Dari kemarin gatel pengen komen, abis si beasiswa trending lagi. Aqutu sedih kalo beasiswa kesayanganku ini trending, pasti something bad just happened… or lagi diomongin orang yang jelek-jeleknya…
Padahal beasiswa ini kan life changing buat gw, jadi ga tega banget kalo melihatnya dijulidin orang. T.T
Anyway, isunya ini.
Basically blaming Purpose for not taking action against those who don’t return to Indonesia after study.
Well, aku sih setuju ya. Kek enak banget udah dibiayain pake uang rakyat terus malah ga balik ke Indonesia, padahal jelas-jelas ditulis di agreement-nya dan ada sanksinya jika melanggar.
Tapi mungkin perlu digarisbawahi juga kalo Purpose sendiri belum punya tools/sistem untuk men-detect siapa aja yang fugitive. I know for sure there are hundreds, even thousands mungkin, awardee yang ga mau pulang karena berbagai alasan, nikah sama orang bulelah, dapet kerja di sanalah, lebih nyaman tinggal di sanalah, etc…
Gw tau karena temen2 gw pun banyak juga yang kayak gitu. Mereka tetap teman gw tentu, tapi gw sudah hilang respect sama mereka jujur aja. Di mata gw mereka ya sama aja rampok. Jadi gw meminimalis komunikasi sama mereka.
Gw tau Purpose di annual report-nya ada data berapa % awardee ga balik, yang kemudian dikenakan sanksi, salah satunya yang pernah gw ceritain di kasus ini. But apparently, masyarakat juga butuh convincing nih~ Perlu lebih transparan, siapa oknumnya, bagaimana progresnya, sudahkah uangnya dikembalikan, etc…
Karena bener juga poinnya para netijen yang budiman, itu beasiswa pake uang rakyat. Jadi kepada rakyatlah semua itu harus dijustifikasi.
So uhmm.. Maybe untuk menghindari keviralan-keviralan yang tidak perlu semacam ini—karena sumpah ini udah berulang kali terjadi, pemerintah silakan build tools/sistem untuk pendeteksian status awardee itu kali ya. Maybe quarterly atau annually check untuk semua awardee, a simple interview atau background check, mereka posisinya dimana, sedang melakukan apa untuk negara, apakah komitmen yang mereka tuliskan di study plan dan motivation letter sudah terjadi semua, dll.
Metodenya seperti apa, orang2 pemerintah pasti lebih jagolah untuk menentukan. Yang penting mulai aja dulu. Biar ga dihujat netijen terus.
Anyway, kalo gitu gw sekalian aja deh, justifikasi/klarifikasi status gw sekarang sebagai alumni beasiswa Purpose di blog ini. Just in case in the future netijen yang beradab bener2 background check alumni Purpose satu-satu, karena pas banget nih, tahun ini genap 5 tahun gw kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studi yang dibiayai Purpose. Aturannya kan harus mengabdi 2n+1 tahun setelah selesai studi (n=lama studi). Gw studi 1,5 tahun, so it’s (2x1,5)+1=4 tahun.
So what happened to me now?
Well, netijen yang terkasih, rest assured your tax money is in good hands. :)
Silakan cek sepak terjang gw 5 tahun terakhir di LinkedIn, social media, atau wawancara langsung kalo perlu, gw dengan senang hati memberikan semua informasi yang kalian butuhkan. :)
Intinya, investasi Purpose terhadap gw tidak terbuang percuma, karena gw:
1. Sudah pulang ke Indonesia ever since, meaning I don’t breach any clause in the agreement
2. Bekerja di perusahaan Indonesia sejak pulang ke Indonesia, meaning I pay tax(es) regularly and thus contribute to the nation’s economy
3. Bekerja SESUAI dengan bidang keilmuan yang gw tekuni selama menjadi awardee/student, di perusahaan terbaik pendukung industri kreatif dan hiburan tanah air
Not a single penny invested in my education is wasted. Gw ada di tempat di mana gw seharusnya berada, melakukan hal yang seharusnya gw lakukan untuk bangsa dan negara.
Quoting from my very own LinkedIn:
I am dedicating my heart to helping filmmakers to promote enthralling stories that transcend beyond borders and delivering best-in-class entertainment experiences to the masses. 心臓を捧げよ!
Jadi, netijen tenang ya. Doain aja lebih banyak orang2 penerima beasiswa Purpose yang mentalnya seperti gw. Cinta tanah air dan will do my best for Indonesia Emas 2045!
Sekian dan terima kasih.