Showing posts with label me-facts. Show all posts
Showing posts with label me-facts. Show all posts

Sunday, July 13, 2025

Taurus dan Tanah

Hi, guys! How yall doin?

I just got back from the mountains. Menepati janji 6 bulan yang lalu ketika trekking—bahwa gw akan kembali lagi in the summer.

Feels good to be back to mother nature, yang entah kenapa selalu bikin gw hepi berat setiap ke sana.

Belakangan, gw tau jawabannya, sekarang mau dibahas di postingan ini. 

Selama ini gw ga pernah percaya astrological signs ataupun shio ataupun elemen. I think they are bulshit~ Like.. apa hubungan personality traits gw sama rasi bintang, posisi bintang, pergerakan bintang, whatever whatever???

Kenapa nasib gw di kehidupan, percintaan, karier, kesehatan, keuangan bisa ditentukan oleh itu juga???

Why the fuck does something happening on one random planet define who I am?

Lo inget pas Hermione menentang Profesor Trelawney di kelas Ramalan/Divination di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban?



Versi buku:

“If being good at Divination means I have to pretend to see death omens in a lump of tea leaves, I'm not sure I'll be studying it much longer! That lesson was absolute rubbish compared with my Arithmancy class!”

Versi film:

“That's a load of rubbish.”

Nah Hermione di situ GW BANGET!

Well, we (Hermione and I) are not wrong. Astrology itu kan emang bukan ilmu [yang ilmu itu Astronomi ya, jangan ketuker!]. Ia tidak berdasarkan fakta. Ia tidak tercipta melalui penemuan-penemuan sains. Tidak ada bukti-bukti empiris yang menyatakan bahwa astrologi itu benar adanya. 

It’s only a belief system. Hanya perkiraan, seperti cuaca. Jadi boleh percaya boleh nggak. 

Yeah, mungkin gw seperti yang Profresor Trelawney bilang, tidak punya mata batin seperti Hermione. 

Versi film:

"My dear, from the first moment you stepped foot in my class, I sensed that you did not possess the proper spirit for the noble art of Divination...You may be young in years, but the heart that beats beneath your bosom is as shriveled as an old maid's, your soul as dry as the pages of the books to which you so desperately cleave.”

Versi buku:

“I am sorry to say that from the moment you arrived in this class, my dear, it has been apparent that you do not have what the noble art of Divination requires. Indeed, I don’t remember ever meeting a student whose mind was so hopelessly Mundane.”

Well, say whatever you want coz that might be true… until life happened to me. 

No matter how hard I am denying the astrology… life surely works the other way around and continues to ensure me that astrology is indeed relevant. 

Banyak pengalaman hidup gw—yang ada hubungannya dengan interpersonal relationship dengan orang lain, yang align dengan apa yang dikatakan astrology. Like I can tell/guess a person’s character based on her/his astrological sign alone. It’s crazy. 

Tapi di postingan ini gw ga mau ngomongin orang lain. Gw mau ngomongin diri gw sendiri aja sebagai contoh. 

Okay so I’m a Taurus. Berikut personality traits Taurus yang paling terkenal yang gw ambil dari salah satu random source di Google [akreditasi di foto]:



See? Now you understand why I found astrological signs are ridiculous.

Like.. how come lo mendeskripsikan seseorang sebagai patient, tapi stubborn and short-tempered at the same time?

“WeLL kAn biSa jADi iTu tErJaDi di 2 SitUasI yG beRbEdA, tA!”

Ah bacot! Wkwkwk~

But you know, I’m not gonna lie, I do have some of the Taurus traits.

Practical
Domestic
Determined 
Supportive 

And yes, sometimes I could also be

Stubborn
Unyielding 
Argumentative

So yeah, it makes me kinda believe in astrological signs, like 50-60% believe. 

Then I learn about the correlation between astrological signs and elements. Ternyata 2 itu bisa dikombinasikan untuk membuat kesimpulan akan personality seseorang dengan lebih dalam. 

Kita ambil contoh lagi… gw! Wkwk~

Jadi elemennya zodiac Taurus itu… earth alias tanah!

Goodness. Pantesan kalo lagi trip ke gunung atau national parks gitu gw hepi banget! It’s my element, my homeeee~~~

Ini sebenernya bukan fakta baru buat gw karena teman gw si Opik udah pernah bilang. Fyi, Opik ini percaya banget zodiac, elemen, shio, dan semua temen2nya. Something yang selalu gw tentang dan membuat pertemanan kita sedikit terganggu karena kalo kita lagi ngomong terus dia bawa-bawa zodiac, gw pasti langsung:

“ah diem lo bacot” 

Hahaha~

Waktu itu setting-nya gw lagi ngobrol sama dia, ngomongin cowok yang lagi deket sama dia. Dia bilang, dia hesitant sama cowok ini, as in merasa ga cocok, karena cowok ini elemennya tanah, sedangkan Opik elemennya air/udara.

