Sunday, March 23, 2025

Me wassup #105 – Rapelan Romadon

Hi, guys! How yall doin?

So many things going on. Since sebentar lagi buka puasa, gw belum mandi dan belum siapin makanan, jadi bikin poin-poin pendek aja ya.

#1 Gw resign. Wkwk. Beberapa clue-nya udah gw drop di postingan2 sebelum ini tbh. Last day 15 April, so excited! Ini hands down resign paling exciting sepanjang karier gw. Luv! Siapa sangka 12-14 April ketika gw ke Singapore untuk nonton Wicked, ternyata jadi resign trip. Hehe~

#2 Boncos gan. Yep, hampir setiap hari kerja buka puasa di luar mulu so pastinya boncos. THR semacam numpang lewat doang. Tapi gapapa, ini adalah friendship maintenance setahun sekali yang necessary.

#3 Jumat kemarin bukber sama geng Keluarga Setan super luvvv. Gw sekangen itu sama mereka, karena ga ikut bukber tahun lalu karena ke Eropa. Geng Keluarga Setan—keluarga pertama gw di Dian, so lovely. Isinya orang2 keren, pinter, kocak (banget), baik hati, ga pretentious, ga muka dua, dan BISA KERJA SEMUA. Chemistry kita as a team bagus banget back in the days. I would love to do that again someday with them. <3

#4 Hampers shopping. Lumayan bikin boncos juga, tapi melihat ekspresi temen-temen yang dikasih very happy very grateful, it’s priceless. It’s a very rewarding experience for me. It’s worth every penny. Jadi gapapa, ini bentuk investment untuk kesehatan mental.

#5 Lady Gaga just robbed my THR. Lengah dikit ybs konser di Singapore. Modelannya kayak Taytay, eksklusif 4 hari di sana doang. Ga menyambangi negara lain. Awalnya hesitant untuk beli, karena Mayhem kurang kena nih. Tapi keinget nonton Lady Gaga ini adalah rencana yang tertunda sejak 2009. Ketika zaman itu lagi suka-sukanya, Gaga ke Singapore konser di Fort Canning Park tepat saat gw lagi visit Bone juga, tapi ga bisa nonton karena… ga punya uang. #sad Now she’s back to SG, posisinya THR udah turun, I think it’s a sign sih. Our stars align 16 years later. See you, Mother. 

#6 Annual Headache Lapor Pajak. I love the idea of having multiple income. But multiple income also comes with multiple SPT, DAN SEMUANYA HARUS DILAPORIN! Astagfirullahaladzim… DJP online walaupun udah ngisi dari puluhan tahun yang lalu, tetep ga ngerti, tetep degdegan.. Kalo seterusnya kayak gini terus gw considering hire konsultan pajak deh tahun depan, so I won’t be dealing with this shit anymore~ Huff

Alright, itu dulu aja rangkuman singkatnya. 

Minggu depan minggu terakhir puasa—Lebaran by the end of the week. 

Abis Lebaran siap-siap last day. Sekarang statusnya masih ada 2 kerjaan berat lagi yang harus gw jalani sebelum akhirnya handover for good. Bismillah. Fighting!!

Laters!

Bonus foto sumber kebahagiaanku minggu ini:



Sunday, March 16, 2025

The Power of Ikhlas

Hi, guys! How yall doin?

This Ramadan… I learned a very important lesson.

I.K.H.L.A.S

Arti kata ikhlas menurut KBBI:

1) ikhlas/ikh·las/ a bersih hati; tulus hati: memberi pertolongan dengan --; mereka benar-benar --; 

2) mengikhlaskan/meng·ikh·las·kan/ v memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati; merelakan: kami telah ~ kepergiannya; dia ~ tanahnya untuk tempat pembangunan rumah sakit; 

3) keikhlasan/ke·ikh·las·an/ n ketulusan hati; kejujuran; kerelaan: kita menghargai ~ nya menyerahkan sumbangan kepada yayasan yatim piatu

Selama ini gw mengetahui keberadaannya dan memahami artinya, namun tidak pernah benar-benar memaknainya. 

Ikhlas yang gw tau adalah sebuah keadaan berserah, berpasrah, merelakan, ketika ada sesuatu terjadi di luar dugaan kita dan kita tidak bisa mengontrolnya sehingga mau nggak mau harus kita terima. 

“Ikhlasin aja.” begitu katanya.

Kalo diinget-inget, gw sering ngomong begitu ke temen-temen gw. Misalnya, ketika mereka ga ngedapetin apa yang mereka inginkan, kehilangan sesuatu yang berharga, atau menghadapi situasi-situasi di luar kontrol mereka. 

Gw pun rasanya sering dinasehati demikian oleh orang-orang sekitar. 

But again, selama ini dianggap sambil lalu aja. Tidak pernah benar-benar dimaknai.

Until something life-changing happened to me this month.

Gw dihadapkan pada situasi dimana gw harus ikhlas. 

Konteksnya ada sesuatu yang gw pengen banget sejak lama, sebut saja X. Tapi ada sebuah kondisi yang membuat gw tidak bisa mendapatkannya. Udah berusaha keras, mencoba segala cara, tetep aja, karena ada kondisi tersebut, X ga bisa gw dapetin. Frustasi banget. Kesel banget. Marah banget.

I was THIS CLOSE to get it. 

Lalu seperti makhluk sosial lainnya, ketika gw lagi kesel banget, bawaannya mau cerita sama orang dong. Gw telponlah seseorang yang sangat gw sayangi dan hormati dan mencurahkan segalanya.

Orang itu berkata:



Di momen itu, gw tertohok. 

Iya ya? Ngapain gw pusingin berlebihan si X?

Selama ini hidup gw tanpa X baik-baik aja. Kenapa hadirnya X ini malah bikin hidup gw ga tenang?

Jadi, udahlah lepasin aja. Ikhlasin. Kalo X nggak ditakdirkan untuk gw miliki, yaudah, gapapa. We cannot always get what we want. That’s just life.

Kalo X bener-bener ditakdirkan untuk jadi milik gw, pasti akan balik ke gw kok apapun yang terjadi. 

