Hi guys! How yall doin?
THANK GOD FOR MID-WEEK HOLIDAY!
Sorry udah menelantarkan blog ini literally sebulan lamanya..
Seneng banget hari ini libur. Finally, bisa istirahat yang bener2 ga ngapa-ngapain di rumah. Sejak pulang dari Eropa kemarin, gw belum dapet istirahat yang proper sama sekali..
Balik ke Indo Senin malem minggu lalu, Selasa pagi udah ngantor dan langsung event. Besoknya gedabak gedubuk catch up sama kerjaan yang segudang karena Jumatnya launching series baru.
Sementara jetlag masih melanda. Jadwal tidur gw belom bener. Malem masih susah tidur, pagi susah bangun.
On top of that, gw kembali mengajar semester iniii. Thankful for the opportunity, mahasiswa semester ini aktif-aktif dan lucu-lucu. But ada beberapa hal yang gw miss dan bikin gw sedikit menyesal—that’s for the next blogpost ya.
Gw juga harus balik ngegym karena badan bentuknya udah kayak slime~ heuheuheu
Anywaaayy~~
Regardless of the annoyances, now I’m backkk and kickinnn, sekarang mau ceritain soal liburan kemarin. Banyakkk bangettt yang mau diceritain, tapi gw pilih satu yang paling penting dulu ya.
Liburan kemarin buat gw itu highlight-nya adalah keluarga gw, dalam artian ga cuma keluarga inti, tapi juga extended family gw di Belanda. I am so very grateful to be able to meet and reconnect with them.
Here are some context. Di postingan ini gw pernah cerita bahwa salah satu opa gw yang di Belanda, opa Reggie, meninggal dunia. Kita sekeluarga sedih banget karena saat itu posisinya kita udah ngerencanain trip ke Belanda ini dan opa Reggie udah tau hal ini. In fact, opa adalah salah satu inisiator trip ini. Beliau sangat excited untuk menerima kita di sana.
Umur manusia ga ada yang tau. Opa Reggie berpulang Desember kemarin, tepat 4 bulan yang lalu.
Gw sendiri ga terlalu mengenal opa, karena kalo opa lagi ke Indo gw hampir selalu absen untuk nemenin liburan bareng2. Tapi gw tau opa ini orangnya baiiikk bangett, ramah, lovable, santai, lucu juga (his sense of humor is SUPERIOR!). Jadi gw selalu respect sama beliau.
Kenangan gw akan beliau walaupun limited, tapi semuanya positif dan menyenangkan. I love him.
Meskipun demikian, selama ini gw hanya mengenal beliau sebagai opa Reggie, adiknya oma gw, suaminya Oma Inneke (she’s his 2nd wife). Dia suka pakai rompi dan celana pendek, dan setiap ke Indo dia pasti beliin kita permen kalung yang rasanya enak banget.
That’s it. Gw ga pernah tau identitas beliau beyond that. I don’t know if he has children/what he did for a living/what his hobbies/interests were, why he remarried, etc. I don’t have any clue about those.
Itu semua terjawab di trip kemarin. Gw mengenal sisi lain opa yang membuat gw sangat menyesal tidak menghabiskan lebih banyak waktu bersama beliau di masa lampau.
First of all, he has children. Two sons. Fakta ini pertama kali gw discover di obituary beliau. Kemarin akhirnya berkesempatan bertemu muka dengan 2 anaknya ini. Om Patrick & om Erwin.
And both are… SO FUCKING AWESOME!!!!!!!
Bro, selama ini gw ga pernah lho punya keluarga/saudara yang bener-bener keren! They are bunch of losers!!! Ya sekolahnya ga selesailah, kerjaannya ga jelaslah, nganggurlah, usaha aneh-anehlah, nikah sama orang ga jelaslah~ Dooohhh~~ Nggak banget~
Paling ada 1 doang tante gw yang keren, tante Ika, dia pengacara. Independent woman, keren, tajir, pinter, kocak, open-minded. Single parent, 2 anak cowok, tapi bisa bagi waktu karier dan keluarga.
Nah di Belanda ini gw akhirnya ketemu/kenalan sama my long lost family yang oh-ma-gaaa so awesome~~ Akhirnya gw tau darah keren gw asalnya darimana. LOL~
Ok bahas satu-satu.
