Sunday, March 23, 2025

Me wassup #106 – Rapelan Romadon

Hi, guys! How yall doin?

So many things going on. Since sebentar lagi buka puasa, gw belum mandi dan belum siapin makanan, jadi bikin poin-poin pendek aja ya.

#1 Gw resign. Wkwk. Beberapa clue-nya udah gw drop di postingan2 sebelum ini tbh. Last day 15 April, so excited! Ini hands down resign paling exciting sepanjang karier gw. Luv! Siapa sangka 12-14 April ketika gw ke Singapore untuk nonton Wicked, ternyata jadi resign trip. Hehe~

#2 Boncos gan. Yep, hampir setiap hari kerja buka puasa di luar mulu so pastinya boncos. THR semacam numpang lewat doang. Tapi gapapa, ini adalah friendship maintenance setahun sekali yang necessary.

#3 Jumat kemarin bukber sama geng Keluarga Setan super luvvv. Gw sekangen itu sama mereka, karena ga ikut bukber tahun lalu karena ke Eropa. Geng Keluarga Setan—keluarga pertama gw di Dian, so lovely. Isinya orang2 keren, pinter, kocak (banget), baik hati, ga pretentious, ga muka dua, dan BISA KERJA SEMUA. Chemistry kita as a team bagus banget back in the days. I would love to do that again someday with them. <3

#4 Hampers shopping. Lumayan bikin boncos juga, tapi melihat ekspresi temen-temen yang dikasih very happy very grateful, it’s priceless. It’s a very rewarding experience for me. It’s worth every penny. Jadi gapapa, ini bentuk investment untuk kesehatan mental.

#5 Lady Gaga just robbed my THR. Lengah dikit ybs konser di Singapore. Modelannya kayak Taytay, eksklusif 4 hari di sana doang. Ga menyambangi negara lain. Awalnya hesitant untuk beli, karena Mayhem kurang kena nih. Tapi keinget nonton Lady Gaga ini adalah rencana yang tertunda sejak 2009. Ketika zaman itu lagi suka-sukanya, Gaga ke Singapore konser di Fort Canning Park tepat saat gw lagi visit Bone juga, tapi ga bisa nonton karena… ga punya uang. #sad Now she’s back to SG, posisinya THR udah turun, I think it’s a sign sih. Our stars align 16 years later. See you, Mother. 

#6 Annual Headache Lapor Pajak. I love the idea of having multiple income. But multiple income also comes with multiple SPT, DAN SEMUANYA HARUS DILAPORIN! Astagfirullahaladzim… DJP online walaupun udah ngisi dari puluhan tahun yang lalu, tetep ga ngerti, tetep degdegan.. Kalo seterusnya kayak gini terus gw considering hire konsultan pajak deh tahun depan, so I won’t be dealing with this shit anymore~ Huff

Alright, itu dulu aja rangkuman singkatnya. 

Minggu depan minggu terakhir puasa—Lebaran by the end of the week. 

Abis Lebaran siap-siap last day. Sekarang statusnya masih ada 2 kerjaan berat lagi yang harus gw jalani sebelum akhirnya handover for good. Bismillah. Fighting!!

Laters!

Bonus foto sumber kebahagiaanku minggu ini:



Sunday, March 16, 2025

The Power of Ikhlas

Hi, guys! How yall doin?

This Ramadan… I learned a very important lesson.

I.K.H.L.A.S

Arti kata ikhlas menurut KBBI:

1) ikhlas/ikh·las/ a bersih hati; tulus hati: memberi pertolongan dengan --; mereka benar-benar --; 

2) mengikhlaskan/meng·ikh·las·kan/ v memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati; merelakan: kami telah ~ kepergiannya; dia ~ tanahnya untuk tempat pembangunan rumah sakit; 

3) keikhlasan/ke·ikh·las·an/ n ketulusan hati; kejujuran; kerelaan: kita menghargai ~ nya menyerahkan sumbangan kepada yayasan yatim piatu

Selama ini gw mengetahui keberadaannya dan memahami artinya, namun tidak pernah benar-benar memaknainya. 

Ikhlas yang gw tau adalah sebuah keadaan berserah, berpasrah, merelakan, ketika ada sesuatu terjadi di luar dugaan kita dan kita tidak bisa mengontrolnya sehingga mau nggak mau harus kita terima. 

“Ikhlasin aja.” begitu katanya.

Kalo diinget-inget, gw sering ngomong begitu ke temen-temen gw. Misalnya, ketika mereka ga ngedapetin apa yang mereka inginkan, kehilangan sesuatu yang berharga, atau menghadapi situasi-situasi di luar kontrol mereka. 

Gw pun rasanya sering dinasehati demikian oleh orang-orang sekitar. 

But again, selama ini dianggap sambil lalu aja. Tidak pernah benar-benar dimaknai.

Until something life-changing happened to me this month.

Gw dihadapkan pada situasi dimana gw harus ikhlas. 

Konteksnya ada sesuatu yang gw pengen banget sejak lama, sebut saja X. Tapi ada sebuah kondisi yang membuat gw tidak bisa mendapatkannya. Udah berusaha keras, mencoba segala cara, tetep aja, karena ada kondisi tersebut, X ga bisa gw dapetin. Frustasi banget. Kesel banget. Marah banget.

I was THIS CLOSE to get it. 

Lalu seperti makhluk sosial lainnya, ketika gw lagi kesel banget, bawaannya mau cerita sama orang dong. Gw telponlah seseorang yang sangat gw sayangi dan hormati dan mencurahkan segalanya.

Orang itu berkata:



Di momen itu, gw tertohok. 

Iya ya? Ngapain gw pusingin berlebihan si X?

Selama ini hidup gw tanpa X baik-baik aja. Kenapa hadirnya X ini malah bikin hidup gw ga tenang?

Jadi, udahlah lepasin aja. Ikhlasin. Kalo X nggak ditakdirkan untuk gw miliki, yaudah, gapapa. We cannot always get what we want. That’s just life.

Kalo X bener-bener ditakdirkan untuk jadi milik gw, pasti akan balik ke gw kok apapun yang terjadi. 

That moment gw bener-bener mengaplikasikan ikhlas dengan sepenuh jiwa dan raga. 

I’m practicing the art of letting go.

I am freeing myself, by letting go of the idea I am holding onto for so long. I am saying goodbye to the attachment to an idea that’s causing some kind of suffering. I let it evaporate and I can feel part of my brain becoming looser, more open, and free.

I swear it’s so LIBERATING! :D

That moment I learned the next level of ikhlas: 

Being ikhlas, letting go, is not like giving up, it’s accepting what is, and learning to navigate the path ahead with an open heart.

Setelah ‘mengikhlaskan’, I know everything it’s gonna be alright. 

Besoknya pikiran jadi lebih plong, jalan lebih enteng, emosi lebih stabil. Wah, best! 

So I guess, it’s the new norm for me from now on. Practice ikhlas—especially when you obsess over something. Hehe~

Laters~

Sunday, March 2, 2025

Me wassup #105 – Di Bulan Suci Ini…

Hi, guys! How yall doin??

Fun fact, Di Bulan Suci Ini… adalah salah satu series yang pernah gw handle marketingnya. Series yang ceritanya unik—beda dari yang lain, so many plot twists, exceptional comedic approach, memacu adrenalin (tidak seperti namanya), great assemble of casts, heart-warming… tapi flop! Wkwk~

Anywayyy, sudah memasuki bulan puasa nih guys, dan unexpectedly cobaan datang earlier than I thought. Fufufufu~

Right now I am dealing with a HUGE dilemma. 

Imagine something you’ve wanted for so long, it’s here, but not the way how you expected. It comes with a set of terms and conditions which you are not sure you can comply. 

Misal lo pengen rumah besar, dikasih nih, sesuai harapan lo. Besar, bagus, rapi, shiny, lokasi strategis, furniturnya baru. Tapi itu rumah cuma boleh lo tempatin setaun~

Ya kira-kira gitulah gambarannya. Harus bener2 dipikiran bibit bebet bobotnya. Karena kalo diambil risikonya yaa… setaun ke depan lo homeless.

Hadeeeh… Weekend ini gw jadinya punya pe-er mikirin itu. Padahal mau santai-santai karena cuma dapet libur sehari (Sabtu kemarin masuk)~

Puasa hits hard. Ini baru jam 1 tapi gw udah ngantuk berkali-kali. Padahal ga ngantuk, wong tadi gw bangun jam 9.. Tapi karena ga makan ga minum bawaannya ngantuk. Dibawa tidur pun paling cuma 30 menit, terus kebangun lagi. Gitu aja terus…

Gw tadi liat-liat sepatu sendal, karena kebetulan butuh nih buat kerja weekend yang ga serius-serius amat. Kan males ya kerja weekend pake sepatu. Dan bisa dipake ngemol juga kalo males pake sepatu. 