That moment gw bener-bener mengaplikasikan ikhlas dengan sepenuh jiwa dan raga. 

I’m practicing the art of letting go.

I am freeing myself, by letting go of the idea I am holding onto for so long. I am saying goodbye to the attachment to an idea that’s causing some kind of suffering. I let it evaporate and I can feel part of my brain becoming looser, more open, and free.

I swear it’s so LIBERATING! :D

That moment I learned the next level of ikhlas: 

Being ikhlas, letting go, is not like giving up, it’s accepting what is, and learning to navigate the path ahead with an open heart.

Setelah ‘mengikhlaskan’, I know everything it’s gonna be alright. 

Besoknya pikiran jadi lebih plong, jalan lebih enteng, emosi lebih stabil. Wah, best! 

So I guess, it’s the new norm for me from now on. Practice ikhlas—especially when you obsess over something. Hehe~

Laters~

Sunday, March 2, 2025

Me wassup #105 – Di Bulan Suci Ini…

Hi, guys! How yall doin??

Fun fact, Di Bulan Suci Ini… adalah salah satu series yang pernah gw handle marketingnya. Series yang ceritanya unik—beda dari yang lain, so many plot twists, exceptional comedic approach, memacu adrenalin (tidak seperti namanya), great assemble of casts, heart-warming… tapi flop! Wkwk~

Anywayyy, sudah memasuki bulan puasa nih guys, dan unexpectedly cobaan datang earlier than I thought. Fufufufu~

Right now I am dealing with a HUGE dilemma. 

Imagine something you’ve wanted for so long, it’s here, but not the way how you expected. It comes with a set of terms and conditions which you are not sure you can comply. 

Misal lo pengen rumah besar, dikasih nih, sesuai harapan lo. Besar, bagus, rapi, shiny, lokasi strategis, furniturnya baru. Tapi itu rumah cuma boleh lo tempatin setaun~

Ya kira-kira gitulah gambarannya. Harus bener2 dipikiran bibit bebet bobotnya. Karena kalo diambil risikonya yaa… setaun ke depan lo homeless.

Hadeeeh… Weekend ini gw jadinya punya pe-er mikirin itu. Padahal mau santai-santai karena cuma dapet libur sehari (Sabtu kemarin masuk)~

Puasa hits hard. Ini baru jam 1 tapi gw udah ngantuk berkali-kali. Padahal ga ngantuk, wong tadi gw bangun jam 9.. Tapi karena ga makan ga minum bawaannya ngantuk. Dibawa tidur pun paling cuma 30 menit, terus kebangun lagi. Gitu aja terus…

Gw tadi liat-liat sepatu sendal, karena kebetulan butuh nih buat kerja weekend yang ga serius-serius amat. Kan males ya kerja weekend pake sepatu. Dan bisa dipake ngemol juga kalo males pake sepatu. 

I’m on sandal crisis, soalnya urusan sandal gw cuma punya 1 Birki, yang gw beli 5 taun yang lalu. Pernah gw tulis di sini. Sekarang posisinya udah mangap dia. Udah bredel juga solnya di beberapa bagian. Tapi masih gorgeous jadi sayang kalo dibuang. Warna gold kayak gitu udah ga keluar lagi. Huhuhu~ 

Jadi sebenernya gw beli sepatu sandal tujuannya untuk buying time for my Birki, supaya dia ga makin rusak kalo keseringan dipake. 

Tadi liat-liat Docmart, ada yang bikin naksir.

Dr Martens Blaire Tumbled Nubuck Leather Sandal


Tapi galau apakah mau Docmart, karena truthfully speaking gw sebenernya butuh sendal gunung juga—buat trekking. Kan taun ini pengen lebih banyak trekking untuk kesehatan jasmani rohani. Kemarin udah liat-liat Columbia ada yang ditaksir juga.


Columbia Women's Globetrot Sandal



Jadi pertanyaan besarnya: YANG MANA NIH GUYS? 

Wkwkwkwk~

Price wise sih Columbia lebih murce ya obviously, belinya lebih ga mikir.. Tapi si Docmart keren banget yawlah.. Timeless lagi~

Anyway.. Kok jadi ngomongin sepatu sih? hahaha~~

Belakangan ini berita berat-berat. Ya Pertamina oplosanlah, Indonesia Gelaplah, PHK massallah, korupsilah, dll.

Bikin mental kaum menengah ngehe ini jatoh dan itu rasanya ga enak. 

How are we going to survive this economy?

Beberapa temen gw termasuk mantan bos gw yang kena layoff taun lalu sampai sekarang belum dapet kerjaan. Tapi kok mereka survive-survive aja ya? Orang Indonesia tuh bener-bener berjiwa Viking deh! Keren!

Melihat ekonomi yang semakin carut marut ini, kayaknya only wise untuk tidak boros. Nampaknya plan liburan ke Kanada yang diprediksi menghabiskan ratusan juta rupiah itu harus di-postpone, fokus ke yang deket-deket dulu aja. 

So I have my eyes on Vietnam, Taiwan, and the Philippines. 

Bismillah salah satu (atau 33nya) bisa kesampaian tahun ini. 

Alright, Ramadan has kicked off—it’s gonna be exciting, reunion with old friends—the only thing I look forward to in Ramadan tbh. Wkwk~~

Gw so far udah ter-booked untuk 2 bukber:
- Adventure di the new Plaza Semanggi 5 Mar sama Iip
- Alumni Unimelb tanggal 8 Mar

Nextnya bakal ada bukber kantor, bukber tim, bukber with my former boss sekaligus taraweh bareng [ini rencana taun lalu yang ga kesampean karena gw keburu ke Europe, wkwk], dan pastinya lebih banyak lagi ke depannya. 

Oh! Sama staycation, ade gw tumben jenius dia mengidekan solat Eid di Istiqlal sehingga kita harus staycation di… Hotel Borobudur. Wkwk~

Fun fact, sebagian kecil masa kecil gw dihabiskan di sini, karena bokap gw dulu kantornya di sini. 