Om Patrick, anak pertama opa Reggie. DIA PUNYA TESLA. LOL. The first important information, I know. Dia tinggal di rumah besar sekaliii, padahal… tebak kerjaannya apa! He’s “just” a security! He’s been a security his whole life. Sekarang security kampus, sebelumnya security bar yang kerjaannya ngusir2 orang mabok. Wkwk~
Tapi kok bisa kayaraya punya Tesla???
Well first, di negara maju, hard skill itu dihargai. Di Aussie contohnya, tram driver adalah salah satu profesi paling elit. Pretty sure it’s the same in the Netherlands. Hence, profesi2 yang berlandaskan hard skill seperti security pun bayarannya mahal.
Om Patrick—this goofy guy, dia super kocak btw, turunan Opa Reggie banget, like I can totally see opa in him gitu setiap dia ngelawak. Anyway, Om Patrick punya trik gimana bayaran dia sebagai security bisa doubling up: ambil shift malem. Wkwk~~
The reason why dia cinta banget kerjaannya sekarang: security shift malem universitas, karena kerjaannya literally NGGAK NGAPA-NGAPAIN, tapi bayarannya double karena shift malem pasti rate-nya lebih mahal. HAHAHAH~~
Again, di negara maju yang hak-hak penduduknya terjamin, kalo mereka harus kerja di weekend atau di luar jam kerja normal, pasti bayarannya lebih mahal. That’s why temen-temen gw di Aussie dulu kalo weekend/hari libur jarang ada yang mau diajak jalan, karena mereka lebih milih kerja. Payment-nya double!
“So how's your daily job look like?
“Well, my shift is 11PM-6AM. I make sure everybody’s home, lock every door, then go to the security room, and watch Netflix.”
HAHAHAHAH~
“Once in a while, the alarm goes off, I’d go and check. But nothing serious ever happens, so I switch it off and go back to watching Netflix.”
Lucu banget ni orang. :”))
Dia bahkan bisa guarantee dia udah nonton semua konten Netflix, karena kerjaannya tiap hari memungkinkan itu.
Ade gw, penggemar Tesla sejak lama, diajak test drive sama om Patrick. Gw ngikut karena terpaksa. ISTG, 250km/hour is really something else, man. I’d rather bungee multiple times, or go on the most extreme rollercoaster on earth, than riding 250km/hour Tesla. Wkwkwk~~
Om Patrick punya 1 anak perempuan kelas 5 SD, namanya Lois, hobinya horse-riding alias BERKUDA. Udah pernah ikut kompetisi berkuda beberapa kali, punya kuda kesayangan namanya Stella.
Kacaw. Di Indonesia siapa sih yang hobinya berkuda kalo nggak orang yang bener2 tajir? Ini ternyata gw punya sepupu yang berkuda dari kecil~~ Wkwk
Fucking mind-blown, man.
Okay next: Om Erwin
Gaes, kalo om Patrick yang kerjaannya security aja udah bikin gw amazed, om Erwin ga mau kalah. Never in million years, I would think that I have an uncle… who is a FREAKIN STUNTMAN!!!!!!!
Holysh*T om gw ertongggg~~~
Wkwkwkwkwkwkwk~~~~
Yep, that’s Erwin in a nutshell. Stuntman merangkap stunt actor merangkap stunt director merangkap MODEL!
KACAWWWW KERENNN BANGETTTTT OM GUEEEEHHHHHH
“So whom have you worked with as a stuntman?”
“Well, I look a lot like Luke Perry so I worked with him a couple of times. I was body-doubling for George Clooney in The Monuments Men. I was also in The Matrix Resurrections and Inglourious Basterds.”
FUCK FUCK FUCK FUUUUUUUCCCCKKKKKKKK~~~~~~
Casually dia cerita udah pernah ditabrak mobil/truk, loncat dari gedung, intense fight scenes, tambak-tembakan. Craaayyyzzzehhh~
"It's nice to be able to see you guys right now. I'm flying to China the next day!"
"What are you doing in China? Shooting?"
"No, my team and I are going on roadshow."
"What kind of roadshow?"
"Stunt-show tour which I am directing."
Anjayyy dia mau world tour donggg~~ Wkwkwk~~
Usut punya usut opa Reggie tuh waktu muda berprofesi sebagai tank driver di army. Jadi kenekatan dan keberanian om Erwin sebagai stuntman itu ya menurun dari opa Reggie juga.
I love this family. Wkwk~~
Kejutan dari Om Erwin ga cuma itu, dia ternyata punya anak… namanya LEVI!!
Wibu mode: activated!
R U FUCKING KIDDING ME?????
