Showing posts with label weekend mode. Show all posts
Showing posts with label weekend mode. Show all posts

Sunday, August 31, 2025

The only grey area

Selamat siang semuanya. Hari ini hari Minggu di penghujung bulan Agustus 2025 pukul 2pm. Mood lagi drop abis-abisan karena situasi Indonesia yang menuju gawat darurat. 

Demo berkepanjangan dari hari Kamis kemarin, protes terhadap pemerintah yang tone deaf dan pengecut. Kirain cuma sehari dua hari, but nope, udah over the weekend dan expected to be until next week.

Berbagai narasi sudah tersebar di social media. Adanya provokasi, berbagai tindakan anarkis, pahlawan kesiangan, klarifikasi dan permintaan maaf, decoy alias pengalih perhatian, suara rakyat yang dibungkam dimana-mana (termasuk messing with Meta & TikTok system)..

Mentally draining. Capek banget. Tapi tetep harus alert, tetep harus buka sosmed, tetep harus baca, tetep harus repost dan share. That’s the least thing we could do to help this nation survive. 

Gw sendiri sedih banget liat kondisi negara yang sangat gw cintai ini. I gave up opportunity to be permanent resident of Australia because I wanted to live here, in Indonesia. I wanted to contribute to the people and community. Semua itu janji yang gw tulis di motivational letter saat apply beasiswa dan kampus untuk S2 8 tahun yang lalu dan janji itu masih gw pegang sampai sekarang.

Tapi kenapa masa depan Indonesia tampak suram sekali???

Please jangan bikin gw menyesali apa yang sudah gw janjikan. 

Ya Tuhan.. Lindungilah negara ini.

Anyway, dalam situasi seperti ini, gw jadi teringat percakapan bersama 3 teman some times ago. Ga usah gw kasih tau ya siapa orang-orangnya, karena cukup absurd. They are not even my close friends dan kita baru kenal beberapa bulan. 

Percakapan ini sedikit menyinggung apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Dimulai dengan sebuah pertanyaan: do you wish to have kids?

Whoa. 

That was a very personal question!

My introvert side kicked in. Berasa diserang gitu sama pertanyaan itu. 

I mean I don’t mind discussing it with my close friends, atau at least temen2 yang gw udah kenal lama, setahunlah minimal. Mereka-mereka yang ada dalam close proximity yang intens sama gw, misalnya ketemu di kantor atau klub atau komunitas atau project secara rutin, sehingga gw nyaman sama mereka. 

But these guys.. kayak baru kenal 1-2 bulan gitu.. 

So I felt so attacked!

But the other 3 kayaknya orang2 extrovert, jadi didn’t mind sharing their ideas. So I had to play along.

You know, topic about kids itu sangat sensitif buat gw. Selama ini kalo bisa gw menghindarinya. Gw bahkan mungkin ga pernah discuss itu di blog ini padahal blog ini safe space buat gw. Gw mungkin pernah bahas topik ini sama beberapa temen, tapi paling permukaan doang. And I most definitely never talked about it with my parents/family. 

Gw tuh sebenernya tipe orang yang punya pendirian. Yang stance-nya jelas di situasi apapun. I always have strong ideas and opinions. Gw tau gw harus gimana, dimana, memilih apa, berpihak ke siapa, dll itu gw selalu tahu. Selalu yakin dan teguh pada pilihan gw, atas apa yang gw percaya dan yakini benar, atas mana yang baik dan buruk. Itu gw selalu tahu. 

Gw selalu di posisi hitam atau putih, ga pernah abu-abu.

Kecuali… soal anak. 

photo cred here


Ini adalah topik yang gw ga tau dan ga yakin stance gw dimana. I’m neither pros or cons. 50:50. Abu-abu.

Di satu sisi, gw pengen punya anak. I’m sure I can be a good mom, karena gw punya contoh yang luar biasa: nyokap gw. Sosok ibu yang sempurna. Strong, smart, calm, kind, resilient, patient, loving, supportive, forgiving. Semua good quality nyokap bisa gw terapkan pada diri gw dan berlakukan ke anak gw sehingga minimal anak gw nantinya akan tumbuh menjadi seperti gw, which is not bad. :p

Punya anak juga sebuah keputusan yang mulia. You know, just from science perspective, regenerasi human race supaya tidak punah. Who knows anak kita nantinya akan menjadi penerus Einstein, pemimpin dunia, atau agent of change yang akan memberikan the better life for everyone.

A little part of me juga merasa anak akan melengkapi hidup. Pencapaian terbesar sebagai perempuan adalah to become a mother. Kayak udah qodratnya gitu. 

The idea of nggak sendirian di masa tua juga menarik. Walaupun nantinya gw ga akan membebankan kewajiban untuk mengurus gw di masa tua ke anak gw ya. I don’t mind ditaro di panti jompo (yang layak) terus anak gw nengokin seminggu atau sebulan sekali. That’s okay. 

Namun, di sisi lain, punya anak juga banyak risikonya. Risiko finansial yang paling utama. Punya anak itu mahal—at least kalau kita mau memberikan standar hidup yang layak/nggak di bawah standar buat mereka. 

Risiko finansial ini juga ga ada ujungnya, akan terus berlanjut seumur hidup. So gotta be ready for that too. Planning-nya udah sampai after life, ga cuma sampai anak kuliah aja..

Then ada risiko mental dan psychological untuk ibu. Kehilangan identitas atau semacamnya, ketika nama “Seeta” perlahan fade away menjadi “Bu X (nama suami)” atau “Mamanya Y (nama anak). Dealing with negative stigma around women and mothers who are being judged more harshly than men. Balancing the demands of motherhood and personal life. Navigating postpartum physical changes and self-image…

But you know, I know my capability, and I think I can deal with those risks and survive. I couldn't care less. 

It’s just.. for me, it’s not fair for my children to be born and raised in Indonesia, especially now that it is becoming a more and more inhuman place to live. 