So this trip is walking down memory lane for me. :3

Speaking of walking down memory lane, kemarin dapet kiriman foto om gw yang di Belanda lagi declutter rumahnya Opa Reggie di Tilburg—yes, rumah yang gw tinggali selama di sana taun lalu, karena mau dijual. :’(

Oma Inneke udah pindah ke rumah anaknya di Alkmaar. Beliau udah sering sakit-sakitan jadi ga mungkin tinggal sendiri. 

Gw literally cuma nginep seminggu di Tilburg tapi sekarang itu rumah mau dijual aja sedih mampus, lho. So many beautiful memories… Huhuhu…



Itu foto gw di depan rumah Tilburg. Lengkapnya bisa cek IG gw yang udah ga digembok. Wkwk

Sad to know we’ll never be able to visit Tilburg house again, but hopefully, we can visit the new house in Alkmaar someday. <3

Laters!

Sunday, February 23, 2025

Road to Extroversion

Hi, guys! How yall doin??

It’s Sunday. By mere luck, I got away from the annual responsibility of ‘visiting makam sebelum puasa’.

Not really a luck tho, I’m sick. Dari kemarin gw pusing migren ga jelas. Well, jelas sih penyebabnya. Tekanan darah gw kemarin diukur 90/40. 

Menyeramkan. 

Kata suster di RS kemarin: “kayaknya abis ini mbak tiduran aja deh.” Wkwk~

Remind me to checkout Sangobion on Shopee. 

Belakangan ini gw juga susah tidur. Padahal ngantuk banget mata sampai perih. Tapi ga pules-pules. Merem dari jam 11, baru pules jam 2an…

Ada unsur kecapean juga, karena 2 minggu terakhir kerjaan kantor mainannya fisik banget. 

Februari bener-bener dah~

Anyway, sekarang gw mau membahas resolusi tahun ini: menjadi lebih extrovert.

Sebuah langkah yang mungkin buat orang lain sepele tapi buat gw sangat life-changing karena mengubah the way I live, the way I think, the way I act, the way I socialize, the way I survive, dll. 

Oke, konteks dulu. 

Gw itu introvert. Banget. 

Udah ada result scientific-nya. MBTI gw selalu “I” depannya, pernah gw bahas di sini dan sini

Dari kecil gw selalu anak rumahan. Pulang sekolah langsung pulang. I don’t have many friends, temen gw dikit dari dulu—and it was okay. Prinsip gw mending temen dikit tapi quality daripada banyak tapi toxic/tidak sehat. Kuliahpun gitu, gw jarang ikut organisasi or acara2 kampus yang require bersosialisasi. Gw definitely tidak tergabung dalam geng populer. I was almost a nobody—except gw dikenal dari prestasi-prestasi dan persona gw.

Alhamdulillah gw cukup berprestasi saat itu jadi orang2 mengenal gw dari pencapaian-pencapaian seperti nilai, ranking, dan IPK. 

Gw juga dikenal sebagai fangirl, jadi orang2 mengasosiasikan identitas gw dengan Harry Potter, 2NE1, Britney Spears, Beyonce, Lady Gaga, etc.. That’s fine. 

That’s enough for me to survive this cruel reality. 

Pas udah kerja pun gw cukup sering ga ambil opportunity2 untuk networking. Misalnya abis liputan premiere film, langsung pulang instead of mingle-mingle dulu sama orang2 industri yang ada. 

The only time I was extrovert adalah ketika gw di Melbourne—karena saat itu ada tuntutan kehidupan untuk membuka diri ketika tinggal gw totally alone di negara orang. 

Balik ke Indonesia, back to be introvert. Instagram digembok lagi. Whatsapp ga dipakein profile picture. Pulang kantor langsung pulang. Ajakan-ajakan gaul/bersosialisasi/party/mabok gw tolak.

Idk ya, karena settingannya udah introvert jadi udah otomatis aja gitu.

Sometimes kinda sad sih, ketika liat postingan2 orang2 lagi having fun together, gw ga ada. But then gampang banget mendistraksinya dengan internet, ya nonton filmlah, main game-lah, dll. Besoknya udah ga sedih lagi. Ini siklus kehidupan gw yang selalu berulang. 

And I was fine…

I mean, gw ga pernah merasakan kesulitan yang gimana-gimana karena gw introvert. Gw tetep bisa berkarier dengan normal. Kesempatan kerja dateng ke gw pun juga karena prestasi gw sendiri instead of my network/connection.

Jadi gw tidak pernah menganggap being introvert adalah masalah. 

Sampai gw menginginkan sesuatu yang… besar. 

Like… pengen banget banget BANGET~

Sesuatu yang besar itu kita sebut saja HEJ!




Hej is (supposed to be) life-changing. A major leap.

Kalau gw sudah mendapatkan Hej, mungkin gw udah bukan Seeta yang sama lagi. 

Untuk mendapatkan Hej ini, gw harus membuka diri. Membencongkan diri. No more kerja pulang-kerja pulang. No more gembok akun sosmed. No more stay at home during the weekend..

Yeah. I have been doing all of those since the beginning of the year. 

Result so far? Capek. Wkwk~

Just recently I joined an office party. Nope, couldn’t stay for long. My social energy is draining OMG~ 

WELL AT LEAST I JOINED YA!

Padahal pas liat undangannya langsung mau reject. Masa judulnya dinner tapi start jam 8 malem sampai jam 12??! Wtf? My asam lambung cannot~

But I joined anyway, tapi ya gitu, cannot survive after 9pm. LOL

Terus karena IG gw udah ga digembok, orang2 bisa follow, OMG, for the first time banyak orang2 ga dikenal ngeliatin IG Stories gw!! Takoedzzzz~~

Well, ada sisi positifnya juga sih. Gw jadi dapet exposure juga. Apalagi waktu ngetag artis dan di-repost. Gile~ Yang views IG Stories sampai 200 orang.. 




Setengah jumlah followers gw!! Ngapainnn sikkk lu orang kayak ga ada kerjaan aje...

Tapi ini necessary dan align dengan visi misi mendapatkan Hej, so akan gw teruskan. 

