Sunday, October 15, 2023

Blackjack with Diamond Heart

Hi, guys! How yall doin?

It finally arrived. My first ever tattoo. :”)

Akhirnyaaa... My second half of 2023 nggak boring-boring amat~ 

Melalui postingan ini saya secara resmi menutup nazar after-pandemic (bungee jumping & getting a tattoo) karena dua-duanya udah accomplished. 

I. am. so. proud!

Sekarang hampir 1x24 jam setelah ditato. Tattoo-nya masih dibungkus plastik sesuai prosedur. 

Tangan masih nyut-nyutan. Perasaan masih campur aduk. 

Happy sama desainnya. It’s a blackjack with a diamond heart. 



It has a powerful meaning. 

The ace of spades is the highest, strongest, and most valued card in a deck of playing cards. It symbolizes power, luck, and triumph. ♠

I was already satisfied with the spade design but then the artist added a humble diamond on where a heart is supposed to be at. ♦

An important reminder. It doesn’t matter how strong or capable you are if you don’t have a heart.

Colorwise, I like the black on the spade body coz it’s bold and certain. Dari awal emang mau dominan hitam, karena gw percaya hitam itu netral dan ga bikin bosen. Tato warna lucu sih, tapi one day bisa bikin bosen.

As for the diamond, maybe the pict doesn't give it justice, itu ombre ungu-biru, guys. Purple is mandatory, coz it’s my identity. It's my favorite color since I was a child. Blue diamonds symbolize eternity, truth, devotion, peace, purity, and spirituality and are believed to cleanse the wearer of negative emotions and energies. Colors are all set!

It’s so me! Temen-temen kantor + Grace yang gw kasih lihat pun responnya pada positif. 

Cuma… kurang happy sama peletakkannya. Karena berbeda sama area yang gw pengen. Tattoo artist-nya tidak menyarankan di area yang gw pengen. Posisi tato yang gw pengen itu lebih cocok kalo tatonya memanjang ke bawah. Sedangkan tato gw melebar ke samping. 

Kita mencoba 2 posisi, kanan or kiri. Posisi tato yang gw pengen itu posisi tengah-tengah. Tapi kalo tengah bakal miring dan kurang bagus katanya, karena posisi tangan yang selalu bergerak ke segala arah, bikin tatonya bisa miring-miring/mencong-mencong. So it’s either left wing or right wing, no in between. 

Gw—secara baru pertama kali bikin tato, ga punya sangkalan atas saran itu, jadi nurut aja. I chose the right wing. Sebenernya ga beda-beda banget sih, cuma kurang geser sekitar 1cm. Tapi tadi mencoba mengeksplor possible posses buat photoshoot debut tato ini, cukup terbatas posenya karena peletakannya itu. Bikin frustasi to the point tadi nge-search “tattoo removal procedure”. Wkwk~

I’m just a little bit disappointed karena the aftermath feels-nya itu ga all victorious kayak bungee jumping gitu loh. Padahal degdegan menuju d-day-nya kayak bungee jumping. Hmmm… Kenapa ya?

Is it because of the tattoo artist yang not-so-friendly? Ga kayak staf AJ Hackett yang semuanya friendly, suportif, dan seru. Bener-bener bikin suasana menyenangkan dan encourage kita untuk loncat dengan hepi. 

Si tattoo artist… Very less interaction, ga banyak ngomong. I thought dia akan bawel—in a good way, misalnya kasih penjelasan kenapa design-nya dia bikin begitu buat gw, apakah ada meaning atau filosofi tertentu, atau dia tanya balik ke gw kenapa gw pilih bentuk itu.

Mudah-mudahan gw salah, but I got the vibe that she just wanna get shit done quickly~ is it normal? Kata Sella yang sesama visual artist sih, kalo lagi kerja emang pengennya quiet aja gitu biar fokus. 

