Showing posts with label life sucks. Show all posts
Showing posts with label life sucks. Show all posts

Tuesday, August 26, 2025

Now what?

Hi, guys! How yall doin?

Got into this convo with friends a few weeks ago.

“So you’ve reached your goals, now what?”

photo creds here


--Ini cerita pertama--

Sejak kecil, kita diperkenalkan dengan konsep cita-cita.

Arti kata cita-cita menurut KBBI:

cita-cita (n) keinginan yang selalu ada di dalam pikiran

Dalam prakteknya, cita-cita hampir selalu dikaitkan dengan konteks karier atau dream job. Jadi ketika orangtua atau guru bertanya pada diri kita sewaktu kecil, jawabannya hampir selalu profesi. 

Dokter, pilot, pramugari, ilmuwan, guru, polisi, PNS (I know particular parents yang menanamkan konsep PNS adalah segalanya sejak dini, wkwk)—to name a few cita-cita yang paling populer, at least di lingkungan tempat gw dibesarkan.

Gw sendiri pernah bercita-cita menjadi dokter waktu SD. Menurut Seeta kecil, dokter itu semacam magician, bisa menyulap orang sakit menjadi sehat. Gw juga merasa dokter itu profesi yang mulia, karena menyehatkan bangsa. Karena itu, gw pernah kepingin jadi dokter. 

Sayangnya cita-cita ini kandas ketika SMA, ketika tau bahwa secara akademis gw tidak memenuhi syarat menjadi dokter. Berkali-kali simulasi tes masuk Kedokteran UI selalu gagal. Pun gw tidak jago-jago amat di Fisika dan Kimia, jagonya cuma di biologi~ Jadi yaa realistis aja. 

Sekitar SMP ketika gw mulai intens berkenalan dengan pop culture, pernah juga bercita-cita jadi aktris dan rapper. Wkwk~

Random sekali memang. But seriously, gw beneran merasa gw jago akting karena jago bohongin orang sempet ikutan teater and I fucking nailed a couple of plays. Juga terinspirasi film-film dan artis-artis remaja masa itu tentunya, Lindsay Lohan, Hilary Duff, Amanda Bynes, dll. Terus gw tuh bisa lho hapal script satu film full dan re-enact scene-nya, sebwah skill yang ga ada faedahnya. Wkwk~

Lalu, karena pernah ada masanya I was really into hip hop and rap music thanks to Eminem and Linkin Park, gw pengen jadi rapper. I thought it was so cool to be able to write and sing a rap lyric/cipher that not all people can decipher. Sampai sekarang gw masih bisa nyanyi lagu Lose Yourself – Eminem, Empire State of Mind – part rap-nya Jay-Z, Bang Bang – part rap-nya Nicki Minaj, dan God knows how many lagu-lagu Linkin Park, so flawlessly. My biggest flex to date. :p

Sayangnya, cita-cita jadi aktris dan rapper pun harus dikubur karena tidak realistis juga. Tidak bisa diajukan kepada my Asian parents yang mementingkan sekolah dan prestasi akademis. I didn’t even dare propose the ideas to my parents. Udah kebayang reaksinya, “mau jadi apa masa depan kamu?!” wkwkwk~

Hihihi.. Seru ya punya cita-cita tidak realistis.

Kemudian gw berkenalan dengan media massa. TV, radio, majalah, koran, film, buku, musik, dan jatuh cinta pada industrinya. Industri media. Terutama majalah sih waktu itu, nyokap gw selalu bawa pulang majalah hasil dari placement iklan agency tempat beliau bekerja. Semua majalah yang dibawa nyokap gw baca, ga cuma majalah remaja macam Gadis, Cosmo Girl, Go Girl, Kawanku, Hai, tapi juga interest-based magazine kayak majalah otomotif, gadget, National Geographic, Reader’s Digest, dll.

Semakin sering baca majalah, semakin cinta dengan industri media, lama-lama terbesit keinginan untuk berkarier di sana. Kayaknya seru nih, kalau bisa jadi orang yang bekerja di media. Bisa dapet akses ke informasi-informasi menarik lebih duluan dari orang lain, akses ke event-event seru, ketemu orang-orang penting, traveling ke tempat-tempat yang gw belum pernah datengin sebelumnya, on top of that, DIBAYAR LAGI. Wkwk.

Yang kepikiran waktu itu ya kerja di majalah, jadi jurnalis/editor. Ini menjadi cita-cita pertama gw yang realistis. Kebetulan gw juga dianugerahi bakat menulis hasil konsisten menulis diary sejak SD, jadi align dengan cita-cita menjadi jurnalis/editor itu. Alhamdulillah, orangtua approved.

So all set. Fast forward, masuk Ilmu Komunikasi – UI, program studi jurnalisme. Begitu lulus, dapet kesempatan jadi jurnalis di Majalah XXXXX, yang kemudian di-promote jadi editor 2 taun kemudian. 

Cita-cita pertama gw tercapai di usia 24 tahun. 

Sounds awesome? Yeah. Ada masanya gw bangga banget sama pencapaian itu. Tapi ga lama, karena setelahnya gw bergumul dengan konsep baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. 

Kalo ada satu hal yang orangtua lupa/tidak bahas/sosialisasikan/ingatkan/kenalkan pada kita ketika mereka memperkenalkan konsep cita-cita, itu adalah apa yang akan terjadi pada kita, atau apa yang harus kita lakukan, setelah cita-cita itu tercapai.

In my case, which I’m pretty sure terjadi pada anak-anak lain juga, mereka tidak melakukannya. Konsep cita-cita itu berhenti ketika cita-cita sudah tercapai. Lalu setelah itu, apa? Now what?

Do we have to live with it for the rest of our lives?
Do we have to set new goals?
Do we have to make something out of it?

What should we do???

Gw bingung banget waktu itu.

Apalagi setelah dijalani, realitanya menjadi jurnalis/editor itu pahit. Problem utama di penghasilan. Di balik semua privilege-nya, mereka hanya kuli tinta yang penghasilannya rendah secara industry standard. When reality bit, I got family to feed, bills to pay, lifestyle to support, pekerjaan itu menjadi terasa sia-sia buat gw. I didn’t gain much by the end of the day.

Belum lagi industri media konvensional seperti majalah dan koran waktu itu mulai tergerus digital. Oh great, not only everything that I did is a vain attempt, I was at risk of losing my job too if I just stayed there. Kebutuhan untuk upskill menjadi penting untuk bisa bertahan di industri ini. 

Pivot. Resign, masuk agency. Persetan dengan cita-cita.