I was like, “emang kalo tanah kenapa?”

“Tanah tuh BATU! Kayak elo beb! Keras kepala! Susah dibilangin!”

LMFAOOOOO~~~

That’s how I know what my element is.

Anyway, so I did some research and figured that Taurus, Virgo, dan Capricorn itu elemennya tanah yang dideskripsikan sebagai:

Earth signs bring a practical approach to life, wanting the facts and answers before making any big decisions.

Shit. It’s so me. 

Gw inget kalo ditanya orang sifat gw gimana, dengan pedenya gw selalu menjawab: Logis, Praktis, Realistis.

The way they describe earth elements lebih onpoint daripada deskripsi Taurus.

Earths are:

Stable
Grounded
Devoted
Secure
Reliable

Damn, while Taurus tadi gw masih 50-60%, in terms of element, gw tanah mentok, guys!!! 100%!!! Wkwkwkwk~~

Jadi inti postingan ini apa? Ya ngasih tau sekarang gw udah mulai percaya astrology and elements, karena banyak terbukti benar di diri gw sendiri.

Also ngasih tau these are facts about me so that yall bisa lebih prepared kalo berinteraksi sama gw. Heads up aja. Gw orangnya begini.

Ada waktunya gw akan ngeyel kalo dibilangin, especially kalo gw udah punya stance posisi gw ada dimana ketika ngomongin sebuah topik. Akan sangat susah untuk meyakinkan gw untuk pindah ke putih, ketika gw sudah memilih hitam. 

Ada waktunya gw ga mau ikut kalo diajak pergi kemana gitu or nyobain sesuatu yang baru atau even ngomongin hal-hal yang sensitif/aneh yang ga bisa diterima oleh logika gw, especially kalo hal itu di luar comfort zone gw. Gw akan menyingkir dengan sendirinya. 

Ada waktunya ketika elo lagi beradu argumen sama gw, gw akan membawa fakta-fakta pendukung dan metode-metode pengambilan kesimpulan yang terstruktur, sistematis, dan logis. Tidak jarang gw akan membawa angka, karena angka adalah sistem pembantu decision making yang sangat efektif dan risk-free. 

Sound bad? Maybe.

But I can assure you, ga separah itu kok guys. I mean I still have friends, walaupun ga banyak. I’m doing well in life. I have achievements. I have purposes. I respect people. I try to be kind and helpful to everyone. I try to make every day meaningful.

But if maybe, just maybe, someday, one of my traits ini causing harm to you or giving you discomfort in any way, PLEASE DO TELL ME. I can change. :)

Mengutip situs ini,

“.. earthy folks, while they thrive in stable environments, stepping outside their comfort zone can unlock new opportunities. Finding their confidence, speaking their mind, and being flexible are some of life’s biggest lessons for these earthly folks.”

Itu betul. Gw sudah merasakannya. :)

Thank you for reading, my dearests!
 

Sunday, October 27, 2024

20 Facts About Me – Mid 30s Edition

Hi, guys! How yall doin?

Kembali lagi dalam 20 facts. I think gw harus sering-sering bikin ginian in case somebody harus mengenal gw dengan cepat, tinggal kasih link ke postingan ini aja. Hehe~

Kadang gw juga suka mendadak kepikiran ide-ide atau pemikiran-pemikiran unik yang terlalu pendek kalo dijadiin satu postingan blog. So, taro sini aja. 

20 facts kali ini konsepnya mid 30s—meaning gw sudah jauh lebih dewasa (cailah~), wkwk~ Pemikiran-pemikiran gw pun lebih matang, lebih berani, lebih ‘kontroversial’, nyehehehe~

Well, that’s just me~

Here we go!

1. Gw baca semua Harry Potter at least setahun sekali. I don’t read books, but Harry Potter is an exception. In fact cuma Harry Potter seri buku yang bisa gw baca berulang-ulang dengan penuh dedikasi, both bahasa Indonesia dan Inggrisnya. Kata demi kata JK Rowling memang luar biasa. Pure magic. Tentu saja diperkuat dengan terjemahan ciamik almarhumah ibu Listiani Srisanti. RIP. You are legend, bu.

2. I look better with my hair tidy. Seriously, I don’t need makeup, asal rambut gw rapi, gw keliatan lebih cakep hence lebih percaya diri. Rambut gw itu aslinya keriting gelombang, tebal, dan ngembang—susah banget ngurusnya. Bertahun-tahun selalu di-smoothing. Tahun ini memutuskan break dulu. Kasian nanti makin rusak. Alhasil sekarang jadi lebih sering ke salon, karena gw ga bisa ‘merapikan’ rambut gw sendiri. Kurang maksimal aja kalo nyatok sendiri. Also gw mager ngurusin rambut sendiri, termasuk keramas. Capek tau. Mending ke salon deh. Kalau udah mencapai financial freedom someday, gw mau keramas di salon aja terus.  

