Hi, guys! How y’all doin?
Hari ini mau ngomongin anime/manga yang bikin hidup gw sangat berwarna 3 bulan terakhir: Tokyo Revengers. <3
----Warning! Might contain spoiler!----
Gw beberapa kali mention Tokrev di blog ini sebelumnya, simply ya karena sesuka itu, guys. Dimulai dari nonton animenya (karena tuntutan pekerjaan pastinya) yang memberikan sensasi luar biasa, which is apaan neh anime gruesome banget, violent dan berdarah-darah, tapi kok at the same time super cute, very funny, and nostalgic, to the point bikin gw ngakak dan senyum2 sendiri~ xD
Lalu, karena ending setiap episodenya super gengges, cliffhanger banget njir~ Akhirnya ga tahan, mulai deh baca manganya. Lalu makin jatuh cinta, dan officially terjebaque di dunia anak esempe berandalan mahakarya otak sinting Ken Wakui.
Sialan! Wkwk~
Gila sih, kayaknya anime yang bikin gw sangat dedicated selain AoT ya Tokrev ini. AoT aja ga bikin gw sampai baca manganya. Tokrev gw baca dengan teliti dan sepenuh hati dari volume 1 sampai entah udah berapa ratus sekarang~
I'm also this close to buy Toman jacket! Cuma ngeri aja kalo dipake ke luar, nanti dikira Nazi terus dihajar orang2 uncultured~ Huff~ Padahal simbol Manji tidak sama dengan Nazi ya!!! Camkan!!!
Tokrev bahkan udah masuk ke blog gw yang satu lagi (penting banget poin ini dimasukin ya~ haha), yang isinya curated things about semua hal yang gw suka/membawa kebahagiaan buat gw di alam semesta ini.
Speaking of that blog, sorry ya makin kesini makin jarang gw update. Haha~ Well, tujuan utama gw bikin blog itu kan as a response/coping mechanism terhadap mild depression yang gw alami saat itu. Ketika gw balik dari Melbourne, hidup gw very very sad, karena ga berhasil mendapatkan apa yang gw inginkan. Everything just went south for me at that time, jadi gw butuh sesuatu as a channel supaya tetep waras menjalani hidup yang super fucked up. Hence, bikin blog itu buat nulis semua hal yang gw suka/membawa kebahagiaan buat gw di alam semesta ini. As a reminder, there is always light at the end of the tunnel. As long as I still have the ability to love something or be happy because of something, imma be just fine.
Nah, sekarang hidup gw Alhamdulillah baik2 saja dan gw hepi. Jadi, sudah tidak ada keharusan untuk update blog itu, walaupun masih banyak hal yang gw suka/membawa kebahagiaan buat gw di alam semesta ini.
But it’s okay guys, gw akan berusaha rajin update lagi. Mungkin blog itu harus gw alihfungsikan. Dari coping mechanism, jadi arsip ingatan. Ya kayak blog ini aja. Karena arsip adalah pusat ingatan. Siapa tahu one day bisa gw monetize juga. Amien.
Anyway, Tokrev! Tokrev! Wkwkwk~
Iya, gw sesuka itu. Terserahlah mau dibilang selera gw macem wibu bau kencur sekelas bocil ep ep kek, I don’t care~ Menurut gw Tokrev itu bagus banget dari segala sisi.
Pertama, dari sisi cerita. Buat beberapa orang, ceritanya mungkin agak lame, tentang time travel dan bales dendam. Tapi gw memilih untuk tidak melihat dari sisi itu.
The way I look at it, is more like, what would you do if you have the second chance in life. Kalo lo melihat dari angle ini, ceritanya jadi jauh lebih menarik dan manusiawi. It’s relatable, karena siapa sih yang ga mau dapet kesempatan kedua dalam hidup?
Kita semua pasti punya hal yang disesali di masa lampau. Rasanya pengen banget ngulang semuanya untuk mencegah itu terjadi dan mengubah whatever takdir yang kita terima di masa depan, tapi ga bisa tentunya. Nah, Takemicchi Hanagaki (atau yang lebih suka gw panggil dengan sebutan Takemicin, wkwk) punya power untuk time leap ke masa lalu untuk mengubah masa depannya yang suram. Ini premis pertama yang bikin gw tertarik sama Tokrev.