--Ini cerita kedua--

Cita-cita masa kecil gw yang lain adalah kuliah S2 di luar negeri. Inspirasinya dari mana gw lupa sih. Tapi sejak kecil gw selalu tau pendidikan gw ga berhenti di S1. Kenapa luar negeri kalo ga salah sih ya karena logika aja. Gw S1-nya udah di UI—kampus #1 se-Indonesia. Gw selalu mau goes above and beyond in the next step of my life, jadi ga mau kuliah di Indonesia lagi. Ibaratnya di Indonesia gw udah kuliah di kampus ranking tertinggi, berarti S2 harus di kampus yang ranking-nya di atas UI, yaudah harus ke luar negeri.

I always wanted to try living abroad by myself as well, melatih kemandirian. 

So all set. Fast forward, mengejar beasiswa Purpose dan dapet, diberikan kesempatan untuk memilih kampus dan jurusan juga (yang mana gw pilih sesuai industri yang gw suka—media and entertainment), menyelesaikan S2 di Melbourne dalam 1,5 tahun (ketika orang lain butuh 2 tahun).

Cita-cita kedua gw tercapai di usia 28 tahun.

Lalu siklusnya berulang. 

It sounds awesome indeed. At that time, I felt like I could conquer the world. Pulang ke Indo dengan penuh kebanggaan. 

But again, rasa bangga itu nggak bertahan lama. 

Kembali bergumul dengan “now what?”

Gw harus ngapain nih???

Bingung lagi.

And again, another reality bites moment followed right away. Right after for good, langsung jadi pengangguran berbulan-bulan. Cari kerja paska S2 di luar negeri ternyata tidak semudah itu, Fergusso. 

Another concept yang ga di-heads up sama orangtua kita, cita-cita always comes with consequences. Ada terms and condition yang ga terlihat lho. 

--Ini cerita ketiga--

Sejak tahun 2016, alias sejak nonton Stranger Things pertama kali, gw selalu pengen bekerja di Awe. Ambi banget ini, level ambinya 11-12 sama dapetin beasiswa Purpose. Tapi berkali-kali apply (kayaknya to the point my CV auto-reject by system~ wkwk) not even sampai dikontak~

Fast forward, setelah menjalani 1 tahun di QQ yang menyenangkan (to the point kerja di Awe udah bukan ambisi lagi) dan 3 tahun di Errthing yang painful, siapa sangka Awe came out of nowhere. At the time of hopelessness, when I wanted to break free from Errthing so fucking desperately, Awe came to the rescue. I was scouted—contrary to what has been happening a.k.a gw ngejar-ngejar Awe. Kali ini Awe yang ngejar-ngejar gw. Oh so uh-mazing~

Cita-cita ketiga gw tercapai di usia 36 tahun. Tepat 9 tahun sejak gw nonton Stranger Things pertama kali. [eaaa]

Bedanya, kali ini T&C-nya terlihat nyata. I won’t be there for long. Seakan Tuhan udah capek terus menerus mengabulkan cita-cita gw. Biasanya dikasih satu gelas full, sekarang setengah gelas doang. Hahaha~ Canda Tuhan~

So as expected, sekarang gw kembali bergumul dengan "now what?". Padahal udah masuk Awe nih, ibarat kisah Disney princess, sekarang udah di part happily ever after. But no, gw masih bertanya-tanya "now what?"~

Masih banyak lagi cerita tentang cita-cita gw yang tercapai. Tapi yaa.. ending-nya selalu begitu. Selalu ada “now what?” dan konsekuensi hasil manifestasi reality. 

Akibatnya? Gw jadi takut punya cita-cita lagi karena jujur sampai sekarang gw belum punya jawaban buat pertanyaan “now what?” ini. 

Jadi sekarang gw harus gimana? harus ngapain?

Kalo udah tercapai, apakah cita-cita itu harus dilanjutin, di-stop, di-renew, di-auto cancel, di-upgrade, dibiarin, atau apa?

Kalo kalian punya jawabannya pls let me know. 

Sunday, August 10, 2025

Me wassup #111 - Campur Sari

Hi, guys! How yall doin?

Minggu ini lumayan campur sari. Dimulai dengan hari Senin yang awalnya tampak baik-baik saja, in the middle of the day turun hujan, yang sebenernya biasa aja, ga deres-deres amat, dan cuma sebentar~ Eh… rumah banjir~ GODFUCKINGDAMNIT!

Kesel banget gw. Belum sebulan banjir juga, sampai gw impulsif sewa jasa pembersih rumah seharga 2,6 juta karena gw ga tahan liat nyokap stress bersih-bersih aftermath banjir. Lumayan tuh rumah jadi kinclong banget. EH BANJIR LAGI SIANJINKKK!!!

Ga bisalah gw keluar 2,6 juta tiap bulan, gila apa?!

Bokap gw udah marah-marah ke pengurus komplek~ Yaiyalah, masa mau gini terus kalo ujan?!! Fak bener~

Ya Allah.. Ngelus dada banget deh tinggal di rumah ini sekarang.. 

Malam itu lembur sampai jam 3 pagi buat bebersih. Untung paginya ga ada meeting jadi gw bisa dateng siangan.

Kantor gw itu sebenernya menyediakan fasilitas bantuan untuk karyawan yang kena musibah semacam natural disaster. Tapi stuff like this gw ga bisalah ceritain ke mereka because it’s embarrassing~ I don’t want people to take a pity on me~ So I just suck it up~

Okay so Monday was a disaster. Thank God, Tuesday-Saturday went okay.

Ada satu hal yang bikin gw feeling guilty sih. So you see, beberapa minggu lalu gw sempet bikin postingan ini kan, ketika gw lagi feeling down because of some communication issues at work. To be honest with you, at that time, I was so afraid I couldn't make it far at my current job, so I impulsively responded to a job offer~

Semacam memberikan sinyal gitulah sama employer-nya dan sinyal ini direspon dengan baik oleh mereka to the point I was scheduled for an interview. 

But then, ternyata kerjaan gw yang sekarang baik-baik aja, meaning gw lanjut nih sama Awe. Sumpah gw ga enak banget sama that employer~

Tapi daripada memberikan sinyal palsu dan buang-buang waktu mereka interview calon karyawan yang pada akhirnya tetep ga bisa masuk cepet, it's not fair for them. Hence, interview harus dibatalin. So I sent a formal email, minta maaf dan menjelaskan kondisinya. Alhamdulillah, mereka mengerti.

I’m really sorry. I really just want to finish what I’ve started.

Ini lesson learned juga buat gw, jangan bertindak gegabah. Jangan membuat keputusan ketika you’re not even thinking straight. Got it.

Buat future employer yang tertarik meng-hire gw, gw akan open to opportunities lagi bulan Oktober ya, dan bisa mulai di kantor baru bulan Januari. <3

Btw udah ah ga mau bahas kerjaan mulu~

Next yang mau gw bahas adalah… pertemanan.