Gw juga mulai nge-add IG orang2 yang tadinya cuma sebatas profesional. I used to have this strict line between work and personal. Orang2 yang cuma ketemu di work, ga gw masukin ranah personal which is owned social. Tapi… sekarang gw masukin just because. Fufufufu~ Oh well, untungnya gw ga pernah ngepost macem2 anyway, kalo mau nge-rant pun ada close friends, so should be fine.

Objective-nya by end of 2025 ketika gw tes MBTI lagi, hasilnya awalannya udah ‘E’ ya, nggak ‘I’ lagi. 

So yeah, perjalanan menjadi extrovert ini masih panjang dan berliku. Tapi mudah-mudahan bisa gw lalui dan by the end of it, I win Hej.

Sekarang kalo looking back lumayan menyesal. Beberapa tahun belakangan sebenernya banyak banget kesempatan untuk menjadi extrovert tapi gw lewatkan. Mungkin kalo gw ga melewatkan kesempatan-kesempatan itu, Hej bisa gw dapatkan lebih awal..

Well ga ada gunanya menyesali yang sudah terjadi. 

Focus on what’s in front of me!

Wish me luck!!!

Saturday, February 15, 2025

Me Wassup #104 – FULL THROTTLE FEBRUARY

Hi, guys! How yall doin??

Wow! Februari sudah berjalan setengah bulan tapi belum nulis apa-apa di blog!

Sibuk banget, guys. OMG~ Ga ada napasnya nih Februari. Semua orang gas pol sebelum puasa.

Okay gw recap aja semua yang terjadi di my 1st half of Februari:


CURUG LOVE FUN

Ini sebenernya akhir Januari sih, but gapapa belum sempet ditulis di sini. I was back to nature dengan trekking bersama Iip, Nanien, dan Riza (temennya Nanien) ke Curug Love (beneran namanya itu! wkwk~). 

Sebuah trip yang lumayan nekat karena itu pas Imlek, dimana curah hujan lagi dahsyat-dahsyatnya. Weather app prediksi 100% thunderstorm. Tapi kita hajar aja karena niatnya emang mau nyemplung curug—basah anyway~

Ternyata ga bisa nyemplung karena arusnya deres banget. LOL~

Tapi lumayanlah main airnya seru juga, tetep bisa sambil ngonten.



Udaranya sejuk adem segerrr bangettt luvvv. I am so happy! Gw seneng banget kalo bisa napas udara seger. Biasa di Jakarta ngisep knalpot dan polusi. Di rumah ngisep AC. So much chemicals inside my body jadi sekalinya ketemu udara yang bersih, fresh, dingin, kaya oksigen, duhhh sooo healing! Such a bliss!

Harusnya jangan setahun sekali sih kegiatan back to nature gini. Minimal 6 bulan sekalilah, atau 3 bulan sekali lebih bagus.


THAT TIME OF THE YEAR FOR ERRTHING

Yea. Ipen taunan yang mendistraksi semua warga itu terjadi lagi. Ada pergantian pemain but the drill is the same. Buat gw ga ada yang lebih baik/lebih buruk. Sama aja. 

I don’t want to discuss further about it bcoz it’s still an unpleasant experience.

Tapi kalo ada yang gw boleh sharing sedikit tentang event tersebut, adalah ini:



Datangnya dari seseorang yang menjadi tanggungjawab gw di event tersebut. 

So happy. <3

That reminds me… If you’re doing a good job, people will talk about it. You don’t have to do anything. Just continue to be good, to be YOU. :)


SHORT GETAWAY TO BANDUNG

Hmmm. Ini sebenernya outing kantor—tapi self-funded and self-managed. Errthing, lu ga bisa lebih aneh dari ini sih. Wkwk~

Well, kalo self-managed sebenernya outing tahun 2023 ke Dufan itu gw juga self-managed, tapi tidak self-funded. Well, half self-funded dan boss-funded. Wkwk~

2025 Errthing tentu saja tidak menjadi lebih baik, menjadi lebih buruk iya. Huff...

Untungnya bukan gw yang managed sih, someone else did. 

BUT, they didn’t exactly manage it. Wkwk~

There was no damn itinerary. It was just a destination. *rolled eyes*

So, I got to take matters into my own hands—bikin itinerary sendiri and it was good. I was content.

Timing-nya masih deket sama trekking dimana gw sangat bersyukur bisa menghirup udara segar dan Bandung didn’t disappoint. <3

Also, the villa is so gorgeous and homie, it’s called Montrii House in Parongpong, Bandung Barat. Cek their Instagram here. Shoutout to the host, very well-maintained and pretty place. Every corner is aesthetic. Would love to visit again! 10/10 recommended!


40TH WEDDING ANNIV

Wow. Such a milestone. 

Mempertahankan pernikahan tentunya bukan sesuatu yang mudah. I knew for sure these guys are tired of each other sometimes, but they both strive. So kudos to mom and dad. 

Perayaannya? Photoshoot dan fancy dinner ajah di The Café, Hotel Mulia Senayan. Photoshoot ide ade gw, dinner di Mulia ide gw. Mayan, sekalian buat achieve KPI nyobain semua buffet hotel bintang 5 di Jakarta. Nyehehehe~

Waktu ulang tahun perak 25 tahun, dirayain lumayan gede-gedean. I remember vividly itu diadain di TMII, nyewa villa dan aula di situ, sekitar 100 orang tamu diundang. Kita sekeluarga pakai baju yang dijahit khusus macem nikahan beneran.

Sungguh pressure dan inconvenient untuk anaknya yang sangat introvert ini. Gw sama sekali tidak menyukai crowd dan spotlight. 

Semoga ketika ulang tahun emas 50 tahun gw sudah punya anak dan suami yang bisa mendistraksi dari crowd dan spotlight. Amin.


A SUDDEN CALL

Ceritanya karena segala ke-hectic-an duniawi yang terjadi, gw jatuh sakit, jadi Senin kemarin ijin sick leave. Eh, tau-tau ada sudden phone call dari Dia-Yang-Namanya-Tidak-Boleh-Disebut. Belum bisa gw kasih tau siapa di sini karena bisa menimbulkan keributan. Wkwk~

Dia ini sebenernya udah email gw dari minggu lalu, tapi karena sibuk emailnya gw ignore. Eh tau-tau malah nelpon! Untung nelponnya pas gw lagi cuti. Jodohkah? LOL

Well, we talk. It was okay. 

