Showing posts with label for fun. Show all posts
Showing posts with label for fun. Show all posts

Saturday, August 2, 2025

Fun Wednesday on a Friday

Hi, guys! How yall doin?

It’s funny betapa roda berputar begitu cepat. Dua minggu lalu gw bikin postingan yang isinya depressing. Ketika gw lagi sedih, marah, bingung, dan frustasi.

Tapi sekarang gw ada di mental state yang lebih stabil, lebih tenang. It’s one of those days I feel really grateful about my life.

I hope this kind of day happens more often, but that’s not how life works.

Anyway, postingan kali ini akan menceritakan my day yesterday. How my Friday, August 1st went down. 

Wednesday adalah salah satu serial di Netflix yang gw suka. Gw agak telat jumping into Wednesday bandwagon. Padahal dulu suka banget anything Tim Burton. 

Wednesday, kekuatan utamanya di karakter. Wednesday is GREAT. The writing for this character is really clever. And Jenna Ortega portrayal is FLAWLESS. 

I especially love Wednesday and Enid’s friendship. It's beautiful. They kept me going, you know, finishing the series until the end. Bcoz let’s be honest, mystery element-nya kan b aja, cenderung cetek. Hehe~

creds: here


Aren’t they so cute together? :3

Anyway, felt so honored and humbled to be part of Awe’s Wednesday campaign. <3

Yha walaupun peran gw di situ cuma sedikit… hahaha~

Activation-nya ada di The Space Senayan City mulai hari ini sampai tanggal 7 Agustus. Be sure to catch it! It’s so damn cool!!! *honest review ya, bukan karena gw kerja di sana. Hahaha~~

Oh I love Awe. The people, the culture, the spirit, the passion.

Belakangan ini gw overthinking kebersamaan ini akan segera berlalu. Every second I spend with them is like a ticking clock. Lalu sedih lagi. Aaaaahhh~~

Anyway, mau cerita dikit tentang kemarin. Seperti biasa Awe kalo bikin activation ga nanggung-nanggung. Big budget. Yang diundang pun KOL-nya ga kaleng-kaleng. Salah satu yang diundang, Naura Ayu. 

Gw pernah kerjasama dengan Naura di beberapa occasion sewaktu masih di Errthing. Gw meng-handle promo series yang dibintangi Naura. Tapi udah lumayan lama, terakhir itu pertengahan 2024. 

Waktu melihat Naura dateng kemarin, gw berniat menyapa, tapi gw urungkan karena gw pikir dia ga akan inget gw. 

But guess what, she remembered me!!! She called me out of the blue di tengah puluhan orang-orang yang berkumpul di situ. 

OMG Nau, you are the sweetest! 




We didn’t talk much karena dia harus kerja (well, we both harus kerja. wkwk). Gw cuma nanyain kabar dia + keluarganya. We spoke a little bit about our mutual friends. Then I told her that I’m now with Awe, and she congratulated me. 

“Ciyeee.. Lanyard-nya udah baruuu..” katanya. xD

Regardless of our super limited interaction, she managed to give me so much contentment. It just feels so good to be remembered, and it just makes me so happy that someone out there is actually happy for me for who I am today. :)

Makasih ya Nau. You’ve made my day. Sukses selalu buat kamu. <3

Oiya, kemarin ketemu juga sama anak-anak COC (Clash of Champions). Meng-kaget! Yang tiap weekend cuma liat di YouTube, tiba-tiba depan mata. I thought they keep the kids until the finale, tapi kemarin dilepas-lepas aja tuh. 

Lalu berkenalan dengan CEO-nya. *insert glacing slightly eye emoji*

Katanya sih… Mau di-invite finalnya di Balai Sarbini tanggal 23 Agustus… Kita liat ya beneran atau bluffing doang. Wkwk~

Selesai bertugas di Wednesday, gw bertolak ke CGV GI karena menang tiket nonton premiere Freakier Friday. Film yang paling gw tunggu di 2025… verdict-nya??? Kureng gaes. Wkwk~

Ibarat masakan, kayak ada bumbu yang lupa dimasukin. Kurang micin.

Characterization juga, writing-nya agak berantakan. Not enough context/background for everyone (eps. the 4 main leads) to proceed into conflict that leads to the body swaps.

But I wasn’t 100% unhappy sih. The nostalgia element is solid. Most of the jokes are on point too. 

Masih bisalah gw kasih [7/10]. Tbh udah cukup senang melihat Lindsay Lohan being pretty and healthy. Juga sebuah kehormatan melihat Jamie Lee Curtis—still getting it!

Minggu ini seru dan belum berakhir! Who knows ada kejutan yang menanti gw besok di hari Minggu!

Tapi kayaknya sih… Minggu depan bakal lebih seru lagi. We’ll see!

Laters! 

Saturday, April 19, 2025

Singapore April 2025 – Travel Diary

Hi, guys! How yall doin?

Gw liburan ke Singapore hari Sabtu-Senin kemarin. Liburan yang sangat singkat, tapi agendanya banyak. Kegiatan gw selama 3 hari itu bener2 padet merayep.

Sabtu, 12 April

- Ngejar flight jam 7 pagi, berangkat dari rumah jam 3:30 pagi. 

- Sampai di Singapore jam 10 pagi, zombie mode banget langsung menuju hotel di daerah Bencoolen naik MRT, 14 stop dari Expo.  

- Ga sempet berlama2, abis drop koper langsung menuju MBS buat ngejar Wicked naik taksi, karena males jalan ke MRT. Panassss 

- Jam 12 udah sampai MBS, laper berat, but no time to lose, prioritas sampai sana adalah FOTO-FOTO di backdrop luar sebelum rame orang (pro tips!). 

- Lanjut lunch dan ngaso sampai jam 2 Wicked mulai

- 13:45 menuju ke theatre, niatnya mau beli merch dulu sebelum nonton, tapi antrean sudah mengular! Mana sempet ada masalah tiket lagi yang bikin kita ga bisa masuk~ Kata gw mah ga usah beli tiket via Klook. Beli di platform resminya aja semacam Ticketmaster, gaes. Alhasil beli merchandise baru bisa pulangnya. Untung belom abis~

- 14:00 Wicked mulai. It was awesome. Agak ngantuk dikit di tengah-tengah, sempet lost juga ceritanya sampai dimana. Tapi musical numbernya bikin jelek. Sedikit ga hoki kita dapet Elphaba standby, jadi moment bailing notes di Defying Gravity agak kureng. Ekspektasinya kan setara Idina Menzel ya. Tapi terbayar dengan Glindanya yang super duper lucu. Overall tetep worth the money. 

- 17:00 Wicked selesai, finishing foto-foto di spot dalem. Niatnya sih abis itu mau jalan-jalan sebentar di sekitar Merlion sambil nunggu dinner time, tapi ujan. Huff.

- Dinner time gw berpisah dari rombongan karena janjian ketemu Bone. Dijemput di City Hall MRT lalu kita dinner di Aburiya Robertson Quay. Mam daginggg wuenakkk~

- Sebenernya ketemu Bone itu pengen serah terima sepatu sendal Docmart yang gw titip beliin. Yes, yang pernah gw bahas di sini. Akhirnya kumiliki juga via Bone karena di Singapore diskon cuma $115 ajahhh. Sedangkan di Indo masih 2,7jt. Sungguh ekonomi yang tidak stabil. Wkwk~ Niatnya sepatunya dibawa Bone pas dinner tapi doski LUPA! Jadi kita ambil ke rumahnya deh di Bukit Merah. Gapapa. Kangen juga gw sama rumahnya Bone.