Minggu ini tampaknya harus say goodbye ke beberapa orang, meaning memutus tali pertemanan. Atau hiatus pertemanan, diem-dieman aja entah sampai kapan~

Trigger-nya adalah gw di-kick dari grup without my consent. WKWK

So high school, men!

Oh well cukup tau aja. Just acknowledged this as seleksi alam. 

Gw emang udah harusnya stop caring about them sejak lama, they are already in the past, better fokus sama the present life aja. Toh udah ada temen-temen baru yang lebih baik dan menyenangkan.

But you know, I’m just a mere human-lah, I have emotions. Deep inside, can’t help but feel sad aja sih. Because, regardless of everything, I still see them as good friends, some of the real ones. I genuinely care about them walaupun situasi pertemanan kita sudah tidak seperti dulu lagi. I mean, 3 taun bukan waktu yang sebentar untuk membina dan me-maintain pertemanan, but now it all goes down to drain? 

Oh well..

Takeaway-nya work is not the place to make real friends-lah. Udah beberapa kali kayak gini kok. Dari 100% temen yang dikenal di lingkungan kerja, paling yang lanjut jadi temen setelah resign cuma 10%-nya. Udah ilmu pasti ini.

Jadi stop baper. Kita nonton One Piece aja, where your nakama a.k.a friends never fail you. :D

Another thing yang mewarnai hidup gw minggu ini adalah Wednesday [lah ini kerjaan juga~ lol, well not really].

Terima kasih buat teman-teman yang sudah menghadiri dan having fun di activation kami di Senayan City. Konten-kontennya ciamik sekali. 

Gw sendiri ke sana total 3 hari, 3-3nya dengan intensi yang berbeda. Ada yang kerja, ada yang nemenin temen, dan nemenin adek. 

kece ya aq. :3



Wednesday S2 sudah tayang di Netflix. <3

Gw sudah nonton dan so far suka sih. Jenna Ortega is phenomenal like always [konon honornya naik 800% buat Season 2 ini]. Yha gw sih kalo naik gaji segitu juga akan memberikan phenomenal performance ya. Basically sold my soul to the devil. Nyehehe~

Emma Myers juga—Enid, my fave!!! So adorbs!!! I love premise Season 2 ini Wednesday mau nyelametin Enid. The world really does need more of their friendship!

Cuma sebel aja cuma 4 eps, yaelaaaah~ Kayak lagi asyik terus being cut mid way gitu~

Kalo mau bikin 2 part mbok ya episodenya tambahin gitu lho, kayak Squid Game~

*komplen ke kantor sendiri* wkwk

Minggu ini gw juga berkesempatan menonton 2 film: La Tahzan dan Weapons. Keduanya tampak sangat berbeda, turned out isinya sama. Guna-guna is LYFE! Hahahaha~

Both good movies, though. 

Strategic casting for La Tahzan. So nice to see Marshanda in her element [perempuan terdzolimi], Deva Mahenra in his forte [tukang selengki], and Ariel Tatum in her… ya gitu deh.  Wkwk~

Weapons menjadi titik balik gw kembali nonton film horor. Fyi, gw phobia film horor gegara pas SMP nonton Tusuk Jelangkung terus ga bisa tidur di kamar gelap 2 minggu~ Since then gw bersumpah ga mau lagi nonton supernatural content yang terlalu graphic gitu~

Well, Weapons sebenernya ga horor sih, lebih ke thriller ya. Kalo horor setan2 gitu gw masih ga mau deh keknya, unless nontonnya sama…… ;)

Minggu ini ditutup dengan ciamik oleh first look One Piece Live Action Season 2.




Robin-cwaaaaannn so good to see you!!!

Looks good so far. Everything seems to be on the right track. 

Totally understand the controversy around Vivi. Tidak bermaksud rasis, tapi Vivi kan emang harusnya middle eastern ethnicity. At least dari cara Oda mendeskripsikan Alabasta, with the desert, the clothes, and the buildings references..

That Bridgerton girl better do us good! Bagus ga sih dia acting-nya? Gw ga nonton Bridgerton, udah usaha, tapi geli sendiri jadi ga nerusin~ wkwk

Sedih tapi OPLA S2 masih taun depan.. yang mana kemungkinan gw sudah tidak di Awe.. :(

Oh well, still got to celebrate it with my Nakama though~

Okay, that’s all for today, folks!
 

Sunday, July 20, 2025

Tough Week

This week is really tough.

Setelah April, Mei, dan Juni yang penuh rainbows and unicorns, roda kehidupan gw berada di bawah bulan Juli ini. I am reaching rock bottom and that ain’t feel good. 

After 3 months, I finally met my first obstacle at work, and that is… communication~

Sounds petty, huh? Indeed.

I’ve been overthinking it for a week. It really affects my mood and productivity.

But I don’t wanna talk about it now, sorry. It’s bad if I don’t channel the emotion right away, I know. Malah jadinya kependem dan numpuk, kayak numpuk virus di badan~

But I just want to make peace with myself first before telling you guys. Hope you understand.

Hari Rabu kemarin, ibunda sahabat gw dari SD, Grace, meninggal dunia setelah koma hampir 2 minggu. RIP Tante Ellen. 

Ini juga bikin gw sedih karena gw deket banget sama Grace. I can feel her loss, her pain, her exhaustion. Stay strong, my Gracie. I will always be beside you. 

Nyokap gw nemenin ke rumah duka untuk ngelayat juga. The whole time she was sitting beside me, I couldn’t help but think that someday this would happen to me too. I will lose her too. I cried myself to sleep that night. 

Pokoknya tujuan hidup gw adalah membahagiakan nyokap selagi masih bisa. Mengabulkan semua permintaannya, berada di sampingnya, memastikan kesehatannya. I am all for you, mom. 

As if things can’t get any worse, I got my period yesterday and I’m in so much pain today~ 

My room is a huge mess. Got clothes on the floor, leftover food, gadgets and tangled cables, jewelry everywhere…

I tried to distract myself from these harsh realities. I watched so many movies this weekend. Didn’t work~

I think I need a Pensieve since there are recollections of things I would wish to hide or forget. Tapi bukan itu fungsi Pensieve sebenarnya ya?

*sigh*

I think imma just go see some therapist~

Ada rekomendasi?

Sunday, December 15, 2024

Me wassup #101 – Muay Thai, Nation’s Weird Toys Craze, Business Updates, etc

Hi guys! How yall doin?

Izinkan gw ngalor ngidul sebentar karena hari ini sangat tidak produktif. Ini hari Minggu yang very very slow buat gw. Di rumah aja seharian. Dari tadi kerjaan gw cuma main game, nonton One Piece, makan, repeat. Supaya ga wasted-wasted amat, nulis blog aja deh biar at least ada yang dihasilkan.

