Sunday, March 29, 2020

Me Wassup #59 – Corona madness

Hi, guys!

How yall doin?

This is Day 10 of WFH due to the outbreak of corona virus. Dianjurkan pemerintah untuk di rumah aja selama 2 minggu. Tadinya kantor memberlakukan sistem AB split team alias shift2an. Cuma karena jumlah orang yang positif bertambah drastis setiap hari, akhirnya WFH total sampai tanggal 3 April. Baru masuk lagi 6 April.

The 1st week of WFH was hell. Kerja jadi ribet banget secara gw PMO, banyak banget project-nya, dan lagi campaign~ Gila sih~ Bisa 12 jam liat laptop mulu, ga bisa kerjain yang lain~

Belom lagi the fact that you’re isolated at home affecting your psychology a lot. Gw depressed, frustasi, bosan~

I thought this whole WFH thing won’t affect me, coz I’m an introvert~ Tapi ternyata se-introvert2nya gw, masih rindu interaksi manusia.

Tanggal 20—4 hari setelah kantor officially WFH, gw ke nekat kantor karena harus ketemu face to face sama bos gw. Bertemu dengan bos definitely bukan sesuatu yang menyenangkan. But I miss my routines and human interaction so bad, akhirnya bela2in.

Itu aja udah feel so good. Asli~

Kemarin pas mega campaign dapet tugas supervisi TV show lagi, harus ke studionya di Daan Mogot. Itu gw ga mikir dua kali sih, langsung pergi~ It felt so good as well, ketemu orang, ketemu artis, kerja, bergerak, berpikir cepat, all the good stuffs… Tapi udah cukup, nekatnya sampai situ aja.

I know no matter how much I wanna take it as something that a vigilante would do, it is selfish. I won’t do it again, I promise. I will not go anywhere until everything’s recovered.

Anyway barusan baca berita WFH bakal diterusin sampai 19 April~ Goks~ Dibuletin sebulan~

Oke~ Mulai cari cara untuk menikmati being home dengan lebih menyenangkan. Si Echa udah nyobain bikin Dalgona coffee dari Korea, keknya enak~ Cobain deh besok~

On a lighter note, one of my most ribet projects juga dicancel, again karena corona~ Wkwk~ So yeah seharusnya dari segi kerjaan ga separah itu juga, hopefully masih bisa dikerjain di rumah~

Okeh segitu aja. Untuk hari-hari yang lebih baik.

PS: AB testing masih berlanjut, only with different people now. wkwk~

Byee~~

Saturday, March 7, 2020

The Matches

Hi, guys! How y’all doin?

Lagu Boyfriend – Ariana Grande feat. Social House udah on loop maybe 1000 kali dari kemarin, still going on.

Okay I’m losing my mind~

Konteks! Konteks!

Ceritanya lagi addicted to Bumble, karena baru match sama 2 cowok yang seketika bikin gw bucin.

………………

Yes gaes, 2 COWOK!

Gila sih~

I mean, gw pernah match sama banyak cowok cuma biasanya come and go gitu, ga pernah simultaneously. Ini barengan dan 22nya sama2 di-maintain dengan baik selama 2 minggu belakangan. Alhasil, 2 minggu belakangan gw bucin mode banget setiap 10 menit sekali ngecek aplikasi~ Hufff...

So uhmm… do you wanna know about these guys?

Sebelumnya gw jelasin dulu kriteria gw swipe right cowok2 di Bumble ya. Faktor utamanya adalah cowok itu nggak ngerokok. I hate smokers~ They look like supir angkot to me~ Ngebahayain dirinya sendiri dan orang lain, and on top of that, bau!

Well emang sih banyak smokers yang tau etika, ga ngerokok di ruangan, buang bekas rokok pada tempatnya, dll. Tapi kan tetep aja ya, bau! Imagine loving someone so much only to find him smells when you see him in person~ Ew~

Thanks to Bumble’s innovation, kita bisa lihat mana cowok yang ngerokok dan yang nggak.

Oke, Bumble memberikan banyak basic info yang mendasar, seperti tingginya berapa, agamanya apa, apa yang dia cari, punya pets/nggak, drinking/not, political views, dll. Somehow these info ain’t as matter as ngerokok to me.

Sebisa mungkin gw ga liat agamanya karena gw pun agamanya ya gitu deh, KTP doang~ Paling ada pertimbangan paperwork ribet dan harus tahan sama komen netijen jahat kalo ga seagama, but that ain’t matter-lah, ga penting.

