Gw mau sharing tentang kegagalan atau failure.
Tahun ini gw sudah 5x mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan ini came in many form, semuanya ga sama. Gw akan menjelaskan satu per satu tentang kegagalan itu di sini secara implisit. Siapa tau pengalaman gw bisa jadi pembelajaran buat kalian.
Failure #1
Target Desire Level: 5/5
Alasan Gagal: Kurang Persiapan
Ceritanya gw amat sangat menginginkan target ini. Eureka buat gw ketika pertama kali mengetahui bahwa gw diberikan kesempatan. Kenapa gw sangat menginginkannya? Karena jika dapet, akan sepenuhnya mengubah nasib. Akan membuat gw berpindah dunia lain ke (insya auloh) yang lebih baik karena berada di tempat yang lebih aman dan melakukan sesuatu yang lebih bermakna.
Sayangnya proses menuju target tidak berjalan mulus karena persiapan kurang maksimal. Hanya diberikan waktu 3 hari, tanpa weekend, sehingga tidak fokus. Bekal kurang. Amunisi kurang. Nervous total di hari H. Buyar semua.
Akhirnya, gagal.
Ingin sekali menyalahkan pihak sana. Tapi gw sadar gw sendiri ada salahnya juga. Harusnya ada pengorbanan. Harusnya ada yang diprioritaskan. Harusnya bisa lebih siap.
Failure #2
Target Desire Level: 5/5
Alasan Gagal: Expecting Too Much
Target kali ini sangat menyenangkan. The idea of the kind of life I will be living if I achieve it, is exciting. Kembali bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang asing yang berpikiran maju. The land of opportunities. Promising businesses.
Tidak ada yang salah dengan prosesnya. Mulus. I remember I was smiling at the end of it.
The only problem was me expecting too much. Ternyata kita hanya berkenalan. Tidak lebih dari itu.
Failure #3
Target Desire Level: 3/5
Alasan Gagal: Technical Issue
Sungguh alasan gagal yang tidak keren. Siapa yang salah? Gw salah karena tidak membaca petunjuk dengan benar. Tapi pihak yang sana juga salah karena tidak notice bahwa gw melakukan kesalahan, dan tidak menotifikasi gw akan kesalahan tersebut.
My guess is I was just one of many. So notifying me wasn’t the priority.
Failure #4
Target Desire Level: 4/5
Alasan Gagal: Bad Timing
Target adalah sesuatu yang natural buat gw. Sudah ada chemistry. Easy win. Proses berjalan mulus tanpa halangan. Although I gotta admit, I was being an a-hole couple of time during the process.. Huhu sorry, guys.
But that didn’t stop them, I still made it.
Hanya saja, bad timing. A very bad timing.
Gw dihadapkan pada pilihan: target atau keluarga gw. Of course gw pilih keluarga dong.
Jadi, target pergi begitu saja, tanpa melihat ke belakang lagi.
I didn’t regret my decision though. There’s something bigger than materials.
Failure #5
Target Desire Level: 5/5
Alasan Gagal: Overqualified
Secara background, target #5 mirip dengan target #2.
Sudah belajar dari pengalaman sebelumnya, gw datang lebih siap. Ada pengorbanan, dalam hal ini waktu. Ada latihan dan gladikotor. Gw sebisa mungkin meminimalis segala risiko.
Eh, ternyata gw terlalu tinggi buat pihak sana. Gw menyaksikan sendiri momen “kaget” pihak sana ketika mengenal gw lebih jauh. IDK I have to feel good or bad about myself after that. Haha~
Well, begitulah 5 kegagalan dengan 5 alasan yang berbeda.
Ini rekor ga yah? Setaun 5x (padahal masih Agustus). I feel like tahun 2018-2019 itu zaman baru pulang dari Melbourne kegagalannya lebih banyak deh..
Apa yang bisa gw pelajari dari sini?
Well, yang pertama pasti acceptance. Bahwa sekarang belum waktunya, bahwa roda gw tahun ini memang berada di bawah karena tahun-tahun sebelumnya udah di atas.
Bahwa alasan kegagalan itu beragam dan nggak semuanya salah diri sendiri. Ada faktor kegagalan tidak bisa sepenuhnya kita kontrol karena melibatkan orang lain juga.
It's okay.
Lalu mencoba mawas diri, mungkin gw memang belum maksimal, harus bisa improve ke depannya.
Satu kata yang selalu gw ingat-ingat terus, selalu coba aplikasikan ketika sedang gagal, pun kasih advice orang2 yang sedang gagal, dan kemungkinan besar menjadi next tattoo gw: perseverance.
Coba lagi, lagi, lagi, dan lagi.
Jangan nyerah.
Nevertheless, there's always light at the end of the tunnel. Mengalami kegagalan berkali-kali membuat gw lebih menghargai & mensyukuri kemenangan-kemenangan kecil/small wins.
Good health.
Reuniting with friends.
Good laugh.
(Another) teaching opportunity.
Free stuff.
I'm still blessed. :)
Bonus foto sumber kebahagiaan gw minggu ini: