Sunday, March 26, 2017

Please Don’t Kill Yourself

Tiba-tiba tersentil untuk nulis tentang isu ini di blog. Karena ada recent case yang cukup mengejutkan, karena gw pernah kenal sama oknum.

Okay.

Sekitar 4 hari yang lalu, ada temen yang kerja di salah satu agensi franchise Jepang, kita sebut aja agensi X, yang cerita kalo di kantornya lagi heboh karena salah satu bosnya bunuh diri~ 

Ternyata si bos itu adalah manager artis yang kebetulan dulu gw sering wawancara. Jadi gw lumayan kenal both si artis and si manager. Gw pun pernah wawancara si manager sekali, waktu si artis baru awal debut kalo ga salah~

Anyway, so yeah si manager itu bunuh diri~ T.T

Sedih banget dengernya, apalagi yang jadi alasan (katanya) adalah tekanan pekerjaan~ Makin sedih ketika tau si manager punya istri dan anak yang masih kecil~

Gw cerita sama Kak Cia, Acu dan Elf soal ini. Acu dan Elf sama kagetnya sama gw. Sedangkan Kak Cia, yang adalah pecinta budaya Jepang sejak dulu, nggak terlalu kaget. Kata Kak Cia, bunuh diri itu udah biasa buat orang Jepang. Bahkan di Jepang ada hutan khusus bunuh diri, supaya jasadnya ga dicari/ditemukan orang lain~

Terus kata Kak Cia, bunuh diri dengan melempar badan ke rel kereta itu cara yang paling populer, udah jadi makanan sehari-hari katanya. Pas Kak Cia lagi traveling ke Jepang bahkan pernah menyaksikan fenomena itu dengan mata telanjang. Orang terjun aja gitu ke rel kereta out of nowhere. Horor~

Lantas gw heran dong, kenapa segitu fenomenalnya bunuh diri di Jepang~ Apakah benar karena tuntutan pekerjaan yang begitu besar? I mean kalo emang stress kerjaan, kenapa ga resign aja? Langsung selesai masalahnya.  

Gw tanyalah sama Kak Cia yang lebih ngerti sama isu ini. Menurut Kak Cia, sebenarnya bukan karena pekerjaan, lebih karena merasa gagal dalam hidup lantaran ekspektasi yang terlalu tinggi pada diri sendiri.

Jadi ketika melakukan kesalahan yang merugikan/membawa impact besar kepada pihak-pihak terkait, entah kantor, keluarga, atau bahkan diri sendiri, para oknum merasa hidupnya udah gagal dan ga ada artinya lagi untuk diterusin~

That is really sad.

But I think that will not solve the problem~

I mean, when you make mistake that makes people around you suffer and you decide to end your life, that will not make them less-suffered~ That will not change anything and definitely will not solve the problem~

I’m not trying to be wise or whatever, but I think when you make mistakes, hadapilah dengan ksatria. Bertanggungjawablah. Perbaiki keadaan. Lalu belajar dari kesalahan. Be a better and bigger person. This will always result in goodness.

Bunuh diri ga akan mengubah keadaan. Yang ada lo bikin orang2 yang menderita tambah banyak karena sekarang keluarga dan temen2 lo ikut menderita~

I know what you guys think… Siapalah gw? Ya kan? Siapalah gw menghakimi orang2 dengan suicidal intention atau orang2 yang suicide~ Gw ga tau apa yang benar2 terjadi sama mereka, ga pernah ada di posisi mereka, ga ngerti seberapa dalam mereka menderita~ Sekedar kata2 motivasi dari gw, ga mungkin bisa mencegah bunuh diri itu untuk terjadi~

Well yes, that is true.

But one thing, I do know what will happen to people around them after they die~ Kayak yang tadi gw bilang sih, keluarga dan temen2 mereka pasti ga bisa hidup normal lagi~ Di samping harus “menanggung” efek2 teknis yang terjadi setelah oknum terkait meninggal, mereka juga harus menanggung beban pikiran~ 

Mereka akan sedih, mereka akan capek, mereka akan frustasi, mereka akan marah, mereka akan selalu ditanya2 orang, meanwhile mereka masih dalam keadaan bingung karena ada satu pertanyaan yang ga akan pernah bisa mereka dapetin jawabannya: kenapa (oknum terkait) bunuh diri?

Jadi please, siapapun elo, kalo suatu saat terlintas di pikiran lo untuk commit suicide, tolonglah… please… inget orang2 di sekitar lo yang sayang sama lo. Suicide is not all about you, it’s about others as well~ When you feel like you fail at life, your beloved ones will feel like they fail at being your parents, being your friends, being your partner, etc.

By suicide you just generate another failure, man. Trust me, you don’t want to put them in that position~ It sucks, so don’t~

Kalo merasa ga punya siapa2 di dunia ini, ga usah khawatir, masih banyak alasan untuk lo tetap hidup. Cadangan video di YouTube, music, TV series, film, Netflix, dll masih banyak dan ga akan habis-habis, enough to keep you entertained for the rest of your life without needing anyone to be with you. Blog, vlog, social media, any online platform will let you speak your mind and connect you with people from the other side of the world so you won’t feel less-alone. Movements, be it for LGBT, minority, Asian, religion-based community, etc.. lagi digalakkan banget sekarang, so you’ll find people who share the same fate as you, who striving to make the world the better place and THEY WILL WIN! So make sure you stay here when they’re winning so we can celebrate together!