Untuk pets, hmmm… Gw ga suka pets in general, tapi masih bisa toleransi anjing. Yang ga bisa toleransi sama sekali kucing karena gw phobia dan alergi. Jadi gw swipe right mostly yang ga punya pets, atau pets-nya anjing. Kalo kucing mikir 2x buat swipe right.

Political views juga ga terlalu penting, tapi prefer seseorang yang melek politik dikitlah. Ya gw kan orangnya nasionalis dan peduli banget sama nasib bangsa ini, yang ditentukan oleh pilihan kita akan politisi yang akan pegang jabatan di pemerintahan. Gw juga ga ngerti2 amat politik tapi at least up to date akan perkembangan2 terkini sehingga bisa menentukan sikap jika sesuatu terjadi. Jadi jangan apolitical deh kalo mau jadi cowok gw. Gw bisa ilfil. Wkwk~

Drinks, prefer yang socially karena gw pun socially. Tapi selain itu gapapa sih. Ga masalah buat gw dia tipe drinker apa.

Anyways, faktor penting nomer 2 setelah rokok buat gw adalah BIO. Gw tidak akan segan2 swipe right orang yang menulis bio dengan super niat, detil, tata bahasanya bagus, ada alur storytelling-nya, ga ada typo, kalo pake English grammar-nya bener, poin plus kalo ada sense of humor and/or call to action yang bikin gw langsung swipe right. Bisa dengan pick up lines atau semacamnya~ Wkwkwk~

Mungkin karena gw writer yah, jadi hal2 seperti ini penting buat gw. But seriously, gw tuh suka bacain bio Bumble. Asli. Bacain satu2 terus kasih komentar/counter-argument. Nyehehehe~

Kalo bio si cowok memenuhi semua syarat itu, insya auloh auto swipe right deh. Auto-cinta secara tidak langsung malah. Asli, aing segampang itu takluk~

Anywaaayy~~ Kalo males ngisi bio, di Bumble tuh ada feature jawab pertanyaan. Ada a set of questions dan kita bisa milih 3 buat dijawab. Jawabannya bisa panjang, deskriptif, dan suka-suka kita aja. Fyi, gw baca semuanya. Jadi kalo jawabannya memenuhi syarat penulisan seperti yang gw inginkan pada bio, ya gw bisa swipe right kok.

OKAY~ LET’S MOVE ON TO THE GUYS!

Pertama, Mr. A.

Gw swipe right dia karena ga ngerokok, bionya memenuhi syarat, dan pekerjaannya dia SO SEXY! Gw selalu attracted sama cowok yang pekerjaannya cowok banget, misalnya engineer, graphic designer, or any kinds of field job, dan Mr. A ini memenuhi syarat itu.

Dia seorang visual effect specialist. Kebetulan dia share akun IG-nya di Bumble, yang langsung gw kepoin (of course), dan di sana ada website portfolionya dia dan OMG he is LEGIT keren banget~ Karya2nya gokil banget. This guy is super talented. I’m sold. Wkwk~

Jujur agak turn off ketika liat foto2 lain di IG-nya. Ada penampakan aslinya dan well… tidak good-looking~ Tipe2 muka yang kalo sama Bone pasti di-swipe left tanpa ragu, karena Bone strictly cari cowok ganteng only.

Tapi gw kan bukan Bone yah. Gw sebisa mungkin melihat seseorang ga dari cover-nya, karena udah banyak pengalaman cover ga menjamin. Jadi gw berusaha open minded dan menerima dia apa adanya.

Lagian ni cowok juga punya banyak quality lain kok. Ini so far yang gw rangkum dari hasil ngobrol2 kita 2 minggu belakangan.
1. He is VERY passionate
2. He is adventurous
3. He loves his mates and colleagues
4. He’s sweet at times (asli suka mendadak gombal~ wkwk)
5. He loves movies—just like me
6. He is financially established
7. He speaks English well—dulunya kuliah di Amrik (if that matters)
8. He is stylish and eccentric

Biar imbang, kita bahas kekurangannya juga deh ya.

1. Dia sering silent, chat gw ga dibales seharian. This is frustrating karena di Bumble yang bertugas buat maintain chemistry adalah si cewek, which is gw~ Jadi ketika gw berusaha selalu online buat dia, tapi dianya ga merespon, I feel so much like shit~ Gila ya ni orang, effort gw ga dihargai~ Bales kali! Dia pikir gampang apa bales chat, mikir mau nulis apa susah tauk!

