hi, guys! how y’all doin?
topik ini seger lagi, bukan “lagi seger” tapi “seger lagi”, gatau kenapa, padahal peak-nya itu kan sekitar pertengahan tahun lalu ketika all 50 states di USA melegalisasi gay marriage, atau yang lebih terkenal dengan istilah #lovewins.
setelah itu lumayan reda isunya, tapi belakangan ini homosexuality rame diomongin lagi, terutama di social media. lagi ada momen apa sih? yang LGBT UI itu yah?
anyway, since tahun lalu gw belum sempet share my thoughts on it, jadi sekarang ketika topiknya seger lagi, gw akan melakukannya. :)
so homosexuality, do i support it? YES.
why? becoz i don’t and never think it’s wrong.
gw bisa dibilang cukup terbuka sama isu ini. menurut gw homosexuality bukan suatu kesalahan/kelainan/penyakit/ancaman/penyimpangan/aib atau semacamnya. itu label yang biasa, seperti halnya kita dilabeli perempuan, laki-laki, anak-anak, remaja, dewasa, white, black, yellow, dll.
menurut gw homosexuality itu adalah variasi dari orientasi seks yang dianggap normal oleh semua orang. a variety of love or feelings. semua orang punya hak yang sama untuk jatuh cinta dan menentukan pasangan hidup. jadi yaa.. terserah mereka. as long as they are responsible for that, meaning they know the consequence and ready for that, for me it’s all fine.
there’s really nothing wrong with that.
mungkin kalo ditanya alasannya kenapa, jawaban gw sangat2 simpel: karena gw punya temen yang gay. ga perlu gw sebutin siapa oknumnya, but yes i have some gay friends jadi gw tau banget seberapa struggling-nya mereka untuk hidup. mereka dijauhin orang2, sering disindir, dikecam, di-judge macem2, dibenci, dianggap ga normal dan semacamnya. bener2 ga bisa hidup dengan tenang.
dengan kondisi seperti itu, sebagai teman, udah kewajiban gw untuk men-support. logika yang sangat simpel, hidup mereka tuh udah susah, jangan dibikin tambah susah dengan menentang kondisi mereka. mereka butuh support dan support sekecil apapun, se-nggak-penting apapun, akan sangat berarti buat mereka.
support yang paling gampang tentunya datang dari orang2 terdekat, misalnya keluarga atau teman-teman, or whoever is home to them. orang2 yang bersama merekalah para homosexual merasa paling secure, paling aman, nyaman dan tentram. so here i am fulfilling that duty.
itu aja sih.
orang2 di internet banyak yang berpikiran sama seperti gw. contohnya aja ga butuh waktu lama untuk #lovewins jadi trending. but unluckily, di dunia nyata, orang2 ga sesuportif itu.
beberapa waktu lalu gw diskusi sama temen2 kantor di WKWKWK dan mereka rata2 menentang homosexuality. wah, kita langsung debat kusir. gw tanya kan, kenapa? jawaban mereka rata2 klasik: karena itu ga sesuai kodrat manusia atau di mata agama itu salah, which is pretty silly buat gw, karena alasan semacam itu bisa dipatahkan dengan logika dan science.
anyhow, ini beberapa alasan temen2 gw yang yang opposing homosexuality dan bagaimana gw menanggapinya:
“ga sesuai dengan kodrat manusia, cewek ya pasangannya cowok, cowok ya pasangannya cewek, God created Adam and Eve not Adam and Steve.”
>> well, kalo dari awal Tuhan cuma menciptakan 2 manusia, berarti kita, anak-anak adam dan hawa, incest dong??? #science
terus uhmm... ngomongin kodrat ya? i don't think kodrat bisa dipatahkan secara science, jadi coba kita bahas dengan pendekatan..... linguistik! before everything, mari kita samakan persepsi akan arti kata "kodrat"
menurut KBBI:
terus uhmm... ngomongin kodrat ya? i don't think kodrat bisa dipatahkan secara science, jadi coba kita bahas dengan pendekatan..... linguistik! before everything, mari kita samakan persepsi akan arti kata "kodrat"
menurut KBBI:
kodrat/kod·rat/ n 1 kekuasaan (Tuhan): manusia tidak akan mampu menentang -- atas
dirinya sebagai makhluk hidup; 2 hukum
(alam): benih
itu tumbuh menurut -- nya; 3 sifat
asli; sifat bawaan: kita
harus bersikap dan bertindak sesuai dengan -- kita masing-masing;
1. kekuasaan Tuhan > poin ini akan dibahas lebih lanjut di bawah! stay tune!