See? So many reasons for you to stay alive. The world is pretty, and it will get prettier.

If you have any problem, TALK. Please. Jangan disimpen sendiri. Share your problem. It’s not wrong. Maybe you can’t change things, you can't rewrite destiny, but at least when you talk to someone, it will make you less-suffered.

Isu bunuh diri ini jadi salah satu alasan kenapa gw percaya akan balance life. Kenapa gw percaya porsi kerja/kuliah sama porsi main/bersenang2 itu harus seimbang. Gw udah pernah cerita di sini.

Sekarang nih contohnya. Gw udah masuk Semester 2 kan, tugas2 udah mulai sakit jiwa lagi. Stress level meningkat tajam dalam kurun waktu sebulan; dan akan makin tajam dalam dua bulan ke depan.

Gw harus bekerja lebih keras of course. But that’s the thing, mainnya juga harus lebih keras. Work hard play hard. Kalo kerja terus dan ga main, well I’m doomed~

Beruntung spring (well it’s autumn in Oz, but yeah kita pake logika Amrik aja biar hepi) itu waktu2 banyak film bagus di bioskop, film2 pengantar summer. Jadi akan selalu ada alasan buat gw untuk main~ Event2 gratisan dan ga gratisan juga banyak di Melbourne, gw selalu usahakan untuk ikutan di sela2 assignment.

Cari anginlah, cari inspirasi. Kasian otak kalo diforsir terus~ Otak kan fungsinya ga cuma buat mikir/menghapal/menyelesaikan masalah aja. Otak itu yang merespon semua senses lo, mengontrol apa yang lo lakukan, menjadi pusat emosi kayak yang dikasih liat di film Inside Out, dan masih banyak lagi fungsi yang lain~ Otak lo itu ga pernah berhenti bekerja, bahkan saat lo tidur pun si otak bikinin mimpi buat lo~

Jadi yaa.. seperti halnya bagian tubuh yang lain, otak juga butuh makan, butuh oksigen, butuh istirahat, butuh diakomodasi, di-nurture. 

Istirahat sis, bro. 

Memaksakan diri untuk berpikir 24/7 di depan laptop ga akan membuat nilai lebih baik. Yang ada otak jadi capek dan lo jadi stres. Kalo otak udah stres, wah bahaya itu. It has the power to stop your organ from functioning~ Lo bisa dibikin ga laper padahal lo laper, dibikin ga tidur padahal lo ngantuk, or it can stop your heartbeat whatever it takes~

Gw sendiri tau banget kapasitas otak gw segimana jadi gw tau kapan gw harus mulai dan berhenti belajar. 24/7 in front of laptop is totally not my style. I'm more like 8 hours of study and 8 hours of play every day. 

Bukan berarti gw less-effort ya, I’m still giving my best of course. But I’ll do it in my own way. It doesn't always give me a satisfying result. But whatever result I get, I promise myself that I will not regret it coz I know I’ve given my best. 

Don’t wanna push myself too hard coz that’s what ultimately will trigger suicide~

BUT IF, one day, life ever turns me down and makes me come across any suicidal thoughts, I want this blog to be a reminder of what I’ve said. 

I might forget, so, just in case, here’s a letter for myself. Hopefully, my subconscious will redirect me to this letter before I decide to hang myself with a rope or thrown myself into a railway or meet Robert Downey Jr in person~


Dear Seeta,

Are you seriously thinking of suicide right now???

Holyshit~

You can't do that, gurl~ YOU CAN'T DO THAT!

You said it yourself, you don't want to put your beloved ones in such a difficult position. You don't want to make them fail their life as you fail yours. Coz you don't fail, gurl~ You don't!!! You just had a shitty day that's all!!!

So, right now, please picture in your mind,

The face of Mom and Dad,

of V,

of Grace,

of Elia, Apre, Anggie,

of Pika (and her newborn baby that you haven’t met),

of Putri and Bone,

of Pita and Irma,

of Iif, Ira, Ema, Rhara, Rini and Chika,

of Nanien,

of Kak Ayu, Acu, Lizta, and Kak Cia,

of the Melbourne squad,

of the guys from XXXXX, WKWKWK, and Purpose,

of the guys from Kom UI 07 and Arts Management Mel Uni 2016

of your motherfucking significant other (if you already have one, if you haven’t, just picture the face of Ryan Gosling and let it be a prayer),

of anyone who has a special place in your heart.

Everyone is smiling, very very beautifully.

Everyone is there waiting for you to go home to them.

So please, don’t kill yourself.

Don’t erase those beautiful smiles from their face.

Don’t make them feel like they fail at life too.

They are too precious. As precious as you are.

Love yourself, dear.

Now go get some Gourmet Angus Truffle and Cheese and Grape Green Tea with Basil Gong Cha upsized!

Life is good.

Make the most out of it.

Love yourself.

:)


***

No comments:

Post a Comment