Tadi gw sempet bersihin yoga mat karena dalam waktu dekat akan mulai yoga lagi. Yes, kelas muay thai akhirnya berakhir dan ga akan gw terusin. Sorry ya coach, it’s just too painful. Nobody told me muay thai itu 50% martial arts, 50% bootcamp~ I didn’t sign up for the bootcamp. I can’t tolerate the pain afterwards. 

Ini masalah mental aja sih sebenernya. Kalo bisa lebih berani menghadapi that pain harusnya lanjut muay thai ga masalah. I do enjoy the other parts of the session, kayak the sweating part, wah, hella good. Literally 2 hours of dripping. Racun-racun di badan keluar semua. Pure bliss.

The martial arts part juga seru. Tapi ya itu, karena gw cuma ambil kelas 8 sesi yang di-explore ga banyak. Gerakannya itu-itu aja. Jab, strike, elbow, knee, kick, uppercut, hook. Basic banget. Itupun cuma sebatas make sure gerakannya bener aja, ga sampai latihan fokus kombinasi gerakan. 

Muay Thai tadinya niat gw jadiin sarana untuk melampiaskan emosi dengan cara membayangkan samsak = orang yang gw benci, ga terlalu mempan juga. LOL 

Well ada sih momen emosi terlampiaskan, tapi sama aja tuh pas ketemu orangnya tetep benci. Mungkin baru puas kalo gebukin orangnya beneran. LOL

Next-nya gw mau coba pilates reformer. Tempatnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 8km-an. Sebel deh, ga ada yang lebih deket. Fyi gym dan studio yoga gw cuma 2km dari rumah, murah lagi. Gw benci olahraga yang harus effort dan mahal. Sports are supposed to be easy, fun, and free/cheap. Tapi sayang ga ada pilihan lain.

It’s okay-lah. Ini kan sifatnya coba-coba aja. Objective gw adalah mencari olahraga yang tepat yang gw bener-bener enjoy dan memberikan impact yang signifikan untuk kesehatan. Jadi ya, coba aja.

Next topic: gw perhatiin sekarang orang Indo (atau bahkan seluruh dunia) sedang dilanda demam boneka-boneka viral ga penting seperti Pop Mart/Labubu atau Jellycat. Part of it blame it on TikTok dan artis-artis/influencer-influencer karena mereka yang bikin viral. 

It’s just so weird, karena bahkan sampai orang dewasa pun ikutan heboh. Bahkan lebih heboh dari anak-anak~ 

I don’t get it.

Why the sudden craze? What about them yang bikin adiktif? 

It’s. Just. A. Plushie!

I mean.. Gw akan memaklumi kalo yang viral adalah mainan-mainan yang canggih/mutakhir/inovatif/beda dari yang lain. Misalnya kayak robot Transformers-nya Medy Rinaldy tuh yang emang keren banget, bisa berubah bentuk, bisa dikontrol dari hape, bisa bereaksi kalo orang ngomong, dll. Atau kayak mainan kuali Magic Mixies Magical Misting Cauldron tuh yang bener-bener kasih experience pas dimainin, interaktif, and high craftsmanship gitu lho, aesthetic, niat bikinnya. Yang kayak gini deserve the hype. 

Nah Labubu & Jellycat tuh APA YANG DITAWARKAN?

Orang-orang sampai rela ngantri, bayar jutaan, beli minimal satu pack supaya dapet semua koleksinya (karena sistemnya blind box), hunting ke luar negeri, jastip dari seluruh penjuru dunia, THIS IS RIDICULOUS!

It’s. Just. A. Plushie! (2)

Sumpah aneh banget sih. lebih aneh lagi liat mbak-mbak, tante-tante, mas-mas, om-om, whatever yang tua-tualah pokoknya, ngegantungin keychain-nya di tas mahal mereka~ LOL

Kalo itu tas Hermes bisa ngomong mereka udah teriak kali, “GET THIS PIECE OF TRASH OUT OF MY SIGHT!”

Kata gw mah mending lu orang tobat terus uangnya dipake nabung/sedekah/invest hal lain yang lebih berfaedah ya. C’mon, look at our current economy. Employees are being laid off, companies are closing down, Rupiah is so weak, people can barely afford the basic necessities…

Anyway, speaking of the economy.. I’m kinda hypocrisy juga nih, bisnis ga jalan-jalan.. Huhuhu~

Jalan sih tapi pelan-pelan banget. Dibantu sama Grace yang rajin ikut bazaar, gw tinggal nitip stok doang. But the sales aren’t good..

But don’t worry, I got plans already. As soon as stok udah dibalikin sama Grace, gw akan jual in bulk di Shopee. Ini buat ngabisin stok. Abis itu, kita rebranding pake produk baru. Gw udah kepikiran beberapa ide, tinggal dipilih salah satu supaya lebih fokus. Doakaaaann~~ 

Aaah... 2k24 udah mau berakhir… Akhirnyaaa…

Not gonna lie, I don’t like this year~

Walaupun banyak hal baik dan menyenangkan yang terjadi sama gw tahun ini, seperti Europe tour bertemu my long lost family, ngajar lagi, beli iPad, dan 2NE1 comeback… itu hanya sebagian kecil. Lebih banyak hal yang ‘kureng’~

I experience many “losses” this year. Teman baik, bos gw tersayang, people I admire.. Ada yang pergi sementara, ada yang selamanya. It hurts.

I experience being rejected multiple times on various occasions.

I experience being betrayed. Gw harus mengeliminasi beberapa orang dari hidup gw karena mereka toxic, dan memutuskan untuk focus on things that really matter and people who really love and respect me.

I experience being scolded and humiliated. Wow. Sensasinya luar biasa! Wkwk~

Buat orang-orang yang bikin gw kecewa, marah, sedih, nangis, takut, malu, kesal, dan benci… karma is real, baby. Real and near.

Kemarin nemu quotes bagus banget di Twitter:




2k25 gw mau fokus jadi orang baik aja.

Kemarin beli gelang batu kristal di Shambhala, Pondok Indah Mall 2, namanya batu phantom. Konon bisa menetralisir energi negatif dan membuka aura positif yang menyejukan batin dan intuisi. 

Yha, saiia sudah memasuki usia kekuatan percaya batu alam overpriced bisa membuat hidup jadi lebih baik. Wkwk~

This could be the last post in 2k24 unless tiba-tiba ada kejadian seru yang blog-worthy. Until then, enjoy the rest of your weekend.

Bye~

Thursday, December 12, 2024

Brengsek! Brengsek! Brengsekkk!!!

Hi, guys! How yall doin?

Sebenernya gw masih ada 1 topik seputar konser 2NE1, tapi itu abis postingan ini ya. Yang ini lebih… mendesak~ Wkwk

Postingan ini mengandung gimmick One Piece jadi kalo kalian ga baca/nonton I think ga bakal paham deh. Sorry not sorry.

