Saturday, July 31, 2021

I’m doing really, really well.

Hi, guys! How y’all doin?

Pagi ini gw mau agak santai, karena minggu ini too much~ Wkwk~ Too much mulu perasaan.. Ya begitulah.. Too much selalu upgrade itself setiap minggu~ Wkwk

Gw sengaja meliburkan diri dari les Mandarin (biasanya setiap Sabtu jam 10:30) untuk break sejenak. Kayaknya udah 2 bulan gw back to back les tiap minggu. Anak sekolah aja ada break mid semester. Anggep aja ini lagi mid semester. I deserve a break.

Btw sebenernya ini postingan Me Wassup sih, tapi somehow I don’t feel like putting it in the title. Secara spesifik pengen meng-highlight kondisi gw sekarang soalnya.

So guys, PPKM katanya diperpanjang lagi. Ada beberapa sektor yang udah boleh beroperasi lagi sih, kayak usaha kecil, pedagang asongan, delivery service, salon, gitu2. Tapi bingung juga sih, kayak misalnya salon gitu, dia buka, tapi customer2nya kan masih pada ga boleh keluar rumah, ya sama aja ga bisa dateng~

Anywayyy~~ So yeah di minggu ke-4 PPKM ini gw sama sekali tidak keluar rumah. Sebuah prestasi yang membanggakan, karena zaman PSBB tahun lalu aja gw masih bandel keluar rumah walau cuma jalan-jalan keliling komplek, ke Indomaret beli Chitato, atau ikut bokap belanja ke Foodhall-PIM. Karena emang sedepresi itu terkurung di rumah.

Tahun ini, I’m handling it like a champ! Udah belajar dari pengalaman tahun lalu, ditambah udah jadiin kesehatan sebagai prioritas, ditambah variasi kegiatan gw di rumah semakin menyenangkan. 

“Jadiin kesehatan sebagai prioritas” ini maksudnya gw lebih ketat menerapkan prokes. Ya well mau gimana, tiap hari kita disodorin berita angka kasus naik ga tanggung2, tiap hari dapet kabar duka cita juga—kenalan kita pula. Otomatis ikutan paranoid. Jadi lebih ati2 aja, kalo bisa di rumah ya di rumah aja. Nikmati privilege WFH. 

Jadi inget ada yang ngetwit, kalo sekarang yang bikin lo stress hanyalah bosen terkurung di rumah, consider yourself very very privileged. Orang di luar sana pada di-layoff, ga punya uang, ga dapet perawatan sebagaimana seharusnya ketika sakit, ga bisa napas sampai butuh tabung oksigen, dan banyak juga yang harus kehilangan nyawa. So, kalo elo ga merasakan semua ini, keberuntungan bersamamu. Syukurilah.

 “Variasi kegiatan gw di rumah semakin menyenangkan”, yeah belakangan ini gw menemukan banyak kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah. Haha~ Ketika orang2 udah pada mulai kreatif dari tahun lalu, mulai dari bikin dalgona coffee, setting up cute and aesthetic work station at home, sampai joget Tiktok, otak kreatif gw baru jalan 1,5 tahun kemudian.

Mulai minggu lalu gw sama baby suka bikin mask strap—itu lho yang buat gantungin masker kayak kalung. Kita bikin DIY dari pyssla beads Ikea yang kita beli 10 tahun yang lalu di SG! Wkwkwk~~ Akhirnya ada gunanya juga itu beads~ 



Terus seperti yang gw bahas minggu lalu, gw masih keranjingan anime + manga Tokyo Revengers, yang membuat gw berkesimpulan, terkurung di rumah ini bener2 ga masalah selama udah menemukan tontonan yang tepat. Mungkin ini cuma berlaku buat orang2 yang passion-nya atau escape-nya ke entertainment seperti gw. But well, even if elo ga suka entertainment, bolehlah give it a try. 

Ada alasan kenapa pemerintah Indonesia tetap membiarkan sinetron alay merajalela di pertivian, karena sinetron membuat mayoritas penduduk Indonesia happy. Making the people happy is the responsibility of the government because with happiness, comes health, and with health comes productivity, and with productivity comes $$$!

