Showing posts with label most-wanted. Show all posts
Showing posts with label most-wanted. Show all posts

Tuesday, August 15, 2017

ACT III: MOTTE WORLD TOUR IN MELBOURNE (REVIEW)

Hi, all~ How ya doin?

Just to clear up a few things~

First off, let me apologize for CANCELING the album review.

Yes, you read it right. I am canceling it.

Here’s the thing, jadi gw itu udah bikin review-nya dan udah siap posting. Basically dalam review itu, gw pretty much mengkritisi musiknya GD di album Kwon Ji Yong yang arguably beda banget sama album2 sebelumnya. Musiknya lebih dark, lebih underground kayak musik indie, lebih asing di telinga, lebih susah dicerna, susah dipake jejogetan, sangat ga banging, ga mainstream, ga semua orang ngerti, sangat segmented, nothing really stood out, nothing special~ Ya intinya beda bangetlah sama musik2nya GD dulu yang (menurut gw sih) easy listening, enjoyable, asyik buat karaokean, dan overall eargasmic.

But then sejak sekitar 2 bulan lalu kan gw intens banget dengerin lagu GD, karena gw mau ketika konser terjadi gw udah 100% hapal liriknya. Jadi, setiap hari, gw dengerinlah itu di rumah, di tram, di train, di café, di kelas, di perpus, dll diulang2 terus, terutama album Kwon Ji Yong karena setelah liat fancam Motte in Seoul, satu album itu dibawain semua.

Lama2 didengerin, jadi penasaran liriknya kayak apa. Jadi biar bisa sing along, gw search-lah lirik beserta terjemahannya, dan masya Allah, it’s gem! Keren banget, asli~ Lirik lagu BigBang terdahsyat yang pernah gw baca.

Dalam lirik itu, GD sangat personal, ga ragu2 menunjukkan sisi vulnerable-nya, rasa kesal dan "enough"-nya sama dunia selebriti yang udah dia tinggali sejak kecil, enough sama orang2 di sekitarnya, enough sama tuntutan mereka, enough sama semua attention yang ngikutin dia 24/7 (yaelah oppa, kalo ga mau diikutin jangan jadi artis/jangan keren~ :p), dia struggling, dia capek, dia marah, dia ga peduli lagi, dia mau sit back and relax aja, dia ga mau jadi G-Dragon lagi~

Then it hit me and I realized... Those lyrics went amazingly well with the music!

I mean, you can’t expect music like Crayon, Michi-Go, Crooked, One of a Kind, Coup d’Etat, etc.. for those kind of lyrics~ Of course you will expect something deeper, more emotional, but still original, mature, and dense given the raw emotion within the lyrics, and of course it’s G-Dragon!

I think all those five tracks in the album did a good job on that. Middle Fingers Up, Bullshit, Super Star, Untitled, Divina Commedia, secara musik sangat matang dan unik. I can tell GD pake banyak referensi untuk musiknya, mungkin ga cuma dari musik mainstream tapi juga indie, dan ini membuat production quality di album patut diacungi jempol.

The music and the lyrics in Kwon Ji Yong album complemented each other and together they reborn G-Dragon to Kwon Ji Yong—which pretty much the message that the album tried to deliver.

Ini bukan G-Dragon lagi, melainkan Kwon Ji Yong.

And that is, my friends, a real deep shit!

He is trying to tell you a story, so you gotta LISTEN.

For those of you who think “aduh oppa, kenapa lagu2nya aneh banget di album ini?!” I suggest you to take close listen and read the lyrics. You will understand why those songs sounded like that.

So yeah, setelah menyadari OMG ini album TERNYATA dope banget, gw langsung hapus itu postingan review album dan kemarin pas konser literally teriak minta maap sama GD~ "OPPA MIAN HAEYOOOOO~~~" T.T

Anyhow, just a few things about his latest comeback before moving on to the concert. After doing further research, I uncovered some facts that are actually well-integrated, well-matched and speak a lot about how solid the whole concept of this comeback is.  

