Hi guys! How yall doin?
Gw mau review sebuah perawatan di salon yang baru saja gw lakukan.
Ceritanya gw lagi dalam misi meningkatkan kualitas hidup dengan nyobain luxury thingies.
Pertama: nyobain buffet hotel-hotel bintang 5 di Jakarta. So far yang udah dicobain:
- Seasonal Tastes di The Westin Jakarta
- Sailendra Restaurant di JW Marriott Hotel Jakarta
- Satoo di Shangri-La Jakarta
- Spectrum di Fairmont Jakarta
- Signatures Restaurant di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta
Next-nya pengen coba The Café di Hotel Mulia. Ini kayaknya yang paling basic semua orang udah pernah, cuma gw yang belom ya? Wkwk
Kedua: nyobain salon-salon mahal ibukota. Setelah selama ini kalo nyalon paling cuma ke Christopher Salon atau Itje Her. Sekarang gw mau cobain May May Salon (MMS) . Salah satu alasannya karena mereka ada all time discount dengan sebuah kartu debit. Hehehe~
Pergilah gw ke MMS cabang Kota Kasablanka (karena paling deket rumah) Sabtu kemarin. Sebelumnya udah booking melalui aplikasi. Pengalaman ke sana sebelumnya langsung walk-in belum booking, disuruh booking di tempat. So, lesson learned, next visit udah booking duluan. Fyi, kalo booking tuh tahapannya:
1. Pilih waktu
2. Pilih treatment + finishing
3. Pilih therapist
4. Dikasih estimasi harga
Gw memilih treatment keratin, udah lama pengen cobain keratin karena sebenernya gw cuma pengen rambut gw halus, rapi, dan gampang diatur. I’m done with smoothing, puluhan tahun smoothing terus. Bosen dan capek. Pretty sure rambut gw kalo bisa ngomong bakal bilang gitu juga.
Gw sebenernya suka tekstur ikal/keriting di rambut gw, cuma karena ketebelan dan terlalu ngembang, jadi susah diapa-apain~
Keratin di MMS tertera di aplikasi harganya Rp 1,000,000++, ditambah finishing Cut & Blow 160,000, ditambah pajak 11%. Di aplikasi itu dikasihtau estimasi biaya yang harus gw bayarkan adalah sekitar Rp 1,300,000, dengan catatan harga bisa berubah setelah konsultasi on the spot.
Okelah, 1,3 juta masih make sense. Paling mentok setelah konsultasi jadi 2 juta, pikir gw saat itu.
Berangkatlah gw ke MMS di Sabtu pagi dan menjadi customer pertama hari itu. Sesampainya di sana, sesi konsultasi dimulai. Ini adalah sesi yang lumayan tricky dan harus hati-hati untuk customer, harus pinter-pinter mencerna informasi, karena upselling-nya pihak salon gila-gilaan. CERNA INFORMASI BAIK-BAIK, JANGAN IYA-IYA AJA.
Pertama gw dijelaskan bahwa ada 3 tipe keratin treatment:
1. Keratin biasa/keratin smoothing, ini ada efek rambut lurusnya 30%
2. Double repair, ini lebih untuk memperbaiki rambut rusak, hasil akhirnya smooth banget. Tapi not necessarily bikin lurus.
3. Glossy keratin, ini ada efek glossy-nya
Upselling pertama dimulai dengan si mbaknya bypass #1 dan #2, langsung bilang “yang glossy ada diskon 30%, bisa bikin rambutnya glossy berkilau.”
Err... Buat apaan gw punya rambut berkilau ya? Monmaap kerjaan saya bukan artis yang harus 100% cetar kapanpun dimanapun. Jadi gw bilang “sesuai yang saya booking di aplikasi aja mbak”—which is maksudnya “gw mau ambil yang biasa ajah”, cuma diperhalus aja.
Lalu mbaknya cek aplikasi, dan gw di situ jelas-jelas emang booking yang keratin biasa, ga ada tulisan glossy sama sekali. Tapi si mbaknya be like: “oke yang glossy ya mbak..” Lah darimana glossy-nya anjir?! Akhirnya gw tegaskan bahwa gw mau yang biasa.
