Friday, September 29, 2017

I left my heart in Gold Coast

Salah satu buscketlist gw selama tinggal di Aussie adalah mengunjungi Movie World atau yang dulu lebih dikenal sebagai Warner Bros Studio. Itu no brainer-lah untuk seorang pop culture sucker macem gw, gimmick Hollywood apapun yang tersedia hukumnya WAJIB dijajal~

Secara selama semester 1 dan 2 Unimelb sangat tidak manusiawi terhadap mahasiswanya, meaning tugas kuliah menumpuk dan posesif sampai elo bener2 ga bisa bergerak apalagi liburan~ Semester 3? NOW IT’S TIME!

Began planning out in July. First thing first, mau pergi sama siapa? Temen2 Indo jelas madesu. Mereka lebih sayang assignment dibanding gw. Jadi pilihannya temen2 internasional: Lebah dari Thailand dan Matahari dari China, dua manusia awesome yang satu visi dan misi sama gw selama kuliah di Melbourne: work hard, play harder!

Team assembled, tahap selanjutnya: menentukan tanggal! Mid semester break 25 September-1 Oktober 2017, tapi alangkah tidak bijaknya kalau kita pergi ketika semester break. Pesawat dan hotel akan mahal, dan tempat wisata akan penuh. Jadi kita putuskan untuk be strategic: pergi 1 minggu sebelum semester break, 20-22 September 2017.

Tanggal dapet, saatnya beli tiket pesawat dan akomodasi. Cek situs Webjet, karena konon katanya bisa dapet deal pesawat+hotel murmer. TERNYATA BENAR! Kami dapet harga $280 per person, including tiket pesawat PP (Jetstar) dan hotel bintang 4 (Wyndham Hotel) 3 hari 2 malam – two-bedroom apartment lengkap sama kitchen, bar, dining room, living room, laundry, 2 bathrooms, yang harga normalnya up to $500 per night!

Lebah bilang: ขอบคุณพระเจ้า!

Matahari bilang: 上帝!

Gw bilang: ALHAMDULILLAH MAKASIH YAOWOOOHHH!

Seneng banget asli, dapet tiket murah. It’s like a sign that God approved our plan. Wkwk~

Aight, next: bikin itinerary!

Movie World butuh satu hari full, so it will be on the 21st. Jadi kita tinggal menentukan tanggal 20 dan 22 mau ngapain. Berhubung trip-nya sangat short, kita fokus ke satu area aja: Surfers Paradise. Kebetulan lokasi hotel kita di situ dan kebetulan juga suburb itu adalah pusat tourism karena letaknya persis samping pantai.

Wait, did I say pantai???

Fuck yeah, baby! Pantaiii~~~ Jadi kita WAJIB berenang!!!

FYI, weather in Gold Coast is PURRRRFECT! Around 20-28 degrees every day and always sunny! Secara udah terekspos winter 6 bulan terakhir, tentu berkunjung ke daerah yang hangat membuat gw sangat ecstatic! Girang banget, njir! Pengen tanning, sunbathing, swimming, jumping over waves, catching crabs, playing with sand, flirting with hotties, etc…

Siplah, kita masukin pantai di tanggal 22, right before we went home. Karena kalo pantai ditaro hari pertama, banyak resiko including masuk angin pantai dan drunk by seawater~

Matahari kemudian menemukan deal 3 hours’ boat-trip mengelilingi beberapa pulau di sekitar Gold Coast. Hmmm… yeah, why not? Gw belum pernah naik boat what so ever di Aussie, so I thought it was a great deal, so… booked for the first day!

Sisa waktu yang ke-detect kita gunakan buat wisata kuliner dan mengeksplorasi CBD-nya Gold Coast.

MANTAP JIWA!

Berikut review Gold Coast trip kami kemarin. Bentuknya akan poin per poin dimana gw ga hanya akan kasih komentar, tapi juga tips yang berguna misalnya lo mau kesana someday!

Get your sunnies on!

Gold Coast is so sun-friendly, begitu mendarat langsung disambut matahari 10 biji. Untung cuma 10, ga 50 kayak di Jakarta~ Jadi masih bisa ditolelir. Hehe~ Yang penting langsung siapin sunnies di tas (jangan taro di koper).

Get Go Explore, NOT Go card!

Call me kurang riset, whatever, it’s true. Ini adalah kesalahan paling fatal yang kita lakukan di Gold Coast. Setelah browsing dan tanya sana sini, gw dianjurkan untuk beli Go Card untuk transportasi di Gold Coast. Konon untuk turis, tarifnya ga lebih dari $10 per hari sepuasnya. Oh oke, berarti sistemnya kayak Myki di Victoria. Flat rate.