The USB album, warna merahnya (yang bisa dilap) melambangkan darah yang menyimbolkan bayi yang baru lahir penuh darah. The USB itself—jadi simbol revolusi dan inovasi industri musik ke depannya yang udah ga menggunakan physical CD/album (this one is pretty genius, I love it! It’s like Apple-way of thinking! Berpikir jauh ke depan!). The artwork—kalo belum liat bisa cek IG-nya GD—I mean, ini gw kasih contoh satu aja:



Baru sekali gw liat artwork kpop yang not trying to be cool/handsome, but instead, looking TRAGIC, dirty, disgusting and all around horrible and make you wonder, “oh GD what have they done to you???” T.T

Opening video di konsernya, pretty much menunjukkan proses bagaimana seorang manusia dibentuk secara biologis dengan segala elemen seperti jantung, nadi, dll di dalamnya. Urutan setlist di konser, dimulai dari lagu2 hits GD di masa lalu, and then on the second half mereka nampilin video footage interview orang2 terdekat GD (ada CL and Dara, yeay! Sayang Kiko ga ada, she can spill the most truthful tea) yang diminta menjawab pertanyaan “who is G-Dragon to you?”. Orang2 ini, kemudian diminta menjawab pertanyaan lain: “How about Kwon Ji Yong?” dan surprisingly, jawaban mereka akan 2 pertanyaan itu beda total!

Balik lagi, this whole thing adalah mengapa gw merasa konsep comeback (album, konser, etc) Kwon Ji Yong itu keren banget. Every single detail, dari mulai kemasan album, pemilihan lagu, materi promosi dan marketing, atribut konser dari mulai staging, setlist, kostum, visual, etc.. Everything just goes so well in rebirthing G-Dragon!

I have nothing else to say, it is just pure awesomeness.

Secondly, I’ve been receiving this annoying question on social media:

“Elo kan biasnya Seungri, kok nonton GD???”

Jawaban malesnya adalah “So what? Emang kenapa kalo bias gw Seungri, ga boleh nonton GD?”

Jawaban aslinya adalah: karena gw ga percaya ada orang yang menyukai BigBang karena musiknya, tapi ga nonton GD~

GD itu otaknya BigBang, man~ Lagu2nya BigBang itu, gw mengibaratkan mereka sebagai lagu2nya GD kalo lagi males~ LOL~

No seriously, not that I mean they are not awesome, please-lah don’t get me wrong, gw juga fans kok~ Tapi kalo lo mau denger yang lebih awesome, biangnya awesome, dengerin lagu2 GD deh. Nanti keliatan kok bedanya. Lo bisa mengetahui isi otaknya GD yang sebenarnya itu kayak gimana~ :)

Anyhow, now let’s move on to the concert!

Sama logikanya dengan lagu GD vs lagu BigBang, berangkat dari situ, gw merasa bahwa konsernya GD itu lebih wajib ditonton dari konsernya BigBang. Jadi ketika MOTTE di-announce, gw ga pikir panjang untuk langsung beli~ Pengennya sih beli tiket festival ya biar bisa joget2 sama GD, but alas mahal benget (bahkan lebih mahal dari Ariana Grande~ sinting itu YG~ *padahal dalam hati ya iyalaaahh Ariana Grande lo bandingin ama GD~ WKWK), akhirnya cukup happy duduk manis di tribun~ Toh nanti bisa joget2 juga, pengalaman konser Bieber kemarin sih, tribun ikutan joget ya~

Anyway, gw nonton sama Matahari, temen Cina (pernah gw ceritain di sini). Matahari adalah fans GD di album pertama—Heartbreaker. Album2 setelahnya doi justru ga tau. Gw kebalikannya, lagu2 lama sebelum 2012 itu justru jarang tau. Jadi posisi kita perfect-lah, bisa memberikan pencerahan satu sama lain.

Gw sama Matahari sampai di Hisense Arena jam 6 sore karena menurut tiket konser mulai jam 7. Bener2 beda total treatment-nya sama konser di Indo yang biasanya kita udah standby 8 jam sebelum konser alias dari pagi! LOL~

Sebuah praktek yang tidak sehat, tapi gw dukung, karena itu yang bikin excitement bertambah dan semakin menggebu2 ketika nonton konser. Saat2 dimana elo dan fans2 lain ngantri dari pagi, panas2an, taking shift untuk makan/ke toilet/beli merch, not to mention dapet temen baru, itu semua menambah spesial momen konsernya itu sendiri.