I would expect absolutely nothing from it. Mengikuti saran my dear friend “don’t stress it too much”. Baiklah. 

Kita liat perkembangannya ya. 

Okay paling itu sih laporan kehidupan gw 2 minggu terakhir.

Other than those sekarang gw lagi ngejar nonton semua film nominasi Oscar supaya bisa nonton Oscar dengan hyped tanggal 3 Maret nanti. Gah. Jam 7 pagi lagi mulainya! Rikues cuti kali ya?

But anyway…

Seeta’s Oscar prediction:

Best Actress – Demi Moore, The Substance
Best Director – Sean Baker, Anora
Best Original Screenplay - Sean Baker, Anora
Best Film Editing - Sean Baker, Anora

Sangat bias ke Anora ya? Wkwk tenang, posisinya gw belom nonton Conclave sama The Complete Unknown. Jadi masih bisa berubah. 

Kecuali Demi Moore ya. MOTHER. HARUS. MENANG.

But seriously, I LOVE Anora. Itu film ANJJJGGG!!! 

Gw review di sini

Marketingnya juga ANJJJGGG!!! 

Mempromosikan filmnya as if ini film Cinderella Story gitu. Wkwk~ ANJJJGGG!!!!!!!!!

Nonton dah kata gua mah. Nonton dan rasakan. ANJJJGGG!!!!!!!!!

Lastly, gw juga lagi addicted sama performance-nya Kendrick Lamar di Super Bowl yang manteppp bangettt ga paham lagiii!!!



First take: Kendrick, lu napas ga siy?

Wkwk~

Flawless banget energi + suara + pernapasan. Sehat banget ni orang. Katanya sih rahasianya dia lari 6 miles tiap pagi. Pantes…

Kendrick selalu keren sih dari dulu. Gw ga pernah bener2 into lagunya tapi gw tau dia rapper berkelas. Karya-karyanya ga diragukan lagi, menang Grammy berkali-kali. As a public figure/persona juga dia ga macem-macem, ga pernah kena skandal. Hidupnya sehat, ga narkoba, ga alkohol. Paling beef ga penting sama Drake aja tuh yang mencoreng reputasi bersihnya dikit. Wkwk~

Di Super Bowl 2025 ini penampilan dia ga macem-macem. Ga flashy, ga hingar bingar, ga banyak gimmick, ga usah remix lagu kayak gimana-gimana, ga usah pakai special effect heboh. Dia cuma bawa dancer (yang koreografinya ga macem-macem juga), SZA, Serena Williams, dan Samuel L. Jackson. Tapi semuanya IMPACTFUL. Every act is like a jab in your face. Keren bangettt!!!

Gw terlebih hepi banget salah satu lagu favorit gw sepanjang masa, All The Stars dibawain. Throw me all back to 2018—Black Panther, my favorite Marvel film OF ALL TIME. Gokil sih pas Black Panther keluar. All those black forces came together creating such a powerful momentum. Such a glorious time for black culture. 

Lalu keinget alm. Chadwick Boseman juga. Betapa sedihnya gw ketika beliau berpulang tahun 2020. 

Seriously kalo ada 2 culture yang bisa bikin gw sangat emotional itu ya Asian dan Black. 

Just recently I lost an important pop culture figure for me too, Barbie Hsu aka Shancai di Meteor Garden. 

Gw nangis sejadi-jadinya. I even wrote a letter for her.



Sampai sekarang kalo baca follow up news tentang Barbie Hsu gw masih nangis. 

Sama, pas Chadwick meninggal juga begini.

Interesting ya sosok seseorang yang bahkan ga kenal sama kita, ga pernah ketemu, cuma liat di layar doang, bisa memberikan impact segitunya di hidup kita.

Chadwick Boseman, Barbie Hsu, Rest in Power. 

Okay, don’t want to get more emotional, that’s all today, folks!

Laters!
 

Thursday, January 30, 2025

Swiss-Italia-Aussie Haul

Hi, guys! How yall doin??

Ini postingan isinya pamer bersyukur atas berkah yang berkelimpahan dari Allah SWT. 

Nyehehe~~

So, 2 anggota keluarga gw sudah kembali dari plesir awal tahun. Adek gw baru balik dari Aussie, nyokap dari Swiss dan Italia. Rumah rame lagi. Horeee~~

Sebagai manusia biasa, gw tentu saja ngiri ga bisa ikut. Tapi karena gw ga bisa ikut, I could trap them into a guilt trip if they didn’t bring me anything. Hahaha~~

Kebetulan saya ikut mendanai trip mereka ya, jadi lumayan berhak minta oleh-oleh. Xixixixi~

Oke, mari kita haul~~~

Berikut oleh-oleh buat saiia dari ibunda dan adinda tercintah:




#1

Gw kasih ini nomor satu karena yang paling GONG di antara semuanya! Fyi, gw tuh ga minta, guys. Demi Allah. Ga pernah niat beli juga karena gw kan lari jarang-jarang, cuma quarterly aja di GBK for fun. Jadi element of surprise-nya ADA BANGET ketika nyokap tau-tau keluarin dari kopernya: ON CLOUD CLOUDFLOW 4 shade Fade/Wisteria!!! Aaaaaakkkk~~~

I should’ve known though beliau akan beliin On Cloud, karena kan emang asalnya dari Swiss~ Orang Indo kalo ke Swiss pasti auto-beli.

Gw tau brand ini mahal dan lagi hype di ibukota. Literally orang-orang yang pake On Cloud yang gw tau adalah bos-bos kantor gw atau orang-orang yang bener-bener into lari. Sama sekali ga nyangka gw bakal punya On Cloud. Terima kasih ibunda, I love youuu~~

True story nyokap gw beli On Cloud karena peer pressure—temen-temennya yang traveling bareng sama dia (yang adalah bos-bos) pada beli, jadi beliau ter-pressure untuk beli juga—without knowing what this is about. Hahahaha~~

Ooh apakah ini pertanda saiia harus serius lari??? Wkwkwk~~ Markicob perdana di CFD hari minggu! 