2. Dia (kayaknya) cuma nyari temen, bukan pasangan. Jujur gw di Bumble cari pacar, walaupun gw ga open bilang demikian, bilangnya “don’t know yet”~ Wkwkwk~ Tapi kalo si Mr. A ini bilangnya dia cuma nyari something casual, which is biasanya di-translate menjadi “temen bobok”. Tapi dia juga bilang dia pengen punya anak someday~ So I don’t know-lah, suka2 dialah. One thing for sure, gw ga boleh menaruh harapan berlebih sama dia karena hal ini. Walaupun kayaknya sih udah telat ya, I’m kinda head over heels to him right now~ T.T

3. His passion for movies gila banget, I’m afraid I can’t keep up~ Tiap malem ada aja series/film/docu yang dia nonton dan rekomen ke gw, tapi gw-nya ga sempet nonton~ Pernah coba nonton satu rekomendasi series dia di Netflix, dan OMG it’s painful, gw ga terlalu suka genre-nya (it’s sci-fi) on top of that acting dan writing-nya kurang bagus. Totally struggling~ Tapi kalo ga nonton ini gw ga ada bahan ngobrol sama dia~ T.T

Okay moving on to the 2nd dude: Mr. M.

Gw swipe right dia karena ga ngerokok, bionya memenuhi syarat, dan first impression gw ke dia (judging dari foto2nya) adalah “he seems like a humble and genuine guy”. It’s funny that while I’m totally attracted to the other one becoz of his job, I’m not attracted to this one becoz of his job even though it says “Founder of Company X”.

I assume he is a CEO, tapi fakta ini ga terus membuat gw langsung “kyaaa.. kyaaa” gitu~

Kenapa ya? Aneh~

Anyway, kenapa gw merasa dia genuine adalah karena di bio, ada pengalaman pribadi yang dia ceritain, yang intinya menceritakan bahwa dia udah dibiasain toleransi dari kecil.

Ini membuat gw kagum dan merasa cocok sama dia, karena gw orangnya sangat menjunjung tinggi nilai2 toleransi. I genuinely want world peace, bukan sekedar template jawaban beauty pageant, dan karena toleransi adalah salah satu pillar world peace, gw ingin toleransi diterapkan di seluruh lapisan masyarakat.

With that being said, I would love to date/have a boyfriend who has similar value and mission. Who knows karena dia udah menerapkan toleransi dari kecil, pemahaman dia lebih deep akan konsep ini dan bisa ngajarin gw untuk improve mine. So dude, I’m sold. <3 o:p="">

Visual-wise, ni cowok juga ga bisa dibilang good looking. Penampilannya lebih tua dan mature dibanding Mr. A. Kalo Mr. A suka bereksperimen dengan rambut dan fashion, Mr. M lebih konservatif. Ga banyak gaya. So again, I keep my mind open and accept him the way he is.

Berikut quality yang dimiliki Mr. M hasil observasi 2 minggu belakangan.
1. He is kind and mature, and caring
2. He has good leadership
3. He is adventurous
4. He’s sweet at times (sweeter than Mr. A I would say)
5. He is a bit aggressive 
6. He is a good listener 
7. He is financially established
8. He is optimistic and always thinks positively 
9. He almost never ignores me, pasti bales chat 1x24 jam dan ga keberatan nge-chat duluan.

Kekurangannya… apa yah? Hampir ga ada~

Wkwk~ Mungkin kesannya gw lebih berat ke Mr. M ya setelah penjelasan panjang lebar ini. I mean kalo gw nyari pacar untuk diprospek jadi suami, Mr. M lebih memenuhi syarat.

“YaUdAhHh~~ SaMa diA aJaAa~~”

Tapi gw masih penasaran sama Mr. A, gimana dong???

I feel like gw lebih banyak kecocokan sama Mr. A, secara passion. It’s like I will always have a good time with him geeking out to movies and stuffs. Mr. M on the other hand, kayaknya lebih konservatif--which is risky, gw butuh cowok yang open-minded. 

Kemarin curhat 2 jam sama si Echa—temen kantor yang main Tinder dan conversion alias dapet pacar. Kata Echa AB testing aja, jalanin 22nya. Terusss dia nyaranin gw buat lebih agresif, karena for fuck sake ini 2 cowok udah 3 minggu intens ngobrol belom ada yang ngajak pindah ke WA~ Jadi Echa menyarankan gw-lah yang inisiatif duluan~

“Nothing to lose, Beb.” kata dia.

Well, I think I’m gonna follow her advice.