Gw hidup di negara ini aja sekarang udah susah dan takut, nggak adil rasanya membawa another innocent souls into this chaos. They don’t deserve this. They don’t deserve Indonesia Gelap.

That being said, the only scenario yang make sense untuk punya anak adalah cari jodoh WNA dan migrasi ke LN—which what I’m going to do in the long run. Anywhere is better than here. 

Okay going back to the convo with 3 extroverts…

You know.. all of those statements.. semuanya very personal dan definitely ga akan gw share ke orang yang baru gw kenal. I can sense that all my points might sound controversial, jadi gw ga mau mereka malah argue atau nanya-nanya follow up questions yang bikin gw makin feeling attacked atau insecure, or worse: memberikan saran atau kritik on how I’m supposed to live my life. Hell no.

Jadi jawaban gw saat itu adalah: “I’ll let my husband decides.”

That just came instinctively because I needed to end this convo real quick.

Sekarang kalo dipikir2, jawaban gw jenius juga. Wkwk~

I mean, bukan bermaksud lari dari tanggungjawab. Seorang istri pada akhirnya harus mendengarkan apa kata suami kan? So, taichi aja. Nyehehe~

Anyway, my point is, gw sekarang masih ga tau mau punya anak atau nggak. But then I realize punya anak atau nggak itu keputusan bersama dengan calon suami gw nanti, ga cuma keputusan gw doang. 

Kalo sekarang gw masih 50%, ya tergantung suami gw nanti. Kalo dia mau punya anak, apakah dia bisa meyakinkan gw supaya skornya jadi 70% misalnya. Then let’s have kids.

Sebaliknya, kalo dia memilih child free, ya usaha aja nurunin skornya ke 1-49%. Then let’s spend the rest of our lives together, just the two of us. That’s also fine for me. 

So yeah, nampaknya kategori calon suami gw nanti cuma 2: 1) bule, 2) orang yang masih optimis sama masa depan Indonesia. Wkwk~

Dah ah. Gw mau nonton The Residence di Netflix. Butuh distraksi dari semua kabar buruk yang mengikis moral di luar sana.
 

Monday, June 23, 2025

Me wassup #110 – Atit, How to Train Your Dragon – Live Action Review, The Return of QQ

Hi, guys! How yall doin?

Ini minggu yang aneh. Hampir sepanjang minggu gw sakit. Alasan sakitnya ga keren banget lagi: makan micin. Wkwk~

Iye makan micin dari macaroni beli random di Shopee, terus batuk deh~ Alhasil Senin & Selasa gw ga ngantor—part of this karena males juga siy. Haha~

Terus kan gw hajar minum obat batuk ibu dan anak, biasanya dibawa tidur semalem sembuh, eh ini nggak~ Malah makin parah, dan merambah ke pilek juga..

Well, ada unsur belakangan ini lagi sering hujan lagi dan AC di kantor dingin banget sih. Sumpah gw udah dobel hoodie + jaket bulu, masih dingin aje. Berasa winter di Melbourne—pas bulan-bulan ini juga nih!

Anyway, awalnya gw sok jagoan gitu, walaupun sakit tetep masuk ke kantor. Karena Mindset-nya adalah SAKIT GA BOLEH MANJA!

But of course, mindset hanyalah mindset. Kalo badannya fragile tetep aja ambruk in the end… seperti Jumat kemarin~ Wkwk

Udah semangat masuk kantor karena ada event wine-tasting. Ada gila-gilanya kan orang lagi minum obat masih mau wine-tasting~ 

Emang dasar Taurus batu ya, udah tau sakit masih nggak nurut. Padahal universe udah kasih sign banyak banget. Malemnya tidur dibikin insomnia. Paginya bersin-bersin nonstop. Dihajar pake segala jenis obat ga mempan. 

Pas jam makan siang pake nekat ke salon—yang terdekat dari kantor Yopie Salon FX—nekat jalan kaki—padahal kondisi badan harusnya bed rest~ Balik kantor makin ambruk, ga kuat, akhirnya pulang cepet jam 3~

Moral of the story is, kalo sakit ISTIRAHAT, jangan SOTOY! 

Eehh sianyink hari Sabtunya masih pergi-pergi.. Family event sih, nonton How To Train Your Dragon bareng kantornya nyokap di Kemvil. Itu film 2D tapi nontonnya sambil menggigil karena meriang total. LOL

Biarin! Rasain! Bandel sih!

Anyway, HTTYD live action gimana?

Bagussss aku sukaaa~~

Literally copy-paste dari versi animasinya. Sama persis. Well, ada beberapa elemen yang beda, tapi minor banget, ga berasa. Overall, ini film kayak bikin pake AI. Sama persis! 

Sebagai fans kita bener-bener dipuaskan dengan versi yang lebih enhanced dan improved di segala aspek. Ga ada yang dikurangin/ditambahin, semuanya sama, namun lebih keren.

Berikut beberapa keputusan filmmaking yang bikin HTTYD versi live action sangat menyenangkan untuk ditonton:

- Sutradara sama, Dean DeBlois, jadi semua sentuhannya sama, hanya disempurnakan. Perfect people behind the camera #1

- Music composer sama, John Powell, jadi semua musiknya pun, hanya disempurnakan. Test Driving Toothless never been so glorious and so nostalgic—bring back all sorts of feelings. The music is just as captivating and excellent as it was 15 years ago. Perfect people behind the camera #2




- (ini yang menurut gw paling keren) Stoick-nya sama!!! Gerard Butler—voicing Stoick di versi original, membawakan Stoick versi live action dengan sangat flawless!! Gokil sih. I think this is the first time in history? Voice actor main di live action untuk peran yang sama juga? Cmiiw. It’s brilliant! Stoick—as a character, really feels at home. Gerard Butler wholeheartedly understood the assignment. Perfect people behind the camera #3




Mudah-mudahan di season 2 nanti, Cate Blanchett—voice actor Valka—istrinya Stoick, ibunya Hiccup, beneran beliau juga yang main versi live action-nya ya. It will be epic! Sederhana, tapi Disney nggak bisa. :p

- Script 90% sama, nggak ditambahin jokes-jokes SJW/woke generation yang gengges

- Character 100% sama. Paling Astrid aja yang kurang mirip dan kurang badass dibanding versi animasinya, tapi ini minorlah. 