- Main di rumah Bone bentar sampai jam 9:30, baru pulang jam 10an, landing di hotel jam 11. WHAT A LONG LONG DAY! Sampai kasur langsung tempel koyo di kaki. Thank God hari itu jalannya ditotal cuma 15rb langkah. Jadi sebenernya ga pegel-pegel amat. Of course shoutout also to my On Cloud Cloudflow 4 yang very friendly to my feet dan berhasil menopang kakiku dengan baik sekali seharian full. <3

Minggu, 13 April

- Sebenernya kita tuh punya itinerary yang cukup solid selama di SG, di antaranya mau ke Haji Lane, Chijmes, Peranakan House di Joo Chiat Road, dll. Tapi banyak yang ga kesampean karena HUJAN! Huff~

- Itinerary Minggu harus dikoreo ulang. Paginya kita ke Orchard nyari sarapan. Pengen ke Toast Box di Paragon tapi ampun deh udah ngiterin mall-nya 2x ga nemu2, akhirnya ke Tiong Bahru Bakery cabang Tangs yang super pricey~

- Lalu mampir Adidas di Orchard. Naksir berat sama jaket Stella McCartney warna ijo-kuning muda. Tapi kok $250?! Sungguhlah in this economy gw bener2 harus nahan semua hasrat belanja~ 1 SGD udah 12,500++! Pentingkan kebutuhan primer: MAKAN! Duit larinya harus buat perut!

- Sebelah Adidas, Apple Store banget! Udah liat & megang iPhone 16 Pro yang memang akan gw beli pada akhirnya karena si bobachan udah harus pensiun. Hix.. Sebenernya bisa aja beli di sana, lalu refund GST.. Tapi nanti adegan lagi ngurus IMEI~ Nambah lagi duit bea masuk, PPN, PPH, dll. RIBET BGT! Doa gw semoga iPhone 17 cepet launch jadi 16 harganya turun.

- Selagi di Apple juga liat-liat Apple Watch yang ternyata ga semahal itu ya. Versi SE masih 3 jutaan. Tapi beli di Indo ajalah. Belum butuh2 amat sih, cuma males aja kalo salah kostum pas lari di GBK. Yang lain pada pake Smartwatch, gw sendiri pake Swatch..

- Dari Orchard gw berpisah dari rombongan buat ketemu Bone karena kita mau mengunjugi sebuah tempat rahasia. Ga bisa gw kasih tau namanya, but here’s a sneak peek:




- Sebelnya tuh ujan ga berenti2 jadi kita sempet ketahan ga bisa jalan lumayan lama. Tapi managed ke Joo Chiat Road sorenya dan foto2 di Peranakan House yang viral dan mural-mural setempat. Pro tips: biar foto2 bagus mending bawa DSLR deh. Kamera iPhone ga mempan.

- Di Joo Chiat juga masuk Cold Storage (semacam Indomaret) kecil dan nemu my favorite snack The Golden Duck Seaweed Tempura rasa Chilli Crab! Ini jarang banget ditemukan btw, bahkan di supermarket besar pun. Langsung kalap ambil 3! IMO the chilli crab is better than the mala one. 

- Abis dari Joo Chiat kita ke Chijmes karena ada eskalator viral tempat orang2 tiktokan. But alas, sampai sana ternyata mati! Langsung turn off. The sole reason kita ke Chijmes ya buat si eskalator.

- Karena masih terang, Bone kemudian mengajak gw ke Marina Barrage. Ini sebenernya bendungan, tapi dikemas sedemikan rupa sehingga pewe untuk dijadikan tempat piknik/hangout. Lumayan spacey dan ada jogging track jadi orang bisa sambil olahraga juga. Pengen banget sih jogging, tapi saat itu posisinya udah 20rb++ langkah ya, jadi kita jalan aja. Wkwk~

- Puas foto2 di bendungan, kelaperan, lalu kita ke Maxwell hawker buat dinner. Napak tilas. Dulu ke sini bareng anak2 Dian abis biztrip. Good ‘ol times.

- Abis dinner pulang dianter Bone naik taksi sampai hotel, karena udah ga kuat jalan. Hari itu udah 21k langkah aja bro! Sekaligus perpisahan sama Bone karena Senin udah ga ketemu lagi. Tapi bakal ketemu lagi bulan depan karena gw ke SG lagi nonton Lady Gaga. See you next month, Bons!

Senin, 14 April

- Bangun pagi banget, check out hotel, dan menuju Sentosa buat Harry Potter Visions of Magic. Sebuah keputusan last minute, tadinya ga mau karena mahal. But then harga tiketnya per hari beda. Karena kita datengnya hari Senin, hitungannya low season, jadi harganya lebih murah, $53 aja. 

Dari hotel ada bus langsung ke Vivocity. Kita sarapan dulu di Food Republic lalu naik cable car ke lokasi di Forum, Resort World Sentosa. Kita kepagian, jadi foto2 dulu di depan globe-nya USS. Fyi, Senin pagi jangan dikira USS sepi ya, RAME PUOL kayak cendol. Jadi inget 2 tahun lalu sama Bone pun kita sengaja ambil hari kerja, dengan harapan lebih sepi, MANA ADA~ Paling cuma bisa 7 rides waktu itu, kelamaan antre. Fixlah next kalo mau ke sini WAJIB FAST TRACK!

Pukul 11:00 udah bisa masuk ke Harry Potter Visions of Magic yang… bikin nostalgia sekaliii. Udah lama banget detach sama Potterworld, sedikit-sedikit lupa. Jadi surprise-nya ada banget ketika diingatkan lagi sama important places from the series kayak The Chamber of Secret, Grimmauld Place, Ministry of Magic, Knockturn Alley, dll. 

Gw ada banget lupanya pas di Knockturn Alley, lupa nama toko barang antik tempat Voldemort pernah kerja waktu muda. Borgin and Burkes, that’s the name. Selama di Knockturn Alley nyari2 Borgin and Burkes ga ketemu2.. Karena ga semuanya di copy paste dari buku/filmnya sih.

Kita masing2 dikasih tongkat sihir pas masuk. Bisa nyala ujungnya, yang konon kalo diarahkan ke beberapa object bisa ‘menyihir’ sesuatu,atau mengeluarkan efek gitulah. Tapi, tongkat gw failed mulu. Ckck~ Baru berfungsi ketika terakhir-terakhir mau keluar, melawan ke Devil’s Snare. Baru bisa tuh tongkat~ Udah kelamaan jadi muggle keknya gw…

Petualangan di Harry Potter Visions of Magic berakhir dengan mencoba Butterbeer (manis banget, not my liking~) dan membeli merchandise, yang mana gw happy banget karena dapet cardigan Ravenclaw super keceh!!! Udah lama banget pengen punya identitas Ravenclaw. Sebenernya ngincer varsity jacketnya. Tapi udah cukup seneng nemu cardigan kece! Can’t wait to wear it!!

- Abis dari Harry Potter, quick maksi di Vivocity, lalu tanpa babibu langsung balik hotel, ambil koper, cabut ke airport karena ngejar flight jam 6 sore

Udah deh segitu aja travel diary-nya. Very short trip, but managed to do a lot of things. For me personally, it was a resign trip yang sudah gw tunggu-tunggu sejak dulu, jadi lebih bermakna. Bahagianya berlipat ganda. 

Nevertheless, gw tidak suggest resign trip sebelum last day ya guys. Wkwk~

Sumpeh gw Senin tengah malam balik dari Sg, Selasanya last day, harus berpisah sama warga dalam wujud setengah zombie. Can’t feel much emotions coz I was too tired~~ 

Oh well..

Alright segitu aja. Gw lagi nervous karena minggu depan akan memasuki hidup baru yang… quite wild. Hidup baru yang insya Allah membawa banyak faedah untuk masa depan gw. Amien..