Lalu, gw juga jadi punya kebiasaan jajan. Ini gw rasakan at least setelah vaksin, napsu makan gw bener2 bertambah drastis. Gw bisa makan 6 kali sehari, 3 kalinya jajan. Entah itu mekdi, martabak, boba, mie ayam, marugame, donat, kopi, cookies, apapunlah yang masih jangkauan GoFood, GrabFood, Syopi. 

Gw jadi foodie sejati, to the point kalo ngidam makanan di luar jangkauan GoFood, GrabFood, Syopi, bawaannya pengen mengutuk PPKM karena gw jadi ga bisa keluar rumah untuk dine in~ Abura Soba, Haidilao, Sushi Hiro, %Arabica, sabar ya, kita ketemu sebentar lagi!!!

Gw belom ngitung sih berapa spending jajan gw ini kalo ditotal. Ngeri juga sih, soalnya intense banget. Hahaha~

But oh well gw belom ada rencana menekan pengeluaran untuk ini sih, karena ini bikin gw happy. Gw pun harus balikin BB ke 48 juga, yang menurun drastis selama pandemi. Sekarang udah di angka 45, 3kg to go!

Kemudian gw mulai menerapkan kembali 30-mins workout. Gila mulainya susaaaaahhh banget, dipending terus. Sampai akhirnya bener2 diniatin dan hari Minggu kemaren bener2 kejadian. Berasa banget badan kakuuuu~~ Gerakan sederhana aja susahnya minta ampun~ Baru 10 menit udah ngos-ngosan~ 

H+1 & H+2 workout langsung nyeri n pegel sana sini, tapi semua itu worth it. Workout emang terbukti bikin lebih rileks dan lebih produktif (selain badan lebih fit tentunya), dan that’s the most important things right now.

Speaking of productivity, gw juga merasa thankful dengan kantor gw yang sekarang. Setelah gonjang ganjing galau resign or not (yang akhirnya not), sekarang udah mulai “hidup baru” di kantor, dengan bos baru (much much cooler and more competent than the previous one) dan sistem yang baru (masih adaptasi, masih berantem on daily basis sama regional, but I believe it will be for the better). 

Kerjaan dan company gw ini definitely tidak sempurna. Masih butuh banyak adaptasi, adjustment, belajar, dan perbaikan. Semuanya tidak mudah, semuanya butuh proses. Tiap hari berhadapan dengan perubahan yang terjadi secara konstan. Tiap hari ada masalah baru yang bikin stress. Tiap hari ada aja screaming in silence. 

Tapi, gw suka apa yang gw lakukan di sini. I really do. Gw dulu paling anti proclaiming that I love my job, but that’s not the case here in QQ. I think I can say it out loud. 

Menurut gw (dan mudah2an gw ga halu) ini momen-momen priceless dalam karier yang sudah 6 tahun ga gw alami, sejak resign dari XXXXX. Udah lama gw ga merasakan the joy of working in a company. Momen dimana bangun tidur ga ada beban di kepala, ga ada perasaan terpaksa, ga tidur dalam keadaan panik karena terlalu takut menghadapi hari esok, ga benci hari Senin, ga dapet mini heart attack tiap hari…

So now that I have it, gw mau cherish dan menikmati sebaik mungkin. Karena who knows gw akan di QQ berapa lama, kemarin aja dimesej HR kantor kompetitor. Haha~

Kalo kata si Mase (kolik di QQ yang juga senior di Kom), play along aja, selalu ada pembelajaran di setiap job interview. Tapi yah gw masih trauma sama yang kemarin, I totally learned it the hard way, stresnya sampai berminggu2, jadi kayaknya gw break dulu deh dari aktivitas mencari pekerjaan. Linkedin pun udah gw non-aktifkan sementara. Gw mau setahun dulu minimal di QQ. Masih banyak yang belum gw achieve di sini. Masih banyak momen yang mau gw nikmati di sini.

Dengan 5 hari kerja gw habiskan dengan melakukan apa yang gw suka, weekend istilahnya kayak bonus aja. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia. 