- Toothless and the other dragons masih sama, cuma kayak pindah layar film aja. Some will argue harusnya naga-naganya lebih jelek supaya lebih realistis. But nope, fans lebih suka Toothless and the gang as they are. <3

Oh man.. ketika bikin live action itu sebenernya kuncinya sesimpel faithful to the original.. like.. it’s so easy. Orang kan nonton live action tujuannya untuk nostalgia, untuk mendapatkan emotional depth yang mereka ga dapetin di versi animasinya, for better experience. Semua elemen versi originalnya pastinya harus tetap ada dan tetap sama. It’s supposed to be very easy and very simple.. Tapi Disney nggak bisa~ Wkwkwk

Gw sama ade gw diskusi abis nonton. About how feel-good we were after watching HTTYD. Beda gitu feel-nya sama kalo abis nonton Disney live action:

Lilo and Stitch—Lilonya dibuang sama Nani :/ Ohana means family my ass...
Snow White—aktrisnya problematik, belum mulai udah kena cancel
Mulan—A HUGE MESS
Ariel—ya gitu deh. Wkwk~ I still love Halle Bailey’s rendition of Part of Your World though.
The Lion King—sooo flat, even Beyonce as Nala didn’t help~
Beauty and The Beast—Belle isn’t French? Hmmm
Aladdin—well this one okay-lah, Will Smith is destined to be Genie after all!

Anyway, my point is.. hampir ga ada live action Disney yang memberikan feel menyenangkan pas keluar bioskop. Pasti ada aja yang bikin bete, karena mereka ga faithful… 

Kan aneh ya, mereka yang bikin versi original-nya, mereka juga yang ga faithful…

Disney, coba dicontoh ya HTTYD ini. Walaupun belum perlu-perlu amat di-remake (masih 15 tahun umurnya), tapi pengalaman menontonnya berkesan—membuat kita malah merasa perlu live action-nya. A much needed. Something you always fail to deliver. Abis nonton live action Disney pasti rasanya mending ga usah dibikin aja deh. Wkwkwk~~

Anyway moving on!

Ngomongin kerja dikit boleh ya.

Minggu ini dapet kabar kurang menyenangkan dari Iif. Kantornya tutup di Indonesia dan dia kena layoff. Sedih banget, karena salah satu motivasi gw kerja di SCBD ini karena Iif juga kerja di sini. Kantor kita literally sebelahan. Kita biasa ketemuan pas makan siang/pulang kantor dengan gampangnya. Ngobrol di taman Ashta atau dinner di PP/SCBD Park..

Sekarang udah ga bisa lagi.. Hix..

Baru minggu lalu ngobrolin plan kita buat nonton Lalala Fest bareng~ Sekarang belum tentu kejadian plan-nya karena Iif pastinya harus me-review ulang semua financial plan-nya~ Hix..

If, semoga elo tetap semangat dan tetap berkarya ya. <3

Another news from kerja.. who would’ve thought.. QQ is making a return here in Indonesia!!! 

Yes, you read it right. Sebenernya udah beberapa bulan QQ reborn hadir kembali di Indonesia. Gw dan anak-anak pun udah kepoin siapa aja yang kerja di sana dan udah ketauan 2 orang—salah satunya hampir jadi colleague gw kalo gw menerima kerjaan di aplikasi OTT wibu warna biru itu. Nyehehe~

But that’s not even the biggest news, the biggest is… MANTAN BOS GW MASUK QQ LAGI DAN HANDLE INDO LAGI!!!!

If you’re wondering bos yang mana, SI BOTAK DARI NEGERI JIRAN

Go to the kil…

I mean, bisa gitu ya? Homecoming... Wkwk~~

Well this makes me… hopeful?

I mean I’m not gonna lie, I still love QQ. 

Si botak itu beberapa kali mention dia pengen reunite tim ID and honestly, I’m down kalo itu terjadi. Gw pernah bilang kan, I feel like my time in QQ isn’t finished yet. I still want to do MORE.

Well, mungkin cuma gw doang yang mau sih, temen-temen gw udah pada ilfil, hahaha~

Gw sih selama angka dan benefit-nya cocok, why not?

“Hey Seeta, inget elo nggak bisa kemana-mana sampai akhir tahun ya…”

Inget kok!! Tenang… :D 

I just think it’s gonna be so awesome to be joining QQ again. Sebuah bukti nyata peribahasa “jodoh itu nggak kemana”. Hehehe~

Oh life and its unexpected turns. Please continue to surprise me. :D

Alright, segitu dulu aja buat postingan ini. Next week is  BIG WEEK! First big event dimana gw akan bertugas! Finally, GO PUBLIC! Woohoooo so excited! 

Laters!

Sunday, June 15, 2025

Me wassup #109 – Yoga and Music

Hi, guys! How yall doin?

Hari Minggu yang cukup slow. Gw tadi bangun jam 8 terus sarapan bubur + minum obat, terus ngantuk lagi, baru bangun barusan.

Later gw harus kerja—ada materi yang harus di-catchup karena Senin besok mau present ke partner. Minggu lalu gw juga kerja di hari libur (longweekend) karena ada materi yang harus di-catchup juga. Mudah-mudahan ga jadi BAU ya kerja weekend gini. 

Gile, yang diomongin sama Bone beneran kejadian. 



Well sometimes we just gotta push ourselves beyond the limit. Especially buat Awe, gw harus berusaha ekstra keras untuk memberikan impact—coz who knows gw bisa dipertimbangkan untuk menjadi pegawai tetap. 