Gw nervous mampus, tapi at the same time excited juga. Ini the same feeling kayak pas mau kuliah S2 di Melbourne. Takut, karena dunia yang bener2 baru, jauh dari rumah, sendirian. Tapi excited juga sih.

Bismillah semoga semua lancar tanpa halangan yang berarti. 

Terima kasih Tuhan atas berkatMu yang luar biasa. 

Thursday, January 30, 2025

Swiss-Italia-Aussie Haul

Hi, guys! How yall doin??

Ini postingan isinya pamer bersyukur atas berkah yang berkelimpahan dari Allah SWT. 

Nyehehe~~

So, 2 anggota keluarga gw sudah kembali dari plesir awal tahun. Adek gw baru balik dari Aussie, nyokap dari Swiss dan Italia. Rumah rame lagi. Horeee~~

Sebagai manusia biasa, gw tentu saja ngiri ga bisa ikut. Tapi karena gw ga bisa ikut, I could trap them into a guilt trip if they didn’t bring me anything. Hahaha~~

Kebetulan saya ikut mendanai trip mereka ya, jadi lumayan berhak minta oleh-oleh. Xixixixi~

Oke, mari kita haul~~~

Berikut oleh-oleh buat saiia dari ibunda dan adinda tercintah:




#1

Gw kasih ini nomor satu karena yang paling GONG di antara semuanya! Fyi, gw tuh ga minta, guys. Demi Allah. Ga pernah niat beli juga karena gw kan lari jarang-jarang, cuma quarterly aja di GBK for fun. Jadi element of surprise-nya ADA BANGET ketika nyokap tau-tau keluarin dari kopernya: ON CLOUD CLOUDFLOW 4 shade Fade/Wisteria!!! Aaaaaakkkk~~~

I should’ve known though beliau akan beliin On Cloud, karena kan emang asalnya dari Swiss~ Orang Indo kalo ke Swiss pasti auto-beli.

Gw tau brand ini mahal dan lagi hype di ibukota. Literally orang-orang yang pake On Cloud yang gw tau adalah bos-bos kantor gw atau orang-orang yang bener-bener into lari. Sama sekali ga nyangka gw bakal punya On Cloud. Terima kasih ibunda, I love youuu~~

True story nyokap gw beli On Cloud karena peer pressure—temen-temennya yang traveling bareng sama dia (yang adalah bos-bos) pada beli, jadi beliau ter-pressure untuk beli juga—without knowing what this is about. Hahahaha~~

Ooh apakah ini pertanda saiia harus serius lari??? Wkwkwk~~ Markicob perdana di CFD hari minggu! 

#2

Mungkin ga terlalu keliatan di gambar tapi itu RAY BAN ERIKA CLASSIC LIGHT HAVANA BROWN GRADIENT POLARISED. Ray Ban itu hadiah/oleh-oleh yang ga pernah salah sih buat gw. It’s already part of my lifestyle. When it comes to sunnies gw cuma pake 2 brand: Ray Ban & Oakley. Kebetulan belum punya yang Erika series, jadi seneng banget pas dibeliin nyokap di Italia. Welcome onboard, Erika!

#3

Also welcoming OAKLEY FROGSKIN PRIZM VIOLET to my collection! My first Oakley and my first Frogskins! Tidak seperti Ray Ban yang kalo beli baru pasti cari model yang berbeda, khusus Oakley, gw cuma mau series Frogskins. Tinggal dibedain warnanya aja. I love the youthfulness and playfulness of Frogskins! Makes you look 10x younger! Target gw punya minimal 5 Frogksins dengan warna yang berbeda-beda. Mari bekerja keras untuk bisa achieve target tersebut!

#4

Ini kaos cenderamata turis biasa dengan logo pariwisata kota Zermatt, gunung Matterhorn yang adalah logo cokelat Toblerone. Fun fact dulu gunung Matterhorn dipake jadi logo Toblerone supaya bisa mempromosikan kota Zermatt lewat medium cokelat yang brand-nya mendunia. Turis yang melihat gunung Matterhorn di kemasan Toblerone diharapkan datang ke Swiss untuk berkunjung langsung ke Zermatt, dimana Toblerone berasal. 

Tapi sekarang Toblerone udah ga boleh pake logo gunung Matterhorn karena ga cuma bikin cokelat di Swiss lagi, tapi juga di negara-negara lain termasuk China. So the government baper and be lyke ‘since you guys are not [only] made in Switzerland now, kami larang Toblerone mempromosikan kota kami lagi!’ Ok…

#5

Let’s move to the down under! Told you here ada 1 item dari Gorman yang selalu gw bela-belain beli walaupun mahal. Welcoming my 3rd Gorman: THE NEON SCRIBBLE RAINCOAT! Terakhir beli Gorman tahun 2020, raincoat-nya cuma ada 2 ukuran: S/M dan M/L. Ternyata sekarang sizing raincoat ada banyak, skala 6-18. Sempet bingung pilih yang mana, bismillah pilih size 12, Alhamdulillah muat. Can’t wait to try, mumpung masih musim hujan nii~~

#6

Another oleh-oleh yang tidak pernah salah buat gw: jaket Adidas. Welcome ADIDAS FLOWER FIREBIRD TRACK JACKET. Cakep banget warnanyaaa~~ It’s retro but in a modern art! Udah kebayang pake ini sama Oakley Frogskins. Uww cucooookkk~~

Kekurangannya adalah ga ada hoodie-nya. Jadi ga bisa dipake naik ojek. Wkwk~

#7

Another Gorman added to the family: PRECIOUS GEMS TEE. Bukan punya gw sih ini, punya ade gw. Tapi karena belinya gesek cc gw, semua barang yang dibeli syaratnya harus bisa gw pake juga, jadi dia beli size gw. Huehehehe~ Win win solution. Gems tee ini bahannya enak, relaxed, adem, menyerap keringat. Desainnya adalah kolaborasi dengan seniman Korea, Ga-Ae. Cek IG-nya di sini.

#8

OMG.. My Melbourne life is coming back to me! This is NATURE’S WAY ADULT PROBIOTIC VITA GUMMIES—vitamin yang rutin gw minum pas di Melbourne. Gw pernah review di sini. Kemasannya udah berubah dari 6 tahun yang lalu. Tapi rasanya tetap sama. Enyakkk~~

#9

Another supplement to survive post-grad. HEALTHY CARE FISH OIL 1000 MG OMEGA-3 isi 400. Waktu baru sampai Melbourne, badan langsung drop karena penyesuaian cuaca, lingkungan, gaya hidup baru. Butuh suplemen. Namun karena belum bisa menavigasi finansial secara optimal, gw cari suplemen paling murah aja di Chemist Warehouse. Dapetlah ini. Wkwk~~ AUD 20-an udah dapet 400 biji…

#10

Belum ke Australia kalo belum beli manuka honey. Ini BARNES NATURALS AUSTRALIAN MANUKA ACTIVE HONEY MGO 100+. Barnes ini salah satu brand yang kualitasnya bagus. Paling sering dijastipin warga Indo juga. Barnes & Manuka Health New Zealand. Rasanya ga usah ditanya, enak dan gurih. Dicemilin pun enak. Gw pilih yang MGO 100+, apa itu MGO?

Methylglyoxal (MGO) is a naturally occurring compound found in raw honey. It's the main factor associated with its beneficial antibacterial and antioxidant properties. The MGO rating on a jar of manuka honey indicates its content; the higher the rating, the more methylglyoxal in that batch.

Intinya: healing power. Semakin tinggi MGO, semakin besar healing power, semakin mahal harganya. 

Ada yang MGO-nya 500, ini mah kalo sakit udah ga butuh dokter/obat. Minum satu sendok makan manuka juga langsung sembuh!