Awalnya curiga sih, dia tau darimana mana yang turis mana yang bukan? But since kita belinya akan di kios di bandara, maybe petugasnya udah tau kalo kita turis. Okay cool. Kita beli Go Card deposit $10 untuk kartunya dan $30 untuk transport 3 hari.

Hari pertama, kita melanglang buana kesana kemari, harusnya saldo Go Card ga kurang dari $20 dong logikanya. Eh pas kita cek terakhir sebelum balik hotel, tinggal $16 aja dong!!! HOW COME??!!!

Ternyata oh ternyata, kartu buat turis itu Go Explore, bukan Go Card sodara-sodara. They are two different cards, so you have to be very very clear which card you want to buy. Dibanding Go Card yang bisa dipake buat train dan boat juga, Go Explore terbatas untuk tram dan bus doang. Tapi kalo lo traveling sekitar Surfers Paradise (+Oxenford aka lokasi Movie World) doang sih gapapa. Efisien banget pengeluarannya.

So yeah, choose Go Explore, NOT Go Card!

Check out Pacific Fair Shopping Centre!

I don’t know if I had ever said this to you, but shopping malls in Melbourne are soooo lame~~~

Desainnya biasa banget~ Yang agak kece paling Chadstone, karena besar, mevvah dan sophisticated. Tapi itu pun masih kalah jauh sama Gading atau CP~

Sampai di Gold Coast, kita kelaparan dan mampir ke mall terdekat bandara, namanya Pacific Fair Shopping Centre. Dari depan sih biasa aja, walaupun gw mendapat kesan mall ini lebih besar dari Chadstone. Begitu masuk ke dalem, buset~~ Keren banget!!

Gw suka konsep open space-nya sih, mengingatkan gw pada CP dan Vivo City di Singapore. Di Melbourne ga ada mall yang open space—faktor cuaca. Makanya gw girang banget ketemu mall open space, di tengahnya ada taman, playground, dan kolam cantik dan instagramable. Bawaannya pengen piknik di sana, tapi jadwal padet. Jadi abis makan langsung cabut deh~ Huhuhu~ Till we meet again, gorgeous!

Movie World oh Movie World~

Oh God ini gw harus mulai darimana? Introduction dulu aja kali ya~ Movie World dulu namanya Warner Bros Studios. Rebranding jadi Movie World karena dibeli sama Village Roadshow, salah satu perusahaan film+bioskop (yang gw ga pernah nonton di sana karena mahal~) besar di Australia yang kantor pusatnya di Melbourne (yang gw pernah apply magang di sana tapi ga diterima *lah jadi curhat*)~

Anyway, feature2 yang ditampilkan adalah gimmick Warner Bros. Looney Tunes gang like Bugs Bunny, Road Runner, Elmer Feud, etc.. DC comics gang, Batman, Superman, Wonder Woman, etc.

Agak… kurang relevan yah, ketika kita hidup di zaman dimana semua orang (termasuk gw) mengagung-agungkan Disney dan Marvel dan sangat skeptical terhadap DC dan Warner Bros. Wkwk~ 

Tapi gapapalah, there was a time when karakter2 Looney Tunes yang nakal, licik, serakah, cerdik, nyebelin, determined, jahat, dll itu jadi angin segar di tengah dominasi karakter Disney yang bisanya happy2 doang dan boring.

Sedangkan untuk DC comics gang, mungkin all credits go to Chris Nolan yang sukses menaikkan relevancy Batman ke level yang cukup sustainable untuk kemudian generating more movies and tv series about affiliated superheroes like Superman, Wonder Woman, The Flash, Supergirl, Aquaman, as well as villains (uhuk uhuk Suicide Squad). 

Regardless aktornya udah ganti dan beberapa flagship-nya “gagal” di pasaran, with unlikeable characters, not-people-friendly premises, and confused direction for future films, well... the fans remain and that’s all that matter. Thus, melihat gimmick film2 mereka dijadiin ride di Movie World, bikin gw seneng juga.

Bisa lo bayangin ga betapa ecstatic-nya gw ngeliat roller coaster namanya Arkham Asylum, pas masuk disambut The Joker, di dindingnya tulisan “ha ha ha ha” dan “Joker Fun House” dimana2, di dalamnya ada poisonous liquid satu gentong gede, foto2 inmates lain termasuk di antaranya Harley Quinn, terus guards-nya digantung di atap, staff-nya pada pake baju inmates, I AM SOLD!