So I just do what I gotta do.

Anyway, ngomongin apa ya sekarang?

Oh, kemarin gw baru catchup sama Mba Novieku tersayang. 

Kita yoga bareng—agenda yang selalu jadi wacana yang tertunda dari zaman we both masih di Errthing, akhirnya kesampean. 

Kita yoga bareng di Gudanggudang, Kemang. Pertama kali gw yoga di Jaksel, yoga mahal. Wkwk~

**pesan sponsor: kalo ada yang mau yoga di Gudanggudang, pake referral gw disc 10% yaa, tq**

Biasa 35k doang di studio deket rumah (Freya Studio, Jatibening), ini 125k. Hampir 4x lipatnya. Plus 100k buat Gocar ke sana. Wkwk~

Persiapannya mayan heboh. Biasa kalo yoga di Freya Studio, kelas yoga jam 7:15, baru bangun 6:30, cuci muka, ganti legging lalu tinggal ambil yoga mat, handuk, minum (aqua botol) doang, pake sandal jepit, berangkat. 

Yoga Jaksel, kelas jam 8, gw bangun jam 6, mandi beneran, lalu siapin:
- baju ganti full set
- yoga mat
- botol minum Starbucks/Corksickle/Hydroflask
- powerbank
- sepatu sandal Docmart
- dompet, hape, airpod

Well, gapapalah sekali-sekali. Demi Mba Novie. <3

Mba Novie selaku warlok Gudanggudang juga memperkenalkan gw ke kelas2 yoga yang lain, yang semuanya menarik. Tapi melihat effort ke sananya lumayan masyaallah tabarakallah, hmmm, kita sebulan sekali aja yah. Atau bi-monthly, atau quarterly. Nyehehehe~

Anyway, after yoga, gw main ke rumah Mba Novie sekaligus numpang mandi. Rumahnya udah pindah, ga di Essence Dharmawangsa lagi, tapi di Antasari. But still a very gorgeous and homie house. 

Gw ajak Mba Novie catch up to congratulate her on her new job. Jadi VP—a well-deserved title for her because she’s nothing less than a VP. <3

Then she asked how I was doing, to which I replied simply “I’m happy.”

Yes, I really am happy. I’m in a very good place right now, surrounded by nice colleagues, I have a nice boss and a very nice office. Of course, the job comes with a little stress—but it’s OK, I even enjoy the stress because it comes with meaningful learning that in the end makes me a better human being. So I am happy, really.

You know what’s funny? Beberapa orang reach out ke gw untuk menanyakan hal yang sama, termasuk beberapa orang di kantor juga, dan jawaban gw selalu mengindikasi bahwa gw happy. 

“So far so good.”
“It’s nice here.”
“I’m all good.”

Tapiii banyak dari mereka yang ga percaya. Hahahaha~~

One person be like, “Look, Seeta. You can be honest here. Tell me what you really feel.” WKWK~

GUYS! I REALLY AM, HAPPY!

There’s no lie about that. 

Thank you for giving me such happiness ya, Awe. <3



Anyway, enough ngomongin kerjaan, let’s talk about… musik!

Fyi, jadi di Awe itu gw mendapatkan seorang teman baru yang entah kenapa (padahal tau banget kenapa~ wkwk) selera musiknya 80% sama kayak gw. Wkwkwk

Kita sebut saja dia Arie. 

Nah si Arie ini, memperkenalkan gw pada dunia yang dari dulu selalu pengen gw masuki tapi ga pernah kesampaian: NIGHT KARAOKE. Wkwk~

Sebenernya gw sering liat di sosmed ada party merangkap karaoke night yang diadain sama host2 tertentu atau fanbase2 tertentu. Tapi kalo ujug2 dateng sendiri takut awkward, temen2 gw udah pada ga umur buat karaokean juga, huff~

Well, now I have Arie dan sekarang to the point hampir tiap minggu ada agenda karaoke. So far udah ke karaoke Lady Gaga, Katy Perry, dan Taylor Swift. Next on our agenda is Ariana dan K-pop generasi dua. Padet merayep jadwalnya. Hahaha~




Arie ini juga anak konser dan so far dia udah nge-pitch gw 3 konser untuk nonton bareng:
- La La La
- Pestapora
- Synchronize 

Kayaknya gw pengen La La La, nonton Black Eyed Peas & Tinashe, kebetulan harinya sama. Pespor & Syncro kayaknya di-hold dulu, nunggu salah satunya ada Sheila on 7. 

Gw juga kepikiran untuk nonton Jay Park—yang entah kenapa dari awal gw skip, padahal Jay Park LITERALLY SUAMI

I think imma buy the cheapest one, sungguh cuma pengen denger All I Wanna Do di-serenade live aja. Toh venue-nya di Kokas, ga gede2 amat, should be okay-lah. 

Lalu Mariah Carey juga konser. Thinking about watching her too.

GD gimana Ta?????

Ga nonton. :’

Mahal banget, gaes. Ga make sense harganya. Masa tribunnya seharga VIP-nya 2NE1?!

Bukannya gw ga bisa afford ya, it’s just.. it hurts my pride gitu lho. Sebagai customer gw kan masih punya akal sehat ya. Gw tau pricing yang tepat untuk GD itu berapa dan yang sekarang sungguh tidak masuk akal. Udah gitu announcement-nya last minute sekali. That’s not a good gesture ya, promotor. Tolong ya. 

Apparently GD ga segitunya buat gw juga, mungkin karena sebelum ini udah 8x nonton juga. I had a wonderful time with GD in MOTTE dan YG Famcon. So I think that’s enough. 

Tbh Ubermensch yang gw suka (banget) cuma Home Sweet Home, sisanya so-so, nggak kayak Coup d’Etat yang perfect all kill gitu. 

