trip-nya aja. If you guys wonder why the title is Singapore Stepping The Game Up, alasannya adalah hal2 yang mau gw jabarin di bawah ini. Karena merekalah yang level up trip Singapore gw kali ini. Meaning gw melakukan hal2 penting selama di Singapore, grown-up things. LOL~

Nonton Les Miserables di Esplanade

Ini adalah idenya Ranjoe. Gw sih ga minat2 amat sebenernya, not really a fan of theatrical play, broadway ataupun musical soalnya. I mean gw suka, tapi kastanya masih di bawah motion picture buat gw. 

Tapi gw akui aktor2 teater itu acting skill-nya mantap luar biasa. Kalo di film masih mendinglah kalo ada cacat dikit misalnya salah line atau semacamnya, bisa di-shoot ulang sampai perfect, atau bisa di-edit pake software.

Kalo teater kan lo ga boleh salah sedikitpun coz once you mess up, you mess up everything. Jadi kerenlah pemain teater itu, apalagi kalo yang musical gini kan mereka sambil nyanyi, which means suaranya ga boleh fals/off, atau out of tune. Aktingnya juga harus perfect, karena ditonton ribuan orang langsung! That’s why gw appreciate banget profesi mereka.

Lesmis versi filmnya gw mayan suka, karena aktornya sih, bukan ceritanya. I mean it’s a very beautiful story, tapi terlalu banyak drama, sampai pusing nontonnya~ Totally not my type of story. Aktor2nya on the other hand, jaminan mutu semua: Hugh Jackman, Anne Hathaway, Russel Crowe, Eddie Redmayne, etc. Semuanya pas sama karakternya.

Anyway, gw agree untuk nonton karena gw mikir ini bagus untuk arts exposure. Secara bulan depan gw mulai kuliah di jurusan Arts, jadi yaa coba mulai perbanyak exposure sejak sekaranglah.

Berangkatlah kita ke Esplanade untuk nonton. Pertama kalinya nih nonton teater di Esplanade. Dulu ke sana cuma buat nonton musik gratisan di lobinya aja. Hehehe~

Show mulai jam 8, kita udah sampai dari jam setengah 8. Masuk dengan nunjukin print out tiket, terus barang2 diperiksa. Pemeriksaannya ga lebay, cuma diliat ada kamera/alat perekam atau nggak, udah. Makanan dan minuman boleh masuk. Karena show-nya 3 jam. Make sense.

Oh iya, satu lagi yang ga boleh dibawa masuk: belanjaan, terutama belanjaan yang pake plastik kresek. Katanya bisa bikin berisik. Make sense.

Gw sama Ira masuk ke hall dan duduk literally di seat paling belakang. Hahaha~ Emang dasar peasant~ XD

itu panggungnya di sebelah kanan pipi gw

Jauh banget sih dari panggung di bawah, jadi duduknya harus agak maju kalo mau keliatan seluruh panggung. Good thing bangkunya enak, jadi ga pegel selama pertunjukan. Tapi jauh banget sih T.T tobat banget beli tiket paling murah~

Untung ini Lesmis, yang gw ga suka2 amat~ Note to self: kalo Disney product kayak The Lion King atau Beauty and The Beast gitu JANGAN beli yang paling murah!

Anyway, show-nya mulai on time. 

Review sedikit: it was glorious and magical. A very powerful performance indeed.

Unfortunately karena gw nontonnya jarak jauh, gw ga bisa komen banyak soal akting, lighting, detil kostum dan suara masing2 aktor. Beberapa area yang bisa gw kasih komen are below:

Character wise, masing2 karakter membawakan perannya dengan baik, ga kalah sama filmnya (kalah visual, maybe :P). Tapi overall oke.