Ride review: sinting sih. Tikungannya horor. Gw selama jadi adrenaline junkie nyobain rollercoaster dimana2 ga pernah sampai pengen muntah setelah turun, kemarin hampir pecah telor gara2 Arkham Asylum. Pengen muntah, nyet. Untung bisa ditahan pake softdrink~

Roller coaster lain yang berkesan ada Superman Escape yang cepet banget 100 km/h!!! Gw ga ngerti lagi~~ Before you know it udah sampai di titik start lagi! Like-what-the-fuck-was-that bangetlah pas turun~

Ada juga Scooby Doo Spooky Coaster yang based on the 2002 movie, yes, the one with Mr. Bean in it~ Kirain coaster ini levelnya Scooby Doo, which is cemen~ Ternyata nggak~ Rada kampret juga sih di dalemnya gelap gulita. Hampir seperti Revenge of The Mummy di Universal Studio, tapi versi mini karena 1 cart isinya cuma 4 orang. Gw naik ini 2x, yang pertama takut karena sensasi cart-nya bakal jatoh kerasa banget. Yang kedua sih udah biasa aja, bisa sambil ngitung ada berapa turns sepanjang ride. Haha~

Green Lantern Coaster lumayan tinggi, tapi biasa aja. Road Runner Coaster di kids area bisa dinaikin even sama balita.

Gw cukup beruntung karena kunjungan gw kemarin ke Movie World bertepatan dengan launching ride terbaru mereka, DC Rivals. Ride ini mengklaim diri sebagai fastest, longest, highest.


GOLD COAST 20-22 September 2017

Verdict: longest and highest yes, fastest no. Masih lebih cepet Superman Escape kemana2~ Tapi DC Rivals paling enjoyable sih karena panjang banget dan cukup lama (up to 2 menit), jadi bisa sekalian liat view sekitar. Kalo mampir ke Movie World, first thing first cobain DC Rivals, karena letaknya paling depan deket pintu masuk. Semakin siang antrean semakin panjang dan ga manusiawi. So don’t waste your time, ignore the fear, hop on!

Nilai plus DC Rivals buat gw karena relnya warna ungu. Wkwk~

Size wise, menurut gw sih masih lebih gede Universal Studio Singapore (USS). Soalnya ga butuh banyak waktu buat gw untuk mengeksplor seluruh bagian theme park. Sekali muter kelar. Terus jarak antara satu ride dan ride lain juga ga jauh. Green Lantern, Batman Wing, Arkham Asylum, Justice League: Alien Invasion 3D dan Superman Escape, DC Rivals, semuanya sebelah2an.

Food and souvenirs, mostly terpusat di Mainstreet yang deket banget sama pintu masuk. Ga seperti USS yang perlu waktu 2 jam sendiri buat explore semua merch dan makanan, Movie World cuma butuh setengah jam aja. Pilihannya cuma dikit dan kecil2.

Seperti halnya USS, banyak movie charater yang lalu lalang juga di park. Gw berharap bertemu The Joker, tapi doi cuma muncul di parade, pun penampilannya bikin ilfil~ Ga seperti alm. Heath Ledger atau minimal versi Jared Leto~ Heck, Joker-nya bahkan ga makeup, cuma pake topeng~ :/

Gw sempet foto sama Superman dan Dorothy~ Agak heran juga kenapa tiba2 ada Dorothy~ Setelah Google ternyata Warner Bros yang megang mechanical license buat DVD home videonya. Okelah.

GOLD COAST 20-22 September 2017

Overall kunjungan gw ke Movie World sangat menyenangkan sih. Meskipun kecil, ride-nya memuaskan, apalagi ada beberapa yang bisa naik berkali2 dan ada ride baru yang hella dope. Yang gw sayangkan adalah arung jeramnya, Wild West Falls lagi refurbishment, jadi ga buka~ Padahal udah siap baju ganti in case basah kuyup~

Tapi ga sepenuhnya menyesal sih, karena kalo liat di YouTube, Wild West Falls ga sepenuhnya arung jeram. Cuma kayak Niagara tapi lebih panjang~

Other than that, I have no complaint about anything else. Makanan, walaupun limited, tetep oke. Toh cuma sekali makan, sekali ngemil. Merch agak mahal, well, standar theme park sih, tapi gw manage buat beli hoodie jacket The Joker seharga $40, cukup ekonomis. T-Shirt standar $20-an. Desainnya berkisar DC Comics dan Looney Tunes. 