Lalu setelah gw nonton fancam Ubermensch Concert + performance GD di HITC kemarin, meh, the man didn’t really sing, kebanyakan adlibs~ Well, stage act-nya tetep keren sih, but still!! GD ngapain lo putting so much effort and heart creating such wonderful lyrics, tapi ujung-ujungnya nggak lo nyanyiin?!

SING MONKEY SING!!!!

Buat GD, gw mau reactive aja, cari tiket hari H atau wtb di Twitter aja kayak waktu 2NE1. Mayan dapet drop rate dari fans2 desperate—which is bakal banyak juga di GD, karena baru saja diputuskan konsernya 2 hari. :D

GD-oppa tenang, by the end of the day gw akan tetep nonton juga, just in my own timing and way. :D

Oooh music, such a nice dopamine after a long day of work that really triggers sensations of pleasure and well-being. Gw lagi suka-sukanya dengerin musik sekarang, more than ever. Sebelum tidur gw bisa 3 jam dengerin musik. Variasi dari my faves (Gaga, Ariana, dll), OST One Piece, No Na (3 single itu semuanya gw suka!!!), Kpop—baru2 ini out of nowhere keinget albumnya f(x), The Pink Tape yang mashaallah tabarakallah bagusnyaaa. My favorite pink out of all pinks out there. Terima kasih Min Hee Jin!!

Please continue making me happy, just like Awe does. :D

Last but not least, there’s something unexpected to rise to the occasion.

Something about someone.

So I’m thinking about it a lot right now and somewhat the math is mathing? Hahaha~ or I hope so?

Anyway, whatever, laters! :D

Sunday, March 23, 2025

Me wassup #106 – Rapelan Romadon

Hi, guys! How yall doin?

So many things going on. Since sebentar lagi buka puasa, gw belum mandi dan belum siapin makanan, jadi bikin poin-poin pendek aja ya.

#1 Gw resign. Wkwk. Beberapa clue-nya udah gw drop di postingan2 sebelum ini tbh. Last day 15 April, so excited! Ini hands down resign paling exciting sepanjang karier gw. Luv! Siapa sangka 12-14 April ketika gw ke Singapore untuk nonton Wicked, ternyata jadi resign trip. Hehe~

#2 Boncos gan. Yep, hampir setiap hari kerja buka puasa di luar mulu so pastinya boncos. THR semacam numpang lewat doang. Tapi gapapa, ini adalah friendship maintenance setahun sekali yang necessary.

#3 Jumat kemarin bukber sama geng Keluarga Setan super luvvv. Gw sekangen itu sama mereka, karena ga ikut bukber tahun lalu karena ke Eropa. Geng Keluarga Setan—keluarga pertama gw di Dian, so lovely. Isinya orang2 keren, pinter, kocak (banget), baik hati, ga pretentious, ga muka dua, dan BISA KERJA SEMUA. Chemistry kita as a team bagus banget back in the days. I would love to do that again someday with them. <3

#4 Hampers shopping. Lumayan bikin boncos juga, tapi melihat ekspresi temen-temen yang dikasih very happy very grateful, it’s priceless. It’s a very rewarding experience for me. It’s worth every penny. Jadi gapapa, ini bentuk investment untuk kesehatan mental.

#5 Lady Gaga just robbed my THR. Lengah dikit ybs konser di Singapore. Modelannya kayak Taytay, eksklusif 4 hari di sana doang. Ga menyambangi negara lain. Awalnya hesitant untuk beli, karena Mayhem kurang kena nih. Tapi keinget nonton Lady Gaga ini adalah rencana yang tertunda sejak 2009. Ketika zaman itu lagi suka-sukanya, Gaga ke Singapore konser di Fort Canning Park tepat saat gw lagi visit Bone juga, tapi ga bisa nonton karena… ga punya uang. #sad Now she’s back to SG, posisinya THR udah turun, I think it’s a sign sih. Our stars align 16 years later. See you, Mother. 

#6 Annual Headache Lapor Pajak. I love the idea of having multiple income. But multiple income also comes with multiple SPT, DAN SEMUANYA HARUS DILAPORIN! Astagfirullahaladzim… DJP online walaupun udah ngisi dari puluhan tahun yang lalu, tetep ga ngerti, tetep degdegan.. Kalo seterusnya kayak gini terus gw considering hire konsultan pajak deh tahun depan, so I won’t be dealing with this shit anymore~ Huff

Alright, itu dulu aja rangkuman singkatnya. 

Minggu depan minggu terakhir puasa—Lebaran by the end of the week. 

Abis Lebaran siap-siap last day. Sekarang statusnya masih ada 2 kerjaan berat lagi yang harus gw jalani sebelum akhirnya handover for good. Bismillah. Fighting!!

Laters!

Bonus foto sumber kebahagiaanku minggu ini:



Sunday, March 2, 2025

Me wassup #105 – Di Bulan Suci Ini…

Hi, guys! How yall doin??

Fun fact, Di Bulan Suci Ini… adalah salah satu series yang pernah gw handle marketingnya. Series yang ceritanya unik—beda dari yang lain, so many plot twists, exceptional comedic approach, memacu adrenalin (tidak seperti namanya), great assemble of casts, heart-warming… tapi flop! Wkwk~

Anywayyy, sudah memasuki bulan puasa nih guys, dan unexpectedly cobaan datang earlier than I thought. Fufufufu~

Right now I am dealing with a HUGE dilemma. 

Imagine something you’ve wanted for so long, it’s here, but not the way how you expected. It comes with a set of terms and conditions which you are not sure you can comply. 

Misal lo pengen rumah besar, dikasih nih, sesuai harapan lo. Besar, bagus, rapi, shiny, lokasi strategis, furniturnya baru. Tapi itu rumah cuma boleh lo tempatin setaun~

Ya kira-kira gitulah gambarannya. Harus bener2 dipikiran bibit bebet bobotnya. Karena kalo diambil risikonya yaa… setaun ke depan lo homeless.