3. I love standup comedy. My faves are Ali Wong, Zaenab Johnson, Nataly Aukar, and…… Matt Rife!! OMG he’s so charming and HOT!!! 

4. I’m not a foodie. Gw makan cuma supaya ga ma*i. Wkwk~ But I think noodle makes the world the better place. I love ALL KINDS of noodle! Kenapa sih makanan pokok rakyat Indonesia nggak mie aja???

5. My love language is physical touch. Say no more!

6. I started my career as a journalist and today I still feel so proud, privileged, and honored to be able to be one. I think journalist is a noble job. Semoga semua jurnalis di Indonesia disejahterakan. Oohh how I miss my journo days~ Huhuhu

7. My top 3 shoe brands are: Dr. Martens, Converse, and Vans. Terhitung gw punya 3 Docmart (ankle boots, mary jane, oxford), 1 converse (black chuck 70s 4 lyfe!!), idk berapa Vans—soalnya kayak udah beli banyak tapi ada yang terpaksa ditinggal di Melb waktu itu karena koper ga muat, terus ada slip on yang udah menuju ajal (sedih bgt!!), dan baru beli baru juga yang colorful. Idk beneran, ga ngitung. 

8. I never really identify with a religion. Di KTP sih Islam. Kedua orangtua gw Islam. Tapi sampe SMP, gw dibesarkan secara Katholik—karena sekolah di sekolah Katholik. Jadi gw lebih familiar dengan pengetahuan, doa, dan ritual keagamaan Katholik daripada Islam. Gw baru mengenal Islam pas SMA, itupun belajarnya under pressure karena masuk SMA negeri dan ada pelajaran agama Islam. Gw harus keeping up ilmu agama Islam yang gw miss 9 tahun terakhir dalam 3 tahun for the sake of supaya lulus ujian. Not a good way to learn something obviously, so I left it after I graduated. Lama kelamaan ilmu-ilmu yang dipelajari terlupakan so whenever ada acara-acara bertema Islam atau lagi ngomongin anything Islam, I really can’t relate and hence, I can’t identify myself with it. It feels foreign. 

9. I do believe in God. Masih berhubungan sama no. 8, walau gw ga identify myself as Islam,  I believe there’s a higher power who created and has the ultimate control of this universe, and for me it’s the great Gee Oh Dee. Belakangan karena main Bumble gw baru tau istilahnya buat konsep keagamaan gw ini: spiritual. So I believe in God, what I don’t believe is rituals. Sholat, puasa, idul fitri, ngaji, dll, itu semua ritual. Buat gw agama itu beyond rituals. It’s more about any kind of positivity: kindness, tolerance, acceptance, understanding, love and peace, inner peace, egoless, unconditional love, optimism, harmony, humility, responsibility, compassion, justice, simplicity, and reciprocity. So this is my way of life.

10. I just started muay thai lesson (bcoz I want to learn self defense) and boy it hurts SO BAD~ Gila latiannya macem bootcamp ya~ Gw muay thai setiap hari Jumat malem. Sabtu dan Minggu praktis badan gw sakit semua. I hate it. Gw benci olahraga yang malah bikin badan sakit. Orang olahraga supaya badan sehat, ini malah sakit~ Hhh. Going back to yoga a.s.a.f.p.

11. I hate gym as well. LOL~ Sama nih, ngegym juga bikin badan sakit. Apalagi abis leg day.. Astafiruloh, 4 hari jalan ngangkang, bos~ LOL. Going back to yoga a.s.a.f.p.

12. I’m trying to quit sugar. Pelan-pelan, karena selama masih makan nasi, sugar intake pasti masih banyak. Jadi gw mengurangi konsumsi gula di makanan lain, misalnya kalo pesen kopi/boba yang less sugar. Kalo minum teh yang tawar aja. Kurangin makan kue dan biskuit juga. Ganti ke… micin~ LOL

13. Gw 2x berkantor di mall. Waktu di QQ, kantornya di atasnya Pacific Place. Sekarang di Senayan City. Nothing’s special. Harus taat iman aja. Hehe~

14. Bisa dibilang gw half-wibu. Gw suka beberapa anime, ga semua anime. Tapi sekalinya suka tuh suka banget. Real nerd for AoT, OP, TR, DC. Half wibu karena ngewibunya ga full time. Anime is not my only interest, ada western, Korea, local entertainment juga. Harus bisa bagi waktu, guys. 

15. One of my pet peeves: tong kosong nyaring bunyinya. Sialnya, ketemu tiap hari sama spesies jenis ini. Dooohh~ 

16. Another pet peeves: orang yang abu-abu. Ketika harus memilih hitam atau putih, si anjing pilih abu-abu. Orang-orang yang template jawabannya “terserah”, “ngikut aja”, “bebas”. BOLEH MUSNAH AJA NGGAK??!! Not helping, beb. NEXT!

17. Gw memutuskan untuk menonton satu aja konser 2NE1, yaitu yang di Jakarta. I know, niatnya 4 negara kan. Gw batalkan guys, karena uangnya mau dipakai buat nyokap. :) Somehow gw tidak kecewa dengan keputusan ini. I know I can’t fangirl like I used to, kan situasi kondisi sudah berubah. Ada hal-hal yang ga bisa gw lakukan. Ada hal-hal yang harus gw relakan. Untuk kebaikan yang lebih besar. 

18. Hobi gw sekarang menjahit dan pijet. Beneran!

19. Gw threading alis 3 bulan sekali. Sebuah rutinitas quarterly yang super painful, but it’s okay. Beauty is pain. 

20. I constantly make unpopular opinions. Wkwk~ Tapi bukan sembarang opini, tentunya tetap berlandaskan fakta, kebenaran, logika, dan akal sehat. Gw itu seperti Soleh Solihun. Orang-orang banyak yang ga setuju sama omongan gw, mostly karena gw terlalu anti-mainstream, realistis, praktis, dan logis. Tapi seperti halnya Soleh Solihun, gw pun merasa mereka ga bisa terima opini gw karena terlalu lemah. Karena pemikiran mereka dangkal. Karena mereka memilih yang gampang instead of yang benar. Karena mereka terlalu takut menghadapi/menerima kenyataan/kebenaran. I am what I am, so good luck for everyone dealing with me everyday, because I can do it ALLLL DAYYY~~~



… and that is all. Yang mau baca 20 facts gw yang lain bisa ke sini.
 

Sunday, August 27, 2023

20 Facts About Me #4 – Edisi bertahun-tahun kemudian…

 Hi, guys! How yall doin?

Sebenernya gampang ya kalo ga kepikiran mau nulis apa, bikin ginian aja. Wkwk~

Gw dulu rajin bikin 20 facts about me zaman di Melbourne, terakhir itu tahun 2017. Well, karena (sok) sibuk, baru kepikiran bikin lagi 7 tahun kemudian…

Better late than never, kan??? Hwehehehe~ 

1. If I could live anywhere, it would be… Melbourne? Wkwk~ Top of mind-nya itu, sorry. Karena gw udah pernah merasakan tinggal di sana dan apart from all post-grad drama, Melbourne itu kota yang bikin betah—the most livable city indeed. Walaupun kota besar, tapi chill-nya dapet, nyeni-nya dapet, nature-nya dapet, orang-orangnya baek-baek, respectful, dan tertib, transportasi lengkap dan mudah, fasilitas tersedia dimana-dimana dan accessible, budayanya inklusif—ga ada yang namanya diskriminasi.. Well, ngomongin kebaikan Melbourne emang ga ada habisnya. Hehehe~~

Kalo sebelum tinggal di Melbourne ditanya seperti ini pasti jawaban gw Singapore. Masih mau sih tinggal di Singapore, lalu kerja di N/P/S atau jadi regional entertainment business apapun. Asal gajinya balik modal aja. 

2. My favorite thing about my career is… it’s entertainment, ketemu artis dan entertainment execs tiap hari, exchanging ideas, networking. Menurut gw kerja di entertainment itu mulia sih, menghibur orang tiap hari. Mendukung kesehatan mental. 

3. What makes me laugh the most… currently it’s The Prediksi and all their gimmicks. Kok orang bisa ya lucu terus? Wkwk~

4. I am an introvert. MBTI test gw terakhir di 16personalities adalah INTJ-T. Kayaknya semakin tua semakin parah introvert-nya. Kemarin baru ke acara fanmeeting-nya Iif, dia yang punya acara, dia yang dituntut harus bersosialisasi, tapi gw yang capek~ Pusing aja gitu terjebak di tengah puluhan orang yang semuanya ngomong. 

Tapi lucunya introversion gw ini ga muncul di dunia kerja, lho! Kerjaan gw kan juga dituntut untuk ketemu banyak orang dan bersosialisasi, nah kalo lagi kerja gw open-open aja gitu. Santai2, ngobrol2 dan ketawa2 aja. Mungkin karena dibayar. Hahaha~   

5. Nickname gw yang sampai sekarang masih sering digunakan orang2 adalah ‘Chung’, biasa yang manggil dengan ini adalah temen2 kuliah. Itu plesetan nama gw sebenernya. Les-Cha, jadi Les-Chung, jadi Chung aja. Another nickname would be ‘maknae’, yang manggil gini adalah kakak-kakak XXXXX. Sejarahnya zaman di XXXXX dulu gw tergabung dalam girlband bernama Swag Check, dan layaknya girlgroup Korea yang semua member punya role, role gw adalah ‘maknae’—si paling muda. 