Apalagi kalo denger cerita dari temen2 yang dalam konteks pekerjaan tidak seberuntung gw. Kak Ayu kemarin cerita dia ga punya temen yang bener2 temen di kantornya, literally koliknya = musuh, berantem terus, dan tidak ada yang jadi penengah. Ayu capek, tapi dia harus bekerja untuk menafkahi keluarganya. Cerita Lizta lain lagi, sejak bosnya resign, diganti orang India yang ga kompeten. Tentu sering clash karena kendala komunikasi dan prinsip yang berbeda. Tapi sama kayak Ayu, Lizta pun ga bisa resign karena harus bekerja untuk bayar cicilan rumah. 

Semakin tidak ada alasan untuk tidak merasa bahagia.

So yeah, hal2 yang tadi gw sebutkan di atas yang berkontribusi sehingga gw bisa bertahan walau terkurung di rumah karena PPKM. I’m doing really, really well, and I hope it continues that way. 🙏

Alrighty, itu aja yang mau diomongin hari ini. Thank you for reading, have a nice weekend!
 

Saturday, July 24, 2021

Hogwarts House Test

 Hi, guys! How y’all doin?

Sabtu iseng karena ga bisa kemana2 gegara PPKM, gw lagi tes which Hogwarts house are you. 

I just had this conversation sama Nyanya soal personality test. Nyanya stance-nya seperti gw soal ini. Ga percaya zodiac, karena total bulshit. Ga percaya sama MBTI 16 Personalities juga, well gw sebenernya setengah percaya setengah nggak sih sama MBTI. Udah 2 kali tes, ada beberapa yang akurat soalnya—karena hasilnya berubah2 sesuai dengan kondisi kita saat itu. Pernah gw bahas di sini

Satu lagi yang gw sama Nyanya sama2 align: Hogwarts House Test!

LOL~

I know right, kesannya paling becanda. Tapi sebagai fans yang meresapi Harry Potter books sampai ke nadi, kita sepakat Hogwarts House Test adalah personality test yang paling akurat dan bisa connect spiritually sama kita. Hasilnya paling legit-lah istilahnya. No bulshit. Ini juga salah satu alasan kenapa gw respect banget sama JK Rowling (walaupun lately sering bertingkah di sosmed). 

Gw so far udah 5 kali tes, dan hasilnya 4 dari 5 tes menempatkan gw di Ravenclaw. Awalnya gw kaget, karena gw merasa lebih ke Gryffindor atau Slytherin. Tapi pasti mainly karena jalan cerita Harpot disetir oleh anak2 Gryffindor sih, jadi secara emosional lebih deket sama mereka, tindakan gw sehari2 juga jadinya terinfluens sama mereka. Musuh utama Harpot pun Slytherin, jadi ya gitu deh, emang lebih sering terekspos sama 2 itu aja. Ravenclaw dan Hufflepuff terlupakan.

But yeah, as time goes by, pengalaman hidup gw bertambah, lama2 gw semakin tidak relate sama Gryffindor dan Slytherin. Akhirnya gw ambil tesnya lagi, then I found out that I’m actually a Ravenclaw. 

Banyak yang ga percaya bahwa gw Ravenclaw—termasuk Nyanya, yang menebak gw Gryffindor atau Slytherin. Hahaha~ Bisa dimaklumi, gw pun awalnya ga percaya. Apa miripnya coba gw sama Rowena Ravenclaw, Cho Chang, Luna Lovegood? But it’s true, guys. 

Berikut buktinya:



Sumber tes: https://quizlagoon.com/quiz/harry-potter-house-quiz-ravenclaw/ 




Sumber tes: https://time.com/4809884/harry-potter-house-sorting-hat-quiz/ 




Sumber tes: https://www.proprofs.com/quiz-school/personality/quizreport.php?title=harry-potter-house-test_2&sid=MTU5NzI2Mjg5 



 
Sumber tes: https://www.quizexpo.com/harry-potter-house-quiz-hogwarts-sorting/ 


“Ravenclaw is more than wits. It's home to creative people, as well as some quite eccentric ones.”