#11

Ehehehe~~ Gw post ini di IG reaksi warga beragam.

“WOW!”
“Nice!”
“You like??”
“Terasi bund..”
“WTF?”
“Eeeww..”

Bahahahahahahaha~~~

Dari dulu VEGEMITE memang kontroversial. Ada yang demen, ada yang benci. Gw mah suka-suka aja. Enak buat dioles di toast/di-dip biskuit asin. Buat yang belum pernah nyoba, vegemite itu rasanya kayak soya sauce tapi teksturnya kayak peanut butter. Ada twist pedes/pahitnya juga kadang-kadang. 

Sebenernya enak-enak aja sih… I don’t get the hatred… Wkwkwk~

#12

Naini juga Melbourne’s fave. KETTLE'S NATURAL CHILLI. Pernah review juga di sini. Endul marendul, padahal ini vegan lho. Cobain deh. Mayan mahal buat sebuah snack. AUD 6 sekarang harganya. Beli kalo Coles/Woolsworth diskon aja.

Ini sebenernya adek gw beli 3, cuma 1 udah abis. So cute dia bela-belain beli 3 walaupun menuh-menuhin koper. Adegan dibolongin dikit dulu supaya udara bisa keluar dan ga makan space di koper. Laff yu adekkk~~

#13

Salah satu dari puluhan cokelat yang dibawa pulang, campuran dari Swiss, Italia, Australia. Ga akan gw review satu-satu, males. Wkwk~~ Gw review satu aja,ini namanya CHOC OVO MINI. Dari bungkusnya langsung tau dong ini grupnya susu cokelat legendaris Ovomaltine, langsung kerasa juga dong rasanya yang iconic itu di lidah. 

Versi Choc Ovo ini sebenernya bar panjang gitu, nah ini versi mininya. Kata w mah daripada beliin warga Lindt/Cadbury/Tony’s/Hershey, mending ini deh. Auto-happy makannya. Seenak itu. 

#14

Jadi adek gw berkesempatan mengunjungi Jellurgal Aboriginal Cultural Centre di Gold Coast, Queensland dan di sana ada toko souvenir bertemakan karya-karya suku Aborigin. Dibelikanlah gw dompet ungu itu, namanya TINY COSMETIC BAG VELVET. The design is owned by artist Andrea Adamson. The bag has hand embroidered Kashida—a Kashmiri embroidery on leather technique. Beautiful!

#15

Last but not least, pernah cerita di sini bahwa gw sudah memasuki usia percaya kekuatan batu alam overpriced bisa membuat hidup jadi lebih baik. Wkwk~~

Adek gw mengetahui fakta ini sehingga dia membelikan gw gelang BIRTHSTONE MAY UNAKITE. Ya okelah warna hijau gw belom punya. Cuma ukurannya kegedean, harus dibawa ke Shambhala buat di-resize. Pankapan deh kalo ke PIM.


Okay sekian review haul oleh-oleh 3 negara. Banyak yang ga in picture, salah satunya parfum Sohum yang gw suka banget. Ini gw bakal bikin satu postingan sendiri nanti.

Laters~

Sunday, August 11, 2024

Me Wassup #96: Dufan Fast Track, Lari di GBK, iPad’s name is FYRE

Hi, guys! How yall doin?

Hari ini mau bahas hal-hal menyenangkan yang terjadi di hidup gw 2 minggu terakhir. Yang pasti ga ngomongin kerjaan karena kerjaan nggak menyenangkan. LOL

Okay first, iPad sudah punya nama: F.Y.R.E!!!!



Keren ya..

I want something that sounds scientific and I got it!! Kepikiran aja gitu, ‘fire’ diplesetin jadi Fyre. Hehe~~

What yall think about the name? :D

Btw kemarin adegan banget. Si Fyre kan iPad keluaran terbaru ya, baru rilis Mei kemarin. Jadi aksesorisnya masih jarang. Susah banget dicari in fact. Kayak yang jual case-nya tuh di seluruh TikTok Shop cuma 1 seller, itupun cuma ada yg versi basic~

Gw kan ga bisa ya case yang biasa aja. Harus gesrek. Harus nyeleneh. Makanya gw sedih banget Shopee China udah ga ada. Karena di situlah gudangnya barang2 gesrek dan nyeleneh kesukaankuuu~

Aliexpress ada sih, tapi mahal. Hix. Plus harus bayar beacukai pula kalo beli di sana.

So yeah gw terpaksa beli di seller TikTok Shop itu casing super basic + anti goresnya—yang harus pasang DIY karena gw takut bawa keluar Fyre kalo dia belum dipasang anti gores~

Pertama kali pasang anti gores sendiri……… KEBALIK DONG SIAHHH!!!

Well bukan kebalik depan belakang sih, kiri kanan. Akibatnya kamera samping ketutupan sehingga face detector tidak bisa bekerja. Jiaaaaahhh~~~

Okay I’ll take her to a proper gadget counter to get it replaced next week. Huhu~~

Okay next!

Dua minggu lalu gw ke Dufan sama ade gw. Karena kebetulan nyokap gw lagi ada acara di Ancol dan buka kamar di Mercure. Sambil nungguin nyokap kelar sama acaranya, gw sama ade gw main di Dufan. 

Theme parks in general always have special place in my hearts. Gw selalu suka ke theme parks. Pas ke Belanda kemarin, ga lupa sempetin ke Efteling—yang mana udah pernah gw kunjungi juga waktu kecil. Pas ke SG tahun lalu, mengunjungi USS lagi setelah bertahun2 ga kesana. Lalu pas ke HK, ke Ocean Park.

Dufan ini tentunya sudah ke ratusan kali (owh lebay), tapi tetap tidak bosan karena gw penyuka theme parks. Untuk yang kemarin, karena kita datengnya hari Sabtu, ade gw mengide untuk beli tiket Fast Track. Gw setuju walaupun mahal, karena ngebayangin antrean weekend aja udah bikin cranky duluan.

Harga fast track weekend: 500 ribu
Harga tiket masuk Dufan weekend: 200 ribu
Harga tiket masuk Ancol weekend: 50 ribu

Jadi total biaya yang gw habiskan kemarin adalah 750 ribu per person, semacam ke USS di Sentosa yah pengeluarannya. LOLOLOLOL~~~

Well the price we have to pay for maximum experience and we indeed got maximum experience. 17 rides sebelum jam 5pm! Wow. First time kita ke Dufan pulang karena udah beneran capek (dan pusing, karena sungguh naik halilintar berkali-kali sangat tidak disarankan!), bukan karena diusir Dufannya mau tutup.

Biasanya paket reguler tiket ke Dufan paling cuma dapet 7-8 rides, karena lama di ngantrinya. Dengan fast track ga ada istilah ngantri. Yang ada istilah kena bombastic side eye orang2 yang udah ngantri. LOL I LOVE FAST TRACK.

There’s no turning back for me-lah after this. Theme parks HARUS fast track! Mari riset theme parks yang bakal dikunjungi di negara-negara to-visit-list!

Sedikit notes, ga semua wahana bisa fast track. Kereta Misteri & Histeria (yang 22nya gw incer banget) justru ga buka fast track, jadi sebel deh kurang maksimal.  

But overall, so much fun! 

Pro-tips: BAWA TOPI, karena kemarin gw kena heat wave. Panas bgt~ Bikin gampang pusing. 

Neksu!

Setelah sekian purnama, akhirnya kembali lari di GBK hari Kamis kemarin. Terakhir tahun lalu sama Iip. Wkwk~~

Orang2 pada suka lari di GBK karena lifestyle dan area itu kan emang sports hub banget. Gw mah nggak suka.

