Friday, April 10, 2020

Me Wassup 60 – Karantina Week 4

GOOD MORNING~

This is the end of week 4 of home-quarantine. Alhamdulillah masih waras.

Temen2 gw ada yang ngeluh bosen, depresi, frustasi, dll. Gw sudah to the point merasa ini adalah proses yang harus dijalani, jadi sebisa mungkin ga ngeluh lagi.

Gw juga bertekad untuk menjalani karantina ini dengan serius, ga mau nekat ke luar rumah kayak minggu lalu lagi, karena udah paham bahayanya corona ini. Betapa bahayanya kalo gw ternyata carrier karena nyokap bokap gw dua2nya udah di atas 60 tahun~

Hacks-nya adalah dengan menyibukkan diri, kerja ampe malem, main sama adik, makan enak (thank you Mom for always providing us with Michelin Star level of meals!), dan tentunya Netflix dan Youtube, dan satu lagi yang baru bikin gw addicted: TIKTOK~ WKWK

Okeh, still 2 weeks to go menuju kehidupan normal alias rutinitas. I’m surviving! Semoga ga di-extend lagi WFH-nya~

Kemarin ngobrol sama Rini, kepikiran mau melakukan macem2 ketika udah keadaan udah balik normal. Mau nonton, ngeramen, ngemol, mani pedi, scaling, smoothing, beli tiket ke Melben, ngekos (karena bosan bet di rumah ye kan~~), etc.

Sebenernya satu lagi yang pengennn banget gw lakukan: ngajak cowok ngedate~ HAHA~

Sooo… Sooo… update dari postingan ini, si A udah gugur, bye. Si D masih lanjut tapi gw-nya… into someone else~ WKWK

Jahat ya gw? Well selama belom berkomitmen apa2, gw berhak dong~ Just can’t stick to 1 option, it’s too risky~

Tapi si cowok baru ini, kebetulan namanya A juga, lama2 kek ga antusias gitu ngobrol ama gw~ Padahal udah on-board di IG sama WA~ Kan anying~

I think I’m gonna confront him today dengan cara halus. Kemarin udah konsultasi sama Steph gimana caranya, she helps me. Mudah2an gampang dieksekusi.

In the meantime, yuk mulai swipe-swipe lagiii~ hohoho

Gw udah kek si Opik, swipe right mulu sampai jatahnya abis~

Anyway, moving on to another update ~ I’ve come to realize that WFH is definitely a privilege. I mean I know it’s depressing that we’re trapped at home, but trust me guys, we’re still considered lucky.

It’s so sad to see orang-orang diberhentikan dari pekerjaannya karena perusahaan ga sanggup nanggung biaya operasional, termasuk gaji karyawan. Sedih juga liat orang-orang yang pendapatannya harian, terpaksa ga bisa kerja karena PSBB. I mean surviving from the virus itself is already difficult, now people have to lose a chance to lose their income too? That just doesn’t make any sense.

Another unhappy news, Glenn Fredly just passed away. As far as I can remember I never got to know him, kayaknya semasa kerja di XXXXX ga pernah wawancara deh. Tapi pasti pernah nonton dia perform at least sekali. But I heard from people that he was a great guy. Sangat bertalenta dan berhati besar. Musiknya dan pribadinya touched so many hearts dan memberikan impact luar biasa ke komunitas dan individu.

Akhir Februari kemarin nonton Heyfest sama Opik di Summarecon Mall Bekasi, ada Glenn. Sayangnya malam itu hujan deras, sehingga gw sama Opik memutuskan untuk pulang. Little that we knew, it was Glenn’s last stage. We should’ve stayed.

RIP Glenn. Indonesia will miss you.

Laters!

No comments:

Post a Comment