Hi guys, how yall doin?
Mood gw Alhamdulillah sudah membaik sejak postingan terakhir. Ada faktor minggu ini banyak kegiatan menyenangkan juga. So walaupun sekarang lagi sakit gigi (yaelaaahh pengeluaran lagi dehh~~), gw akan sebisa mungkin menuliskan semuanya di sini, supaya memori baiknya terasipkan dengan baik.
Tribute to Glee Musical
Sebuah ajakan dari Auwri yang awalnya gw ragukan. Tapi setelah menonton sama sekali tidak menyesal. Probably the best 120k spending this year. Bayangin aja, bayar 120k udah dapet performance 4 jam! Total ada kali 40 lagu! Warbiasak!
Yang mengadakan adalah sebuah komunitas (?) musik bernama Cantalevia Co dan acaranya di Taman Ismail Marzuki (my first time there!). Basically ini konser sih, bukan teater. Jadi kita bebas nyanyi, teriak-teriak (dalam batas wajar), joget, ngerekam, bawa lightstick/atribut.
Lumayan surprised Glee fans-nya masih banyak, padahal seriesnya udah tamat dari 2015—10 tahun yang lalu, men! Gw inget nonton Glee pas masih kuliah, nontonnya copy dari donlotannya Nanien. Hahaha~~
Bisa dibilang setengah dari setlist yang dibawain kemarin gw hapal. Luv banget ada tribute to Wicked, both Defying Gravity & For Good dinyanyiin. I like Glee version of both. Long live Kurt Hummel/Chris Colfer, our Gleenda. ;)
Rachel Berry mah ke laut aja. Wkwk~
Oma Junita dan Opa Jim Dateng
Sebenernya mereka udah dateng dari 3 minggu yang lalu, tapi waktu itu cuma mampir bentar ke Jakarta lalu takeoff ke Malang, Raja Ampat, dan Kalimantan. Luar biasa emang opa dan oma gw ini. Usia udah 80+ tapi masih semangat jalan2 kesana kemari. Menikmati hidup semaksimal mungkin.
Oma bawain Jamin, permen favorit gw 5 pak yang langsung gw lahap sambil baca buku Rapijali karya Dee Lestari. Kalo baca buku kan ga bisa makan snack ya, nanti tangannya kotor, bukunya ikutan kotor. Jadi makan permen aja.
Eh… jadi sakit gigi~ T.T
Btw ada gila-gilanya bokap gw, buat opa oma stay di Jakarta, dia bookingin hotelnya Amaris! Wtf~ Pake acara bookingin kamar tambahan buat gw sama ade gw lagi! Yaolohhh sungguh pengalaman legit “Jika Aku Menjadi”/social experiment~
Ngamuk gw langsung~ Booking hotel ga berkoordinasi sama gw~ They really don’t deserve Amaris for God sake. Besoknya gw bookingin hotel yang lebih bagus, Oak Tree di Blok M.
Seriously guys, let’s work hard so that we can at least afford hotel bintang 3+ ke atas ya. Kalo elo traveling sama gw, fyi, I don’t do hotels di bawah bintang 3. Kalo elo mau berhemat silakan, gw akan cari hotel sendiri. I really need a proper sleep environment after a long and tiring day. Makasiy.
My 1st “Real” Zombie Premiere
Iya, karena zombie premiere yang sebelumnya kan acaranya dagelan. LOL~
Yang sekarang, the real zombie premiere. Premiere film zombie yang amat sangat proper. :)
Woohooo~ Acara kantor yang paling gw tunggu2. Bulan Juli kemarin ada sih acara serupa, tapi yang ini skalanya lebih gede.
I always love acara kantor sekarang ini karena produksinya proper. Semuanya maksimal. Hence, gw pun tampil maksimal. Salah satunya dengan menyiapkan outfit yang tidak sembarangan. Gw hampir selalu beli baju baru untuk acara Awe dan acara zombie premiere kemarin pun begitu. Beda bangetlah sama zaman di Errthing, mau premiere skala gede or kecil, tetep aje bajunya informal. Either legging + hoodie or kaos & jeans item-item. EO style. LOL
Dresscode-nya traditional black. Ketika browsing di Shopee, menemukan this black batik kebaya dari Oemah Etnik kolaborasi sama Bocorocco. Langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Seriously. Setelah ngeliat itu, baju-baju traditional black lain jadi tampak b-aja gitu.
Tapi lumayan pricey, jadi ada adegan galau dulu beli or not. Tapi kemudian menyadari kalo gw emang ga punya kebaya dan ga punya baju pesta. Jadi justifikasinya adalah ini investasi jangka panjang. So, kita beli aja. Mendingan nyesel beli daripada nyesel ga beli kan??? Nyehehe~~
Acara berlangsung lancar, walaupun delay 2 jam karena mendadak hujan badai. Gw aja terjebak macet 1,5 jam yang bikin anxiety mampus. Sejak jadi LRT babe ga pernah kena macet soalnya. Sekalinya kena macet langsung anxiety~ Huhu
Reuni Unimelb
The fact that gw tinggal di Jakarta membuat gw semakin hari semakin jauh sama Melbourne. Kayak disconnected gitu. Padahal my years in Melbourne are the best times of my life. Jadi gw selalu mencoba at least setahun sekali ada koneksi sama Melbourne dan yang paling gampang adalah menghadiri event-event kampus di Jakarta. Kemarin menghadiri ini.
Namanya acaranya sungguh appealing untuk single lady seperti saya kan? Hahaha~~
So I signed up. Kebetulan penasaran juga sama venue-nya The Orient Hotel di Bendungan Hilir yang udah lama pengen gw cek. Cakep lho hotelnya, nuansa etnik yang agak eerie, tapi sophisticated. Wajib cobain staycation di sana sekali-sekali!
Acaranya di Mezzanine, yang terletak di lantai 25, so we got almost the whole view of Jakarta skylines during the golden hour. Splendid!
Terus gimana acaranya? Yha okelah. Wkwk~
I made new friends (yang langsung pada nge-add IG gw, yaudahlah ya, kan emang pengen jadi extrovert). Konsepnya lumayan unik, karena kita dibagi 2 grup gitu: host dan rotater. Ada 6 meja bundar, yang host akan stay di meja itu, yang rotater harus berpindah 10 menit sekali. Gw kebagian host, jadi jaga kandang terus. Not that fun.
Yang dateng rata2 alumni muda, meaning yang baru lulus 5 tahun terakhir. Gw termasuk salah satu yang paling tua di sana, secara lulusnya 8 tahun yang lalu ya, Kak.
Banyak orang2 pemerintah juga, ada yang kerja di kantor pajak, Kemenkeu, bea cukai—sehingga perbincangan pasti (walaupun kita coba hindari) selalu ada maneuver ke Purbaya, Purbaya, dan Purbaya. LOL~
Tapi ada juga yang sektor swasta, salah satunya mas Agung yang kerja di Shell Indonesia, yang dengan tenang dan sabar menjawab pertanyaan sejuta umat: Jadi gimana nasib Shell di Indonesia ke depannya???
Gw ga bisa kasih tau jawaban lengkap beliau karena janji off the record. Haha~ Intinya sih, they are working on it. Insya Allah bisa comeback. Mangat mas Agung! Gw dukung dari jauh! Loyal customer Shell banget nih saya!
Anyway, acara reuni kemarin sedikit banyak bikin gw nostalgia Melbourne life juga. Literally setiap temen baru gw tanyain “dulu rumah lo dimana?” just so I could flashback to area-area familiar yang maybe dulu sering/pernah gw kunjungi.
Banyak yang tinggal di Brunswick (obviously) dan di sekitar kampus atau city—supaya bisa tinggal jalan kaki ke kampus. Typical orang Indo/mahasiswa internasional di sanalah.
“Ah lu orang mainnya kurang jauh~” ujarku dalam hati.
Literally semua kaget dan bingung ketika gw bilang gw tinggalnya di Armadale. Lingkungan elit dan strategis (dilewati 3 tram dan dekat dengan 3 train lines), very nice neighborhood, jauh dari hiruk pikuk tapi dekat dengan tempat-tempat eksis: St. Kilda beach, High Street, Chapel Street, dll.
Notable mentions: The Royal Women’s Hospital (pernah ke sana menjenguk temen gw yang anaknya dirawat—the most beautiful hospital I’ve ever seen!), South Melbourne Market (ooh I miss those oysters!!), Camberwell Market (kegiatan favorit setiap hari Minggu, walaupun ujung-ujungnya ga beli apa2~ haha).
Aah I miss Melbourne. Harusnya ke sana bulan Januari, tapi ga jadi karena nasib gw belom jelas~ Hix~
Alright, that’s all for today.


No comments:
Post a Comment