Awalnya ketika mengetahui fakta kantor di Senayan sempet kepikiran “wah kayaknya seru nih kalo abis pulang kerja olahraga di GBK. It’s stylish and free!”. In fact, ini udah kepikiran sejak di QQ yang berkantor di One Pacific Place. 

Eh ternyata implementasinya susah ya kak~ Wkwkwk

Magerrr bangettt

Lalu ga sepenuhnya free lho. Padahal niatnya lari menggantikan cost yoga mingguan seharga 35k di Freya studio.

Lari di GBK otomatis harus sewa loker. Karena sewa loker di GBK selalu rame (karena murah), sering ga kebagian, jadi harus sewa di FX seharga 25k (rate tahun lalu). 

Lalu setelah lari pun pasti laper, jadi minimal jajan bakso di sana, plus minum air putih & pocari sweat. That’s another 50k.

In total 75k, lah malah 2x lipat cost yoga~ LOL~

Plaza Senayan baru buka Sports Hub yang bisa mandi sekalian, bayar 50k. Lagi hits banget di kalangan warga wargi karena bagus dikontenin. Kemarin temen gw ngajakin, gw tolak. Imagine kalo gw iyain, itu cost jadi 125k!!! Unacceptable! 

Terus somewhat lari di GBK tuh makan waktu sih. I mean, I enjoy the running a lot sambil dengerin musik. Tapi ga berasa tau2 udah malem aja. Kalo ga mau kemaleman harus start jam 5 kali ya~

Kemaleman ini bikin susah transportasi pulang. Pilihannya cuma LRT, which means gw harus Gojek dulu sampai stasiunnya, sekitar 20 menit dari GBK.

5 laps + 20 mins Gojek ride + 30 mins LRT ride + another 10 mins Gojek ride home = I AM TURNING INTO A JAMET.

I need a serene 30 mins of hot bath to feel human again.

So I think I’ll stick with yoga, thanks. LOL

Okay itu aja~ Byeeee

Saturday, October 7, 2023

Bertualang Kembali

Hi, guys! How yall doin?

Kamis 28 September pergi trekking ke Sentul sama Iif, rutenya ke Goa Garunggang. Sebuah kegiatan yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama karena gw pengen healing liat yang ijo-ijo. I really looked forward to it. 

Tapi tampaknya salah mengartikan petunjuk/informasi. Dibilangnya trekking level intermediate 4km—which at first I think it's fine~ Gw pernah hiking ke Mount Oberon, Wilsons Promontory, Australia, itu 3,5km menuju puncak. Well pulangnya badan patah sih, but I mean, 3,5km aja gw bisa, beda 500m should be fine-lah.

In reality, ternyata 4km tuh menuju Goa Garunggangnya doang, dari goa balik ke parkiran, another 4km……

Lalu itu nggak kayak Mount Oberon yang awalnya naik terus sampai atas, pulangnya tinggal turun doang. Tapi naik turun sepanjang jalan karena melintasi beberapa bukit gitu~

Not saying I cannot, ketika dijalani, tidak sesusah itu juga. Ditambah ngobrol seru sepanjang jalan, bikin konten--luxury yang cuma bisa didapatkan kalo trekking di Indo, karena zaman di Aussie mana sudi guide-nya nungguin kita ngonten, bablas ditinggal, tersesat bodo amat~ Kalo di sini bahkan guide-nya yang nawarin fotoin, videoin, ngarahin gaya, bahkan rekomen tempat2 seru buat ngonten! Sudah sangat mengerti target marketnya sekali~ Hahaha

Menikmati hijaunya pegunungan dan perbukitan (so pretty and healing indeed), menghirup udara gunung yang bersih dan dingin walaupun matahari terik, role playing jadi Sherina & Sadam…

I pushed through and conquered it! 




Ga tau ya kalo udah di medan ada drive misterius yang keep me going aja gitu, coz there’s no turning back. I mean, kalo di Aussie that drive maybe ga mau rugi udah bayar ratusan dollar, masa nyerah? 

Same thing pas mendaki Tembok Cina, entah berapa km itu, awalnya pesimis liat anak tangganya tinggi2 amat, tapi bocil-bocil aja bisa, masa gw ga bisa? Udah sampai Cina mennn, masa nyerah sih???

Kalo di Sentul kemarin sebenernya bisa aja nyerah tengah jalan, toh harga murah cuma 165k, dan cuma “Sentul doang” lain kali juga bisa. But we didn’t. We kept going and reached 8km on schedule. So proud!

Terus pulangnya gimana? Ya badan patah juga. Wkwk~ Well ga sepatah Mount Oberon sih, cuma betis aja kenceng sama telapak kaki nyeri. Dihajar Tolak Linu dan dibawa tidur semalem langsung hilang.

Overall, a good experience. Mau lagi ah next time, cobain rute yang ada sungainya. Kemarin males basah soalnya, next kita basah-basahan!

Buat yang nanya kemarin pake trip apa, ini ygy >> Tripacker

Pro-tips: langsung booking aja ke nomer WA-nya, ga usah bikin via OTA. Lebih murah. 

***

Sabtu 30 September nonton Petualangan Sherina 2 (PS2) di bioskop sama nyokap. Wah, ini juga… all sorts of feels. 23 tahun dari film pertamanya yang sungguh legend. Waktu itu masih kelas 6 SD! 

Awalnya pesimis, kapok soalnya mempercayakan sekuel ke Miles Films, case study AADC 2 yang horrible, just horrible. Freaking 2 hours of commercials, no actual story. Sad.

Tapi memutuskan memberi kesempatan untuk PS2, coz I grew up with Sherina and Sadam, emotional attachment lebih kuat. Ada masanya lagu-lagu Petualangan Sherina itu ga cuma menghibur, tapi juga menjadi platform belajar nada dan musik yang baik dan benar. Setiap ada tes nyanyi depan kelas, pasti nggak ragu untuk nyanyi itu. 

Hampir semua gimmick-nya pun gw ikuti waktu itu. Bekal Smarties ke sekolah, borong stoknya di Indomaret sampai harus ke at least 3 toko supaya bisa mengisi kuota kotak makan sampai full. 

Mendadak manggil nyokap dan bokap “ibu-ayah”, padahal biasanya “mami-papi”. 

Tapi nggak, gw ga sampai pake plester kemana-mana padahal ga luka kok. Wkwk~~

Terus gimana filmnya??? SUKA BANGET BANGET BANGET!!!

The first 5mins aja udah WRECKED ME, belum apa-apa udah mewek, dahlah ke belakangnya AMBYAR!

SO WHOLESOME! Everything is in the right direction. The heart is there. Music & scoring are effective in both carrying emotional weight and evoking nostalgia. Feels good to listen to familiar sounds in a more relatable manner! Derby Romero’s smooth and clever acting balances out Sherina’s awkwardness. These two make me flutter!

Gokil sih. Gw mau nonton lagi, karena kemarin nonton pas opening weekend, rame banget penuh bocil berisik. Ga bisa menghayati lagu-lagunya dengan baik padahal semuanya indah-indah. 

Musiknya sih. Petualangan Sherina ga akan se-legend itu kalo ga ada soundtrack  dan scoring yang juara. Gw seneng banget di PS2, they took the music seriously too dan hasilnya bagus—in a sense, tidak kehilangan identitas, karakter, dan nyawa dari film pertamanya, lyrics wise dibuat lebih relatable sama perkembangan karakter dan cerita, orkestra megah dan kaya dipertahankan, dan ada teknik-teknik musikal baru yang sangat gw apresiasi. 