6. I sleep with one normal size pillow, one small pillow, one guling, and a blanket. Those are my sleep sets. I don’t mind sharing a bed, but I won’t share my sleep sets with anyone. Kalo ada yang mau tidur sama gw, bawa sendiri ye.

7. I would rather trade looks for intelligence than intelligence for looks. I like the sensation that I’m smarter than everyone. HAHA~ Ada kepuasan sendiri gitu. But of course, intelligence must come with a heart. IQ & EQ harus seimbang. 

8. I barely buy clothes. Lemari gw udah kepenuhan. Wkwk~ Gw beli baju kalo emang butuh aja. Tapi gw selalu beli baju kalo ke luar negeri dan biasanya branded, atau yang brand-nya ga ada di Indo. Paling sering beli jaket. 

9. My favorite type of foreign food is noodle. Apapun jenis mie gw suka. Kalo bisa makanan pokok Indonesia mie aja deh. 

10. If I could hire someone to help me, it would be for doing house chores. Gaahhh I h8 house chores, terutama ngepel dan nyetrika~ Nyapu gapapa deh masih bisa pake vacuum cleaner. Nyuci baju juga gapapa tinggal pencet doang. Nyuci piring juga gapapa, bisa cepet & ada serunya bisa sambil main air. Ngepel dan nyetrika itu lohhhh~~ hhhhh

11. The forms of public transportation that I prefer are air and train. Gw itu mabok perjalanan kalo naik mobil, that’s why I avoid road trip. Ga usah ajakin gw road trip, udah pasti gw tolak. Toleransi ga mabok gw kalo naik mobil cuma 2 jam, longer than that mendingan keluar duit lebih banyak buat naik kereta/pesawat. Also, I value time efficiency. Ga worth it waktu dihabiskan di jalan. Lebih baik cepat di jalan, jadi lebih lama di tempat tujuan.

12. If I could go back time to change one thing that would be… mindset dan karakter gw ketika kerja di XXXXX. Seharusnya waktu itu gw bisa lebih aktif, lebih terbuka, dan lebih banci. 

Looking back, jadi jurnalis entertainment itu opportunity-nya luas banget, terutama networking, content creation, dan personal branding. Gw menyesal ga memanfaatkan itu dengan baik ketika kerja di XXXXX. If only gw lebih aktif, lebih banci tampil, lebih pede memperkenalkan personal branding, lebih pede dengan status sebagai entertainment passionate, ga malu-malu untuk ngajak ngobrol orang, ga langsung pulang ketika event selesai, ga perhitungan untuk hal2 yang sifatnya self-development… Mungkin, gw bisa di posisi yang lebih jauh atau lebih tinggi daripada posisi gw sekarang. 

13. It takes me 30 minutes to get ready in the morning. Dari bangun tidur sampai pakai sepatu siap berangkat. Wkwk~~ 30 menit terdiri dari 10 menit mandi, 10 menit milih dan pakai baju + sisiran, 5 menit ngecek hape dan siapin barang2, 5 menit ngobrol sama orang rumah. 

Kenapa siap-siapnya bisa sebentar? 1. Gw ga dandan (dandan di kantor aja, karena percuma dandan dari rumah, naik gojek kena panas dan polusi Jakarta sampai kantor udah keapus semua makeupnya), 2. Gw ga sarapan (sarapan juga di kantor aja, kalo terlalu pagi makan malah eneg), 3. Gw ga ribet milih baju (udah ada hitungan matematikanya di otak hari ini mau pake baju apa~ hahaha)

14. If I win the lottery, I will buy land & build a house, or buy a property. For my parents and for my future business adventure.

15. If I could choose anything to do for a day, it would be bungee jumping. I would love to repeat 6 March 2023. Landed in Macau, sightseeing, and headed to Macau Tower to bungee, took the leap, and the rest of the day was pure victory!

16. Jamu favorit gw adalah beras kencur. Solid and delicious mix of sweet, sour, and bitter. Gw udah coba beras kencur dari berbagai merk dan harga, paling the best tetep jamu gendongan mbok-mbok yang keliling komplek!

17. On a scale of 1-10, I would say I’m 8 on being funny. I have a good sense of humor. Campuran belajar dari nonton film-film komedi (which is my favorite genre), stand up comedy, sama vlog-vlog artis Indonesia (jokes orang2 yang biasa nongol di TV emang ga ada matinya!). 

18. Gw nggak mau kerja kantoran selamanya. Sekarang lagi dalam tahap mencari revenue stream yang baru, supaya penghasilan nggak melulu dari gaji. Capek kerja sama orang. Serius. Gw mau usaha sendiri aja sama ngajar. Lebih punya creative control dan pastinya lebih sustainable. Paling bakal kangen asuransi kantor aja. Wkwk~

19. The coldest temperature I've ever experienced is 3 degrees. It was winter in Melbourne 7 years ago, pretty sure the real feel was -3 degrees. While the hottest one is 40 degrees, also in Melbourne during summer. Tapi gw ga merasa itu panas, until malemnya abis mandi baru sadar kulit tangan merah-merah dan perih karena kebakar. Wkwk~ Also 4 tahun lalu biztrip ke Bangkok, it was 37 degrees. Itu baru berasa sepanas itu. 