Jadi lo ga cuma dateng-nonton-pulang.

Please-lah konser tuh mahal. Kayaknya sekarang udah ga dapet tiket konser di bawah sejuta. Kalopun ada, nontonnya di posisi yang bikin your eyes bleed, no thanks banget. Jadi ya harga tiket yang lo bayar itu, jangan cuma di-spend buat nonton doang~ CREATE YOUR MOMENT, MAKE IT WORTH!

Gw dan Matahari ngantri setengah jam, terus masuk. Rencana gw sih mau foto sama poster gede dan beli merch dulu. Tapi setelah ngiterin arena, ga nemu 22-nya~ Belakangan baru dikasitau bahwa merch lenyap dalam waktu 10 menit aja~ Maklum, Melbourne itu termasuk 2 show terakhir Australia leg. Jadi mungkin merch-nya udah abis di Sydney dan Brisbane~

Anyhow, yaudah deh kita masuk, dan langsung duduk. Posisi duduk yang gw dapatkan sangat oke, berkat mantengin website Ticketek, begitu tiket sale dibuka, langsung booking, dapet posisi di tengah banget. Jadi ga usah miring2 liat GD-nya~

Menit2 sebelum konser mulai, sibuk IG stories sambil nyanyiin lagu yang M/V-nya diputer di layar (ah so nostalgic~ GD saranghae~~) sampai konsernya mulai jam 7:15.

Honestly, gw pengen review konser old-skool style yang bahas per lagu ditambah embed-an video yutup~ Tapi so sorry guys, gw ga punya banyak waktu. Malam ini cheat-night gw, harusnya ngerjain assignment, tapi karena dari pagi badan ga kooperatif, gw ga mau sentuh materi kuliah apapun hari ini. But seriously, I don’t have much time~ T.T

Beberapa poin tentang konsernya udah gw bahas di atas. Poin lain yang gw belum bahas antara lain:

Visual
Kalo gw diminta mengurutkan elemen2 konser dari yang paling keren sampai yang keren-juga-tapi-biasa-aja-kerennya, visual dapet tempat paling ataslah, easily. The whole 2,5 hours was a visually pleasing experience. Gw bersyukur duduk di tribun jadi seluruh bagian panggung keliatan semua.
Konser itu INDAH. Dari awal sampai akhir, visualnya ga ada yang mengecewakan. Mulai dari VCR (opening VCR sick banget!! VCR-nya BigBang yang ala2 Tarantino itu lewatlah~ 11-12 sama VCR-nya Alive Tour kali ya, tapi lebih tense), stage set (ga ngerti lagi itu layar background yang buat VCR bisa kebelah 2, bahkan 3 di beberapa lagu, terus berubah jadi set props yang bisa nyala2, aduh ga ngerti lagilah!!), fashion (walaupun merah-item doang, tapi asli, artsy banget!), dan lighting (asli sih, biasanya lighting cuma bersumber di dua sisi atas dan bawah yang nyalanya random, kemarin itu bahkan ada lighting yang MEMBINGKAI the whole stage dan nyalanya ngikutin ritme lagu, semacam main DDR gw ga ngerti lagi~~).
Konser kemarin gw 50% nyanyi, 50% cengok sih ngeliatin visualnya. Kudos to the creative director. Mudah2an konser di Indo bisa mengakomodasi semua kecanggihan visual ini ya.

Sound
10 out of 10. Ga ada yang bisa dikomplain. Crystal clear and bombastic.