Sherina, elo gokil banget sih, jenius! Bisa smooth banget ngegabungin 3 lagu: Jagoan, Anak Mami, Menikmati hari jadi 1 lagu baru yang sama kerennya: Nostalgia Bersama

Oiya buat anak-anak Gen Z and below yang keluar bioskop komplen karena ceritanya “gitu doang” or any sorts of reasons, OH PLEASE~ Clearly, this movie is not for you~ Ini film buat GW DAN TEMEN-TEMEN SEANGKATAN GW! 

It’s a full-on nostalgic experience, a walk down memory lane. Jadi kalo lo ga punya memori,  ga punya emotional attachment, ga relate, ga nyambung, ga berasa, YA WAJAR!

Satu lagi yang mau gw bahas dari experience PS2:




:’)

Tadinya contemplating, nonton sama siapa ya?

Tapi itu kan harusnya pertanyaan yang mudah. Kalo konsepnya nostalgia, tentu saja harus nonton sama orang yang sama ketika nonton film pertamanya. Mom. <3

Another reason kenapa Petualangan Sherina sangat berkesan buat gw. Waktu itu, bioskop masih dikit banget, di Jakarta cuma ada 9. Jadi kebayang war ticket-nya gimana kan? 

Demi gw, nyokap yang saat itu hamil 7 bulan, war ticket OFFLINE, ngantri depan bioskop dari jam 8 pagi, desak-desakan, dorong-dorongan sama ribuan orang tua lain, dan akhirnya menangin tiket nonton yang malam. T.T

Nonton PS2 sama nyokap… sesuatu banget deh. Bener-bener berasa kecil lagi, as if 23 years never passed, as if the original movie never stopped and we never left Gading 21. The moment we shared together, the excitement, the reaction, the commentaries, the happy remarks, the laughter, it’s all the same and it’s beautiful. <3

So guys, if your parents are still with you, gw saranin ajak nonton PS2 deh. Mereka juga hidup di masa itu, mereka juga punya koneksi ke filmnya. Nyokap gw hepi banget kemarin, so I think your parents will be happy too. 

Buruan, sebelum turun dari bioskop! :D

Laters!

Sunday, May 28, 2023

Born Pink Singapore Review

“Seet, kemarin Blackpink di SG encore-nya apa aja?”

“Boombayah, sama… er… Anjir lupa!”

-------------

Hi, guys! How yall doin?

It’s been 2 weeks since I’m back from Singapore. Sorry baru bisa post review-nya sekarang, got many things to do~ 

Singapore stories aside, gw memprioritaskan untuk review konser dulu, supaya memorinya tidak hilang. Kenapa? Karena konsernya tidak berkesan buat gw. Jadi pasti otomatis terlupakan dengan cepat mengingat otak gw terekspos ribuan informasi baru yang memakan kapasitas otak setiap harinya. 

Berhubung itu konser mahal, lebih baik ingatannya dibuat lebih sustainable, jadi duitnya ga terbuang percuma.

Okay. Here we go.

Disclaimer gw bukan Blink ya, seperti yang pernah gw jelaskan di sini. Gw hanya suka beberapa lagunya, suka Lisa karena her talent is undeniable (tapi bukan berarti dia bias gw), dan alasan gw menonton konser adalah pengen ngeliat mereka dari dekat sekali aja sebelum……

Opini gw bisa dibilang 80% objektif dari sisi pengamat musik/concert reviewer. This is a long-ass 3000 words essay. Supaya lebih terarah dan gampang dicerna, gw akan bagi review-nya menjadi beberapa bagian. 

---Pre-concert---

Gw nonton BP di hari kedua show di SG. Kenapa pilih hari kedua? Kan keabisan tiket hari pertama. Hahaha~

Gw bertolak ke National Stadium naik MRT sekitar jam 3 sore. Sebelumnya kita dikasih tau untuk Cat 6 open gate jam 6. Jadi santai aja.

Sambil nungguin Bone balik gereja, gw berkeliaran sekitar stadium. Tadinya sih pengen pilih spot yang nyaman buat nyari gimmick & bikin konten, tapi panas banget shay. Itu 3 hari gw di SG, real feel-nya 40 derajat gw ga ngerti lagi~ Akhirnya masuk Kallang Wave Mall yang posisinya tepat di samping stadium. 

Kallang Wave Mall udah berubah jadi sarang Blink. Sepanjang koridor banyak Blink ngemper di kanan kiri. Kepanasan pasti tuh kayak gw. Kebayang zaman Born Pink Jakarta pasti mol yang jadi korban adalah FX Sudirman. Hahaha~

Gw ngopi dan makan sekitar 1 jam sampai Bone dateng dan capcus ngantri depan gate. As expected, antrean udah mengular panjang. Antreannya cukup rapi karena di setiap line-nya ada auntie & uncle galak yang memastikan kita disiplin dan ga dorong2.

The queue was actually okay, it was just super hot so we got cranky~ Makin cranky ketika mas-mas security di line kita ngecek barang lama banget. Yawlah ingin memaki. Ya emang sih ga usah buru2 masuk karena show baru mulai jam 8. Sumpeh cuma pengen masuk karena di luar panas banget.

Gw mayan menyesal pake baju yang ga nyerap keringat. Ya siapa yang bisa mengira bakal sepanas itu.

Ini outfit gw.
Imma Pink Panther spying with my little eyes~


Sampai di dalam stadium, cukup terkesima karena pertama kalinya ke National Stadium. Ternyata venue-nya beda sama venue YG Family Concert yang gw tonton tahun 2014 [cerita YG Famcon baca di sini], itu Singapore Indoor Stadium—di sebelahnya. Kapasitasnya setengahnya. Gokil juga sih Blackpink bisa sold out stadium 2 hari.

First thing first, pipis dan beli minum. Thank God toilet di dalem banyak biliknya, jadi ga pake antre. Di dalem ada stall yang jual makanan. Namanya Snag Bar, jualan hotdog, soft drink, kopi, dll. Tapi entah satu-satunya di sana atau gimana, antre panjang banget! Gw ga kuat ngantri dan udah cranky banget kepanasan, akhirnya Bone yang ngantri buat beli minum, gw mencari bangku kita di Cat 6. 

About Cat 6… Ya okelah, kita cuma satu level di atas VIP. Tapi emang jauh dari panggung sih. :”) Ga bisa liat mukanya Blackpink, kalo mau liat mukanya ya liat layar. 

Tapi di bilang jauh banget nggak juga, at least Blackpinknya ga keliatan kayak semutlah. Paling 50 meterlah jarak gw ke Lisa. Not bad-lah.

National Stadium walaupun hitungannya outdoor, tapi jangan takut kepanasan karena dalemnya dingin. Feeling gw di bawah bangku itu AC sih, pas gw pegang lantainya pun dingin. So all good. Ga usah takut keringetan atau bau ketek kalo nonton konser di sini. Nyehehehe~

Sesaat sebelum konser di mulai, treatment-nya standarlah. Ada MV disetel tapi ga ada suaranya. Kalo di Indo, ini momen selebgram2 dan tiktoker2 itu joget-joget dance cover di tengah kerumuman. Kemarin di Sg, ada juga yang joget, tapi 1-2 orang paling, dan ga yang heboh dandan & pake kostum ala-ala. Ya commoner biasa aja. 

Kalo gw perhatiin penampilan/outfit Blink SG ini pada biasa aja sih in general, ga kayak Blink Indo yang super niat banget nyiapin outfit 4 set, walaupun cuma nonton 1 hari. Sampai ada yang cosplay segala. Kesimpulan: anak-anak Indo lebih kreatif dan ekspresif!

Sekitar pukul 8pm, MV terakhir Shut Down dipasang, dan sebelum lagunya berakhir, volumenya tiba-tiba dikencangkan—tanda konsernya mau mulai. Blink bersorak riuh and the next second the girls stood strong in front of us. Born Pink shall begin...