20. The worst job interview experience I’ve ever had was in 2018, interview buat Bigo Indonesia. Haha! Orang yang harusnya interview gw end up ga dateng, jadi gw di-interview orang lain. Mas-mas Tiongkok dari mainland yang dateng ke kantor pake kaos + celana pendek, keliatan ga mandi. Sedangkan gw dressed up from head to toe karena happy di-interview platform entertainment—little that I know, Bigo itu aplikasi buat apa. HAHA~ 

What made it worst adalah kantornya yang super duper kotor, debu dimana-mana, sampai abis interview gw riweh sendiri bersihin baju sama celana yang item-item karena sofa yang gw dudukin debuan parah. 

Wow! Panjang juga 20 Facts! Biasanya cuma sekalimat dua kalimat gitu. Sekarang pake ada rationale segala. Wkwk~

Gapapa. It means I’m developed. 

Hope yall like it!

Sunday, July 31, 2022

Netijen, tenang ya.




Dari kemarin gatel pengen komen, abis si beasiswa trending lagi. Aqutu sedih kalo beasiswa kesayanganku ini trending, pasti something bad just happened… or lagi diomongin orang yang jelek-jeleknya…

Padahal beasiswa ini kan life changing buat gw, jadi ga tega banget kalo melihatnya dijulidin orang. T.T

Anyway, isunya ini

Basically blaming Purpose for not taking action against those who don’t return to Indonesia after study. 

Well, aku sih setuju ya. Kek enak banget udah dibiayain pake uang rakyat terus malah ga balik ke Indonesia, padahal jelas-jelas ditulis di agreement-nya dan ada sanksinya jika melanggar. 




Tapi mungkin perlu digarisbawahi juga kalo Purpose sendiri belum punya tools/sistem untuk men-detect siapa aja yang fugitive. I know for sure there are hundreds, even thousands mungkin, awardee yang ga mau pulang karena berbagai alasan, nikah sama orang bulelah, dapet kerja di sanalah, lebih nyaman tinggal di sanalah, etc…

Gw tau karena temen2 gw pun banyak juga yang kayak gitu. Mereka tetap teman gw tentu, tapi gw sudah hilang respect sama mereka jujur aja. Di mata gw mereka ya sama aja rampok. Jadi gw meminimalis komunikasi sama mereka. 

Gw tau Purpose di annual report-nya ada data berapa % awardee ga balik, yang kemudian dikenakan sanksi, salah satunya yang pernah gw ceritain di kasus ini. But apparently, masyarakat juga butuh convincing nih~ Perlu lebih transparan, siapa oknumnya, bagaimana progresnya, sudahkah uangnya dikembalikan, etc… 

Karena bener juga poinnya para netijen yang budiman, itu beasiswa pake uang rakyat. Jadi kepada rakyatlah semua itu harus dijustifikasi. 

So uhmm.. Maybe untuk menghindari keviralan-keviralan yang tidak perlu semacam ini—karena sumpah ini udah berulang kali terjadi, pemerintah silakan build tools/sistem untuk pendeteksian status awardee itu kali ya. Maybe quarterly atau annually check untuk semua awardee, a simple interview atau background check, mereka posisinya dimana, sedang melakukan apa untuk negara, apakah komitmen yang mereka tuliskan di study plan dan motivation letter sudah terjadi semua, dll. 

Metodenya seperti apa, orang2 pemerintah pasti lebih jagolah untuk menentukan. Yang penting mulai aja dulu. Biar ga dihujat netijen terus. 

Anyway, kalo gitu gw sekalian aja deh, justifikasi/klarifikasi status gw sekarang sebagai alumni beasiswa Purpose di blog ini. Just in case in the future netijen yang beradab bener2 background check alumni Purpose satu-satu, karena pas banget nih, tahun ini genap 5 tahun gw kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi yang dibiayai Purpose. Aturannya kan harus mengabdi 2n+1 tahun setelah selesai studi (n=lama studi). Gw studi 1,5 tahun, so it’s (2x1,5)+1=4 tahun.

So what happened to me now?

Well, netijen yang terkasih, rest assured your tax money is in good hands. :)

Silakan cek sepak terjang gw 5 tahun terakhir di LinkedIn, social media, atau wawancara langsung kalo perlu, gw dengan senang hati memberikan semua informasi yang kalian butuhkan. :)

Intinya, investasi Purpose terhadap gw tidak terbuang percuma, karena gw:

1. Sudah pulang ke Indonesia ever since, meaning I don’t breach any clause in the agreement

2. Bekerja di perusahaan Indonesia sejak pulang ke Indonesia, meaning I pay tax(es) regularly and thus contribute to the nation’s economy

3. Bekerja SESUAI dengan bidang keilmuan yang gw tekuni selama menjadi awardee/student, di perusahaan terbaik pendukung industri kreatif dan hiburan tanah air

Not a single penny invested in my education is wasted. Gw ada di tempat di mana gw seharusnya berada, melakukan hal yang seharusnya gw lakukan untuk bangsa dan negara. 