“Ravenclaw House prizes learning, wisdom, wit, and intellect in its members. Thus, many Ravenclaws tend to be academically motivated and talented students. They also pride themselves on being original in their ideas, and methods.”

“Ravenclaws possess the traits of cleverness, wisdom, wit, intellectual ability and creativity.”

“Without wishing to boast, this is the house where the cleverest witches and wizards live. Our founder, Rowena Ravenclaw, prized learning above all else – and so do we.”

Hmm.. Gimana yah? 

Slytherin peeps only friend with those who are useful to them~ And they are all about ambition and will do anything to achieve it. I don’t wanna be one, I still value human decency. Pretty disappointed that I’m not a Gryffindor, but I guess I don’t have that “nekad”-ness dan hajar bleh attitude required to be one. I don’t see my self a hard-working person, hence I can’t be a Hufflepuff either. So that leaves me with Ravenclaw. Haha~

So what do you think? Do you agree? :D

Sunday, July 18, 2021

We are in this together

Hi, guys! How y’all doin?

Jakarta resmi lockdown lagi per 2 minggu yang lalu. Predictable, karena kasus terus naik dan naiknya ga kira2~

Awalnya gw takut depresi lagi, karena pengalaman lockdown terakhir (PSBB tahun lalu), berujung pada depresi berkepanjangan. 

Tapi ini udah 2 minggu berjalan, Alhamdulillah belum mengalami gejala2 depresi. Hidup masih balance. Well ada stres2 dikit karena kerjaan dan keseringan mendengar kabar duka cita/buruk on daily basis, tapi masih bearable. Gw bisa menemukan secercah harapan/penghiburan dari keluarga, teman2, dan entertainment. 

Mendengar kabar buruk dari sekitar juga membangkitkan rasa peduli terhadap sesama. Hati ini jadi tergerak menolong. Ga usah kasih pertolongan yang major dulu deh, yang sesuai kemampuan dulu aja. Partisipasi galang dana, kirim daily essentials ke orang2 yang terdampak, kirim kata2 penyemangat, dan standby 24 jam kalo dibutuhkan. 

We are in this together. Jangan merasa sendirian, seek help, don’t hesitate. 

Spending bulan ini pun larinya ke kesehatan. Kemarin abis beli vitamin sejutaan di Syopi. Kemudian untuk kesehatan mental, setiap weekend sekarang makan mevvah. Pembalasan karena weekdays makanan catering seadanya, yang bahkan kadang ga dimakan juga karena sibuk kerja~

Sekarang lagi ketagihan anime Tokyo Revengers, terus tergoda untuk beli merch jaketnya Tokyo Manji Gang yang kece berat. Tapi niat ini gw urungkan, mengutip kalimat pemerintah: sektor esensial diutamakan. Merch definitely not essentials, jadi bisalah nunggu dulu. Bener2 harus fokus sama kebutuhan primer sekarang.

Melihat kondisi di luar sana, gw sekarang jadi pro-kesehatan juga. Selama ini pro-ekonomi dengan alasan sederhana: rakyat miskin lebih banyak daripada menengah ke atas. Mereka bergantung pada penghasilan harian, tidak punya luxury untuk WFH. Kalo ga keluar rumah, ga kerja, ga makan, ya mati. 

Indonesia ga bisa merisikokan sebagian besar penduduknya mati, investor akan langsung cabut. Negara akan jatuh miskin and God knows what happen after that.

Tapi sekarang gw dihadapkan pada posisi harus pro-kesehatan. Saking banyaknya kasus di luar sana. Rumah sakit penuh, chaos dimana2, tabung oksigen berebut, nakes pada berguguran.. 

Simply can’t afford to get sick, hence, I’m staying at home.

At least sampai vaksin kedua deh di rumah dulu aja. I know it’s depressing, boring, frustrating. Tapi inget aja deh, di luar sana situasinya lebih parah. Bener2 antara hidup dan mati. Jadi kalo kita stay di rumah dan keluhannya cuma 3 itu, consider that as luxury, coz at least, you stay alive.