I had a pretty damn busy week.
Hari Senin gw sakit, ga masuk kantor, malemnya ada dentist appointment. Kecewa sama service-nya, karena gw pake standar dentist di Melbourne yang berhasil bikin gigi gw yang waktu itu kondisinya penuh plague dan cavities bisa disulap jadi putih kinclong as if gw bayar buat whitening sekalian. Padahal cuma scaling. So amazed. Biayanya $117. Ada harga ada kualitas. Dokter gigi gw kemarin cuma baya Rp 275 ribu. Moral of the story: next time sekalian aja ke dentist yang mahal.
Hari Selasa gw ngurus event komunitas di restoran bawah kantor, acaranya ngaret, baru beres jam 8 instead of jam 7 sesuai agenda. Untung dikasih makan, untung pulangnya dijemput nyokap.
Hari Rabu gw menghadiri alumni dinner Unimelb yang diadakan Fakultas Arsitektur di Plataran Menteng. Pertama kalinya dinner sama fakultas lain, vibe-nya beda banget sama dinner-nya Faculty of Arts. Acara itu full-house, ketika acara Arts paling cuma 30% dari undangan yang dateng. Too packed you couldn’t even socialize with people. Jadi literally abis makan pulang. Untung ajak Nanien, jadi ada temen. Untung restorannya kece juga, jadi lumayan pemandangan mata. Ketika makan pun gw sama Nanien yang ga kebagian tempat duduk di main venue berhasil sneak out ke rooftop yang pemandangannya Jakarta by night. sedap.
Hari Kamis gw seharian di Pullman Central Park untuk mengurus event kantor. Ngurus event itu bikin kita jadi ga produktif karena kerjaan kantor jadi terlupakan. Akibatnya harus kerja rodi keesokan harinya. Ya begitulah kerja di ecommerce. Qerja lembur bagai quda.
Hari Jumat gw bisa ngerjain kerjaan dengan cepat sehingga bisa cepat pulang juga. Diajakin nonton Mamma Mia n nongkrong sama anak2 kantor tapi mager, pelit, dan hasrat nonton MG sudah menggebu2 ga bisa ditahan. Jadi pulang aja deh.
Hari Sabtu gw kerja~ Untungnya fun, cuma urus community gathering. Terus pulangnya dapet sepatu. Oh well.
Hari ini gw di rumah aja, istirahat sambil nonton MG versi Jepang. Bisa diprediksi untuk 2-3 minggu ke depan hidup gw dipenuhi dengan MG, MG, dan MG. Call me a huge nerd, no life, himono onna, whatever, I’m NOT ashamed of it. I like it a lot and am a proud fan. This series gives me life and I wanna live it without any regret.
Oh how I wish this blog is not private so I can engage convo about MG with my readers. I’m especially nervous about how the ending will be, considering they already take bits from each franchise as the story goes. Pengennya sih endingnya MG karena menurut gw itu yang paling bagus. Adegan klimaksnya merupakan refleksi dari perjuangan cinta Taomingtse n Shancai dari awal sampai akhir. Line-nya Shancai juga pamungkas banget waktu ketemu ibunya Taomingtse terakhir kali. Ah keren deh pokoknya.
Alright, gonna stop here. See ya!