The man himself
Waktu One of A Kind concert taun 2013, I can’t really tell GD lipsync atau ngga. Kemarin I think GD nyanyi 70%, 20%-nya adlib, sisanya lipsync—which is understandable. I’ve been reading reviews from previous shows that GD didn’t show his best performance during MOTTE. I kinda disagree. Kemarin stage presence-nya oke, energy-nya oke, flow-nya oke.
Satu2nya yang gw keluhkan adalah GD jarang ngomong aja~ Interaksi minimalis—which is understandable juga, apa yang lo harapkan dari GD sendirian? Di konser sama BigBang aja yang ngomong waras (pidato formalitas, ngatur penonton supaya jangan dorong2an, dll) kebanyakan Taeyang, sisanya Seungri, Daesung, TOP komedi. GD diem2 aja anteng, mengawasi anak2nya macem supervisor. Kemarin juga gitu, ngomong seperlunya aja. Totally forgettable. Yang bisa diapresiasi paling bahasa Inggris-nya yang perfect.
Mungkin perlu juga bahas his attitude during the concert. You see, the whole concert was basically about him having this dual personality: GD and KJY. Dari situ bisa keliatan sih GD pretty much “acting” jadi GD di first half of concert, all those fierceness and swag~ But then di second half, berubah jadi KJY yang lebih kalem, ga banyak gerak, stage-nya dari hingar bingar berubah jadi sepi. Cuma GD doang dipanggung, ga ditemenin dancer. Ga banyak efek lighting. Terus GD curhat kalo dia lonely dan fans otomatis cheered him up sambil teriakin namanya—bukan G-Dragon, bukan GD-oppa, but his real name Kwon Ji Yong—that’s when I knew the ultimate purpose of this whole comeback had been accomplished.

Setlist
Urutannya:
1. Opening VCR- Act I: G-Dragon
2. Heartbreaker
3. Breathe
4. A Boy
5. But I Love U
6. Obsession
7. MichiGO
8. ONE OF A KIND
9. R.O.D
10. That XX
11. Black
12. Missing You
13. WHO YOU?
14. I Love It
15. Today
16. CRAYON
17. Super Star
18. Middle Fingers-Up
19. Bullshit
20. Divina Commedia

Encore:
Crooked
Untitled

Tidak seperti setlist Seoul show, kita kehilangan The Leaders, Palette-nya IU dan This Love sebagai Encore. Apakah gw kecewa? HELL NO. Honey, gw udah cukup senang GD masukin R.O.D dan Who You di setlist, secara 2 itu favorit gw~ Heck-lah, the opening VCR itself was already worth the admission price~ I have ZERO complaint about the setlist.

ALL IN ALL, aku puas sih.

Satu2nya yang bikin gw bete adalah gw sama sekali ga berkesempatan berdiri dan joget, karena unlike Bieber’s concert, penonton GD kemarin pada jaim semua~ Nontonnya DUDUK MANIS can you believe that?????

Gw ga ngerti lagi sih~

Something definitely wrong with y’all~

Disodorin lagu macem Heartbreaker, Crooked, Michi Go, Bullshit, ga ada yang berdiri, ga ada yang goyang, what the fuck?

Gw sendiri udah inisiatif berdiri berkali2, tapi ditarik duduk mulu sama Matahari~ Takut diprotes katanya~ 

Anyway, overall, kecelah~


GD, thank you, what a pleasure, such an honor.

Pengen nonton lagi~~~ T.T

Ah shit move on-nya bakal lama ini~

Udah ah, postingannya sampai sini aja~ Kalo diterusin makin emo~

Kalo ada bagian konser yang luput dari bahasan gw, boleh komen di bawah, nanti gw tambahin.

Thank you for reading!

Stay awesome!

Friday, March 3, 2017

Me Wassup #44: IT HAS BEGUN

Hi, guys! How y’all doin?

Sooo… SEMESTER 2 HAS BEGUN~

In case y’all wondering kenapa gw ga update blog selama bulan Februari, jawabannya ya itu. Gw sudah kembali berjibaku sama reading yang ga ada habisnya, not to mention setelah gw ambil semester pendek bernama Arts and Cultural Management in Asia itu, sekarang tiba saatnya gw untuk mengerjakan assignment2nya, which are due… next week!

Mateeekkkk~~ Mateeeeeeeekkkkk~~~

HOSH! Mari berjibaku lagi!