2. hukum (alam) > artinya hukum yang berlaku di alam. sepemahaman gw, alam itu ga cuma berisi manusia, tapi juga binatang, tumbuhan, dll. so uhmm... just put it simply like this: banyak lho binatang yang homoseksual, ada list-nya di wikipedia, lo bisa cek. manusia aja pada dasarnya hewan kan? homo sapiens~ so this only means... homosexuality is natural. jadi... argumen menentang homosexuality dengan dasar "tidak sesuai hukum alam", invalid yah. :)
3. sifat asli; sifat bawaan > ini gender role, akan dibahas lebih lanjut di bawah juga! stay tune!
“di mata agama itu salah~ God doesn't approve, gay itu dosa, gay itu haram~ alquran, alkitab, dll jelas2 menuliskan bahwa gay itu dilarang.”
>> okay let's just say semua argumen yang bawa2 Tuhan atau agama receipt-nya adalah kitab suci ya.
first of all, i always think semua kitab suci itu buatan manusia, hasil interpretasi manusia akan whatever kind of religion-related-event happened in the past, jadi yaa… bisa aja salah~
i mean interpretasinya macem2, ga ada yang salah, ga ada yang bener, terserah masing2 mau percaya yang mana. maka dari itu kita ga berhak untuk memaksakan suatu keyakinan based on what is written di kitab suci kepada orang lain, karena who knows yang ditulis di kitab suci itu bener/salah~ lagipula interpretasi lo dan dia akan hal itu pun bisa jadi berbeda.
first of all, i always think semua kitab suci itu buatan manusia, hasil interpretasi manusia akan whatever kind of religion-related-event happened in the past, jadi yaa… bisa aja salah~
i mean interpretasinya macem2, ga ada yang salah, ga ada yang bener, terserah masing2 mau percaya yang mana. maka dari itu kita ga berhak untuk memaksakan suatu keyakinan based on what is written di kitab suci kepada orang lain, karena who knows yang ditulis di kitab suci itu bener/salah~ lagipula interpretasi lo dan dia akan hal itu pun bisa jadi berbeda.
this is where our views on religion intersect. i’m that kind of person who believes religion is not about rituals, religious texts, or prayers. a very simple and logical example: in Islam, you have to do a prayer in Arabic right? why must so? Islam itself say that Allah is might, they say it over and over during prayers~ but if Allah is might, why can’t we pray in bahasa? why is it wrong if we do so?
contoh lain, misalnya waktu solat tinggal 5 menit, tapi kemudian lo melihat ada orang kecelakaan di depan lo. lo pilih nolongin orang itu dulu atau solat dulu? which one is more important to you, helping people or praying? if you don't pray you get sin, if you don't help people, you will feel guilty but technically you don't get sin.
these are only small examples. my point is those religious obligations and gimmicks sometimes don’t make any sense to me~
contoh lain, misalnya waktu solat tinggal 5 menit, tapi kemudian lo melihat ada orang kecelakaan di depan lo. lo pilih nolongin orang itu dulu atau solat dulu? which one is more important to you, helping people or praying? if you don't pray you get sin, if you don't help people, you will feel guilty but technically you don't get sin.
these are only small examples. my point is those religious obligations and gimmicks sometimes don’t make any sense to me~
for me religion is beyond those. it's more about any kinds of positivities, such as kindness, tolerance, acceptance, understanding, love and peace. agama manapun intinya sama: menuntun manusia untuk selalu berbuat kebaikan di bumi.
and i do too believe that religion is only between one and God, other person can’t interfere. meaning whatever one does/decides, he/she is only responsible to God, not to other person/people. and other people too, can’t judge or hate or blame or whatever.
jadi kesimpulannya, based on my view of religion as stated above, kalo lo ngelarang orang jadi gay/nge-judge negatif para gay, well, it’s not nice, man!
point 1: understanding.
point 2: tolerance.
point 3: acceptance.
point 4: dia gay/nggak itu urusan dia sama Tuhan, lo ga berhak ikut campur, dia akan bertanggungjawab sama Tuhan, bukan sama lo.