#2

Mungkin ga terlalu keliatan di gambar tapi itu RAY BAN ERIKA CLASSIC LIGHT HAVANA BROWN GRADIENT POLARISED. Ray Ban itu hadiah/oleh-oleh yang ga pernah salah sih buat gw. It’s already part of my lifestyle. When it comes to sunnies gw cuma pake 2 brand: Ray Ban & Oakley. Kebetulan belum punya yang Erika series, jadi seneng banget pas dibeliin nyokap di Italia. Welcome onboard, Erika!

#3

Also welcoming OAKLEY FROGSKIN PRIZM VIOLET to my collection! My first Oakley and my first Frogskins! Tidak seperti Ray Ban yang kalo beli baru pasti cari model yang berbeda, khusus Oakley, gw cuma mau series Frogskins. Tinggal dibedain warnanya aja. I love the youthfulness and playfulness of Frogskins! Makes you look 10x younger! Target gw punya minimal 5 Frogksins dengan warna yang berbeda-beda. Mari bekerja keras untuk bisa achieve target tersebut!

#4

Ini kaos cenderamata turis biasa dengan logo pariwisata kota Zermatt, gunung Matterhorn yang adalah logo cokelat Toblerone. Fun fact dulu gunung Matterhorn dipake jadi logo Toblerone supaya bisa mempromosikan kota Zermatt lewat medium cokelat yang brand-nya mendunia. Turis yang melihat gunung Matterhorn di kemasan Toblerone diharapkan datang ke Swiss untuk berkunjung langsung ke Zermatt, dimana Toblerone berasal. 

Tapi sekarang Toblerone udah ga boleh pake logo gunung Matterhorn karena ga cuma bikin cokelat di Swiss lagi, tapi juga di negara-negara lain termasuk China. So the government baper and be lyke ‘since you guys are not [only] made in Switzerland now, kami larang Toblerone mempromosikan kota kami lagi!’ Ok…

#5

Let’s move to the down under! Told you here ada 1 item dari Gorman yang selalu gw bela-belain beli walaupun mahal. Welcoming my 3rd Gorman: THE NEON SCRIBBLE RAINCOAT! Terakhir beli Gorman tahun 2020, raincoat-nya cuma ada 2 ukuran: S/M dan M/L. Ternyata sekarang sizing raincoat ada banyak, skala 6-18. Sempet bingung pilih yang mana, bismillah pilih size 12, Alhamdulillah muat. Can’t wait to try, mumpung masih musim hujan nii~~

#6

Another oleh-oleh yang tidak pernah salah buat gw: jaket Adidas. Welcome ADIDAS FLOWER FIREBIRD TRACK JACKET. Cakep banget warnanyaaa~~ It’s retro but in a modern art! Udah kebayang pake ini sama Oakley Frogskins. Uww cucooookkk~~

Kekurangannya adalah ga ada hoodie-nya. Jadi ga bisa dipake naik ojek. Wkwk~

#7

Another Gorman added to the family: PRECIOUS GEMS TEE. Bukan punya gw sih ini, punya ade gw. Tapi karena belinya gesek cc gw, semua barang yang dibeli syaratnya harus bisa gw pake juga, jadi dia beli size gw. Huehehehe~ Win win solution. Gems tee ini bahannya enak, relaxed, adem, menyerap keringat. Desainnya adalah kolaborasi dengan seniman Korea, Ga-Ae. Cek IG-nya di sini.

#8

OMG.. My Melbourne life is coming back to me! This is NATURE’S WAY ADULT PROBIOTIC VITA GUMMIES—vitamin yang rutin gw minum pas di Melbourne. Gw pernah review di sini. Kemasannya udah berubah dari 6 tahun yang lalu. Tapi rasanya tetap sama. Enyakkk~~

#9

Another supplement to survive post-grad. HEALTHY CARE FISH OIL 1000 MG OMEGA-3 isi 400. Waktu baru sampai Melbourne, badan langsung drop karena penyesuaian cuaca, lingkungan, gaya hidup baru. Butuh suplemen. Namun karena belum bisa menavigasi finansial secara optimal, gw cari suplemen paling murah aja di Chemist Warehouse. Dapetlah ini. Wkwk~~ AUD 20-an udah dapet 400 biji…

#10

Belum ke Australia kalo belum beli manuka honey. Ini BARNES NATURALS AUSTRALIAN MANUKA ACTIVE HONEY MGO 100+. Barnes ini salah satu brand yang kualitasnya bagus. Paling sering dijastipin warga Indo juga. Barnes & Manuka Health New Zealand. Rasanya ga usah ditanya, enak dan gurih. Dicemilin pun enak. Gw pilih yang MGO 100+, apa itu MGO?

Methylglyoxal (MGO) is a naturally occurring compound found in raw honey. It's the main factor associated with its beneficial antibacterial and antioxidant properties. The MGO rating on a jar of manuka honey indicates its content; the higher the rating, the more methylglyoxal in that batch.

Intinya: healing power. Semakin tinggi MGO, semakin besar healing power, semakin mahal harganya. 

Ada yang MGO-nya 500, ini mah kalo sakit udah ga butuh dokter/obat. Minum satu sendok makan manuka juga langsung sembuh!

#11

Ehehehe~~ Gw post ini di IG reaksi warga beragam.

“WOW!”
“Nice!”
“You like??”
“Terasi bund..”
“WTF?”
“Eeeww..”

Bahahahahahahaha~~~

Dari dulu VEGEMITE memang kontroversial. Ada yang demen, ada yang benci. Gw mah suka-suka aja. Enak buat dioles di toast/di-dip biskuit asin. Buat yang belum pernah nyoba, vegemite itu rasanya kayak soya sauce tapi teksturnya kayak peanut butter. Ada twist pedes/pahitnya juga kadang-kadang. 

Sebenernya enak-enak aja sih… I don’t get the hatred… Wkwkwk~

#12

Naini juga Melbourne’s fave. KETTLE'S NATURAL CHILLI. Pernah review juga di sini. Endul marendul, padahal ini vegan lho. Cobain deh. Mayan mahal buat sebuah snack. AUD 6 sekarang harganya. Beli kalo Coles/Woolsworth diskon aja.