Hadeeeh… Weekend ini gw jadinya punya pe-er mikirin itu. Padahal mau santai-santai karena cuma dapet libur sehari (Sabtu kemarin masuk)~

Puasa hits hard. Ini baru jam 1 tapi gw udah ngantuk berkali-kali. Padahal ga ngantuk, wong tadi gw bangun jam 9.. Tapi karena ga makan ga minum bawaannya ngantuk. Dibawa tidur pun paling cuma 30 menit, terus kebangun lagi. Gitu aja terus…

Gw tadi liat-liat sepatu sendal, karena kebetulan butuh nih buat kerja weekend yang ga serius-serius amat. Kan males ya kerja weekend pake sepatu. Dan bisa dipake ngemol juga kalo males pake sepatu. 

I’m on sandal crisis, soalnya urusan sandal gw cuma punya 1 Birki, yang gw beli 5 taun yang lalu. Pernah gw tulis di sini. Sekarang posisinya udah mangap dia. Udah bredel juga solnya di beberapa bagian. Tapi masih gorgeous jadi sayang kalo dibuang. Warna gold kayak gitu udah ga keluar lagi. Huhuhu~ 

Jadi sebenernya gw beli sepatu sandal tujuannya untuk buying time for my Birki, supaya dia ga makin rusak kalo keseringan dipake. 

Tadi liat-liat Docmart, ada yang bikin naksir.

Dr Martens Blaire Tumbled Nubuck Leather Sandal


Tapi galau apakah mau Docmart, karena truthfully speaking gw sebenernya butuh sendal gunung juga—buat trekking. Kan taun ini pengen lebih banyak trekking untuk kesehatan jasmani rohani. Kemarin udah liat-liat Columbia ada yang ditaksir juga.


Columbia Women's Globetrot Sandal



Jadi pertanyaan besarnya: YANG MANA NIH GUYS? 

Wkwkwkwk~

Price wise sih Columbia lebih murce ya obviously, belinya lebih ga mikir.. Tapi si Docmart keren banget yawlah.. Timeless lagi~

Anyway.. Kok jadi ngomongin sepatu sih? hahaha~~

Belakangan ini berita berat-berat. Ya Pertamina oplosanlah, Indonesia Gelaplah, PHK massallah, korupsilah, dll.

Bikin mental kaum menengah ngehe ini jatoh dan itu rasanya ga enak. 

How are we going to survive this economy?

Beberapa temen gw termasuk mantan bos gw yang kena layoff taun lalu sampai sekarang belum dapet kerjaan. Tapi kok mereka survive-survive aja ya? Orang Indonesia tuh bener-bener berjiwa Viking deh! Keren!

Melihat ekonomi yang semakin carut marut ini, kayaknya only wise untuk tidak boros. Nampaknya plan liburan ke Kanada yang diprediksi menghabiskan ratusan juta rupiah itu harus di-postpone, fokus ke yang deket-deket dulu aja. 

So I have my eyes on Vietnam, Taiwan, and the Philippines. 

Bismillah salah satu (atau 33nya) bisa kesampaian tahun ini. 

Alright, Ramadan has kicked off—it’s gonna be exciting, reunion with old friends—the only thing I look forward to in Ramadan tbh. Wkwk~~

Gw so far udah ter-booked untuk 2 bukber:
- Adventure di the new Plaza Semanggi 5 Mar sama Iip
- Alumni Unimelb tanggal 8 Mar

Nextnya bakal ada bukber kantor, bukber tim, bukber with my former boss sekaligus taraweh bareng [ini rencana taun lalu yang ga kesampean karena gw keburu ke Europe, wkwk], dan pastinya lebih banyak lagi ke depannya. 

Oh! Sama staycation, ade gw tumben jenius dia mengidekan solat Eid di Istiqlal sehingga kita harus staycation di… Hotel Borobudur. Wkwk~

Fun fact, sebagian kecil masa kecil gw dihabiskan di sini, karena bokap gw dulu kantornya di sini. 

So this trip is walking down memory lane for me. :3

Speaking of walking down memory lane, kemarin dapet kiriman foto om gw yang di Belanda lagi declutter rumahnya Opa Reggie di Tilburg—yes, rumah yang gw tinggali selama di sana taun lalu, karena mau dijual. :’(

Oma Inneke udah pindah ke rumah anaknya di Alkmaar. Beliau udah sering sakit-sakitan jadi ga mungkin tinggal sendiri. 

Gw literally cuma nginep seminggu di Tilburg tapi sekarang itu rumah mau dijual aja sedih mampus, lho. So many beautiful memories… Huhuhu…



Itu foto gw di depan rumah Tilburg. Lengkapnya bisa cek IG gw yang udah ga digembok. Wkwk

Sad to know we’ll never be able to visit Tilburg house again, but hopefully, we can visit the new house in Alkmaar someday. <3

Laters!

Sunday, January 12, 2025

Me Wassup #103 – Back in the game!

Hi, guys! How yall doin??

Minggu ini cukup melelahkan. Hari Senin jetlag mampus abis liburan, buka laptop bingung harus ngapain, semua kerjaan udah terlupakan. But no time to waste karena harus menyiapkan event besar di hari Jumat. 

Alhamdulillah event berlangsung lancar walaupun ada hiccup tipis-tipis. Ada adegan menyebalkan being disrespected by salah seorang "stylist" Indonesia~ Dia kita hire untuk kerja di jam makan siang, karena acara kita mulai jam 2. Eh dateng-dateng, MINTA MAKAN! On top of it, meminta dengan cara yang sangat tidak sopan.

“Mba dari Errthing? Tolong ya, logikanya dimana, ini jam makan siang, kita ga dikasih makan~”

Hello? Elo udah tau kerja di jam makan siang, makan dulu kali sebelumnya~ Elo makan sekarang, KAPAN KERJANYA???

FYI, makanan gw ready jam 2, ketika acara dimulai, dimana kita memang udah menyiapkan makanan untuk mereka juga. 