“gay itu kelainan seksual. pedofil juga kelainan seksual. kalo lo support gay, berarti lo support pedofil!”
>> first off, i never think or say that gay adalah kelainan seksual. man, that’s rude. mereka itu physically and mentally healthy kok! jadi cukup refer mereka sebagai orang-orang dengan orientasi seks yang berbeda. OKE? second of all, how in the world lo menyamakan gay sama pedofil?? i mean, itu tuh bener2 beda, OKE? gay relationship atau gay marriage dilakukan oleh orang2 DEWASA, orang2 yang udah YEAR OF AGE, orang2 yang sudah bisa mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas keputusan mereka.
well ada sih orang2 yang udah coming out sejak kecil/remaja, but still, when they decided to be in a homosexual relationship, if they’re still underage, their parents must supervise, sama aja sih kayak pasangan hetero, kalo belum cukup umur tentu harus di bawah pengawasan ortu, dan kalo bisa sih jangan ambil keputusan serius sampai memasuki usia dewasa.
sedangkan pedofil kan pasangannya anak kecil, yang belum bisa mengambil keputusan atau bertanggungjawab akan diri mereka sendiri. mereka belum ngerti konsekuensinya, mereka belum siap secara fisik dan mental! how is it okay then??
tapi lo bilang yang penting orang tua mereka concern, kalo gitu boleh dong?
whaaattt??? do you seriously think ada orang tua yang rela anaknya yang masih kecil dipacarin/dinikahin pedofil??? well, mereka gila. elo juga gila.
whaaattt??? do you seriously think ada orang tua yang rela anaknya yang masih kecil dipacarin/dinikahin pedofil??? well, mereka gila. elo juga gila.
- gapapa sih kalo ada pasangan gay, tapi kalo nanti mereka married, kasian anaknya dong?
>> well first of all, gimana caranya pasangan gay bikin anak? HAHAHA~ oke2 bisa adopsi, pake surrogate mother and so on~ secondly kenapa anaknya harus dikasianin ya? is it becoz instead of having mom and dad, they’re gonna have dad and dad, or mom and mom?
well, so what??? parenting it’s not about having a mom and a dad. if you think parenting is about having a mom and a dad, itu sih sama aja lo bilang marriage is about sperm and egg~ it's so narrow-minded, sis!
well, so what??? parenting it’s not about having a mom and a dad. if you think parenting is about having a mom and a dad, itu sih sama aja lo bilang marriage is about sperm and egg~ it's so narrow-minded, sis!
i think parenting is about playing the role of parents, and it doesn’t have to be played by 1 woman and 1 man. ga ada tuh SOP-nya kayak gitu~ ga pernah ada~ so for all of you who are against homosexuality becoz of this reason, i believe you are living in a cave.
i mean, it is already 2016. orang2 udah pada pinter dan cultured. implementasi gender role udah lebih fleksibel. konsep gender role-nya sendiri udah sering dianggap bullshit. i mean, cowok bisa kok masak, nyuci, bersih2 rumah, ngurus anak, anterin anak sekolah, dll. cewek bisa kok mencari nafkah, nyuci mobil, betulin genteng, ngeronda, dll.
what i’m trying to say is yang penting buat anak itu bukan punya 1 bokap cowok dan 1 nyokap cewek, tapi punya orang tua yang menyayangi mereka sepenuh hati segenap jiwa.
selama gay parents bisa memberi kehidupan yang layak untuk anak mereka, bisa membesarkan dan mendidik anak-anak mereka dengan baik dan benar, dan bisa fulfil the role of mom and dad itself, buat gw ga ada masalah.
“jijik ah liat pasangan gay!”
>> HAHAHAHAHA~~ you know what, gw pernah nanya sama salah satu temen gw yang gay. “lo kalo liat pasangan heterosex gimana?” dan jawaban dia adalah “gw jijik kadang-kadang” HAHAHAHAHA~~ jadi kalo di mata lo gay itu jijik, di mata gay, elo yang jijik. wkwkwk~~ oke this doesn’t even make sense~
tanggapan gw untuk yang satu ini cukup simpel: it’s okay, lo boleh berpendapat gay itu menjijikan. kalo itu udah pendapat lo, there's nothing i could do to change that.
tapi walaupun lo bilang demikian, bukan berarti lo bisa melarangnya untuk terjadi.
got it? got it?
ya samalah kayak gw kalo liat orang makan pete jengkol, menurut gw itu jijik, tapi bukan berarti gw bisa ngelarang orang itu untuk makan dong?
tapi walaupun lo bilang demikian, bukan berarti lo bisa melarangnya untuk terjadi.
got it? got it?
ya samalah kayak gw kalo liat orang makan pete jengkol, menurut gw itu jijik, tapi bukan berarti gw bisa ngelarang orang itu untuk makan dong?