Anyway karena gw fans Ahok, gw menyukai sistem yang transparan dan tersupervisi. Jadi seperti biasa gw mau share jadwal kuliah, supaya kalian percaya gw bener2 kuliah di sini dan bisa berempati sama gw. Here we go:



Gw kembali kuliah 4 hari, hari Rabu libur. It’s okay-lah, yang penting hari Senin ga perlu bangun pagi. Wkwk~ Oh ya, matakuliah yang gw ambil antara lain:

Advanced Arts Management
Arts Law
Finance and Budgeting
Writing and Editing for Digital Media

Tiga yang paling atas adalah matakuliah wajib, jadi suka atau nggak suka gw tetep harus ambil. Yang paling terakhir gw ambil “for fun”~ LOL~ Hopefully~ Abis yang lain topiknya serius2 gitu kan. Gw pengen ada satu matkul yang bisa jadi “refreshment” setelah dihajar sama topik2 serius. Writing selalu menyenangkan, editing adalah pekerjaan gw 2 tahun belakangan, dan digital media selalu relevan. So yeah. Mudah2an matkul ini bisa jadi oase di tengah padang pasir buat gw.

Okay NEXT! Jangan bahas kuliah mulu ah~ Ga asyik~

Hmmm… What’s going on to me recently?

Oh! I went to White Night! Tanggal 18 Feb kemarin. Liputannya ada di IG:


Komentar: Acara yang menarik, walaupun confirmed gw ga mau dateng lagi walaupun ada kesempatan. Them crowd… Mau jalan aja susah~ Sangat tidak recommended untuk orang-orang penderita enochlophobia (fear of crowd) seperti gw. Pusing banget ih liat orang banyak banget OMG~

Tapi konsepnya okelah. Walaupun namanya sangat tidak inklusif. White Night??? LOL~

Satu hari sebelum White Night, gw dan Mawar nonton konser! Masih inget Mawar kan, temen Osi yang pemain orkestra. Pernah gw ceritain di sini dan sini

So yeah gw nonton sama Mawar dan ini adalah konser perdana yang gw harus bayar. Selama ini nonton konser gretongan mulu~ Wkwkwk~

Daaaannn… musisi yang mendapat kehormatan untuk gw bayar malam itu adalah……



Jeng jeng~

Ga sia2 belajar S2 jurusan Arts. Sense of arts gw alhamdulillah meningkat. Sekarang selera hiburan gw ga melulu mainstream_alay entertainment, tapi juga merambah ke sesuatu yang LEGIT arts. Gokil. Nanti pas pulang ke Indo ga ada lagi tuh nongkrong di GI, Sency, Kokas, Gading, dll. Find me at TIM, GKJ, Salihara, dll. HAHAHAHAHAHA *you wish*

Nggaklah. Don’t worry. Kiblat sholat akan tetap ke barat kok. Karena holiwut itu buat gw ga cuma sekedar hiburan, tapi AGAMA. LOL~~

Anyway, Ar Rahman~ Gimana konsernya? Well, gw lagi males mikir jadi gw cite quote-nya Mawar aja ya. Komen gw kurang lebih sama kok kayak dia.

“Best part of the night, Latika's Theme. The concert as a whole was disappointing. People were loud and rude, the concert was running an hour late, there was no host or welcome to country, and to top it all off no one knew what was happening because there were no announcements. Even the event tags on facebook were confused what time the concert was. Not to mention Rahman himself was only in 15 minutes of the concert. At the end, everyone just walked off stage, no thanking of the soloists or of Rahman, no concert etiquette, no conclusion. And Rahman didnt say a word even though it was his concert? The people didn't get what they wanted. What the hell, Asia Topa? (On a side note the mso was tops as usual)” (Merah Penuh Gairah, 2017)

Yeah that’s right. Salah satu konser paling aneh yang pernah gw tonton. This is coming from someone who’s been to hundreds of concert lho, ya. Frustasi ga sih lo bayar konser buat nonton artis utamanya, eh dia cuma tampil 15 menit~ Mana rude banget, ga ada basa basi ke penonton~ Cuma main piano doang, terus udah~ WTF!