Tapi berkali2 Takemicin time leap, tetep aja gagal maning buat mengubah takdirnya. Atau ada yang sukses sebagian, tapi overall masih gagal. The rule of universe berlaku juga di sini. Selalu ada konsekuensi ketika elo berusaha mengubah masa depan dengan cara lo sendiri. This is the second promising premise. No matter how hard you try, it is what it is. There are things that cannot be changed and must just be accepted. Things that are meant to be will happen no matter what. It's just life.
Lalu ada elemen brotherhood dan persahabatan lewat Tokyo Manji Gang. Yang kedengerannya badass (emang iya sih), tapi in reality very pure and cute juga. Haha~
Tak ketinggalan ada love story Takemicin-Hina yang oh-so-classic. Anime/manga tuh suka ya ambil angle childhood love. Cuma suka sama satu orang dari kecil sampai dewasa~ Kinda boring~
But everything just comes together very beautifully. Idk how Wakui did that, it’s simply the genius part of the storytelling.
Itu tadi dari segi cerita. Kedua dari segi karakter.
GILA! Cakep2 bener. Ga ngerti lagi.
photo creds: Muse |
Bukan cuma dari segi visual ya, masing2 personality-nya pun kuat.
Tentunya didukung dengan backstory yang menjustifikasi kenapa begini kenapa begitu. Ugh, I’m digging these backstories so much. Kayaknya itu magnet buat gw deh, backstories. Kasih gw tontonan apapun selama ada backstories yang engaging, I’m digging it! LOL~
I love every single character in Tokrev, they are all my babies!!!
Karakter favorit?
1. Chifuyu a.k.a My Baby Chipuy
2. Mitsuya si ikon namaste
3. Hina, our ray of sunshine <3
3 aja deh ya, ga mau banyak2. Nyehehe~~
Tbh, yang bikin gw makin cinta Tokrev tuh ya karakter2nya sih, dibanding ceritanya. Gimana ya jelasinnya? Idk, mereka tuh lovable banget deh~ Like they have hearts scattered everywhere gitu lho. And they touched my heart many many times~ Bikin sayang~ <3
I think the genius part of Ken Wakui is dia berhasil menyatukan semua karakter ini biar align. Karena ceritanya kan mereka tergabung di geng yang sama, Tokyo Manji Gang. Jadi walaupun backstory beda-beda, personality beda-beda, semua tuh satu suara, satu prinsip, satu semangat, satu hati. Ugh, luv banget~
Gw pengen deh membedah lebih dalam karakter2 Tokrev, tapi ga di postingan ini ya. Itu perlu satu postingan khusus sih. Kayak kalo mau ngomongin Chifuyu sendiri, wah ga bisa deh pendek, itu pasti gw bakal nulis esay! LOL~ Terus kalo mau ngomongin Takemicin pasti gw bakal bandinginnya sama Eren. That’s gonna be a whole different essay. Haha~ Kapan-kapan ya~
Last but not least, faktor ketiga yang tampak minor buat banyak orang, tapi buat gw sangat major dalam proses bikin gw hookth sama animenya:
~~~~~Original Soundtrack~~~~~
Imma big fan of scoring/soundtrack, y’all know that, right? Pernah gw bahas di sini dan gw ulang sekali lagi sekarang:
“(dengan adanya scoring/soundtrack) ada chemistry dan emotional attachment yang muncul, yang mengaktivasi semua senses yang gw punya, and also my heart, sehingga pengalaman menonton yang dihasilkan jauh lebih berkesan, serta menumbuhkan sense of belonging dan rasa sayang terhadap motion picture-nya.”
Hiroyuki Sawano memberikan efek tersebut pada gw dengan soundtrack-nya AoT. Kali ini Hiroaki Tsutsumi (kenapa pula nama mereka mirip2 ya? Wkwk) melakukan hal yang sama dengan soundtrack-nya Tokrev.
Epic dan glorious banget, guys!