So uhm.. Gaes, kayaknya gw mengidap syndrome BOA HANCOCK deh~ Bjrotttt



Long story short gw masih mainan aplikasi... 

Ga tau kenapa ga kapok-kapok.. Padahal bener-bener learned it the hard way kemarin.. Tetep ga kapok loh.. Mungkin guilty pleasure~ LOL

Premium feature-nya udah ga ada. Ga ada niat buat renew juga, mlz. So I work on with what I have aja: makan nasi. LOL

Terus kemarin adalah satu.. My type. Heuuu~~

Dahlah langsung syndrome Boa Hancock-nya KUMAT~~ 

With only a mere few lines, langsung bulol dan bikin fanfic di otak~~

Sebuah kebiasaan buruk yang baru gw sadari, karena justru yang kayak gini endingnya malah ga kejadian~ Woooooo~~~

Tapi gimana donggg, the force is too stronkkk~~ I can’t control my mind and feeling~~ I’m too vulnerable when it comes to <3.. Heuheuheuheu

Demikian, siklusnya pun berulang: swipe-ngobrol-fanfic-ghosting-mental breakdown-swipe again

Sekarang, lagi mau mulai swipe again karena motherfucker yang kemarin akhirnya ghosting~

Brengsekkk!!!

Paling jijay di fase mental breakdown sih. Ya walaupun hilang dalam hitungan hari, tetep aja ada 1-2 hari yang sangat depressing ketika mempertanyakan ‘what the fuck?’, ‘what went wrong?’, ‘am I not worth it?’..

Ketemu aja belom udah baper~ Kan asu~

Anyway, gw bingung banget sih rencana the great Gee Oh Dee buat gw untuk urusan ginian apaan. Totally clueless. Kalo aplikasi bukan jawabannya, what should I do? huhuhuhu~

On top of that gw masih ga tau juga apa yang harus gw lakukan dengan syndrome Boa Hancock ini.. Apakah harus gw obati, atau biarin aja, atau malah dipelihara..?

Aaakkh ribet lu! Udah ah~

Bonus foto cosplay jadi non Glindah karena Defying Gravity masih diulang-ulang udah sebulan!

 

Saturday, November 16, 2024

Jebretan Maut dan Tiga Orang Baik

Hi, guys! How yall doin?

Mood gw ketika menulis postingan ini ga bisa digambarkan~

Gw baru saja mengalami sebuah kejadian yang affect me mentally alias bikin kena mental. Tapi yang menarik, ada unsur heartwarming-nya juga. 

And the story goes...

So, Kamis kemarin gw terjadwalkan untuk membawakan sebuah presentasi ke Errthing 1. Menuju hari H, I did my best, siapin a kickass deck, latihan speeches-nya, making sure nothing went wrong. Kenapa gw segitunya untuk presentasi ini, karena yang gw present bukan sesuatu yang hasilnya baik. Jadi, gw harus mengatur sedemikian rupa presentasinya supaya kalaupun hasilnya ga baik, gw bisa kasih liat ada alasannya dan ada usaha-usaha yang sudah dilakukan untuk memperbaiki/meminimalisir risikonya. 

Let’s say gw membuat deck dengan struktur yang bisa menjelaskan maksud gw itu dengan jelas. Kira-kira begini:
1: Opening
2: What we done well
3: What can be improved
4: Other significant factor (slide khusus untuk meng-highlight 1 topik penting)
5: Result
6: Learning

Tampak normal sebenarnya, until bos gw mengubah urutannya tanpa sepengetahuan gw jadi begini:
1: Opening
4: Other significant factor
2: What we done well
3: What can be improved
5: Result
6: Learning

Well.. Turned out, that “other significant factor” bikin BLUNDER!

Alhasil, gw kena jebret sama Errthing 1. :’)

Sensasinya W.O.W!

Wkwkwk~

Temen gw yang alumni Errthing selalu bilang “elo belum kerja di Errthing (group) kalo belum kena jebret Errthing 1”. Well… Setelah 2 tahun 9 sebulan… Finally... The time has come. Akhirnya terjadi ke gw juga omongannya. LOL~

Selama ini gw hanya melihat orang2 kena jebret beliau. Mba A, Mba B, Mas C, Mas D, Bu E, Pak F, dll pernah gw saksikan momen-momen humiliating-nya. Gw udah paham tabiatnya Errthing 1 yang kalo marah udah ga ada tuh batasan moralnya, bablas. Beliau ga akan peduli gimana cara penyampaiannya, etis/nggak, ada siapa di ruangan, dll. Nada. 

Kejadian kemarin hanyalah satu dari sekian banyak dan unfortunately korbannya adalah gw.

Saat kejadian, yang gw rasakan adalah kaget dan malu. Kaget karena bener2 dijebret in your face no mercy—something yang gw ga expect karena sebenernya pede presentasinya akan baik-baik saja (setidaknya bos langsung gw meyakinkan gw bahwa semuanya akan baik-baik saja). Malu karena dilakukan di hadapan umum, at least ada 10 orang di ruangan itu kemarin, 10 orang menyaksikan gw being miserable. 

Setelah kejadian, gw lemes dan dada gw sakit. Mau kerja ga konsen karena pikiran acakadut. Mau makan ga napsu. Yang ada di pikiran adalah mencurahkan gundah gulana ini. I need to call someone. 

Ada beberapa temen yang pengen gw reach out. Pertama adalah DMC, karena dia berhubungan sama jebretan Errthing 1. Gw whatsapp DMC niatnya cuma menanyakan satu hal untuk klarifikasi. Tapi karena kebawa emosi, susah untuk merangkai kata-kata di whatsapp, jadi gw minta telp dia dan dia OK.

Langsung curhat panjang lebar 45 menit sama DMC. :’)

Padahal DMC saat itu posisinya mau berangkat kerja, terpaksa ditunda untuk mendengarkan curhatan gw. Makasih ya, beb. :*

DMC ini alumni Errthing Group, jadi dia sangat paham karakter Errthing 1. Dia mencoba consoling gw dengan bilang “Seet, tenang, semarah-marahnya beliau ke marketing, dia akan lebih menyeramkan ketika marah ke tim sales.” Wkwk~

I seriously cannot imagine a worse situation. Stay strong, tim sales.

DMC kemudian mengajak gw ketemuan either Senin atau Selasa besok, buat nemenin dan ngasih moral support langsung ke gw. Luv banget.