Tapi setlist-nya mayan sih. Most scoring dari motion picture yang ngetop2 (127 hours, Elizabeth: The Golden Age) dibawain, walaupun tentu gw cuma familiar sama sontreknya Slumdog. Oh, ini juga mengecewakan sih. Slumdog kan hands down film holiwut paling sukses n paling populer yang sontreknya dibikin sama si Om. Gw ga berharap seluruh scoringnya dibawain, tapi at least yang penting2lah ya, dan tentu durasinya lebih panjang. Kenyataannya yang dibawain cuma 3: Latika’s Theme, Mausam and Escape dan Jai Ho. Favorit gw, O… Saya, ga dibawain~ T.T

Oh well it’s only $40~ Can’t complain.

Here’s a picture of me and Mawar before we knew we were fucked. LOL~


Ar Rahman with Steph (LOL @ that guy behind us)

MOVING ON!

Gw ngapain aja yak?

Oh I did a little bit of modeling~ HAHA NOT!

Just a friend doing a favor for a friend, which he returned it BIG TIME.

second fave

hmmm

More photos on my Flickr!

Next… hmmm… oh! I WATCHED SATAN JAWA.

Ini gokil sih. Monumental. Bersejarah.

JADI CERITANYA:

Gw kan bekerja di sebuah majalah lokal, sudah gw ceritakan di sini. Nah one day, kita lagi rapat redaksi dan kemudian tercetuslah ide untuk meliput Satan Jawa. FYI, Satan Jawa itu film bisu super artsy dan super mantap arahan Garin Nugroho yang sudah melanglang buana di panggung internasional. Nah, film ini diundang untuk premiere di Melbourne karena Melbourne sedang mengadakan event bertajuk Asia TOPA-Triennial of Performing Arts. Konser Ar Rahman yang gw tonton itu juga bagian dari Asia TOPA. Nanti bulan Maret ada konser Kpop juga yang diadain Asia TOPA. ANYWAY!

So yeah, kita mau liputan Satan Jawa. Sayangnya, kita ga diundang meliput. Padahal, liputan Satan Jawa tentu sangat valuable untuk komunitas Indo. Alhasil, temen2 gw di redaksi, pada baper dan memutuskan untuk menyerah. Yaudahlah kelewatan satu event, masih ada event lain. Begitu pikir mereka.

Gw personally awalnya ga minat sama Satan Jawa. Karya seni seperti itu too artsy for my liking. I simply don’t deserve to watch it. No, I mean, Satan Jawa does not deserve an audience like me~~ I’m gonna be an insult to them really.

But.. but.. sewaktu temen2 gw di redaksi pada menyerah karena ga diundang liputan itu, entah kenapa gw tergelitik untuk berusaha mendapatkan undangan liputannya. Karena selama gw kerja di XXXXX, gw terdidik untuk menganggap press itu lebih penting daripada yang lain. Jadi, kalo ga diundang meliput, YA LO MINTA UNDANGANNYA. Karena by the end of the day, mereka yang butuh kita, bukan kita yang butuh mereka. Ya nggak? Iya dong~ Kalo ga diberitain press, orang2 ga bakal tau tentang event-nya~ Branding-nya ga jalan~

Jadi, gw mulai usaha deh dapetin undangan liputannya. Awalnya kontak Asia TOPA-nya. Email sekali, dua kali, tiga kali, ga digubris. Coba telpon, disuruh kirim email. Sama aja dong, hopeless. Akhirnya coba langsung email media centre-nya Arts Centre Melbourne, yang menyelenggarakan Satan Jawa.

EH LANGSUNG DIBALES DONG!

Gokil.

Dikasih dua tiket lagi. Not to mention diundang wawancara Garin dan artisnya juga, DAN KETEMU OFFICIAL VLOGGER-NYA SATAN JAWA SACHA FUCKING STEVENSON AAAAAAAAKKKKKKKK

pardon my muka is so sampah jadi harus disensor demi kemaslahatan bersama

Ya ampun ga nyangka bisa ketemu lagi ama Mba Sacha, dulu pertama kali ketemu jaman di XXXXX. Mudah2an Mba Sacha ga menganggap gw creep karena hal pertama yang gw bilang ketika ketemu dia adalah "Aku suka banget vlog Jobless Vloggers, Mba!!! Zee mana?? Kok ga dibawa?? Kyaaaa kyaaa Zee lucu bangetttt~~" Wkwk~~~ 