Beberapa udah masuk playlist SIAP TEMPUR di Spotify gw, namely:
1. Main Theme (well, duh?)
2. Rerise From My Worthless Life (sontreknya si Takemicin)
3. Hinata’s Theme (sontrek Hina yang bikin adem)
4. The Battle for Me Myself (all those badassery!)
5. Dead or Alive (sontrek alm. Baji yang bikin jungkir balik)
6. I Remember Everything of You (sontrek bromance Baji-Chipuy yang bikin seneng sekaligus sedih)
Kalo signature-nya Hiroyuki Sawano adalah piano dan biola dengan kemasan yang symphonic/orchestra-ish, Hiroaki Tsutsumi ini mainnya lebih ke gitar/string, kayak musik band. Konon sensei juga aslinya gitaris, kalo Sawano kan aslinya pianis.
Approach-nya Tsutsumi ini sedikit banyak mengingatkan gw sama Ramin Djawadi, yang bikin soundtrack-nya Iron Man & Pacific Rim—which is heavy di gitar juga. Jadi mirip2lah.
Gampangnya gini:
Tsutsumi = Ramin
Sawano = Zimmer
Lalu, on top of mahakarya Tsutsumi, Tokrev juga punya OP dan ED yang ciamik! Apa itu OP dan ED? OP = opening theme, ED = ending theme~ Wkwk~ Wibu ini suka menyingkat-nyingkat kata ya, seperti orang Aussie~
OP-nya ada Cry Baby, lagunya band Official HIGE DANdism.
ED-nya:
S1 Arc 1 >> Koko de iki wo Shite / eill
S1 Arc 2 >> Tokyo Wonder. / Nakimushi
All of them grew on me. Meaning awalnya b-aja but as the story progressed, lama2 jadi suka dan sekarang udah addicted. Kalo kata komen2 yutup, ED-nya Tokrev semuanya bisa jadi OP. Saking epic-nya! Haha~
Menurut gw semua lagu itu satu nyawa sama Tokrev itself. Kalo dengerin Cry Baby kebayang tuh di otak gw perjuangan berat si Takemicin mengubah takdir. Kalo dengerin Koko de iki wo Shite kebayang love story Takemicin-Hina yang penuh rintangan dari esempe sampai dewasa. Tokyo Wonder. (iya ada titiknya) basically Tokyo Manji Gang dalam bentuk lagu. Nuff said.
Thank God semuanya ada di Spotify!
Pagi ini, Season 1 animenya tamat. :”)
What a ride it has been. A very much wonderful and wholesome experience, which I’m thankful for.
On a more personal note, June and July were rough for me, with all the stuff happening and the lockdown was extended. Tokrev was a great, great company. It felt pretty much like having a new best friend who came over to your house every week to do something fun. It just made me really happy.
Dengan berakhirnya Tokrev, agak sedih sih, jadi nggak ada yang ditungguin lagi setiap hari Minggu pagi. 3 bulan ini udah semacam back to childhood soalnya, bangun pagi buat nonton anime. Hahaha~
But it’s fine, manganya masih on going setiap minggu, dan sekarang lagi di yang katanya the most powerful arc: Bonten.
Banyak orang yang udah capek dan give up, katanya ceritanya dipanjang-panjangin, ga kelar2 ini Takemicin bolak balik~ Hahaha~ Begitulah bisnis media, kakak-kakak. Kalo ada konten yang laku, pasti dibikin terus. Hihihi…
Anyway gw pun hampir give up. Abis Tenjiku tuh capek banget. Emosi udah terkuras semua setiap ada turn of events. Tapi kemudian Bonten menyajikan sesuatu yang sangat surprising and promising:
Senju Kawaragi.
A FUCKING GIRLBOSS!!! YAAAASSSSSSSSSSSSSS~~~~
You know sebagai cewek, keeping up with Tokrev can be challenging, karena shonen banget (walaupun at some points gw suka merasa diem-diem Tokrev sebenernya shoujo karena banyak adegan2 cute~ wkwk). It’s about the dispute between boys gangs, it’s gruesome and violent, the majority of characters is boys of course, so having Senju out of nowhere as the first female leader……………………………………
Speechless. Simply can’t express my feeling right now. I'm just super excited.
So I decided to stay and stick to the end. Bonten arc terakhir kan? Haha~ Hopefully.
So, Wakui-sensei, please don’t kill Senju~~
Jadikanlah Senju jodohnya Chifuyu. Kasian dia desperate pengen punya pacar. They’re gonna be so cute together!!!
Okie~ I think it’s enough for today post. Masih banyak yang mau gw bahas soal Tokrev, this is just a starter. So, nantikan ya!
Enjoy the rest of the weekend! Bye!