Ada beberapa Harry Potter merch juga, karena Warner Bros. Awkward sih merch-nya ada, ride-nya ga ada~ Soalnya yang megang license buat ride si Universal. Wkwkwk~

Basic info lain yang perlu lo tau paling tiket. Harga normal $75 per hari. Tapi mereka punya paket all-year-long dan all-parks ticket yang include Sea World, Wet n Wild, dan Paradise Country. Gw beli yang itu, tapi bukan di situs resminya. Gw beli di Chinese tour agent atas rekomendasi Matahari. Dapet harga $75 juga, tapi bisa dipake unlimited selama setahun untuk 4 parks itu.

Well, anggep aja doa ya, Insya Allah within one year bisa ke Gold Coast lagi, main lagi~ Amien~~

Loving the government policy!!!

Gw cuma mengekplor seperseratusnya Gold Coast, tapi udah bisa menjustifikasi kalo government policy-nya jauh lebih cool daripada Melbourne!

Pertama, tentu karena mereka punya Movie World, which is pretty embarrassing and lame for Melbourne karena secara populasi Melbourne lebih banyak dan lebih multicultural kemana2, meaning pasarnya lebih besar. Tapi Movie World justru jadi hak milik Gold Coast~ Melbourne cuma punya Luna Park yang ga ada seru2nya~

Gold Coast sangat terbuka dengan bisnis atau franchise sarat culture.

Hard Rock, di Gold Coast ada, di Melbourne ga ada.

Hooters, di Gold Coast ada, bahkan di Jakarta sekarang ada, di Melbourne ga ada.

Mos Burger, OMG~ Kangen banget. Dulu cuma bisa dinikmati di Singapore, kemudian buka di Jakarta, nyari di Melbourne? Tentu ga ada. Eh, di Gold Coast ada. :”)

NYX, di Melbourne cuma bisa ditemukan di selected drugstore. Di Gold Coast ada flagship store-nya sendiri.

Yang bikin kaget, Ripley’s Believe or Not Museum! Itu kan Amerika banget!! Ada di Gold Coast, men!!!

Kesimpulan gw adalah pemerintah Gold Coast lebih welcoming dan friendly akan produk-produk budaya asing yang masuk in terms of starting business and make money out of it. Sedangkan pemerintah Melbourne lebih selektif, apalagi untuk entertainment. Budaya Aussie asli (termasuk Aboriginal) lebih diutamakan, which mostly manifested in old skool arts like visual arts, performing arts, and such. Mereka bawa franchise sih, kayak baru2 ini ada musical Aladdin dan Matilda. Tapi jarang, paling setahun sekali~

Gw ngomong gini bukan bermaksud ngejelek2in Melbourne atau gimana ya. Melbourne is my home and I really love it. Yang gw rasakan sekarang pretty much peribahasa the grass is always greener on the other side alias rumput tetangga selalu lebih hijau. 

Gw hanya berharap simpati dari lo sih. Gw harap lo sekarang ngerti betapa struggle-nya gw untuk memenuhi kebutuhan entertainment di Melbourne. Wkwkwk~

Bitches at the beaches

Sesuai schedule, hari ketiga kita main di pantai. Pantainya Gold Coast tepatnya Surfers Paradise beach yang cuma one bra-throw away alias selemparan beha dari hotel. Pantainya masya Allah sih besarnya dan ga banyak orang jadi aku senang~ <3 o:p="">

Semua aktivitas pantai yang sudah direncanakan terlaksana dengan baik. Gained myself two levels of shade as planned. Piknik juga karena malam sebelumnya udah belanja di Woolsworth. Ombaknya mantap, gw sangat menikmati sensasi flying kebawa ombak walaupun airnya dingin (at first try, lama2 sih ga kerasa).

Kurang lebih 3 jam kita mantai, lalu bilas di pancuran yang disediakan deket situ. Ga bisa mandi tapi, soalnya letak pancurannya di tengah taman, jadi bisa diliatin banyak orang kalo mandi~ wkwk~

Overall

Gold Coast is such an underrated gem of Australia. If California, Bali and Singapore had a threesome and somehow conceived a baby, that would be Gold Coast. Gw melihat Gold Coast seperti Bali di masa depan, ketika Jokowi (fuck yeah kepilih lagi!! amien) semakin membuka diri pada investor asing (atau lokal juga boleh) yang mau bikin gedung2 skyscraper di pinggir pantai di Bali. Nah, nanti jadinya kayak Gold Coast tuh. Main di pantai sambil diliatin orang2 di dalem gedung. Wkwk~

Gold Coast trip was a total fun. Every second was memorable so I left my heart in Gold Coast hoping I could go there again someday for another visit.

Foto2 di Gold Coast udah gw upload ke Flickr. Buat yang mau nanya2 soal Gold Coast, Movie World, dll, bisa langsung komen di bawah. Insya Allah bisa bantu jawab.

Cheers!

No comments:

Post a Comment