Terus satu lagi dosanya, dia cukur bulu tangan gw ga pake permisi! X(

Like tau2 ambil Gilette dan langsung cukur aja gitu pas gw meleng. Well gw paham emang better dicukur supaya keliatan lebih clean kulitnya, tapi mbok ya permisi dulu gitu! Gw sayang banget sama bulu tangan gw karena rapi dan halus. Gw sengaja ga pernah cukur bulu tangan karena ga mau bentuknya jadi aneh keriting-keriting kayak bulu kaki. Eh sianjir main cukur ajeee~ Hhhhh

Oh well. It definitely takes time to accept, I am aware of that. Yang gw coba minimalisir sekarang adalah the regret, karena walau bagaimanapun ini adalah keputusan hidup yang gw ambil secara sadar. Yang ide dan niatnya sudah terkumpul sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. 

Let’s focus on the more positive sides!

I finally conquered another fear: the fear of pain. 

Woohoooo~~~

Also, a celebration that I am now carrying an eternal statement, an establishment that I am strong, that I have more/the most possibility to win at life now that I have eliminated yet another fear. And also, a friendly reminder, to always use my heart no matter how big and powerful I can be in the future. 

Semoga keberadaan tato ini menuntun gw ke arah yang lebih baik dalam kehidupan, seperti makna yang terkandung di dalamnya. Menjadi manusia yang lebih berakhlak, berakal sehat, dan berguna bagi keluarga, komunitas, masyarakat, nusa dan bangsa. Amiennn~~~ 



Quick Q&A:

Gimana rasanya di tato? Sakit sih, not gonna lie. Gw mendeskripsikannya sakitnya setara dengan dicubit dalam waktu yang lama. It’s still bearable though—but again ini tergantung pain tolerance masing-masing orang ya. Mungkin tolerance gw lumayan tinggi jadi kemarin ga ada adegan nangis atau teriak. Paling meringis aja. Dapat diatasi dengan long inhale exhale. 

Berapa lama? Untuk tato sepanjang 3cm kurleb sekitar 30 menitanlah. Terhitung cepet. Tau-tau jadi aja. Haha~

Siapa tattoo artist-nya? This gurl. Gw ga mau mention/kasih credit, masih baper karena alasan-alasan yang gw sebutkan di atas. 

Gimana reaksi orang rumah? Belum pada liat sih, haha~ Masih gw tutupin dari kemarin. Kalo pada marah, ya mau gimana, kan udah terjadi~ Worst case scenario, kalo dianggep menyerang principle macem “dilarang agama” or semacamnya, diapain ya? Keknya ga bakal sampai diusir sih, mereka terlalu sayang sama gw. Wkwk~ 

Bokap gw beberapa tahun lalu melarang karena katanya tato mempersempit rezeki. “Susah kalo mau kerja di instansi pemerintah” Halo? Bu Susi Pudjiastuti punya tato burung phoenix sepanjang betis bisa jadi menteri. Jadi argumennya udah ga valid.

Nyokap gw sih lebih ke belum bisa terima konsep anak perempuan tatoan sih. Buat generasi beliau masih dianggap taboo/ga bagus. Well, kalo pada terganggu ngeliatnya, then it’s a sign gw harus lebih banyak beli baju tangan panjang. Nah kebetulan kemarin naksir parka di Zara. Nyehehe~

Gimana aftercare-nya? Ketika gw menulis ini, hampir 1x24 jam dari proses ditato. Tangan gw masih terbungkus plastik khusus aftercare tattoo. Bentar lagi plastik ini bakal dilepas dan gw harus membersihkan sisa-sisa tinta dan plasma darahnya. Katanya bakal koreng beberapa hari, tapi jangan dikelupas. Cukup diolesin balm—rekomendasinya pake lipbalm Paw Paw setiap hari. Lalu tunggu lukanya mengering aja. 

Di postingan berikutnya, gw update ya proses healing tato ini beserta a proper photoshoot ya, so you guys can see how it looks like irl. 

Alrite, segitu dulu aja. Gw mau copot plastik tatonya duyuuu~~ 

Beberapa postingan terdahulu yang menyinggung proses decision making tato gw ini, bisa dibaca di sini, sini, sini, dan sini.

Laters!

No comments:

Post a Comment