Ini sebenernya adek gw beli 3, cuma 1 udah abis. So cute dia bela-belain beli 3 walaupun menuh-menuhin koper. Adegan dibolongin dikit dulu supaya udara bisa keluar dan ga makan space di koper. Laff yu adekkk~~

#13

Salah satu dari puluhan cokelat yang dibawa pulang, campuran dari Swiss, Italia, Australia. Ga akan gw review satu-satu, males. Wkwk~~ Gw review satu aja,ini namanya CHOC OVO MINI. Dari bungkusnya langsung tau dong ini grupnya susu cokelat legendaris Ovomaltine, langsung kerasa juga dong rasanya yang iconic itu di lidah. 

Versi Choc Ovo ini sebenernya bar panjang gitu, nah ini versi mininya. Kata w mah daripada beliin warga Lindt/Cadbury/Tony’s/Hershey, mending ini deh. Auto-happy makannya. Seenak itu. 

#14

Jadi adek gw berkesempatan mengunjungi Jellurgal Aboriginal Cultural Centre di Gold Coast, Queensland dan di sana ada toko souvenir bertemakan karya-karya suku Aborigin. Dibelikanlah gw dompet ungu itu, namanya TINY COSMETIC BAG VELVET. The design is owned by artist Andrea Adamson. The bag has hand embroidered Kashida—a Kashmiri embroidery on leather technique. Beautiful!

#15

Last but not least, pernah cerita di sini bahwa gw sudah memasuki usia percaya kekuatan batu alam overpriced bisa membuat hidup jadi lebih baik. Wkwk~~

Adek gw mengetahui fakta ini sehingga dia membelikan gw gelang BIRTHSTONE MAY UNAKITE. Ya okelah warna hijau gw belom punya. Cuma ukurannya kegedean, harus dibawa ke Shambhala buat di-resize. Pankapan deh kalo ke PIM.


Okay sekian review haul oleh-oleh 3 negara. Banyak yang ga in picture, salah satunya parfum Sohum yang gw suka banget. Ini gw bakal bikin satu postingan sendiri nanti.

Laters~

Sunday, January 19, 2025

Confessions of a Shopaholic

Hi, guys! How yall doin??

Terinspirasi bikin postingan ini karena gw abis live shopping sama ade gw yang lagi di Australia.

Let me begin with a statement: I FUCKING LOVE SHOPPING… ABROAD! Wkwk

Ancurrr gw kalo shopping bisa ga inget waktu, ga inget limit credit card, ga inget saldo ATM…

Tapiii ini hanya berlaku untuk shopping di LN ya. Shopping in Indo doesn’t give me pleasure as much.

Anyway, actually gw udah hobi shopping sejak SD. Dulu sih motivasi shoppingnya cetek, pengen beli mainan sebanyak-banyaknya karena gw selalu diajak nyokap ke Kids Station/Toys R Us. Back in the days 2 store mainan itu gede banget di Jakarta. Gw inget Kids Station pernah satu gedung sendiri di Pondok Indah, 2 lantai penuh mainan semua. Kalo gw dapet ranking bagus, hadiahnya adalah belanja mainan sepuasnya di sana. Wah, itu surga banget deh buat gw pas zaman SD.

As time went by, hobi belanja mainan berubah menjadi belanja baju, sepatu, tas, aksesoris, dll. Leave me at a department store, I can spend all day there unbothered. 

Waktu remaja, gw berkenalan dengan konsep factory outlet (FO)—dulu sempet ngetren di Bogor dan Bandung—baju-baju branded reject nan murah dan banyakkk. Sering bela-belain ke 2 kota itu cuma buat FO hopping.

I love the giant space full of brands with unlimited stocks of items. I love hopping from one store to another. I love hunting discounts, best deals, bogo, clearance, last chance to buy, and many other sales jargons. I love searching through the box/pool full of items to find hidden gems. I love the smell of new collections. I love the sensation of finding the one, trying it on, and tapping my credit card to make it officially mine. I love the free shopping bags. I love EVERYTHING!

Kemudian berkesempatan untuk ke LN sendirian (tnapa ortu) dan ketika berkelana mencoba shopping—lebih kalap lagi karena ga ada yang ngawasin. Wkwk~ I mean, kalo shopping di Indo masih ada pawangnya which is nyokap, jadi masih suka dilarang-larang. But when I’m abroad, I have full control of my money! Muahahahaha~~

Adegan selanjutnya adalah mengeksplorasi FO di luar negeri. Mampus!!! Wkwkwk~~

Fast forward waktu tinggal di Melbourne, Australia. Sebagai mahasiswa sponsor, sungguh pengendalian diri untuk tidak belanja itu sebuah tantangan luar biasa berat buat saya. Apalagi DFO (direct factory outlet) sangat terjangkau dari rumah gw saat itu. Wkwkwk~~

Tapi gw berhasil melaluinya. Nggak gampang tergoda dengan FO-FO laknat yang tulisan SALE-nya bahkan lebih gede dari brand-nya. Kenapa? Simply karena saat itu gw miskin sih. Heuheuheu~~

Simply kalo milih belanja, berarti ga makan. Kasian ya? Gitu deh, guys.

Tapi gw kompromi sama diri gw sendiri. Biar masih bisa shopping tipis-tipis, nggak nelangsa-nelangsa amat hidup gw. Shopping gw jadiin self-reward if I did good in school. Dulu gw punya aturan kalo dapet nilai H1 (first class honours, skor 80-100) atau H2A (second class honours-division A, skor 75-79) gw akan menghadiahkan diri gw sendiri sepatu. Hahaha~~ Mayanlah jadi ada motivasi buat work hard juga. 

Also, birthday. Gw ga pelit sama diri sendiri juga kalo lagi ulang tahun. Pernah gw ceritain di sini gimana gw merayakan ulang tahun di Melbourne. 50%-nya adalah dengan belanja. Hehe~~

Untungnya gw cukup pintar mengatur finansial. Gw rajin menabung. Ada bagian tabungan yang gw sisakan untuk dibelanjakan till my heart content sesaat sebelum pulang ke Indonesia. Supaya barang-barangnya bisa gw kargoin langsung ke Indo. 