Setelah curhat sama DMC, dada gw masih sakit tapi tidak sesakit sebelumnya. Pas banget gw tutup telpon, ada GML, temen kantor, nyamperin dan ngajak makan. Surprisingly, ada napsu makan. Abis makan lanjut ngopi, di situ gw ga tahan dan curhat lagi ke GML. Dia mendengarkan sepenuh hati dan bersimpati. Makasih ya GML. :*

Setelah curhat ke 2 orang, I’m feeling much better dan bisa menghabiskan waktu kerja dengan baik. Jam 6 gw pulang dan di jalan kepikiran untuk ngasih tau 1 orang lagi, my beloved ex boss, Mba NV. Dia memang minta dikabarin hasil presentasinya gimana. So I feel obliged to tell her.

Tapi gw liat di IG Stories beliau lagi dinner sama temen2nya. Jadi gw whatsapp cuma bilang “mba lagi ngapain?”

Seakan semesta berkonspirasi, secara gw sama beliau menghabiskan hampir 3 tahun bersama, chemistry kita udah kuat, jawaban beliau seakan bisa ngebaca pikiran gw:




That moment, air mata gw langsung rembes. T.T

Padahal sejak abis dijebret ga berasa pengen nangis sama sekali~ Sekalinya disenggol begitu, by someone I hold dear, banjir langsung.

Gw tanya beliau apakah bisa ditelp. Dalam kurang dari 5 menit beliau langsung telp. Gw pun langsung mencurahkan segalanya.

Mba NV nggak secara langsung consoling gw kayak DMC, tapi dia menjelaskan hal-hal yang tadinya ga gw pahami. Di antaranya alasan kenapa Errthing 1 bisa semarah itu, kenapa keputusan bos gw untuk mengubah urutan slide itu tidak bijak, dan kenapa I should not be worry about this. 

As always, setelah mendengarkan penjelasan mba NV yang make sense dan logis, gw terbuka wawasannya dan feeling better. This is why gw merasa beruntung pernah kerja under beliau. Beliau selalu bisa merasionalkan hal-hal yang tidak rasional buat gw. Membuat gw setingkat lebih pintar. 

Kemarin itu rasanya she never left. It’s like our usual talks at the office, where I could always learn something from her. I miss you, mba. :’(

Dia menyarankan untuk next-nya gw lebih ‘kelihatan’, untuk mengubah persepsi negatif Errthing 1 terhadap gw. Beliau menyarankan gw untuk sering-sering pamer prestasi di Linkedin. Aduh.. Ga gw banget ini.. Tapi nampaknya harus dilakukan, jadi akan gw lakukan. Demi Mba NV.

1,5 jam total curhat. Setelah tutup telpon berasa lebih lega dan langsung kecapean, tidur. Makasih, mba. :’)

Hari ini, gw curhat lagi. Kali ini ke kak NG, sahabat di QQ yang adalah ex Errthing juga. Mendengar cerita gw, kak NG ketawa satir/ngakak. “Errthing 1 masih aja komen begitu, udah dari zaman gw di sana xxx tahun lalu komennya selalu sama.” Hahahaha

Yeah, same old same old. Karena masalahnya berulang lagi-berulang lagi. 

“Elo tahan-tahan ajalah, Seet.” kata kak NG. Menurut si kakak, jebretan-jebretan itu sudah biasa dan yang gw alami baru level 4 dari 10. Meaning banyak yang lebih parah. Komennya kak NG mirip sama komen DMC. Hahaha~

“Kalo dari cerita lo, jebretannya lebih ditujukan buat tim sih, bukan lo doang. So don’t worry.” lanjutnya.

Total 2,5 jam curhat ke kak NG. Beban di dada sudah semakin ringan sekarang. I think I’m gonna be just fine. 

“Kejadian ini kalo lo inget-inget lagi bulan depan, paling lo ketawain, Seet.” kata mba NV. Mba, jangankan bulan depan, minggu depan pun bisa. I have speedy recovery. Hahahaha~~

Well, setelah gw pikir-pikir, jebretan itu ada hikmahnya sih, yaitu gw semakin yakin gw punya teman-teman yang luar biasa baik. DMC, mba NV, dan kak NG, tiga-tiganya mau mendengarkan curhatan panjang lebar gw, berempati, menghibur, menawarkan bantuan, mencarikan solusi, dan memastikan semuanya baik-baik saja. Walaupun ‘luka’ gw belum 100% sembuh, tapi mereka hansaplast dan betadine yang efektif sekarang dan gw sangat berterimakasih karenanya. 

Terima kasih DMC, mba NV, dan kak NG. Semoga senantiasa diberikan perlindungan, kesehatan, dan kebahagiaan. Orang-orang baik, semoga dilancarkan rezekinya. Amien. 

Sunday, October 20, 2024

Me wassup #99: dark and difficult times lie ahead

Hi, guys! How yall doin?

First of all, RIP Liam Payne.

Damn. Gone too soon. 2024 is cruel.

The ultimate reunion the whole world expecting terjadinya di kuburan…

Such a dark joke.

Gw bukan Directioner tapi ikutan sedih karena adek gw udah nangis dua hari. Hari ini dia sakit, kayaknya karena itu juga.

Sebagai yang pernah ditinggalin idola juga (re: Aaliyah, Lisa ‘Left Eye’, Chester Bennington & Jonghyun Shinee), gw sangat mengerti gimana rasanya.

Yang bisa mengobati hanya waktu.

But one thing for sure, the legacy lives on. Selamanya akan diomongin dan dikenang sama semua yang sayang dan ingat 1D. 

So don’t worry, everything’s gonna be alright.

Hari ini pelantikan presiden baru. Era kegelapan Konoha officially dimulai. Wkwkwk~

Gw kira setelah ribut-ribut fififofo, wapresnya diganti. Ternyata sama aja. Padahal kalo diganti gw merasa optimis dikit sama presiden yang baru. Huff.

Dumbledore said: 

“Dark and difficult times lie ahead.”

Semoga bangsa ini baik-baik saja, dijauhkan dari segala keanehan. 

Anyway, ga cuma Konoha yang memasuki era kegelapan, kehidupan saya pun demikian. Fufufufu~

Rezim baru officially dimulai. Gw ga tau nasib gw ke depannya akan seperti apa. Too early to judge. Sepertinya sih akan ada pergesekan-pergesekan, blunder-blunder tipis (ga) lucu. Mungkin prinsip-prinsip hidup gw akan ditantang. Mungkin gw akan dihadapkan pada banyak pilihan sulit.

Dumbledore continued:

“Soon we must all face the choice between what is right and what is easy.”

Semoga gw terus diingatkan pada the importance of integrity and courage over convenience and self-interest. Semoga gw tetap stay true to my values, even when it is difficult or when the easier path might seem more appealing



True bravery involves making tough choices that align with one's principles. 

Bismillah.