---The Concert---

Let me start the review by breaking down the setlist. Pretty sure setlist-nya sama kayak Indo punya. 

Act 1 

How You Like That 
Pretty Savage 
Whistle (Shortened) 
Don't Know What to Do 
Lovesick Girls

Imma just put it out there, I don’t like How You Like That opened the show. The song’s horrible. It’s a total train wreck. Its chorus is one of the worst Teddy has offered, the direction is very weird, liriknya irritating and embarrassing—mau badass malah jadi ga jelas, "Bada bing bada boom boom boom" apeuuuu...???

Ini lagu kalo bukan Blackpink yang bawain udah diketawain satu planet kali. 

That being said, I think Born Pink concert has a weak opening. I mean, kenapa sih ga pake Pink Venom aja? They have a dope song, the title track of the album, pembuka the whole Born Pink era, kenapa ga pake itu???

Such a poor decision making memilih HYLT sebagai opening. 

Luckily, lagu keduanya mayan. Pretty Savage is fun, jadi mayan bisa angkat mood yang jatoh gegara HYLT. Unfortunately, versi live-nya biasa aja. Ga ada bedanya sama nonton di Inkigayo. Begitu juga di Whistle, Don't Know What to Do, Lovesick Girls. I didn’t see anything special. No special stage act, no special choreography, no gimmick. Terlalu by the book.

Hal lain yang gw sayangkan adalah mereka jarang maju ke depan (ke lidah panggung), kebanyakan di belakang. Pas sesi ment/sesi ngobrol juga. Stay di belakang aja. Padahal dengan maju ke depan kan bisa lebih deket sama fans ya.

Tapi gw apresiasi karena dari jarak 50m gw masih bisa denger suara asli mereka ketika nyanyi. Semua, kecuali Jisoo.

Act 2

Kill This Love 
Crazy Over You 
Stay 
Tally 
Pink Venom

Gw mau mengomentari kostum sedikit. Dari semua Act, kostum pas Act 2 ini menurut gw terjelek sih. Ga kayak kostum konser, kayak baju main sehari-hari aja (kecuali punya Lisa—itu pun gw ga suka bawahannya). Siapapun stylist-nya, buat Act 2 tolong banget dong itu cewek-cewek brand ambassador brand-brand mahal semua lho, literally bisa minta sponsor outfit lebih keren. Soalnya Act 2 ini isinya lagu-lagu kece semua. 

Stage act mereka juga peningkatan dari Act 1. Semua orang menantikan sexy tummy dance meliuk-liuk seperti ular di Crazy Over You. Semua orang nungguin sing along di 2 lagu slow penuh emosi Stay & Tally. Buatlah stage-nya lebih memorable dengan outfit yang kece! Plislah, baju mereka sehari-hari aja lebih keren!

Buat yang ga mudeng gw ngomongin kostum yang mana, yang ini lho.



Paham kan?

Sedikit yang memorable dari Act 2 adalah mereka ngenalin personel band-nya sesaat sebelum Tally. Gesture yang biasanya baru dilakukan di akhir konser sebelum encore. Personel band-nya masih sama kayak konser BigBang & 2NE1. Hehe~~ Beanie, Omar, and team. So good to see you guys again. Terakhir ketemu di Singapore juga, di YG Famcon. :D 

Act 3

Flower (JISOO song) 
You & Me (JENNIE song) 
Hard to Love / On The Ground (ROSE songs)
LALISA / MONEY (LISA song)

Ini act yang paling gw tunggu-tunggu. Simply karena gw pengen denger suara asli mereka. Okay, one by one review. 

Flower. Tadinya Jisoo solo pengen gw skip. No offense ya, Blink. Gw trust issue sama Jisoo nih, sorry banget. Gw ga bisa liat apa fungsinya dia di grup. I mean, role-nya dia vocalist, tapi suaranya ga berkesan, ga berkarakter, ga ada teknik, ga ada power..

Dia katanya visual tapi 3 yang lain visualnya arguably lebih menarik dari dia. Lebih berkarakterlah at least.

Jadi gw bingung banget Jisoo ini apa faedahnya?

With that thinking, Jisoo solo stage tadinya mau gw skip aja. Apalagi pas awal2 dia masih bawain lagunya Camila Cabello, makin ga penting. Udah rencana mau pipis/jajan aja pas Jisoo solo.

But then Flower happened.

Ketika gw kabarin Opiq bahwa gw mau nonton BP di Singapore, Opiq bilang gw beruntung karena dapet Flower. So I thought, okelah this one time imma give Jisoo a chance. This is her song, she won’t be overshadowed by anyone else, she should really own it. 

Eh, nggak juga beb. :’(

Masalah gw terutama adalah ga denger suara aslinya, yang gw denger cuma backsound aja. Gw suspect dia full lipsync. Kalo bener iya, ya kecewa sih. Just why? Tiga lainnya bisa kok nyanyi live, kenapa dia ngga? 

Lalu stage act, lagi-lagi terlalu by the book. Plislah ini kan bukan panggung Inkigayo. Ini kan world tour. Dia kan abis perform di Coachella yang sampai trending berhari-hari itu. This performance is just forgettable. 

Itu Flower, kalo ga dipakein campaign cover dance kembang goyang yang viral itu, gw yakin cuma Blink yang dengerin lagunya sih. 

Sorry guys. She had her chance. 

Okay lanjut ke Jennie. Konon lagunya itu yang ga dirilis dimana2 ya? Kenapa ya? Ada yang bisa bantu jawab?

Agak… curang sih sebenernya si Jennie ini, bawain lagu yang unknown. Kita jadi ga bisa bandingin versi rekaman & versi live-nya. 

Karena ga tau lagunya in advance, gw cuma bisa fokus ke stage act-nya Jennie aja buat ini. Yaa.. mayan sih dia ada waltz dance yang gw yakin latihannya susah tuh. 

Gw bisa denger suara asli si Jennie nyanyi pas lagu ini. Tapi ada beberapa part yang dia running out of breath juga, kalo ga salah bagian rap. Susah kali ya nge-rap sambil waltz dance. 

Oiya baju Jennie pas lagu ini gemezt deh. Pasti Chanel ya?

And now… Roséanne~~ <3 <3

Kadang gw berpikir, apa rasanya ya jadi Rose, she’s the only one who carries the group’s vocal, sampai lagu Hard to Love yang nyanyi dia seorang, tapi diakreditasinya ditulis Blackpink. :(

Tapi ga apa2 sih, itu latihan mental buat Rose.

So, Rose. Duh, flawless. Dari awal udah respect karena dia nyanyi ga pake backsound sama sekali. Pure suara asli dia live dari awal sampai akhir + band. Dia nyanyi pakai suara rendah. Makanya ketara banget ini bukan rekaman. 

Nah gini emang yang gw harapkan konser. Adjust aja lagu/nada/lirik aslinya biar lebih gampang dibawakan di atas panggung. Ditambah improvisasi-improvisasi atau adlibs-adlibs yang walaupun tipis-tipis tapi berkesan karena kan beda sama versi rekamannya.

Orang dateng ke konser tuh justru mau denger/liat stuff like that! Ketika konser, vokal lo ga usah sempurna membahana bervibra-vibra, ga usah stick to the rules, boleh banget di-simplify, di-remake sedemikian rupa supaya your performance ga cuma sekedar nyanyi & joget/sekedar pemandangan mata, tapi juga connect sama fans spiritually, so they can sense your presence. So get the fuck out of your comfort zone. Go wild!

Rose stage act-nya juga keren. Pas Hard To Love dia bener-bener lepas, no choreography, no gimmicks. Just her and her music. Such a rockstar! 