Gw especially suka banget sama karakter Eponine. Kisah hidupnya tragis sih, tapi dia punya keberanian yang ga dimiliki karakter wanita lain di Lesmis dan itu yang bikin dia beda. Dia rela berkorban demi cinta, walaupun itu berarti dia harus mengorbankan cintanya dia sendiri. Gw merasa Eponine yang ditampilkan di broadway lebih kuat karakternya daripada yang gw liat di film. Props to whoever play Eponine.

mbak ponine

Stage wise, it was a very excellent production. Perpaduan antara properties, moving image dan visual effect membuat beberapa set terlihat real. Ya lo bayangin aja adegan Javert bunuh diri lompat ke jurang gimana ceritanya ye kan kalo di atas panggung. Tapi dengan akting superb dan visual effect, adegan bunuh diri itu terlihat real banget. As tragic as in the movie.

Pergantian set sangat cepat dan sangat mulus. Lo kedip aja udah langsung berubah set-nya. Favorit gw: set waktu perang Perancis! T.O.P B.G.T!

Music wise, bagus kok, udah kayak copy paste dari filmnya. Arrangement-nya sama, liriknya sama. Cuma suara pemainnya aja yang beda. Dari seat gw nonton, bisa keliatan orkestranya. Dikit, cuma sekitar 20 orang. Tapi bisa menghasilkan musik yang ruar biasa.

Plot wise, gw merasa musical ini lebih cepet dari filmnya. Kayak di scene awal2 itu, dari waktu Jean Valjean masih jadi napi sampai akhirnya tobat abis mencuri harta di gereja, itu less than 15 minutes udah kelar adegannya. Langsung masuk ke scene-nya Fantine yang di-bully di pabrik.

Awalnya gw seneng ya, karena ini berarti show ini bisa lebih cepet selesai, jadi bisa cepet pulang (ngantuk shayy~~). Tapi ternyata di tengah show ada break! Yes break ishoma, istirahat-sholat-makan~ JK~

Tapi bener, ada break! Out of nowhere setelah adegan si Enjoras berkoar2 mau perang itu, tau2 curtain closed, terus lampu nyala dan orang2 banyak yang keluar. Kita mau keluar tapi ragu2, soalnya orang2 ada yang ninggalin tas ada yang nggak~
Gw sama Ranjoe clueless ~ Ini udah selesai??? Serius??? Perang aja belom masa udah selesai??? Jean Valjean aja belom mati~~ Ini plot twist apa gimana sih???

Akhirnya gw tanya my one and only human-Siri di Singapore >> Bone

Bone bilang emang gitu kalo teater di Sg, suka ada break 30 menit buat aktornya istirahat. 

Huahahahaha~~ okelah berarti kita ga usah ikut keluar. Nyehehehe~~

snapchating while break ishoma~ wkwk~~ add me: mayseeta

Yaudah deh karena ada break, show-nya tetep 3 jam dan selesai jam 11.30 PM.

So yeah, overall gw suka! Walaupun kapok sih nontonnya, lama banget!!! At least buat gw itu lama. Mata gw literally udah siwer di second half of the show, perpaduan ngantuk dan masih harus konsentrasi tinggi buat ngikutin show-nya (secara nonton jarak jauh). Alhasil mata jadi cepet capek. Setiap 10 menit sekali gw merem satu menit supaya mata fit lagi.

Tobat deh Lesmis, ga lagi2. Aku mau nonton broadway-nya Disney aja, sama Harry Potter, kalo mampir Australia. At least ceritanya lebih suka, jadi nontonnya lebih ikhlas. Hahaha~

Final verdict: 7/10

Oiya one more thing, tentang pengalaman menonton broadway di Singapore, so far menyenangkan. One thing I learned: orang2 Singapore itu sangat apresiatif sama hal2 seni semacam ini. Setiap end of sequence atau scene atau lagu, mereka selalu tepuk tangan meriah sampai teriak2. Udah kayak gw kalo nonton BigBang aja~ LOL

Tapi seriusan mereka tuh heboh banget applause-nya. Kalo abis selesai lagu apalagi. Gw sama Ira sampai bingung, karena kita tepuk tangan biasa aja, bahkan ga tepuk tangan di beberapa adegan. Ini kita yang kurang apresiatif atau mereka yang lebay sih? Hahahaha~ Tapi asyik sih, bikin melek lagi kalo ketiduran. Hahahaha~~

Satu lagi: jangan coba2 keluarin hape lo selama show berlangsung. Either itu cuma untuk cek watsap, atau melakukan hal yang lebih stupid lagi: motret/rekam video! Wah itu big no-no deh. Di setiap kanan kiri section tempat kita duduk ada aunty/uncle yang ngawasin sambil bawa senter. Kalo ketauan ngeluarin hape (secara keliatan banget kan teater gelap gulita gitu), langsung disenter sama mereka terus dikasih warning. Serem aja.