*sigh*

Ini kedua kalinya lho gw dihadapkan pada situasi seperti ini dalam karier. Sebelumnya ini. Ckck~ 

The great Gee Oh Dee emang lagi hobi memberi cobaan ke gw taun ini. Jenis cobaannya sama, ugly feelings yang pernah gw rasakan beberapa taun yang lalu, harus gw rasakan lagi (sebelumnya gw ceritain di sini). Ibarat penyakit lama kambuh lagi~

Hopefully merasakannya berkali-kali bikin gw imun ya, bukan makin sakit. Heuheuheu~~

Anyway next topic: hdj (read: sdrawkcab)

Guys, kayaknya the whole hdj things tuh bukan buat gw deh~

I’m too fragile for this shit OMG~

Capek banget. Baru permukaan aja udah baper… Baru ‘hello’ aja udah bikin fanfic di otak~ Padahal kan ga boleh gitu ya~ I know!! Tapi settingan default gw tuh udah begitu…

Gimana dong???

Telat banget lagi baru tau hipotesanya sekarang~~

GIMANA NIH?????

I need help. SOS. Mayday mayday~ Aaaaakkkkk

Anyway……

Kemarin ada tweet yang masih berhubungan soal ini.

Di sini gw mau memberikan my 2 cents. Hehehe~~

Imo, yang dilakukan si cewek udah benar. Just leave that broke-ass scrub. 

Tapi, statement si cowok ada benarnya juga sih (menurut gw). Like if it happens to me, misalnya gaji gw lebih besar gitu, there’s a chance gw akan--bukan disrespect ya bahasanya, lebih ke nggak percaya~ Trust issue. Nggak pede sama dia. 

Unless setelah melihat kenyataan ini dia jadi termotivasi untuk menyeimbangkan itu ya, atau bahkan melebihi itu. Do something to make him worth more-lah. Then maybe gw masih bisa terima.

I mean.. Bukannya gw matre ya, it's not about the money. Believe me, insya auloh gw sebagai pribadi udah memasuki status comfortable, hehehe~ 

It’s just I want my S.O to be more/better in everything than me. More intelligent, more mature, more confident, kinder, wiser, wealthier, funnier. This way, I’ll feel safe and protected around him. I am confident with him. 

Soalnya gw kan akan menghabiskan sepanjang hidup bersama dia ya, through thick and thin. There are a lot at stake here. So many unforeseen circumstances. Kita kan ga pernah tau di masa depan itu apa yang akan terjadi. 

Dengan memilih partner yang lebih, lebih, dan lebih tadi, setidaknya gw akan lebih merasa aman. I will have someone who will protect me, because he’s better in everything than me. 

I’m setting the standard too high for myself ya? Wkwk~ Makanya ga dapet-dapet. Nyehehe~~

Sebenernya ga harus lebih yang gimana-gimana. Bukan karena insecure juga. I also find myself intelligent, mature, confident, kind, wise, wealthy, and funny. It’s just misal gw ada di level 8, this guy harus level 9-lah, atau 8,5-lah. Just slightly better already OK.

Okelah itu aja. 

Happy weekend all!
 

Saturday, October 5, 2024

Me Wassup #98 – Life is A LOT

Hi, guys! How yall doin?

Waktu sudah memasuki wilayah pre monsterual menstrual syndrome alias PMS sehingga butuh journaling untuk mengeluarkan unek-unek yang udah melimpah ruah di otak.

Ok. Satu-satu.

Pertama, Sheila on 7 dulu, konser Tunggu Aku di Bandung yang terjadi tepat seminggu yang lalu. Pertama kalinya ke Bandung naik Whoosh—yang bener2 semacam prank ya, setengah jam sampe. Baru naro tas, lurusin kaki, dengerin 3 lagu, ngobrol bentar, eh sampe. Wkwk~

Speed-nya ga berasa juga, alus. Worth it-lah bayar 625k pp.

Komplen dikit paling di stasiunnya aja. Panas ruang tunggunya. Yang di Halim apalagi, berasa banget karena banyak banget warga. Kayak ga dimaksimalin AC-nya gitu. Yang di Bandung masih mending karena udaranya adem. Gw sama Iip naik dari stasiun Tegalluar, most of the time sambil nunggu boarding kita berkeliaran di luar ruang tunggu aja soalnya lebih adem dan cakep buat foto-foto.

Anyway, S07. Setelah ganti venue 2x dan segala drama lainnya, untungnya petjah sih konsernya. Can’t believe tiketnya cuma 500k (700k++ karena jastip), dan dapet entertainment sepecah itu. Ga ada komplen soal penampilan S07.

Setlist-nya mantep—all-time hits, gw ga hapal semuanya tapi setiap lagu mengingatkan gw terhadap kenangan tersendiri, so konser kemarin full of nostalgic feelings. Gw sengaja ga ngecek setlist dan kepoin fancam sebelum konser, jadi kaget banget mereka tiba-tiba bawain Temani Aku. Astaga, I forgot this song existed! Lagu perpisahan SD!! I still remembered it was one of a few songs that I learned on my first guitar lessons—ini awal-awal SMP. 

Gimmick Sakti dateng juga bikin kaget. Selama ini selalu wondering ex-band mates yang udah berbeda sekali hidupnya itu apakah on good terms with the existing members. Ternyata Sakti iya, feels good to know that and so happy to be able to see OT4. Ya gimana, saya fans lama. S07 yang saya kenal ya OT5. Setelah gonta ganti personel, udah ga punya kapasitas untuk ngikutin lagi. Hanya bisa mendoakan yang terbaik. Semoga suatu hari nanti bisa melihat OT5. 

Hal berkesan lainnya, endingnya. Meriah banget. Solid 10 mins of fireworks. Sensasi seperti bubaran Disneyland. Leaving our hearts full. Love banget SO7! Sehat-sehat Om Duta, Eross, Adam-bapack-bapack humble yang tidak mengenal konsep penuaan. Tidak perlu banting tulang cari uang lagi, tinggal slow living menikmati royalti dari fans setia seperti saya. Sampai kapanpun bakal tetep saya dengerin lagunya.

Okay moving on, another music discussion. 2NE1 Welcome Back Tour is officially kickin. Kemarin konser pertama di Seoul, and so far looking great. Looked budget in some areas (panggung kecil, kostum DIY nggak bersponsor--konser zaman dulu minimal Jeremy Scott), tapi minorlah. Ya namanya juga konser yang cuma persiapan 2 bulan, what do you expect?




Gw melihat ada 4 warna di KV dan overall convert vibe: pink, putih, merah, hitam. 

Sebuah identitas yang confusing, tapi mungkin memang intention-nya inclusivity ya. Atau karena ini maybe konser terakhir, mereka nothing to lose aja. Wkwk~

Gw so far udah daftar jastip konser yang di Jakarta. Sebuah keputusan berat yang bertentangan dengan hati nurani, karena sebagai Blackjack sejati sebenarnya ingin beli sendiri—my own effort for my girls. Tapi terlalu berisiko at this point. Ga ketebak konser kali ini sales-nya akan gimana. My experience sih, konser 2NE1 itu selalu sepi, karena Blackjack stats wise juga ga banyak. Ini aja gw kagum sama keberanian promotor untuk pake BCIS as venue, ga kegedean apa? The safest bet itu harusnya Istora Senayan/Tennis Indoor.