I’m on sandal crisis, soalnya urusan sandal gw cuma punya 1 Birki, yang gw beli 5 taun yang lalu. Pernah gw tulis di sini. Sekarang posisinya udah mangap dia. Udah bredel juga solnya di beberapa bagian. Tapi masih gorgeous jadi sayang kalo dibuang. Warna gold kayak gitu udah ga keluar lagi. Huhuhu~ 

Jadi sebenernya gw beli sepatu sandal tujuannya untuk buying time for my Birki, supaya dia ga makin rusak kalo keseringan dipake. 

Tadi liat-liat Docmart, ada yang bikin naksir.

Dr Martens Blaire Tumbled Nubuck Leather Sandal


Tapi galau apakah mau Docmart, karena truthfully speaking gw sebenernya butuh sendal gunung juga—buat trekking. Kan taun ini pengen lebih banyak trekking untuk kesehatan jasmani rohani. Kemarin udah liat-liat Columbia ada yang ditaksir juga.


Columbia Women's Globetrot Sandal



Jadi pertanyaan besarnya: YANG MANA NIH GUYS? 

Wkwkwkwk~

Price wise sih Columbia lebih murce ya obviously, belinya lebih ga mikir.. Tapi si Docmart keren banget yawlah.. Timeless lagi~

Anyway.. Kok jadi ngomongin sepatu sih? hahaha~~

Belakangan ini berita berat-berat. Ya Pertamina oplosanlah, Indonesia Gelaplah, PHK massallah, korupsilah, dll.

Bikin mental kaum menengah ngehe ini jatoh dan itu rasanya ga enak. 

How are we going to survive this economy?

Beberapa temen gw termasuk mantan bos gw yang kena layoff taun lalu sampai sekarang belum dapet kerjaan. Tapi kok mereka survive-survive aja ya? Orang Indonesia tuh bener-bener berjiwa Viking deh! Keren!

Melihat ekonomi yang semakin carut marut ini, kayaknya only wise untuk tidak boros. Nampaknya plan liburan ke Kanada yang diprediksi menghabiskan ratusan juta rupiah itu harus di-postpone, fokus ke yang deket-deket dulu aja. 

So I have my eyes on Vietnam, Taiwan, and the Philippines. 

Bismillah salah satu (atau 33nya) bisa kesampaian tahun ini. 

Alright, Ramadan has kicked off—it’s gonna be exciting, reunion with old friends—the only thing I look forward to in Ramadan tbh. Wkwk~~

Gw so far udah ter-booked untuk 2 bukber:
- Adventure di the new Plaza Semanggi 5 Mar sama Iip
- Alumni Unimelb tanggal 8 Mar

Nextnya bakal ada bukber kantor, bukber tim, bukber with my former boss sekaligus taraweh bareng [ini rencana taun lalu yang ga kesampean karena gw keburu ke Europe, wkwk], dan pastinya lebih banyak lagi ke depannya. 

Oh! Sama staycation, ade gw tumben jenius dia mengidekan solat Eid di Istiqlal sehingga kita harus staycation di… Hotel Borobudur. Wkwk~

Fun fact, sebagian kecil masa kecil gw dihabiskan di sini, karena bokap gw dulu kantornya di sini. 

So this trip is walking down memory lane for me. :3

Speaking of walking down memory lane, kemarin dapet kiriman foto om gw yang di Belanda lagi declutter rumahnya Opa Reggie di Tilburg—yes, rumah yang gw tinggali selama di sana taun lalu, karena mau dijual. :’(

Oma Inneke udah pindah ke rumah anaknya di Alkmaar. Beliau udah sering sakit-sakitan jadi ga mungkin tinggal sendiri. 

Gw literally cuma nginep seminggu di Tilburg tapi sekarang itu rumah mau dijual aja sedih mampus, lho. So many beautiful memories… Huhuhu…



Itu foto gw di depan rumah Tilburg. Lengkapnya bisa cek IG gw yang udah ga digembok. Wkwk

Sad to know we’ll never be able to visit Tilburg house again, but hopefully, we can visit the new house in Alkmaar someday. <3

Laters!