Quoting from my very own LinkedIn:

I am dedicating my heart to helping filmmakers to promote enthralling stories that transcend beyond borders and delivering best-in-class entertainment experiences to the masses. 心臓を捧げよ!

Jadi, netijen tenang ya. Doain aja lebih banyak orang2  penerima beasiswa Purpose yang mentalnya seperti gw. Cinta tanah air dan will do my best for Indonesia Emas 2045!

Sekian dan terima kasih.




Appendix, sedikit cuplikan motivational letter yang gw kirim ke Purpose 7 tahun lalu. It’s crazy thinking everything has come true now. Alhamdulillahi rabbil alamin.

Sunday, June 12, 2022

Makasih Yumi’s Cells 2!

Hi, guys! How yall doin?

Here’s a little fact about me:

Sejak di-PHK QQ, gw kehilangan passion, interest, dan skill untuk nonton drakor. :”)

Yes, it’s true. Gw mencoba beberapa kali nonton drakor sejak bulan Januari 2022, gagal terus. Even drakor Netflix yang kalo ga nonton bikin fomo pun gagal nonton.

Gagal di sini artinya gw sudah mencoba nonton episode pertama, dengan harapan langsung hooked dan jadi motivasi lanjut nonton episode berikutnya (yes, gw masih tim nungguin episode baru tiap minggu—it’s nice to have something to look forward to every week!), tapi… ga bisa~

Ga ada tuh ecstatic moment yang bikin gw “OMG INI KEREN BANGET LUV BANGET AKU TERPESONA TERLENA NEXT EPISODE PLEASE COME SOONER AAAAAKKKK!”

Bland aja gitu. Datar. No reaction. No excitement. No emotion. At all.

Ini terjadi waktu gw coba nonton Business Proposal yang viral dimana-mana. Padahal itu komedi dan cuma 12 episode. Nonton episode 1…… lost interest.

Lalu gw coba lagi nonton Thirty Nine yang katanya relate banget buat cewek2 “berumur” yang belum nikah. Padahal itu yang main salah satu aktris favorit, Son Ye-jin. Nonton episode 1…… lost interest.

Masih ga menyerah, gw coba nonton Princess Hours—yes, the legendary Princess Hours. Waktu kuliah gw ulang2 terus saking sukanya. Yang main my ultimate eonnie, Song Ji-hyo, plus my oppa Joo Ji-hoon. Ceritanya bagus, soundtrack-nya bagus. Harusnya ini ga bisa salah. Nonton episode 1…… oke hooked. Episode 2…… lost interest. :”)

Something is definitely wrong with me. 

Kok bisa-bisanya?

Gw mencoba mengingat-ingat kapan terakhir nonton drakor.. dan jawabannya… Happiness dan Bad and Crazy. :”)

Setelah itu, vakum sih. Keknya sejak masuk Errthing deh ga pernah nonton lagi sampai sekarang. Yang kepikiran sama gw hipotesanya ya karena within those timeframe gw kena PHK—oleh perusahaan yang jualan drakor. 

Jadi… ada trauma di situ… dan ada sakit hati… berasa dikhianati, dibuang. Jadi yaa… gitu. Passion-nya hilang, interest-nya hilang, bahkan skill-nya pun hilang. 

Oh yeah, nonton drakor requires skill juga. Kalo cuma sebatas hilang passion dan interest, harusnya Princess Hours yang legend itu bisa gw selesaikan karena drakor yang satu itu punya tempat spesial di hati gw no matter what. Kenyataannya? Gagal juga. 

Menyedihkan. 

That’s why gw menanti-nantikan Yumi’s Cells Season 2 banget. Karena Season 1-nya gw suka banget banget banget! Drakor yang sangat realistis, sangat relatable, sangat pintar… Bikin mikir, bikin introspeksi, bikin mawas diri… Ngajarin psikologi, ngajarin IPA, ngajarin mengenali hubungan logika dan perasaan, ngajarin apa yang terjadi di pikiran kita… The best!

Yumi’s Cells sama statusnya kayak Princess Hours di hati gw. Ga bisa salah. Jadi, kalau ada kesempatan gw untuk mengembalikan passion, interest, dan skill menonton drakor, ya itu ketika Yumi’s Cells Season 2 dirilis.

