Hi, guys! How y’all doin?
Beberapa minggu belakangan ini isu bullying lagi rame. 6 seleb Korea at the same time dituduh sebagai pelaku bullying. Mekanismenya simpel, korban-korban bullying-nya kompak nge-expose mereka di dunia maya. Karena seleb2 ini kebetulan adalah idol dan artis muda yang lagi naik daun, beritanya langsung heboh dimana2.
Gw awalnya bodo amat, ga kenal, jauh pula, ga ada urusannya sama gw~
Eh, ternyata gw terkena dampak langsung atas berita ini~
Jadi mau ga mau harus peduli~
Begini ceritanya:
Aktris P, salah satu seleb yang dikabarkan adalah pelaku bullying tersebut, membintangi sebuah drama Korea yang akan tayang di QQ—kita sebut saja judulnya Dir Mawar. Dir Mawar ini dibintangi idol yang fanbasenya sangat besar, kita sebut saja idol J. Drama ini juga adaptasi dari webseries terkenal yang buanyak banget fans-nya, jadi dari sisi budget produksi pun juga besar.
Jadi bisa dibayangkan kegiatan promosi dan marketing Dir Mawar sangat agresif. Ini project besar, dramanya sangat ditunggu-tunggu. Semua pihak yang involve semaksimal mungkin memasarkan drama ini seluas-luasnya. Pihak TV Korea sana, ditambah dari pihak QQ dan OTT lain, kemudian pihak sponsor, serta media massa dan influencer. On top of that, dengan bantuan fanbase idol J, magnitude-nya semakin besar.
Gw sendiri dari kantor dikasih target untuk memasarkan drama ini, jadi gw bikin plan sedemikian rupa, putting extra efforts, supaya premiere Dir Mawar berhasil. It was a perfect plan, smooth execution, it all went well, until the bullying news broke out~
Penayangan Dir Mawar di-cancel.
Dunia persilatan Korea segitu terguncangnya dengan berita ini, sampai mereka ga mau ambil risiko tetap menayangkan Dir Mawar.
Gw marah banget, semua kerja keras hilang begitu saja. Seketika langsung mengutuk aktris P, kek njir ngapain sih lo bully anak orang?! Efeknya berkepanjangan tau, ga cuma buat korbannya, tapi buat elonya juga dan orang2 yang berhubungan sama lo—to the point orang2 di seberang lautan yang berhubungan secara tidak langsung sama lo seperti gw ikutan kena~
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Sampai sekarang gw masih marah, karena bener2 ga ada kejelasan Dir Mawar jadi tayang atau nggak. Status projectnya pending~
Kemudian gw jadi teringat sama bullying yang menimpa gw di masa lalu. Memori buruk yang berusaha gw lupakan, jadi ketrigger lagi gara2 kasus ini~
Oh yeah, gw juga korban bully. No kidding, pernah gw ceritain di sini.
Gw di-bully sama mantan sahabat gw sendiri. Alasannya? Menurut gw sih simply jealousy ya, karena kebetulan secara ekonomi keluarga gw lebih tajir dari keluarga dia, secara fisik pun gw lebih cakep dari dia. Bisa juga she was just thriving on power and control to become more popular. Oknum bukan anak yang keluarganya bermasalah, atau punya pressure tertentu, or whatever-lah.
One day she just distanced herself from me, spreading false rumors about me, dan somewhat memerintahkan anak2 lain untuk ngejauhin gw juga, to the point gw ga punya temen sama sekali~
Itu kejadiannya waktu SMP.
Waktu SD, dia pernah lowkey ngebully gw juga. Karena gw deket banget sama dia, dan dia sosok yang lumayan powerful di sekolah (ketua kelas, murid populer) kadang2 dia suka memanfaatkan gw, nyuruh2 gw A, B, C, D, E.. Udah kayak pembantunya dia aja~
Waktu itu gw bodoh banget, nurut2 aja ketika disuruh. Kadang2 dia bentak2 gw kalo ga nurutin dia. Pernah sekali dia main fisik, becanda gone too far, gw ditampar di pipi dan dipukul di badan sama dia. Bodohnya gw ga ngelawan atau ngelaporin, she was too powerful~
Eventually gw sama dia bener2 putus pertemanan ketika SMP kelas 3. Sama-sama udah punya temen baru. Gw kapok juga temenan sama dia, ga mau deket2 dia lagi. Sampai akhirnya kita lulus SMP, terus SMA pisah sekolah dan seterusnya, totally ga berhubungan lagi.
Deep inside gw masih marah dan pengen ngelawan, karena gw ga terima masa kecil dan remaja gw dirusak sama tindakan yang tidak berperikemanusiaan seperti itu. Pretty sure gw menyimpan dendam dan pengen revenge juga. Emang sih gw ga sampai cacat fisik dibuatnya, tapi memori bullying itu kan bakal ada terus di otak gw selamanya. She had broken a part of me and it’s permanent~
Tapi seiring berjalannya waktu, semua itu terlupakan~ Gw ga pernah menuntut justice atas kejadian bullying yang menimpa gw. Maybe gw udah move on buat fokus sama hidup sendiri dan berusaha ngelupain aja, atau pada zaman itu belum ada media yang memfasilitasi korban2 bullying untuk speak up, atau takut dicap coward, atau inget nyokap gw sama nyokapnya dia temenan baik dan ga mau merusak itu, entahlah~
Anyway, oknum yang bully gw ini, udah meninggal 7 tahun yang lalu. Gw sempet ngelayat dan waktu itu sih gw udah maafin dia karena masih respect sama nyokapnya. Makanya gw ga mau inget2 pengalaman bullying lagi. Toh kalo gw sekarang mau speak up dan menuntut justice kayak korbannya si aktris P, udah ga bisa, semua udah terlambat~
I was doing fine, asal nggak ketrigger aja~ Sialnya gegara kasus bullying di Korea itu berdampak ke gw, jadi ketrigger deh~ Keinget lagi. It was a horrible memory, kalo keinget lagi pasti ada efek psikisnya. Jadi marah lagi, kesel lagi. Tapi karena gw ga bisa do anything about it now that the bully is dead, jadi kayak kasus yang ngegantung. That broken part of me will remain broken. An unhealed wound.
I know it's not right to be like this, you know, speaking ill about someone who has already gone~ I don't like this color on me either, tapi ya mau gimana? Gw korban di sini~
Pesan moral:
I HATE BULLYING SO FUCKING MUCH!
IT CANNOT BE TOLERATED IN ANY WAY!
Buat adik-adik yang baca blog ini, janganlah bully-bully anak orang. Percayalah, itu ga cuma ngerusak korban, tapi juga kamu dan orang2 di sekitar kamu. Efeknya jangka panjang, merembet kemana-mana, hancur masa depan kalian.
Buat korban bullying yang baca blog ini, selama masih bisa menuntut justice, lakukanlah. Itu hak kamu. Ga ada kata terlambat. Expose oknumnya, laporkan. Mereka deserve untuk menerima hukuman yang setimpal.
For others, SAY HELL NO TO BULLYING! Kalau kamu melihat aktivitas bullying dalam bentuk apapun, laporkan! Karena dengan tidak melaporkan, kamu akan menjadi orang jahat, sama jahatnya dengan orang yang nge-bully.