“i’m in the middle, i don’t agree, but i don’t disagree either. gw ga mendukung, juga ga menentang. in other words, i don’t care. terserah mereka mau gimana selama ga ganggu hidup gw.”
>> ini alasan paling aman yang bisa seseorang ucapkan ketika diminta opini tentang homosexuality. kayak jalan pintas gitu biar ga ditanya2in lebih dalem. wkwkwk~
unlucky for them when they meet me, biasanya kalo ada orang2 yang jawab kayak gini, gw akan lanjut nanya ini:
“someday kalo lo punya anak dan anak lo ngaku ke lo bahwa dia gay, apa yang akan lo lakukan?”
disentil pertanyaan sensitif kayak gini, baru deh ketauan posisi mereka sebenernya di mana. ini variasi jawaban mereka:
1. “Kalo anak gw gay, gw akan mengembalikan dia ke jalan yang benar, ga tau caranya gimana, mungkin gw kirim ke asrama, atau taro di pesantren, atau kasih terapi. pokonya gw bakal bikin dia nggak gay lagi.”
2. “Kalo anak gw gay, gw asingkan dia ke tempat jauh dulu deh biar tobat, mungkin disuruh tinggal sama kakek neneknya di kampung atau di mana kek, soalnya gay itu kan biasanya karena pengaruh lingkungan, mungkin lingkungan tempat di mana gw membesarkan dia mendukung dia untuk jadi gay, jadi gw pindahin dululah sementara anaknya. biar jauh dari lingkungan yang bikin dia gay.”
3. “Kalo anak gw gay, langsung gw kawinin sama cewek (buat anak cowok, vice versa).”
4. “Kalo anak gw gay, gw usir dari rumah.”
geez...
i have no idea a very simple idea could be so threatening for them~ gw denger jawaban mereka rasanya sediiihh banget, padahal gw bukan anaknya~ :p
i have no idea a very simple idea could be so threatening for them~ gw denger jawaban mereka rasanya sediiihh banget, padahal gw bukan anaknya~ :p
i mean, kok tega ya??? T.T
as i said before, support buat orang gay itu penting banget, sekecil apapun, dan support yang paling mudah didapatkan tentunya datang dari orang2 terdekat, misalnya keluarga atau teman-teman, or whoever is home to them. orang2 yang bersama merekalah para homosexual merasa paling secure, paling bisa jadi diri mereka sendiri, paling aman, nyaman dan tentram.
jadi lo bayangin aja, saat mereka udah di-judge macem2 atau dikecam di luar sana dan ketika pulang ke rumah masih digituin juga, gimana perasaan mereka???
padahal yah guys, gay person kalo di-support sama keluarga mereka tuh bisa jadi keren banget, lho! ga bedalah sama orang normal. liat tuh desainer2 cowok yang coming out as gay, kece2 kan kariernya! karena mereka di-support sama keluarganya. lesbian juga, liat tuh ellen degeneres, di-support sama orang tuanya, look at her now, salah satu wanita paling sukses dalam sejarah, dapet istri cantik banget pula. content banget hidupnya.
anyway, in my opinion, dalam konteks setuju/tidaknya kita sama homosexuality ini, ga ada tuh posisi di tengah2. it’s always… when you dig deeper, you’ll find out everyone’s position. :)))
*****
so yeah that’s about it. remember this is only my opinion and you don’t have to agree with me. gw bikin postingan ini bukan mau mengajak orang2 untuk pro gay rights (even though i really wish you do) atau semacamnya, cuma mau mengutarakan pendapat aja, in other words: DON’T BASH ME!
peace, love and gaul y’all! or since i have told you what i have in mind, let’s improvise that to:
peace, love, kindness, tolerance, acceptance, understanding, and gaul!
mmuah!
laters!