Kemudian hari itu datang, suatu hari di November 2017, ketika assignment terakhir sebagai mahasiswa S2 di-submit, gw officially selesai study dan tiba waktunya untuk… B.E.L.A.N.J.A! Menghabiskan sisa-sisa AUD sebelum back for good ke Indonesia.

It was one of the best days of my life. I woke up in the morning thinking how much the universe loved me. I felt really great and went on a major shopping spree~~ <3 <3 <3

I think I spent almost AUD 2K that day which is a LOT of money untuk seorang mahasiswa sponsor. Heuheuheu~~ 

Fast forward Maret 2023 dan April 2024, perasaan yang sama gw rasakan pas ke Lantau di Hong Kong dan Roermond di Belanda. God bless Citygate Outlets dan Roermond Designer Outlet respectively. Walaupun setelah dikonversi ke rupiah harganya tetep mahal, but still… pengalaman belanjanya puas banget kak! 

Buat gw, shopping itu wajib masuk itinerary traveling di LN. FO visit is a must!

Anyway, karena abis live shopping sama ade gw yang lagi di Brisbane, gw jadi nostalgia brand-brand fashion di Australia yang gw suka banget dan pasti bawa tentengan kalo abis dari store-nya. 


Brand swimwear lokal yang quality-nya bagus banget. Sayang karena postur tubuh gw nggak kayak Pamela Anderson, ga semua koleksinya bisa gw pake. Wkwk~ Tapi tetep suka window shopping dan scrolling website-nya. Gw punya sih 1 bikini dari Seafolly—masih cukup ga tuh ya? Duh berat badan naik lagi. Wkwk~





Tiga brand itu satu grup under Cotton On Group. Biasanya tokonya sebelah-sebelahan kalo di mall. Koleksi baju-baju cewek yang gemes-gemes, warna warni, dan murah-murah. Basic tees-nya bikin kalap. Sekali beli ga mungkin cuma 1. Quality not bad. Gw punya jeans dari 2018 sampai sekarang masih bagus. 



Baju-baju semi formal dan formal. Baju kantor dan pesta. Tapi kadang-kadang satu baju bisa merangkap buat both ke kantor dan pesta. Misalnya shirt ditambahin aksen bling bling elegan with silver or gold gitu. Lumayan pricey sih, gw ga punya koleksi Decjuba tbh. Dulu punya jaket kulit, tapi karena pandemi ga pernah dipake jadi aus—udah dibuang. Tapi gw masih inget pengalaman main ke store-nya. Rapi, elegan, dan color coordinated. Bikin betah!



Satu grup juga sama Supre & Dotti. Brand baju tidur yang overprice mampus, tapi gw sukaaa~~ Satu set piyama bisa 1,5 juta. Tapi memang sebagus dan senyaman itu, guys. Jadi menurut gw sih worth it ya. Tapi sampai sekarang gw masih belum punya koleksinya satupun. Hehe~ Nanti deh ya. True story gw pernah suka banget piyama set satin warna navy blue-nya Peter Alexander, tapi karena waktu itu ga bisa afford, akhirnya sampai Indo gw beli model dan warna yang sama di Shopee. Lalu menyugesti diri sendiri ketika pakai, itu adalah Peter Alexander bukan Shopee. Wkwk~ Sad.



Sebenernya mirip-mirip Supre cs, tapi desain-desainnya lebih… Asia. Wkwk~ Like it’s literally baju-baju ITC di Indonesia made in either China or Thailand. Hahaha~ USP dia sebenernya atasan-atasan bermotif yang desainnya cewek banget, tapi top buy gw di sana basic tees sih. Satu warna merah, satu silver. 22nya udah ga ada tapi. Hilang dan disumbangkan. Hix.



Ini ga ada di FO sih, adanya di mall. Tapi ini juga store yang gw kalo masuk keluarnya bisa lamaaa banget. Glue konsepnya banyak brand di dalamnya. Ada Adidas, The North Face, Stussy, Vans, dll. Brand-brand anak muda. Not necessarily sport brand sih, lifestyle juga banyak. I love it.



Brand fashion super artsy yang selling point-nya adalah print warna warni hasil kolaborasi dengan seniman-seniman lokal, termasuk seniman Aborigin. Gorman is my personal favorite secara konsep. Baju-bajunya sih jarang ada yang bisa gw pake, suka lebay desainnya. Rata-rata mahal pula AUD100++, wajar karena selain kualitas kainnya bagus, kolaborasi dengan senimannya itu yang bikin mahal. Di Australia art dan artist itu dihargai dan diapresiasi dengan sangat tinggi. Ada satu baju Gorman yang gw bela-belain beli walaupun mahal: raincoat. Kepake banget di Indonesia!





Dua brand ini edgy karena USP-nya adalah vintage dan street style. Bedanya Dangerfield buat unisex & lebih tomboy, Princess Highway buat cewek only dan so girly. Jarang ada di mall, biasanya di arcade atau di toko-toko pinggir jalan. Dua brand itu satu grup, ciri khasnya desainnya unik dan nyeleneh. Entah motifnya, cuttingan-nya, warnanya, bahannya.. Ga ada desain yang basic. Kalo di Jakarta, brand ini dipakenya sama anak-anak skena. Wkwk~ Quality-nya ok dan secara harga ga terlalu mahal karena segmennya anak muda. Masuk ke tokonya juga memberikan experience yang beda. Vibe retro-nya berasa, dari wanginya, kurasi barang-barangnya, warna cat tokonya. Seru deh. Cobain ke sana sekali-sekali, guys.

Okay I guess segitu dulu aja. Kalo ada yang inget lagi gw tambahin. Inti postingan ini sih cuma mau kasih tau kalo gw suka banget shopping di LN. Kalo elo traveling ke LN sama gw someday, mind you gw akan pake 1 hari full buat shopping. You can say no though, ga harus ikut, misah aja gapapa. Just a heads up!

Byeee~~~