Anyway, yaudah deh gw bilangin ke redaksi kalo gw dapet tiketnya! Sok gih dinikmati hasil kerja keras gw. Mayan kan dapet koneksi ke Arts Centre Melbourne. Siapa tau next time diundang lagi kan~

Eh ternyata ga ada yang bisa pergi~ Orang2 saking udah desperate-nya, ada yang udah bikin event lain, terima kerjaan lain, pergi ke tempat lain, dll. The only one available, ya gw~ hahahahahaha~

Yowislah cus kita.

Undangan buat 2 orang, ajak siapa ya? Hmmm… harus bener2 strategis milih siapa yang mau diajak. Orangnya harus bisa membantu liputan, kalo nggak, percuma. LOL~

Setelah seleksi ketat, terpilihlah KENDRICK (pernah gw ceritain di sini), yang adalah orang Jawa asli. Sinden orkestra di Satan Jawa akan menyanyi dalam bahasa Jawa. Jadi gw butuh interpreter bahasa Jawa yang dapat dipercaya. Saiku arek Malang, yowislah cocok!

Okelah. Sealed. Cek jadwal. Kendrick bisa. Cus!

Lumayan heboh nih persiapan menuju Satan Jawa. Mulai dari nyiapin baju yang appropriate, gw ama Kendrick sampai berdebat. Kendrick bilang harus pake baju formal, sedangkan gw stick to assumption gw datang sebagai wartawan, pake baju kasual gapapa dong, kan kerja~ 

In the end gw setuju pake baju formal alias batik, soalnya gw bawa baju batik dari Indo yang belum pernah dipake selama di Melbourne. Yaiyalaaahh~~ Mau ngapain pake batik?!? Wkwk~

Terus heboh juga sama prosedur peliputannya. Boleh motret atau nggak, harus dateng jam berapa, tempat duduk press bagian mana, aturan/kebijakan buat press di sini kayak gimana, dll.

But don’t worry, semua berjalan lancar. Hehe~ Even better, kita dapet kursi VIP yang jaraknya 4 row aja dari panggung. Gw bilang ama Kendrick, kursi kita itu kalo dihargain pake duit, bisa $300. She flipped. LOL~

--> So how’s Satan Jawa?




Lalu apakah Kendrick helpful?



LMAO~ Dasar Jawa millenial~ wkwk~ 

Yang justru banyak membantu gw justru si Reba (batik cokelat), si anak pintar yang sejurusan sama gw. Reba is an epitome of Indonesian arts. Lahir, tumbuh besar, dan bekerja di lingkungan seni Indonesia yang semurni2nya, ga ada penetrasi budaya luar samsek. Lo tanya anything seputar kesenian Indonesia sama Reba, pasti dijawab. Semacam kamus juga ini anak. Kerenlah! 

Orang2 kayak Reba ini yang bikin gw merasa undeserving untuk berada di posisi gw sekarang. Apalah gw mah alien di dunia seni Indonesia, cuma mengamati dari dalem UFO~ Heuheuheu~~~

Seriusan jadi emosional ini~ Belakangan ini gw sering mikirin hal itu lho beneran. Kok kayaknya gw merampas kesempatan orang lain ya? I mean banyak orang yang lebih layak dibanding gw untuk mendapatkan apa yang gw dapatkan. Tapi instead of mereka, malah gw yang mendapatkannya~

Tapi gw harus gimana dong, semua udah terjadi~ I can not give up~

Jadi yaa.. disyukuri ajalah. Sambil berusaha jadi deserving gitu. Slay all H1s, be good to people, give something back to the community, contribute and make Indonesia the better country……………………….

I mean Beyonce’s pregnant, Gal Gadot’s pregnant, MAKA NIKMAT DUNIA MANA YANG KAU DUSTAKAN~

Bersyukur ajalah, Ta.  

Starting from now.

Gw bersyukur ini udah malem, mata gw udah capek. Jadi postingan blog ini cukup sampai di sini.

Happy weekend and byeeeee~~~