Lalu siapa yang beli tiketnya. Apakah pure Blackjack? Atau orang2 fomo yang dateng cuma buat ngonten ikutan juga? Terpantau Nagita Slavina nonton konser yang di Seoul. Ini aja udah menciptakan efek fomo tersendiri. Walaupun karakter audiens Rans & Blackjack kagak ada mirip-miripnya samsek, tetep aja the fact that she’s exposing that on social media, pasti ada aja followers2 dia yang kegocek. 

I can’t risk that, so jastip it is. 

Satu hal lagi soal 2NE1 yang mau gw bahas di sini: M.E.R.C.H.A.N.D.I.S.E.

Sumpah ya, global merchandise-nya JELEK BANGET!




Are you kidding me???

Gw ga abis pikir, apa sih yang ada di otak mereka???

Ini comeback 10 tahun sekali lho~ It may be a farewell.. Could you at least put more effort for the fans???

Even 10 years ago they had better merch than this! Fans itu mau kok disuruh bayar mahal, so please give them what they deserve!!

Fortunately, they take it seriously for Japanese merch. Dari dulu emang merch Jepang selalu dibikin lebih niat. So, posisinya gw sekarang udah pre-order pullover sama beanie-nya. Cost me a lot, but hell, it may be my last chance to support my girls. Mumpung masih bisa.

Gw mungkin tetep check out T-Shirt & jersey-nya global merch though, walaupun b aja. 

Tapi tetep menyayangkan aja, harusnya dengan fakta ini comeback 10 tahun sekali, plus ada CL yang fashionista di grup, 2NE1 secara konsep pun unik, desainnya bisa lebih baik dan bisa memberikan efek WOW ketika melihatnya. Heck, ga dapet Jeremy Scott at least kerjasama sama Adidas kek~

Okay next. Sesuai dengan janji dengan diri sendiri, gw minggu ini ikut kelas muay thai. 

Kenapa tiba-tiba muay thai? Sebenernya ga tiba-tiba sih, udah penasaran dari dulu. Alasannya karena temen2 banyak yg muay thai juga, jadi fomo. Kedua pengen punya ilmu self-defense/martial arts, karena gw kan sering pulang malem sendirian ya. Selama gw belum punya (ehem), ada baiknya punya kemampuan untuk melindungi diri sendiri. 

Semalem itu kelas pertama. Whoa it’s brutal ya. Wkwk~ Atau coach gw aja yang psycho~ Hahaha

Latihan pertama banyak efek sampingnya. Ada adegan urat ketarik, perut kekocok, tulang kekretek sana sini, sikut & lutut memar biru-biru, sama kuping agak budek. Warbiasak.

Tapi, ga pengen nyerah sih. I like to push myself to the limits. Supaya tau batas diri sendiri juga. Selama ini kan ga pernah dites ya. 

Last but not least, jadi guys atas paksaan seorang temen kantor, gw main aplikasi lebah lagi. Huff.

Dari awal gw udah tau sih ini endingnya bakal gimana, kan udah pernah pengalaman sebelumnya. Long story short, bener kan..

Dan terjadi lagi………

(insert Noah – Separuh Aku here. lol)

Two people. Well, it used to be many more, tapi pada gugur satu-satu. But yang ‘asyik’ these two. Satu orang Sydney, satu orang Rotterdam. Oh ya, I’m using travel mode karena lebah-lebah sini jamet semua. Wk~

Mahal lho travel mode itu, harus bayar 200k gw~ Huff.

Si Sydneysider.. Very good looking (menurut gw dia mirip Fauzi Baadila—which for me, one of the hottest men in Indo), very sweet, very attentive, and a little bit… possessive. Wkwk~ Selalu nge-chat duluan dan kalo gw ga bales, protes. BUT! Yang gw kira dia orang Indo, ternyata… Nepalese~ Lol too absurd. Tapi cakep gimana dong? Wkwk~ Gw baru tau juga cowok2 Nepal cakep2. Anyway, bahasanya sweet banget, bilang pengen ke Jakartalah ketemu gw, ngajak liburan ke Balilah, udah pake ‘dear’ kalo manggil padahal baru seminggu! Ya bucin brutal dong aku jadinya~ But things didn’t go well, karena di beberapa argumen, terjadi ketidakcocokan, terjadi kesalahpahaman. He didn’t get my jokes, I thought he’s too serious. Blablabla. LONG STORY SHORT, after the last argument, he unmatched me (ouch!). Left me dumbfounded, merasa stupid banget. Tapi karena gw pernah unmatch orang sebelumnya, jadinya semacam ‘hahaha mampus lo kena karma.’ Akhirnya gw ketawain aja. Sampai sekarang masih baper sih, dikit. Well mudah-mudahan this is only the PMS speaking.

Si Rotterdamer (bener ga sih panggilannya? Wkwk).. Guys, ini gila banget sih. Gw kan lagi keranjingan One Piece ya, and this guy is basically SANJI! OMG!! A chef. Baik banget. Sweet talk. Lucu banget. Humble. Good loocking pula. Kacawww~ Timeline dia kan bareng sama si Sydneysider. So when Sydney guy gets boring, Sanji ini menghibur gw banget, kayaknya itu gw seharian senyam senyum sendiri deh abis chat sama dia. Wkwkwk~~ BUT! Unfortunately, Sanji kena virus paling berbahaya di aplikasi: virus hantu. Huff. He’s gone. Puff~ Vanished just like that into the thin air. Left me in melancholy. Coz we were so perfect at the beginning. 

Yang begini ini nih yang bikin males main-main aplikasi lebah. Terutama buat gw yang hatinya fragile gini. Gampang suka, gampang bucin, gampang kecewa, gampang patah hati. Terus jadi kepikiran berhari-hari dan mengganggu produktivitas padahal sebenernya nothing to lose jugakk~~ 

Gw pengen stop main tapi subscription aplikasi gw masih sampai akhir November. So I guess I’m still gonna give it a few more rounds. It means gw akan mengulang pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan yang sama beberapa kali lagi. Ini kalo di One Piece ibaratnya Bartholomew Kuma ya. He takes people’s illness regularly knowing exactly the consequences, but he still does it anyway. 

Yaudah ambil positifnya aja, mungkin it makes me stronger. Kayak Kuma, jadi Warlord of The Sea. Walaupun endingnya jadi budak.. Budak cinta.. heuheuheu…

Dah ah, gw mau nonton fancam whole concert 2NE1 biar khatam semua gimmicknya. Key byeee~