Sunday, January 28, 2024

ill intention (?)

Hi guys! How yall doin?

Mau “pengakuan dosa”. Wkwkwk

So I skipped work last Wednesday, sorry not sorry. I bulked 3 interviews. Wkwk~

WFO memang menyebalkan. Susah sekali ngejadwalin interview kalo harus ke kantor. Back in the days di Dian pun begitu. How I managed to escape work for interviews is still amazed me. Entah alasan apa yang gw berikan ke bos gw waktu itu. Mana banyak banget lagi. Bisa beberapa kali sebulan.

Sekarang semua itu terulang~ 

Anyway~ 1 out of 3 cancel sih, jadinya cuma 2. Alhamdulillah 22nya smooth dan sinyal positif. Yang pertama sifatnya cuma “talent check”, there’s no actual opening. But it’s okay-lah yang penting sekarang nama gw ada di potential talent pool mereka. Jadi sewaktu2 ada opening bisa langsung dipanggil. Yang kedua langsung lolos. WKWK~ Barusan HR-nya langsung minta schedule next interview. 

Ga percuma belajar tiap hari, bikin esay listing down possible question & answer, riset sana sini, dan practice. 

Gitu ya pemirsa, if you wanna nail interviews, EMANG HARUS NIAT YHA! 

Dan niat itu bukan dengan beli Docmart yha. Huff…

Ada yang mau ambil ga nih Docmart 3989 YS Black ukuran EU 38 - UK 5? 2,5 juta gw kasih. Harga normal 2,999 juta. Brand new, baru dipake sekali, box masih mulus. Dihempas karena mengingatkan pada kenangan buruk ga lolos interview di sebuah kantor yang SEMPURNA. LOL~

Serious buyer only. HMU >> DM IG!

Anyway, let’s get serious. Gw lagi overthinking nih. Misalnya gw Insya Allah keterima di one of those companies, lalu gw apply resign, which is supposed to be like a normal thing to do.. Gw merasa.. kok tega ya resign meninggalkan tim gw sekarang? Heol!
 
I don’t want my resignation to be like something ill-intentioned you know.. Resign karena rasa benci yang berlebihan, karena holding a grudge, karena so fed up with everything~

Itu nggak bagus, I don’t like that energy. Biasanya sesuatu yang diawali dengan nggak baik, akhirnya juga jadi nggak baik. No, no, no, I’m not here for that.

Tapi masalahnya sekarang gw merasakan itu semua di Errthing, which –hands down- kantor ternajis dan ter-nggak-jelas yang pernah gw masukin. Susah banget buat gw mencari alasan buat bertahan di Errthing, everything is just wild and absurd. 

"Ah lebay lo, Ta~ Itu mah lo aja subyektif mikir macem-macem~"

No, no, no. Itu semua ga cuma ada di pikiran gw doang. The damage its did to me is real and irreparable. Gw berasa kok sekarang thinking gw jadi terbelakang and not in any way be more clever/advanced, karena: 
1) Tidak bekerja dengan orang-orang yang canggih
2) Dibiasakan untuk menoleransi nonsense/hal-hal yang salah logika 
3) Bekerja dengan template, tidak dilatih untuk berkreasi dan berinovasi 
4) It’s pure BUMN where everything moves SO SLOW
5) Terlalu banyak kerjaan yang sifatnya incidental, there’s no proper planning
6) Too much office politics interfering the actual works

Do I make sense here?

Oh well kayaknya gw harus tutup mata aja sama overthinking ini. Lupain jauh-jauh. Let’s just be egoist here. Pentingin diri sendiri dulu coz I don’t owe those people a thing. My reason of leaving is clear: menjaga otak gw supaya ga rusak terlalu parah. Juga demi kesehatan mental biar ga gila. Those reasons are NOT ill-intentioned. 

Nothing is wrong with them. 

***

Go find someone else! 
I'm letting you go~
I'm loving myself  <3
You got a problem! 
But don't come asking me for help~~




No comments:

Post a Comment