And that is all. Kalo minat nonton, Les Miserables masih ada di Esplanade sampai tanggal 17 Juli 2016. Go grab your ticket!




Jadi tour-guide

Lo semua tau kan biasanya kalo ke Singapore gw selalu jadi parasitnya Bone yang nempel kemanapun Bone pergi? Hahaha~~ Nah this time around I’m no longer a parasite. Yes, bitch. I’m a fucking NAVIGATOR!

Gw yang menunjukkan arah jalan pulang (dan pergi) buat si Ranjoe, and it’s not only by MRT, but also bus! Hell yeah!

Ternyata sistem per-bus-an Singapore gampaaaanngg yaa~~ Selama ini gw kira ribet karena gw selalu fail baca petunjuk di setiap halte. Jadi gw nurut aja sama Bone.

Kemarin dituntut buat ngapalin rute bus (karena penginapan kita lumayan jauh dari MRT, jadi harus nyambung bus). Terus cari jalur bus alternatif just in case pulang dari Lesmis kemaleman dan udah ga ada MRT.

Ternyata gampang kok. Case study: Menuju Esplanade dari Orchard Road. Here’s what I do:
1. Cari tau Esplanade ada di jalan apa, atau halte bus sekitar Esplanade ada di jalan apa
2. Setelah ketauan (Raffles Ave.), cari nomor bus-nya di bagian Index To Road
3. Setelah dapet nomor bus, baca bagian Bus Description buat menghitung jarak ke Raffles Ave berapa halte bus/berapa pemberhentian bus dari halte di Orchard supaya ga kelewatan.
4. Welcome aboard. Konsentrasi ngitung jumlah pemberhentian bus.
5. Done. Please check your belongings and step carefully.

Mudah dan menyenangkan.

Nginep di AIRBNB

Yes. Perdana nih. Kita nginep di sini.

Bentuknya sewa kamar di dalem apartemen gitu. Satu apartemen ada 7 kamar, 3 di bawah (kamar yang besar), 4 di atas (kamar yang kecil). Ketika dateng ga usah bingung kamar kita yang mana, karena di depan pintu udah ada nama kita.

Kamarnya unyuk!!! Minimalis tapi apik dan sesuai namanya banget, Classical City Fringe Art Decor. Jadi ada kesan klasiknya (spring bed-nya warna emas muda dengan detil ala tempat tidur China) dan kesan art-nya (ada lukisan kecil dan lampu ikea super edgy).

Oke, review sedikit tentang Airbnb-nya.

Plus:
- Kamar super nyaman dan ber-AC.
- Wifi super kenceng (gw update iOS cuma beberapa detik)
- Banyak colokan, tersedia colokan kaki dua kayak di Indonesia.
- Ada meja dan lemari buat naro barang.
- Ada kaca besar buat dandan.
- Dapet handuk gratis!!! Jadi ga usah bawa kalo confirmed nginep di sini! Handuknya super niat gitu, besar dan tebal.
- Kamar mandi ada 3. Besar dan bersih. Ada air panas. Ada shampoo dan tisu.
- Lokasi deket Changi. Cuma 6 stop MRT. Kalo naik taksi kira2 ga sampai $15.
- Kata Bone daerah Tanjong Katong (nama jalannya) adalah pemukiman orang2 Malaysia-Muslim di Singapore. Jadi banyak mesjid dan makanan halal. Malah katanya ada pasar buat beli baju koko, mukena, sajadah, dll, ga jauh dari Airbnb gw. Gw ga nyari though. Wkwk~
- Neighborhood-nya quiet dan homie banget, bikin betah. Enak kalo mau olahraga pagi atau jalan2 malem di sekitar.
- Fasilitas super lengkap. Dapur, mesin cuci, kulkas, teras, dll.
- Housekeeper alias PRT-nya orang Indonesia! LOL~ Gampang kalo minta tolong sama dia.
- Security system oke banget, masuk rumah pake kode, masuk kamar juga pake kode.