Walaupun gw ga suka the idea of cewek yang harus aktif, but then I’m registered to Bumble, harusnya udah paham ini konsekuensinya.

Pengalaman yang udah-udah, gw banyak menyia2kan kesempatan untuk deket sama cowok karena gw yang super pasif sih. So yeah, lesson learned.

Sekarang pe-ernya mesti bilang apa sama tu 2 makhluk buat pindah platform~ Yaolo~ Paling bego gw kalo soal ginian~ Gimana ya~ Belom pernah~

A’ite sementara gw mikir n bikin strategi, postingan ini sampai sini dulu. Definitely will update soon karena ini lagi seru2nya. hihihi~

Byeee~~

Sunday, March 1, 2020

Hari ini 29/02/20 - Weekend Produktif

Hi guys, how y’all doin?

Postingan follow up hari Sabtu kemarin dimana gw produktif banget.

Bangun pagi, sarapan bubur ayam. Terus nonton Running Man, lanjut ngeblog di Medium.

Sekitar jam 11-an olahraga, yes, gw udah mulai rutin olahraga mingguan dari minggu lalu. Ga ambi, cuma setengah jam ngedance ngikutin tutorial di YouTube. Banyak banget optionnya, segala music, segala phasing, segala jenis gerakan. Gw mulai dari yang gw suka dulu aja, hip hop. Biar ngedance-nya semangat.

The only problem is kamar gw kekecilan kalo gerakannya udah require untuk ke kanan dan ke kiri, atau sebatas merenggangkan tangan aja, nabrak lemari atau TV. Nasip punya kamar sempit~

Anyway, abis olahraga tuh rasanya enak banget yah badan. Gw inget beberapa tahun lalu jaman addicted ngegym, sampai sign up di gym deket rumah sama Pika. Itu bela2in balik kantor jam 5 biar bisa ngegym sampai jam 8. Badan enak banget, but alas ga bisa lanjut ngegym karena satu dan lain hal.

Sekarang kalo mau mulai invest di gym lagi, rasanya berat banget. Mahal. Kalaupun udah invest, ga jamin punya waktunya. So yeah, olahraga pakai YouTube tutorial adalah yang paling cocok buat gw saat ini.

Anyhow, abis ngegym, sempet bobo 1 jam, kemudian makan siang dan bersiap untuk nongkrong malemnya sama Opiq di Summarecon Bekasi. Dapet tiket gretongan dari Citra (anak Dian juga) untuk nonton Heyfest, festival musik lokal. Bentukannya mirip Playlist Love Festival yang gw tonton di Bandung sebulan lalu. Panggung besar kanan kiri, penonton tinggal moving aja. Gw kesana mau nonton Noah, si Opiq mau nonton Kahitna.

Manusia hanya bisa berencana, the great G.O.D yang menentukan. Rencana Opiq berjalan mulus, dia bisa nonton Kahitna plus dapet bonus Tulus. Rencana gw gagal total karena ujan~ Literally ujan deres banget ketika waktunya Noah manggung.

Untung sesaat sebelum Noah manggung, gw sama Opiq masuk ke mall buat makan malem. Jadi ga mengalami adegan keujanan di venue konser. Kita pun memutuskan untuk pulang aja. Namun sialnya, saat itu deket2 jam tutup mall, jadi orang ngantri banget mesen taksi online. Ditambah sinyal jelek jadi ga bisa order sama sekali~

Akhirnya kita memutuskan untuk nonton midnight dulu aja, sambil nungguin crowd orang2 pulang dari mall. Film udah pada showing semua, tapi daripada ga nonton sama sekali, kita ambil aja resiko masuk teater telat. Ternyata telatnya parah banget, sejam~ LOL. RIP 65ribu rupiah kami.

Tapi kami ga menyesal, karena saat itu kami merasa itu hal yang make sense untuk dilakukan.

Oke markipul, but alas di luar masih ujan deras. Karena baru kebanjiran hari Selasa kemarin (aer masuk rumah lagi T.T), gw nekat nyetopin taksi di jalan raya dan Alhamdulillah dapet~

Si Opiq kasian, ga ada ojol yang mau angkut karena ujan makin deres~

Looking back, memang sucks rasanya ujan ini ber-impact kemana2. Tapi tetep seneng punya weekend yang produktif.

Oh iya, sekarang juga lagi deket sama 2 cowok di Bumble. Both ga ada yang ganteng (udah stalk) tapi kayaknya sih 22nya baik. So let’s see where it goes deh.

Till next time!