Gw punya saudara namanya Erwin & Levi, and both happened to be father and son??????
AWKWOKAOKWOAKKAOKWOAKAOKWKWKAOWKWK
MY AOT HEART CANNOTTTTT
Kemarin anaknya dateng juga ketemu sama kita, Langsung gw confront donggg~
“Levi, elo wibu ga?”
“Hmm.. no.”
HAISHHHHHHHHH~~~
Well that’s about them. Selain Levi, om Erwin punya 2 anak lain: Kiott & Yna Mae, kembar cewek-cowok. Yang cowok si Kiott JAHIL BANGET! Yang cewek di Yna Mae (cakep ya namanyaaa) juga keren, hobinya berkuda, sama kayak si Lois. Kenapa sih anak2 cewek di sini demen banget berkuda? Wkwk~
Anyway, I met them on 2 separate occasions. Jadi ga punya foto yang bareng-bareng. Hix..
Both meetings were truly remarkable. Mereka janji bakal dateng ke Indo, so I’m gonna be hosting them when they’re here. That’s a promise.
Another key takeaway from the meeting is… realizing how awesome opa Reggie was, being their dad. Anak-anaknya jadi semua gitu lho. He raised them good, and he raised them right. Opa Reggie as a father ini sesuatu yang belum pernah gw lihat sebelumnya. Imagine he was there with us meeting his sons and their family, pasti lebih unforgettable lagi, coz we could’ve seen them interacting with each other.
Sedih rasanya opa ga bisa bersama kita kemarin. Sedih banget ga bisa liat opa berinteraksi dengan anak-anaknya yang keren-keren itu.
But you know what, despite not being there, somewhat presence-nya opa masih strong banget di rumah.
When we laughed together, I felt like he was laughing with us too.
When we traveled, I felt like he came with us.
Foto beliau dimana-mana, oma dan anak-anaknya masih sering sebut-sebut beliau, his clothes, his soap and shampoo, his shoes, all still there. Oma masih simpen semua.
Opa and oma, bener-bener true love. Married in 2005, setelah dicomblangin. Kondisinya saat itu opa baru cerai, oma baru ditinggal suami pertamanya. Sama-sama orang Belanda yang lahir dan menghabiskan masa kecil sampai remaja di Indonesia. Opa di Ambarawa, oma di Jakarta. Both speak bahasa Indonesia very well. They are both meant to be.
Since married, both traveled the world together. sering banget ke Indonesia berdua juga, ga cuma Jakarta & Bogor, sampai ke Bali, Medan, dll. Dua lansia ini bener-bener conquered the world together.
Oma cerita, dulu mereka punya 2 mobil: satu mobil oma, satu mobil opa. Setelah opa meninggal, mobil oma dijual. Jadi oma kemana-mana naik mobil opa.
“I use his car so that when I go everywhere, Reggie is with me.”
Nyaw.
Opa itu meninggalnya dikremasi, lalu abunya dibawa pulang oma dalam satu guci besar. Isinya penuh. Sebagian kecil isinya, oma taro di dalam liontin yang oma pakai tiap hari.
“I keep Reggie close to heart because Reggie is my heart. I make sure of that. He’s with me every time.”
:’)
Oma, technically sebagai istri kedua, ga ada hubungan darah apa-apa sama kita, tapi baik sekali sama kita. Menganggap kita anaknya sendiri. Berkali-kali selama kita di sana dia ngomong: “I am very happy that you are here.”
Ooh.. Oma.. I wish we could’ve stayed longer with you..
Strange enough, even though our interaction is limited, I love her more than my actual grandma~
Oma Inneke bakal pindah rumah tahun depan. Meninggalkan Tilburg—yang mana adalah rumah opa. Oma dulu pindah dari Alkmaar ke Tilburg walaupun Tilburg jauh dari mana-mana, supaya bisa tinggal sama opa.
Now that opa’s gone, oma akan kembali ke Alkmaar supaya dekat dengan anaknya. She’s 80 yo this year, and just survived from leukemia. Not wise to live alone, far from everyone.
She’s sad she’s gonna leave opa’s house, but it needs to be done.
Satu pesan dari oma buat gw yang ga akan gw lupain:
"Seeta, go travel, see the world, meet new people, learn different cultures, expand your horizons, it’s important."
Sejak saat itu gw langsung bikin target sebelum umur 40 harus bisa ke 20 negara! Fighting!!!
Okay, that’s all for the 1st highlight of Euro Trip 2024. Nantikan cerita berikutnya!