Topiknya
masih sama dengan postingan sebelumnya: Jet Lag.
Gw kirain
satu2nya obstacle yang akan gw rasakan saat menjalani kehidupan baru ini adalah
jet lag, masa adaptasi, transisi, and all of those things I said earlier. But then
I came across something I didn’t see it coming:
Senin malem
gw lagi di omprengan pulang kantor ketika ada whatsapp masuk. Sebut saja AIO,
dia adalah publicist sebuah bioskop.
"Seeta, kamu
ga dateng ke premiere-nya ********** nih?”
………………………………………………………………..
You see,
untuk sebuah alasan yang ga jelas, gw somehow mau pamitnya gw dari XXXXX itu
rahasia. Ga mau heboh kirim kabar ke semua orang, sebar berita di semua grup,
dll. I wanted to be very very quiet.
Simply
because, I’m not good with goodbye.
Goodbye
sucks.
I’m not a
crybaby but I could easily be one when it comes to goodbye.
Makanya gw
memutuskan untuk keep it secret. Hanya beberapa orang yang gw kasitau.
Hari2
terakhir di XXXXX, gw masih dikasih liputan dan masih ketemu sama indirect
colleague, atau orang2 yang secara ga langsung adalah rekan kerja gw. Misalnya
para publicists, manager artis, artis2nya, orang label, orang fanbase, orang
iklan/agensi, promotor, EO, temen2 media lain, dll.
Sebenernya
itu kesempatan besar banget buat ngasih tau mereka, bahwa gw akan cabs dari
XXXXX. Tapi gw bener2 ga sanggup buat bilang.
Pernah sekali
gw coba ngomong ke salah satu dari mereka.
Setting-nya
abis premiere film. Sebut aja Dibidibz, waktu itu adalah salah satu EO-nya. Gw samperin
dia.
“Dibz, gw mau
pamit.”
“Eh mau
kemana? Kok buru-buru amat? Makan dulu gih!”
“Bukan, Dibz.
Ini pamit dalam arti lain. Besok gw hari terakhir di XXXXX.”
“HAH??!! Eh
apa-apaan, lo? Ga lucu!”
“Beneran.. Gw
juga sedih ini!”
“iiihh apaan
sih?? Pindah kemana??”
“Ada deh.
Pokoknya beda banget dari XXXXX.”
“Huaaaa
Seetaaa… Kok mendadak??? Kita ga ketemu lagi dong???”
Dan kami pun
menangis.
I really hate
dealing with this kind of emotion~
Fast forward,
setelah menerima Whatsapp dari AIO, gw gatau harus merespons apa. Like great,
setelah gw kesulitan dealing with that shitty emotion in real life, now I have
to convert that feeling into words online!
WHAT THE FUCK
AM I SUPPOSED TO SAY TO HIM?!
“AIO… I’m so
sorry I have yet informed you… I’m no longer in XXXXX. For further
screening/events invitation, please send to my colleague: **********”
Sediiiihh…
banget pas nulis itu.
And the fact
that there will be a lot more like AIO in the future just kills me!
T.T
Moral of the
story:
I should not
do that. I know. I’m really sorry.
I’ve realized
that it’s still my responsibility, part of my former job, and having just left like that just
makes it unfinished.
I’m sorry.
No comments:
Post a Comment