Pas On The Ground.. Aduh ini gw udah bias sih. Karena gw sukakkk banget lagu ini~~

Lagu cantik, yang dinyanyikan sama penyanyi yang suaranya cantik. <3

Rose gw ga masalah lagu ini lo potong verse-nya setengah, terus lo ga nyanyi di chorus terakhir karena mau fokus dance. Still a flawless performance. NO PROBLEM AT ALL! <3

On more unbiased note, Rose, I think seharusnya pas chorus lagu apapun, lo teriak “EVERYONE SING IT!”, jadi satu stadium bakal nyanyi bareng dan bagian chorus lebih epic. She missed that golden chance.

Lalisa Manoban.

Where should I start?

I gotta say, setelah melihat solo stage masing2, sekarang paham kenapa urutannya begitu. HAHAHAHA~~

Kalo Rose tadi nilainya 9, Lisa… 12. Wkwk~

Top markotop ga ngerti lagi gaes. 

She always gives her best whenever she performs.

Yang bedain artis-artis YG sama artis lain tuh ya ini. Kalo lagi konser presence-nya kenceng banget karena mereka bisa lepas banget di panggung. Ga ada tuh yang namanya stick to singing, stick to choreo, once the music started they went wild! Satu kemana, yang lain kemana, dahlah bubar semua choreo coz everyone improvised their singing and dancing so that they could connect to the fans more. Ini yang membuat konsernya walaupun dihadiri puluhan ribu orang, tetap berasa intimate. We could not only see and hear them, but also feel them. 

Jangan pertanyakan kredibilitas gw ngomong ini, gw udah nonton BigBang 5x, 2NE1 3x, YG Family Concert 2x. I KNOW DAMN WELL HOW THEY DID IT!

Jadi jangan heran kalo gw terus menerus membandingkan. Mereka kan pasti berguru ke orang-orang yang sama, kan dari YG juga~ Sayangnya, ketika kelas ada kelas Dasar-Dasar Stage Presence waktu trainee di YG, yang memperhatikan cuma Lisa sama Rose. Yang lain nggak lulus. Lisa bahkan levelnya udah advance, dia punya yang namanya Stage Command yang bikin semua orang “kesambet Lisa”. Everyone literally channeled their inner Lisa when she’s on stage. That’s how amazing she is.

Pas nyanyi Lalisa, mana ada dia bawain lirik full, kak~ 80% improvisasi & adlibs. Teriak-teriak sok asyik aja sambil joget2 swag. Tapi apakah penonton komplen? Tentu tidak. Justru stage act yang seperti itu yang diharapkan di konser. Lisa did it so well!

Pas nyanyi Money pun sama. Energy and charisma overflowinnn~~

Fyi, Money tuh waktu pertama kali lagunya keluar gw hina dina lho. Kek jelek banget ni lagu anjir Lisa deserved better. But then gw jadi suka lagu ini, kenapa? Karena gw nonton performance-nya Lisa di Coachella.

I think I've watched the “Money” Coachella performance at least 100 times already. It's just so dope.

Live performance tuh sebenernya memberikan chance itu ke musisi. Gimana memberikan lagu yang jelek kesempatan untuk disukai, tergantung gimana mereka membawakannya aja. Lagi-lagi, on this part, Lisa did it so well.

Another thing yang bikin bangga: she’s so fluent in twerking, man! Gokil! I mean berapa biji idol Korea bisa twerking sih?? She did it so fluently! Lisa from da hood!!!

Persetan dengan pole dance mediocre yang jadi bagian dari stage act Money, her winning card is the twerking. Hahah~

Ya Lisa dance-nya udah ga diragukanlah ya. She’s a natural. Keliatan banget, nge-dance ada feel-nya, ada beat-nya, ada swag-nya. Gerakan-gerakannya sharp dan bermakna. Ga sekedar ngapalin koreografi kayak……

Udah gitu settingan mukanya senyum terus lho si Lisa, kan orang seneng ya ngeliatnya. Sedangkan Jisoo sama Jennie pas solo stage settingan mukanya tegang. Wkwk~

Dahlah ngomongin Lisa mah ga ada abisnya, ini anak emang different breed. 

Jisoo belajar dari Lisa deh gimana cara own your stage. 


Act 4

Shut Down 
Typa Girl
DDU-DU DDU-DU 
Forever Young 
BOOMBAYAH 
As If It's Your Last

Act 4 sebenernya mirip2 Act 1 sih. Nothing really stood out. 

Paling gw mau menyoroti beberapa hal:

Ment/sesi ngobrol, terlalu sebentar dan just stick to the norm alias yang diomongin itu-itu aja.

“how are you feeling tonight?”
“you guys have fun?”
“please move back a little”
“hope you enjoy the show”

Basi. Very much forgettable. 

Paling gw apreasiasi Jennie pas dia bilang, "I see phones more than faces today, I don't know if I like that." Wkwkwk

Gw menyayangkan Blackpink nggak put effort untuk belajar bahasa/budaya lokal. Istilahnya kalo di Indo, dia ngemeng “I like nasi goreng” aja orang udah seneng kok. Banyak lho kpop idol yang bela-belain belajar bahasa lokal supaya sesi ngobrol jadi lebih berkesan dan lebih dekat secara emosional sama fans. SuJu tuh fluent banget bahasa-bahasa semacam “assalamualaykum”, “mantap”, bahkan “hatur nuhun”. 

Jangan tanya BigBang & 2NE1, mereka juga put effort belajar budaya lokal. At least mengenal makananlah. BigBang MADE Tour 2015, ga cuma nasi goreng yang terucap dari mulut si Seungri, tapi juga sop buntut! Sedangkan 2NE1, gw tau karena yang ngajarin 2NE1 budaya lokal adalah yours truly

Kalo belajar bahasa/budaya lokal terlalu effort buat mereka, at least keluarin personality-lah di sesi ment. Pertanyaannya, apakah Blackpink punya personality?

Lalu encore, kurang berkesan juga ya, cuma 2 lagu.

eMaNg Lo eXpEcT bErApA???

Ya 12-lah. LOL~

I’m kidding. Mungkin pemilihan lagunya kali ya. I was just expecting something more hyped. 

Okay. Essay ini sudah cukup panjang ya. In conclusion, I expect more than Blackpink than just the stage act their performed in Born Pink Singapore. Untuk artis yang levelnya udah worldwide act, pernah tampil 2x di Coachella, trending hampir setiap hari di Twitter, penampilan mereka kemarin di bawah standar. Kalau pake angka, gw kasih 6,8.

Terlalu by the book, too stick to the rules, tidak keluar dari zona nyaman, tidak berani (atau tidak bisa) improvisasi.  Apalagi pas perform berempat ya. Kalo solo stage menurut gw Rose sama Lisa bisa own their stages. Tapi pas berempat, kembali bermain di zona nyaman, jadinya boring~

Padahal improvisasi itu bisa jadi hacks supaya ga terlalu capek di panggung lho. Kalo terlalu by the book kan pasti capek ya, full choreography kayak gitu, nyanyi persis kayak rekaman.. Ga heran kalo performa mereka menurun. Ga heran kalo mereka getting tired of it. 

They also seem to be less energetic and hyped now. If you compare their performance from earlier in the tour. They were a lot better, with sharper dance moves and more effort for hyping up the crowd. Now they just seem more like less happy to do it, kayak cuma yaudah menjalankan kewajiban aja. Padahal kan ga boleh gitu ya, tetep harus all out. Harga tiket kan sama-sama mahal. 

Alrighty then. Gw tahu tulisan gw ini akan mengundang kontroversi. Mungkin akan ada satu dua Blink salty anti-critic yang bakal ngebash. That is fine. That’s just life, you know, shit happens.

Byeeee~~~