Minus:
- Kasur agak keras, bikin susah pules kalo tidur.
- Lokasi jauh dari downtown. MRT terdekat adalah Paya Lebar, masih harus naik bus lagi 4 stop, dan jalan sekitar 50m dari halte bus.
- Letak apartemen di lantai 3, jadi naik tangganya bikin ngos-ngosan.
- Security system agak membingungkan. Kalo ga terbiasa sama sistem input code lumayan degdegan pas praktek.
- Jam check in & check out agak pelit. Baru bisa masuk jam 2, tapi udah harus cabut sebelum jam 11. Bagusnya boleh titip tas sih misalnya masih mau jalan2 sambil nunggu flight.
- Penampakan depan rumah agak spooky, kayak sarang mafia. Bener2 ga do justice untuk isi apartemennya yang super unyu.

Bisa diliat dari review gw, banyakan plus-nya. Berarti Airbnb ini recommended banget. Apalagi kalo traveling sendirian/sama temen. Tapi ga recommended kalo traveling sama keluarga, apalagi bawa nyokap/bokap/kakek/nenek karena jalannya lumayan jauh, let alone apartemennya di lantai 3 dan ga ada lift.

Other than that, okelah. Worth the price. 500ribuan semalem.

Final verdict: 9/10

Beli iPhone

HAHAHAHAHAHAHAHA~~~ AKHIRNYAAAAA~~~~

Udah direncanain kok, nothing impromptu.

Kenapa beli di Singapore, Ta?

1. Barangnya belum keluar di Indonesia.
2. Unlocked and international warrantee.
3. Supaya bisa refund GST, hence sedikit lebih murah.

Ini sekali2nya gw belanja barang mahal di Singapore. Biasanya barang2 yang gw beli di sana ga ada yang lebih mahal dari tiket USS. Hahaha~~ Level up!

Anywaaayy~~ Here she is:

Meet my new baby: Cho!



Agak contemplating milih namanya. I want something that sounds Asian, karena 2 gadget gw yang lain namanya bule banget (Jess and Eve). Almarhumah Sandara pun ada nuansa Latino-nya, jadi ga bisa diitung Asian.

Lagian gadget ini warnanya gold, yang adalah turunannya yellow. Kurang Asian apa lagi coba???

So this time harus bener2 Asian! So I Googled and found Cho!

Dalam bahasa Korea, Cho artinya beautiful. Yes, she is indeed beautiful T.T lebih beautiful dari Sandara OMG APPLE YOU FINALLY DID IT! Akhirnya lo mengeluarkan gadget yang terlihat cantik di mata gw~ Hahahahaha~~

Terus Cho, walaupun yang gw pake di sini adalah Cho dalam bahasa Korea, tapi linguistically bisa Korea bisa China. Remember Cho Chang? Hahahaha~~

Tadinya mau dinamain Chio yang artinya cute dalam bahasa China. Tapi Chio sounds so… Singapore! LAWL~

So yeah, Cho it is.



Yellow gold
Ain’t it glow
Like a yellow phone
Couldn’t see me
With a selfie
From my telephone

Eaaaaa~~~~

Mudah2an Cho bisa get along sama gadget2 gw yang lain. Harusnya bisa sih secara semuanya doyan apel. Nyehehe~~ Sekarang gw officially cewek apel.

Okelah. That’s about it, my 2016 Singapore Trip. It feels sooo good to be back. Walaupun kurang lama, kekangenan terobatilah.

Terus gw emo soalnya after this trip God knows kapan bisa ke Singapore lagi secara gw bakal tinggal lama di Ostrali~ I will miss this very country sooo much~~ T.T

But it’s okay tho since gw most likely akan mencintai AU more than SG. HAHAHAHA~~~

Alrighty then. Mau buka puasa nih. Selamat puasa yah. Ha. Ha. Ha. Ha.

Laters!