And I was right! :”)

Baru 2 episode, wagelaseh, udah bukan hooked lagi, immersed! LOL

Reuni sama Gone alias Kim Go-eun aja udah bikin seneng. I honestly think yang bikin Yumi’s Cells bagus tuh ya karena Yuminya si Gone yang aktingnya stellar. Emang ya, chungmuro actress ga kaleng2 aktingnya. Semakin lucu Yumi, semakin kita bisa melihat betapa seriusnya akting Kim Go-eun.

Kedua karena sel-selnya yang selain visualnya lucu, kerap kali menyisipkan subtle science touch yang bikin kita pinter!

Ep 1 & 2, highlight-nya adalah ketika mereka ngajarin the science of apa yang terjadi di pikiran kita ketika lagi fangirling/fanboying. 



Tergokil emang writer-nya Yumi’s Cells. Idenya jenius banget. Ga ngerti lagi. 

Lalu karakter2 lainnya (welcome Babi! Also, welcome back sel mesum!!! wkwk), dialognya, cinematography-nya, everything altogether contributes to re-activating my drakor passion, interest, and skill, and it feels sooo good!!!

It feels like coming back home. :”)

Sel Mesum. Forever my fave!


Thank you so much, Yumi’s Cells. 

Season 1-nya ada 14 episode, kayaknya Season 2 juga segituan. So it means 2-3 months ke depan ada sesuatu yang bisa gw tunggu-tunggu setiap minggu, tepatnya setiap hari Kamis. Yeay!

Semoga setelah Yumi gw ga trauma lagi sama drakor. Karena sungguh drakor dan Kpop adalah bagian dari hidup gw yang cukup penting untuk menaikkan mood dan relevansi dalam kehidupan sosial. Hehehe~~

Itu aja. Gw mau yoga dulu. Annyeong!

Saturday, February 22, 2020

I don’t like clubbing


*postingan ini dibuat untuk mengeluarkan unek-unek karena bosan dan capek karena terus menerus diajak clubbing oleh anak2 kantor. Hopefully one day ketika blog ini dibuka lagi, mereka bisa baca dan akhirnya mengerti kenapa gw selalu menolak.

I don’t like clubbing.

There, I said it.

I used to like it back in the days, because of good music and free alcohol, but it has changed.

People change. I change, and that’s normal.

Well I mean, kalo ditelusuri sejarahnya, gw memang ga pernah clubbing di Indonesia. Selalu di Singapore sama Bone, atau di Aussie sama Steph. Ada rasa risih yang muncul ketika clubbing di Indo, karena di negara ini gw introvert banget. Gw ga nyaman joget2, nyanyi, dan minum di depan orang2 yang ga gw kenal. It’s my choice gw-nya ga mau mingle juga. Risih, men. Asli.

Gw selektif milih2 temen untuk have fun, apalagi clubbing karena itu involve alcohol. Harus bener2 sama temen yang bisa take care of me, just in case gw mabok banget. Kalo clubbing di Sg gw udah pasti pulangnya sama Bone dan kalo di Aussie gw 200% yakin Steph bakal nganterin gw pulang or minimal nginep di rumah dia kalo udah mabok banget.

Temen2 kantor gw, unfortunately, belum bisa gw percayakan untuk itu. Yailah, untuk pulang aja pada punya kesulitan sendiri2, dan rumahnya beda arah semua~ Mana ada yang peduli gw pulangnya gimana~

Gw juga selektif milih2 musik, karena clubbing will take the whole night, tentu butuh alasan bagus untuk bertahan, which is salah satunya adalah dengan musik yang enak yang gw suka. Gw terutama lebih prefer club yang musiknya pop, R&B, hiphop. Kalo Bone atau Steph ngajakin clubbing, dari awal ini udah gw heads up, jadi mereka paham dan bisa accommodate.

Gw gabisa dibawa ke club ke musiknya bener2 asing buat gw—which is rata2 club di Indonesia begitu. Ini bener2 bikin gw ga nyaman. Telinga gw bener2 ga bisa toleransi. Bawaannya pengen keluar, cari udara segar. Cleansing my hearing.

Waktu di Bali, clubbing di Mexicola itu gw seneng banget karena musiknya asyik. I danced, sang, and went wild the whole night. It was fun even though I went with my colleagues. Not to mention pulangnya dianterin bus sewaan bersama, so there’s no need to worry about being drunk.

Another thing yang bikin gw ga suka clubbing di sini adalah rokok. Ini berlaku ga cuma di club ya, tapi di tempat2 lain yang memperbolehkan merokok indoor. I mean, first of all, logikanya dimana? Secondly, I really cannot accept ketika mau have fun, gw harus susah napas. And third, I really hate the fact that rambut dan sekujur badan gw bau rokok afterwards~ I feel so dirty and disgusting, and it affects my whole mood for the day and the day after. Feels like shit. I swear to God I don’t wanna be in that situation anymore!

So yeah, clubbing di Indo, big no no.

Sekian dan terima kasih.