But being a very nice person, I tried to be composed, not letting myself be overcome with emotions, so imma just like ‘oke, berapa orang?’ dan kasih dia menu untuk milih. Alhasil, acara gw ngaret karena nungguin dia makan. Dia baru bisa kerja setelah makan~

Heran gw. When it comes to urusan perut, people can be animals. Anugerah terbesar Yang Maha Kuasa untuk manusia: otak dan akhlak, ga ada yang dipake!

Gw tandain ya lo mbak stylist ibukota berinisial I.U. Gw tandain!!! Next time ga ada gw hire lo lagi! Ciiihhh~~ Najisss~~ Kayak orang susah minta-minta makan~

Ah jadi misuh-misuh kan!

So everyone, kemarin gw nimbang setelah entah kapan terakhir nimbang dan BB gw di angka 49kg.

Anchurrr~~

Seberat-beratnya gw ga pernah di atas 48kg selama ini. LOL~

But the thing is.. Gw ga tau kenaikan BB ini baik/buruk. I mean, selama ini gw selalu dibilang underweight sama dokter. Tapi isunya di kurang massa otot. Hence, gw jadi rajin olahraga belakangan ini. 

Apakah kenaikan BB ini adalah massa otot ya? Wah itu harus medical check up dong~ Mehong dong (walaupun di-reimburse kantor sih..)~

On the other hand, gw merasa perut gw semakin buncit juga. Kayak sekarang kalo pake crop top tuh insecure karena perutnya ga serata dulu. Tapi ini bisa jadi bukan karena makan, tapi karena kebiasaan duduk yang salah~

Ini kan yang lagi gw coba perbaiki dengan olahraga juga. Tapi yang bisa memperbaiki adalah reformer pilates dan itu mahal~ LOL

Sungguh benar apa yang dibilang mamanya Sakala. Rich people are healthy people. Karena sehat itu mahal.

Speaking of sehat dan olahraga, gw impulsif ikut kelas Zumba di Freya Studio Jatibening hari ini. Shoutout to Freya, 2025 harganya ga naik, tetep di 35K ajah per kelas. Cewek2 Jaksel can’t relate~ Haha

Zumba seru guys! Keringetannya mantep. Bisa menyalurkan kebinalan juga dengan gerakan2 yang 'anonoh' untung cewek semua tuh isinya. Wkwk~

Cukup intense, 1 jam ga berenti gerak. Jeda antara satu lagu dan lain paling cuma 10-15 detik. Lalu mulai hajar lagi. Gw keabisan napas di 30 menit pertama. Slowing down, gerak sekenanya aja. Lalu menepi buat napas dan minum--which is cuma gw doang yang begini. Peserta yang lain hajar aja lanjut goyang. Mana masih bisa teriak-teriak lagi. Gokil staminanya!

Kekurangannya.. berisik sih, karena sifatnya komunal, orang2 yang ikutan kayaknya orang2 lama, udah pada saling kenal, jadi pada ngobrol heboh. Dari sebelum kelas udah pada ngumpul, bercengkrama, ketawa-ketawa. Lumayan lama tuh, bikin kelasnya ngaret 10 menit. Abis kelas pun masih adegan ngumpul lagi, lalu foto-foto, bikin konten. 

Beda banget sama yoga yang everyone on their own. Dateng, gelar matras, yoga, gulung matras, pulang. Haha~

Gw mayan individualis hari ini. Dateng, Zumba, pulang. Bukannya ga mau bergaul, mau-mau aja sebenernya. They all seem nice, ibu-ibu dan mbak-mbak warlok lokal itu (Seperti akuhh :*). Cuma tadi tuh udah langsung ngegeng gitu. Kan aneh kalo gw si anak baru ini tiba2 nimbrung~ Wkwk

Well, gw jadiin resolusi aja deh, buat lebih ‘social’ tahun ini. Lebih open myself up. Dimulai dengan… membuka gembok Instagram. Wkwk~

Sebuah keputusan yang nekat/berani, karena terakhir Instagram gw public itu zaman di Melbourne, berarti 8 tahun lalu. Balik ke Indo, my introvert side kicked in, jadi gw private, bcoz I don’t want certain people—people I don’t really know/like, see me privately karena gw literally ngepost all kinds of stuff—sampai the unnecessary ones. So, better di-private.

Tapi sekarang, ada kebutuhan untuk dibuka. So yeah. Silakan follow IG gw sebelum berubah pikiran. Hahaha~

Last but not least… ade gw lagi di Aussie!!!




Dia mendapatkan privilege yang sama seperti gw 8 tahun lalu: beasiswa—sort of, short course 2 minggu doang. Well, gapapalah lumayan keluar negeri dibayarin, dapet ilmu lagi!

Gimana dia bisa mendapatkan beasiswa ini solely karena G.U.E. Gw yang ngasih tau ada openingnya (karena disebar di mailing list alumni) dan membantu dia nyiapin all the documents, essays, interview preps, etc. Long story short, diterima. Yeay!

Sebagai balas budi, gw jastipin bejibun. Wkwkwk~

Well, prinsipnya kalo ke luar negeri itu HARUS balik modal ya. Jadi tolong ya, jastip itu penting! Wkwkwk~

Anyway, melihat ade gw penuh excitement di negeri kangguru, seperti melihat diri gw dulu. The idea of being sponsored to leave Indonesia for a while to study is A.M.A.Z.I.N.G! SUUUPPPEEERRRRR kalo kata Franky (owh masuk lagi tuh One Piece~ wk~).

Kayak… sangat-sangat membahagiakan! One of the best feelings I’ve ever felt and I’m genuinely sorry to people who never experienced that. 

Hard work. That’s all it takes.

It always paid off. <3

Ah jadi kangen Aussie. Selalu menyenangkan Aussie itu. Salah satu negara yang positive vibes banget. The environment is vibrant and friendly. Multikultural, everyone is accepted and recognized. Orang-orangnya chill dan baik hati. Ga ada satupun orang Aussie yang gw kenal red flag. Alamnya ga kalah sama Europe/Amrik—even better at some parts. 