Finally, glossy is out of the equation. Tinggal #1 dan #2. But the upselling continues…
“Mbak mau yang keratin biasa atau double repair? Kalo yang biasa ada efek lurus 30%, jadi kayak smoothing.”
Gw sedang menghindari rambut lurus, balik lagi ke objective kenapa mau keratin. Lagian kalo lurus tapi cuma 30% percumalah~ Nanggung amat~
Tapi si mbaknya (dan masnya, karena therapist gw akhirnya join the convo—jadi ada 2 orang yang menyerang gw, semacam dikeroyok) terus-terusan mencoba menjual gw ke #1. Bikin makin galau mau pilih yang mana karena sampai tahap ini mereka belum kasih tau harga sama sekali.
Kalo dari nama, #2 alias double repair terdengar lebih mahal. Tapi kenapa daritadi mereka terus-terusan menjual ke gw #1? Pasti ada udang di balik batu nih…
Gw ga mau salah pilih, tau-tau dikasih harga ga make sense kan nanti malah nyesel. Nah, ini pro-tips ya, ketika di-upselling banyak produk dan semuanya ngebingungin, do not hesitate untuk tanya harga.
“Saya mau tahu harga masing-masing dulu, baru saya memutuskan.”
Gw tegaskan di situ. I’m not buying any of your shits without knowing the prices first.
Akhirnya ketauan.
#1: Rp 2,7 jutaan, dengan hitungan 1,5 juta normal keratin + 900k obat smoothing + 160k finishing blow + pajak 11%
#2: Rp 2,5 jutaan, dengan hitungan 1,5 juta normal keratin (100ml obatnya) + additional 50ml (125k/10ml) karena rambut gw tebal, jadi total 625k + 160k finishing blow + pajak 11%
Waw. Dua-duanya over budget. Hahaha~
Oke, #2 aja. LOL
I’m proud of myself for being able to make such an informed decision.
Terjawab juga kenapa si mas & mbak trying to upsell #1 terus, karena emang lebih mahal…
Btw pajaknya salon mahal najis juga ya. This is why salon komplek is the best, semua harganya udah include pajak.
Oke, proses dimulai.
Gw awalnya dicuci dulu rambutnya dan cuci ini ada 3 step:
1. Cleansing (bersihin kotoran)
2. Pijet (mayan enak kayak lagi di facial)
3. Keratin shampoo
Setelah cuci, baru proses dikasih obat keratin. Ada 2 orang terapis yang megang gw, karena rambutnya ketebelan kali ya~ Nama obat keratinnya Olavit? Idk, sounds like it. Terapisnya ngomongnya ga jelas~ Gw cari di Google tentang obat itu ga ada info. But anyway, katanya itu obat dari Amerika dan MMS selalu pakai itu. Yowis.
Abis diobatin, step berikutnya adalah steaming. Rambut gw dibungkus showercap tebel yang ada bolong-bolong kecil di beberapa tempat dan ada 1 bolong gede untuk masukin pipa uap dari mesin. Bentukannya kayak gini:
Steaming 45 menit, lalu dibilas.
Abis dibilas, lalu di-blow, lalu dicatok, and it’s done.
Wkwkwk
Secepet itu, gengs. Total semua proses 2 jam ajah. Keratin ternyata cepet.
Berikut hasil before afternya:
Berikut tampak depan, mendadak Mikasa Ackermann. Wkwk~
Well, kalo ditanya apakah gw suka hasilnya, sementara sih suka. 8/10-lah. Tapi result sebenarnya akan ditentukan setelah keramas sih. Karena akan kembali ke wujud semula, tapi harusnya dengan segala promise-nya, akan lebih halus, rapi, dan gampang diatur ya. Oiya, ini katanya tahan 3 bulan.
So, abis keramas minggu depan gw update lagi postingan ini untuk verdict sesungguhnya. Apakah 2,5 juta bener2 worth it untuk keratin di MMS.
Tapi untuk pengalaman, oke sih. Mereka kerjanya cepet, sat-set. Cucinya 3 step itu luar biasa sih, ga semua salon kayak gitu. Pake dipijet pula, sangat memuaskan kaum jompo seperti saiia. Pelayanannya ramah, kadang-kadang diajak ngobrol sama terapisnya, informatif juga kalo ditanya. I rate MMS 9/10 for experience.
That’s all folks.