Sunday, June 24, 2018

About Opportunities

So as y’all know, I decided to join Dian out of desperation. Gw depresi ga dapet kerjaan berbulan2, jadi sekalinya ada yang nerima, langsung gw ambil. I do the job for my mental health, not for the advancement of my career.

Supaya ga merasa bergerak terlalu jauh dari passion (karena Dian hanya memenuhi setengah dari passion gw), sejak masuk Dian gw terus mencari opportunity. Gw tetap apply ke sana ke mari. Berharap perusahaan yang gw pengen manggil gw untuk interview sebelum masa probation gw di Dian selesai. Jadi ketika dapet kerjaan baru, gw bisa langsung cabut dari Dian tanpa harus one month notice~

Dua minggu lagi probation gw di Dian selesai dan gw akan diangkat jadi pegawai tetap. But alas, belum ada perusahaan yang manggil gw lagi untuk interview.

Opportunity. Where the hell are you?

Rasanya gw udah mencoba jutaan cara untuk mencari opportunities. Koneksi, LinkedIn, Kalibrr, Jobstreet, etc.

Entah udah berapa puluh CV gw sebar. Setiap apply kerjaan baru, gw selalu bingung CV versi mana yang harus gw pake, karena gw selalu bikin customized CV untuk semua kerjaan yang gw lamar~ Bikin cover letter juga gitu, gw customize satu2 sesuai dengan jabatan dan karakter perusahaan yang gw lamar. Ya, gw memang seniat itu. 

Rasanya semua strategi udah gw keluarkan, but opportunity doesn’t seem to come to me~

Pernah baca blog seseorang, dia bilang usia 29 (yang adalah usia gw sekarang) itu usia sensitif untuk mencari karir. Soalnya, perusahaan mana yang mau nge-hire orang berusia 29 tahun? Dengan kurang lebih 6-7 tahun pengalaman kerja~ Companies are either looking for a fresh grad whom they can pay low, or a manager with minimum 10 years of experience who can take care of their shit. Usia 29 adalah usia tanggung untuk mengejar karir. Don't resign at 29 y'all, wkwk~

Setelah merasakan sendiri susahnya nyari kerja di usia 29, gw harus setuju dengan si blogger.

Banyak yang bilang mungkin gw overqualified. Kuliah S1 di UI, S2 di luar negeri. Pernah kerja di media, agensi, bahkan perusahaan asing~ Itu semua faktor-faktor yang bikin gw overqualified. Mungkin gw secara ga langsung pasang tag harga super mahal lewat CV gw.

Padahal nggak, gaji gw yang sekarang di Dian pun gaji Associate dan gw terima itu. Why? Because I am willing to start over. Mulai dari awal. Karena gw mengerti sekali dunia yang gw ingin masuki itu benar-benar baru buat gw.

My point is, kenapa perusahaan2 itu at the very least ga ngasih gw kesempatan??? Opportunity!!!

Kan bisa mereka panggil gw dulu untuk interview, kemudian nego gaji biar sama-sama enak. Dian melakukannya, kenapa perusahaan2 itu nggak???

Kalau liat temen2 gw gampang banget dapet opportunities tuh gw rasanya mau nangis~ Apalagi kalo mereka ditawarin masuk perusahaan2 yang gw incer~ Sesak langsung dada gw~ The worst thing is they come to me for advice, without knowing that they hurt me.

Please, God, I ask you, please give me the opportunities. I just want to live a life I wanna live. Not the life I have to live.

No comments:

Post a Comment