Pengen sih ke Aussie lagi. Visanya gampang. Dollarnya ga terlalu mahal. Flight-nya ga bikin cranky.

Sayang belum bisa berkunjung lagi dalam waktu dekat karena ga masuk ke prioritas negara yang mau dikunjungi

Until then, menikmati foto2 yang dikirimin ade gw dulu aja. Dia di Brisbane, jadi vibe-nya beda sama Melbourne. Lumayan, penyegaran.

Bonus foto kentang favoritnya:




I disagree. The best chips in Australia are Schnitz. Period.


Aite! Enjoy the rest of your weekend, folks! 
 

Sunday, October 20, 2024

Me wassup #99: dark and difficult times lie ahead

Hi, guys! How yall doin?

First of all, RIP Liam Payne.

Damn. Gone too soon. 2024 is cruel.

The ultimate reunion the whole world expecting terjadinya di kuburan…

Such a dark joke.

Gw bukan Directioner tapi ikutan sedih karena adek gw udah nangis dua hari. Hari ini dia sakit, kayaknya karena itu juga.

Sebagai yang pernah ditinggalin idola juga (re: Aaliyah, Lisa ‘Left Eye’, Chester Bennington & Jonghyun Shinee), gw sangat mengerti gimana rasanya.

Yang bisa mengobati hanya waktu.

But one thing for sure, the legacy lives on. Selamanya akan diomongin dan dikenang sama semua yang sayang dan ingat 1D. 

So don’t worry, everything’s gonna be alright.

Hari ini pelantikan presiden baru. Era kegelapan Konoha officially dimulai. Wkwkwk~

Gw kira setelah ribut-ribut fififofo, wapresnya diganti. Ternyata sama aja. Padahal kalo diganti gw merasa optimis dikit sama presiden yang baru. Huff.

Dumbledore said: 

“Dark and difficult times lie ahead.”

Semoga bangsa ini baik-baik saja, dijauhkan dari segala keanehan. 

Anyway, ga cuma Konoha yang memasuki era kegelapan, kehidupan saya pun demikian. Fufufufu~

Rezim baru officially dimulai. Gw ga tau nasib gw ke depannya akan seperti apa. Too early to judge. Sepertinya sih akan ada pergesekan-pergesekan, blunder-blunder tipis (ga) lucu. Mungkin prinsip-prinsip hidup gw akan ditantang. Mungkin gw akan dihadapkan pada banyak pilihan sulit.

Dumbledore continued:

“Soon we must all face the choice between what is right and what is easy.”

Semoga gw terus diingatkan pada the importance of integrity and courage over convenience and self-interest. Semoga gw tetap stay true to my values, even when it is difficult or when the easier path might seem more appealing



True bravery involves making tough choices that align with one's principles. 

Bismillah.

*sigh*

Ini kedua kalinya lho gw dihadapkan pada situasi seperti ini dalam karier. Sebelumnya ini. Ckck~ 

The great Gee Oh Dee emang lagi hobi memberi cobaan ke gw taun ini. Jenis cobaannya sama, ugly feelings yang pernah gw rasakan beberapa taun yang lalu, harus gw rasakan lagi (sebelumnya gw ceritain di sini). Ibarat penyakit lama kambuh lagi~

Hopefully merasakannya berkali-kali bikin gw imun ya, bukan makin sakit. Heuheuheu~~

Anyway next topic: hdj (read: sdrawkcab)

Guys, kayaknya the whole hdj things tuh bukan buat gw deh~

I’m too fragile for this shit OMG~

Capek banget. Baru permukaan aja udah baper… Baru ‘hello’ aja udah bikin fanfic di otak~ Padahal kan ga boleh gitu ya~ I know!! Tapi settingan default gw tuh udah begitu…

Gimana dong???

Telat banget lagi baru tau hipotesanya sekarang~~

GIMANA NIH?????

I need help. SOS. Mayday mayday~ Aaaaakkkkk

Anyway……

Kemarin ada tweet yang masih berhubungan soal ini.

Di sini gw mau memberikan my 2 cents. Hehehe~~

Imo, yang dilakukan si cewek udah benar. Just leave that broke-ass scrub. 

Tapi, statement si cowok ada benarnya juga sih (menurut gw). Like if it happens to me, misalnya gaji gw lebih besar gitu, there’s a chance gw akan--bukan disrespect ya bahasanya, lebih ke nggak percaya~ Trust issue. Nggak pede sama dia. 

Unless setelah melihat kenyataan ini dia jadi termotivasi untuk menyeimbangkan itu ya, atau bahkan melebihi itu. Do something to make him worth more-lah. Then maybe gw masih bisa terima.

I mean.. Bukannya gw matre ya, it's not about the money. Believe me, insya auloh gw sebagai pribadi udah memasuki status comfortable, hehehe~ 

It’s just I want my S.O to be more/better in everything than me. More intelligent, more mature, more confident, kinder, wiser, wealthier, funnier. This way, I’ll feel safe and protected around him. I am confident with him. 

Soalnya gw kan akan menghabiskan sepanjang hidup bersama dia ya, through thick and thin. There are a lot at stake here. So many unforeseen circumstances. Kita kan ga pernah tau di masa depan itu apa yang akan terjadi. 

Dengan memilih partner yang lebih, lebih, dan lebih tadi, setidaknya gw akan lebih merasa aman. I will have someone who will protect me, because he’s better in everything than me. 

I’m setting the standard too high for myself ya? Wkwk~ Makanya ga dapet-dapet. Nyehehe~~

Sebenernya ga harus lebih yang gimana-gimana. Bukan karena insecure juga. I also find myself intelligent, mature, confident, kind, wise, wealthy, and funny. It’s just misal gw ada di level 8, this guy harus level 9-lah, atau 8,5-lah. Just slightly better already OK.

Okelah itu aja. 

Happy weekend all!